BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Menulis adalah suatu kegiatan yang tidak mungkin bisa dipisahkan dari para mahasiswa, khususnya pada saat perkuliahan. Baik dalam menulis laporan praktikum,
makalah,
tugas
akhir, artikel, esai
dan
sebagainya.
Dalam
penulisannya, mahasiswa sangat dituntut harus menulis dengan baik dan benar sesuai dengan tata cara penulisannya. Namun pada kenyataannya, tidak semua mahasiswa memiliki pemahaman dan kemampuan yang baik akan hal tersebut. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat karya ilmiah mahasiswa salah satunya yang berupa artikel dan esai. Kebanyakan strukturnya kurang teratur dan pembahasannya tidak terpaku pada satu topik. Selain itu, biasanya mahasiswa tidak menyertakan fakta-fakta yang mendukung opini mereka dalam esai tersebut. Hal inilah yang masih luput dari pembuatan esai di kalan gan para mahasiswa.Oleh karena itu, untuk memperdalam pengetahuan dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam kegiatan menulis karya ilmiah khususnya artikel dan esai, diperlukan pemahaman lebih dalam mengenai artikel dan esai. Jika kita ingin membuat artikel dan esai maka sebaiknya kita harus mengetahui terlebih dahulu ciri-ciri artikel dan esai, jenis-jenis artikel dan esai, cara penulisan artikel dan esai dan juga perbedaan artikel dengan esai. Hal tersebut akan menjadi bahan yang akan kita bahas dalam makalah Bahasa Indonesia yang berjudul “Artikel “ Artikel dan Esai”. Esai”. B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian artikel dan esai? 2. Bagaimana ciri-ciri dari artikel dan esai? 3. Apa saja jenis-jenis artikel dan esai? 4. Bagaimana cara penulisan Artikel dan esai? 5. Apa saja perbedaan dari artikel dan esai?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian artikel dan esai 2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari artikel dan esai 3. Untuk mengetahui jenis-jenis artikel dan esai 4. Untuk mengetahui cara penulisan Artikel dan esai 5. Untuk mengetahui perbedaan dari artikel dan esai D. Manfaat Penulisan
1. Dalam bidang akademik: Makalah ini memberikan pengetahuan mengenai teknik dan aplikatif menulis esai,artikel ilmiah hasil penelitian, artikel ilmiah non-penelitian. 2. Bidang praktis: Makalah ini dapat diaplikasikan sebagai pedoman
nyata dalam melakukan penulisan esai, artikel ilmish hasil penelitian, artikel ilmiah non-penelitian.
2
BAB II PEMBAHASAN A. Artikel a. Pengertian Artikel Pengertian artikel menurut para ahli adalah “sebuah tulisan
yang ditulis oleh masing-masing satu disiplin ilmu dan setiap pembahasan diselesaikan
dengan
tuntas.
Maksudnya,
pada
satu
pokok
judul/pembahasan penjabaran artikel tersebut harus lugas, padat dan jelas. Sehingga para pembaca langsung mengerti apa maksud dari sebuah tulisan artikel tersebut” (Al-‘Aqli) Pengertian artikel menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah karya tulis lengkap dalam majalah, surat kabar dan sebagainya. Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu
yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur. b. Ciri-ciri artikel
1. Lugas: tulisan langsung menuju persoalan 2. Logis: segala keterangan yang dipaparkan harus memiliki dasar dan alasan yang masuk akal dan dapat diuji kebenarannya. 3. Tuntas: masalah atau tema yang dipilih dipaparkan secara mendalam 4. Obyektif: keterangan yang disajikan sesuai dengan data dan fakta yang ada 5. Cermat: berusaha menghindari berbagai kekeliruan walau sekecil apapun. 6. Jelas dan padat: keterangan mudah dipahami Tidak melibatkan emosi yang berlebihan Menggunakan bahasa baku dan memperhatikan tanda baca, menyajiakan fakta obyektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hokum alam pada situasi spesifik.Penulisannya cermat, tepat dan benar, serta tulus, tidak memuat terkaan pernyataan-pernyataannya tulus tanpa mengingat efeknya tidak mengejar keuntungan pribadi, yaitu tidak
3
berambisi agar pembaca berpihak padanya. Motifasi penulis hanya memberitahukan tentang sesuatu. 7. Penulis yang ilmiah tidak ambisius dan tidak berprsangka Artikel itu sistematis, tiap langkah direncanakan sistematis terkendali, secara konseptual dan procedural Artikel itu tidak emotif, tidak menonjolkan perasaan. 8. Kata-katanya mudah diidentifikasi. Alasan-alasan yang dikemukakan induktif, mendorong untuk menarik kesimpulan tidak terlalu tinggi, dan bukan ajakan. 9. Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung, kecuali dalam hipotesis
kerja
Ditulis secara tulus, dan memuat hanya kebenaran. 10. Tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang meragukan 11. Artikel tidak argumentative. 12. Artikel itu tidak persuasive, yang dikemukakan fakta dan aplikasi hokum alam kepada problem spesifik, mengemukakan keyakinan itu sukar, tetapi keyakinan itu sendiri tidak ilmiah. 13. Menyajikan kebenaran fakta, oleh karena itu memutar balikkan fakta akan menghancurkan tujuan penulisan. c. Jenis-jenis Artikel
1. Berdasarkan penulisnya, ada artikel redaksi dan artikel umum.
Artikel redaksi ialah tulisan yang digarap oleh redaksi di bawah tema tertentu yang menjadi isi penerbit.
Sedangkan artikel umum merupakan tulisan yang ditulis oleh umum.
2. Berdasarkan fungsinya meliputi artikel khusus dan artikel sponsor.
Artikel khusus adalah nama lain dari artikel redaksi.
Sedangkan artikel sponsor ialah artikel yang membahas atau memperkenalkan sesuatu
4
3. Jenis artikel berdasarkan pemakaian:
Artikel ilmiah: skripsi
Artikel jurnalistik: berita di koran atau majalah
Artikel resmi: naskah pidato di pemerintahan atau birokrasi
Artikel hukum: lembar putusan hukum
4. Berdasarkan isi dan tujuan
Sesuai
Artikel deskriptif dengan
keterangan
judulnya,
deskriptif,
artikel
ini
memberikan informasi tentang satu masalah sehingga pembaca mengetahuinya. Dengan begitu, artikel jenis ini tidak berisi pembahasan atau diskusi detail tentang masalah yang seyogyanya dipahami pembaca.
Artikel eksplanatif
Artikel eksplanatif adalah artikel yang bertujuan memaparkan sekaligus membahas atau mengkaji satu masalah berdasarkan beberapa sudut pandang, terutama sudut pandang penulis sehingga pembaca mengetahui serta memahaminya secara detail.
Artikel pemecahan masalah
Artikel jenis ini memberikan penjelasan tentang apa, mengapa, bagaimanakah masalah itu, disertai penjelasan tentang alternatifalternatif pemecahannya.
Artikel persuasive
Artikel persuasive merupakan artikel yang bernada membujuk, menyarankan, menghindari
mengerahkan, atau
melakukan
mengajak sesuatu
(pembaca)
yang
terkait
untuk dengan
pembahasan tentang masalah tertentu. Secara garis besar artikel jenis ini berisi pembahasan tentang apa, dan bagaimana kita atau pembaca harus menyikapinya.
Artikel prediktif
Sesuai dengan sebutannya, artikel prediktif, tulisan jenis ini, mengetengahkan persoalan sekarang dan prediksi persoalan pada
5
masa yang akan datang, disertai langkah-langkah menyongsong harapan yang diprediksikan.
d. Sistematika Penulisan Artikel
1.
Judul Artikel Ilmiah Judul artikel yang baik bersifat ringkas, informatif dan deskriptif, terdiri dari sejumlah kata yang seminimal mungkin, tepat menggambarkan isi tulisan yang mengandung konsep atau hubungan antar konsep; t epat dalam memilih dan menentukan urutan kata. Judul disusun tidak terlalu spesifik. Judul ditulis dengan huruf besar (kapital).
2. Nama dan Alamat Penulis Nama diri penulis ditulis tanpa mencantumkan gelar dan penulisan nama dari satu artikel ke artikel lainnya harus tetap/konsisten, hal ini penting untuk pengindeksan nama pengarang. Keterangan tentang program yang ditempuh, alamat penulis dan/atau e-mail yang dicantumkan harus jelas, dan diletakkan pada catatan kaki (foot note) di halaman judul dengan ukuran huruf (font) yang lebih kecil dari ukuran huruf pada isi teks. 3. Abstrak dan Kata Kunci Abstrak merupakan tulisan yang meliputi latar belakang penelitian secara ringkas, tujuan, teori, bahan dan metode yang digunakan, hasil temuan serta simpulan. Rincian perlakuan tidak perlu dicantumkan, kecuali jika memang merupakan tujuan utama penelitian. Abstrak bersifat konsisten dengan isi artikel dan self explanatory, artinya mengandung alasan mengapa penelitian dilakukan (rasionalisasi & justifikasi), dan tidak merujuk kepada grafik, tabel atau acuan pustaka. Abstrak ditulis dalamjarak 1 spasi dengan jumlah kata tidak lebih dari 150 kata yang dilengkapi dengan 3 – 5 kata kunci, yaitu istilah-istilah yang mewakili ide-ide atau konsep-konsep dasar yang dibahas dalam artikel.
6
4. Pendahuluan Dalam
pendahuluan
dikemukakan
suatu
permasalahan/konsep/hasil
penelitian sebelumnya secara jelas dan ringkas sebagai dasar dilakukannya penelitian yang akan ditulis sebagai artikel ilmiah. Pustaka yang dirujuk hanya yang benar-benar penting dan relevan dengan permasalahan untuk men”justifikasi” dilakukannya penelitian, atau untuk mendasari hipotesis. Pendahuluan juga harus menjelaskan mengapa topik penelitian dipilih dan dianggap penting, dan diakhiri dengan menyatakan tujuan penelitian tersebut. 5.
Metode Alur pelaksanaan penelitian harus ditulis dengan rinci dan jelas sehingga peneliti lain dapat melakukan penelitian yang sama (repeatable and reproduceable). Spesifikasi bahan-bahan harus rinci agar orang lain mendapat informasi tentang cara memperoleh bahan tersebut. Jika metode yang digunakan telah diketahui sebelumnya, maka acuan pustakanya harus dicantumkan. Jika penelitian terdiri dari beberapa eksperimen, maka metode untuk masing-masing eksperimen harus dijelaskan.
6.
Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian dalam bentuk data merupakan bagian yang disajikan untuk menginformasikan hasil temuan dari penelitian yang telah dilakukan.
Ilustrasi
hasil
penelitian
dapat
menggunakan
grafik/tabel/gambar. Tabel dan grafik harus dapat dipahami dan diberi keterangan secukupnya. Hasil yang dikemukakan hanyalah temuan yang bermakna dan relevan dengan tujuan penelitian. Temuan di luar dugaan yang tidak sesuai dengan tujuan penelitian harus mendapat tempat untuk dibahas. Jika artikel melaporkan lebih dari satu eksperimen, maka tujuan setiap penelitian harus dinyatakan secara tegas dalam teks, dan hasilnya harus dikaitkan satu sama lain.
7
Dalam Pembahasan dikemukakan keterkaitan antar hasil penelitian dengan teori, perbandingan hasil penelitian dengan hasil penelitian lain yang sudah dipublikasikan. Pembahasan menjelaskan pula implikasi temuan yang diperoleh bagi ilmu pengetahuan dan pemanfaatannya. 7.
Simpulan dan Saran Simpulan merupakan penegasan penulis mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Saran hendaknya didasari oleh hasil temuan penelitian, berimplikasi praktis, pengembangan teori baru (khusus untuk program doktor), dan atau penelitian lanjutan.
8.
Ucapan Terimakasih Ucapan terima kasih dibuat secara ringkas sebagai ungkapan rasa terima kasih penulis kepada timpromotor/tim pembimbing, dan fihak – fihak yang telah membantu dalam penelitian serta pemberi dana.
9.
Daftar Pustaka Bahan rujukan (referensi) yang dimasukkan dalam daftar pustaka hanya yang benar-benar disebutkan dalam naskah artikel. Penulisan daftar rujukan secara lengkap dilakukan pada halaman baru. Agar penulisan daftar pustaka lengkap, maka daftar dibuat sebagai tahap penulisan paling akhir. Naskah dibaca dari awal sampai akhir, lalu ditulis dalam daftar semua referensi yang ada dalam naskah dan daftar tersebut digunakan untuk menyusun daftar pustaka. Penulisan daftar pustaka masing-masing bidang ilmu mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh organisasi intemasional yang menerbitkan publikasi berkala (lihat lampiran). Dalam sistem penulisan nama dipergunakan sistem penulisan nama penulis secara intemasional (yaitu, nama keluarga sebagai entry). Apabila nama keluarga penulis tidak jelas, maka dituliskan nama penulis secara lengkap.
10. Lain-Lain
8
Catatan kaki (footnotes): ditulis di bagian bawah dan biasa digunakan sebagai informasi program studi dan alamat penulis. Dalam bidang ilmu sosial, catatan kaki merupakan keterangan atau penjelasan atas teks tulisan yang dicatat pada bagian bawah halaman teks tulisan yang bersangkutan dan diberi tanda tertentu. Penulisan catatan kaki sebaiknya dibatasi dan biasanya menggunakan ukuran huruf yang lebih kecil daripada huruf dalam teks. e. Tujuan penulisan artikel
1. Tujuan Penugasan 2. Tujuan Informasi Artikel ini semata-mata untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai sebuah hal 3. Tujuan Persuasi Artikel yang mengulas sesuatu hal yang di dalamnya terkandung muatan, pembujukan kepada pembaca untuk melakukan suatu hal atau membeli suatu barang 4. Tujuan Entertainment Artikel yag tujuannya untuk menghibur pembaca 5. Tujuan Eksistensi Artikel yang ditulis untuk menjadi penegasan diri atau untuk menyatakan eksistensi diri penulis kepada pembaca 6. Tujuan Kreatif Artikel yang ditulis untuk penyaluran suatu ide 7. Tujuan Pemecahan Masalah Artikel yang ditulis dengan tujuan membantu pembaca memecahkan permasalahan yang dihadapi 9
B. Esai a. Pengertian Esai
Pengertian esai menurut para ahli : Menurut H.B Jassin ( Sang Paus Sastra ) Esai adalah uraian yang menerangkan bermacam ragam,tidak tersusun secara teratur tetapi seperti dipetik dari bermacam jalan pikiran.Dalam esai terlihat keinginan,sikap terhadap soal yang dibicarakan,kadang-kadang terhadap soal yang dibicarakan.Pengeretian
esai
sebagai
karangan
yang
sedang
panjangnya,yang membahas persoalan secara mudah dan sepintas lalu dalam bentuk prosa.
Menurut Soetomo Esai adalah sebagai karangan pendek mengenai suatu masalah
yang
kebetulan
menarik
perhatian
untuk
diselidiki
dan
dibahas.Pengarang mengemukakan pendiriannya,pikirannya,cta-citanya dan sikapnya terhadap suatu persoalan yang disajikan.
Menurut KBBI Esai adalah karya tulis atau karangan dalam bentuk prosa yang
memaparkan
tentang
sesuatu
masalah
dari
sudut
pandang
pribadipenulis secara lugas ndan sepintas. Secara umum, esai didefinisikan sebagai sebuah karangan singkat yang berisi pendapat atau argumen penulis tentang suatu topik. Biasanya, seseorang menulis esai karena ia ingin memberikan pendapat terhadap suatu persoalan atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Penulis esai, atau sering disebut esais, dapat juga mengupas suatu topik atau persoalan dan memberikan tanggapan dan pendapatnya atas topiik atau persoalan yang dibahasnya b. Ciri-Ciri Esai
1. Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif. 2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam
10
3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain. 4. Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca. 5. Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang. 6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.
c. Jenis-jenis Esai
1. Esai Ekspositori Fungsi
utama
esai
ekspositori
adalah
untuk
menjelaskan/menginformasikan atau untuk memperkenalkan pembaca dengan sesuatu hal. Esai ekspositori memerlukan pemahaman yang sangat baik akan topik yang ditulis. Karena itu, esai jenis ini sering ditugaskan para profesor dan guru saat mereka ingin menguji atau mengecek pemahaman siswa/mahasiswa mereka tentang suatu hal. Umumnya, esai ini terdiri atas lima paragraf dengan satu paragraf pendahuluan, tiga paragraf isi, dan satu paragraf penutup. Kadang guru meminta siswa menulis esai ekspositori yang lebih panjang. Seberapa pun panjangnya, sebuah esai harus memuat paragraf pendahuluan dan kesimpulan, jumlah paragraf dalam tubuh esai bisa bervariasi.
11
2. Esai Persuasi Esai jenis ini tidak hanya memerlukan pembuktian yang meyakinkan atas gagasan yang disampaikan tetapi juga harus didasarkan atas penjelasan yang logis dan memiliki landasan yang kuat. Untuk menulis esai persuasi, sangatlah penting untuk menyiapkan terlebih dahulu dengan melakukan keberpihakan atas suatu persoalan, menyikapi suatu kasus, mengantisipasi argument, dan mencari cara bagaimana mematahkan argumen yang bertentangan dengan argument penulis. Penulis harus memahami argumen pihak lain dan menyikapinya secara jujur. Menolak mentah-mentah argumen pihak lain justru akan melemahkan argumen kita. Cara yang terbaik adalah mengambil sikap keberpihakan yang penulis yakini sebagai pihak yang benar yang memiliki bukti-bukti pendukung yang paling banyak. 3. Esai Informal Esai informal adalah salah stau jenis esai yang ditulis demi hiburan. Ini tidak berarti bahwa esai jenis ini tidak bersifat informatif. Sebuah esai informal yang baik memiliki gaya yang populer namun tetap mengikuti struktur esai yang baik meskipun tidak terlalu kaku seperti esai formal atau akademis. Esai informal juga cenderung lebih personal sifatnya dan lebih banyak mengungkap pandangan-pandangan subjektif. 4. Esai Tinjauan Sebuah tinjauan bisa bersifat formal atau informal, tergantung konteksnya. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi suatu karya, misalnya novel atau filem. Ini berarti pendapat personal penulis berperan penting dalam proses penulisan. Tingkat formalitas sebuah tinjauan ditentukan oleh seberapa banyak berupa analisis, sebarapa banyak berupa ringkasan, dan seberapa banyak reaksi penulis atas karya yang dia tinjau. Sebuah tinjauan yang lebih formal tidak hanya membahas karya yang ditinjau saja melainkan juga menempatkan karya tersebut dalam konteks yang sesuai. Misalnya, apakah buku ini perlu dibeli atau apakah filem ini layak untuk ditonton? Sedangkan tinjauan yang dimuat dalam jurnal yang lebih kritis akan mencoba menelaah apakah novel baru ini berhasil
12
mencapai sesuatu yang baru dan menggapai hasil yang signifikan. Sebuah tinjauan yang baik akan membahas kedua hal ini dan mengupasnya secara mendalam. Bagian kedua dari tulisan ini telah membahas empat jenis esai yang pertama. Bagian ketiga, yang juga adalah bagian terakhir dari tulisan ini, akan membahas lima jenis esai lain yang telah disampaikan dalam bagian pertama tulisan. Kelima jenis esai ini akan dibahasa secara berturut-turut, yaitu esai riset, esai literatur (komentar sastra), esai argumentasi, esai sebab-akibat, dan esai perbandingan. 5. Esai Riset Menulis esai riset melibatkan Anda untuk mencari sumber-sumber yang relevan dan melakukan sintesa atas temuan-temuan yang Anda dapatkan dari berbagai sumber tulisan. Temuan dan gagasan yang Anda dapatkan ini kemudian dibandingkan dengan gagasan yang Anda miliki. Bahaya yang paling sering terjadi dalam penulisan esai jenis ini adalah penjiplakan (plagiarism). Jika esai Anda lebih banyak berupa kutipan atau parafrase ketimbang gagasan asli Anda, Anda tidak melakukan sintesa tetapi hanya mengkopi gagasan orang lain. Dosen atau guru akan memberi nilai yang rendah untuk esai yang lebih banyak berupa kutipan atau parafrase. Apalagi jika kutipan atau parafrase ini tidak menyertakan sumber dari mana mereka didapatkan, tulisan ini tergolong sebagai plagiat dan harus dimasukkan ke tong sampah. 6. Esai Literatur Dalam esai jenis ini, Anda melakukan eksplorasi dan melakukan konstruksi atas makna dari sebuah karya sastra. Esai literatur lebih condong memberikan komentar atau opini Anda atas karya literatur yang ditinjau dengan memfokuskan pada aspek-aspek tertentu yang lebih spesifik. Esai literatur menitikberatkan pada pembahasan mengenai bangunan karya sastra yang dibahas seperti: struktur, karakter dan karaketerisasi, tema,
13
gaya penulisan, nada dan suasana, dan keunggulan khusus dari kari karya yang dibahas. 7. Esai Argumentasi Seni menulis esai argumentasi tidak mudah didapatkan. Banyak orang mungkin berpikir bahwa jika sesorang menyatakan pendapat, dia dapat memberikan argumen secara efektif. Kenyataannya, orang-orang semacam ini sering terkejut ketika orang lain tidak sependapat dengan mereka karena logika yang nampaknya kurang meyakinkan. Tambahan pula, penulis argumentasi sering lupa bahwa tujuan utama dalam menyampaikan argumen adalah memenangkan/merebut hati dan pikiran pembaca. Karena itulah, esai argumentasi menjadi esai ajuan bagi para editor surat kabar untuk dimuat di halaman atau rubrik opini mereka. 8. Esai Sebab-Akibat Esai sebab-akibat menyertakan beberapa elemen penulisan yang dianggap lebih bergengsi ketimbang esai deskripsi atau narasi. Yang perlu diperhatikan ketika menulis esai jenis ini adalah nada esai yang harus dijaga untuk selalu kedengaran masuk akal dan bahwa apa yang Anda sajikan dalam esai merujuk pada fakta dan dapat dipercaya. Esai sebabakibat harus objektif dan tidak memihak (imparsial). d. Cara Penulisan Esai
1. Memilih Topik Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila anda ingin melakukan analisis khusus, topik anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, anda dapat mempersempit topik anda. Sebagai contoh, bila topik tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan anda menulis sebuah gambaran umum (overview), maka topik ini sudah tepat. Namun bila anda ingin membuat analisis singkat, anda dapat mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia”. Setelah
14
anda yakin akan apa yang anda tulis, anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya. 2. Tentukan Tujuan Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan anda tulis. Apakah untuk meyakinkan
orang
agar
mempercayai
apa
yang
anda
percayai?
Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu? Mendidik pembaca tentang seseorang, ide, atau tempat ? Apapun topik yang anda pilih, harus sesuai dengan tujuannya. 3. Tuliskan Minat Anda Jika anda telah menetapkan tujuan esai anda, tuliskan beberapa subyek yang menarik minat anda. Semakin banyak subyek yang anda tulis, akan semakin baik. Jika anda memiliki masalah dalam menemukan subyek yang anda minati, coba lihat di sekeliling anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar anda? Pikirkan hidup anda? Apa yang anda lakukan? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan topik. Jangan mengevaluasi subyek-subyek tersebut, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala. 4. Evaluasi Potensial Topik Jika telah ada beberapa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing topik tersebut. Jika tujuannya mendidik, anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak ide-ide yang anda miliki untuk topik yang anda pilih. 5. Membuat Outline Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah memakai sebuah format yang terorganisir. 1. Mulailah dengan menulis topik anda di bagian atas
15
2. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak yang cukup lebar diantaranya 3. Tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang anda maksud: • Jika anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik • Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca • Jika anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut 4. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sisi kiri halaman tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung ide utama 6. Menuliskan Tesis Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik dari esai anda, sekarang anda harus melihat kembali outline yang telah anda buat, dan memutuskan poin penting apa yang akan anda buat. Pernyataan tesis anda terdiri dari dua bagian: • Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia • Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai anda. Contoh: Memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dan lain-lain. 7. Menuliskan Tubuh Esai Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah anda pilih. Masingmasing ide penting yang anda tuliskan pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh tesis anda.
16
Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa: • Mulailah dengan menulis ide besar anda dalam bentuk kalimat. Contohnya: “Pemberantasan korupsi di Indonesia”, anda dapat menuliskan: “Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama”. • Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris. • Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi, penjelasan, atau diskusi. • Bila perlu, anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf. • Setelah menuliskan tubuh tesis, anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan kesimpulan. 8. Menulis Paragraf Pertama •Mulailah dengan menarik perhatian pembaca. •Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru untuk pembaca anda, namun bisa menjadi ilustrasi untuk poin yang anda buat. •Memulai
dengan
suatu
anekdot,
yaitu
suatu
cerita
yang
menggambarkan poin yang anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, anda harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati. •Menggunak an dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan poin anda. • Tambahkan satu atau dua kalimat yang akan membawa pembaca pada pernyataan tesis anda. • Tutup paragraf anda dengan pernyataan tesis anda 9. Menuliskan Kesimpulan Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah anda kemukakan dan memberikan perspektif akhir anda kepada pembaca.
17
Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh tesis di atas) yang menggambarkan pendapat dan perasaan anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup esai anda. 10. Memberikan Sentuhan Akhir • Teliti urutan paragraf mana yang paling kuat? Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika naskah anda menjelaskan suatu proses, anda harus bertahan pada urutan yang anda buat. • Teliti format penulisan. Telitilah format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya. • Teliti tulisan. Anda dapat merevisi hasil tulisan anda, memperkuat poin yang lemah. Baca dan baca kembali naskah anda. • Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah anda beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal? • Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan beberapa kata dan frase untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya. • Teliti kembali penulisan dan tata bahasa
C. Perbedaan Artikel Dan Esai
a. Artikel -
Lebih mengutamakan analisis dengan bantuan teori atau disiplin ilmu
-
Lebih serius dari esai, walaupun bisa ditulis ringan.
-
Lebih mengutamakan faktor analisis
-
Lebih bebas aturan dan gayanya. Bahkan kadang ada
b. Esai
unsur sastra di dalamnya
18
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Artikel dan Esai merupakan jenis karya tulis yang bertujuan untuk memberikan informasi baik itu fakta maupun sekedar hiburan. Keduanya tidaklah sama, karena memiliki beberapa perbedaan yang terkadang tidak begitu terlihat jelas. Dari mulai bentuk tulisan, ciri-ciri, tujuan penulisan, hingga isi dari karya tulis ini memiliki perbedaan. Pada umumnya esai lebih mengutamakan faktor analisis. Lebih bebas aturan dan gayanya. Bahkan kadang ada unsur sastra di dalamnya. Sedangkan artikel lebih mengutamakan analisis dengan bantuan teori atau disiplin ilmu. Lebih serius dari esai, walaupun bisa ditulis ringan. B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini, para pembaca dapat membuat esai atau artikel dengan baik dan benar. Selain itu, saran dan kritik dari para pembaca juga sangat dibutuhkan demi perkembangan bahasan makalah ini selanjutnya.
19
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011. PengertianArtikel.(online). http://www.artikelbagus.com/2011/12/p engertian-artikel.html. Diakses 27 April 2016. Anonim. 2012. Menulis Esai.(online). http://www.menulisesai.com/2012/09/apaitu-artikel.html. Diakses 27 April 2016. Anonim.2011. Pengertian Esai dan CiriCirinya.(online). http://www.pemustaka.com/pengertian-esai-dan-ciricirinya.html. Diakses 27 April 2016. Anonim. 2012. Jenis-Jenis Esai. (online). http://www.menulisesai.com/2012/11/jenis-jenis-esai-2.html. Diakses 27 April 2016. Anonim. 2015. Panduan Cara Membuat Artikel Ilmiah Yang Benar . (online). http://pemudaindonesiabaru.blogspot.com/2012/09/panduan-caramenulis-artikel-ilmiah.html. Diakses 27 April 2016.
20