BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR LATAR BELAKANG Asfiks Asfiksia ia neonat neonatoru orum m adalah adalah keadaa keadaan n dimana dimana bayi bayi tidak tidak dapat dapat segera segera
bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Hal ini disebabkan oleh hipoks hipoksia ia janin janin dalam dalam uterus uterus dan hipoks hipoksia ia ini berhub berhubung ungan an dengan dengan faktor faktor-faktor yang timbul dalam kehamilan persalinan atau segera setelah bayi lahir. Menurut WHO (dalam Depkes !" #$$%& bah'a setiap tahunnya" kira-kira ) ("* juta& dari +#$ juta bayi mengalami asfiksia" hampir + juta bayi ini kemudian meninggal. Di !ndonesia" dari seluruh kematian bayi" sebanyak %,) meni mening ngga gall pada pada masa masa neon neonata atall (usia (usia di ba'a ba'ah h + bula bulan& n&.. eti etiap ap meni menitt terdapa terdapatt satu neonat neonatus us yang yang mening meninggal. gal. /enye /enyebab bab kematia kematian n neonat neonatal al di !ndonesia diantaranya asfiksia sebesar #,) dari seluruh kematian neonatus.
BAB II
1
BARU LAHIR BELUM MENANGIS
TINJAUAN PUSTAKA Perubahan sistim pernapasan respirasi elama dalam uterus" janin mendapatkan oksigen dari pertukaran gas
•
melalui plasenta. etelah bayi lahir" pertukaran gas harus melalui paru 0 paru. a. Perkembangan paru-paru /aru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari pharyn1 yang bercabnga dan kemudian bercabang kembali membentuk struktur percabangan bronkus proses ini terus berlanjit sampai sekitar usia 2 tahun" sampai jumlah bronkus dan al3eolusnakan
sepenuhnya
berkembang"
'alaupun
janin
memperlihatkan adanya gerakan napas sepanjang trimester !! dan !!!. /aru-paru yang tidak matang akan mengurangi kelangsungan hidup 445 sebelum usia #% minggu. Hal ini disebabkan karena keterbatasan permukaan al3eolus" ketidakmatangan sistem kapiler paru-paru dan tidak tercukupinya jumlah surfaktan. b. Awal adanya napas 6aktor-faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama
bayi adalah 7 a& Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak. b& 8ekanan terhadap rongga dada" yang terjadi karena kompresi paru - paru selama persalinan" yang merangsang masuknya udara ke dalam paru - paru secara mekanis. !nteraksi antara system pernapasan" kardio3askuler dan susunan saraf pusat menimbulkan pernapasan yang teratur
dan
berkesinambungan
serta
denyut
yang
diperlukan untuk kehidupan. c& /enimbunan karbondioksida (9O#& etelah bayi lahir" kadar 9O# meningkat dalam darah dan akan merangsang pernafasan. 4erurangnya O#
2
BARU LAHIR BELUM MENANGIS
akan mengurangi gerakan
pernafasan janin" tetapi
sebaliknya kenaikan 9O# akan menambah frekuensi dan tingkat gerakan pernapasan janin. d& /erubahan suhu :eadaan dingin akan merangsang pernapasan. c. Surfaktan dan upaya respirasi untuk bernapas ;paya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk 7 +. Mengeluarkan cairan dalam paru-paru #. Mengembangkan jaringan al3eolus paru-paru untuk
pertama kali. Agar al3eolus dapat berfungsi" harus terdapat sur3aktan (lemak lesitin /sfingomielin& yang cukup dan aliran darah ke paru 0 paru. /roduksi surfaktan dimulai pada #$ minggu kehamilan" dan jumlahnya meningkat sampai paru-paru matang (sekitar $-% minggu kehamilan&. 6ungsi surfaktan adalah untuk mengurangi tekanan permukaan paru dan membantu untuk menstabilkandinding al3eolus sehingga tidak kolaps pada akhir pernapasan. 8idak adanya surfaktan menyebabkan al3eoli kolaps setiap saat akhir pernapasan" yang menyebabkan sulit bernafas. /eningkatan kebutuhan ini memerlukan penggunaan lebih banyak oksigen dan glukosa. 4erbagai peningkatan ini menyebabkan stres pada bayi yang sebelumnya sudah terganggu. d. Dari cairan menuju udara 4ayi cukup bulan mempunyai cairan di paru-parunya. /ada saat
bayi mele'ati jalan lahir selama persalinan" sekitar se pertiga cairan ini diperas keluar dari paru-paru. eorang bayi yang dilahirkan secar sectio sesaria kehilangan keuntungan dari kompresi rongga dada dan dapat menderita paru-paru basah dalam jangka 'aktu lebih lama. Dengan beberapa kali tarikan napas yang pertama 3
BARU LAHIR BELUM MENANGIS
udara memenuhi ruangan trakea dan bronkus 445. isa cairan di paru-paru dikeluarkan dari paru-paru dan diserap oleh pembuluh limfe dan darah. e. Fungsi sistem pernapasan dan kaitannya dengan fungsi kardiovaskuler Oksigenasi yang memadai merupakan faktor yang sangat
penting dalam mempertahankan kecukupan pertukaran udara.
BAB III PE!BAHASAN ".1 SKENARI# LB! I BARU LAHIR BELU! !ENANGIS
eorang perempuan" umur $ hari" lahir di " belum menangis saat dilahirkan. Dilakukan pemeriksaan A/=A score segera setelah lahir dan
4
BARU LAHIR BELUM MENANGIS
didapatkan denyut jantung %$1>menit" 'arna kulit tubuh kemerahan dengan ekstremitas kebiruan" tonus otot lemah" dan tidak berespon saat diberi rangsangan. i'ayat persalinan aterm" lahir spontan" dibantu oleh dokter. 4erat badan saat lahir #$$ gr" plasenta lahir spontan" kotiledon lengkap. etelah dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk A=D didapatkan kondisi hipoksemia" hiperkarbia" dan asidosis. ".$ TER!IN#L#GI
Hipoksia adalah penurunan tekanan /aO# dalam darah atau suatu keadaan
•
dimana terjadi penurunan konsentrasi O# dalam darah atreri (/aO#& atau saturasi O# arteri (aO#& di ba'ah nilai normal (nilai normal /aO# adalah 2-+$$ mmHg dan aO# sebesar ?)&. Hiperkarbia adalah penurunan kesadaran akibat peningkatan tekanan 9O#
•
arteri (/a9O#&. Asidosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung
•
asam atau terlalu sedikit basa yang menyebabkan penurunan pH darah. A/=A score adalah penilaian pada bayi baru lahir sesaat setelah bayi
•
dilahirkan. @ang dinilai adalah 7
kor Detak
:ekuatan Otot
5
$ 8idak ada 8idak bernafas
+ +$$ 1>menit 8idak teratur dan
# B+$$ -+%$ 1>menit /ernafasan yang baik
lebih dari + menit
lambat
dengan tangisan yang
5emah" tidak aktif"
normal =erakan yang aktif
hanya lengkungan
dan kuat
5emas dan lunglai
BARU LAHIR BELUM MENANGIS
Warna 8ubuh !ritabilitas
4iru dan pucat
tangan dan kaki 8ubuh merah jambu"
eluruh tubuh merah
8idak ada respon
ekstremitas biru :ernyitan di'ajah
jambu 4atuk" bersin dan
efleks menangis :eterangan 7 $ 0 7 Asfiksia 4erat" % 0 * 7 Asfiksia sedang" , 0 +$ 7
•
Cormal. "." PER!ASALAHAN
a& kor Apgar pada bayi dalam skenario Ja%ab & - 4ayi tidak menangis saat dilahirkan ( $ & - D<< %$ 1>menit ( +& - Warna kulit tubuh kemerahan" ekstremitas biru ( + & - 8onus otot lemah ( + & - 8idak ada respon refleks rangsangan ( $ & ekstremitas. /enumpukan deoksihemoglobin disebabkan oleh penurunan saturasi oksigen di dalam darah pada penderita asfiksia. Hal ini khususnya terjadi di daerah perifer>ekstremitas karena suplai
O#
yang ada cenderung disalurkan ke
organ-organ 3ital ( otak" jantung" ginjal& untuk mempertahankan kelangsungan hidup bayi tersebut.
".' AS(IKSIA NE#NAT#RU!
6
BARU LAHIR BELUM MENANGIS
A. DE(INISI :ata asfiksia berarti hipoksia yang progresif" penimbunan 9O# dan
terjadinya asidosis. 4ila berlangsung terlalu jauh proses ini dapat mengakibatkan kerusakan otak atau kematian. Asfiksia juga dapat mempengaruhi fungsi organ 3ital. ebagian besar asfiksia neonatorum merupakan kelanjutan asfiksia janin. :arena itu penilaian janin selama masa kahamilan dan persalinan memegang peranan penting untuk keselamatan bayi Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang mengalami gangguan bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Asfiksia berarti hipoksia yang progresif karena gangguan pertukaran gas serta transfor O# dan ibu ke janin sehingga terdapat gangguan dalam persediaan O# dan dalam menghilangkan 9O#.
B. ETI#L#GI Faktor ibu Hipoksia ibu dapat menimbulkan hipoksia janin dengan segala
akibatnya. Hipoksia ibu ini dapat terjadi kerena hipo3entilasi akibat pemberian obat analgetika atau anastesia dalam. =angguan aliran darah uterus dapat mengurangi aliran darah pada uterus yang menyebabkan berkurangnya aliran oksigen ke plasenta dan janin. Hal ini sering ditemukan pada keadaan E gangguan kontraksi uterus" misalnya hipertoni" hipotoni" atau tetani uterus akibat penyakit atau obat" hipotensi mendadak pada ibu karna perdarahan" hipertensi pada penyakit eklamsi dan lain-lain. Faktor plasenta /ertukaran gas antara ibu dan janin dipengaruhi oleh luas dan kondisi plasenta. Asfiksi janin akan terjadi bila terdapat gangguan mendadak pada plasenta" misalnya solusio plasenta" perdarahan plasenta" dan lain-lain. Faktor fetus
7
BARU LAHIR BELUM MENANGIS
:ompresi umbilikus akan mengakibatkan gangguan aliran darah dalam pembuluh darah umbilikus dan menghambat pertukaran gas antara ibu dan janin. =angguan aliran darah ini dapat ditemukan pada keadaan tali pusat menumbung" melilit leher" kompresi tali pusat a ntara janin dan jalan lahir dan lain-lain. Faktor neonatus Depresi pusat pernafasan pada 445 dapat terjadi karena E pemakaian obat anastesi>analgetika yang berlebihan pada ibu secara langsung dapat menimbulkan depresi pusat pernafasan janin" traoma yang terjadi pada persalinan mosalnya perdarahan intra cranial" kelainan kongenital pada bayi masalnya hernia diafragmatika" atresia atau stenosis saluran pernafasan"hipoplasia paru dan lain-lain.
). PAT#GENESIS /ernafasan spontan bayi baru lahir bergantung kepada kondisi
janin pada masa kehamilan dan persalinan. /roses kelahiran sendiri selalu menimbulkankan asfiksia ringan yang bersifat sementara pada bayi (asfiksia transien&" proses ini dianggap sangat perlu untuk merangsang kemoreseptor pusat pernafasan agar lerjadi F/rimarg gaspingG yang kemudian akan berlanjut dengan pernafasan. 4ila terdapat gangguaan pertukaran gas>pengangkutan O# selama kehamilan persalinan akan te rjadi asfiksia yang lebih berat. :eadaan ini akan mempengaruhi fugsi sel tubuh dan bila tidak teratasi akan menyebabkan kematian. :erusakan dan gangguan fungsi ini dapat re3ersibel>tidak tergantung kepada berat dan lamanya asfiksia. Asfiksia yang terjadi dimulai dengan suatu periode apnu (/rimany apnea& disertai dengan penurunan frekuensi jantung selanjutnya bayi akan memperlihatkan usaha bernafas (gasping& yang kemudian diikuti oleh pernafasan teratur. /ada penderita asfiksia berat" usaha bernafas ini tidak tampak dan bayi selanjutnya berada dalam periode apnu kedua (econdary apnea&. /ada tingkat ini ditemukan bradikardi dan penurunan tekanan darah. Disamping adanya perubahan klinis" akan terjadi pula =
8
BARU LAHIR BELUM MENANGIS
metabolisme dan pemeriksaan keseimbangan asam basa pada tubuh bayi. /ada tingkat pertama dan pertukaran gas mungkin hanya menimbulkan asidoris respiratorik" bila = berlanjut dalam tubuh bayi akan terjadi metabolisme anaerobik yang berupa glikolisis glikogen tubuh " sehingga glikogen tubuh terutama pada jantung dan hati akan berkuang.asam organik terjadi akibat metabolisme ini akan menyebabkan tumbuhnya asidosis metabolik. /ada tingkat selanjutnya akan terjadi perubahan kardio3askuler yang disebabkan oleh beberapa keadaan diantaranya hilangnya sumber glikogen dalam jantung akan mempengaruhi fungsi jantung terjadinya asidosis metabolik akan mengakibatkan menurunnya sel jaringan termasuk otot jantung sehinga menimbulkan kelemahan jantung dan pengisian udara al3eolus yang kurang adekuat akan menyebabkan akan tingginya resistensinya pembuluh darah paru sehingga sirkulasi darah ke paru dan kesistem tubuh lain akan mengalami gangguan. Asidosis dan gangguan kardio3askuler yang terjadi dalam tubuh berakibat buruk terhadap sel otak. :erusakan sel otak yang terjadi menimbuikan kematian atau gejala sisa pada kehidupan bayi selanjutnya.
9
BARU LAHIR BELUM MENANGIS
D. TANDA DAN GEJALA +. 4ayi tidak bernapas atau napas megap-megap #. Denyut jantung kurang dari +$$ 1>menit . :ulit sianosis" pucat %. B *$ 1>mnt atau $ 1>mnt . 4radikardia *. 8onus otot menurun ,. 8idak ada respon terhadap refleks rangsangan.
10
BARU LAHIR BELUM MENANGIS
Menurut Manuaba (+??,&" tanda lain dari asfiksia neonatorum adalah7 -
Apnu primer 7 /ernafasan cepat" denyut nadi menurun dan
-
tonus neuromuscular menurun Apnu sekunder 7 Apabila asfiksia
berlanjut"
bagi
menunjukkan pernafasan megap-megap yang dalam" denyut jantung terus menurun" bayi terlihat
lemah (pasif&"
pernafasan makin lama makin lemah. E. DIAGN#SIS APGA score kor Apgar dihitung dengan menilai kondisi bayi yang baru lahir
menggunakan lima kriteria sederhana dengan skala nilai nol" satu" dan dua. :elima nilai kriteria tersebut kemudian dijumlahkan untuk menghasilkan angka nol hingga +$. :ata Apgar belakangan dibuatkan jembatan keledai sebagai singkatandari Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration ('arn a kulit" denyut jantung" respons refleks" tonus otot>keaktifan" dan pernapasan&" untuk mempermudah menghafal.
5ima kriteria kor Apgar7 Cilai $
Cilai +
Cilai #
Akronim
'arna kulit tubuh normal Warna kulit
merah 'arna
seluruhnya muda" biru
kulit
tangan"
dan
tetapi tangan dan normal
merah
kaki
tubuh" kaki Appearan muda" ce
kebiruan tidak ada sianosis
(akrosianosis& Denyut jantung
tidak ada
espons refleks
tidak
11
+$$ kali>menit
B+$$ kali>menit
Pulse
ada meringis>menangi meringis>bersin>batuk
respons
s
lemah
terhadap
distimulasi
ketika saat
BARU LAHIR BELUM MENANGIS
napas
stimulasi
saluran
Grimace
stimulasi 8onus otot
/ernapasan
lemah>tida k ada
tidak ada
sedikit gerakan
bergerak aktif
menangis lemah atau tidak pernapasan teratur teratur
Activity kuat"
baik
dan
Respiratio n
:eterangan 7 $ 0 7 Asfiksia 4erat" % 0 * 7 Asfiksia sedang" , 0 +$ 7 Cormal. Dilakukan pemantauan nilai apgar pada menit ke-+ dan menit ke-" bila nilai apgar menit masih kurang dari , penilaian dilanjutkan tiap menit sampai skor mencapai ,. Cilai apgar berguna untuk menilai keberhasilan resusitasi bayi baru lahir dan menentukan prognosis" bukan untuk memulai resusitasi karena resusitasi dimulai $ detik setelah lahir bila bayi tidak menangis. (bukan + menit seperti penilaian skor apgar& •
Dapat dilakukan pemeriksaan analisis gas darah ( A= & untuk
mengetahui /O# dan /9O#. (. PENATALAKSANAAN Resusitasi : A 7 Memastikan saluran nafas terbuka - Meletakkan bayi pada posisi yang benar - Menghisap mulut kemudian hidung" kalo perlu trakea - 4ila perlu masukkan pipa I8 untuk memastikan jalan nafas terbuka 4 7 Memulai pernafasan - 5akukan rangsang taktil untuk memulai pernafasan - 4ila perlu memakai 3entilasi tekanan positip (J8/& menggunakan sungkup dan balon atau pipa I8 dan balon. 9 7 Mempertahankan sirkulasi darah angsang dan pertahankan sirkulasi darah dengan cara kompresi dada atau bila perlu menggunakan obat-obatan. Cara resusitasi dibagi dalam tindakan umum dan tindakan khusus : 1. Tin*a+an umum a& /enga'asan suhu b& /embersihan jalan nafas c& angsang untuk menimbulkan pernafasan $. Tin*a+an +husus a! Asfiksia berat
12
BARU LAHIR BELUM MENANGIS
esusitasi aktif harus segera dilaksanakan" langkah utama memperbaiki 3entilasi paru dengan pemberian O# dengan tekanan dan intermiten" cara terbaik dengan intubasi endotrakeal lalu diberikan O# tidak lebih dari $ mmHg. Asfiksia berat hampir selalu disertai asidosis" koreksi dengan bikarbonas natrium #-% mIK>kg44" diberikan pula glukosa +-#$ ) dengan dosis #%ml>kg44. :edua obat ini disuntikan kedalam intra 3ena perlahan melalui 3ena umbilikalis" reaksi obat ini akan terlihat jelas jika 3entilasi paru sedikit banyak telah berlangsung. ;saha pernapasanbiasanya mulai timbul setelah tekanan positif diberikan +- kali" bila setelah kali inflasi tidak didapatkan perbaikan pernapasan atau frekuensi jantung" maka masase jantung eksternal dikerjakan dengan frekuensi 2$+$$>menit. 8indakan ini
diselingi 3entilasi tekanan dalam
perbandingan +7 yaitu setiap kali satu 3entilasi tekanan diikuti oleh kali kompresi dinding toraks" jika tindakan ini tidak berhasil bayi harus dinilai kembali" mungkin hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan asam dan basa yang belum dikoreksi atau gangguan organik seperti hernia diafragmatika atau stenosis jalan nafas. b! Asfiksia sedang timulasi agar timbul reflek pernapsan dapat dicoba" bila dalam
'aktu $-*$ detik tidak timbul pernapasan spontan" 3entilasi aktif harus segera dilakukan" 3entilasi sederhana dengan kateter O# intranasaldengan aliran +-# lt>mnt" bayi diletakkan dalam posisi dorsofleksi kepala. :emudioan dilakukan gerakan membuka dan menutup nares dan mulut disertai gerakan dagu keatas dan keba'ah dengan frekuensi #$ kali>menit" sambil diperhatikan gerakan dinding toraks dan abdomen. 4ila bayi memperlihatkan gerakan pernapasan spontan" usahakan mengikuti gerakan tersebut" 3entilasi dihentikan jika hasil tidak dicapai dalam +-# menit" sehingga 3entilasi paru dengan tekanan positif secara tidak langsung segera dilakukan" 3entilasi dapat dilakukan dengan dua 13
BARU LAHIR BELUM MENANGIS
cara yaitu dengan dari mulut ke mulut atau dari 3entilasi ke kantong masker. /ada 3entilasi dari mulut ke mulut" sebelumnya mulut penolong diisi dulu dengan O#" 3entilasi dilakukan dengan frekuensi #$-$ kali permenit dan perhatikan gerakan nafas spontan yang mungkin timbul.
8indakan
dinyatakan tidak berhasil jika setelah dilakukan
berberapa saat terjasi penurunan frekuensi jantung atau perburukan tonus otot" intubasi endotrakheal harus segera dilakukan" bikarbonas natrikus dan glukosa dapat segera diberikan" apabila menit setelah lahir tidak memperlihatkan pernapasan teratur" meskipun 3entilasi telah dilakukan dengan adekuat.
14
BARU LAHIR BELUM MENANGIS
G. K#!PLIKASI Meliputi berbagai organ yaitu 7 +. Otak 7 hipoksis iskemik ensefalopati" edema serebri" palsi serebralis #.
neonatus" perdarahan paru" edema paru . =astrointestinal 7 enterokolitis nekrotikans %. =injal 7 tubular nekrosis akut . Hematologi 7 D!9
15
BARU LAHIR BELUM MENANGIS
BAB I, PENUTUP '.1 KESI!PULAN
4erdasarkan skenario bayi baru lahir (445& dengan di temukan adanya hipoksia" hiperkarbia" asidosis dan bayi tidak menangis" denyut jantung %$ kalipermenit" 'arna kulit tubuh kemerahan dengan ekstrimitas kebiruan"tonus otot lemah dan tidak ada respon terhadap refleks maka kelompok kami mendiagnosis bayi tersebut mengalami Asfiksia neonatorum. Hal ini juga didukung dengan A/=A score pada skenario adalah 4ayi tidak menangis ( $ & " D<< %$ 1>menit ( + &" Warna kulit tubuh kemerahan" ekstremitas biru ( + & " 8onus otot lemah ( +&" 8idak ada respon refleks rangsangan ( $ & dengan jumlah total A/=A score yang menandakan bayi tersebut mengalami asfiksia berat.
16
BARU LAHIR BELUM MENANGIS
4ila berlangsung terlalu jauh proses ini dapat mengakibatkan kerusakan otak atau kematian. Asfiksia juga dapat mempengaruhi fungsi organ 3ital. ebagian besar asfiksia neonatorum merupakan kelanjutan asfiksia janin. :arena itu penilaian janin selama masa kahamilan dan persalinan memegang peranan penting untuk keselamatan bayi.
DA(TAR PUSTAKA
Marcdante" karen" dkk. #$+%. elson !lmu "esehatan Anak #sensial edisi ke $% >'''.scribd.com>doc>+,#?%+?>kejadianasfiksiabayibarulahir ( diakses tanggal +# eptember #$+# &
17
BARU LAHIR BELUM MENANGIS