Pembuatan Asam Nitrat PT. Multi Nitrotama Kimia
Kelompok 4 D3 Teknik Kimia 2016 B
Tetania Olivia Putri
21030116060062 21030116060062
Cintya Dewi Hapsari
21030116060065 21030116060065
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Pembuatan Asam Nitrat PT. Multi Nitrotama Kimia” untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Proses Industri Kimia 2. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semarang, 27 Februari 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................... ................................................................. ............................................ ...................................... ................ i DAFTAR ISI............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ ............................... ......... ii BAB I PENDAHULUAN ......................................... ............................................................... ............................................. ................................... ............ 1 1.1 Latar Belakang .......................................... ................................................................. ............................................. .................................. ............ 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................... ............................................................... ............................................ ............................... ......... 1 1.3 Tujuan ............................................. .................................................................... ............................................. ............................................. ....................... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................ .................................................................. .......................................... .................... 2 2.1 Pengertian Asam Nitrat ............................................ .................................................................. .......................................... .................... 2 2.2 Bahan Baku ............................................. ................................................................... ............................................ ...................................... ................ 3 2.3 Proses Pembuatan Asam Nitrat ........................................... .................................................................. ............................... ........ 4 2.4 Produk Utama dan Produk Samping…………………………………………… BAB III DESKRIPSI PROSES ............................................. ................................................................... ............................................ ........................ 5 3.1 Persiapan Bahan ............................................ .................................................................. ............................................ ............................... ......... 5 3.2 Tahapan Proses. Pros es. ......................................... ............................................................... ............................................. ................................... ............ 5 3.3 Diagram Alir Proses Pembuatan Asam Nitrat ........................................... .................................................... ......... 5 BAB IV SPESIFIKASI PESAWAT ......................................... ............................................................... .......................................... .................... 5 4.1 Unit Asam Nitrat
DAFTAR PUSTAKA ........................................................... .................................................................................. .............................................. ....................... 6
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Asam nitrat merupakan cairan yang tidak berwarna pada temperatur kamar dan tekanan atmosferis. Asam nitrat mempunyai rumus kimia HNO dan merupakan asam yang kuat. Asam nitrat dapat digunakan sebagai pengoksidasi yang kuat. Secara rinci asam nitrat dapat digunakan sebagai : nitrating agent, oxidizing agent, pelarut, katalis dan hydrolizing agent. Bahan baku pembuatan asam nitrat adalah ammonia (NH 3), oksigen (O2) dari udara dan air (H2O). Amonia merupakan senyawa nitrogen dan hydrogen yang memiliki aroma tajam dan bau yang khas. Penggunaan utama Senyawa ini adalah untuk produksi pupuk seperti anhidrat ammonia, urea dan ammonium nitrat selain itu juga dimanfaatkan untuk pembuatan senyawa-senyawa nitrat, bahan peledak, pendingin, fermentasi dan sebagainya. Oksigen adalah gas diatomik dengan rumus O 2 yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berasa. Oksigen merupakan unsur yang sangat reaktif dan merupakan oksidator yang kuat sehingga dapat dengan mudah bereaksi dengan semua unsur lainnya membentuk senyawa oksida, kecuali gas mulia. PT. Multi Nitrotama Kimia (MNK) adalah penyedia terkemuka di Indonesia bahan peledak pertambangan dan jasa peledakan. MNK memiliki lebih dari 20 tahun track record yang terbukti dalam memproduksi Amonium Nitrat (AN) dan baru-baru meningkatkan kapasitas produksi menjadi 150.000 ton per tahun. MNK adalah pemimpin pasar di Indonesia dengan hubungan yang kuat dengan sebagian besar pemain terkemuka di industri pertambangan Indonesia. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian asam nitrat ?
2. Apa karakteristik dan kegunaan dari asam nitrat ? 3. Apa saja sifat kimia dan sifat fisika dari asam nitrat ? 4. Apa saja komposisi dari pembuatan asam nitrat ? 5. Bagaimana deskripsi proses pembuatan asam nitrat ? C. TUJUAN 1. Mengetahui pengertian asam nitrat. 2. Mengetahui karakteristik dan kegunaaan asam nitrat. 3. Mengetahui sifat fisika dan kimia dari masing – masing bahan yang digunakan dalam proses pembuatan asam nitrat. 4. Mengetahui komposisi bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan asam nitrat. 5. Mengetahui deskripsi proses pembuatan asam nitrat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Asam Nitrat Asam nitrat ini adalah reagen laboratorium umum dan komoditas industri yang penting. Hal ini terutama digunakan dalam pembuatan amonium nitrat (NH4NO3) untuk pupuk. Selain itu asam juga digunakan untuk pembuatan bahan peledak (seperti nitrogliserin), nitrocotton atau
guncotton, plastik, dan pewarna. Asam nitrat ( HNO3 ) adalah sejenis cairan korosif yang
tak berwarna, dan merupakan asam beracun yang dapat menyebabkan luka bakar. Larutan asam nitrat dengan kandungan asam nitrat lebih dari 86 % disebut sebagai asam nitrat berasap, dan dapat dibagi menjadi dua jenis asam, yaitu asam nitrat berasap putih dan asam nitrat berasap merah. Asam nitrat pertama kali disintesis sekitar 800 M oleh alkimiawan Jabir ibnu Hayyan yang juga menemukan distilasi modern dan proses kimiawi dasar lainnya yang masih digunakan sekarang ini. Asam nitrat murni ( 100 % ) merupakan cairan tak berwarna dengan berat jenis 1.522 kg / m³. Ia membeku pada suhu - 42 °C, membentuk kristal - kristal putih, dan mendidih pada 83 °C. Ketika mendidih pada suhu kamar, terdapat dekomposisi sebagian dengan pembentukan nitrogen dioksida sesudah reaksi yang berarti bahwa asam nitrat anhidrat sebaiknya disimpan di bawah 0 °C untuk menghindari penguraian. Asam nitrat bercampur dengan air dalam berbagai proporsi dan distilasi menghasilkan azeotrop dengan konsentrasi 68 % HNO 3 dan titik didih 120,5 °C pada 1 atm.
2.2 Bahan Baku 2.2.1. Bahan Baku Pembuatan Asam Nitrat bahan baku yang digunakan dalam unit produksi asam nitrat yaitu ammonia, udara dan air. Produk asam nitrat yang dihasilkan dan ammonia digunakan sebagai bahan baku dalam unit produksi ammonium nitrat. a. Ammonia NH3 Ammonia yang digunakan PT. Multi Nitrotama Kimia diperoleh dari PT. Pupuk Kujang. Ammonia cair disalurkan melalui perpipaan dari PT. Pupuk Kujang menuju PT. Multi Nitrotama Kimia kemudian ditampung dalam empat buah tangki dengan kapasitas 85 ton/hari.
Sifat Fisika :
- Gas Tidak berwarna - Berbau tajam (khas ammonia) - Berat molekul
: 17,03 gr/mol
- Titik leleh
: -77,7 0C
- Titik didih
: -33,45 0C
- Densitas (-77,7 0C)
: 0,731 gr/ml
Sifat Kimia :
- Memilik rumus molekul : NH 3 - Senyawa ammonia dalam air akan bereaksi menjadi basa - Adanya ion OH - dalam larutan akan mengakibatkan larutan menjadi basa
- Senyawa ammonia akan langsung bereaksi dngan asam membentuk garam b. Oksigen Oksigen yang digunakan berasal dari udara bebas atmosfer di lingkungan sekitar pabrik yang akan direaksikan dengan ammonia dalam proses pembentukan asam nitrat. Sebelum menuju proses utama, udara dialirkan terlenih dahulu melewati air intake filter dengan tujuan untuk menghilangkan partikel pengotornya.
Sifat Fisika :
-
Berat molekul : 16 gr/ml
-
Titik didih
: -183 0C
-
Titik leleh
: -218,4 0C
-
Densitas
: 1,30 gr/ml (pada suhu -182,45 0C)
Sifat Kimia :
-
Mempunyai rumus molekul O 2
-
Oksigen O2 diperoleh dengan cara elektrolisis
c. Air (H2O) Air merupakan pelarut yang efektif dan dapat membentuk senyawa ion dan senyawa kovalen. Spesifikasi Air (H2O) : Sifat Fisika :
- Berat molekul : 18,05 gr/mol - Titik beku
: 0oC
- Titik didih
: 100oC
- Densitas
: 0,998 gr/ml (pada suhu 0oC)
Sifat Kimia :
- Air terbentuk dari ion H + dan ion OHH+ + OH-
H2O
- Molekul air terdiri dari satu atom oksigen yang berikatan kovalen dengan dua atom hidrogen.
- Air merupakan molekul yang sangat kokoh dan untuk membelah kembali menjadi komponennya diperlukan energi yang sangat besar. 2.2.2. Bahan Pembantu a. Katalis Katalis yang digunakan dalam unit produksi asam nitrat merupakan katalis campuran berbentuk platinum gauze berupa padatan yang memiliki komposisi 90% platina, 5% palladium dan 5% rodium.
Platina
Spesifikasi Platina : Sifat Fisika :
- Logam berwarna putih ke abu-abuan - Bersifat ulet dan lentur serta termasuk logam berat - Titi leleh
: 1773 0C
- Densitas
: 21,45 gr/cm3
- Titik didih
: 4300 0C
Sifat Kimia :
- Merupakan logam mulia yang tidak larut dalam larut dalam larutan asam yang pekat ataupun encer kecuali dalam air raja yaitu campuran antara asam nitrat dan asam klorida dan terbentuk ion hexachloroplatinate (II).
Palladium
Spesifikasi Palladium : Sifat Fisika :
- Berat molekul
: 106,4 gram/mol
- Logam berwarna abu-abu terang - Titik leleh
: 1555 0C
- Dapat melarutkan gas hydrogen dalam jumlah banyak Sifat Kimia :
- Perlahan dapat larut dalam asam sulfat pekat panas membentuk ion palladium (II) berwarna coklat.
- Palladium (II) chloride yang bereaksi dengan hydrogen sulfida akan terbentuk endapan hitam palladium (II) Sulfide.
Rhodium
Spesifikasi Rhodium : Sifat Fisika :
- Merupakan logam transisi yang berwarna putih kepekatan dan sering digunakan sebagai katalis
- Spesific gravity : 12,5 - Titik leleh
: 2237 0C
- Titik didih
: 3968 0C
- Massa jenis
: 12,41 gr/cm3
Sifat Kimia :
- Berat molekul
: 102,91 gr/mol
- Rhodium sebagian tahan terhadap atmosfir. Pada pemanasan dengan oksigen pada suhu 600 0C, logam rhodium menjadi rhodium (III) oksida
- Rhodium sebagai logam bereaksi langsung dengan gas fluor untuk membentuk rhodium (VI) fluoride (RhF 6) yang sangat korosif Katalis dibuat dalam bentuk jaring jaring dan ditempatkan dalam unit ammonia converter dan unit catalityc combuster pada unit produksi asam nitrat. Katalis diregenerasi setiap tiga bulan sekali.
b. Gas hidrogen Gas hydrogen digunakan untuk membakar katalis platina pada saat start-up di dalam converter (2-R-001). Kebutuhan gas hydrogen di PT. Multi Nitrotama Kimiasebesar 0,002Nm3/ton asam nitrat. Gas H2 diperoleh dari supplier gas dengan kemasan 73 pertabung.
c. Etilen Glikol etilen glikol digunakan sebagai coolant untuk mendinginkan bagian atas absorber yang dimasukan pada bagian atas. Tujuannya adalah untuk menurunkan titik beku air sehingga terjadi reaksi absorbsi NO2(g) kedalam air untuk menghasilkan asam nitrat. 2.3. Proses Pembuatan Asam Nitrat
Produksi asam nitrat dibagi menjadi 2 tipe, yaitu proses tekanan tunggal dan proses tekanan ganda. Pada proses tekanan tunggal, tahap oksidasi dan absorbsi terjadi pada tekanan yang hampir sama. Sedangkan pada proses tekanan ganda, tahap absorbsi terjadi pada tekanan yang lebih tinggi daripada tahap oksidasi.
2.3.1 Proses Tekanan Tunggal
Tahapan proses pada metode tekanan tunggal adalah : a. Tahap Penguapan Amonia Amonia cair dari tangki penampung diuapkan dengan media pemanas air dam dipanaskan lebih lanjut agar amonia cair teruapkan dengan sempurna. b. Tahap Penyaringan Amonia Uap amonia disaring menggunakan filter magnetic untuk menyaring material yang dapat merusak katalis yaitu berupa uap amonia yang masih basah akibat penguapan yang tidak sempurna. c. Tahap Penyaring Udara Udara dari atmosfir disaring menggunakan multi stage compressor untuk menghilangkan partikel pengotor. d. Tahap Kompersi Udara Tekanan udara dinaikkan menggunakan compressor yang digerakkan dengan ekspander dan turbin steam. Dengan adanya tahap ini, tekanan udara yang semula 1,033 kg/cm 2 menjadi 12,11 kg/cm 2. e. Tahap Pencampuran Uap amonia dan udara dicampur untuk mempermudah operasi katalitik. f. Tahap Sistesis Tahap sintesis terjadi didalam reactor, dengan menggunakkan bantuan katalis untuk mempercepat reaksi. Uap amonia dan udara didistribusikan secara merata oleh katalis didalam reactor sehingga mempercepat reaksi cepat terbentuk. g. Tahap Recovery Panas Terjadi pada waste heat boiler dan steam superheater. Disini terjadi penyerapan energy karena panas yang berlebih setelah reaksi yang berlangsung di reactor. Serta terjadi pemanasan steam. h. Tahap Kondensasi Terjadi didalam cooler condenser sehingga terjadi kondensasi dari fase uap menjadi cair, dengan menggunakan air sebagai media pendingin. i. Tahap Absorbsi Absorbsi didalam absorber terjadi secara counter-current. Dimana nitrogen dioksida, asam nitrat encer dan air demineralisasi bersentuhan secara counter-current didalam absorber tipe bubble cap tray, sehingga terbentuk asam nitrat dengan konsentrasi yang diinginkan.
j. Tahap Ekspansi Gas Sisa Sisa gas dari absorber melewati proses pemanasan yang kemudian dibakar dan panasnya dimanfaatkan untuk penggerak expander kemudian baru dikeluarkan melalui tail gas stack ke atmosfer.
2.3.2 Proses Tekanan Ganda
a. Tahapan penguapan ammonia Amonia cair dari tangki penampung diuapkan, dengan media pemanas air. Kemudian dipanaskan lebih lanjut agar ammonia cair teruapkan dengan sempurna b. Tahap penyaringan ammonia Uap aminia disaring menggunakan filter magnetic untuk menyaring material yang dpaat merusak katalis yaitu yang berupa uap ammonia yang masih basah akibat penguapan yang tidak sempurna c. Tahap penyaringan udara Udara dari atmosfer disaring untuk menghilangkan partikel pengotor d. Tahap kompresi udara Tekanan udara dinaikkan menggunakan kopresor yang digerakkan menggunakan ekspander dan turbin steam. Dengan adanya tahap ini, tekanan udara yang semula 1,033 kg/cm2 menjadi 12,11 kg/cm 2 e. Tahap Pencampuran Uap ammonia dan udara dicampur untuk mempermudah operasi katalis f. Tahap sintesis Tahap sintesis terjadi di dalam reactor, dengan menggunakan bantuan katalis untu mempercepat reaksi. Uap ammonia dan udara didistribusikan secara merata oleh katalis di dalam reactor sehingga reaksi cepat terbentuk g. Tahap Recovery Panas Terjadi pada waste heat boiler dan steam superheater. Disini terjadi pernyerapan energi karena panas yang berlebih seterlah reaksi yang berlangsung di reactor .Serta terjadi pemanasan steam. h. Tahap Kondensasi Gas proses yang dihasilkan pada proses recovery panas di kondensasi sehingga terjadi perubahan fase, dari gas menjadi cair, namun dari kondensasi ini terbentuk gas NOx i. Tahap Kompresi NO x
Pada proses tekanan ganda ini, gas NO x yang dihasilkan pada tahap kondensasi dicampur dengan udara dan nitrogen oksida, kemudian dikompresi sehingga dihasilkan tekanan yang lebih tinggi sebelum masuk absorber . Gas yang telah dikompresi, sebagian di recovery ke tail gas. j. Tap Pendinginan Sebelum masuk absorber didinginkan terlebih dahulu, karena proses yang terjadi di dalam absorber membutuhkan suhu rendah. Tahap ini menurunkan suhu dari 169 oC dan terjadi di Cooler Condensor k. Tahap Absorbsi Absorbsi di dalam absorber terjadi secara counter-current. Dimana Nitrogen dioksida, asam nitrat encer dan air demineralisasi bersentuhan secara counter-current di dalam absorber, tipe bubble cap tray, sehingga terbentuk asam nitrat dengan konsentrasi yang diinginkan . Sedangkan NO x yang dihasilkan di recycle ke tahap kompresi NO x. 2.4 Produk Utama dan Produk Samping 2.4.1 Produk Utama
Produk utama dari industry asam nitrat adalah asam nitrat dengan konsentrasi 57,5%. Asam nitrat sebagian besar diproduksi untuk bahan baku pembuatan ammoniu nitrate yang digunakan untuk pupuk, bahan peledak ataupun nitrogen oksida. Adapun sifat-sifat asam nitrat adalah :
Sifat Fisika Asam Nitrat :
- Merupakan cairan yang tidak berwarna dengan bau yang menyengat - Berat molekul : 63,02 gr/mol - Titik didih : 82,6 0C - Titik beku : -42 0C - Titik leleh : 41,6 0C - Densitas : 1,51 gr/cm 3
Sifat Kimia Asam Nitrat :
- Rumus molekul HNO 3 - Dapat bereaksi dengan senyawa organik - Asam nitrat jika direaksikan dengan air akan terbentuk ion hydronium dan ion nitrat 2.4.2. Produk Samping
Pada pembuatan asam nitrat tidak menghasilkan produk samping melainkan limbah NOx dari absorber.
BAB III DESKRIPSI PROSES 3.1 Persiapan Bahan 3.1.1 Persiapan Bahan Baku
Bahan baku proses pembuatan asam nitrat PT. Multi Nitrotama Kimia 2 adalah gas ammonia, udara dan air. 3.1.1.1 Persiapan Amonia
Bahan baku ammonia diperoleh dari PT. Pupuk Kujang dalam bentuk cair dengan konsentrasi 99,5% amonia dan 0,5% air melalui jalur perpipaan khusus dan disimpan dalam empat buah storage tank dengan kapasitas 85 ton. Amonia cair ini bertekanan sekitar 10,836 kg/cm2 dan temperature 27 0C. Untuk bahan baku asam nitrat dibutuhkan asam nitrat dalam fase gas sehingga amonia cair harus diuapkan terlebih dahulu dalam unit vaporizer. 3.1.1.2 Persiapan Udara
Udara yang digunakan sebagai bahan baku produksi asam nitrat diperoleh dari lingkungan pabrik dengan tekanan 1,033 kg/cm 2 dan temperature 33 0C komponen penyusun udara ini terdiri atas 75,6%-w N2, 20,17%-w O2, 3,96%-w H 2O. sebelum dialirkan menuju proses utama atau didistribusikan, udara ini disaring terlebih dahulu untuk menghilangkan partikel-partikel pongotor dari udara sehingga tidak terbawa saat proses berlangsung. Udara yang keluar alat penyaring kemudian ditekan oleh kompresor yang digerakkan oleh steam turbine dan gas expander sehingaga mencapai tekanan 8,404 kg/cm 2 dengan temperature 2270C. 3.1.1.3 Persiapan Air
Air bersih diperoleh dari PT. Pupuk Kujang ditampung di dalam suatu tanki penampung. Sebelum digunakan untuk berbagai keperluan teknis dan nonteknis harus dilakukan treatment pada air yang diperoleh dari PT. Pupuk Kujang. Air bersih ( filter water) digunakan sebagai cooling water, dan demin water. Umpan air yang diperlukan dalam masar tower adalah air demineralisasi dengan temperatur 46oC dan tekanan 11,597 kg/cm 3 3.1.2 Persiapan Bahan Pembantu
Bahan pembantu yang digunakan pada proses pembuatan asam nitrat PT. Multi Nitrotama Kimia 2 adalah Media pendingin dan katalis.
3.1.2.1 Persiapan Media Pendingin
Media pendingin yang digunakan adalah air demin yang mengandung etil glikol 10%. Larutan yang didinginkan oleh amonia dalam suatu shell & tube.Pada sisi shell terdapat amonia dengan temperatur -33 oC dan di sisi tube terdapat larutan etil glikol sehingga didapatkan media pendingin yang memiliki temperatur sekitar 8oC. larutan ini digunakan untuk didinginkan bagian atas absorber ( tray 21-32) dengan suhu pendingin dijaga sekitar 20 oC. 3.1.2.2 Persiapan katalis
Katalis yang digunakan dalam proses pembuatan asam nitrat ini mempunyai komposisi 90% patina, 5% palladium, dan 5% rhodium. Pada setiap awal start-up, katalis dibakar terlebih dahulu oleh gas alam (hidrogen) secara perlahan hingga setiap bagian terlihat merah menyala secara merata. 3.2 Tahapan Proses
Proses produksi asam nitrat di PT. Multu Nitrotama Kimia plant 2 menggunakan teknologi Chemical Construction Company (CHEMICO) dari USA yaitu pemanfaatan kembali sisa gas proses sebagai media pemanas dan meminimalisasi kadar gas NO x yang terkandung pada gas buang. Kapasitas produksi asam nitrat Multi Nitrotama Kimia 2 sebesar 280 ton/hari. Tahapan umum dari proses pembuatan asam nitrat adalah pengolahan bahan baku ammonia, pengolahan bahan baku udara, reaksi katalitik pada converter, absorbsi dan tahap recovery tail gas (gas sisa). 3.2.1 Pengolahan Bahan Baku Amonia
Amonia cair yang berasl dari PT. Pupuk Kujang, disimpan pada empat buah storage tank (3-V-021A/B/C/D) berkapasitas 85 ton dengan tekanan 10,836 kg/cm 2 dan temperature 270C.. Sebelum digunakan untuk proses, ammonia cair dialirkan menuju Magnetic Separator (2-F-003) untuk memisahkan logam logam yang terbawa seperti partikel-partikel besi. Ammonia yang telah disaring tersebut akan diuapkan pada
ammonia
dipanaskan
kembali
ada
Ammonia
Vaporaizer
(2-E-004)
menggunakan Low Presurre Steam. Uap ammonia dipanaskan kembali pada Ammonia Superheated (2-E-005) hingga 80 0C dengan media pemanas berupa High Presurre Steam. Pemanasan kedua ini berfungsi untuk memastikan ammonia yang keluar berbentuk uap karena ammonia cair dapat merusak katalis platina pada Ammonia Conventer Cone (2-R-001). Temperatur ammonia yang keluar dari Ammonia Superheated sebesar 800C dan tekanan dijaga sekitar 10,632 kg/cm 2.
Diantara kedua alat tersebut, dapat Ammonia Mist Eliminator (2-V-001) yang berfungsi untuk memastikan bahwa uap yang masuk kedalam ammonia superheated tidak mengandung cairan. Selanjutnya, Uap ammpnia disaring menggunakan Ammonia Filter (2-F-005) untuk menghilangkan pengotor pada jalur yang dilewati gas, terutama karat yang terjadi pada besi atau partikel lainnya. Filter dapat menyaring partikel hingga ukuran 10 mikro dan dilengkapi dengan saluran drain intuk mengeluarkan cairan yang mungkin terbawa. Jika masih terdapat kandungan besi, maka akan terjadi degredasi dan penurunan effisiensi katalis platinum gauze yang digunakan di dalam converter. Selanjutnya, amonia dengan temperatur 80 oC dan tekanan 10,632 kg/cm 2 dicampurkan dengan udara didalam Amonia Air Mixer (2-Z-001). Amonia Cair
Magnetic Separator (2-F-003)
Ammonia Vaporizer (2-E-004)
Ammonia Supertheater (2-E-005)
Ammonia Filter (2-F-005)
Ammonia-Air Mixer (2-Z-001)
Gambar 4. Bagan Tahap Pengolahan Amonia di Nitric Acid Plant 2 3.2.2 Pengolahan Bahan Baku Udara Bahan baku udara juga diolah terlebih dahulu sebelum dicampur dan
direaksikan dengan amonia. Udara atmosfer diambil dari lingkungan melalui air Intake Filter (2-F-001) dengan tekanan 1,033 kg/cm 2 dan temperatur rata – rata 33oC. Filter dapat menyaring debu atmosfer normal dan kotoran lain yang berukuran > 20 mikron dan berfungsi juga untuk mengurangi kelembaban. Udara yang telah disaring kemudian didinginkan di Air Chiller ( 2-M-001) dengan media pendingin berupa Chilled water. Chilled Water yang digunakan memiliki temperatur sebesar 10 oC dengan laju alir sekitar 135m 3/jam. Tujuan pendinginan udara ini adalah agar memudahkan dalam proses kompresi udara
Setelah didinginkan, udara akan memasuki Multi stage Air Compressor (2-C001) yang terdiri dari
stage dan 2 inter cooler (primary dan secondary) untuk
dikompresi sehingga mencapai tekanan 8,404 kg/cm 2. Primary Inter Cooler (2-E-001) berfungsi untuk mendinginkan udara diantara stage 1 dan stage 2 sedangkan Secondary Inter Cooler (2-E-002) diantara stage 2 dan stage 3. Proses cooling stage ini bertujuan untuk meningkatankan keja kompresor karena dngan udara yang tidak telalu panas, kandungan air akan bekurang. Multi Stage Air kompressor digerakan oleh Steam Turbine (2-ST-001) dan Hot Gas Expander (2-GT-001). kebutuhan teaga kompresor sebesar 6800 Hp namun pada saat start up, kompressor digerakan 100% oleh Steam Turbin. Udara bertekanan dari kompresor kemudian dibagi menjadi dua aliran, yaitu 20% untuk aliran udara pemucat (Bleach Air) dan 80% untuk udara proses (Process Air) udara pemucat akan didinginkan pada Bleach Air Cooler (2-V-002) sehingga beraksi dengan gas NOx sisa pada proses absorbsi agar terjadi proses pembentukan HNO3 di kolom absorbsi. Udara proses masuk ke Commpressed Air Filter (2-F-006). Setelah disaring, udara proses dengan tekanan 8,404 kg/cm 2 dan temperature sebesar 227°C siap untuk dicampur dengan ammonia di Ammonia-Air Mixer (2-Z-001) 3.2.3 Reaksi Katalik Pada Converter
Udara proses dan ammonia berfasa gas akan memasuki alat pencampur statis yaitu Ammonia-Air Mixxer agar homogen. Jumlah ammonia dan udara proses yang dicampur dalam mixer memiliki perbandingan 1:10,5 persen volum. Kedua gas yang telah bercampur kemudian dialirkan kedalam Ammonia Converter Cone yang merupakan tempat terjadinya pembentukan gas nitrogen oksida dan uap air. Reaksi katalik terjadi didalam converter dengan katalis platinum gauze yang terdiri dari 90% platina, 5% palladium dan 5% rhodium yang akan mempercepat proses konversi udara proses dan ammonia. Katalis platinaini memiliki umur pemakaian 90 hari, dan harus dijaga dari ammonia berfasa cair agar tidak berlubang. Sebelum proses berjalan, pada start up katalis platina ini harus dibakar terlebih dahulu menggunakan H2 sehingga mencapai suhu 651°C untuk menaikkan energi aktivasi dan untuk mempersiapkan katalis sebelum digunakan untuk mereaksikan reaktan. Pada converter, terjadi reaksi antara ammonia dan udara proses yang menghasilkan panas dengan suhu proses 928°C. Reaksi yang terjadi pada converter adalah sebagai berikut :
4NH3+5O2
4NO+6H2O
∆H= - 216,54 kkal
4NH3+3O2
2N2+6H2O
∆H= -302,87 kkal
Amonia bereaksi dengan oksigen menghasilkan gas nitrogen oksida (NO) dan uap air (H2O). Besarnya konversi reaksi untuk reaksi pertama adalah 95% sedangkan sisanya terjadi pada reaksi kedua jika kondisi operasi lebih rendah. Reaksi pembentukan nitrogen ini tidak diharapkan terjadi. Gas proses yang dihasilkan dari reaksi akan memasuki Nitric Acid Heat Train untuk menurunkan temperature gas tersebut. Penurunan temperatur dilakukan supaya gas nitrogen dioksida dapat dioksidasi menjadi nitrogen dioksida karena reksi dapat terjadi pada temperatur yang rendah. Panas dari gas proses dimanfaatkan untuk media pemanas pada serangkaian alat di Heat Train meliputi Turbin Gas Heater, Burner Chamber Boiler, Burner Gas Boiler, Tail Gas Heater, dan Boiler Feed Water Heater. Untuk Turbin Gas Heater dan Tail Gas Heater, gas proses digunakan sebagai media pemanas tail gas, sedangkan untuk Burner Chamber Boiler, Buner Gas Boiler dan Boiler Feed Water Heater, gas proses digunakan sebagai media pemanas Boiler Feed Water (BFW) dan clean condensate untuk menghasilkan steam. Pada proses pengambilan panas dari gas proses oleh kelima peralatan tersebut (Nitric Acid Heat Train), terjadi reaksi lanjutan antara gas NO dan O2 membentuk gas NO2 dengan persamaan sebagai berikut : 306 oC 2NO(g) + O2(g)
2NO2(g)
H
= -27,14 kkal
8,313 kg/cm2
Besarnya konversi reaksi oksidasi NO dan O2 hanya 10% dan sisanya keluar sebagai gas proses. Gas proses yang keluar dari Nitric Acid Heat Train akan mengalami proses pendinginan pada Cooler Condenser (2-E-011) untuk didinginkan
dengan media
pendingin berupa cooling water, pada tahap ini uap air akan mengembun dan mengikat N02 sehingga membentuk asam nitrat, larutan asam nitrat yang dihasilkan masih berupa weak acid. dengan persamaan sebagai berikut :
56 oC 3NO2(g) + H2O(l)
2HNO3(l) + NO(g)
H
= -27,6 kkal
8,186 kg/cm2 Konversi reaksi diatas sebesar 60%, weak acid berwarna bening kekuningan karena masih mengandung NO. Keluaran Cooler Condensor dibagi menjadi dua aliran, yaitu aliran process gas dan weak acid yang akan memasuki Absorption Tower (2-V-002). 3.2.4 Absorpsi Proses absorpsi dilakukan dalam Absorption Tower (2-V-002) dan Masar Tower
(2-V-003). Aliran gas yang tidak terkondensasi yang keluar dari Cooler Condensor masuk ke Absorption Tower sebagai umpan. Umpan Absorption Tower berupa weak acid dari Masar Tower (2-V-003) yang masuk pada tray paling atas. Weak acid dari Cooler Condensor (2-E-011) yang masuk pada tray 17, gas proses dari Cooler Condensor (2-E-011) yang masuk pada tray 4 dan bleach air dari multi stage compressor (2-C-001) yang masuk pada tray paling bawah. Kolom Absorber yang digunakan adalah tipe bubble cup tray absorber berjumlah 32 tray dan dilengkapi dengan Absorption Tower Mist Eliminator (2-F-011) pada bagian atas kolom yang berfungsi untuk mengurangi kandungan cairan yang terbawa pada gas proses. Tray pada absorber dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan fungsinya, yaitu : tray 1 sampai 4 berfungsi untuk Product Bleaching, tray 5 sampai 8 berfungsi untuk Nox oxidation, tray 9 sampai 31 berfungsi untuk Oxidation / Absorption dan tray 32 berfungsi untuk Liquid Distribution. Pada Absorption Tower terdapat koil pendingin untuk mendinginkan proses didalam absorber, karena dengan temperatur rendah produk yang dihasilkan mempunyai komposisi dan spesifikasi yang lebih baik. Air pendingin pada bagian atas absorber berupa chilled water, sedangkan pada bagian bawah berupa cooling water. Chilled water adalah air denim yang mengandung etil glikol 10% yang terlarut sempurna dan berfungsi untuk menurunkan titik beku air. Gas proses yang masuk ke tray 4 akan bercampur dengan udara pemucat (bleach air). Udara pemucat ini berfungsi untuk memasok oksigen sehingga mengoksidasi kembali nitrogen oksida menjadi nitrogen dioksida dengan konversi reaksi sebesar 95% yang berlangsung secara kontinyu dalam absorber dengan reaksi sebagai berikut : 306 oC 2NO(g) + O2(g)
2NO2(g)
H
= -27,34 kkal
8,313 kg/cm2 Panas reaksi oksidasi dihilangkan dengan melewatkan gas pada tray yang dilengkapi koil dengan air pendingin yang berasal dari cooling water dan chilled water. Weak acid disembur melalui bagian atas dan tengah absorption tower. Nitrogen dioksida kemudian diabsorpsi didalam air menurut persamaan reaksi : 56 oC 3NO2(g) + H2O(l)
2HNO3(l) + NO(g)
H
= -27,6 kkal
8,186 kg/cm2 Besarnya konversi reaksi diatas adalah 90-93%. Produk asam nitrat yang terbentuk dengan konsentrasi 57,5%-w keluar melalui bagian bawah absorption tower dan disaring melewati Product Filter (2-F-008) untuk mengambil logam mulia yag mungkin terkandung di dalam produk dan masuk ke dalam Nitr ic Acid Storage Tank (3T-001A). Asam nitrat yang mempunyai konsentrasi dibawah 57,5%-w akan disirkulasikan kembali ke dalam Absorption Tower (2-V-002) dengan menggunakan Weak Acid Pump (2-P-001) hingga menghasilkan 57,5%-w asam nitrat. Gas proses akan keluar dari Absorption Tower (2-V-002) menuju Massar Tower (2-V-003). Masar Tower berfungsi untuk mengoksidasi dan mengabsorpsi kembali gas Nox yang belum terkonversi. Umpan Masar Tower berupa kondensat atau air demin dari bagian paling atas, weak acid sirkulasi dari masar tower ke tray 4 dan gas proses dari absorption tower dari bagian paling bawah. Masar Tower terdiri dari 4 tray dan dilengkai dengan Masar Tower Demister (2-F-010) pada bagian atas kolom yang berfungsi untuk mengurangi kandungan cairan yang terbawa pada tail gas. Pada tray pertama hingga ketiga dari bawah, gas akan kontak dengan weak acid yang masuk dan gas akan kontak dengan kondensat atau air denim secara counter-current pada tahap paling atas membentuk asam nitrat dengan konsentrasi 2 – 6 %. Asam nitrat yang keluar dari Masar Tower disirkulasikan menggunakan Reflux Pumps (2-P-003) menuju Weak Acid Cooler (2-E-013) untuk didinginkan. Weak Acid yang telah dingin dengan temperature 20 0C dibagi menjadi 2 aliran, yaitu sebagai umpan untuk Absorption Tower dan untuk dikembalikan lagi ke Masar Tower . Tail gas akan keluar dari Masar Tower melalui bagian atas dan akan mengalami proses recovery tail gas.
3.2.5 Tahap Recovery Tail G as (gas sisa)
Gas sisa (tail gas) yang keluar dari Masar Tower masih memiliki kandungan NOx sehingga harus dikurangi terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan kembali sebagai tail gas untuk penggerak expander dan pada akhirnya dibuang ke atmosfer. Tail gas akan melewati Tail Gas Preheater (2-E-014) untuk mengalami pemanasan awal menggunakan Low Pressure Steam kemudian mengalami proses pemanasan lebih lanjut pada Tail Gas Heater (2-E-008) dan Turbin Gas Heater (2-E010) hingga mempunyai konsentrasi sebesar 2000-3000 ppm NO x. Kedua peralatan tersebut memanfaatkan panas reaksi pada Nitric Acid Heat Train sebagai media pemanas tail gas. Sebelum dibuang kelingkungan, konsentrasi NO x ini harus dikurangi terlebih dahulu karena batas untuk dibuang kelingkungan adalah 300 ppm. Catalytic Cornbustor (2-R-002) berfungsi untuk mereaksikan NO x pada tail gas dengan natural gas yang mengandung CH 4 untuk mengurangi kandungan NO x. Tail gas dikontakkan dengan air untuk menurunkan dan menjaga temperature agar tidak terlalu panas pada saat memasuki cornbustor, sekaligus menghilangkan kemungkinan cracking metana dan terjadinya deposit karbon pada katalis cornbustor. Air atau kondensat ini ditambahkan pada masukan turbine gas heater dan dimasukan tail gas dan Natural Gas Static Mixer (2-Z-002). Sebelum dicampur dengain tail gas, natural gas terlebih dahulu dikompresi dengan Natural Gas Booster Compressor (2-C-002), lalu disaring dengan Natural Gas Filter (2-F-009). Natural gas mempunyai temperature sebesar 58oC dan tekanan sebesar 7,009 kg/cm 2. Pada saat dibakar, temperature tail gas akan meningkat dan sekaligus menurunkan kandungan NO x. Reaksi yang terjadi : CH4(g) + 4 NO2(g) kkal
CO2(g) + 2H2O(g) + 4NO (g)
∆H
=
CH4(g) + 2 O2(g) kkal
CO2(g) + 2 H2O(g)
∆H = -191, 816
CH4(g) + 4NO(g) kkal
CO2(g) + 2 H2O(g) + 2 N2(g)
∆H
=
-137,133
-278,145
Reaksi antara natural gas dan oksigen menghasilkan CO 2 dan H2O serta reaksi antara natural gas dan NOX yaitu reaksi natural gas dengan NO 2 menghasilkan CO2, H2O, dan NO sehingga dari serangkaian reaksi pembakaran tersebut mengurangi presentase NOX yang keluar dan meningkatkan temperature gas. Tail gas yang keluar
dari Catalytic Combuster mempunyai kandungan NO X sebesar 100 ppm dan temperature keluaran gas 650oC serta tekanan sebesar 5,898 kg/ cm 2. Tail gas kemudian masuk ke dalam Hot Gas Expander (2-C-001) sebagai pemberi 50% daya untuk Multi Stage Air Compressor (2-C-001). Temperatur tai l gas yang keluar Hot Gas Expander masih masih cukup tinggi yaitu 322 o C sehingga digunakan kembali sebagai media pemanas pada Turbine Gas Boiler (2-E-015) untuk menghasilkan High Pressure Steam. Tail Gas keluaran Turbine Gas Boiler akan dibuang ke atmosfer melalui Tai Gas Stack (2-J-001). 3.3 Diagram Alir Proses Pembuatan Asam Nitrat
BAB IV SPESIFIKASI ALAT 4.1 Unit Asam Nitrat
Spesifikasi alat PT. Multi Nitrotama Kimia Unit asam nitrat plant-2 meliputi alat pengolahan udara, alat penguapan ammonia, alat pencampuran gas, alat oksidasi ammonia dan nitrogen oksida, alat absorbsi dan alat recovery gas sisa. 4.1.1 Tahapan Pengolahan Udara a. Air Chiller (2-M-001)
Fungsi
: Untuk mendinginkan udara yang akan masuk ke Multi Stage Air Compressor
Fluida
: Udara
Kapasitas
: 57000 kg/jam
Temperatur
: Desain = 37oC Aktual = 25oC
Bahan Konstruksi
: Stainless Steel
Jumlah
: 1 buah
b. Air Compressor Set 1. Multi Stage Air Compressor (2-C-001)
Fungsi
: Memberikan udara bertekanan untuk pabrik asam nitrat. Tenaga pada kompresor di dapat dari Steam Turbine dan Hot Gas Expander.
Tipe
: Sentrifugal
Kapasitas
: 57000 kg/jam
Temperatur
: Inlet desain = 32oC Inlet aktual = 25oC Outlet desain = 249,2 oC Outlet aktual = 227oC
Tekanan
: Inlet desain = 1,065 kg/cm 2 Inlet aktual = 1,033 kg/cm2 Outlet Desain = 8,401 kg/cm2 Outlet aktual = 7,35 kg/cm 2
Bahan konstruksi
: Stainless steel
Jumlah tahap
:4
Brake Horse Power
: 5610 HP
Kecepatan Putaran
: 7300 rpm
Jumlah
: 1 buah
2. Steam Turbine (2-ST-001)
Fungsi multi
: Pemberian daya berupa high pressure steam untuk menggerakkan stage air compressor.
Operasi
: kontinyu
Temeratur : Desain = 224oC Aktual = 216oC Tekanan
: Desain = 25,64 kg/cm 2 Aktual = 25,1 kg/cm2
Bahan Kontruksi
: Stainless steel
Kecepatan Putaran : 7300 rpm Tahun Pembuatan : 1983 Jumlah
: 3 buah
3. Hot Gas Expander (2-GT-001)
Fungsi : Pemberian daya berupa hasil pembakaran tail gas untuk menggerakan multi stage air compressor Operasi
: kontinyu
Kapasitas
: 45708 kg/jam
Temperatur : Desain = 650 oC Aktual = 598,4 oC Tekanan
: Desain = 7,30 kg/cm2 Aktual = 5,898 kg/jam 2
Bahan konstruksi : Stainless steel Jumlah
: 1 buah
4. Compressed air Filter ( 2-F-006)
Fungsi : Untuk menyaring udara bertekanan sebelum masuk ke ammonia – Air Mixxer Kapasitas
: 57000 kg/jam
Temperatur
: Desain = 246,6 oC Aktual = 227 oC
Tekanan
: Desain = 8,401oC Aktual = 7,35oC
Bahan Kontruksi
: Stainless steel
Luas Penyaringan : 28,15 m 2 Jumalh
: 1 buah
1. Tahap Pengolaha Ammonia a. Ammonia Filter
Fungsi
: Menyaring uap amonia sebelum memasuki Ammonia-Air Mixer
Operasi
: kontinyu
Kapasitas
: 3400 kg/jam
Temperatur
: Desain = 92oC Aktual = 80oC
Tekanan
: Desain = 12 kg/cm2 Aktual = 10,632 kg/jam 2
Bahan konstruksi
: Stainless Alloy
Jumlah
: 1 buah
b. Ammonia – Air Mixer
Fungsi
: Alat ini berfungsi untuk mencampurkan udara dan uap
ammonia sebelum direaksikan pada Ammonia Converter Cone Tipe
: Pencampur statik
Kapasitas Uap Amonia : 1191 kg/jam Kapasitas Udara
: 17034 kg/jam
Temperatur
: Aktual = 206 oC Desain = 230 oC
Tekanan
: Aktual = 8,430 kg/cm 2 Desain = 8,760 kg/cm 2
Bahan Konstruksi
: Carbon steel
3.1.2 Tahap Reaksi Katalitik Pada Converter a. Ammonia Converter Cone (2-R-001) Fungsi : Mereaksikan udara dengan uap amonia menjadi gas nitrogen
oksida dengan bantuan katalis. Kapasitas
: Uap amonia = 1911 kg/jam Udara = 17034 kg/jam
Temperatur
: Inlet aktual = 206 oC Inlet desain = 232 oC Outlet aktual = 928 oC Outlet desain = 950 oC
Tekanan Operasi
: 8,390 kg/cm2
Tekanan Desain
: 8,50 kg/cm2
Laju rata-rata
: 18225 kg/jam
b. Burner Chamber Boiler
Fungsi
: Menghasilkan low pressure steam dengan memanfaat panas
hasil reaksi pada Nitric Acid Heat Train sebagai media pemanas Tipe
: Fixed Tube Sheet
Bahan Konstruksi
: Sheel = Stainless Steel Tube = Stainless Steel
Fluida
: Sheel = Air Umpan boiler Tube = Gas proses
Kapasitas
: Sheel = 5441 kg/jam Tube = 18225 kg/jam
Temperatur Shell
: Inlet = 109 oC Oulet = 208 oC
Temperatur Tube
: Inlet = 928 oC Output = 173 oC
Tekanan
: Shell = 8,450 kg/cm2 Tube = 8,381 kg/cm 2
Ukuran
: 1067 mm x 2500 mm
c. Burner Gas Boiler
Fungsi
: Menghasilkan high pressure steam dengan memanfaatkan
panas hasil reaksi pada Nitric Acid Heat Train sebagai media pemanasnya. Tipe
: Fixed Tube Sheet
Bahan Konstruksi
: Shell = Stainless Steel Tube = Stainless Steel
Fluida
: Shell = Air umpan boiler Tube = Gas proses
Kapasitas
: Shell = 11101 kg/jam Tube = 18225 kg/jam
Temperatur Shell
: Inlet = 109 oC Outlet = 173 oC
Temperatur Tube
: Inlet = 928 oC Outlet = 173 oC
Tekanan
: Shell = 8,420 kg/cm2 Tube = 8,380 kg/cm 2
d. Tail Gas Heater (2-E-008)
Fungsi
: Memanaskan tail gas dengan memanfaatkan panas hasil reaksi pada Nitric Acid Heat Train sebagai media pemanasnya
Tipe
: Fixed Tube Sheet
Bahan Konstruksi
: Stainless Steel
Fluida
: Shell = tail gas Tube = process gas
Kapasitas
: Shell = 44695 kg/jam Tube = 50649 kg/jam
Temperatur
: Shell = 260 oC Tube = 315,56 oC
Tekanan
: Shell = 8,8 kg/cm2 Tube = 9,5 kg/cm 2
4.1.4 Tail Absorbsi a. Absorbtion Tower (2-V-002)
Fungsi
: Memproduksi asam nitrat dengan cara mengabsorbsi NO2 menggunakan air. Menara ini didesain untuk menghasilkan
asam nitrat 57,5% Tipe
: Bubble Cap Tray
Bahan Konstruksi : Stainless steel Temperatur
: Operasi = 85,6 oC Desain = 315,56oC
Tekanan
: Operasi = 8,45 kg/cm 2 Desain = 10,632 kg/cm 2
Jumlah tray
: 32
Ukuran
: 2743 mm x 27736 mm
b. Massa Tower (2-V-003)
Fungsi
: Mengkonversikan NO X yang masih terkandung pada tail gas menjadi asam nitrat
Kapasitas
: 11,5 m3
Temperature
: Desain Operasi
Tekanan
Material
= 66 oC = 56 oC
: Desain
= 9,2 kg/cm2
Aktual
= 8,44 kg/cm2
: Stainless Alloy
c. Week Acid Cooler (2-E-013)
Fungsi
: Alat ini berfungsi untuk mendinginkan week acid sebelum
masuk ke Absorption Tower Tipe
: Bonnet
Kapasitas
: Shell =745 kg/jam Tube = 164.650 kg/jam
Temperratur
: Shell = 20 oC - 21 oC Tube = 10 oC - 15 oC
: Shell = 5,8 kg/cm2
Tekanan
Tube = 7,233 kg/cm 2 Fluida
: Shell = Week Acid Tube = Cooling Water
Material
: Stainless steel
d. Product Filter (2-F-008)
Fungsi
: Alat ini berfungsi untuk menyaring kotoran yang mungkin terbawa pada produk asam nitrat.
Kapasitas
: 20397 kg/jam
Temperature ` : Desain = 60 oC Operasi = 56 oC Tekanan
Material
: Desain
=8,21 kg/cm2
Aktual
= 7,633 kg/cm2
: Stainless Steel
3.1.3 Tahap Recovery Gas Sisa (Tail Gas) a. Tail Gas Preheater (2-E-014)
Fungsi
: Memanaskan tail gas sis yang keluar dari Massar Tower
Tipe
: Fin Tube
Kapasitas
: Shell =640 kg/jam Tube = 44695 kg/jam
Temperratur
: Shell = 148,89oC Tube = 176,67oC
Tekanan
: Shell = 5,8 kg/cm2 Tube = 7,233 kg/cm 2
Fluida
: Shell = Steam Tube = Tail Gas
b. Natural Gas Filter (2-F-009)
Fungsi
: Menyaring kotoran yang mungkin terbawa gas alam (natural gas) sebelum masuk keTail Gas- Natural Gas Static Mixer
Kapasitas
: 246 kg/jam
Temperature :Desain = 73 oC Operasi = 66 oC Tekanan
: Desain =7,5 kg/cm2 Aktual = 7,009 kg/cm2
Jumlah
: 1 buah
c. Tail Gas- Natural Gas Static Mixer (2-Z-002)
Fungsi
: Mencampurkan tail gas dengan dengan natural gas sebelum dilakukan proses pembakaran pada Catalytic Combustor
Kapasitas
: 45706 kg/jam
Temperature : Desain = 487,5 oC Aktual =475 oC Tekanan
: Desain =6,2 kg/cm2 Aktual = 5,926 kg/cm2
Material
: Stainless Steel
d. Catalytic Combuster (2-R-002)
Fungsi : Mengurangi kandungan NO x pada tail gas Kapasitas
: 17 m3
Temperature :Desain = 570,8 oC Aktual = 482 oC Tekanan
: Desain =6,5 kg/cm2 Aktual = 5,898 kg/cm2
Bahan Kontruksi =Carbon Steel
e. Exhaust Stack (2-J-001)
Fungsi
: Berfungsi untuk menegluarkan tail gas ke lingkungan dengan
kandungan NOX sesuai baku mutu Kapasitas
: 45708 kg/jam
Temperature : Desain = 265oC Aktual =253 oC Tekanan
: Desain =1,2 kg/cm2 Aktual = 1,061 kg/cm2
Tipe
: Cerobong
Diameter
: 508 mm
Tinggi
: 32.580 mm
Operasi
: Kontinyu
Bahan Kontruksi : Carbon Steel