LAPORAN PENDAHULUAN VERTIGO A. Pengertian
Perkataan vertigo berasal dari bahasa Yunani vertere yang artinya memutar. Penger Pengertia tian n vertig vertigo o adalah adalah : sensasi sensasi geraka gerakan n atau rasa gerak gerak dari dari tubuh tubuh atau atau lingkungan sekitarnya, dapat disertai gejala lain, terutama dari jaringan otonomik akibat gangguan alat keseimbangan tubuh. Vertigo mungkin bukan hanya terdiri dari satu gejala pusing saja, melainkan kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri dari gejala somatik (nistagmus, unstable), otonomik (pucat, peluh dingin, mual, muntah) dan pusing. (Burton, 1990 : 170) B. Etiologi
Menurut (Burton, 1990 : 170) yaitu : 1. Lesi Lesi vest vestib ibul ular ar : o
Fisiologik
o
Labirinitis
o
Menière
o
Obat ; misalnya quinine, salisilat.
o
Otitis media
o
“Motion sickness”
o
“Benign post-traumatic positional vertigo”
2. Lesi Lesi saraf saraf vesti vestibu bula lari riss o
o
o
o
Neuroma akustik Obat ; misalnya streptomycin Neuronitis Vestibular
3. Lesi Lesi batang batang otak, otak, serebe serebelum lum atau atau lobus lobus tempor temporal al o
Infark atau perdarahan pons
o
Insufisiensi vertebro-basilar
o
Migraine arteri basilaris
o
Sklerosi diseminata
o
Tumor
o
Siringobulbi, Epilepsy lobus temporal
1. Penyak Penyakit it Siste Sistem m Vestib Vestibule ulerr Perife Periferr : o
Telinga bagian luar : serumen, benda asing.
o
Teling Telingaa bagian bagian tengah tengah:: retrak retraksi si membra membran n timpan timpani, i, otitis otitis media media purulenta
akuta,
otitis
media
dengan
efusi,
labirintitis,
kolesteatoma, rudapaksa dengan perdarahan. o
Telinga bagian dalam: labirintitis akuta toksika, trauma, serangan vask vaskul ular ar,, alerg alergi, i, hidr hidrop opss labi labiri rin n (mor (morbu buss Menie Meniere re ), mabu mabuk k gerakan, vertigo postural.
o
o
Nervus VIII. : infeksi, trauma, tumor. Inti Inti Vestib Vestibula ularis: ris: infeks infeksi, i, trauma trauma,, perdar perdaraha ahan, n, trombo trombosis sis arteria arteria serebeli posterior inferior, tumor, sklerosis multipleks.
2. Penya enyak kit SSP : o
Hipoks Hipoksia ia Iskemi Iskemiaa otak. otak. : Hiperte Hipertensi nsi kronis kronis,, arterio arterios-kl s-klero erosis, sis, anemia, anemia, hipertensi hipertensi kardiovaskul kardiovaskular, ar, fibrilasi fibrilasi atrium paroksismal, paroksismal, stenos stenosis is dan insufi insufisien siensi si aorta, aorta, sindro sindrom m sinus sinus karoti karotis, s, sinkop sinkop,, hipotensi ortostatik, blok jantung.
o
Infeksi : meningitis, ensefalitis, abses, lues.
o
Trauma kepala/ labirin.
o
Tumor.
o
Migren.
o
Epilepsi.
3. Kelainan Kelainan endokrin: endokrin: hipoti hipotiroid, roid, hipogl hipoglikemi, ikemi, hipopa hipoparatiro ratiroid, id, tumor tumor medula adrenal, keadaan menstruasi-hamil-menopause. 4. Kelainan Kelainan psikiatrik psikiatrik:: depresi, neurosa neurosa cemas, sindrom sindrom hiperventila hiperventilasi, si, fobia. fobia. 5. Kelain Kelainan an mata: mata: kelain kelainan an propr proprios iosept eptik. ik.
6. Into Intok ksika sikasi si.. C. Patofisiologi
Vert Vertig igo o
timb timbul ul jika jika terd terdap apat at
keti ketida dakc kcoc ocok okan an info inform rmas asii
afer aferen en yang yang
disampaikan ke pusat kesadaran. Susunan aferen yang ter penting dalam sistem ini adal adalah ah susu susuna nan n vest vestib ibul uler er atau atau kese keseim imba bang ngan an,, yang yang seca secara ra teru teruss mene meneru russ menyampaikan impulsnya ke pusat keseimbangan. Susunan lain yang berperan ialah sistem optik dan pro-prioseptik, jaras-jaras yang menghubungkan nuklei vestibularis dengan nuklei N. III, IV dan VI, susunan vestibuloretikularis, dan vestib vestibulo ulospi spinal nalis. is. Inform Informasi asi yang yang bergun bergunaa untuk untuk keseim keseimban bangan gan tubuh tubuh akan akan ditangkap oleh reseptor vestibuler, visual, dan proprioseptik; reseptor vestibuler memberikan kontribusi paling besar, yaitu lebih dari 50 % disusul kemudian reseptor visual dan yang paling kecil kontribusinya adalah proprioseptik. Dalam kond kondis isii
fisi fisiol olog ogis is/n /nor orma mal, l,
info inform rmas asii
yang yang tiba tiba
di pusa pusatt
inte integr gras asii
alat alat
keseimbang keseimbangan an tubuh berasal dari reseptor vestibuler, vestibuler, visual dan proprioseptik proprioseptik kanan dan kiri akan diperbandingkan, jika semuanya dalam keadaan sinkron dan wajar, akan diproses lebih lanjut. Respons yang muncul berupa penyesuaian otototot mata dan penggerak tubuh dalam keadaan bergerak. Di samping itu orang menyadari posisi kepala dan tubuhnya terhadap lingkungan sekitar. Jika fungsi alat keseimbangan tubuh di perifer atau sentral dalam kondisi tidak normal/ tidak fisiologis, atau ada rangsang gerakan yang aneh atau berlebihan, maka proses pengolahan informasi akan terganggu, akibatnya muncul gejala vertigo dan gejala otonom; di samping itu, respons penyesuaian otot menjadi tidak adekuat sehingga muncul gerakan abnormal yang dapat berupa nistagmus, unsteadiness, ataksia saat berdiri/ berjalan dan gejala lainnya D. Klasifikasi Vertigo
Berdasarkan gejala klinisnya, vertigo dapat dibagi atas beberapa kelompok : 1. Vert Vertig igo o paro aroksis ksism mal Yaitu Yaitu vertig vertigo o yang yang seranga seranganny nnyaa datang datang mendad mendadak, ak, berlangsung beberapa menit atau hari, kemudian menghilang sempurna; tetapi suatu suatu ketik ketikaa seran seranga gan n terse tersebu butt dapa dapatt munc muncul ul lagi lagi.. Di anta antara ra seran seranga gan, n, penderita sama sekali bebas keluhan. Vertigo jenis ini dibedakan menjadi :
o
Yang Yang diser diserta taii kelu keluha han n teli teling ngaa : Term Termasu asuk k kelo kelomp mpok ok ini ini adal adalah ah : Morbus Meniere, Arakhnoiditis pontoserebelaris, Sindrom Lermoyes, Sindrom Cogan, tumor fossa cranii posterior, kelainan gigi/ odontogen.
o
Yang Yang tanpa tanpa diser disertai tai kelu keluha han n teli teling ngaa : Term Termas asuk uk di sini sini adal adalah ah : Serangan Serangan iskemi sepintas arteria vertebrobasi vertebrobasilaris, laris, Epilepsi, Epilepsi, Migren ekuiva ekuivalen len,, Vertigo Vertigo pada pada anak anak (Vertig (Vertigo o de L’enfa L’enfance nce), ), Labirin Labirin picu picu (trigger labyrinth).
o
Yang timbulnya dipengaruhi oleh perubahan posisi : Termasuk di sini adalah adalah : Vertig Vertigo o posisio posisional nal paroks paroksisma ismall laten, laten, Vertig Vertigo o posisi posisiona onall paroksismal benigna.
2. Verti Vertigo go kron kronis is Yait Yaitu u verti vertigo go yang yang mene menetap tap,, kelu keluha hann nnya ya kons konstan tan tanp tanpaa serangan serangan akut, (Cermin (Cermin Dunia Kedokteran Kedokteran No. 144, 144, 2004: 2004: 47)
dibedakan dibedakan
menjadi: o
Yang disertai keluhan telinga : Otitis media kronika, meningitis Tb, labirintitis labirintitis kronis, Lues serebri, serebri, lesi labirin akibat akibat bahan ototoksik, ototoksik, tumor serebelopontin.
o
Tanpa keluhan telinga : Kontusio serebri, ensefalitis pontis, sindrom pasca komosio, pelagra, siringobulbi, hipoglikemi, sklerosis multipel, kela kelain inan an
okul okuler er,,
into intoks ksik ikas asii
obat obat,,
kela kelain inan an
psik psikis is,,
kela kelain inan an
kardiovaskuler, kelainan endokrin. o
Verti Vertigo go yang yang dipe dipeng ngaru aruhi hi posis posisii : Hipo Hipote tens nsii orto ortost stat atik ik,, Verti Vertigo go servikalis.
3. Verti Vertigo go akut akut (yan (yang g seran seranga gann nnya ya mend mendad adak ak), ), kemu kemudi dian an beran berangs gsur ur-an -angs gsur ur mengurang, dibedakan menjadi : o
Diser Diserta taii kelu keluha han n teli teling ngaa : Trau Trauma ma labi labiri rin, n, herp herpes es zoste zosterr otik otikus us,, labiri labirinti ntitis tis akuta, akuta, perdar perdaraha ahan n labiri labirin, n, neuriti neuritiss n.VIII n.VIII,, cedera cedera pada pada auditiva interna/arteria vestibulokoklearis.
o
Tanp Tanpaa kelu keluha han n teli teling ngaa : Neuro Neuroni niti tiss vest vestib ibul ulari aris, s, sindr sindrom om arter arteria ia vestib vestibula ularis ris anteri anterior, or, ensefal ensefaliti itiss vestib vestibula ularis, ris, vertig vertigo o epidem epidemika ika,, sklerosis sklerosis multipleks, multipleks, hematobulbi, hematobulbi, sumbatan sumbatan arteria serebeli serebeli inferior inferior posterior.
Ada pula yang membagi vertigo menjadi : 1. Vertigo Vertigo Vestibu Vestibuler ler : akibat akibat kelainan kelainan sistem vestibuler. vestibuler. 2. Vert Vertig igo o Non Non Vest Vestib ibul uler er : akib akibat at kela kelain inan an sistem sistem somato somatosen senso sori rik k dan dan visual.
D. Manifestasi klinik
Perasaan berputar yang kadang-kad kadang-kadang ang disertai disertai gejala sehubungan sehubungan dengan dengan reak dan lembab yaitu mual, muntah, rasa kepala berat, nafsu makan turun, lelah, lidah pucat dengan selaput putih lengket, nadi lemah, puyeng (dizziness), nyeri kepala, penglihatan kabur, tinitus, mulut pahit, mata merah, mudah tersinggung, gelisah, lidah merah dengan selaput tipis. a) Ge Geja jala la ver verti tigo go
Vertigo dapat terjadi tiba-tiba dan berlangsung sebentar, tapi dapat pula terjadi selama beberapa hari. Mereka dengan vertigo yang berat bisa jadi tak dapat bangun dari tempat tidur dan hal ini akan mempengaru mempengaruhi hi aktivitasny aktivitasnyaa sehari-hari. sehari-hari. Untuk itu, geja gejala la vert vertig igo o dapa dapatt berv bervar aria iasi si terg tergan antu tung ng bera beratt ringa ringann nnya ya.. Gejal Gejalaa yang yang dapa dapatt dirasakan antara lain: •
Tempat anda berpijak terasa berputar atau bergerak-gerak
•
Mual
•
Muntah
•
Sulit berdiri atau berjalan
•
Sensasi kepala terasa ringan
•
Tak dapat memfokuskan pandangan
b) Peny Penyeb ebab ab ver verti tigo go
Vertigo seringkali disebabkan oleh adanya gangguan keseimbangan yang yang berp berpu usat sat di area area lab labirin irin atau atau ruma rumah h sipu siputt di daera aerah h telinga telinga.. Kemungkinan penyebab vertigo yaitu: •
Infeksi virus seperti common cold atau influenza yang menyerang area labirin
•
Infeksi bakteri yang mengenai telinga bagian tengah
•
Radang sendi di daerah leher
•
Serangan migren
•
Sirkulasi darah yang berkurang dapat menyebabkan aliran darah ke pusat keseimbangan otak menurun otak menurun
•
Mabuk kendaran
•
Alkohol dan obat-obatan tertentu
c) Penc Penceg egah ahan an vert vertig igo o
Langka Langkah-la h-langk ngkah ah beriku berikutt ini dapat dapat mering meringank ankan an atau menceg mencegah ah gejala gejala vertigo: •
Tidurlah dengan posisi kepala yang agak tinggi
•
Bangunlah secara perlahan dan duduk terlebih dahulu sebelum kita berdiri dari tempat tidur
•
Hindari posisi membungkuk bila mengangkat barang
•
Hindari posisi mendongakkan kepala, misalnya untuk mengambil suatu benda dari ketinggian
•
Gerakkan kepala secara hati-hati jika kepala kita dalam posisi datar (horisontal) atau bila leher dalam posisi mendongak.
Benign positional vertigo adalah bentuk vertigo yang menyerang dalam jangka waktu pendek namun berulang-ulang. Gejalanya hanya dalam hitungan detik tetapi bisa cukup berat, seringkali seringkali muncul muncul setelah kita terserang terserang infeksi viru viruss atau atau adan adanya ya perad peradan anga gan n dan dan keru kerusak sakan an di daera daerah h teli teling ngaa tenga tengah. h. Gejalanya bisa muncul jika kita menggerakkan kepala tiba-tiba, misalnya saat menoleh dengan gerakan yang cepat. Umum Umumny nyaa kasu kasuss vert vertig igo o meru merupa paka kan n kasu kasuss yang yang ring ringan an dan dan tida tidak k berbahaya. Namun, jika gejala itu muncul berulang atau menetap, perlu dilihat
apak apakah ah ada ada fakto faktorr yang yang meny menyeb ebab abka kann nnya ya.. Jika Jika geja gejala la terse tersebu butt sanga sangatt mengganggu aktivitas kita, segera periksakan diri ke dokter untuk menentukan apakah ada penyebab yang serius dan terapi yang tepat untuk menyembuhkan vertigo kita. E. Pemerikasaan Penunjang
1. Peme Pemeri riks ksaa aan n fis fisik ik : o
Pemeriksaan mata
o
Pemeriksaan alat keseimbangan tubuh
o
Pemeriksaan neurologik
o
Pemeriksaan otologik
o
Pemeriksaan fisik umum.
2. Peme Pemeri riks ksaa aan n khus khusus us : o
ENG
o
Audiometri dan BAEP
o
Psikiatrik
3. Peme Pemeri riks ksaan aan tamba tambaha han n: o
Laboratorium
o
Radiologik dan Imaging
o
EEG, EMG, dan EKG.
F. Penatalaksanaan Medis
Terapi menurut (Cermin Dunia Kedokteran No. 144, 2004: 48) : Terdiri dari : 1. Tera Terapi pi kau kausal sal 2. Tera Terapi pi simt simtom omat atik ik 3. Tera Terapi pi rehab rehabil ilita itati tive ve
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN VERTIGO
A. Pengkajian
1. Akti Aktivi vita tass / Isti Istira raha hatt o
Letih, lemah, malaise
o
Keterbatasan gerak
o
Ketegangan mata, kesulitan membaca
o
Insomnia, bangun pada pagi hari dengan disertai nyeri kepala.
o
Sakit kepala yang hebat saat perubahan perubahan postur tubuh, aktivitas (kerja) atau karena perubahan cuaca.
2. Sirkulasi o
Riwayat hypertensi
o
Denyutan vaskuler, misal daerah temporal.
o
Pucat, wajah tampak kemerahan.
3. Inte Integr grit itas as Ego Ego o
Faktor-faktor stress emosional/lingkungan tertentu
o
Perubahan ketidakmampuan, keputusasaan, ketidakberdayaan depresi
o
Kekhawatiran, ansietas, peka rangsangan selama sakit kepala
o
Mekanisme refresif/dekensif (sakit kepala kronik)
4. Maka Makana nan n dan dan cair cairan an o
Makanan Makanan yang tinggi vasorektikn vasorektiknya ya misalnya misalnya kafein, kafein, coklat, coklat, bawang, bawang, keju, alkohol, anggur, daging, daging, tomat, makan berlemak, berlemak, jeruk, saus, hotdog, MSG (pada migrain).
o
Mual/muntah, anoreksia (selama nyeri)
o
Penurunan berat badan
5. Neur Neuros osen enso sori riss o
Pening, disorientasi (selama sakit kepala)
o
Riwayat kejang, cedera kepala yang baru terjadi, trauma, stroke.
o
Aura ; fasialis, olfaktorius, tinitus.
o
Perubahan visual, sensitif terhadap cahaya/suara yang keras, epitaksis.
o
Parastesia, kelemahan progresif/paralysis satu sisi tempore
o
Perubahan pada pola bicara/pola pikir
o
Mudah terangsang, peka terhadap stimulus.
o
Penurunan refleks tendon dalam
o
Papiledema.
6. Nyer Nyeri/ i/ ken kenya yama mana nan n o
Karakteristik nyeri tergantung pada jenis sakit kepala, misal migrain, ketegangan otot, cluster, tumor otak, pascatrauma, sinusitis.
o
Nyeri, kemerahan, pucat pada daerah wajah.
o
Fokus menyempit
o
Fokus pada diri sendiri
o
Respon emosional / perilaku tak terarah seperti menangis, gelisah.
o
Otot-otot daerah leher juga menegang, frigiditas vokal.
7. Keamanan o
Riwayat alergi atau reaksi alergi
o
Demam (sakit kepala)
o
Gangguan cara berjalan, parastesia, paralisis
o
Drainase nasal purulent (sakit kepala pada gangguan sinus).
8. Inte Intera raks ksii sosi sosial al o
Peru Peruba baha han n
dala dalam m
tang tanggu gung ng jawa jawab/ b/pe pera ran n
inte intera raks ksii
sosi sosial al yang yang
berhubungan dengan penyakit. penyakit. 9. Peny Penyul uluh uhan an / pemb pembel elaja ajaran ran o
Riwayat hypertensi, migrain, stroke, penyakit pada keluarga
o
Peng Penggu guna naan an
alco alcoho hol/ l/ob obat at
lain lain
term termas asuk uk
kafe kafein in..
Kont Kontra rase seps psii
oral/hormone, menopause. B. Diagnosa Keperawatan (Doengoes, (Doengoes, 1999:2021)
1. Nyer Nyerii (aku (akut/ t/kr kron onis) is) berh berhub ubun unga gan n deng dengan an stres stresss dan dan kete ketega gang ngan an,, irita iritasi si// tekana tekanan n syaraf, syaraf, vasosp vasospress ressor, or, pening peningkat katan an intrak intrakran ranial ial ditand ditandai ai dengan dengan menyat menyataka akan n nyeri nyeri yang yang dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh faktor faktor misal, misal, peruba perubahan han posisi posisi,, perubahan pola tidur, gelisah. 2. Kopi Koping ng indi indivi vidu dual al tak tak efek efekti tiff berh berhub ubun unga gan n deng dengan an keti ketida dakk-ad adek ekua uata tan n relaksasi, metode koping tidak adekuat, kelebihan beban kerja. 3. Kurang Kurang pengeta pengetahua huan n (kebut (kebutuha uhan n belaja belajar) r) mengen mengenai ai kondis kondisii dan kebutuh kebutuhan an pengobatan berhubungan dengan keterbatasan kognitif, tidak mengenal informasi dan kurang mengingat ditandai oleh memintanya informasi, ketidakadekuatannya mengikuti instruksi.
C. Intervensi Diagnosa Diagnosa Keperawatan Keperawatan 1 : Nyeri (akut/kronis) (akut/kronis) berhubung berhubungan an dengan dengan stress dan
ketegangan, ketegangan, iritasi/ iritasi/ tekanan tekanan syaraf, syaraf, vasospasme, vasospasme, peningkatan peningkatan intrakranial ditandai ditandai dengan dengan menyat menyataka akan n nyeri nyeri yang yang dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh faktor faktor misal, misal, peruba perubahan han posisi posisi,, perubahan pola tidur, gelisah. Tujuan : Nyeri hilang atau berkurang Kriteria Hasil : •
Klien mengungkapkan rasa nyeri berkurang
•
Tanda-tanda vital normal
•
pasien tampak tenang dan rileks.
Intervensi : •
Pantau tanda-tanda vital, intensitas/skala nyeri.
•
Rasi Rasion onal al
:
Meng Mengen enal al
dan dan
memu memuda dahk hkan an
dala dalam m
mela melaku kuka kan n
tind tindak akan an
keperawatan. •
Anjurkan klien istirahat ditempat tidur.
•
Rasional : istirahat untuk mengurangi intesitas nyeri.
•
Atur posisi pasien senyaman mungkin.
•
Rasional : posisi yang tepat mengurangi penekanan dan mencegah ketegangan otot serta mengurangi nyeri.
•
Ajarkan teknik relaksasi dan napas dalam.
•
Rasiona Rasionall : relaksa relaksasi si mengur mengurang angii ketega keteganga ngan n dan membua membuatt perasaa perasaan n lebih lebih nyaman.
•
Kolaborasi untuk pemberian analgetik.
•
Rasional : analgetik berguna untuk mengurangi nyeri sehingga pasien menjadi lebih nyaman.
Diagno Diagnosa sa Kep Kepera erawat watan an 2 : Koping Koping indivi individua duall tak efekti efektiff berhub berhubung ungan an dengan dengan
ketidak-adekuatan relaksasi, metode koping tidak adekuat, kelebihan beban kerja.
Tujuan : koping individu menjadi lebih adekuat Kriteria Hasil : •
Mengidentifikasi prilaku yang tidak efektif
•
Mengungkapkan kesadaran tentang kemampuan koping yang di miliki.
•
Mengkaji situasi saat ini yang akurat
•
Menunjukkan perubahan gaya hidup yang diperlukan atau situas i yang tepat.
Intervensi : •
Kaji kapasitas fisiologis yang bersifat umum.
•
Rasiona Rasionall : Mengen Mengenal al sejauh sejauh dan mengid mengident entifik ifikasi asi penyim penyimpan pangan gan fungsi fungsi fisiologis tubuh dan memudahkan dalam melakukan tindakan keperawatan.
•
Sarankan klien untuk mengekspresikan perasaannya.
•
Rasiona Rasionall : klien klien akan akan merasak merasakan an kelega kelegaan an setelah setelah mengun mengungka gkapka pkan n segala segala perasaannya dan menjadi lebih tenang.
•
Berikan Berikan informasi informasi mengenai mengenai penyebab penyebab sakit kepala, kepala, penenangan penenangan dan hasil yang diharapkan.
•
Rasional : agar klien mengetahui kondisi dan pengobatan yang diterimanya, dan memberikan klien harapan dan semangat untuk pulih.
•
Dekati Dekati pasien pasien dengan dengan ramah ramah dan penuh penuh perhat perhatian ian,, ambil ambil keuntu keuntunga ngan n dari dari kegiatan yang dapat diajarkan.
•
Rasional : membuat klien merasa lebih berarti dan dihargai.
Kurang pengetahua pengetahuan n (kebutuhan (kebutuhan belajar) belajar) mengenai mengenai Diagno Diagnosa sa Ke Keper perawa awatan tan 3 : Kurang kondisi dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan keterbatasan kognitif, tidak mengen mengenal al inform informasi asi dan kurang kurang mengin mengingat gat ditand ditandai ai oleh oleh memint memintany anyaa inform informasi, asi, ketidak-adekuatannya mengikuti instruksi. Tujuan : pasien mengutarakan pemahaman tentang kondisi, efek prosedur dan proses
pengobatan. Kriteria Hasil : •
Melakuk Melakukan an prosed prosedur ur yang yang diperl diperluka ukan n dan menjel menjelaska askan n alasan alasan dari dari suatu suatu tindakan.
•
Memulai perubahan gaya hidup yang diperlukan dan ikut serta dalam regimen perawatan.
Intervensi : •
Kaji Kaji
ting tingka katt
peng penget etah ahua uan n
klie klien n
dan dan
kelu keluar arga ga
tent tentan ang g
peny penyak akit itny nya. a.
Rasional : megetahui seberapa jauh pengalaman dan pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya. •
Berikan Berikan penjelasan penjelasan pada klien tentang tentang penyakitn penyakitnya ya dan kondisinya kondisinya sekarang. Rasional : dengan mengetahui penyakit dan kondisinya sekarang, klien dan keluarganya akan merasa tenang dan mengurangi rasa cemas.
•
Disk Diskus usik ikan an
pen penyeba yebab b
indi indiv vidu idual
dari ari
sak sakit
kepal epalaa
bila ila
dik diketah etahui ui..
Rasional : untuk mengurangi kecemasan klien serta menambah pengetahuan klien tetang penyakitnya. •
Minta Minta klien klien dan keluar keluarga ga mengul mengulang angii kembal kembalii tentan tentang g materi materi yang yang telah telah diberikan. Rasional : mengetahui seberapa jauh pemahaman klien dan keluarga serta menilai keberhasilan dari tindakan yang dilakukan.
•
Disk Diskus usik ikan an meng mengen enai ai pent pentin ingn gnya ya posis posisii atau atau leta letak k tubu tubuh h yang yang norm normal al Rasional : agar klien mampu melakukan dan merubah posisi/letak tubuh yang kurang baik.
•
Anjurkan pasien untuk selalu memperhatikan sakit kepala yang dialaminya dan
faktor-faktor
yang
berhubungan.
Rasiona Rasionall : dengan dengan memper memperhat hatika ikan n faktor faktor yang yang berhub berhubung ungan an klien klien dapat dapat mengurangi sakit kepala sendiri dengan tindakan sederhana, seperti berbaring, beristirahat pada saat serangan. C. Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik atau terencana tentang kesehatan pasien dengan dengan tujuan tujuan yang yang telah telah ditetap ditetapkan kan,, dilaku dilakukan kan dengan dengan cara cara berkes berkesina inambu mbunga ngan, n, dengan dengan meliba melibatka tkan n pasien pasien,, keluar keluarga ga dan tenaga tenaga keseha kesehatan tan lainny lainnya. a. (Carpe (Carpenit nito, o, 1999:28) Tujuan Pemulangan pada vertigo adalah : 1. Nyeri Nyeri dapat dapat dihi dihilan langka gkan n atau diatasi diatasi..
2. Peru Peruba baha han n gaya gaya hidu hidup p atau atau peri perila laku ku untu untuk k meng mengon ontr trol ol atau atau menc menceg egah ah kekambuhan. 3. Memahami Memahami kebutuhan kebutuhan atau atau kondisi kondisi proses proses penyakit penyakit dan kebutu kebutuhan han terapeuti terapeutik. k.
DAFTAR PUSTAKA
Lynda Juall carpernito, Rencana Asuhan keperawatan dan dokumentasi keperawatan, Diagnosis Keperawatan dan Masalah Kolaboratif, ed. 2, EGC, Jakarta, 1999.
Marilynn E. Doenges, Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien, ed.3, EGC, Jakarta, 1999.
http://www.kalbefarma.com/files/cdk/files/14415TerapiAkupunkturuntukVertigo.pdf/ 144_15TerapiAkupunkturuntukVertigo.html
Kang L S,. Pengobatan Vertigo dengan Akupunktur, Cermin Dunia Kedokteran No. 144, Jakarta, 2004. Menurut (http://www.kalbefarma.com)