Kegiatan Me M ento ntori ng TPAI DKM FISIP Unpad sebagai Media Pendidikan Agama Islam Makalah ini diselesaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Antropologi Agama Oleh: Fandi Teguh Prasetyo 170510160052
PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2017
Kegiatan Mentoring DKM FISIP Unpad sebagai Media Pendidikan Agama Islam 1. Pendahuluan
Kehidupan perkuliahan, terutama bagi sebagian besar mahasiswa baru, merupakan kehidupan yang terasa berbeda apabila dibandingkan dengan kehidupan sebelumnya saat mereka masih menjadi pelajar di bangku sekolah. Diantara perbedaan yang paling utama dirasakan adalah norma dan pengetahuan yang ada di sekeliling mahasiswa.
Mulai menjadi mahasiswa, mereka menjadi lebih bebas dan leluasa dalam mengakses berbagai hal: pergaulan yang lebih luas, pengetahuan serta falsafah yang meliputinya, kegiatan-kegiatan organisasi dan komunitas, dan lain-lain hal yang menjadikan kehidupan sebagai mahasiswa menjadi lebih hidup. Dan tentunyalah dari berbagai hal yang bisa diakses, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, membentuk karakter dari mahasiswa itu sendiri tergantung dari arah dan jal an mana yang ia lalui.
“Kehidupan menjadi mahasiswa memang menawarkan kebebasan, akan tetapi jangan sampai kebebasan tersebut justru menjadi belenggu bagi mahasiswa tersebut.”
Apa maksudnya? Maksudnya adalah, jangan sampai kebebasan tersebut menjadi belenggu bagi kita; untuk dapat melakukan hal-hal lain yang semestinya menjadi kewajiban bagi kita. Kewajiban bagi mahasiswa diantaranya adalah mengikuti-menghadiri kegiatan perkuliahan, mengerjakan tugas-tugasnya, serta mencari referensi materi perkuliahan. Jangan sampai karena kebebasan kita sebagai mahasiswa untuk dapat melakukan berbagai ragam kegiatan, menjadikan kita terbelenggu dalam mengerjakan kewajiban bertugas sebagai mahasiswa.
Begitupula dalam kehidupan beragama; sebagai mahasiswa yang beragama, jangan sampai kebebasan kita dalam melakukan berbagai hal, menjadikan kita terbelenggu dalam menjalankan peran kita sebagai umat beragama - untuk menjalankan kewajiban beribadah. Ditambah, kehidupan mahasiswa yang penuh akan akses pengetahuan baik teoritis maupun praktis, hendaknya tidak menjadikannya lupa untuk mempelajari ilmu agama.
Terutama dalam sudut pandang sebagai Muslim – pemeluk agama Islamyang menjadi mayoritas, agaknya miris melihat mahasiswa muslim yang lebih mengutamakan kehidupan duniawinya dibandingkan untuk kebutuhan ukhrawinya – kebutuhan untuk persiapan hari akhir, umumnya bersifat sakral-, yang mana bisa dikatakan sebagai kondisi ‘jauh dari agama’.
Terutamanya juga pada lingkungan FISIP (Fakultas Imu Sosial dan Ilmu Politik) yang mana – sebagaimana disebutkan sebelumnya- di dalamnya terdapat berbagai macam paham dan falsafah di dalamnya, yang mana paham-paham duniawi serta falsafah tersebut tidak sedikit bertentangan dengan ajaran Islam. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi siapa-siapa yang hendak menyebarkan dan menyerukan kebaikan Islam – atau setidaknya, tetap dapat berbuat baik dalam lingkungan yang dinilainya tidak baik-, dimana tiap-tiap orang menyatakan tentang kebaikan yang ada pada dirinya – atau pahamnya- atau bahkan menganggap buruk paham yang lain, padahal belum tentu baik atau buruk bagi yang lain.
Oleh karenanya, program Mentoring hadir sebagai salah satu solusi untuk membentengi-melindungi segenap mahasiswa Muslim dari berbagai pengaruh buruk kehidupan mahasiswa yang tidak sesuai dengan nilai dan norma-norma keislaman.
2. Rumusan Masalah
Apa itu mentoring? Apa itu TPAI? Apa dan siapa itu mentor? Apa dan siapa itu mentee? Bagaimana kegiatan mentoring dilaksanakan?
3. Uraian 3.1 Deskripsi Mentoring TPAI (Tutorial Pendidikan Agama Islam) DKM FISIP Unpad
Mentoring merupakan ‘salah satu sarana tarbiyah islamiyah (pembinaan Islami) yang didalamnya terdapat proses belajar, seca ra umum mentoring merupakan kegiatan pendidikan dalam perspektif luas dengan pendekatan saling menasihati’ (Ruswandi dan Adeyasa). Saling menasihati ini didasarkan pada AlQur’an surat Al’Ashr ayat 1-3, berikut diberikan ayat beserta terjemahannya.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang: 1. Demi masa; 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian; 3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Mentoring memiliki istilah lain, yakni halaqoh, yang mana maknanya berhubungan dengan dunia pendidikan atau pengajaran Islam (tarbiyah Islamiyah). Istilah halaqoh digunakan untuk menggambarkan sekelompok kecil muslim yang secara rutin mengkaji ajaran Islam. Selain halaqoh dan mentoring, kegiatan ini juga disebut dengan ta’lim, pengajian kelompok, tarbiyah, dan sebutan-sebutan lain (Lubis).
Adapun dalam tulisan ini, kata mentoring disandingkan dengan kata TPAI, yaitu singkatan dari Tutorial Pendidikan Agama Islam, dimana TPAI ini merupakan bagian dari mata kuliah TPB (Tahap Persiapan Bersama) yang diampu oleh mahasiswa baru Universitas Padjadjaran pada semester pertamanya. Dengan adanya TPAI, penilaian terhadap mata kuliah Pendidikan Agama (yang sekarang menjadi satu bersama
mata kuliah umum lainnya seperti Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila serta bahasa, dalam satu mata kuliah TPB) menjadi terbantu.
Mentoring atau TPAI dilaksanakan di bawah tanggungjawab tiap-tiap LDF (Lembaga Dakwah Fakultas), dan dalam tulisan ini LDF yang dimaksud adalah DKM FISIP Unpad (Dewan Kemakmuran Mushalla Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran). DKM FISIP Unpad merupakan UKMF (Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas) atau BKM (Biro Kegiatan Mahasiswa) yang ada di FISIP Unpad, yang menjadi tempat berkumpulnya para ikhwan (jamak dari kata akhi; saudara laki-laki) dan akhwat (jamak dari kata ukhti; saudara perempuan) FISIP Unpad untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan Islami. Diantara kegiatan Islami yang dilaksanakan oleh DKM FISIP Unpad adalah mentoring, yang dilaksanakan di bawah tanggungjawab Departemen Mentoring DKM FISIP Unpad.
Departemen Mentoring DKM FISIP Unpad menjalankan tugas dan perannya sebagai penanggungjawab kegiatan mentoring; menetapkan mentor, melatih mentor, menyiapkan SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk mentor dan kegiatan mentoring, menyiapkan silabus untuk kegiatan mentoring, mengadakan UTS dan UAS (pendamping) untuk mata kuliah Pendidikan Agama, dan merekapitulasi nilai mentoring untuk dimasukkan ke dalam sistem nilai mata kuliah TPB.
3.2 Pelaksanaan Mentoring
Kegiatan mentoring oleh DKM FISIP Unpad ini dapat dilaksanakan berdasarkan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang telah ditetapkan untuk para mentor dan tata laksana mentor. Dengan adanya SOP ini, maka mentor pun memiliki panduan dan batasan-batasan serta saran untuk dapat melaksanakan kegiatan mentoring.
Adapun SOP bagi para mentor (dengan beberapa perubahan) adalah sebagai berikut: 1. Pertemuan mentoring pada semester ganjil dilaksanakan sebanyak 10 kali pertemuan 2. Pertemuan diadakan seminggu sekali, atau lebih; setidaknya target 10 kali pertemuan dapat terlaksana 3. Mentoring tetap diadakan sekalipun hanya ada satu atau dua orang mentee yang hadir (sebagai bentuk penghargaan atas kesempatan mereka menghadiri mentoring) 4. Mentor diharapkan hadir tepat waktu 5. Membuat kesepakatan dengan mentee untuk hari pelaksanaan mentoring (penjadwalan) 6. Membentuk ukhuwah (persaudaraan) dengan lebih dekat pada mentee 7. Menjaga amalan yaumi (harian) serta mentoring lanjutan/liqo
Untuk tata laksana mentoring dan susunan acara serta durasinya, berikut SOP-nya (dengan beberapa perubahan): 1. Pembukaan – mentee disambut dengan senyum dan salam serta bacaan basmalah ( Bismillahirrahmanirrahim). Durasi sekitar 5 menit. 2. Tilawah – membaca Al-Qur’an secara bergantian, minimal 2 ayat per orang; sebagai bentuk pembiasaan untuk dekat dengan AlQur’an. Durasi sekitar 5 menit. 3. RUJAK – singkatan dari Ruhiyah, Ukhuwah, Uang, Jasmani, Amanah, Akademik, dan Keluarga (maksudnya adalah saling berbagi kabar mengenal hal-hal tersebut). 4. Hot News – saling berbagi berita atau cerita seputar FISIP, atau bahkan topik nasional/global, dan topik lain yang hangat dibicarakan; agar mentee dapat aktif berbicara. Digabung dengan RUJAK, durasi sekitar 10 menit. 5. Materi – pemberian materi oleh mentor yang telah ditetapkan dalam silabus; diberikan dengan semangat dan ramah. Durasi sekitar 25 menit. 6. Diskusi – saling berbagi pengetahuan antara mentor dan para mentee. Durasi sekitar 10 menit. 7. Penutup – kegiatan mentoring diakhiri dengan memberikan kesimpulan materi dan pesan serta pemberian semangat untuk para mentee, bacaan hamdalah ( Alhamdulillahirabbil’alamin), istighfar ( Astaghfirullahal’azhim) sebanyak mungkin, doa kafaratul majlis (doa meninggalkan majelis), dan salam-jabat tangan. Durasi sekitar 5 menit.
Total durasi yang dibutuhkan untuk satu kali pert emuan mentoring adalah sekitar 60 menit, atau sekitar satu jam. Durasi bisa berubahubah tergantung kebijakan mentor dan kesepakatan dengan mentee, atau apabila situasi dan kondisi tidak memungkinkan untuk dilaksanakannya mentoring sebagaimana biasa, misalnya saat masa ujian.
Dalam pelaksanaannya, materi-materi yang dibahas dalam mentoring diatur dalam modul yang disusun oleh departemen Mentoring DKM FISIP Unpad. Materi-materi tersebut sudah diatur dan dirancang sedemikian rupa untuk 10 pertemuan. Berikut rangkaian materinya: 1. Pengenalan – Niat 2. Aqidah – Islam 3. Manhaj – Mengenal Rasulullah 4. Al-Qur’an – Pengenalan 5. Al-Qur’an – Panduan Belajar dan Mengajar Al-Qur’an 6. Al-Qur’an – Pelajaran Al-Qur’an Dasar 7. Fiqh – Wudhu 8. Fiqh – Shalat 9. Akhlaq dan Pergaulan 10. Pandangan Islam terhadap Radikalisme
Untuk penilaian – yang nantinya akan diserahkan pada dosen/bagian terkait untuk penilaian mata kuliah TPB-, para mentee dinilai dari kehadirannya mengikuti mentoring (seberapa sering dia hadir), keaktifannya selama mengikuti mentoring (apakah hanya mendengarkan atau interaktif bertanya dan berdiskusi), evaluasi ibadah amalan harian, UTS (ujian praktek berupa praktek wudhu, membaca AlQur’an, dan shalat), serta UAS (ujian tulisan mengenai materi yang telah disampaikan). Para mentor nantinya menyetorkan rekapitulasi nilai kehadiran, keaktifan, amalan harian dan UTS ke Departemen Mentoring DKM FISIP Unpad, sementa ra untuk nilai UAS akan dinilai sendiri oleh Departemen Mentoring.
Untuk pelaksanaan ujian (UTS dan UAS), UTS di adakan oleh para mentor secara mandiri. Sementara UAS, diadakan oleh panitia TPAI dan segenap mentor, dan dilaksanakan secara beramai-ramai oleh para mentee (se-FISIP).
3.3 Mentor dan Mentee
Di bahasan sebelumnya kita sering melihat istilah mentor dan mentee. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), mentor berarti ‘pembimbing atau pengasuh (biasanya untuk mahasiswa)’. Dalam bahasan ini, mentor merupakan pembimbing (terutama bagi mahasiswa baru) untuk mempelajari agama Islam. Disini, walaupun mentor terlihat seperti pengajar, namun kedudukan sebenarnya bukan seperti guru. Kedudukan antara mentor dan mentee sebenarnya sama, sebagai sesama mahasiswa, akan tetapi di sini mentor pun berperan sebagai kontrol atau pemegang kendali atas berjalannya kegiatan mentoring.
Dalam mentoring yang diadakan di FISIP Unpad ini, para mentor dipilih oleh Departemen Mentoring DKM FISIP Unpad. Para mentor umumnya adalah pengurus DKM FISIP Unpad; untuk tahun 2017 ini, ada pengurus DKM FISIP Unpad dari angkatan 2016, 2015 dan 2014 yang menjadi mentor. Selain para pengurus DKM FISIP Unpad, ada beberapa mentor yang merupakan sukarelawan – yang tentunya diseleksi terlebih dahulu oleh Departemen Mentoring-.
Dalam pelaksanaannya, satu mentor dibagi untuk membimbing sejumlah mahasiswa baru (umumnya berjumlah belasan) pada jurusan tertentu. Ada mentor yang jurusannya sama dengan mentee, ada pula yang berbeda jurusan, ada pula satu mentor yang membimbing lebih dari satu jurusan. Antara mentor dan mentee pun dibagi berdasarkan kelamin; mentor laki-laki membimbing mentee laki-laki, dan mentor perempuan membimbing mentee perempuan. Tidak boleh antara mentor dan mentee berbeda kelamin, karena akan terkena dosa ikhtilat (bercampurnya antara laki-laki dan perempuan dalam satu tempat).
Sementara itu, mentee merupakan mahasiswa yang dibimbing dalam mentoring ini. Untuk TPAI, mentee merupakan mahasiswa baru, angkatan termuda. Dalam mentoring ini, mentee dibimbing untuk bersama-sama mempelajari agama Islam dan bagaimana caranya agar dapat menjalani kehidupan sebagai umat Muslim disamping menjalankan perannya sebagai mahasiswa yang memiliki beragam kegiatan.
3.4 Mentoring sebagai Media Pendidikan Agama Islam
Mentoring dalam bahasan ini memiliki fungsi sebagai media pendidikan agama Islam. Media pendidikan dapat diartikan sebagai “setiap orang, bahan, alat atau kejadian yang memantapkan kondisi memungkinkan siswa dalam memperoleh pengetahuan dan ketrampilan sikap” (Achsin).
Sebagaimana definisi di atas, mentoring yang diadakan DKM FISIP Unpad ini merupakan kejadian di mana didalamnya pula terdapat orang-orang yang membantu memantapkan dalam memperoleh ilmuilmu terutama ilmu agama Islam. Melalui kegiatan mentoring ini pula, mentor menyampaikan nilai-nilai keislaman dalam materi-materi yang disampaikan juga dalam kebiasaan sebagaimana diatur dalam SOP mentoring yang telah disebutkan pada beberapa sub-bab sebelumnya, seperti salam.
Mengacu pada materi-materi yang disampaikan, melalui kegiatan mentoring, mentee kembali diingatkan dengan materi-materi keislaman dasar seperti pengenalan niat dan aqidah serta pengenalan terhadap Rasulullah, dan juga praktek-praktek ibadah dasar seperti wudhu, shalat, dan membaca Al-Qur’an. Dalam mentoring ini juga diajarkan nilai-nilai keislaman dalam berperilaku seperti bagaimana mentee dapat bertata laku yang baik melalui pengajaran akhlaq dan pergaulan dalam kehidupan mahasiswa. disini juga ditanamkan nilai bahwasanya Islam tidaklah radikal dan justru mengajarkan deradikalisme, bahwasanya Islam tidak seperti propaganda yang sering digaungkan oleh banyak media.
Dari kegiatan mentoring ini pula, diharapkan, mentee yang merupakan mahasiswa baru dapat menjalani kehidupannya sebagai mahasiswa dengan tetap mengamalkan nilai-nilai keislaman yang didapatnya melalui mentoring. Dan dengan bekal ilmu yang diperoleh dari kegiatan mentoring ini, diharapkan para mentee dapat membentengi dirinya dari pengaruh buruk lingkungan sekitarnya dan pergaulan pergaulan yang tidak sesuai dengan norma-norma keislaman.
4. Kesimpulan
Mentoring yang diadakan oleh DKM FISIP Unpad me miliki fungsi sebagai media pendidikan agama Islam, yang mana bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keislaman, serta mengingatkan kembali pada materi-materi keislaman dasar dan praktek ibadah dasar.
Melalui kegiatan mentoring ini, diharapkan para mentee yang merupakan mahasiswa baru dapat menjalani kehidupannya sebagai mahasiswa dan sebagai seorang muslim dengan baik, serta terhindar atau dapat melindungi diri dari pengaruh buruk pergaulan dengan nilai dan ilmu yang didapatnya dari kegiatan mentoring.
5. Daftar Pustaka
Hendiyana, Ruly. 2015. Pengaruh Kegiatan Mentoring terhadap Akhlak Siswa SMA Negeri 1 Parung. Skripsi. Departemen Mentoring DKM FISIP Unpad. 2017. SOP TPAI 2017. Jatinangor:-. Departemen Mentoring DKM FISIP Unpad. 2017. Penilaian Mentoring. Jatinangor:-. Departemen Mentoring DKM FISIP Unpad. 2017. Modul TPAI 2017. Jatinangor:-. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/mentor http://www.sarjanaku.com/2013/05/pengertian-media-pendidikandefinisi.html