UNIVERSITAS INDONESIA
ETIKA BISNIS & PROFESI JASA KEUANGAN DI INDONESIA & AKTUARIA
Kelompok 5 : Nadia Fourina S
( 1506763632 )
Nadhilah Rahmarina
( 1506763696 )
Amelia Pratiwi Hadi
( 1506764004 )
Ghrizselda Joanita S
( 1506764055 )
Rahmah safitri
( 1506763784 )
Tri Metiarani Yacub
( 1506763866 )
Kevin Mizan
( 1506763941 )
Ais Iman A
( 1506763701 )
PROGRAM VOKASI BIDANG STUDI ADMINISTRASI PEMINATAN ASURANSI DAN AKTUARIA
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan terhadap kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah “Jasa keuangan di Indonesia dan Aktuaria” tanpa ada halangan yang berarti dan selesai tepat pada waktunya. Dalam Penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Ketut Sendra, S.pd, SH, MM, MH, AAIJ, QIP, CLU selaku dosen mata kuliah Etika Bisnis & Profesi, serta keluarga dan kerabat penulis yang telah membantu dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis berharap kritik dan saran semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan seluruh pembaca pada umumnya.
Depok, 24 September 2016
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................2 DAFTAR ISI.................................................................................................................3 PEMBAHASAN BAB I Jasa Keuangan di Indonesia ..........................................................................4 BAB II Aktuaria............................... ............................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19
3
BAB I JASA KEUANGAN DI INDONESIA
Jenis - Jenis Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank LEMBAGA KEUANGAN BANK Jenis-jenis lembaga keuangan bank terdiri dari : 1) Bank Umum (Konvensional dan Syariah), dan; 2) Bank Perkreditan Rakyat (Konvensional dan Syariah).
1. Bank Umum Bank Umum menurut Undang-undang RI Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana diperbaharui dengan UU nomor 10 Tahun 1998, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Selanjutnya untuk pembahasan tentang Bank Umum akan dipisahkan menjadi Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah sebagai berikut berikut : A. Bank Umum Konvensional Bank umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah. Bank umum sering disebut bank komersil (commercial bank). Usaha utama bank umum adalah funding yaitu menghimpun dana dari masyarakat luas, kemudian diputarkan kembali atau dijualkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan istilah kredit. Dalam penghimpunan dana, penabung diberikan jasa dalam bentuk bunga simpanan. Sementara dalam pemberian kredit, penerima kredit (debitur) dikenakan jasa pinjaman dalam bentuk bunga dan biaya administrasi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan : a) Menghimpun dana dari masyarakat (Funding) dalam bentuk : 1. Simpanan Giro (Demand Deposit) 2. Simpanan Tabungan (Saving Deposit) 4
3. Simpanan Deposito (Time Deposit) b) Menyalurkan dana ke masyarakat (Lending) dalam bentuk : 1. Kredit Investasi 2. Kredit Modal Kerja 3. Kredit Konsumsi c) Memberikan jasa-jasa bank lainnya (Services) seperti : 1. Transfer (Kiriman Uang) 2. Inkaso (Collection) 3. Kliring (Clearing) 4. Save Deposit Box 5. Credit/Debit Card 6. Valas (Bank Notes) 7. Bank Garansi 8. Referensi Bank 9. Bank Draft 10. Letter of Credit (L/C) 11. Traveller’s Cheque 12. Jual beli surat-surat berharga 13. Pelayanan payment point seperti : Pembayaran pajak, telepon, air, listrik, Biaya Pembayaran Ibadah Haji (BPIH), uang kuliah, gaji/pensiun/honorarium, deviden, kupon, bonus/hadiah, tantiem, dll. 14. Didalam pasar modal perbankan dapat memberikan atau menjadi : Pinjaman emisi (underwriter), Penjamin (guarantor), Wali amanat (trustee), Perantara perdagangan efek (pialang/broker), Perdagangan efek (dealer), Perusahaan pengelola dana (invesment company) 15. Jasa-jasa lainnya. Biasanya bentuk-bentuk badan hukum bank umum konvensional yaitu : persero, perseroan daerah, koperasi dan perseroan terbatas.
5
B. Bank Umum Syariah Bank Umum Syariah adalah Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah adalah BPR yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Adapun pengertian prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembayaran kegiatan usaha, atau kegiatan lain yang dinyatakan sesuai dengan syariah. Kegiatan Usaha Bank Umum Syariah 1. Menerima simpanan dana dari masyarakat dalam bentuk : a. Giro berdasarkan prinsip wadi’ah; b. Tabungan berdasarkan prinsip wadi’ah atau mudharabah; c. Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah; atau d. Bentuk lain berdasarkan prinsip wadi’ah atau mudharabah. 2. Menyalurkan dana dalam bentuk : a. Piutang dengan prinsip jual beli meliputi :
mudharabah; isthishna; ijarah; salam.
b. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil meliputi : mudharabah; musyarakah;
c. Pembiayaan berdasarkan prinsip qardh. 3. Membeli, menjual dan atau menjamin atas risiko sendiri surat-surat berharga pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata (underlying transaction) berdasarkan prinsip jual-beli atau hiwalah. 4. Membeli surat-surat berharga Pemerintah dan atau BI yang diterbitkan atas dasar Prinsip Syariah; 5. Memindahkan uang untuk kepentingan sendiri dan atau nasabah berdasarkan prinsip wakalah;
6
6. Menerima pembayaran tagihan atas surat berharga yang diterbitkan dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga dengan prinsip wakalah; 7. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat-surat berharga berdasarkan prinsip wadi’ah yad amanah; 8. Melakukan kegiatan penitipan termasuk penatausahaannya untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak dengan prinsip wakalah; 9. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lain dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek berdasarkan prinsip ujrah; 10. Memberikan fasilitas Letter of Credit (L/C) berdasarkan prinsip walakah, murabahah, mudharabah, musyarakah, dan wadi’ah, serta memberikan fasilitas garansi bank berdasarkan prinsip kalafah; 11. Melakukan kegiatan wali amanat berdasarkan prinsip walakah; 12. Melakukan kegiatan usaha kartu debet berdasarkan prinsip ujrah; 13. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan Bank sepanjang disetujui oleh Dewan Syariah Nasional; 14. Melakukan kegiatan dalam valuta asing berdasarkan prinsip sharf; 15. Melakukan kegiatan penyertaan modal berdasarkan prinsip musyarakah dan atau mudharabah. 16. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun berdasarkan Prinsip Syariah sesuai ketentuan dalam perundang-undangan yang berlaku 17. Bank dapat bertindak sebagai lembaga baitul ma’al yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infaq, shadaqah, waqaf, hibah atau dana sosial lainnya. Larangn melakukan kegiatan-kegiatan sbb : a) Melakukan penyertaan modal, kecuali sebagaimana dimaksud dalam kegiatan usaha Bank Umum di atas; b) Melakukan usaha perasuransian; c) Melakukan kegiatan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam kegiatan usaha Bank Umum di atas; d) Melakukan kegiatan usaha secara konvensional. Berdasarkan bentuk hukumnya bank ini dapat berupa perseroan terbatas, perusahaan daerah atau koperasi.
7
LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK A. Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank ( LKBB ) : Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung, menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif B. Usaha – Usaha yang dilakukan LKBB antara lain : 1) Menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan kertas berharga 2) Sebagai perantara untuk mendapatkan kompanyon ( dukungan dalam bentuk dana ) dalam usaha patungan 3) Perantara untuk mendapatkan tenaga ahli C. Peran – peran LKBB antara lain : 1) Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang / jasa 2) Memperlancar distribusi barang 3) Mendorong terbukanya lapangan pekerjaan D.Jenis – Jenis LKBB : 1) Perusahaan Asuransi perusahaan yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan resiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum pada pihak ketiga karena peristiwa ketidakpastian
Polis Asuransi : surat kontrak pelaksanaan asuransi yang berupa kesepakatan kedua belah pihak Premi Asuransi : uang pertanggungan yang dibayar tertanggung kepada penanggung Keuntungan Asuransi : Bagi Pemilik Asuransi :
keuntungan dari premi yang dibayar nasabah keuntungan dari hasil penyertaan modal ke perusahaan lain keuntungan dari hasil bunga investasi surat-surat berharga
Bagi Nasabah
:
memberi rasa aman merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat ditarik lagi 8
terhindar dari resiko kerugian memperoleh penghasilan di masa datang memperoleh penggantian akibat kerugian kerusakan atau Kehilangan
2) Perusahaan Dana Pensiun ( TASPEN ) Badan hukum yang mengelola dan menjalankanprogram yang menjanjikan manfaat pensiun
Manfaat Perusahaan Dana Pensiun :
Bagi perekonomian nasional : dana yang dihimpun dari iuran peserta dapat sebagai modal
Bagi dunia usaha
Bagi peserta : dana pensiun akan memberi jaminan pendapatan di hari tua
Manfaat bagi perusahaan : Loyalitas Kewajiban moral Kompetisi pasar tenaga kerja
Manfaat bagi karyawan : Rasa aman Kompensasi yang lebih baik
3) Koperasi Simpan Pinjam Menghimpun dana dari masyarakat dan meminjamkan kembali kepada anggota atau masyarakat
Modal Koperasi :
1. Simpanan Pokok
: dibayar sekali pada awal menjadi anggota
2. Simpanan Wajib : dibayar selama menjadi anggota dengan jangka waktu tertentu sesuai keputusan rapat anggota 3. Simpanan Sukarela : dibayar dalam jangka waktu yang tidak ditentukan
Landasan Koperasi :
1. Landasan Idiil : Pancasila 2. Landasan Struktural : UUD 1945 pasal 33 ayat 1 3. Landasan Operasional : UU no 25 tahun 1992 9
4. Landasan Mental : kesetiakawanan dan kesadaran
Keuntungan :
1. Tidak memakai jaminan 2. Angoota terhindar dari rentenir 3. Akhir tahun memperoleh SHU
4) Bursa Efek / Pasar Modal Tempat jual beli surat-surat berharga
Saham : surat berharga dimana pemiliknya merupakan pemilik perusahaan Obligasi : surat berharga yang merupakan instrumen utama perusahaan.
Pemiliknya bukan merupakan pemilik perusahaan
Keuntungan pasar modal :
1. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang untuk dunia usaha. 2. Sarana untuk mengalokasikan sumber dana secara optimal bagi investor. 3. Memungkinkan adanya upaya diversifikasi.
Kelemahan pasar modal :
1. Mekanisme pasar modal yang cukup rumit menyulitkan pihak-pihak tertentu yang akan terlibat di dalamnya. 2. Saham pasar modal bersifat spekulatif sehingga dapat merugikan pihak tertentu. 3. Jika kurs tidak stabil, maka harga saham ikut terpengaruh.
Manfaat bagi Investor :
1.Memperoleh deviden bagi pemegang saham 2.Memperoleh capital gain jika ada kenaikan harga saham 3.Memperoleh bunga bagi pemegang obligasi 4.Mempunyai hak suara dalam RUPS 5.Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi
Manfaat bagi Emiten :
1.Mendapatkan dana yang lebih besar 10
2.Perusahaan dapat lebih fleksibel dalam mengolah dana 3.Memperkecil ketergantungan terhadap bank 4.Besar kecilnya deviden tergantung besar kecilnya keuntungan 5.Tidak ada kewajiban yang terikat sebagai jaminan
Manfaat bagi Pemerintah : Membantu pemerintah dalam mendorong perkembangan pembangunan Membantu pemerintah dalam mendorong kegiatan investasi Membantu pemerintah dalam menciptakan kesempatan kerja
5) Perusahaan Anjak Piutang Badan Usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang.
Manfaat bagi klien :
1. Peningkatan penjualan 2. Kelancaran modal kerja 3. Memudahkan penagihan hutang 4. Efisiensi usaha
Manfaat bagi factor : Fee dari klien
Manfaat bagi customer :
1. Kesempatan untuk membeli secara kredit 2. Pelayanan penjualan yang lebh baik 6) Perusahaan Modal Ventura Badan Usaha yang melakukan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal kedalam perusahaan
keunggulan Modal Ventura :
1. Sumber dana bagi perusahaan baru. 2. Adanya penyertaan manajemen. 3. Keperdulian yang tinggi dari perusahaan modal Ventura.
11
4. Dengan adanya penyertaan modal,PPU dapat mencari bantuan modal dalam bentuk lain. 5. MV menaikkan pamor PPU. 6. PPU mendapat mitra baru yang dimiliki perusahaan modal ventura 7. Mendukung usaha kecil yg berpotensi berkembang dan memperluas kesempatan kerja
Kelemahan modal ventura :
1. Jangka waktu pembiayaan yang relatif panjang 2. Terlalu selektifnya perusahaan modal ventura dalam mencari perusahaan pasangan usaha 3. Kontrol manajemen perusahaan pasangan usaha dapat diambil alih oleh perusahaan modal ventura apabila menunjukan gejala kegagalan.
Manfaat modal ventura :
1. Keberhasilan Usaha Meningkat 2. Efisiensi dalam Pendistribusian Barang 3. Menigkatkan Bank-abilitas perusahaan 4. Pemanfaatan Dana Perusahaan Menigkat 5. Likuiditas Menigkat 7) Pegadaian Suatu usaha yang memberikan pinjaman bagi nasabah dengan jaminan barang bergerak
Tujuan Pegadaian :
1. Mencegah praktik ijon, riba, dan pinjaman tidak wajar 2. Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijakan program pemerintah di bidang ekonomi 8) Perusahaan Sewa Guna Pembelian secara angsuran, namun sebelum angsurannya selesai (lunas), hak barang yang diperjualbelikan masih dimiliki oleh penjual. Namun demikian, begitu kontrak leasing ditandatangani, segala fasilitas dan kegunaan barang tersebut boleh digunakan oleh pembeli 12
Manfaat Leasing :
1. Menghemat modal 2. Diversifikasi sumber-sumber pembiayaan 3. Persyaratan lebih mudah dan fleksibel 4. Biaya lebih murah
13
BAB II AKTUARIA
A.
Pengertian
1.
Aktuaria
Aktuaria adalah sebuah disiplin ilmu, cabang dari matematika yang sangat dapat diterapkan pada sistem analisis resiko terutama pada perusahaan asuransi dan bagian keuangan perusahaan. Ilmu aktuaria merupakan ilmu gabungan antara ilmu peluang, matematika, statistika, keuangan, dan pemrograman komputer. Awalnya ilmu aktuaria dikonstruksi dengan model deterministik, tetapi sejak 30 tahun yang lalu ilmu ini bertranslasi menjadi menggunakan proses stokastik. Sejumlah universitas menggelar aktuaria sebagai pilihan minat dari program studi matematika/statistika, dan ada pula yang hanya mengembangkan sebagai mata kuliah. Percaya atau tidak sebuah studi dari website pencarian kerja CareerCast menempatkan actuaria sebagai #1 job di Amerika Serikat (Needleman, 2010). Studi ini menggunakan lima kriteria kunci untuk mengurutkan rangking pekerjaan: lingkungan, pendapatan, prospek kerja, dampak fisik, and stress. Tren matematikawan memang diprediksikan akan naik pesat pada 2014. Aktuaria adalah disiplin formal yang mempelajari tentang asuransi jangka panjang, seperti asuransi hidup dan asuransi kesehatan. Tanpa bermaksud menentang tuhan, aktuaria berusaha menjabarkan dengan baik rumus-rumus kapan seseorang harus melakukan klaim terhadap asuransinya, sehinnga aktuaria mampu mendeskripsikan rumus-rumus untuk menghitung nilai premi dan nilai klaim secara analitis, bukan intuisi. Sehingga perusahaan asuransi mencapai keuntungan tanpa merugikan pelanggan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa aktuaria tdak hanya dapa diaplikasikan pada asuransi, melainkan pada analisis kriminologi. Model-model aktuaria mampu mendeskripsikan dengan baik peluang pelaku dengan tipe tindakan kriminal, usia, tingkat pendidikan dan etnis si pelaku.
2.
Aktuaris
Aktuaris adalah seorang ahli yang dapat mengaplikasikan ilmu keuangan dan teori statistik untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bisnis aktual. Persoalan ini umumnya menyangkut analisis kejadian masa depan yang berdampak pada segi
14
finansial, khususnya yang berhubungan dengan besar pembayaran pada masa depan dan kapan pembayaran dilakukan pada waktu yang tidak pasti. Secara umum, aktuaris bekerja di bidang : konsultasi, perusahaan asuransi jiwa, pensiun, dan investasi. Aktuaris juga sedang merambah di bidang-bidang lainnya, dimana kemampuan analitis diperlukan.
B.
Yang dipelajari dalam Aktuaria
1.
Asuransi Umum/Kerugian
Asuransi berasal dari kata assurance atau insurance yang berarti ”jaminan”, jadi asuransi umum membelajari kaidah-kaidah penjaminan yang sesuai UndangUndang No.2 Th 1992. 2.
Asuransi Kesehatan
Konsep asuransi kesehatan memiliki model-model yang lebih kompleks, karena besarnya premi tergantung usia para calon nasabah 3. Manfaat Karyawan Asuransi karyawan juga memiliki sistem yang berbeda dari asuransi yang lain, karena besarnya asuransi sangat dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, dan tingkat keberbahayaan pekerjaan 4. Kebijakan Sosial Seperti yang dilaskan pada aplikasi matematika pada ilmu ekonomi dan manajemen, bahwa matematika memodelkan gejala-gejala sosial 5. Keuangan 6. Manajemen Resiko 7. Anuitas Anuitas adalah metode pembayaran, bisa membayar di awal, di tengah, atau diakhir.
C.
Profesi Aktuaris Di Indonesia
Gelar aktuaris di Indonesia atau Fellow Society of Actuaries of Indonesia (FSAI) diberikan oleh Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) setelah seorang individu menempuh 10 mata ujian yang diujikan. Pada umumnya aktuaris di Indonesia memiliki latar belakang pendidikan dari FMIPA Matematika maupun Statistika. Tetapi ada sedikit yang berasal dari disiplin lain. 15
Aktuaris di Indonesia banyak bekerja di perusahaan asuransi jiwa, sedangkan sisanya bekerja di dana pensiun, konsultan aktuaria, dan saat ini merambah ke dunia investasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 426/KMK.06/2003 BAB III Pasal 16, perusahaan asuransi jiwa harus mengangkat seorang aktuaris sebagai aktuaris perusahaan yang memiliki kualifikasi sebagai aktuaris dari Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) atau asosiasi sejenis dari luar negeri yang terdaftar sebagai anggota penuh International Association of Actuaries.
D.
Bidang Kerja
Pekerjaan dimana pendidikan matematika dipandang sebagai hal yang esensial: a.
Aktuaris (Actuary)
b.
Matematikawan (Mathematician)
c.
Statistikawan (Statistician)
d. Riset operasi analis (Operation research analyst)
E.
Aktuaris di Perusahaan Asuransi
Pembagian Perusahaan Asuransi dalam UU No:2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian: a.
Perusahaan Asuransi Kerugian
b.
Perusahaan Asuransi Jiwa
F.
Aktuaris di Perusahaan Asuransi Kerugian
Dalam peraturan mengenai perasuransian di Indonesia belum dikenal aktuaris untuk perusahaan asuransi kerugian. Namun ke depan kebutuhan tenaga aktuaris untuk asuransi kerugian sangat diperlukan, terutama untuk memperkirakan risiko asuransi. Tenaga ahli yang bertanggung jawab terhadap aspek teknis asuransi kerugian adalah ahli manajemen asuransi anggota AAMAI (Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia) atau asosiasi di luar negeri yang telah mendapat pengakuan dan rekomendasi dari AAMAI. G.
Aktuaris di Perusahaan Asuransi Jiwa
Kualifikasi : Anggota PAI (Persatuan Aktuaris Indonesia) atau anggota persatuan aktuaris di luar negeri yang telah mendapat pengakuan dari PAI 16
Kewajiban : 1.
Melakukan valuasi kewajiban perusahaan asuransi jiwa, yang terdiri dari:
a.
Cadangan premi
b.
Cadangan klaim
2. Melakukan perhitungan aspek teknis aktuaria lainnya, diantaranya: mendesain produk, menghitung tarif premi, dll H.
Aktuaris di Perusahaan Konsultan Aktuaria
1.
valuasi kewajiban perusahaan asuransi jiwa
2.
Mendesain produk asuransi baru
3.
Penyusunan laporan operasional perusahaan asuransi jiwa
4.
Valuasi kewajiban dana pensiun
I.
Aktuaris di Direktorat Asuransi Depkeu
1.
Menyusun konsep peraturan di bidang perasuransian
2.
Analisa produk baru asuransi yang diajukan perusahaan
3.
Analisa permohonan pengesahan cadangan premi
4.
Analisa laporan operasional
5.
Valuasi cadangan premi perusahaan melalui pemeriksaan langsung
J.
Aktuaris di Lembaga Pendidikan
1.
Sebagai tenaga pengajar
2. Institusi pendidikan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan aktuaris, diantaranya: a.
BPPK (Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan) Depkeu
b.
UI
-
D3 Aktuaria
-
S1
-
S2 (MM Aktuaria)
c. -
Trisakti D3 17
-
S1
K.
Jumlah Perusahaan Asuransi dan Konsultan Aktuaria
Perusahaan Asuransi
kerugian Jiwa
: 51
Perusahaan Reasuransi
:4
Konsultan Aktuaria
: 22
L.
: 97
Jumlah Aktuaris Anggota PAI
1.
FSAI (Fellow of Society Actuaries Indonesia)
: 139
2.
ASAI (Associate of Society Actuaries Indonesia)
: 184
18
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER : Bahan Pelatihan Konsutan KKMB (Konsultan Keuangan Mitra Bank) Bank Indonesia http://boniephoel.wordpress.com/2010/04/26/lembaga-keuangan-bukan-bank/ https://hurricaneasa.wordpress.com/industri-jasa-keuangan/ http://www.ayoasuransi.com/apa-itu-aktuaria.html http://www.taspen.co.id/?page_id=608
19