BAB I PENDAHULUAN
A. LAT LATAR BELA BELAKAN KANG G Setiap wanita yang sehat kemungkinan akan mengalami kehamilan
dan dan
persa ersali lin nan
kar karena
fungsi ngsi
repro produks duksii
sanga angatt
pent pentiing
untu ntuk
mempertahankan diri dari kepunahan melalui proses reproduksi. Prinsip dasar pelayanan kesehatan ibu adalah bahwa setiap persalinan baik yang di rumah atau rumah sakit harus mendapatkan pertolongan petugas yang terlatih karena pertolongan persalinan mempunyai korelasi langsung kematian ibu (Linda, 2007). ngka !ematian "bu (!") di "ndonesia tertinggi di S#$ setelah Sril Srilank anka. a. Peny Penyeba ebab b kema kematia tian n ibu ibu adala adalah h kompli komplikas kasii berupa berupa perdar perdaraha ahan n persalinan, kera%unan ker a%unan kehamilan kehamila n (Pre&eklampsi'#klampsi), penyakit sirkulasi, sirkula si, persalinan ma%et dan abortus (epkes "). i "ndonesi "ndonesiaa pre&ekl pre&eklamps ampsi'e i'eklam klamsia sia masih masih merupak merupakan an penyebab penyebab utama kematian ibu dan penyebab kematian perinatal yang paling tinggi. *leh kare karena na itu itu diag diagno nosi siss dini dini pre& pre&ek ekla lam msia sia pena penang ngan anan anny nyaa perl perlu u sege segera ra dilaksanakan untuk menurunkan ngka !ematian "bu (+inkosastro, 200-). Persalinan merupakan keadian fisiologi yang dialami oleh seorang ibu berupa pengeluaran hasil konsepsi yang hidup di dalam uterus melalui agina ke dunia luar. $amun beberapa kasus seperti pla%enta preia, pre eklamsi eklamsia, a, gawat gawat anin, anin, kelaina kelainan n letak letak anin anin dan besar, besar, persalinan persalinan melalui melalui agina agina dapat dapat meningk meningkatka atkan n resiko resiko kematia kematian n pada ibu dan bayi bayi sehingga sehingga diperluk diperlukan an satu %ara %ara alternat alternati i lain dengan dengan mengelu mengeluarka arkan n hasil hasil konsepsi konsepsi melalui pembuatan sayatan pada dinding uterus melalui dinding perut yang disebut Se%tio /aesarea (u%htar, 2001). kan tetapi, persalinan melaui se%tion %aesarea bukanlah alternatie yang lebih lebih aman karena karena diperlu diperlukan kan pengawa pengawasan san kasus kasus terhada terhadap p indikasi indikasi dilaku dilakuka kanny nnyaa se%tio se%tion n %esar %esarean ean maupu maupun n peraw perawata atan n ibu ibu setel setelah ah tinda tindakan kan se%tio se%tion n %aesa %aesarea rea karena karena tanpa tanpa penga pengawa wasa san n yang yang baik baik dan %erma %ermatt akan akan berdampak pada kematian kemat ian ibu (+inkosastro, 200-).
1
B. RUMU RUMUSA SAN N MAS MASAL ALAH AH . 3agaim 3agaimana ana konse konsep p dasar dasar tenta tentang ng post post partu partum4 m4 2. 3agaim 3agaimana ana konse konsep p dasar dasar tenta tentang ng pre pre eklams eklamsi4 i4 5. 3agaim 3agaimana ana konse konsep p dasar dasar tentang tentang eklamsi eklamsi44 6. 3agai 3agaima mana na asuhan keperawatan pada ny. s pa0 dengan post partum
se%tio %aesarea atas indikasi eklamsi di ruang nifas rumah sakit umum daerah dr. lukmono hadi kudus4 C. TUJUAN . ntuk ntuk menget mengetahui ahui konse konsep p dasar dasar tentan tentang g post post partum partum 2. ntuk ntuk menget mengetahui ahui konse konsep p dasar dasar tentang tentang pre pre eklamsi eklamsi 5. ntuk ntuk menget mengetahui ahui konse konsep p dasar dasar tentan tentang g eklamsi eklamsi 6. ntuk ntuk mengeta mengetahui hui proses asuhan keperawatan pada ny. s pa0 dengan
post partum se%tio %aesarea atas indikasi eklamsi di ruang nifas rumah sakit umum daerah dr. lukmono hadi kudus
BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KONSEP DASAR DASAR POST PARTU PARTUM M 1. Pengertian
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya seriks dan anin turun ke dalam alan lahir. !elahiran adalah proses dimana anin dan ketuban di dorong keluar melalui alan lahir. Persalinan dan kelahiran normal normal adalah adalah proses proses pengelua pengeluaran ran anin anin yang yang teradi teradi pada kehamilan kehamilan %ukup bulan (57&62 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang dapat hidup dengan tenaga ibu sendiri dan uri, tanpa alat
2
B. RUMU RUMUSA SAN N MAS MASAL ALAH AH . 3agaim 3agaimana ana konse konsep p dasar dasar tenta tentang ng post post partu partum4 m4 2. 3agaim 3agaimana ana konse konsep p dasar dasar tenta tentang ng pre pre eklams eklamsi4 i4 5. 3agaim 3agaimana ana konse konsep p dasar dasar tentang tentang eklamsi eklamsi44 6. 3agai 3agaima mana na asuhan keperawatan pada ny. s pa0 dengan post partum
se%tio %aesarea atas indikasi eklamsi di ruang nifas rumah sakit umum daerah dr. lukmono hadi kudus4 C. TUJUAN . ntuk ntuk menget mengetahui ahui konse konsep p dasar dasar tentan tentang g post post partum partum 2. ntuk ntuk menget mengetahui ahui konse konsep p dasar dasar tentang tentang pre pre eklamsi eklamsi 5. ntuk ntuk menget mengetahui ahui konse konsep p dasar dasar tentan tentang g eklamsi eklamsi 6. ntuk ntuk mengeta mengetahui hui proses asuhan keperawatan pada ny. s pa0 dengan
post partum se%tio %aesarea atas indikasi eklamsi di ruang nifas rumah sakit umum daerah dr. lukmono hadi kudus
BAB II KONSEP DASAR A. KONSEP KONSEP DASAR DASAR POST PARTU PARTUM M 1. Pengertian
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya seriks dan anin turun ke dalam alan lahir. !elahiran adalah proses dimana anin dan ketuban di dorong keluar melalui alan lahir. Persalinan dan kelahiran normal normal adalah adalah proses proses pengelua pengeluaran ran anin anin yang yang teradi teradi pada kehamilan kehamilan %ukup bulan (57&62 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang dapat hidup dengan tenaga ibu sendiri dan uri, tanpa alat
2
serta tidak melukai ibu dan bayi yang berlangsung dalam 1 am, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada anin (+iknosastro, 200). Pada persalinan presentasi belakang kepala, kepala anin turun melalui PP dengan sutura sagitalis melintang'miring, sehingga ubun& ubun ke%il dapat berada di kiri melintang, kanan melintang, kiri depan, kanan depan, kiri belakang'kanan belakang'kanan belakang. alam keadaan fle8i bagian kepala yang pertama men%apai dasar panggul adalah *%%iput. *%%iput akan memutar kedepan karena dasar panggul dan mu%ulus leator aninya mementu mementuk k ruangan ruangan yang lebih lebih sesuai sesuai dengan dengan o%%iput o%%iput (Prawi (Prawiroha rohardo rdo,, 2001). Post partum adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat&alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas ini yaitu 9 : 1 minggu (Prawirohardo, 2001). asa asa nifas nifas dimula dimulaii setela setelah h kelahi kelahira ran n plasen plasenta ta dan berak berakhir hir ketika alat&alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. asa nifas berlangsung selama kira&kira 9 minggu (anuaba, 200). Periode postpartum adalah waktu penyembuhan penyembuhan dan perubahan, perubahan, waktu kembali pada keadaan tidak hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota keluarga baru (itayani, 200;). 3atasan waktu nifas yang paling singkat (minimum) tidak ada batas waktunya, bahkan bisa adi dalam waktu yang relatie pendek darah sudah tidak keluar, sedangkan batasan maksimumnya adalah 60 hari. hari.
pa yang menyebabkan persalinan belum diketahui benar yang ada hanyalah merupakan teori komplek antara lain dikemukakan faktor hormonal, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan saraf dan nutrisi.
3
a. >eori penurunan hormon? &2 minggu sebelum partus mulai teradi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron, progesteron bekera
sebagai
penenang
otot&otot
polos
rahim
dan
akan
menyebabkan kekeangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesteron turun. b. >eori plasenta menadi tua, akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron yang menyebabkan kekeangan pembuluh darah hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim. %. >eori distensi rahim? rahim yang menadi besar dan mereggang menyebabkan iskemia otot&otot rahim, sehingga mengganggu sirkulasi uteroplasenter. d. >eori iritasi mekanik? dibelakang seriks terletak ganglion serikale (fleksus frankenhouser), bila ganglion ini digeser dan ditekan misalnya oleh kepala anin, akan timbul kontraksi uterus. e. "nduksi partus (indu%tion of labour) partus dapat ditimbulkan dengan alan @ ) Aagang laminaria, beberapa laminaria dimasukkan dalam kanalis serikalis dengan tuuan merangsang fleksus frankenhouser. 2) mniotomi 5) *ksitosin drips @ pemberian oksitosin menurut tetesan per infus. (u%htar, ustam, 200-) !. Perio"e Ma#a Ni$a#
enurut /unningham, dkk (2009 ) periode masa nifas dibagi menadi 5, yaitu@ a. Puerperium ini !epulihan dimana ibu boleh berdiri dan beralan&alan. b. Puerperium "ntramedial !epulihan menyeluruh alat&alat genetalia yang lamanya 9:1 minggu. %. Puerperium emote +aktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
4
komplikasi waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu&minggu bulanan atau tahunan. alam masa nifas, alat&alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur&angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan&perubahan alat genetalia ini dalam keseluruhannya inolusio. Perubahan&perubahan yang lain yang penting yakni hemokonsentrasi dan timbulnya laktasi. Bang terakhir ini karena pengaruh hormon laktogenik dari kelenar hipofisis terhadap kelenar&kelenar mammae.
%. Per&'a(an )i#ioogi "an P#i*oogi Po#t Part&+
Selama menalani masa nifas, ibu mengalami perubahan yang bersifat fisiologis yang meliputi perubahan fisik dan psikologik, yaitu (anuaba, 200)@ a. Perubahan Fisik ) "nolusi "nolusi adalah perubahan yang merupakan proses kembalinya alat kandungan atau uterus dan alan lahir setelah bayi dilahirkan hingga men%apai keadaan seperti sebelum hamil. Proses inolusi teradi karena adanya@ a) utolysis Penghan%uran
aringan
otot&otot
uterus
yang
tumbuh karena adanya hiperplasi, dan aringan otot yang membesar menadi lebih panang sepuluh kali dan menadi lima kali lebih tebal dari sewaktu masa hamil akan susut kembali men%apai keadaan semula. Penghan%uran aringan tersebut akan diserap oleh darah kemudian dikeluarkan oleh ginal yang menyebabkan ibu mengalami beser ken%ing setelah melahirkan. b) ktifitas otot&otot danya kontrasi dan retraksi dari otot&otot setelah anak lahir yang diperlukan untuk menepit pembuluh darah yang pe%ah karena adanya pelepasan plasenta dan berguna
5
untuk mengeluarkan isi uterus yang tidak berguna. !arena kontraksi
dan
retraksi
menyebabkan
terganggunya
peredaran darah uterus yang mengakibatkan aringan otot kurang =at yang diperlukan sehingga ukuran aringan otot menadi lebih ke%il. %) "s%hemia !ekurangan darah pada uterus yang menyebabkan atropi pada aringan otot uterus. "nolusi pada alat kandungan meliputi (anuaba, 200) @ a) terus Setelah plasenta lahir uterus merupakan alat yang keras, karena kontraksi dan retraksi otot&ototnya.
Perubahan uterus setelah melahirkan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Setelah plasenta lahir Sepusat
Dia+eter Berat Be*a# Uter Mee*at Pa#enta 000 gr 2,-
Lembek
minggu
Pertengahan pusat symphisis
-00 gr
7,- %m
apat dilalui 2 ari
2 minggu
>ak teraba
5-0 gr
- %m
apat dimasuki ari
9 minggu
Sebesar hamil 2 minggu
-0 gr
2,- %m
1 minggu
$ormal
50 gr
In,oi
T)U
Kea"aan Cer,i-
b) "nolusi >empat Plasenta Pada permulaan nifas bekas plasenta mengandung banyak pembuluh darah besar yang tersumbat oleh trombus. Luka bekas implantasi plasenta tidak meninggalkan parut karena dilepaskan dari dasarnya dengan pertumbuhan
6
endometrium baru dibawah permukaan luka. #ndometrium ini tumbuh dari pinggir luka dan uga sisa&sisa kelenar pada dasar luka. %) Perubahan Pembuluh arah ahim alam kehamilan, uterus mempunyai banyak pembuluh darah yang besar, tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah yang banyak maka arteri harus menge%il lagi dalam masa nifas. d) Perubahan Pada /eri8 an Cagina 3eberapa hari setelah persalinan ostium eksternum dapat dilalui oleh 2 ari, pada akhir minggu pertama dapat dilalui oleh ari saa. !arena hiperplasi ini dan karena karena retraksi dari %eri8, robekan %eri8 adi sembuh. Cagina yang sangat diregang waktu persalinan, lambat laun men%apai ukuran yang normal. Pada minggu ke 5 post partum ruggae mulai nampak kembali. 2) fter pains asa sakit (meriang atau mules&mules) isebabkan koktraksi rahim biasanya berlangsung 5 : 6 hari pas%a persalinan. Perlu diberikan pengertian pada ibu mengenai hal ini dan bila terlalu mengganggu analgesik 5) Lo%hea Lo%hea adalah %airan yang dikeluarkan dari uterus melalui agina dalam masa nifas. Lo%hea bersifat alkalis, umlahnya lebih banyak dari darah menstruasi. Lo%hea ini berbau anyir dalam keadaan normal, tetapi tidak busuk (/unningham dkk, 2009). Pengeluaran lo%hea dapat dibagi berdasarkan umlah dan warnanya yaitu lokia rubra berwarna merah dan hitam terdiri dari sel desidua, erniks kaseosa, rambut lanugo, sisa mekonium, sisa darah dan keluar mulai hari pertama sampai hari ketiga (/unningham dkk, 2009). a) Lo%hea rubra (%ruenta)
7
3erisi darah segar dan sisa&sisa selaput ketuban, sel&sel desidua, ernik %aseosa, lanugo, mekonium. Selama 2 hari pas%a persalinan. b) Lo%hea sanguinolenta 3erwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari 5:7 pas%a persalinan. %) Lo%hea serosa 3erwarna kuning %airan tidak berdarah lagi. Pada hari ke 2:6 pas%a persalinan. d) Lo%hea alba /airan putih setelah 2 minggu. e) Lo%hea purulenta >eradi infeksi keluar %airan seperti nanah, berbau busuk. f) La%heostatis Lo%hea tidak lan%ar keluarnya. 6) inding Perut an Peritonium Setelah persalinan dinding perut longgar karena diregang begitu lama, biasanya akan pulih dalam 9 minggu. Ligamen fas%ia dan diafragma pelis yang meregang pada waktu partus setelah bayi lahir berangsur angsur menge%il dan pulih kembali.>idak arang uterus atuh ke belakang menadi retrofleksi karena ligamentum rotundum adi kendor. ntuk memulihkan kembali sebaiknya dengan latihan&latihan pas%a persalinan. -) Sistem !ardioas%uler Selama kehamilan se%ara normal olume darah untuk mengakomodasi
penambahan aliran darah yang diperlukan
oleh pla%enta dan pembuluh darah uterus. Penurunan dari estrogen mengakibatkan diuresis yang menyebabkan olume plasma menurun se%ara %epat pada kondisi normal. !eadaan ini teradi pada 26 sampai 61 am pertama setelah kelahiran.
8
Selama ini klien mengalami sering ken%ing. Penurunan progesteron membantu mengurangi retensi %airan sehubungan dengan penambahan askularisasi aringan selama kehamilan 9) Ainal ktifitas ginal bertambah pada masa nifas karena reduksi dari olume darah dan ekskresi produk sampah dari autolysis. Pun%ak dari aktifitas ini teradi pada hari pertama post partum. 7) Dormonal a) *8yto8in *8yto8in disekresi oleh kelenar hipofise posterior dan bereaksi pada otot uterus dan aringan payudara. Selama kala tiga persalinan aksi o8yto8in menyebabkan pelepasan plasenta. Setelah itu o8yto8in beraksi untuk kestabilan kontraksi uterus, memperke%il bekas tempat perlekatan plasenta dan men%egah perdarahan. Pada wanita yang memilih untuk menyusui bayinya, isapan bayi menstimulasi ekskresi o8yto8in
diamna
keadaan
ini
membantu kelanutan inolusi uterus dan pengeluaran susu. Setelah pla%enta lahir, sirkulasi D/A, estrogen, progesteron dan hormon laktogen pla%enta menurun %epat, keadaan ini menyebabkan perubahan fisiologis pada ibu nifas. b) Prolaktin Penurunan estrogen menyebabkan prolaktin yang disekresi oleh glandula hipofise anterior bereaksi pada aleolus payudara dan merangsang produksi susu. Pada wanita yang menyusui kadar prolaktin terus tinggi dan pengeluaran ESD di oarium ditekan. Pada wanita yang tidak menyusui kadar prolaktin turun pada hari ke 6 sampai 2 post partum dan penurunan ini mengakibatkan ESD disekresi kelenar hipofise anterior untuk bereaksi
9
pada oarium yang menyebabkan pengeluaran estrogen dan progesteron dalam kadar normal, perkembangan normal folikel de graaf, oulasi dan menstruasi. %) Laktasi Laktasi dapat diartikan dengan pembentukan dan pengeluaran air susu ibu. ir susu ibu ini merupakan makanan pokok , makanan yang terbaik dan bersifat alamiah bagi bayi yang disediakan oleh ibu yamg baru saa melahirkan bayi akan tersedia makanan bagi bayinya dan ibunya sendiri. Selama kehamilan hormon estrogen dan progestron merangsang
pertumbuhan
kelenar
susu
sedangkan
progesteron merangsang pertumbuhan saluran kelenar , kedua hormon ini mengerem L>D. Setelah plasenta lahir maka L>D dengan bebas dapat merangsang laktasi. Lobus prosterior hypofise mengeluarkan o8to8in yang merangsang pengeluaran air susu. Pengeluaran air susu adalah reflek yang ditimbulkan oleh rangsangan penghisapan puting susu oleh bayi. angsang ini menuu ke hypofise dan menghasilkan o8to%in yang menyebabkan buah dada mengeluarkan air susunya. Pada hari ke 5 postpartum, buah dada menadi besar, keras dan nyeri. "ni menandai permulaan sekresi air susu, dan kalau areola mammae dipiat, keluarlah %airan puting dari puting susu. ir susu ibu kurang lebih mengandung Protein &2 F, lemak 5&- F, gula 9,-&1 F, garam 0, : 0,2 F. Dal yang mempengaruhi susunan air susu adalah diit, gerak badan. 3enyaknya air susu sangat tergantung pada banyaknya %airan serta makanan yang dikonsumsi ibu. 1) >anda&>anda Cital
10
Perubahan tanda&tanda ital pada massa nifas meliputi@ >abel perubahan >anda&tanda Cital (3obak, 200-) Parameter >anda&tanda
Penemuan normal Penemuan abnormal >ekanan darah G 60 ' ;0 >ekanan darah I 60 ' ;0
ital
mmDg, mungkin bisa naik mmDg dari tingkat disaat persalinan : 5 hari post partum. Suhu tubuh G 51 0 /
Suhu I 510 /
enyut nadi@ 90&00 H ' enyut nadi@ I 00 H ' menit
menit
a) Cital Sign sebelum kelahiran bayi @ () Suhu @ (a) saat partus lebih 57,20/ (b) sesudah partus naik J 0,-0/ (%) 2 am pertama suhu kembali normal (2) $adi @ (a) 90 : 10 8'mnt (b) Segera setelah partus bradikardi (5) >ekanan darah @ > meningkat karena upaya keletihan dan persalinan, hal ini akan normal kembali dalam waktu am b) Cital sign setelah kelahiran anak @ (a) >emperatur @ Selama 26 am pertama mungkin kenaikan menadi 510/ (00,60E) disebabkan oleh efek dehidrasi dari persalinan. !era otot yang berlebihan selama kala "" dan fluktuasi hormon setelah 26 am wanita keluar dari febris. (b) $adi @ $adi panang dengan stroke olume dan %ardia%% output. $adi naik pada am pertama. alam 1
11
: 0 minggu setelah kelahiran anak, harus turun ke rata&rata sebelum hamil. (%) Pernapasan @ Pernapasan akan atuh ke keadaan normal wanita sebelum persalinan. (d) >ekanan darah @ >ekanan
darah
berubah
rendah
semua,
ortistatik hipotensi adalah indikasi merasa pusing atau pusing tiba&tiba setelah terbangun, dapat teradi 61 am pertama. Penyimpangan dari kondisi dan penyebab masalah (Syaifudin, 2002) : (a) iagnosa sepsis puerpuralis adalah ika kenaikan pada maternal suhu menadi 510/ (00,6E0 (b) !e%epatan rata&rata nadi adalah satu yang bertambah mungkin indikasi hipoolemik akibat perdarahan. (%) Dipoentilasi mungkin mengikuti keadaan
luar
biasanya karena tingginya sub ara%hnoid (spinal) blok. (d) >ekanan darah rendah mungkin karena refleksi dari hipoolemik sekunder dari perdarahan, bagaimana tanda (e) >erlambat dan geala lain dari perdarahan kadang& kadang merupakan sinyal tenaga medis b. Perubahan Psikologi Perubahan psikologi masa nifas menurut ea& ubin terbagi menadi dalam 5 tahap yaitu (Sulistyawati K $ugraeni, 2001)@ ) Periode >aking "n Periode
ini
teradi
setelah
&2
hari
dari
persalinan.alam masa ini teradi interaksi dan kontak yang lama antara ayah, ibu dan bayi. Dal ini dapat dikatakan sebagai psikis honey moon yang tidak memerlukan hal&hal yang
12
romantis, masing&masing saling memperhatikan bayinya dan men%iptakan hubungan yang baru. 2) Periode >aking Dold 3erlangsung pada hari ke : 5 sampai ke& 6 post partum. "bu berusaha bertanggung awab terhadap bayinya dengan berusaha untuk menguasai ketrampilan perawatan bayi. Pada periode
ini
ibu
berkosentrasi
pada
pengontrolan
fungsi
tubuhnya, misalnya buang air ke%il atau buang air besar. 5) Periode Letting Ao >eradi setelah ibu pulang ke rumah. Pada masa ini ibu mengambil
tanggung
awab
terhadap
bayi.
stres emosional pada ibu nifas kadang&kadang
Sedangkan dikarenakan
keke%ewaan yang berkaitan dengan mudah tersinggung dan terluka sehingga nafsu makan dan pola tidur terganggu. anifestasi ini disebut dengan post partum blues dimana teradi pada hari ke 5&- post partus /. Mani$e#ta#i Kini*
Aeala !linis umum yang teradi adalah kehilangan darah dalam umlah yang banyak (I -00 ml), nadi lemah, pu%at, lo%hea berwarna merah, haus, pusing, gelisah, letih, dan dapat teradi syok hipoolemik, tekanan darah rendah, ekstremitas dingin, mual. Aeala !linis berdasarkan penyebab menurut Purwaningsih (200) yaitu @ a.
tonia teri Aeala yang selalu ada@ terus tidak berkontraksi dan lembek dan perdarahan segera setelah anak lahir (perarahan postpartum primer). Aeala yang kadang&kadang timbul@ Syok (tekanan darah rendah, denyut nadi %epat dan ke%il, ekstremitas dingin, gelisah, mual dan lain&lain)
b.
obekan alan lahir
13
Aeala yang selalu ada@ perdarahan segera, darah segar mengalir segera setelah bayi lahir, kontraksi uteru baik, plasenta baik.. Aeala yang kadang&kadang timbul@ pu%at, lemah, menggigil %.
etensio plasenta Aeala yang selalu ada@ plasenta belum lahir setelah 50 menit, perdarahan segera, kontraksi uterus baik. Aeala yang kadang& kadang timbul@ tali pusat putus akibat traksi berlebihan, inersi uteri akibat tarikan, perdarahan lanutan
d. >ertinggalnya plasenta (sisa plasenta) Aeala yang selalu ada @ plasenta atau sebagian selaput (mengandung pembuluh darah) tidak lengkap dan perdarahan segera. Aeala yang kadang&kadang timbul@ terus berkontraksi baik tetapi tinggi fundus tidak berkurang. e.
"nersio terus Aeala yang selalu ada@ uterus tidak teraba, lumen agina terisi massa, tampak tali pusat (ika plasenta belum lahir), perdarahan segera, dan nyeri sedikit atau berat. Aeala yang kadang&kadang timbul@ Syok neurogenik dan pu%at
0. Pe+eri*#aan Diagno#ti*
Sebelum teradi
persalinan sebenarnya beberapa minggu
sebelumnya wanita memasuki bulannya atau minggunya atau harinyaM yang disebut kala pendahuluan (preparatory stage of labor) ini memberikan tanda&tanda sebagai berikut (Purwaningsih +, 200) @ . Lightening atau setting atau droping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primigraida pada multipara tidak begitu kentara. 2. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun. 5. Perasaan sering atau susah ken%ing (potakisurla) karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawa anin. 6. Perasaan sakit perut dan dipinggang oleh adanya kontraksi lemah dari uterus, kadang disebut false labor painsM.
14
/. Seriks menadi lembek, mulai melebar dan sekresinya bertambah
dan bisa ber%ampur darah (bloody shoe). . Ko+i*a#i
Penyebab umum perdarahan postpartum adalah (anuaba, 200)@ . tonia teri 2. etensi Plasenta 5. Sisa Plasenta dan selaput ketuban a.Pelekatan yang abnormal (plasaenta akreta dan perkreta) b.
>idak ada kelainan perlekatan (plasenta se%%enturia)
6. >rauma alan lahir a. #pisiotomi yang lebar b. La%erasi perineum, agina, seriks, forniks dan rahim %. upture uteri -. Penyakit darah !elainan pembekuan darah misalnya afibrinogenemia atau hipofibrinogenemia. 3. Penataa*#anaan Po#t Part&+
>indakan yang harus dilakukan pada pasien post partum neurut Syaifudin (200), yaitu @ . #arly mbulation "bu post partum diharapkan sedini mungkin melakukan early ambulation, dimana ibu 1 am pertama istirahat tidur terlentang, setelah 1 am diperbolehkan miring ke kiri atau ke kanan untuk men%egah trombosis dan boleh bangun dari tempat tidur setelah 26 am sampai 61 am post partum. 2. Perawatan Payudara Perhatikan kebersihan mammae, putting bila ada luka segera obati, dan pada ibu yang belum mampu mengeluarkan S" dilakukan perawatan payudara post partum. 5. Pemberian $utrisi
15
$utrisi ibu diberikan harus memenuhi gi=i seimbang porsinya lebih banyak daripada waktu hamil, disamping untuk memper%epat pulihnya kesehatan setelah kelahiran uga untuk meningkatkan produksi S". 6. ktiitas Seksual Pasangan dianurkan untuk menunggu sampai terdapat pengeluaran lo%hea akhir minggu ke 6. Perhatikan posisi, sebaiknya wanita pada posisi atas untuk menghindari adanya penetrasi yang telalu dalam. Pada post partum normal dengan bayi normal tidak ada penatalaksanaan khusus. Pemberian obat obatan hanya diberikan pada ibu yang melahirkan dengan penyulit, terutama pada ibu anemia dan resiko infeksi dengan pemberian anti bioti% dan obat&obat roboransia seperti suplemen itamin, demikian uga pada bayi obat&obatan biasanya diberikan untuk tindakan profolatif, misalnya it ! untuk men%egah perdarahan, anti bioti% untuk men%egah infeksi. Penatalaksanaan dengan pemeriksaan pada ibu post partum Pe+eri*#aan Diagno#ti* . !ondisi uterus@ palpasi fundus,
kontraksi, >E.
Ha#i4 !ontraksi miometrium, tingkat inolusi
uteri.
2.
3entuk insisi, edema.
perineum, laserasi, hematoma. 5. Pengeluaran lo%hea.
ubra, serosa dan alba.
6. !andung kemih@ distensi bladder.
Dematuri, proteinuria, a%etonuria.
-. >anda&tanda ital@ Suhu am pertama
26 am pertama ≥ 510/.
setelah partus, > dan $adi terhadap
!ompensasi kardioaskuler > sistolik
penyimpangan %ardioaskuler.
menurun 20 mmDg. 3radikardi@ -0&70 8'mnt.
16
B. KONSEP DASAR PRE EKLAMSI 1. Pengertian
Pre eklampsia adalah kumpulan geala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias @ hipertensi, proteinuri, dan edema (Darnawati, 2001). Pre eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan (Daidir. 200;). Preeklampsia atau sering uga disebut toksemia adalah suatu kondisi yang bisa dialami oleh setiap wanita hamil. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urine. +anita hamil dengan preeklampsia uga akan mengalami pembengkakan pada kaki dan
tangan.
Preeklampsia
umumnya mun%ul pada pertengahan umur kehamilan, meskipun pada beberapa kasus ada yang ditemukan pada awal masa kehamilan (/unningham dkk, 2009). 2. Etioogi
Sampai saat ini, etiologi pasti dari pre&eklampsi'eklampsia belum diketahui. da beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya (anuaba, 200)@ a.
!. Ka#i$i*a#i
ibagi dalam 2 golongan (anuaba, 200)@ a. Pre&eklampsi ringan, bila keadaan sebagai berikut @
17
) >ekanan darah 60';0 mmDg atau lebih yang diukur pada posisi rebah terlentang'tidur berbaring, atau kenaikan diastolik mmDg atau lebih, atau kenaikan sistolik 50 mmDg atau lebih. /ara pengukuran sekurang&kurangnya pada 2 8 pemeriksaan dengan arak periksa am, sebaiknya 9 am. 2) #dema umum, kaki, ari tangan dan muka, atau kenaikan berat badan kg atau lebih perminggu. 5) Proteinuria kwantitatif 0,5 gr atau lebih perliter, kwalitatif Jatau 2J pada urin kateter atau midstream b. Pre&eklampsi berat@ ) >ekanan darah 90'0 mmDg atau lebih 2) Proteinuria - gr atau lebih perliter 5) *liguria, mlah urin kurang dari -00 %% per 26 am 6) !eluhan subektif @ a) $yeri di epigastrium b) Aangguan penglihatan %) $yeri kepala d) #dema paru dan sianosis -) Pemeriksaan @ a) !adar en=im hati meningkat disertai ikterus b) Perdarahan pada retina %) >rombosit kurang dari 00.000'mm %. Mani$e#ta#i Kini# 3iasanya tanda&tanda pre eklampsia timbul dalam urutan (anuaba, 200)@ a. b. %. d.
Pertambahan berat badan yang berlebihan iikuti edema Dipertensi khirnya proteinuria. Pada pre eklampsia ringan tidak ditemukan geala : geala
subyektif. Pada pre eklampsia berat didapatkan @ a. b. %. d. e. f.
Sakit kepala terutama di daerah frontal Aangguan mata, penglihatan kabur asa nyeri di daerah epigastrium ual atau muntah Aangguan pernapasan sampai sianosis >eradinya gangguan kesadaran. Aeala : geala tersebut sering ditemukan pada pre eklampsia
yang meningkat dan merupakan petunuk bahwa eklampsia akan timbul.
18
/. Pe+eri*#aan Pen&n5ang Pemeriksaan yang dapat menunang untuk mendiagnosa pre
eklamsi antara lain (Syaifudin, 202) @ a. >es diagnostik dasar Pengukuran tekanan darah, analisis protein dalam urin, pemeriksaan edema, pengukuran tinggi fundus uteri, pemeriksaan funduskopik. b. >es laboratorium dasar@ ) #aluasi hematologik (hematokrit, umlah trombosit, morfologi eritrosit pada sediaan apus darah tepi). 2) Pemeriksaan fungsi hati (bilirubin, protein serum, aspartat aminotransferase, dan sebagainya). 5) Pemeriksaan fungsi ginal (ureum dan kreatinin). 6) i untuk meramalkan hipertensi -) oll *er test 9) Pemberian infus angiotensin "". 0. Penataa*#anaan >uuan utama penanganan adalah (Syaifudin, 2002) @ a. ntuk men%egahte radinyap re&eklampsdi an eklampsi b. Dendaknyaa nin lahir hidup %. >rauma padaanin seminimal mungkin. Pre&eklampsi ringan Pengobatan adalah simtiomatis dan wanita dapat di lakukan (Syaifudin, 2002)@ a. awat alan dengan skemaa periksa ulang yang lebih sering, misalnya 2 8 seminggu b. awat inap %. Penangan rawat alan atau rawat inap @ ) "stirahat di tempat tidur adalah istirahat pokok 2) iit rendah garam 5) 3erikan obat&obatan seperti alium tablet - mg dosis 58 sehari, atau tablet fenobarbital 50 mg dengan dosis 58 sehari, diuretika dan antihipertensi tidak dianurkan, karena obat ini tidak begitu bermanfaat bahkan bisa menutupi tanda dan geala pre&eklampsi berat. engan %ara di atas biasanya pre&eklampsi ringan adi tenang dan hilang, ibu hamil dapat dipulangkan dan diperiksa ulang lebih sering
19
dari biasa. 3ila pada beberapa kasus geala masih menetap, penderita tetap dirawat inap. Lakukan monitor keadaan anin @ kadar estriol urin, amnioskopik dan ultrasografi dan sebagainya. 3ila keadaan mengi=inkan, barulah pada kehamilan minggu ke 57 ke atas dilakukan induksi partus. Penanganan pada Pre&eklampsi berat yaitu (anuaba, 200) @ a. Pre&eklampsi berat kehamilan dan 57 minggu @ )
sulfas
magnesikus
dosis
1
gr
intramuskuler, kemudian disusul dengan ineksi tambahan 6 gr intramuskuler setiap 6 am (selama tidak ada kontra& indikasi). b) ergantung pada deraat preeklampsi yang dialami. $amun yang termasuk komplikasi antara lain (3obak, 200-)@ a. Pada ibu ) #klampsia 2) Solusio plasenta 5) Pendarahan subkapsula hepar 6) !elainan pembekuan darah ( "/ )
20
-) Sindrom D#LPP ( Demolisis, #leated, Lier,#n=ymes an Low Platelet /ount ) 9) blasio retina 7) Aagal antung hingga syok dan kematian. b. Pada anin ) >erhambatnya pertumbuhan dalam uterus 2) Prematur 5) sfiksia neonatorum 6) !ematian dalam uterus -) Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal
3. Pen6ega(an
ntuk men%egah keadian pre eklampsia ringan dapat dilakukan nasehat tentang tentang dan berkaitan dengan (itayani, 200;)@ a. iet makanan akanan tinggi protein tinggi karbohidrat, %ukup itamin, dan rendah lemak. !urangi garan apabila berat badan bertanbah atau edema. akanan berorientasi pada empat sehat lima sempurna. ntuk meningkatkan umlah portein dengan tambahan sau butir telur stiap hari. b. /ukup istirahat "stirahat yang %ukup pada hamil semakin tua dalam arti bekera dan disesuaikan dengan kmampuan. Lebih banyak duduk atau berbaring ke arah punggung anin sehingga aliran darah menuu plasenta tidak mengalami gangguan. %. Pengawasan antenatal ( hamil) 3ila teradi perubahan perasaan dan gerak anin dalam rahim segera datang ke tempat pemeriksaan. !eadaan yang memerlukan perhatian@ ) i kemampuan pre eklampsia@ a) Pemeriksaan tekanan darah atau kenaikannya b) Pemriksaan tinggi fundus uteri %) Pemeriksaan kenaikan berat badan atau edema d) Pemriksaan protin dalam urin
21
e) !alau mungkin dilakukan pemeriksaan fungsi ginl, fungsi hati, gambaran darah umum, pemeriksaan retina mata. 2) Penilaian kondisi anin dalam rahim a) Pemantauan tinggi fundus uteri b) Pemeriksaan anin@ gerakan anin dalam rahim, denyut antung anin, pemantauan air ketuban %) sulkan untuk melakukan pmeriksaan SA C. KONSEP DASAR EKLAMSI 1. Pengertian #klampsia adalah preeklamsi yang disertai keang dan'koma yang
timbul bukan akibat kelainan neurology. #klampsia adalah konulsi dan koma, arang koma saa, yang teradi pada wanita hamil atau dalam masa nifas dengan disertai 2.
hipertensi, edema dan atau proteinuria. Etioogi Penyebab eklampsi sampai sekarang belum diketahui. >etapi ada teori yang dapat menelaskan tentang penyebab eklampsi yaitu @ a. Sebab bertambahnya frekuensi pada primigraiditas, kehamilan ganda, hidramnion, dan mola hidatidosa. b. Sebab bertambahnya frekuensi yang makin tuanya kehamilan %. Sebab dapat teradinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian anin dalam uterus d. Sebab arangnya teradi eklampsi pada kehamilan : kehamilan
!.
berikutnya e. Sebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, keang dan koma. Tan"a "an Ge5aa iagnosis preeklampsia ditegakan berdasarkan adanya dua dari tiga geala, yaitu pemambahan berat badan yang berlebihan,edema, hipertensi, dan proteinuri.Penambahan berat badan yang berlebihan bila teradi kenaikan kg seminggu beberapa kali. #dema terlihat sebagai peningkatan berat badan,pembengkakan kaki, ari tangan, dan muka. >ekanan darah I 60';0 mmDg atau tekenen sistolik meningkat I 50 mmDg atau tekanan diastolik I - mmDg yang di ukur setelah pasien beristirahat selama 50 menit. >ekanan diastolik pada trimester kedua yang lebih dari 1- mmDg patut di%urigai sebagai bakat preeklampsia. Proteinuria apabila terdapat protein sebanyak 0,5 g'l dalam air ken%ing
22
26 am atau pemeriksaan kualitatif menunukan J atau 2 ?atau kadar proteinI g 'l dalam urin yang dikeluarkan dengan kateter atau porsi tengah, diambil minimal 2 8 dengan arak waktu 9 am. Di#e'&t ree*a+#ia 'erat 'ia "ite+&*an ge5a*a 'eri*&t @ . >ekana kanan n dara darah h sist sistol olik ik I 90 90 mmDg mmDg atau atau dias diasto toli lik k I 0 0 mmDg 2. Protein Proteinuria uria JI JI - g'26 g'26 am atau atau I 5 pada pada tes %elu %elup p 5. sakit sakit kepala kepala hebat hebat atau gangguan gangguan pengliha penglihatan tan 6. $yeri $yeri epiga epigastr strium ium dan dan ikter ikterus us -. #dem #demaa par paru u ata atau u sia siano nosis sis 9. >romb rombos osit itop open enia ia 7. Pert Pertum umbuh buhan an ani anin n terha terhamb mbat at iag iagnos nosis is eklam eklampsi psiaa ditega ditegakka kkan n berdas berdasark arkan an geal geala&g a&ga aala ala preeklampsia disertai keang atau koma. Sedangkan, bila terdapat geala preeklampsia berat dusertai salah satu atau beberapa geala dari nyeri kepala hebat , gangguan isus, muntah&muntah, nyeri epigastrium dan kenei keneikan kan tekan tekanan an darah darah yang yang progre progresif sif,, dikat dikataka akan n pasien pasien terseb tersebut ut menderita impending preeklampsia. "mpending preeklampsia ditangani dengan kasus eklampsia.
D. KONSEP KONSEP DASAR DASAR SECTIO SECTIO CAESAREA CAESAREA 1. Penge Pengert rtian ian Se6t Se6tio io Cae# Cae#ar area ea 7SC8 7SC8 Se%sio Se%sio %aesare %aesareaa adalah adalah pembeda pembedahan han untuk untuk melahir melahirkan kan anin anin
dengan dengan membuka membuka dinding dinding perut perut dan dinding dinding uterus uterus (Prawir (Prawirohar ohardo, do, 200-). Se%sio %aesarea adalah sebuah bentuk melahirkan anak dengan melakukan melakukan sebuah irisan pembedahan yang menembus abdomen seorang ibu ibu dan uterus uterus untuk untuk menge mengelua luarka rkan n satu satu bayi bayi atau atau lebih lebih.. /ara /ara ini 23
biasanya dilakukan ketika kelahiran melalui agina akan mengarah pada komp kompli lika kasi si&k &kom ompl plik ikas asi, i, kend kendat atii %ara %ara ini ini
sema semaki kin n
umum umum seba sebaga gaii
pengganti kelahiran normal (Busmiati, (Busmiati, 2007). 2. Jeni# Se6tio Cae#area Cae#area Ber"a#ar*a Ber"a#ar*an n Te Te*ni* Pen9a9 Pen9a9atan atan eknik >eknik Penyayatan menurut anuaba (2000) @ a. Se%sio Se%sio /aesare /aesareaa !lasi !lasik k tau tau /orpo /orporal ral ila ilakuk kukan an denga dengan n membua membuatt sayat sayatan an meman memanan ang g pada pada korp korpus us uteri teri kir kira&kira kira 0 %m. %m.
!elebiha bihann nny ya
anta ntara lain
@
mengeluarkan anin dengan %epat, tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih tertarik, dan sayatan bisa diperpanang proksimal dan dan dist distal al.. Seda Sedang ngka kan n keku kekura rang ngan anny nyaa adal adalah ah infe infeks ksii muda mudah h menyebar se%ara intraabdominal karena tidak ada peritonealis yang baik, untuk persalinan yang berikutnya lebih sering teradi ruptur uteri spontan. b. Se%sio /aesarea "smika atau Profundal ilakuk ilakukan an dengan dengan melakuk melakukan an sayatan sayatan melintan melintang g konkat konkat pada segmen bawah rahim (low serikal serika l transersal) kira&kira kir a&kira 0%m. !elebihan dari se%tio %aesarea ismika antara lain @ penahitan luka lebih lebih mudah, mudah, penutupa penutupan n luka dengan dengan reperito reperitoneal nealisas isasii yang yang baik, baik, tumpang tindih dari peritoneal flop baik untuk menahan penyebaran isi uteru uteruss ke rongga rongga perito peritone neum um,, dan kemung kemungkin kinan an ruptu rupturr uteri uteri spont spontan an berkur berkuran ang g atau atau lebih lebih ke%il ke%il.. Seda Sedangk ngkan an kekura kekuranga nganny nnyaa adal adalah ah luka luka mele meleba barr sehi sehing ngga ga meny menyeb ebab abka kan n uter uterii pe%a pe%ah h dan dan menyebabkan menyebabkan perdarahan banyak, keluhan pada kandung kemih post operasi tinggi. %. Se%sio Se%sio /aesare /aesareaa #kstra #kstra Peritone Peritonealis alis Baitu itu tanpa tanpa memb membuka uka perito peritoneu neum m pariet parietal alis is dan tidak tidak membuka %aum abdominal. !. Ka#i$ Ka#i$i*a i*a#i #i Se6 Se6tio tio Cae#ar Cae#area ea enurut anuaba (2000), klasifikasi S/ yaitu @ a. Se%sio /aesarea Primer ari semula telah diren%anakan bahwa anin akan dilahirkan se%ara seksio sesarea, tidak diharapkan lagi kelahiran biasa, misalnya pada panggul sempit. se mpit. b. Se%sio /aesarea Sekunder
24
alam hal ini kita bersikap men%oba menunggu kelahiran biasa, bila tidak ada kemauan persalinan, baru dilakukan seksio sesarea. %. Se%sio /aesarea lang "bu pada kehamilan lalu mengalami seksio sesarea dan pada kehamilan selanutnya dilakukan seksio sesarea ulang. d. Se%sio /aesarea Postmortem Seksio sesarea yang dilakukan segera pada ibu hamil %ukup bulan yang meninggal meningg al tiba&tiba sedangkan sedangka n anin masih hidup. %. In"i* In"i*a#i a#i Se6 Se6tio tio Cae#ar Cae#area ea enurut +inkosastro (2002), indikasi dilakukan S/ adalah @ a. ispropo isproporsi rsi %hepa %hepalope lopelik lik atau kelaina kelainan n panggul panggul b. Plasenta preia %. Aawat ani anin n d. Perna Pernah h seksio seksio sesar sesarea ea sebel sebelum umnya nya e. !ela !elain inan an leta letak k an anin in f. Dipertensi g. uptu upture re uteri uteri menga mengan%a n%am m h. Partu Partuss lama lama (prol (prolong onged ed labor labor)) i. Partu Partuss tak tak mau mau (obstr (obstru%t u%ted ed lab labor) or) . istosia seriks k. !eti !etidak dakmam mampua puan n ibu meng mengea ean n l. alp alpre rese sent ntas asii ani anin n ) Letak etak lin linta tang ng a) 3ila 3ila ada kesempit kesempitan an panggul panggul maka maka se%si se%sio o sesare sesareaa adala adalah h %ara yang terbaik dalam segala letak lintang dengan anin hidup dan besar biasa. b) Semua primigraida dengan letak lintang harus ditolong dengan se%sio sesarea walau tidak ada perkiraan panggul sempit. %) ulti ultipa para ra denga dengan n letak letak lintang lintang dapat dapat lebih lebih dulu ditol ditolong ong dengan %ara&%ara lain. 2) Letak etak boko bokong ng Se%sio /aesarea dianurkan pada letak bokong bila ada @ a) Pang Panggu gull sem sempit pit b) Primigraida %)
25
a)
efektif
dapat
dipersoalkan,
namun
pada
umumnya
pemberiannya dianurkan obilisasi. Pada hari pertama setelah operasi penderita harus turun dari tempat tidur dengan dibantu, paling sedikit 2 kali. Pada hari kedua penderita sudah dapat beralan ke kamar mandi dengan bantuan. Pemulangan
26
27
E. KONSEP ASUHAN KEPERA:ATAN 1. Peng*a5ian enurut oengoes (200) Pengkaian meliputi @ a. "dentitas Pada tahap ini perawat perlu mengetahui tentang nama,
umur, alamat rumah, agama atau keper%ayaan, suku bangsa, bahasa yang dipakai, status pendidikan dan pekeraan pasien dan suaminya. b. iwayat !esehatan ) !eluhan utama !eluhan utama merupakan faktor utama yang mendorong pasien men%ari pertolongan atau berobat ke rumah sakit. 3iasanya pada pasien dengan post operasi se%tio %aesarea hari &5 adalah adanya rasa nyeri. 2) iwayat kesehatan sekarang ulai kapan klien merasakan adanya keluhan, dan usaha apa saa yang telah dilakukan untuk mengatasi keadaan ini. 5) iwayat kesehatan dahulu a) iwayat kesehatan klien enar%he pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid berapa hari, lama haid, warna darah haid, DPD> kapan, terdapat sakit waktu haid atau tidak. b) iwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Damil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia, sehat atau tidak, penolong siapa, nifas normal atau tidak. %) iwayat pemakaian alat kontrasepsi ntuk mengetahui enis !3 yang digunakan oleh klien apakah menggunakan !3 hormonal atau yang lainya. 6) iwayat kesehatan keluarga eliputi pengkaian komposisi keluarga, lingkungan rumah dan komunitas, pendidikan dan pekeraan anggota keluarga, fungsi dan hubungan angota keluarga, kultur dan keper%ayaan, perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan, persepsi keluarga tentang penyakit klien dan lain&lain. %. Pemeriksaan fisik dan pengkaian fungsional ) >ingkat kesadaran >ingkat kesadaran dibuktikan melalui pertanyaan sederhana yang harus diawab oleh klien atau di suruh untuk
28
melakukan perintah. Cariasi tingkat kesadaran dimulai dari siuman sampai ngantuk, harus di obserasi dan penurunan tingkat kesadaran merupakan geala syok. 2) Sistem pernafasan espirasi bisa meningkat atau
menurun.
3unyi
pernafasan akibat lidah atuh kebelakang atau akibat terdapat se%ret. Suara paru yang kasar merupakan geala terdapat se%ret pada
saluran
nafas.
saha
batuk
dan
bernafas
dalam
dilaksalanakan segera pada klien yang memakai anaestesi general. 5) Sistem perkemihan etensi urine paling umum teradi setelah pembedahan ginekologi, klien yang hidrasinya baik biasanya ken%ing setelah 9 sampai 1 am setelah pembedahan.
labilitas
emosional,
dari
kegembiraan, sampai ketakutan, marah atau menarik diri. !lien' pasangan dapat memiliki pertanyaan atau salah terima peran dalam
pengalaman
kelahiran,
mungkin
mengekspresikan
ketidakmampuan untuk menghadapi situasi baru. 9) #liminasi !ateter urinaris indweiling mungkin terpasang@ urine ernih pu%at, bising usus tidak ada, samar atau elas. 7) $utrisi bdomen lunak dengan tidak ada distensi pada awal. 1) $yeri' ketidaknyamanan ungkin mengeluh ketidaknyamanan dari berbagai sumber. isal@ trauma bedah' insisi, nyeri penyerta, distensi
29
kandung kemih' abdomen, efek&efek anestesia, mulut mungkin kering. ;) !eamanan 3alutan abdomen dapat tampak sedikit noda kering dan utuh.
!. N&r#ing Care Pan
iagnosa dan interensi yang dirumuskan sesuai dengan $$ $"/ $*/& P (20) dan $ursing iagnosa Dandbook@ an eiden%e&based guide to planning %are, yaitu@ a. Pra *perasi ) /emas ' takut berhubungan dengan situasi krisis (kanker), perubahan kesehatan, sosio ekonomi, peran dan fungsi, bentuk interaksi, persiapan kematian, pemisahan dengan keluarga. Rencana Keperawatan @ $*/ @ n8iety self %ontrol, an8iety leel, %oping Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien tidak %emas dengan kriteria hasil @ a) engidentifikasi dan sampaikan geala ke%emasan b) engidentifikasi, sampaikan, dan mendemonstrasikan teknik untuk mengontrol ke%emasan %) Sampaikan apabila tidak adanya atau penurunan tekanan subektif d) emiliki tanda&tanda ital yang men%erminkan dasar atau penurunan stimulasi simpatis 30
e) emiliki >ingkat postur, ekspresi waah, gerak tubuh, dan aktiitas yang men%erminkan tekanan f) enunukkan peningkatan konsentrasi dan akurasi pikiran g) engidentifikasi dan sampaikan pemi%u ke%emasan, konflik, dan an%aman h) enunukkan kembalinya
kemampuan
meme%ahkan
masalah dasar i) enunukkan peningkatan fokus eksternal ) enunukkan beberapa kemampuan untuk meyakinkan diri
$"/ @ a) eninau tingkat ke%emasan klien dan reaksi ke%emasan se%ara fisik (misalnya, tachicardia tachyipnea, ekspresi ke%emasan nonerbal). Pertimbangkan untuk menggunakan Skala !e%emasan Damilton, yang menilai 6 geala pada skala 0 (tidak hadir) sampai 6 (sangat berat). Aeala yang diealuasi adalah suasana hati, ketegangan, ketakutan, insomnia, konsentrasi, khawatir, perasaan depresi, keluhan somatik
dan
kardioaskular,
pernapasan,
pen%ernaan,
saluran kemih, autonomi dan geala perilaku. #3$@ eliabilitas dan aliditas dari skala ke%emasan Damilton telah
didukung
oleh
penelitian.
#3$@
!e%emasan
merupakan faktor risiko yang merupakan resiko utama yang dapat merugikan antung pada orang dengan penyakit arteri koroner
stabil (Erasure&Smith K
Lesperan%e,
2001).
ini
dengan
gangguan
penggunaan
alkohol
(penyalahgunaan atau ketergantungan) tiga kali lebih mungkin untuk memiliki gangguan ke%emasan.
31
b) engidentifikasi
dan
membatasi,
menghentikan,
atau
menyadari penggunaan stimulan (seperti kafein, nikotin, teofilin, terbutalin sulfat, amfetamin) dan kokain. #3@ 3anyak
=at
yang
menyebabkan
atau
berpotensi
menyebabkan geala ke%emasan. %)
yang
negatif
dengan
pernyataan
positif
membantu untuk mengurangi ke%emasan. f) "nterensi apabila mungkin untuk menghapus sumber ke%emasan. #3$@ !e%emasan memiliki efek negatif pada kualitas hidup yang bertahan dari waktu ke waktu.
32
g)
#3$@
!e%emasan
perumpamaan
menurun
yang
dengan
dipandu
selama
interensi untuk rasa nyeri pas%a operasi. ) enyarankan yoga kepada klien. #3@ Penelitian telah mendukung manfaat dari yoga sebagai modalitas yang efektif untuk mengurangi ke%emasan. k) emberikan klien alat untuk mendengarkan musik pilihan mereka atau kaset audio. enyediakan tempat yang tenang dan mendorong klien untuk mendengarkan selama 20 menit. #3$@ mendengarkan musik mengurangi ke%emasan dan nyeri. #3$@ klien kemoterapi yang menggunakan kaset audio memiliki ke%emasan yang lebih rendah daripada yang tidak. b. Post *perasi ) Pola napas tidak efektif berhubungan dengan (imobilitas, depresi
entilasi
akibat penggunaan
neuromuskular, obstruksi alan nafas) Rencana Keperawatan : $*/ @ a) espiratory status @ entilation b) espiratory status @ airway paten%y
33
narkotik,
kerusakan
%) Cital sign status Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pola napas klien normal dengan kriteria hasil @ a) !ai frekuensi, kedalaman dan ekspansi dada, #3@ >ingkat pernapasan normal adalah 0 sampai 20 napas ' min dalam dewasa b) Posisikan klien dalam posisi yang lurus atau posisi setengah Eowler, #3@ Posisi tegak membantu dalam ekspansi paru& paru. %) >ingkatkan kegiatan klien untuk beralan tiga kali per hari seperti yang dianurkan. embantu klien menggunakan oksigen selama kegiatan yang diperlukan. #3@ Latihan dengan diawasi telah terbukti menurunkan sesak napas dan meningkatkan toleransi untuk beraktiitas. d) orong klien untuk mengambil napas dalam&dalam pada interal yang ditentukan dan dibatukkan dengan terkendali. #3@ >eknik ini dapat membantu meningkatkan pembersihan dahak dan batuk penurunan keang 2) esiko Perdarahan berhubungan dengan komplikasi pas%a partum (atoni uteri, retensi plasenta) Rencana Keperawatan @ NOC @ a) 3lood Lose seerity b) 3lood !oagulation Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien tidak mengalami perdarahan dengan kriteria hasil@ a) b) %) d) e) f)
>idak kehilangan darah yang terlihat >idak ada hematuria dan hematomesis >d dalam batas normal (sistole dan diastole) >idak ada perdarahan peraginan Db, D> dalam nilai normal >idak ada distensi abdominal
NIC @ a) onitor tanda&tanda perdarahan
34
b) %) d) e) f)
onitor >>C /atat %atat nilai Db, D> Pertahankan patensi i line Lakukan pressure pada area perdarahan !olaborasi dalam pemberian terapi antikoagulan
5) $yeri akut berhubungan dengan@ agen inuri (biologi, kimia, fisik, psikologis), kerusakan aringan. S @ Laporan se%ara erbal *@ Posisi untuk menahan nyeri, tingkah laku hati&hati, gangguan tidur (mata sayu, tampak %apek, sulit'gerakan ka%au, menyeringai), terfokus pada diri sendiri, fokus menyempit
(penurunan
persepsi
waktu,
penurunan
interaksi dengan orang lain dan lingkungan), tingkah laku distraksi (aktiitas berulang&ulang), (diaphoresis,
perubahan
>,
nadi,
respon
autonom
pupil
dilatasi),
perubahan nafsu makan dan minum, tingkah laku ekspresif (merintih, menangis, gelisah) Rencana Keperawatan @ $*/ @ & Paint leel & Paint %ontrol & /omfort Leel Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien tidak merasakan nyeri dengan kriteria hasil@ a. ampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik non faramakologi untuk mengurangi nyeri, men%ari bantuan) b. elaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manaemen nyeri %. ampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) d. enyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang e. >>C dalam rentang normal, tidak mengalami gangguan tidur
35
$"/ @ a) Lakukan dan %atat penilaian nyeri yang komprehensif dan menerapkan interensi manaemen nyeri untuk men%apai kenyamanan. !omponen penilaian awal ini meliputi@ kualitas tempat, onset ' durasi, profil temporal, intensitas, faktor yang memberatkan dan meringankan, dan efek nyeri pada fungsi dan kualitas hidup. enentukan lokasi, aspek temporal, intensitas nyeri, karakteristik, dan dampak nyeri pada fungsi dan kualitas hidup sangat penting untuk menentukan penyebab rasa sakit dan pengobatan yang efekti. Penilaian awal ini men%akup semua informasi rasa sakit dari data klien untuk mengembangkan ren%ana pengelolaan nyeri indiidual. Laporan diri dianggap sebagai indikator yang paling dapat diandalkan. b) !ai tingkat nyeri pada klien menggunakan laporan diri, merupakan alat ukur rasa nyeri yang alid dan terper%aya, yaitu dengan skala rating 0&0 rasa nyeri numerik. Langkah pertama dalam penilaian nyeri adalah untuk menentukan apakah klien dapat memberikan laporan diri. inta klien untuk menilai intensitas nyeri atau pilih deskriptor intensitas nyeri menggunakan alat nyeri laporan diri yang alid dan reliabel. #3@ peringkat nyeri dimensi tunggal dianggap alid dan reliabel sebagai ukuran tingkat intensitas nyeri. #3$@ Penyelidikan sikap dan keyakinan keperawatan tentang penilaian nyeri mengungkapkan bahwa penggunaan yang efektif dari skala penilaian nyeri sering ditentukan oleh sikap pribadi perawat tentang efektiitasnya. %) >anya klien untuk mendeskripsikan pengalaman dengan nyeri, efektifitas interensi manaemen nyeri, respon terhadap penyembuhan analgesik termasuk keadian yang tidak diharapkan, dan kekawatiran terhadap nyeri dan
36
penanganannya
(sebagai
%ontoh
@
takut
terhadap
ketergantungan, kekhawatiran, ke%emasan) dan kebutuhan informasi. #3$@ endapatkan sebuah riwayat nyeri se%ara indiidual membantu untuk mengidentifikasi faktor yang berpotensi yang mungkin mempengaruhi kemauan klien untuk
melaporkan
nyeri
sebagaimana
faktor
yang
mempengaruhi intensitas nyeri, respon klien terhadap nyeri, ke%emasan, dan farmakokinetik dari analgesik. d) "dentifikasi tuuan fungsi kenyamanan, leel nyeri, untuk menunukkan aktiitas penting atau yang diinginkan se%ara mudah.
>uuan ini
akan
menyediakan
dasar
untuk
menentukan keefektifan interensi manaemen nyeri.
faktor
resiko
untuk
komplikasi
kardiopulmonari dan tromboemboli setelah pembedahan. !etidakmampuan mobilisasi uga merupakan faktor resiko utama untuk nyeri kronis hiperalgesik setelah pembedahan. e) enggambarkan efek yang tidak diinginkan dari nyeri yang tidak bisa dihilangkan. #3$@ $yeri akut yang tidak bisa dihilangkan
mempunyai
konsekuensi
psikologis
dan
fisiologis yang memberikan dampak hasil negatif klien. anaemen nyeri akut yang tidak efektif bisa berpotensi terhadap perubahan neurohumoral, pembentukan kembali neuron
dan
pengaruh
pada
fungsi
imun
dan stres
berkepanangan se%ara fisiologis, psikologis dan emosional dan mungkin menuntun pada sindrom nyeri kronis.
37
f)
aringan,
menghasilkan
kondisi
nyeri)?
2)
patologis, amati
interensi kebiasaan
yang yang
mengindikasikan mun%ulnya nyeri (%ontoh @ ekspresi waah, menangis, kurang istirahat, dan perubahan aktiitas)? 5) ealuasi indikator fisiologis dengan pemahaman bahwa ada indikator yang sensitif dan mungkin bisa dihubungkan pada kondisi lain (misal @ syok hipoolemik, ke%emasan)? dan 6) mengadakan per%obaan analgesik. >idak adanya kebiasaan yang dianggap sebagai indikasi nyeri bukan berarti nyeri tidak
mun%ul.
#3$@ !ebiasaan
tertentu yang
telah
ditunukkan sebagai indikasi nyeri dan bisa dinilai nyeri pada klien yang tidak menggunakan alat pelaporan nyeri mandiri (%ontoh @ klien yang mempunyai gangguan kognitif). kan tetapi, kebiasaan berariasi pada setiap indiidu dan kebiasaan yang mengindikasikan nyeri pada klien satu mungkin tidak mengindikasi nyeri pada klien yang lain. Seorang pengganti yang mengetahui klien dengan baik sangat memungkinkan menyediakan informasi tentang patologi nyeri dan kebiasaan se%ara spesifik pada klien yang memberikan tanda nyeri. Penilaian nyeri tidak dapat distandarisasi dan memperhitungkan kemampuan kognitif, kondisi
nyeri, leel
ketakutan
atau ke%emasan dan
kemampuan klien untuk menyediakan pelaporan mandiri. g) /egah nyeri selama prosedur ika mungkin (punksi ena, punksi tumit, dan pemasangan infus). Aunakan topikal atau anastesi lokal "C sebagaimana yang ditentukan oleh kebutuhan dan status klien se%ara indiidual. Penempatan infus "C adalah prosedur yang paling biasa menyakitkan
38
untuk semua umur dan semua setting kesehatan. Sering tanpa anastesis, peneliti menunukkan keefektifan. #3$@ !rim anatesi topikal dapat menurunkan nyeri insersi intraena dan punksi ena se%ara signfikan. h) apatkan resep untuk mengawasi analgesik opoid ika diindikasi, terutama untuk nyeri sedang hingga berat. *pioid diindikasikan sebagai treatmen untuk nyeri sedang hingga berat. i) iskusikan ketakutan klien, nyeri, oerdosis, dan ketagihan. !arena
banyak
salah
penanganannya,
konsep
pendidikan
mengenai tentang
nyeri
dan
kemampuan
mengontrol nyeri se%ara efektif dan benar dari mitos penggunaan opioid harus dimasukkan sebagai bagian dari ren%ana penanganan. !etergantungan tidak akan teradi ketika klien menggunakan opioid untuk manaemen nyeri. #3$@ !lien sering menahan ke%emasan yang tidak realistis dan konsep yang salah tentan penggunaan opioid, resiko ketergantungan dan manaemen efek samping. 6) Dambatan mobilitas fisik berhubungan dengan ke%emasan, intoleransi aktiitas, menurunnya daya tahan tubuh, perubahan metabolisme sel, gangguan kognitif, keadaan alam perasaan depresi
atau
ansietas,
keterlambatan
perkembangan,
ketidaknyamanan. Rencana Keperawatan : NOC : ) mbulasi 2) !eseimbangan 5) Pergerakan terkoordinasi 6) obilitas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien memperlihatkan mobilitas fisik dengan kriteria hasil @ ) emperlihatkan penggunaan alat bantu se%ara benar dengan pengawasan.
39
2) 3eralan dengan menggunakan langkah&langkah yang benar seauh berapa. 5) elakukan aktiitas se%ara mandiri NIC : ) !ai adanya faktor yang menyebabkan gangguan mobilitas, apakah karena penyebab fisik, psikologis, atau motiasi. #3$ @ beberapa klien memilih untuk tidak melakukan mobilitas karena faktor&faktor psikologis seperti takut atuh, dan ketidakmampuan mengatasi depresi. 2) !ai aktiitas klien, mengukur angka waktu berdiri, kekuatan ekstensi lututdan siku, pada saat beralan kaki. #3$ @ untuk menilai kekuatan otot. 5) onitor kemampuan klien untuk melakukan aktiitas. Perhatikan denyut nadi, tekanan darah, dypnea, dan warna kulit sebelum dan sesudah aktiitas. #3@ gunakan prosedur dan alat untuk menilai kemampuan aktiitas klien dalam memonitor kemampuan klien untuk beraktiitas. 6) arkan * pasif'aktif dua kali sehari
ke%uali
kontraindikasi. #3$@ ketidakaktifan %epat berkontribusi pemendekan otot dan perubahan dalam struktur gabungan kartilaginosa dan periarti%ular. Pembentukan kontraktur dimulai setelah 1 am imobilitas. -) otiasi klien untuk meningkatkan kemandirian klien dalam
L.
#3$
@
melatih
klien
supaya
tidak
ketergantungan dan hilangnya mobilitas. -) esiko tinggi infeksi berhubungan dengan faktor resiko @ prosedur infasif, kerusakan aringan, dan peningkatan paparan lingkungan,
malnutrisi,
peningkatan
paparan
lingkungan
patogen, imunosupresi, tidak kuatnya pertahanan sekunder (Db, leukopenia, penekanan respon inflamasi), penyakit kronik, tidak kuatnya pertahanan primer (kerusakan kulit, trauma aringan, gangguan peristaltik) Rencana Keperawatan : $*/ @ 40
a. "mmune status b. !nowledge infektion @ infe%tion %ontrol %. isk %ontrol Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien tidak mengalami infeksi dengan kriteria hasil @ a. !lien bebas dari tanda dan geala infeksi b. enunukkan kemampuan untuk men%egah timbulnya infeksi %.
infeksi kandung ken%ing >ingkatkan intake nutrisi #3$ @ meningkatkan imunitas 3erikan terapi antibiotik onitor tanda dan geala infeksi sistemik dan lokal Pertahankan teknik isolasi "nspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase . onitor adanya luka k. orong masuknya %airan l. orong istirahat m. arkan pasien dan keluarga tanda dan geala infeksi n. !ai suhu badan pada pasien neutropenia setiap 6 am 9) >idak efektifnya laktasi berhubungan dengan terhambatnya pengeluaran S", perpisahan dengan bayi. >uuan @ Setelah dilakukan tindakan keperawatan laktasi efektif !riteria hasil @ a) apat mengidentifikasi aktiitas yang menentukan atau meningkatkan menyusui yang berhasil. "nterensi @
41
a) !ai isapan bayi, ika ada le%et pada putting untuk menentukan kermampuan untuk memberikan perawatan yang tepat. b) nurkan klien breast %are dan menyusui yang efektif. ntuk mempelan%ar laktasi %) nurkan klien memberikan asi esklusif. S" dapat memenuhu kebutuhan nutrisi bagi bayi sehingga pertumbuhan optimal. d) 3erikan informasi untuk rawat gabung. enaga meminimalkan tidak efektifnya laktasi e) nurkan bagaimana %ara memeras, menyimpan, dan mengirim atau memberikan S" dengan aman. enaga agar S" tetap bisa digunakan dan tetap higienis bagi bayi.
BAB III ASUHAN KEPER:ATAN PADA N9. S P 1A; DENGAN POST PARTUM SECTIO CAESAREA ATAS CHEPALO PEL
+"3 diruang $ifas umah Sakit mum aerah !abupaten !udus se%ara llo dan uto namnesa. IDENTITAS KLIEN $ama @ $y. + mur @ ; tahun lamat @ !arang owo 07'05 ndaan Status @ enikah P 0 Post S% DJ *rang yang 3ertanggung awab @ >n. Sebagai Suami Pekeraan @ +iraswasta Pendidikan @ S >ingkat Sos#k @ enengah $o /m @ 700-9 >anggal asuk @ 7 anggal Pengkaian @ 1 anuari 20-
42
B. KELUHAN UTAMA !lien mengeluh nyeri pada luka operasi hari ke , nyeri dirasakan
seperti di tusuk&tusuk benda taam, nyeri bertambah bila bergerak dan beraktiitas dan nyeri berkurang ketika istirahat, nyeri yang dirasakan hilang timbul, skala nyeri 7 (sedang). P@ luka post operasi S/ O@ seperti disayat&sayat @ di perut'abdomen S@ 7 (sedang) >@ hilang timbul C. RI:A=AT KESEHATAN 1. Sea+a Ha+i !lien mengatakan kelahiran ini merupakan kelahiran anak yang pertama, klien tidak pernah mengalami keguguran. iwayat penyakit klien @ klien tidak mempunyai penyakit menular seperti hepatitis, >3/, D"C : "S, penyakit berat seperti @ Paru : paru, antung, maupun ginal, klien tidak mempunyai riwayat Dipertensi. iwayat penyakit keluarga @ dari keluarga klien tidak mempunyai penyakit menular seperti hepatitis, >3/, D"C&"S, penyakit berat seperti @ Paru & paru, antung, ginal, dan penyakit menurun seperti , hipertensi, dan lain : lain. 2. Saat ini !lien mengatakan seak hari sabtu tanggal 7 anuari 20- am 0;.6- +"3. *leh keluarga klien di periksakan ke poli obsgyn, di poli obsgyn klien diperiksa oleh dokter di poli untuk diren%anakan operasi se%tio %esaria di S !udus. !emudian klien disarankan oleh dokter untuk segera di operasi Se%tio %esaria dengan AP00 D 57 minggu.!lien di indikasikan untuk rawat inap ke umah Sakit mum aerah !udus pada hari Sabtu tanggal 7 @0'10, $@;18'menit, @98'menit, S@59,9 <<@668'menit.
43
0
/, >E@ 2; %m,
!emudian oleh dokter Sp.*A diberikan adi%e untuk operasi se%tio %aesarea. *perasi Se%tio Se%area (S/) dilakukan pada tanggal ; anuari am 0;.5- : 0.0- +"3. 3ayi Lahir pada hari kamis tanggal 1 anuari 20- pukul 0;.00, enis kelamin Laki&laki, P3@67%m, 33@500 gram, pgar s%ore -'7'1. !emudian dilakukan pemeriksaan pada klien 2am pas%a persalinan, dan didapatkan hasil ? !eadaan umum ibu lemah, dengan >@-0'05 mmDg, Suhu@ 59,1 0/, $adi@ 77 8'menit, @ 18'menit, kontraksi baik, >E setinggi pusar. D. RI:A=AT KEHAMILAN DPD> @ 5 maret 206 DPL @ 7 rimester " @ pasien mengatakan periksa ke bidan desa 8 >rimester ""@ Pasien mengatakan periksa ke bidan desa 8 >rimester """@ Pasien mengatakan periksa ke bidan desa 28 Pasien mengatakan periksa ke puskesmas 8 "munisasi @ >> " ( - bulan) !ehamilan diren%anakan, klien dan suami. !lien, suami dan keluarga merasa
senang atas kehamilan ini dan bersyukur telah dikaruniai anak. asalah kehamilan dahulu@ & asalah kehamilan sekarang@ indikasi P#
E. RI:A=AT PERSALINAN . Lamanya Persalinan @ am 2. >ipe persalinan @ S/ 5. nalgesia yang digunakan@ Spinal nastesi 6. !lien mempunyai riwayat P# -. Penolong @ okter Sp.*A !ala K kala 2 @ Pukul .00 dilakuka C> @ Portio tebal lunak %m,
ketuban (J), kemudian dilakukan obserasi kemauan persalinan dilakukan kolaborasi dengan doter Sp. *A diberikan adi%e untuk operasi se%tio %aesarea dengan pertibangan ibu dengan indikasi eklamsi. Pukul 0;.00 telah lahir bayi laki&laki se%ara S%, 33@ 500gram dan >inggi 3adan @67%m.
44
!ala 5 @ Pukul 0;.02 plasenta lahir se%ara manual perabdominal, segar, berat -00 gram tebal 2,- %m, panang tali pusat 6-%m, umlah kotiledon kesan lengkap, perdarahan 250%%, >E @ setinggi pusat. !ala 6 @ dilakukan penahitan pada bagian abdomen, kesadaran ibu %omposmentis, tinggi fundus uteri ari di bawah pusat. !ontraksi uterus baik. ). DATA IN)ANT . eflek 3ayi a. eflek eflek >erkeut ( oro) eflek lengan dan tangan terbuka, refle ari&ari membuka. b. eflek enggenggam ( Palmer !raps) eflek kedua tangan bayi menggenggam, reflek kedua kaki bayi
bergerak. %. eflek babinsky enggores telapak kaki dan ari ari kaki bayi membuka. d. eflek men%ari (rooting ) !edua pipi bayi saat disentuh reflek bayi menoleh kesisi yang disentuh. e. eflek menghisap ("ucking ) Saat mulut bayi dimasukkan putting susu ibu reflek mulut bayi, membuat gerakan menghisap. 2. Lahir @ tanggal 1 anuari 20- pukul 0;.00 aking : in (periode ketergantungan) Setelah ibu sudah melahirkan pada hari &2 ibu butuh istirahat tidur yag %ukup, pada saat pengkaian ibu sudah bisa tidur dengan %ukup,
nafsu
makan
ibu
meningkat
karena
mengingat
bayinya
membutuhkan makanan dari S" ibu, serta itu men%eritakan pengalaman persalinan bahwa saat persalinan tidak sakit, tetapi perut bagian bawah saat persalinan tidak sakit, tetapi saat bius sudah hilang ibu merasakan
45
sakit pada perut bagian tengah dan ibu bersikap pasif (sebagai penerimaan dan menunggu apa yang akan diberikan ' disarankan). 2. >aking : Dold (periode pelepasan diri) !lien belum menggerakan tangan kiri dan kanan karena klien dalam perawatan intensif. !e%emasan ibu mulai kuat untuk ingin segera sembuh dari sakitnya dan segera beraktiitas seperti semula ( mengurus anak&anaknya). 5. Leting : Ao Peren%anaan ibu setelah ibu pulang kerumah ibu akan merawat bayinya sendiri adi adaptasi dengan kebutuhan bayi yang sangat tergantung menyebabkan berkurangnya hak ibu yaitu kebebasan dan hubungan sosial ibu dengan tetangga berkurang. H. PENGKAJIAN POLA )UNGSIONAL 7Men&r&t GORDON8 . Pola persepsi dan management kesehatan a. Selama hamil !lien tidak mempunyai kebiasaan buruk yang membahayakan kesehatannya seperti merokok, alkohol, narkoba, dll, klien tinggal dalam lingkungan yang %ukup baik. b. Saat di kai alam menaga kesehatannya, klien kurang memahami tenyang bagaimana %ara melakukan perawatan payudara agar S" keluar. !lien uga tidak tau tentang penyakit yang dideritanya. !lien terlihat %emas dengan keadaan dirinya dan klien banyak bertanya mengenai sakitnya. alam masa kehamilan klien memeriksakan ke bidan karena takut
ada
apa&apa
dan
untuk
mengetahui
perkembangan
kehamilannya. 2. Pola nutrisi dan metabolik a. Selama Damil @ klien mengatakan makan 5 8 sehari dengan komposisi nasi, sayur, lauk dan kadang & kadang buah : buahan dan susu, klien tidak mempunyai alergi terhadap enis makanan tertentu, klien minum 100 %% sehari dan minum saat merasa haus. ntropometri @ 33 @ -- kg >3 @ -- %m
46
1.55
"> @
¿ ¿ ¿2 ¿ ¿
55
¿
(!ategori normal, status gisi baik ("> 1.-&2-.0)) b. Saat dikai @ klien tetap antusias untuk makan karena ika ibu tidak makan bayinya tidak mendapatkan nutrisi, klien mengatakan akan makan teratur untuk kesehatan bayinya. !lien makan 58 sehari dengan komposisi nasi, lauk, sayur yang disediakan oleh rumah sakit. !lien makan dengan porsi habis, klien minum hanya 1-0 %% sehari, terdiri dari air putih dan 200 %% teh setiap pagi, klien minum kalau merasa haus. ntropometri @ 33 @ - kg
>3 @ -- %m
1.55
"> @
¿ ¿ ¿2 ¿ ¿
51
¿
(!ategori normal, status gisi baik ("> 1.-&2-.0)) 3iokimia @ Dasil laboratorium tanggal 1''20- Demoglobin Q.0 gr'dL $ormal (2&9) leukosit @ 1,6 gr'dl ( 6,0&2) >rombosit @ 7; 0 R'ul (-0&600) /lini%al sign @ !eadaan umum baik, turgor kulit baik, lubrikasi ʽ
rambut lembab, rambut tidak mudah rontok, konungtia tidak anemis, /> 2 detik iet @ >!>P (bubur nasi kasar, lauk, sayur)
5. Pola eliminasi a. Selama Damil @ klien mengatakan biasanya 33 & 2 8 sehari, waktu 33 tidak teratur, feses lunak, tidak ada darah mapun lendir. !lien 3! sebanyak 6 : 7 kali sehari, dengan pan%aran urin kuat, bau khas, urin berwarna kuning ernih dan tidak ber%ampur darah. b. Saat dikai @ klien mengatakan setelah operasi klien tidak 33 karena puasa setelah operasi dan sampai saat dilakukan pengkaian, klein
47
terpasang kateter ukuran 9, urin berwarna kuning pekat dan umlah urin 200%% dalam sehari. 6. Pola istirahat tidur a. Selama Damil @ klien mengatakan tidur - : 7 am perhari, tidur siang am perhari dan malam hari - : 9 am mulai dari pukul 20.00 : 0-.00 +"3 kualitas tidur nyenyak tidak sering terbangun. b. Saat dikai @ klien mengatakan tidak bisa tidur, tidur hanya 5&6 am karena merasakan nyeri diperut bekas operasi. #kspresi waah tampak lelah dan pu%at. !lien sering terbangun saat tidur malam hari karena merasakan nyeri, butuh 5& menit untuk dapat tidur kembali -. Pola aktiitas dan latihan a. Selama Damil @ klien mengatakan sehari : hari sebagai ibu rumah tangga. alam melakukan aktiitas seperti makan, minum, toileting dapat dilakukan se%ara mandiri oleh klien b. Saat dikai @ klien lebih banyak menggunakan waktunya berbaring ditempat tidur karena klien harus banyak beristirahat diatas tempat tidur. !lien belum berani bergerak ( miring) karena takut sakit, klien mengatakan luka bekas ahitan masih terasa nyeri dengan skala 9, terasa perih dan seperti disayat sayat, nyeri bertambah ika bergerak dan berkurang bila tidur, nyeri terasa hilang timbul.
48
ktiitas
. 2. 5. 6. -. 9. 7.
Sebelum
Sesudah
$ilai !etergantungan 0 2 5
$ilai !etergantungan 0 2 5
6
akan inum 33 3! 3erpakaian 3erpindah mbulasi ' *
D
h
!eterangan
Q 0 @ andiri @ ibantu alat 2 @ ibantu orang lain 5 @ i bantu orang lain dan alat 6 @ >ergantung total
9. Pola Persepsi an !ognitif Selama Damil Q klien mampu berkomunikasi dengan baik ( berbi%ara dan mengerti pembi%araan), tidaki ada gangguan orientasi, tidak ada
masalah
dalam
hal
pen%iuman,
perabaan,
dan
penge%apan. Saat dikai Q klien mampu berkomunikasi dengan baik ( berbi%ara dan mengerti pembi%araan), tidaki ada gangguan orientasi, tidak ada
masalah
6
dalam
hal
pen%iuman,
perabaan,
dan
penge%apan. !lien mengikuti saran yang diberikan oleh tim medis dan mau menerima program terapi yang diberikan. 7. Pola !onsep iri
49
Aambaran iri Q klien menerima rasa sakit dan luka pada tubuhnya dan tidak malu degan keadaannya, tetapi klien merasa %emas tentang keadaan dirinya. !lien merasa senang dengan kelahiran anaknya yang lahir dengan selamat tanpa ada ke%a%atan. "deal iri Q klien berharap segera sembuh dari sakitnya dan segera dapat merawat anaknya dan menyusuinya tanpa ada hambatan rasa nyeri serta dapat segera menggendong anaknya. Peran iri Q klien mengatakan belum bisa menalankan peranannya sebagai seorang ibu karena klien masih dalam perawatan intensif begitu uga dengan anaknya. Darga iri Q klien sangat senang dengan kelahiran anak yang ke 5 dan bangga sebagai seoarang wanita dan sebagai ibu bagi anak anak nya. "dentitas diri Q klien adalah seorang wanita yang sudah melahirkan anak pertamanya dan klien merasa lebih lengkap dengan kehadiran anaka. 1. Pola Peran an Dubungan a. Sebelum hamil !lien mengatakan hubungan dengan orang terdekat tidak ada masalah dan hubungannya sant baik. banyak yang menitip salam untuk klien dan mendoakan segera pulih melalui pesan yang disampaikan melalui suaminya. b. Saat di kai !lien sangat kooperatif "nteraksi dengan tenaga medis, keluarga dan masyarakat teralin dengan baik, klien tampak kooperatif, komunikasi dengan orang lain lan%ar. ;. Pola Seksual an eproduksi Status seksualitas klien sudah menikah. menikah pada usia 1 tahun. !lien baru menalani perslinan pertama kali. !lien mengalami haid pertama kali (menar%he) pada usia 6 tahun. Lama haidnya 7&1 hari dan siklusnya 21 hari. !lien tidak merasakan nyeri haid (disminore).
50
1;. Poa Me*ani#+e Koing a. Sebelum hamil !lien mengatakan ika mengalami stres karena adanya masalah, klien
membahasnya dengan suami untuk men%ari solusinya. Saat ada masalah klien merenung dan sedih, tidak bis tersenyum dan banyak diam karena memikirkannya. Setiap klien menanggapi masalah klien selalu berusaha optimis bahwa setiap masalah pasti ada alan keluar dan disertai berdoa. b. Saat dikai Selama dirumah sakit sikap yang ditunukkan klien yaitu klien terlihat %emas karena klien takut akan sakit yang dideritanya. !lien selalu bertanya apakah sakitnya itu bisa disembuhkan4 11. Poa Niai Keer6a9aan a. Sebelum hamil !lien adalah seorang penganut agama islam. Sebelum hamil dan selama hamil klien selalu menalankan sholat - waktu. b. Pada saat dikai !lien mengatakan sangat bersyukur terhapap allah atas anugrah yang ketiga kali dikarenakan
lahirnya
bayi
laki&laki. !lien
tidak
mempunyai riwayat melahirkan didukun karena klien lebih per%aya dengan tenaga tim medis ' dokter apalagi kehamilannya ada gangguan dalam proses perslinannya yaitu karena pre eklamsi berat (P#3). !lien selalu berd=ikir dan berdoa agar %epat segera pulih dan ankanya tidak ada gangguan kesehatan.
I. PEMERIKSAAN )ISIK . !eadaan mum @ %omposmentis >>C @ > Q 10'00 mmDg S Q 59,9 T/ $ Q 61 8'menit Q 61 8'menit 33 Q -- kg >3 Q -- %m
51
2. !epala a. ambut Q hitam, lembab, rambut tidak mudah rontok, dan tidak ada lesi di kulit kepala b. lis Q tidak mudah di%abut %. ata Q konungtia tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, reaksi terhadap %ahaya menge%il, isus bisa memba%a tulisan times new roman 2 dalam arak 50 m d. uka Q tidak terdapat oedema dan tidak pula terdapat %loasma graidarum. e. Didung Q bersih, tidak ada sekret, tidak ada perdarahan dan tidak pembesaran polip f. ulut Q bersih, tidak ada peradangan, tidak bau mulut, tidak terdapat stomatitis, tidak ada karies gigi, lidah lembab, warna pink dan bersih g. >elinga Q simetris, bersih, tida ada serumen, fungsi pendengaran baik 5. Leher Q tidak ada pembesaran kelenar thyroid, tidak ada pembesaran kelenar limfe, dan tidak ada peningkatan ena ugularis 6. ada a.
52
Perkusi
@batas atas pekak pada "/S "" kiri agak ke medial linea mid %lai%ula
kiri (kesimpulan@ tidak
ada
pembesaran
antung) uskultasi @terdengar regular baik S" dan S"", tidak terdengar bunyi tambahan, gallop maupun murmur b. Paru&paru "nspeksi @simetris, pernafasan teratur, pergerakkan dada saat bernapas sama antara dada kanan dan dada kiri Palpasi @traktil fremitus teraba sama kuat antara kanan dan kiri Perkusi @bunyi sonor diseluruh lapang paru uskultasi@bunyi nafas normal, terdengar esikuler tidak ada suara napas tambahan seperti ron%hi dan whee=ing %. Payudara Q bentuk payudara simetris, payudara membesar, puting susu menonol (erektil), aerola hiperpigmentasi dan bersih, tidak terdapat pembengkakan ' benolan yang abnormal, produksi S" masih belum lan%ar. -. bdomen "nspeksi @ terdapat luka post S/ tipe peritonialis ( ertikal), luka ahitan ukuran - %m, umlah aitan 2. ## @ edness (kemerahan) Q tidak ada tanda kemerahan #dema (bengkak) Q tidak teradi bengkak #%himosis Q tidak ada rainage (rembes) Q tidak terdapat rembesan ppro8imately (ahitan tak menyatu) Q tidak ada
uskultasi@ bising usus 2 8'menit Palpasi @ kontraksi uterus keras, >E ari di bawah pusat Perkusi @ tympani di setiap kuadran 9. #kstermitas Superior Q simetris, kuku bersih dan pendek, tangan kiri terpasang infus L 20 tetes'menit, kekuatan otot - (!ategori normal, status gisi baik ("> 1.-&2-.0)), kuku bersih dan pendek, tidak 53
pu%at, tidak ada arises, tidak ada oedema, kuku kokoh, sudut kuku 90U normal. "nferior Q kaki kanan dan kaki kiri simetris, kekuatan otot kedua kaki (!ategori normal, status gisi baik ("> 1.-&2-.0)), kuku bersih dan pendek, tidak pu%at, tidak ada arises, tidak ada oedema, kuku kokoh, sudut kuku 90U normal. 7. Aenetalia a. Perinium Q >idak ada luka perinium b. Lo%hea rubra Q warna merah, berbau khas, umlah perdarahan -0 %%, %. e%tum Q terdapat penonolan anus d. AenitourinaryaQ terpasang kateter, olume urin dari am 2.00& am 9.00 wib 200 %%. !arakteristik urin kuning pekat, agak kemerahan.
54
J. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dasil laboratorium pada tanggal 1 anuari 20Pemeriksaan hematologi a. Demoglobin Q .0 gr'dL
$ormal (2&9)
Dasil laboratorium pada tanggal 7 anuari 20. Pemeriksaan Laborat a. Dematologi hasil dari Laboratorium
b.
$ormal
) D3
Q L 0,9 gr ' dl
( 2 : 9 )
2) #ritrosit
Q 5,; t'ui
( 6&-, )
5) Dematokrit
Q 52,7 F
( 59&67 )
6) >rombosit
Q D 7; 0V5'ui
( -0&600 )
-) Lekosit
Q 1,6 0V5'ui
( 6&2 )
9) $etrofil
Q 70,- F
( -0&70 )
7) Limfosit
Q L 25, F
( 2- : 60 )
1) onosit
Q 6,5 F
(2:1)
;) #osinofil
Q L ,2 F
(2:6)
0) 3asofil
Q 0,6 F
(0:)
) /D
Q L 27, pg
( 27 & 5 )
2) /D/
Q L 52,6 gr'dl
( 55 & 57 )
5) /C
Q L 95,9 fL
( 7; & ;; )
6) +
Q D 6,5 F
( 0 : - )
-) PC
Q ,; fL
( 9,- : )
9) P+
Q L 6,9 fL
(0 : 1 )
!imia !linik ) AS
Q
96 mg ' dl
( 76 : 0 )
2) reum
Q
9,1 mg ' dl
( ; & 66 )
5) /reatinum
Q
0,7 mg ' dl
( 0,9 : ,5 )
6) >rigliserida
Q
27 mg'dl
G90
-) Protein total
Q
L-,9 g'dl
9,0&1,0
55
9) lbumin
Q
L 5, g ' dl
( 5,- : -,2 )
7) Alobulin
Q
2,- g'dl
,5&5,5
1) 3ilirubin total
Q
0,5 mg'dl
(0,20&,20)
;) 3ilirubin direk
Q
0,5 mg'dl
(0,0&0,60)
0) 3ilirubin indirek
Q
0,1 mg'dl
(0&0,7-)
) SA*>
Q
D 7 u ' L
( 0 & -0 )
2) SAP>
Q
5 u ' L
( 0 & -0 )
%.
"munologi DbSag Q non reaktif 2. /ek rine bakar tanggal 7 erapi ineksi "neksi %efota8ime 58 gr'hari ( "C) "neksi tramadol 5800 mg'hari ( "C) C. Baan6e 6airan
"nput @ infus J ineksi J air metabolik J makan J minum -00 J 7 J 27- Q 7;2 *utput @ urine J "+L 200 J 12- Q 2023/ Q input&output Q 7;2&202- Q &225
56
non reaktif
I.
ANALISA DATA $ama Q $y. S
mur Q
26 >ahun
$o. egistrasi Q
70019;
8 edis
P0 dengan post S/ DJ
Q
N HariTanggaJ Data )o* Pro'e+ o a+ " @ terus menerus *@ klien tampak menyeringai, meringis, nyeri skala 9, klien tampak mengelus&elus dan memegangi perut > @ 10'00 mmDg @ 26 8 per menit D @ 11 8 per menit Suhu @ 59,- W /
""
57
Etioogi
!erusaka n aringan (luka post op se%tio %aesarea
!etidak nyamanan luka post op se%tio %aesarea
TTD
& ntuk 3! klien terpasang kateter & !lien belum dapat miring ke kanan'kiri (alih posisi) & >angan kiri terpasang infus L
"""
58
!urang informasi
II.
DIAGNOSA KEPERA:ATAN $ama Q $y. S $o. egistrasi
mur Q
26 >ahun
No Hari Tangga DP
8 edis
Q 70019; Q P0 dengan post S/ DJ Tangga Terata#i
Diagno#a Keera>atan
"
""
"""
; & efisiensi Pengetahuan berhubungan
Pukul 209.-0 +"3
III.
No DP "
PERENCANAAN KEPERA:ATAN $ama @ $y. S $o. egistrasi @70019; mur @26 th 8 edis @ P0 dengan post S/ DJ Hari Tangga
TUJUAN
INTER
; Setelah dilakukan . tindakan keperawatan selama 5826 am diharapkan nyeri 2. berkurang, dengan kriteria hasil@ & skala nyeri 5 & pasien tampak rileks
59
*bserasi tanda ital
EBN
tanda& . "ndikator melakukan tindakan keperawatan.
Lakukan pengkaian 2. Penilaian awal ini nyeri se%ara men%akup semua komprehensif informasi rasa sakit termasuk lokasi, dari data pasien karakteristik, durasi, untuk frekuensi, kualitas mengembangkan
dan presipitasi.
faktor
ren%ana pengelolaan nyeri indiidual. Laporan ini dianggap sebagai indikator yang paling dapat diandalkan
5. arkan tentang 5. teknik teknik distraksi dan farmakologi relaksasi diper%aya menurunkan nyeri
non dapat skala
6. >erapi dan dosis 6. !olaborasi pemberian analgetik ""
; . Setelah dilakukan . tindakan keperawatan selama 58 26 am, diharapkan klien dapat menunukkan 2. peningkatan kemampuan gerak dan reposisi, dengan kriteria hasil@ ! dan >>C normal, > Q 20'10 mmDg $ Q 90 : 00 8 ' menit Q 9 : 26 8 '5. menit S Q 59,- : 57,-o/ & !lien dapat mandiri dalam melakukan gerak
60
onitor ! ital sign klien
dan . enentukan penyebab masalah, dapat membantu interensi yang tepat se%ara langsung.
!ai kemampuan 2. ketidaknyamanan dapat membatasi pasien dalam pasien untuk mobilisasi meningkatkan ambulasi dan men%apai tingkat aktiitas yang maksimal
onitor dan %atat kemampuan untuk mentoleransi aktifitas
5. kemampuan mentoleransi aktiitas mampu membantu peningkatan tingkat ambulasi dan aktiitas
* posisi
"""
; anuari 20Pukul 0.50 +"3
dan
alih 6. arkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan ika diperlukan
6. %ara ambulasi yang benar dan tepat membantu meningkatkan ambulasi dan kenyamanan
. !ai pengetahuan . tingkat pengetahuan Setelah dilakukan pasien menunukkan 8 am tindakan tingkat pemahaman keperawatan, pasien membantu diharapkan pasien 2. 3erikan penkes 2. penkes meningkatkan paham'pengetahuan tentang asi ekslusif tingkat pemahaman pasien meningkat dan bagaimana %ara pasien dengan kriteria hasil @ menyusui dengan . Pasien menyatakan baik dan benar pemahaman tentang 5. breast%are asi ekslusif dan 5. arkan breast%are membantu %ara menyusui yang memeperlan%ar baik dan benar keluarnya asi 2. Pasien mampu menyebutkan definisi asi ekslusif dan menelaskan bagaimana %ara menyusui yang baik dan benar 5. Pasien mampu memperagakan yang telah dielaskan
61
I<.
CATATAN KEPERA:ATAN
$ama
@
$y.S
$o. egister
@ 70019;
mur
@
26 >ahun
8. asuk
@ P0 dengan post S/ DJ
$o. P ", "", """
D"'>AL'<
>"$!$
#SP*$ DS"L
emonitor keadaan S @ !lien mengatakan masih umum klien dan Cital lemas sign * @ !lien tampak lemah >@10'00mmDg @ 26 8'menit $ @ 11 8'menit S @ 59,-o /
"
se%ara S @ !lien mengatakan nyeri pada bagian luka post op S/ P @ karena luka operasi dan saat bergerak O @ seperti di tusuk& tusuk @ pada bekas luka ahitan S@9 > @ terus menerus * @ !lien tampak meringis kesakitan, klien tampak tidak nyaman
""
!lien mengatakan belum mampu merubah posisi, klien mengatakan takut bila nyeri mun%ul ketika melakukan alih posisi * @!lien tampak terbaring lemah, klien belum mampu merubah posisi
62
>>
"""
engkai pengetahuan S @ ibu tentang %ara memberikan S" eksklusif dan bagaimana %ara memberikan S" dengan baik dan benar.
!lien mengatakan belum mengetahui tentang %ara memberikan S" eksklusif dan bagaimana %ara memberikan S" dengan baik dan benar. *@ !lien tampak belum bisa memberikan S" se%ara benar.
"
"
","", """
emonitor ! dan Cital S @ !lien mengatakan masih sign klien lemas * @ !lien tampak lemah > @70'00 mmDg @ 22 8'menit $ @ 11 8'menit S @ 59,6o /
"
Sabtu 0
engkai nyeri komprehensif
63
S@ !lien mengatakan mau diaarkan %ara memperlan%ar S" *@ !lien tampak memperhatikan yang di aarkan perawat, klien tampak kooperatif.
se%ara S @ !lien mengatakan nyeri masih terasa pada perut bagian bawah P @ karena luka operasi
dan saat melakukan alih posisi O @ seperti di tusuk& tusuk @ pada bekas luka ahitan S@9 > @ hilang timbul * @ !lien tampak meringis kesakitan, klien tampak tidak nyaman "
"
Sabtu 0
engaarkan kembali S@ !lien mengatakan mau teknik nafas dalam diaarkan kembali teknik mengurangi nyeri, nyeri sedikit mereda saat distraksi relaksasi, klien senang berpartisipasi dalam melakukan teknik dristaksi relaksasi *@ !lien melakukan teknik distraksi relaksasi, klien tampak nyaman, dan senang.
Sabtu 0
engaarkan S@ !lien mengatakan nyeri kemandirian untuk sedikit mereda saat melakukan teknik nafas distraksi relaksasi, dalam klien senang berpartisipasi dalam melakukan teknik dristaksi relaksasi, klien mengatakan mau melakukan teknik tersebut se%ara mandiri *@ !lien melakukan yang dianurkan perawat, klien berpartisipasi dalam tindakan
64
keperawatan
ineksi S @ !lien mengatakan mau diberi obat lewat %airan infus (drip infus) * @ >ramadol masuk melalui drip infus, klien tampak nyaman
"
Sabtu 0 anuari 20- pukul 9.00 +"3
emberikan tramadol 00mg
"""
Sabtu 0
emberikan pendidikan S@ !lien mengatakan sudah mengerti tentang %ara kesehatan tentang %ara memberikan S" memberikan S" eksklusif dan eksklusif dan bagaimana bagaimana %ara %ara memberikan S" memberikan S" dengan baik dan benar dengan baik dan benar *@ !lien tampak mengerti dengan apa yang dielaskan oleh perawat, klien tampak kooperatif.
""
Sabtu 0
engkai kemampuan S @ !lien mengatakan masih belum bisa merubah pasien dalam mobilisasi posisi'alih baring * @!lien tampak terbaring lemah, klien belum mampu merubah posisi'alih baring
""
Sabtu 0
!lien mengatakan engaarkan pasien S@ bersedia diaarkan bagaimana merubah merubah posisi posisi dan berikan *@ !lien melakukan yang bantuan ika diperlukan dianurkan perawat
""
Sabtu
emotiasi klien untuk S@ klien mengatakan belum
65
0
melakukan mobilisasi se%ara mandiri
"
Sabtu 0
emotiasi klien untuk S @ klien mengatakan mau melakukan nafas dalam melakukan nafas dalam bari * @ klien mengikuti yang disarankan oleh perawat
"""
Sabtu 0
engkai pengetahuan S @ !lien mengatakan tidak klien tentang S" tahu tentang S" eksklusif dan %ara eksklusif dan %ara menyusui menyusui * @ !lien tampak bingung
"
inggu
emonitor ! dan >>C
bisa mobilisasi se%ara mandiri *@ klien tampak masih lemah
S
@ !lien mengatakan keadaannya sudah membaik * @ !lien tampak lebih segar dan bersemangat > @ 90';0 mmDg @ 26 8 ' menit $ @ 11 8 ' menit S @ 59,2o /
"
inggu
emberikan tramadol
""
inggu
engkai kemampuan S @ !lien mengatakan sudah pasien dalam mobilisasi bisa merubah posisi'alih baring
66
ineksi S @ !lien mengatakn mau d ineksi lewat %airan infus * @ tramadol masuk melalui drip infus, klien tampak tenang
+"3 *
se%ara mandiri @!lien tampak sudah mampu merubah posisi'alih baring se%ara mandiri
"
inggu
engkai kemandirian S @ !lien mengatakan sudah klien dan memotiasi mandiri untuk klien untuk melakukan melakukan teknik nafas teknik nafas dalam dalam. * @ klien mengikuti anuran perawat
"""
inggu
engkai kemampuan S @ !lien mengatakan sudah klien dalam melaukan bisa melakukan teknik breas%are pemiatan pada payudara agat S" lan%ar * @ S" terlihat lan%ar, klien tampak menyusui anaknya.
",""
inggu
emonitor ! dan >>C, S @ !lien mengatakan sudah dan mengkai nyeri lebih membaik dan se%ara komprehensif lebih sehat, klien melakukan teknik pengurangan nyeri se%ara mandiri P@ karena luka operasi O @ seperti di gigit semut @ luka ahitan S@5 > @ kadang&kadang * @ !lien tampak lebih segar dan bersemangat, klien melakukan teknik distraksi se%ara mandiri > @20'70 mmDg
67
@ 22 8'menit $ @ 12 8'menit S @ 59,-o / "
engkai skala nyeri S @ !lien mengatakan sudah lebih membaik dan se%ara komprehensif lebih sehat P@ karena luka operasi O @ seperti di gigit semut @ luka ahitan S@2 > @ kadang&kadang * @ !lien tampak lebih segar dan bersemangat
68
<.
CATATAN PERKEMBANGAN
$ama
@
$y.S
$o. egister
@ 70019;
mur
@
26 >ahun
8. edis
@ P0 dengan post S/ DJ
$*.P "
D"'>AL'< #CLS" >> Sabtu, 0 @ terus menerus * @ !lien tampak meringis kesakitan, klien tampak tidak nyaman @ asalah belum teratasi P @ Lanutkan interensi & onitor keadaan umum klien dan >>C klien & !ai skala nyeri kembali & arkan teknik non farmakologis & arkan kemandirian menggunakan teknik distraksi relaksasi & !olaborasi pemberian analgetik
""
S@ &!lien mengatakan masih lemas &!lien mengatakan belum mampu Sabtu, 0
69
"""
"
""
S@ !lien mengatakan sudah mengerti tentang %ara memberikan S" #ksklusif dan Sabtu, 0 @ kadang&kadang * @ !lien tampak lebih nyaman ditunukan dengan raut muka tersenyum. @ asalah belum teratasi P @ Lanutkan interensi & onitor keadaan umum klien dan >>C klien & kai nyeri & motiasi untuk mandiri melakukan distraksi relaksasi & !olaborasi pemberian analgetik S@ !lien mengatakan sudah bisa merubah posisi'alih baring se%ara mandiri inggu, *@ !lien tampak sudah mampu merubah
70
"
S @ !lien mengatakan sudah lebih membaik Senin, dan lebih sehat 2 anuari 20- P@ karena luka operasi pukul 0.00 O @ seperti di gigit semut +"3 @ luka ahitan S@2 > @ kadang&kadang * @ !lien tampak lebih segar dan bersemangat @ asalah teratasi P @ Pertahankan interensi & onitor keadaan umum klien dan >>C klien & kai nyeri & motiasi untuk mandiri melakukan distraksi relaksasi & !olaborasi pemberian analgetik
71