BAB I KONSEP MEDIS
A. Pengertian Tumor payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paruparu, hati, kulit, dan bawah kulit (Erik T, 2007). Suatu keadaan di mana sel kehilangan kemampuannya dalam mengendalikan kecepatan pembelahan dan pertumbuhannya. Normalnya, sel yang mati sama dengan jumlah sel yang tumbuh. Apabila sel tersebut sudah mengalami malignansi/ keganasan atau bersifat kanker maka sel tersebut terus menerus membelah tanpa memperhatikan kebutuhan, sehingga membentuk tumor atau berkembang “tumbuh baru” tetapi tidak semua yang tumbuh baru itu bersifat karsinogen (Daniele gale, 2008). Ketika sejumlah sel di dalam payudara tumbuh dan berkembang dengan tidak terkendali, inilah yang disebut kanker payudara. Sel-sel tersebut dapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke seluruh tubuh. Kumpulan besar dari jaringan yang tidak terkontrol ini disebut tumor atau benjolan. Akan tetapi, tidak semua tumor merupakan kanker karena sifatnya yang tidak menyebar atau mengancam nyawa. Tumor ini disebut tumor jinak. Tumor yang dapat menyebar ke seluruh tubuh atau menyerang jaringan sekitar
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 1
disebut kanker atau tumor ganas. Teorinya, setiap jenis jaringan pada payudara dapat membentuk kanker, biasanya timbul pada saluran atau kelenjar susu. B. Etiologi Belum ada penyebab spesifik tumor payudara yang diketahui, para peneliti telah mengidentifikasi sekelompok faktor resiko. Riset lebih lanjut tentang faktor-faktor resiko akan membantu dalam mengembangkan strategi yang efektif untuk mencegah tumor payudara. Faktor-faktor resiko mencakup: 1. Tinggi melebihi 170 cm Wanita yang tingginya 170 cm mempunyai resiko terkena kanker payudara karena pertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan remaja membuat adanya perubahan struktur genetik (DNA) pada sel tubuh yang diantaranya berubah ke arah sel ganas. 2. Anak perempuan dari ibu dengan kanker payudara (herediter) 3. Menarke dini. Resiko tumor payudara meningkat pada wanita yang mengalami menstruasi sebelum usia 12 tahun. 4. Nulipara dan usia maternal. Lanjut saat kelahiran anak pertama. Wanita yang melahirkan setelah usia 30 tahun lebih berisiko mengalami tumor payudara. 5. Menopause pada usia lanjut. Menopause setelah usia 50 tahun. 6. Hormon, diduga tidak adanya keseimbangan estrogen sehingga dapat menyebabkan tumor mammae. Oleh sebab itu tumor mammae lebih banyak perempuan dibandingkan dengan laki-laki. 7. pernah mengalami radiasi didaerah dada.
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 2
C. Patofisiologi Tumor atau neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan cirri-ciri: proliferasi sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh struktur jaringan sekitarnya. Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak menyebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahan secara biokimia terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel normal. Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase: 1. Fase induksi: 15-30 tahun Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi bourgeois lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam terjadinya kanker pada manusia. Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun samapi bisa merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung dari sifat, jumlah, dan konsentrasi zat karsinogen tersebut, tempat yang dikenai karsinogen, lamanya terkena, adanya zat-zat karsinogen atau ko-karsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu. 2. fase insitu: 1-5 tahun pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi precancerous yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-paru, saluran cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 3
3. fase invasi Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi meleui membrane sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe. Waktu antara fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara beberpa minggu sampai beberapa tahun. 4. fase diseminasi: 1-5 tahun Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke tempat-tempat lain bertambah. D. Manifestasi Klinis Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur. Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit. Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya. Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk. Pasien biasanya datang dengan keluhan benjolan / massa di payudara, ada rasa sakit dapat juga tanpa rasa sakit, keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah), timbul kelainan kulit berupa perubahan warna atau tekstur kulit (dimpling, kemerahan, ulserasi, peau d'orange) pada payudara, puting susu maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu) dan luka yang tidak sembuh dalam waktu yang lama. Gejala lainnya yang mungkin ditemukan adalah benjolan atau massa di ketiak, perubahan ukuran atau bentuk payudara, kulit di sekitar puting susu bersisik atau ada lekukan
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 4
pada kulit, puting susu tertarik ke dalam (retraksi puting susu) atau terasa gatal atau pembengkakan salah satu payudara. Konsistensi payudara yang keras dan padat, benjolan tersebut berbatas tegas dengan ukuran kurang dari 5 cm, biasanya dalam stadium ini belum ada penyebaran sel-sel kanker di luar payudara.Pembesaran kelenjar getah bening atau tanda metastasis jauh. Pada stadium
lanjut
bisa
timbul
nyeri
tulang,
penurunan
berat
badan,
pembengkakan lengan atau ulserasi kulit. Setiap kelainan pada payudara harus dipikirkan ganas sebelum kita buktikan tidak ganas. E. Pemeriksaan Penunjang 1. Laboratorium meliputi: a. Morfologi sel darah b. Laju endap darah c. Tes faal hati d. Tes tumor marker (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum atau plasma e. Pemeriksaan sitologik Pemeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian cairan yang keluar spontan dari putting payudar, cairan kista atau cairan yang keluar dari ekskoriasi 2. Mammografi Pengujian mammae dengan menggunakan sinar untuk mendeteksi secara dini. Memperlihatkan struktur internal mammae untuk mendeteksi kanker yang tidak teraba atau tumor yang terjadi pada tahap awal. Mammografi pada masa menopause kurang bermanfaat karean gambaran kanker diantara jaringan kelenjar kurang tampak.
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 5
3. Ultrasonografi Biasanya digunakan untuk mndeteksi luka-luka pada daerah padat pada mammae ultrasonography berguna untuk membedakan tumor sulit dengan kista. kadang-kadang tampak kista sebesar sampai 2 cm. 4. Thermography Mengukur dan mencatat emisi panas yang berasal; dari mammae atau mengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai titik panas karena peningkatan suplay darah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih tinggi. 5. Xerodiography Memberikan dan memasukkan kontras yang lebih tajam antara pembuluh-pembuluh darah dan jaringan yang padat. Menyatakan peningkatan sirkulasi sekitar sisi tumor. 6. Biopsi Untuk menentukan secara menyakinkan apakah tumor jinak atau ganas, dengan cara pengambilan massa. Memberikan diagnosa definitif terhadap massa dan berguna klasifikasi histogi, pentahapan dan seleksi terapi. 7. CT. Scan Dipergunakan untuk diagnosis metastasis carsinoma payudara pada organ lain 8. Pemeriksaan hematologi Yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada peredaran darah dengan sendimental dan sentrifugis darah. F. Komplikasi Komplikasi yang mungkin terjadi yaitu metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke paru, pleura, tulang dan hati.
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 6
G. Penatalaksanaan Ada 2 macam yaitu kuratif (pembedahan) dan poliatif (non pembedahan). Penanganan kuratif dengan pembedahan yang dilakukan secara mastektomi parsial, mastektomi total, mastektomi radikal, tergantung dari luas, besar dan penyebaran kanker. Penanganan non pembedahan dengan penyinaran, kemoterapi dan terapi hormonal. 1. Terapi kuratif : a.
Untuk kanker mamma stadium 0, I, II dan III 1) Terapi utama adalah mastektomi radikal modifikasi, alternatif tomoorektomi + diseksi aksila 2) Terapi ajuran: a) Radioterapi paska bedah 4000-6000 rads b) Kemoterapi
untuk
pra
menopause
dengan
CMF
(Cyclophosphamide 100 mg/m2 dd po hari ke 1-14, methotrexate 40 mg/m2 IV hari ke -1 siklus diulangi tiap 4 minggu dan flouroracil 600 mg/m2 IV hari ke-1 atau CAP (Cyclophosphamide 500 mg/m2 hari ke 1, adriamycin 50 mg/m2 hari ke-1 dan flouroracil 500 mg/m2 IV hari ke-1 dan 8 untuk 6 siklus. c) Hormon terapi untuk pasca menopause dengan tamoksifen untuk 1-2 tahun 3) Terapi bantuan, roboransia, 4) Terapi sekunder bila perlu 5) Terapi komplikasi pasca bedah misalnya gangguan gerak lengan (fisioterapi) 2. Terapi paliatif
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 7
Untuk kanker mamae stadium III B dan IV : a.
Terapi utama 1) pramenopause, bilateral ovariedektomi 2) pasca menopause; 1) hormone resptor positif (takmosifen) dan 2) hormone resptor negative (kemoterapu dengan CMF atau CAF)
b.
Terapi ajuran 1) operable (mastektomi simple) 2) inoperable (radioterapi)
c.
Terapi bantuan; roboransia
d.
Terapi komplikasi, bila ada : 1) patah, reposisi-fiksasi-imobilisasi dan radioterapi pada tempat patah 2) odema lengan: 1) deuretik, 2) pneumatic sleeve, 3) operasi tranposisi omentum atau kondoleon, 3) Efusion pleura, 1) aspirasi cairan atau drainase bullae, 2) bleomisin 30 mg dan teramisin 1000 mg, intra pleura 4) Hiperkalsemia : 1) deuretika dan rehidrasi, 2) kortikosteroid, 3) mitramisin ¼-1/2 mg/kg BB IV 5) Nyeri, terapi nyeri sesuai WHO 6) Borok, perawatan borok
e.
Terapi sekunder, bila ada.
H. Prognosis Tujuan akhir dari suatu program ini bukan saja memperbaiki ketahanan hidup, tetapi juga perbaikan penyembuhan sebab kanker yang diobatik pada stasium dini dengan sendirinya menaikkan angka survival biarpun penyembuhannya belum tentu tercapai.
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 8
I. Pencegahan Perlu untuk diketahui, bahwa 9 di antara 10 wanita menemukan adanya benjolan di payudaranya. Untuk pencegahan awal, dapat dilakukan sendiri. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi, payudara agak membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan. Cara pemeriksaan adalah sebagai berikut : 1. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada payudara. Biasanya kedua payudara tidak sama, putingnya juga tidak terletak pada ketinggian yang sama. Perhatikan apakah terdapat keriput, lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu atau keluar cairan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter. 2. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua payudara. 3. Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah, dan periksa lagi. 4. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala, dan sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri dengan telapak jari-jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada payudara. Kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri. 5. Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan. Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak dapat digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa ada sebuah benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter. Makin
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 9
dini penanganan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh secara sempurna. Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 10
BAB II KONSEP KEPERAWATAN A.
Pengkajian 1. Identitas 2. Keluhan utama ada benjolan pada payu dara dan lain-lain keluahan serta sejak kapan, riwayat penyakit (perjalanan penyakit, pengobatan yang telah diberikan), faktro etiologi/resiko. 3. Konsep diri mengalmi perubahan pada sebagian besar klien dengan kanker mammae. 4. Pemeriksaan klinis Mencari benjolan Karena organ payudara dipengaruhi oleh faktor hormone antara lain estrogen dan progesterone, makas ebaiknya pemeriksaan ini dilakukan saat pengaruh hormonal ini seminimal mungkin/setelah menstruasi + 1 minggi dari hari akhir menstruasi. Klien duduk dengan tangan jatuh ke samping dan pemeriksa berdiri didepan dalam posisi yag lebih kurang sama tinggi. a. Inspeksi 1) Simetris mammae kiri-kanan 2) Kelainan papilla. Letak dan bentuk, adakah putting susu, kelainan kulit, tanda radang, peaue d’ orange, dimpling, ulserasi dan lainlain. Inspeksi ini juga dilakukan dalam keadaan kedua lengan diangkat ke atas untuk melihat apakah ada bayangan tumor di bawah kulit yang ikut bergerak atau adakah bagian yang tertinggal, dimpling dan lain-lain. b.
Palpasi 1) Kien berbaring dan diusahakan agar payudara tersebar rata atas 2) 3) 4) 5)
lapangan dada, jika perlu punggung diganjal bantal kecil. Konsistensi, banyak, lokasi, infiltasi, besar, batas dan operabilitas. Pemebesaran kelenjar gerah bening (kelenjar aksila) Adakah metastase Nudus (regional) atau organ jauh) Stadium kanker (system TNM UICC, 1987) Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 11
5. Pemeriksaan penunjang a. Pemeriksaan penunjang klinis 1) Pemeriksaan radiologi a) Mammografi/USG Mamma b) X-foto thoraks c) Kalau perlu (Galktografi, Tulang-tulang, USG abdomen, CT scan) 2) Pemeriksaan laboratorium a) rutin, darah lengkap, urine d) gula darah puasa dan 2 jpp e) enzim alkali sposphate, LDH f) CEA, MCA, AFP g) Hormon reseptor ER, PR h) Aktivitas estrogen/vaginal smear 2. Pemeriksaan sitologis a) FNA dari tumor b) Cairan kista dan pleura effusion c) Secret putting susu B.
Diagnosa Keperawatan Pra Operasi 1. Kecemasan berhubungan dengan situasi krisis (kanker), perubahan kesehatan, sosio ekonomi, peran dan fungsi, bentuk interaksi, persiapan kematian, pemisahan dengan keluarga ditandai dengan peningkatan tegangan, kelelahan, mengekspresikan kecanggungan peran, perasaan tergantung, tidak adekuat kemampuan menolong diri, stimulasi simpatetik. 2. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi, misinterpretasi, keterbatasan kognitif ditandai dengan sering bertanya, menyatakan masalahnya, pernyataan
miskonsepsi,
tidak
akurat
dalam
mengikiuti
intruksi/pencegahan komplikasi.
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 12
Post Operasi 1. Nyeri akut berhubungan dengan prosedur pembedahan, trauma jaringan, interupsi saraf, diseksi otot 2. Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan hipermetabolik
yang
khemotherapi,
radiasi,
kurangnya
rasa
berhubungan pembedahan
kecap,
nausea),
dengan
kanker,
(anoreksia, emotional
konsekwensi
iritasi distress,
lambung, fatigue,
ketidakmampuan mengontrol nyeri ditandai dengan klien mengatakan intake tidak adekuat, hilangnya rasa kecap, kehilangan selera, berat badan turun sampai 20% atau lebih dibawah ideal, penurunan massa otot dan lemak subkutan, konstipasi, abdominal cramping 3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan tubuh sekunder dan sistem imun (efek kemotherapi/radiasi), malnutrisi, prosedur invasive pembedahan 4. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pembedahan, efek radiasi dan kemotherapi, deficit imunologik, penurunan intake nutrisi dan anemia 5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, gangguan neuromuscular, nyeri.
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 13
C.
Intervensi Keperawatan D.
Pre Operasi
a. Kecemasan berhubungan dengan situasi krisis (kanker), perubahan kesehatan, sosio ekonomi, peran dan fungsi, bentuk interaksi, persiapan kematian, pemisahan dengan keluarga ditandai dengan peningkatan tegangan, kelelahan, mengekspresikan kecanggungan peran, perasaan tergantung, tidak adekuat kemampuan menolong diri, stimulasi simpatetik. E. Diagn F. Rencana keperawatan osa Keperawatan/ H. T I. Intervensi Masalah Kolaborasi ujuan dan Kriteria Hasil J. Kecem asan berhu bunga n denga n K. Faktor keturu nan, Krisis situasi
-
O. N R. NIC : O S. Anxiety Reduction (penurunan C kecemasan) : Gunakan pendekatan yang menenangkan Kontrol kecemasan Koping Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien P. S Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama et prosedur el Temani pasien untuk memberikan keamanan dan a mengurangi takut h Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan di prognosis la
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 14
onal, Stress , perub ahan status keseh atan, ancam an kemat ian, perub ahan konse p diri, kuran g penge tahua n dan hospit alisasi L. M. DO/D S:
k u k a n a s u h a n s el a m a … … … … … kl ie n k e c e
Libatkan keluarga untuk mendampingi klien Instruksikan pada pasien untuk menggunakan tehnik relaksasi Dengarkan dengan penuh perhatian Identifikasi tingkat kecemasan Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi Kelola pemberian obat anti cemas:........ T.
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 15
- Insomnia - Kontak mata kurang - Kurang istirahat - Berfokus pada diri sendiri - Iritabilitas - Takut - Nyeri perut - Penurunan TD dan denyut nadi - Diare, mual, kelelahan - Gangguan tidur - Gemetar - Anoreksia, mulut kering - Peningkatan TD, denyut nadi, RR - Kesulitan bernafas - Bingung - Bloking dalam pembicaraan - Sulit berkonsentrasi N.
m a s a n te ra ta si d g n k ri te ri a h a si l: Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 16
untuk mengontol cemas Vital sign dalam batas normal Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan Q. U. V.
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 17
b. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi, misinterpretasi, keterbatasan kognitif ditandai dengan sering bertanya, menyatakan masalahnya, pernyataan miskonsepsi, tidak akurat dalam mengikiuti intruksi/pencegahan komplikasi. W. Diagn X. osa Keperawatan/ Z. T Masalah Kolaborasi ujuan dan Kriteria Hasil AB. K AI. N urang O Penge C tahua : n Kowlwdge : disease AC. B process erhub Kowledge : health ungan Behavior denga AJ. S n: et keterb el atasan a kognit h if, di interp la retasi k terhad u ap
Rencana keperawatan AA.
AK.
Intervensi
NIC :
Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat Diskusikan pilihan terapi atau penanganan Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 18
infor masi yang salah, kuran gnya keingi nan untuk menca ri infor masi, tidak meng etahui sumbe rsumbe r infor masi. AD. AE. AF.DS: Meny atakan secara
k a n ti n d a k a n k e p er a w at a n s el a m a … . p a
second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat AL.
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 19
verbal adany a masal ah AG. DO: ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai AH.
si e n m e n u nj u k k a n p e n g et a h u a n te nt a n g
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 20
p r o s e s p e n y a ki t d e n g a n k ri te ri a h a si l:
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 21
Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya AM. AN.
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 22
AO.
Post Operasi
a. Nyeri akut berhubungan dengan prosedur pembedahan, trauma jaringan, interupsi saraf, diseksi otot. AP. Diag AQ. Rencana keperawatan nosa Keperawatan/ AS. T AT. Intervensi Masalah Kolaborasi ujuan dan Kriteria Hasil AU. Nyeri aku t ber hub ung an den gan: AV.Age n inju ri (bio logi , kim ia,
BA. NOC : Pain Level, pain control, comfort level BB. Setel a h di la k u k a n
BF.NIC : Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan Kurangi faktor presipitasi nyeri Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri: ……... Tingkatkan istirahat Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 23
fisi k, psik olo gis), ker usa kan jari nga n AW.
-
-
AX. DS: Laporan secara verbal AY.DO: Posisi untuk menahan nyeri Tingkah laku berhati-hati Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai) Terfokus pada diri sendiri Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses
ti n fa k a n k e p er a w at a n s el a m a … . P a si e n ti
Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 24
-
-
-
-
-
berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan) Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang) Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil) Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku) Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah) Perubahan dalam nafsu makan dan minum AZ.
d a k m e n g al a m i n y er i, d e n g a n k ri te ri a h a
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 25
si l: Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang Tanda vital dalam rentang normal Tidak mengalami gangguan tidur BC. BD.
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 26
BE.
BG. BH. b. Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan hipermetabolik yang berhubungan dengan kanker, konsekuensi khemotherapi, radiasi, pembedahan (anoreksia, iritasi lambung, kurangnya rasa kecap, nausea), emotional distress, fatigue, ketidakmampuan mengontrol nyeri ditandai dengan klien mengatakan intake tidak adekuat, hilangnya rasa kecap, kehilangan selera, berat badan turun sampai 20% atau lebih dibawah ideal, penurunan massa otot dan lemak subkutan, konstipasi, abdominal cramping.
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 27
Diag nosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi A.
F. Ket
BI.
BJ.
ida ksei mb ang a an nut b risi kur c ang dari keb utu han tub uh G. Ber hub ung an den gan : H. Keti dak ma mpu an untu k me mas ukk an atau men cern
B.
T
D.
Rencana keperawatan E.
Intervensi
ujuan dan Kriteria Hasil L. N Kaji adanya alergi makanan O Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
C dan nutrisi yang dibutuhkan pasien : Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk Nutritional status: mencegah konstipasi Adequacy of nutrient Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian. Nutritional Status : Monitor adanya penurunan BB dan gula darah food and Fluid Intake Monitor lingkungan selama makan Weight Control Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan M. S Monitor turgor kulit et Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan el kadar Ht a Monitor mual dan muntah h di Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan la konjungtiva k Monitor intake nuntrisi u Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat nutrisi k Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan yang a adekuat dapat dipertahankan. n ti Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan n Kelola pemberan anti emetik:..... d Anjurkan banyak minum a Pertahankan terapi IV line k Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan a cavitas oval n k e p er a w Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 28 at a n
BK. BL. BM. BN. BO. BP. BQ. BR. BS. BT. BU. BV. BW. BX. c. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan tubuh sekunder dan sistem imun (efek kemotherapi/radiasi), malnutrisi, prosedur invasive pembedahan.
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 29
BY. Diag nosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi
BZ. CB. T ujuan dan Kriteria Hasil
CD. CG. Risiko NOC infe : ksi Immune Status CE. Knowledge : Infection control CF.Fak Risk control torCH. fakt Setel or a risi h ko : di - Prosedur Infasif la - Kerusakan jaringan dan k peningkatan paparan u lingkungan k - Malnutrisi a - Peningkatan paparan n lingkungan patogen ti - Imonusupresi n - Tidak adekuat pertahanan d sekunder (penurunan Hb, a Leukopenia, penekanan k
Rencana keperawatan CC.
Intervensi
CJ.NIC : Pertahankan teknik aseptif Batasi pengunjung bila perlu Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai dengan petunjuk umum Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing Tingkatkan intake nutrisi Berikan terapi antibiotik:................................. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal Pertahankan teknik isolasi k/p Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase Monitor adanya luka Dorong masukan cairan Dorong istirahat Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi Kaji suhu badan pada pasien neutropenia setiap 4 jam
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 30
respon inflamasi) - Penyakit kronik - Imunosupresi - Malnutrisi - Pertahan primer tidak adekuat (kerusakan kulit, trauma jaringan, gangguan peristaltik)
a n k e p er a w at a n s el a m a … … p a si e n ti d a k m
CK.
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 31
e n g al a m i in fe k si d e n g a n k ri te ri a h a si l: Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 32
Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi Jumlah leukosit dalam batas normal Menunjukkan perilaku hidup sehat Status imun, gastrointestinal, genitourinaria dalam batas normal CI. CL. CM.
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 33
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, gangguan neuromuscular, nyeri. CN. Diag CO. Rencana keperawatan nosa Keperawatan/ CQ. Tuju CR. Intervensi Masalah Kolaborasi an dan Kriteria Hasil
CS. Intoler ansi akti vita s CT.Ber hub ung an den gan : Tirah Baring atau imobilisasi Kelemahan menyeluruh Ketidakseimbangan antara suplei oksigen dengan kebutuhan CU.
CZ. NOC : Self Care : ADLs Toleransi aktivitas Konservasi eneergi DA. Sete lah dilakukan tindakan keperawatan selama …. Pasien bertoleransi terhadap aktivitas dengan Kriteria Hasil : Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri Keseimbangan aktivitas dan istirahat
DC.
NIC :
Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas (takikardi, disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik) Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam merencanakan progran terapi yang tepat. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 34
Gaya hid up yan g dipe rtah ank
DB.
kursi roda, krek Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual DD.
an. CV. DS: Melaporkan secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan. Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas. CW. DO : CX. Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitas
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 35
Perubahan ECG : aritmia, iskemia CY.
DE. DF.
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 36
DG. DH. DI.
Laporan Pendahuluan Tumor Mammae | 37