BAB II TINJAUAN TEORI
A. Peng Penger erti tian an Vertigo Vertigo adalah perasaan yang abnormal, mengenai adanya gerakan penderita
sekitarnya atau sekitarnya terhadap penderita; tiba-tiba semuanya serasa berputar atau atau berger bergerak ak naik naik turun turun dihada dihadapann pannya. ya. Keadaan Keadaan ini sering sering disusu disusull dengan dengan muntah-muntah, bekringat, dan kolaps. Tetapi tidak pernah kehilangan kesadaran. Sering kali disertai gejala-gejala penyakit telinga lainnya. (Manjoer, Ari, dkk. !""!#. Vertigo merupakan sensasi berputar $ pusing yang yang merupakan suatu gejala, penderita merasakan benda-benda disekitarnya bergerak-gerak memutar$naik turun karena gangguan pada system keseimbangan (Tar%oto, !"". Vertigo juga dapat terjadi pada berbagai kondisi, termasuk kelainan batang otak yang serius, misalnya skelerosis multiple, inark, dan tumor. (Mutta'in, Ari. !""#. )adi )adi *ertig *ertigo o merupa merupakan kan sensas sensasii berput berputar$ ar$pus pusing ing yang yang merupak merupakan an suatu suatu gejala. Keadaan ini sering disusul dengan muntah-muntah, bekringat, dan kolaps. terj terjadi adi pada pada berb berbag agai ai kondi kondisi si,, term termas asuk uk kela kelain inan an bata batang ng otak otak yang yang seri serius us,, misalnya skelerosis multiple, inark, dan tumor. +. Anatomi Sistem Keseimbangan Tubuh Terdapat Terdapat tiga sistem yang mengelola pengaturan ke seimbangan tubuh yaitu, siste sistem m *estib *estibula ular, r, sistem sistem propri propriose osepti ptik, k, dan sistem sistem optik. optik. Sistem Sistem *estib *estibular ular meliputi labirin (aparatus *estibularis#, ner*us *estibularis dan *estibular sentral. abirin terletak dalam pars petrosa os temporalis dan dibagi atas koklea (alat pendengaran# dan aparatus *estibularis (alat keseimbangan#. abirin yang merupakan seri saluran, terdiri atas labirin membran yang berisi endolime dan labirin tulang berisi perilime, dimana kedua airan ini mempunyai komposisi kimia berbeda dan tidak saling berhubungan.
Aparatus *estibularis terdiri atas satu pasang organ otolith dan tiga pasang kanalis semisirkularis. tolith terbagi atas sepasang kantong yang disebut sakulus dan utrikulus. Sakulus dan utrikulus masing-masing mempunyai suatu penebalan atau makula sebagai mekanoreseptor khusus. Makula terdiri dari sel-sel rambut dan sel penyokong. Kanalis semisirkularis adalah saluran labirin tulang yang berisi perilime, sedang duktus semisirkularis adalah saluran labirin selaput berisi endolime. Ketiga duktus semisirkularis terletak saling tegak lurus. Sistem *estibular terdiri dari labirin, bagian *estibular ner*us kranialis kedelapan (yaitu,nervus vestibularis, bagian ner*us *estibulokokhlearis#, dan nuklei vestibularis di bagian otak, dengan koneksi sentralnya. abirin terletak di dalam bagian petrosus os tempolaris dan terdiri dari utrikulus, sakulus, dan tigan kanalis semisirkularis. abirin membranosa terpisah dari labirin tulang oleh rongga keil yang terisi dengan perilim; organ membranosa itu sendiri berisi endolim. /rtikulus, sakulus, dan bagian kanalis semisirkularis yang melebar (ampula# mengandung organ reseptor yang berungsi untuk mempertahankan keseimbangan.
3ambar 4. rgan pendengaran dan keseimbangan
Tiga kanalis semisirkularis terletak di bidang yang berbeda. Kanalis semisirkularis lateral terletak di bidang hori0ontal, dan dua kanalis semisirkularis lainnya tegak lurus dengannya dan satu sama lain. Kanalis semisirkularis posterior sejajar dengan aksis os petrosus, sedangkan kanalis semisirkularis anterior tegak lurus dengannya. Karena aksis os petrosus terletak pada sudut 12 " terhadap garis tengah, kanalis semisirkularis anterior satu telinga pararel dengan
kanalis semisirkularis posterior telinga sisi lainnya, dan kebalikannya. Kedua kanalis semisirkularis lateralis terletak di bidang yang sama (bidang hori0ontal#. Masing-masing dari ketiga kanalis semisirkularis berhubungan dengan utrikulus. Setiap kanalis semisirkularis melebar pada salah satu ujungnya untuk membentuk ampula, yang berisi organ reseptor sistem *estibular, krista ampularis. 5ambut-rambut sensorik krista tertanam pada salah satu ujung massa gelatinosa yangmemanjang yang disebut kupula, yang tidak mengandung otolit. 6ergerakan endolim di kanalis semisirkularis menstimulasi rambut-rambut sensorik krista, yang dengan demikian, merupakan reseptor kinetik (reseptor pergerakan#.
3ambar !. Krista ampularis /trikulus dan sakulus mengandung organ resptor lainnya, makula utrikularis dan makula sakularis. Makula utrikulus terletak di dasar utrikulus paralel dengan dasar tengkorak, dan makula sakularis terletak seara *ertikal di dinding medial sakulus. Sel-sel rambut makula tertanam di membrana gelatinosa yang mengandung kristal kalsium karbonat, disebut statolit. Kristal tersebut ditopang oleh sel-sel penunjang. 5eseptor ini menghantarkan implus statik, yang menunjukkan posisi kepala terhadap ruangan, ke batang otak. Struktur ini juga memberikan pengaruh pada tonus otot. 7mplus yang berasal dari reseptor labirin membentuk bagian aeren
lengkung
releks yang berungsi untuk mengkoordinasikan otot
ekstraokular, leher, dan tubuh sehingga keseimbangan tetap terjaga pada setiap posisi dan setiap jenis pergerakan kepala. Stasiun berikutnya untuk transmisi implus di sistem *estibular adalah ner*us *estibulokokhlearis. 3anglion *estibulare terletak di kanalis auditorius internus; mengandung sel-sel bipolar yang prosesus periernya menerima input
dari sel resptor di organ *estibular, dan yang proseus sentral membentuk ner*us *estibularis. 8er*us ini bergabung dengan ner*us kokhlearis, yang kemudian melintasi
kanalis
auditorius internus,
menmbus
ruang
subarakhnoid di
cerebellopontine angle, dan masuk ke batang otak di taut pontomedularis. Serabut-serabutnya kemudian melanjutkan ke nukleus *estibularis, yang terletak di dasar *entrikel keempat.
3ambar 9. Makula Statika
Kompleks nuklear *estibularis terbentuk oleh : 8ukleus *estibularis superior (+ekhtere*# • 8ukleus *estibularis lateralis (eiters# • 8ukleus *estibularis medialis (Sh%albe# • 8ukleus *estibularis inerior (5oller# •
3ambar 1. Kompleks nuklear *estibularis dan hubung an sentralnya. A. Komponen nulkeus *estibularis. +.
memasuki masing-masing
kelompok
sel
di kompleks nuklear
*estibularis, tempat mereka membentuk relay sinaptik dengan neuron kedua. Anatomi hubungan aeren dan eeren nuklei *estibularis saat ini belum diketahui seara pasti. Teori yang berlaku saat ini adalah sebagai berikut : •
Sebagian serabut yang berasal dari ner*us *estibularis menghantarkan impuls langsung ke lobus lokulonodularis serebeli (arkhiserebelum# melalui traktus ju=tarestiormis, yang terletak di dekat pedunkulus serebelaris inerior. Kemudian, lobus lokulonodularis berproyeksi ke nukleus astigialis dan melalui asikulus unsinatus (5ussell#, kembali ke nukleus *estibularis; beberapa serabut kembali melalui ner*us *stibularis ke sel-sel rambut labirin, tempat mereka mengeluarkan eek regulasi inhibitorik utama. Selain itu, arkhi serebelum mengandung serabut-serabut ordo kedua dari nukleus *estibularis superior, medialis, dan inerior dan mengirimkan serabut eeren langsung kembali ke kompleks nuklear *estibularis, serta ke neuron motorik medula spinalis, melalui jaras serebeloretikularis dan retikulospinalis.
•
Traktus *estibulospinalis lateralis yang penting berasal dari nukleus *estibularis lateralis (eiters# dan berjalan turun pada sisi ipsilateral di dalam asikulus anterior ke motor neuron
ɤ
dan > medula spinalis, turun hingga ke
le*el sakral. 7mpuls yang diba%a di traktus *estibularis lateralis berungsi untuk memasilitasi releks ekstensor dan mempertahankan tingkat tonus otot seluruh tubuh yang diperlukan untuk keseimbangan.
•
Serabut nukleus *estibularis medialis memasuki asikulus longitudinalis medialis bilateral dan berjalan turun di dalamnya ke sel-sel kornu anterius medula spinalis ser*ikalis, atau sebagai traktus *estibulospinalis medialis ke
medula spinalis torasika bagian atas. Serabut-serabut ini berjalan turun di bagian anterior medula spinalis ser*ikalis, di dekat isura mediana anterior, sebagai asikulus sulkomarginalis, dan mendistribusikan dirinya ke sel-sel kornu anterior setinggi ser*ikal dan torakal bagian atas. Serabut ini mempengaruhi tonus otot leher sebagai respon terhadap posisi kepala dan kemungkinan juga berpapartisipasi dalam releks yang menjaga ekuilibrium dengan gerakan lengan untuk keseimbangan.
•
Semua nukleus *estibularis berproyeksi ke nuklei yang mempersarai otototot ekstraokular melalui asikulus longitudinalis medialis.
3ambar 2.
Neurofisiologi Alat Keseimbangan Tubuh
Alur perjalanan inormasi berkaitan dengan ungsi AKT mele%ati tahapan sebagai berikut. •
Tahap Transduksi. 5angsangan gerakan diubah reseptor (5# *estibuler (hair eel#, 5. *isus (rod dan one ells# dan 5 proprioseptik, menjadi impuls sara. ari ketiga 5 tersebut, 5 *estibuler menyumbang inormasi terbesar disbanding dua 5 lainnya, yaitu lebih dari 22?. Mekanisme transduksi hari ells *estibulum berlangsung ketika rangsangan gerakan membangkitkan gelombang pada endolyim yang mengandung ion K (kalium#. 3elombang endolim akan menekuk rambut sel (stereoilia# yang kemudian membuka$menutup kanal ion K bila tekukan stereoilia mengarah ke kinoilia (rambut sel terbesar# maka timbul inluks ion K dari endolym ke dalam hari ells yang selanjutnya akan mengembangkan potensial aksi. Akibatnya kanal ion @a (kalsium# akan terbuka dan timbul ion masuk ke dalam hair ells. 7nluks ion @a bersama potensial aksi merangsangn pelepasan neurotransmitter (8T# ke elah sinaps untuk menghantarkan (transmisi# impuls ke neuron berikutnya, yaitu sara aeren *estibularis dan selanjutnya menuju ke pusat AKT.
•
•
Tahap Transmisi 7mpuls yang dikirim dari hairells dihantarkan oleh sara aeren *estibularis menuju ke otak dengan 8T-nya glutamate a# 8ormal synopti transmition b# 7duktion o longtem potentiation Tahap Modulasi Modulasi dilakukan oleh beberapa struktur di otak yang diduga pusat AKT, antara lain a# 7nti *estibularis b# Vestibulo-serebelum # 7nti okulo motorius d#
e# ormasio retikularis # Korteks prerontal dan imbik
C. Etiologi Vertigo merupakan suatu gejala,sederet penyebabnya antara lain akibat
keelakaan,stres, gangguan pada telinga bagian dalam, obat-obatan, terlalu sedikit atau banyak aliran darah ke otak dan lain-lain. Tubuh merasakan posisi dan mengendalikan keseimbangan melalui organ keseimbangan yang terdapat di telinga bagian dalam. rgan ini memiliki sara yang berhubungan dengan area tertentu di otak. Vertigo bisa disebabkan oleh kelainan di dalam telinga, di dalam sara yang menghubungkan telinga dengan otak dan di dalam otaknya sendiri. Keseimbangan dikendalikan oleh otak keil yang mendapat inormasi tentang posisi tubuh dari organ keseimbangan di telinga tengah dan mata. 6enyebab umum dari *ertigo: 4. Keadaan lingkungan : mabuk darat, mabuk laut. !. bat-obatan : alkohol, gentamisin. 9. 7neksi telinga bagian dalam karena bakteri, labirintis, penyakit maniere, 1. 6eradangan sara *estibuler. D. Patoisiologi Vertigo timbul jika terdapat gangguan alat keseimbangan tubuh yang
mengakibatkan ketidakookan antara posisi tubuh (inormasi aeren# yang sebenarnya dengan apa yang dipersepsi oleh susunan sara pusat (pusat kesadaran#. Susunan aeren yang terpenting dalam sistem ini adalah susunan *estibuler atau keseimbangan, yang seara terus menerus menyampaikan impulsnya ke pusat keseimbangan. Susunan lain yang berperan ialah sistem optik dan pro-prioseptik, jaras-jaras yang menghubungkan nuklei *estibularis dengan nuklei 8. 777, 7V dan V7, susunan *estibuloretikularis, dan *estibulospinalis. 7normasi yang berguna untuk keseimbangan tubuh akan ditangkap oleh reseptor *estibuler, *isual, dan proprioseptik; reseptor *estibuler memberikan kontribusi
paling besar, yaitu lebih dari 2" ? disusul kemudian reseptor *isual dan yang paling keil kontribusinya adalah proprioseptik. alam kondisi isiologis$normal, inormasi yang tiba di pusat integrasi alat keseimbangan tubuh berasal dari reseptor *estibuler, *isual dan proprioseptik kanan dan kiri akan diperbandingkan, jika semuanya dalam keadaan sinkron dan %ajar, akan diproses lebih lanjut. 5espons yang munul berupa penyesuaian otototot mata dan penggerak tubuh dalam keadaan bergerak. i samping itu orang menyadari posisi kepala dan tubuhnya terhadap lingkungan sekitar. )ika ungsi alat keseimbangan tubuh di perier atau sentral dalam kondisi tidak normal$ tidak isiologis, atau ada rangsang gerakan yang aneh atau berlebihan, maka proses pengolahan inormasi akan terganggu, akibatnya munul gejala *ertigo dan gejala otonom. i samping itu, respons penyesuaian otot menjadi tidak adekuat sehingga munul gerakan abnormal yang dapat berupa nistagmus, unsteadiness, ataksia saat berdiri$ berjalan dan gejala lainnya. E. Klasii!asi Vertigo dapat diklasiikasikan menjadi : a. Bang rendah, atau gangguan metaboli karena pengobatan atau Sentral
diakibatkan oleh kelainan pada batang batang otak atau erebellum b. 6erier disebabkan oleh kelainan pada telinga dalam atau ner*us ranialis *estibuloohlear (8. V777# . Medial *ertigo dapat diakibatkan oleh penurunan tekanan darah , gula darah ineksi sistemik. ". #aniestasi Klinis 6erasaan berputar yang kadang-kadang disertai gejala sehubungan dengan reak
dan lembab yaitu mual, muntah, rasa kepala berat, nasu makan turun, lelah, lidah puat dengan selaput putih lengket, nadi lemah, puyeng (di00iness#, nyeri kepala, penglihatan kabur, tinitus, mulut pahit, mata merah, mudah tersinggung, gelisah, lidah merah dengan selaput tipis.
$. Test Diagnosti!
6emeriksaan diagnostik yang penting untuk dilakukan pada klien dengan kasus *ertigo antara lain: a# 6emeriksaan mata b# 6emeriksaan alat keseimbangan tubuh # 6emeriksaan neurologi d# CC3, CM3 <. Penatala!sanaan angkah D langkah meringankan Vertigo: 4. Tarik naas dalam-dalam dan pejamkan mata !. Tidur dengan posisi kepala agak tinggi 9. +uka mata pelan-pelan, miringkan kepala badan $ kepala ke kiri dan ke kanan 1. +angun seara perlahan dan duduk dulu sebelum beranjak dari tempat tidur 2. 3erakan kepala seara hati-hati
A. Konse% Dasar Ke%era&atan 4. 6engkajian Kepera%atan a# 7dentitas klien b# Keluhan utama, alasan utama pasien masuk ke rumah sakit adalah
pusing hebat berputar # 5i%ayat penyakit sekarang Tanyakan adakah pengaruh sikap terhadap *ertigo, posisi mana yang dapat memiu *ertigo d# 5i%ayat penyakit dahulu Trauma kepala, inlamasi, tumor otak atau ri%ayat penggunaan obat anti *estibuler
Akti*itas $ 7stirahat •
etih, lemah, malaise
•
Keterbatasan gerak
•
Ketegangan mata, kesulitan membaa
•
7nsomnia, bangun pada pagi hari dengan disertai nyeri kepala
•
Sakit kepala yang hebat saat perubahan postur tubuh, akti*itas (kerja# atau karena perubahan uaa.
b. Sirkulasi •
5i%ayat hypertensi
•
enyutan *askuler, misal daerah temporal
•
6uat, %ajah tampak kemerahan.
.
7ntegritas Cgo
•
aktor-aktor stress emosional$lingkungan tertentu
•
6erubahan ketidakmampuan, keputusasaan, ketidakberdayaan depresi
•
Kekha%atiran, ansietas, peka rangsangan selama sakit kepala
•
Mekanisme reresi$dekensi (sakit kepala kronik#
d. Makanan dan airan •
Makanan yang tinggi *asorektiknya misalnya kaein, oklat, ba%ang, keju, alkohol, anggur, daging, tomat, makan berlemak, jeruk, saus, hotdog, MS3 (pada migrain#.
•
Mual$muntah, anoreksia (selama nyeri#
•
6enurunan berat badan
e.
8eurosensoris
•
6ening, disorientasi (selama sakit kepala#
•
5i%ayat kejang, edera kepala yang baru terjadi, trauma, stroke.
•
Aura ; asialis, olaktorius, tinitus.
•
6erubahan *isual, sensiti terhadap ahaya$suara yang keras, epitaksis.
•
6arastesia, kelemahan progresi$paralysis satu sisi tempore
•
6erubahan pada pola biara$pola piker
•
Mudah terangsang, peka terhadap stimulus.
•
6enurunan releks tendon dalam
•
. •
6apiledema.
8yeri$ kenyamanan Karakteristik nyeri tergantung pada jenis sakit kepala, misal migrain, ketegangan otot, luster, tumor otak, pasatrauma, sinusitis.
•
8yeri, kemerahan, puat pada daerah %ajah
•
okus menyempit
•
okus pada diri sndiri
•
5espon emosional $ perilaku tak terarah seperti menangis, gelisah.
•
tot-otot daerah leher juga menegang, rigiditas *okal.
g. Keamanan •
5i%ayat alergi atau reaksi alergi
•
emam (sakit kepala#
•
3angguan ara berjalan, parastesia, paralisis
•
rainase nasal purulent (sakit kepala pada gang guan sinus#
h. 7nteraksi soial •
6erubahan dalam tanggung ja%ab$peran interaksi sosial yang berhubungan dengan penyakit.
i. •
•
6enyuluhan $ pembelajaran 5i%ayat hypertensi, migrain, stroke, penyakit pada keluarga 6enggunaan alohol$obat lain termasuk kaein. Kontrasepsi oral$hormone, menopause.
!. iagnosa Kepera%atan (oengoes, 4EEE:!"!4#
a.
8yeri (akut$kronis# berhubungan dengan stress dan ketegangan, iritasi$ tekanan syara, *asospressor, peningkatan intrakranial ditandai dengan menyatakan nyeri yang dipengaruhi oleh aktor misal, perubahan posisi, perubahan pola tidur, gelisah.
b.
Koping indi*idual tak eekti berhubungan dengan ketidak-adekuatan relaksasi, metode koping tidak adekuat, kelebihan beban kerja.
.
Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar# mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan keterbatasan kogniti, tidak mengenal inormasi dan kurang mengingat ditandai oleh memintanya inormasi, ketidak-adekuatannya mengikuti instruksi.
9. 7nter*ensi Kepera%atan a.
8yeri (akut$kronis# berhubungan dengan stress dan ketegangan, iritasi$ tekanan syara, *asospasme, peningkatan intrakranial ditandai dengan menyatakan nyeri yang dipengaruhi oleh aktor misal, perubahan posisi, perubahan pola tidur, gelisah. Tujuan : 8yeri hilang atau berkurang Kriteria hasil :
-
Klien mengungkapkan rasa nyeri berkurang
-
Tanda-tanda *ital normal
-
6asien tampak tenang dan rileks
7nter*ensi$7mplementasi -
6antau tanda-tanda *ital, intensitas$skala nyeri 5asional : Mengenal dan memudahkan dalam melakukan tindakan kepera%atan.
-
Anjurkan klien istirahat ditempat tidur 5asional : istirahat untuk mengurangi intesitas nyeri
-
Atur posisi pasien senyaman mungkin 5asional : posisi yang tepat mengurangi penekanan dan menegah ketegangan otot serta mengurangi nyeri.
-
Ajarkan teknik relaksasi dan napas dalam 5asional : relaksasi mengurangi ketegangan dan membuat perasaan lebih nyaman
-
Kolaborasi untuk pemberian analgetik. 5asional : analgetik berguna untuk mengurangi nyeri sehingga pasien menjadi lebih nyaman.
b.
Koping indi*idual tak eekti berhubungan dengan ketidak-adekuatan relaksasi, metode koping tidak adekuat, kelebihan beban kerja. Tujuan : koping indi*idu menjadi lebih adekuat Kriteria
-
Mengidentiikasi prilaku yang tidak eekti
-
Mengungkapkan kesadaran tentang kemampuan koping yang di miliki
-
Menunjukkan perubahan gaya hidup yang diperlukan atau situasi yang tepat.
7nter*ensi$7mplementasi -
Kaji kapasitas isiologis yang bersiat umum. 5asional : Mengenal sejauh dan mengidentiikasi penyimpangan ungsi isiologis tubuh dan memudahkan dalam melakukan tindakan kepera%atan
-
Sarankan klien untuk mengekspresikan perasaannya. 5asional : klien akan merasakan kelegaan setelah mengungkapkan segala perasaannya dan menjadi lebih tenang
-
+erikan inormasi mengenai penyebab sakit kepala, penenangan dan hasil yang diharapkan. 5asional : agar klien mengetahui kondisi dan pengobatan yang diterimanya, dan memberikan klien harapan dan semangat untuk pulih.
-
ekati pasien dengan ramah dan penuh perhatian, ambil keuntungan dari kegiatan yang dapat diajarkan. 5asional : membuat klien merasa lebih berarti dan dihargai.
.
Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar# mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan keterbatasan kogniti, tidak mengenal inormasi dan kurang mengingat ditandai oleh memintanya inormasi, ketidak-adekuatannya mengikuti instruksi. Tujuan : pasien mengutarakan pemahaman tentang kondisi, eek prosedur dan proses pengobatan. Kriteria
-
Melakukan prosedur yang diperlukan dan menjelaskan alasan dari suatu tindakan.
-
Memulai perubahan gaya hidup yang diperlukan dan ikut serta dalam regimen pera%atan.
7nter*ensi $ 7mplementasi : -
Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya. 5asional : megetahui seberapa jauh pengalaman dan pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya. -
+erikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya dan kondisinya sekarang. 5asional : dengan mengetahui penyakit dan kondisinya sekarang, klien dan keluarganya akan merasa tenang dan mengurangi rasa emas.
-
iskusikan penyebab indi*idual dari sakit kepala bila diketahui. 5asional : untuk mengurangi keemasan klien serta menambah pengetahuan klien tetang penyakitnya. -
Minta klien dan keluarga mengulangi kembali tentang materi yang telah diberikan. 5asional : mengetahui seberapa jauh pemahaman klien dan keluarga serta menilai keberhasilan dari tindakan yang dilakukan.
-
iskusikan mengenai pentingnya posisi atau letak tubuh yang normal 5asional : agar klien mampu melakukan dan merubah posisi$letak tubuh yang kurang baik.
-
Anjurkan pasien untuk selalu memperhatikan sakit kepala yang dialaminya dan aktor-aktor yang berhubungan. 5asional : dengan memperhatikan aktor yang berhubungan klien dapat mengurangi sakit kepala sendiri dengan tindakan sederhana, seperti berbaring, beristirahat pada saat serangan.
DA"TAR PUSTAKA
ynda )uall arpernito. !""&. 5enana Asuhan kepera%atan dan dokumentasi kepera%atan, iagnosis Kepera%atan dan Masalah Kolaborati, ed. &, C3@, )akarta.
Marilynn C. !""". oenges, 5enana Asuhan Kepera%atan pedoman untuk perenanaan dan pendokumentasian pasien, ed.9, C3@: )akarta.
Kang S. !""1. 6engobatan Vertigo dengan Akupunktur, @ermin unia Kedokteran. )akarta.
Manjoer, Ari, dkk. !""!. Kapita Selekta Kedokteran, Cd 9. C3@ : )akarta
Mutta'in, Ari. (!""#. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persyarafan. )akarta: Salemba Medika
Sanders, Valeria @. Sanlon Tina. (!""F#. +uku Aar Anatomi dan !isiologi" edisi #. )akarta: C3@