A. Konse Konsep p Dasar Dasar Mob Mobili ilitas tas
1. Penge ngertian Menurut Potter dan Perry (2003) mobilitas adalah kemampuan seseorang untuk berpindah secara bebas. Sedangkan menurut Wahit Iqbal Mubarak (2007) mobilitas adalah kemampuan untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur yang bertujuan untuk memenuhi hidup sehat. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa mobilisasi adalah kemampu kemampuan an seseor seseorang ang untuk untuk berger bergerak ak secara secara bebas, bebas, mudah mudah dan teratur teratur dan mempunyai tujuan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup sehat, hal ini penting untuk untuk kemandiria kemandirian. n.
2. Jeni Jeniss Mob Mobil ilit itas as a. Mobilitas penuh adalah kemampuan individu untuk bergerak secara penuh
dan bebas sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan peran sehari-hari. b. Mobilitas Mobilitas sebagian sebagian adalah kemampuan kemampuan seseorang seseorang untuk bergerak bergerak dengan batasan batasan jelas dan tak mampu bergerak bergerak secara secara bebas karena dipengaruhi dipengaruhi oleh gangguan saraf motorik dan sensorik. 1) Mobilitas sebagian temporer adalah kemampuan seseorang untuk bergerak
dengan batasan yang sifatnya sementara, kemungkinan disebabkan oleh trauma trauma pada muskulo muskuloske skeleta letal. l. Contohn Contohnya ya : adanya adanya disloka dislokasi si sendi sendi dan tulang. 2) Mobi Mobili lita tass seba sebagi gian an perm perman anen en adal adalah ah kema kemamp mpua uan n sese seseor oran ang g untu untuk k bergerak bergerak dengan batasan yang sifatnya sifatnya menetap. menetap. Hal tersebut tersebut disebabkan disebabkan
rusakny rusaknyaa sistem sistem saraf saraf yang reversi reversibel. bel. Contohny Contohnyaa hemiple hemiplegia gia akibat akibat stroke, paraplegi karena cedera tulang belakang.
3. Faktor Faktor yang mempeng mempengaru aruhi hi mobilit mobilitas as a. Gaya Hidup 1) Belajar tentang nilai dari aktivitas dari lingkungan keluarga 2) Pengaruh faktor budaya terhadap aktivitas
b. Ketidakmampua Ketidakmampuan n Kelem elemah ahan an
fisi fisik k
dan dan
menta entall
yang yang
meng mengha hala lang ngii
sese seseor oran ang g
unt untuk
melaksanakan aktivitas kehidupan, dibagi menjadi dua: 1)
Ketidakmampua Ketidakmampuan n primer: primer: disebabkan disebabkan langsung langsung karena penyakit
atau trauma. Contohnya paralisis oleh karena injuri spinal cord. 2)
Ketidak Ketidakmam mampuan puan sekunde sekunder: r: dampak dampak akibat akibat ketidak ketidakmam mampuan puan
primer. primer. Contohnya Contohnya kelemahan kelemahan otot, otot, bed sores. sores. c. Ting ingkat kat Ener Energi gi 1)
Bervariasi di diantara in individu
2)
Seseo seorang rang meng mengh hindar ndar dar dari stressor unt untuk memper pertahank hankaan
kesehatan fisik dan psikologis d. Usia Mempengaruhi Mempengaruhi tingkat aktivitas, aktivitas, dikaitkan dikaitkan dengan tingkat perkembangan perkembangan dari sejak lahir sehubungan dengan usia lanjut.
e. Kebudayaan Kemamp Kemampuan uan melakuk melakukan an mobilit mobilitas as dapat dapat juga juga dipengar dipengaruhi uhi kebudaya kebudayaan. an. Contohny Contohnyaa orang orang yang memilik memilikii budaya budaya sering sering berjal berjalan an jauh, jauh, memilik memilikii kemampuan mobilitas yang kuat dibandingkan dengan orang karena adaptasi budaya tertentu tertentu dibatasi dibatasi aktivitasnya. aktivitasnya.
4. Kondisi Kondisi patolog patologii yang mempe mempengar ngaruhi uhi mobil mobilita itass a.
Ketid etidak akno norrmal malan post postur ur
Mempengaruhi efisiensi dari system muskuloskeletal seperti body alignment, keseimbangan, keseimbangan, dan penampilan. penampilan. Selama pengkajian perawat mengobservasi mengobservasi body alignment alignment dan ROM ketidaknormala ketidaknormalan n postur dapat disebabkan disebabkan oleh nyeri, posisi yang salah, dan mobilitas atau keduanya. Pengetahuan tentang karakteristik, penyebab dan pengobatan dari ketidaknormalan postur dalam pemenuhan pemenuhan kebutuhan kebutuhan mengangkat, mengangkat, memindah memindah dan memposisik memposisikan. an. Beberapa Beberapa ketidaknormalan postur menyebabkan keterbatasan ROM. b.
Gangguan Gangguan perkembangan perkembangan otot otot
Luka uka
dan dan
peny penyak akit it
dapa dapatt
menu menunj njuk ukka kan n
unt untuk
mengub ngubah ah
fung fungsi si
muskulo muskuloske skelet letal. al. Penyakit Penyakit otot otot adalah adalah kelompo kelompok k ketidak ketidaknorm normala alan n yang disebabkan oleh degerasi otot tulang fibrous. c.
Keru Kerusa saka kan n sys syste tem m sar saraf af pusa pusatt
Keru Kerusa sakan kan bebe beberap rapaa komp kompone onen n seper seperti ti pada pada penga pengatur turan an gera gerak k sadar sadar meng mengak akib ibat atka kan n gang ganggu guan an body body alig alignm nmen entt dan dan mobi mobili lita tas. s. Moto Motori rik k di cere cerebr brum um bisa bisa diru dirusa sak k oleh oleh trau trauma ma dari dari cide cidera ra kepa kepala la,, iske iskemi miaa dari dari kecelakaan cerebrovascular (stroke) atau infeksi bakteri dari meningitis.
d.
Trauma langsung pada system musculoskeletal
Trauma sistem muskuloskeletal dapat mengakibatkan memar, keseleo dan fraktur. fraktur. Fraktur Fraktur adalah gangguan pada jaringan jaringan tulang penyambung. penyambung. Fraktur diakibat diakibatkan kan oleh oleh trauma trauma ekster eksternal, nal, tapi juga juga bias terjadi terjadi karena karena kelaina kelainan n bentuk tulang (misalnya (misalnya osteoporosis osteoporosis,, paget’s disease disease atau osteogenesis osteogenesis impe imperf rfek ekta ta). ).
Kondi ondissi
caca cacatt
lahir ahir
dapa dapatt
mem mempeng pengar aruh uhii
stru strukt ktur ur
muskuloskeletal atau sistem saraf, mengganggu body alignment atau gerakan sendi. Sifatnya bisa sementara atau permanen.
A. Konsep Dasar Dasar Ambulasi Ambulasi
1.
Pengertian Ambulasi adalah usaha yang dikoordinir dari muskuloskeletal dan sistem saraf untuk mempertahankan keseimbangan postur dan body aligment selama
pengangkatan, pengangkatan, pergerakan, pergerakan, dan penyelenggaraan penyelenggaraan kegiatan kegiatan atau aktivitas aktivitas kehidupan sehari-hari (Perry dan Potter). Pergerakan tubuh yang terkoordinir melibatkan fungsi skeletal, otot, dan sistem sistem saraf. saraf. Karena Karena ketiga ketiga sistem sistem ini berhubu berhubungan ngan erat erat dalam dalam menduk mendukung ung ambulasi, sehingga sistem tersebut sering disebut sebagai unit fungsi tunggal. Siste Sistem m skel skelet etal al menja menjala lanka nkan n lima lima fungs fungsii di dalam dalam tubuh tubuh yaitu yaitu sebag sebagai ai pendukung, pendukung, perlindungan, perlindungan, pergerakan, pergerakan, penyimpanan penyimpanan mineral mineral dan hematopoie hematopoiesis sis (pembentukan sel darah). Dalam ambulasi, fungsi tulang sebagai pendukung dan pergerakan adalah paling penting. penting. Tulang menjalankan menjalankan fungsi sebagai sebagai kerangka kerangka dan menyokong menyokong bentuk, postur dan posisi bagian tubuh. Dalam pergerakan pergerakan ditimbulkan ditimbulkan oleh tarikan otot pada tulang yang berperan sebagai pengungkit dan sendi berperan sebagai tumpuan atau penompang.
2.
Anatomi da dan Fi Fisiologi a.
Tulang
Tulang Tulang terdiri terdiri dari sel-sel sel-sel yang berada berada pada bagian bagian intrasel intraseluler uler,, tulang tulang berasal dari embrionik embrionik hyaline cartilage cartilage yang mana melalui melalui proses osteogenesis menjadi tulang. Proses ini dilakukan oleh sel-sel yang disebut osteoblas. Proses mengerasnya tulang garam kalsium. Tulang mempunyai fungsi sebagai: 1)
Mendu enduku kung ng jari jaring ngan an tubu tubuh h da dan mem membe beri rika kan n ben bentu tuk k tub tubuh uh
2)
Melindu indung ngii organ tub tubu uh dan dan jari aringa ngan lu lunak nak
3)
Memberikan pergerakan (otot yang berhubungan dengan
kontraksi dan pergerakan) 4)
Membentuk sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang
(hematopoiesis) 5) b.
Meny Menyim impa pan n gara garamm-ga gara ram m mine minera ral. l. Misal isalny nyaa kals kalsiu ium m dan dan fosf fosfor or
Otot
Otot dibagi dalam tiga kelompok dengan fungsi utama untuk kontraksi dan menghasilkan pergerakan dari bagian tubuh atau seluruh tubuh. Pergerakan ditimbulkan ditimbulkan oleh tarikan otot pada tulang yang berperan berperan sebagai pengungkit pengungkit dan sendi berperan sebagai tumpuan atau penopang. c.
Ligamen
Liga Ligame men n adala adalah h sekum sekumpul pulan an dari dari jari jaringa ngan n fibro fibrous us yang yang tebal tebal dima dimana na merupakan akhir dari suatu otot dan berfungsi mengikat suatu tulang. d.
Persendian
Pergerakan tidak akan mungkin terjadi bila kelenturan dalam rangka tulang tidak ada. Kelenturan dimungkinkan karena adanya persendian atau letak dimana tulang berada bersama-sama. bersama-sama. Adapun gerakan yang dapat dilakukan dilakukan oleh sendi-sendi antara lain: 1)
Fleksi
2)
Ektensi
3)
Adduksi
4)
Abduksi
5)
Rotasi
6)
Sirkumduksi
7)
Pergerakan khusus: supinasi, pronasi, inversion, eversio,
protacsio protacsio
3. a.
Prinsip Am Ambulasi
Gravitasi Memandang gravitasi sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh. 1)
Pusa Pusatt grav gravit itas asi, i, titi titik k yan yang g ada ada di pert perten enga gaha han n tubu tubuh h 2)
Gari Gariss gra gravi vita tasi si,, mer merup upak akan an gari gariss ima imaji jine nerr ver verti tica call mel melal alui ui pusa pusatt
gravitasi 3)
Dasa Dasarr tump tumpua uan, n, meru merupa paka kan n dasa dasarr temp tempat at sese seseor oran ang g dala dalam m posi posisi si
istirahat untuk menopang atau menahan tubuh b.
Keseimbangan Keseimbangan Keseim Keseimbang bangan an dicapai dicapai dengan dengan memper mempertaha tahankan nkan posisi posisi garis garis gravit gravitasi asi diantara pusat gravitasi dan dasar tumpuan.
4. Perger Pergerakan akan Dasar Dasar dalam dalam Ambula Ambulasi si a. Gera Geraka kan n (amb (ambul ulat atin ing) g) Gerakan yang benar dapat membantu mempertahankan keseimbangan tubuh. Contohnya Contohnya keseimbangan orang saat berdiri berdiri dan saat berjalan berjalan akan berbeda.
Orang Orang yang berdiri berdiri akan lebih lebih mudah mudah stabil stabil dibandin dibandingka gkan n dengan dengan posisi posisi jalan. Dalam posisi jalan akan terjadi perpindahan perpindahan dasar tumpuan tumpuan dari sisi satu ke sisi yang lain dan posisi gravitasi akan selalu berubah pada posisi kaki. b. Menahan (squali (squaling) ng) Dalam melakukan pergantian, posisi menahan selalu berubah. Contohnya posisi orang duduk akan berbeda dengan orang jongkok dan tentunya berbeda dengan posisi membungkuk. membungkuk. Gravitasi Gravitasi adalah hal yang perlu diperhatikan diperhatikan untuk memberikan memberikan posisi yang tepat dalam menahan. Dalam menahan diperlukan dasar tumpuan yang tepat. c. Mena Menari rik k (pul (pulli ling ng)) Menarik Menarik dengan benar akan memudahkan untuk memindahkan benda. Yang perlu diperhatikan diperhatikan adalah ketinggian, ketinggian, letak benda, posisi kaki dan tubuh dalam menarik, sodorkan telapak tangan dan lengan atas dipusat gravitasi pasien, lengan dan siku diletakkan diletakkan pada permukaan permukaan tempat tidur. Pinggul, Pinggul, lutut dan pergelangan kaki ditekuk lalu dilakukan penarikan. d. Meng Mengan angk gkat at (lif (lifti ting ng)) Mengangkat merupakan pergerakan daya tarik. Menggunakan otot-otot besar dari tumit, paha bagian atas, kaki bagian bawah,perut dan pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh bagian belakang. e. Memu Memuta tarr (piv (pivot otin ing) g) Merupakan gerakan untuk memutar anggota tubuh dan bertumpu pada tulang belakang. belakang. Gerakan memutar memutar yang baik memperhat memperhatikan ikan ketiga unsur unsur gravitasi gravitasi agar tidak berpengaruh buruk pada postur tubuh.
5.
Fakt Faktor or-F -Fak akttor yang yang Mempe empeng ngar aruh uhii Ambul mbulas asii a. Stat Status us kese keseha hata tan n b. Nutrisi Nutrisi Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan kelemahan otot dan memudahkan terjadi terjadi penyaki penyakit. t. Contohny Contohnyaa tubuh tubuh yang kekuran kekurangan gan kalsium kalsium akan lebih lebih mudah fraktur. c. Emosi Kondisi psikologi seseorang dapat memudahkan perubahan perilaku yang dapat menurunkan kemampuan ambulasi yang baik. d. Situ Situas asii dan dan kebi kebias asaa aan n Situasi dan kebiasaan yang dilakukan seseorang misalnya sering mengangkat benda-benda benda-benda yang berat. berat. e. Gaya hi hidup Peru Peruba baha han n
pola pola
hidu hidup p
sese seseor oran ang g
dapa dapatt
meny menyeb ebab abka kan n
stre stress ss
dan dan
kemungkinan besar akan menyebabkan kecerobohan dalam beraktivitas. f.
Pengetahuan
Penge Pengeta tahua huan n yang yang baik baik dalam dalam pengg pengguna unaan an ambu ambula lasi si akan akan mendo mendoro rong ng seseorang untuk mempergunakannya dengan benar, sehingga tenaga yang dikeluarkan tidak sia-sia.
6.
Dampak Ambulasi yang Salah a. Terj Terjadi adi kete ketega ganga ngan n sehin sehingg ggaa memu memudah dahka kan n timb timbul ulnya nya kele kelela lahan han dan gangguan dalam sistem muskuloskeletal. b. Resiko terjadi kecelakaan pada sistem sistem muskuloskele muskuloskeletal. tal. Seseorang salah berdiri berdiri akan mudah mudah terjadi terjadi kelainan kelainan pada tulang tulang vertebra. vertebra.
7.
Kead Keadaa aan n Pat Patol olog ogii yan yang g Be Berpen rpenga garu ruh h Pad Padaa Amb Ambul ulas asii Beberap Beberapaa kondisi kondisi patolog patologii mempeng mempengaru aruhi hi body alignme alignment nt dan mobili mobilisas sasi. i. Kondisi tersebut meliputi: a.
Cacat se sejak la lahir
Abnormalitas cacat bawaan mempengaruhi efisiensi sistem muskuloskeletal dala dalam m body body alig alignme nment, nt, kese keseim imban banga gan n dan dan penam penampil pilan an,, osteog osteogene enesi siss imperf imperfect ect adalah adalah gangguan gangguan yang bersif bersifat at bawaan bawaan atau atau keturun keturunan an yang mempengaruhi tulang. b.
Gangguan Gangguan pada sendi, sendi, tulang tulang dan otot
Osteopo Osteoporos rosis is adalah adalah gangguan gangguan metabol metabolism ism tulang tulang sehingg sehinggaa masa masa tulang tulang menu menuru run, n, komp kompon onen en matr matrik ik yait yaitu u
mine minera rall
dan dan
prot protei ein n
berk berkur uran ang. g.
Osteomalacia adalah penyakit metabolic yang memiliki karakteristik berupa ketidakmampuan dalam proses pengerasan kapur dan pengeluaran mineral. Keru Kerusa sakan kan pada pada perge pergera rakan kan sendi sendi dapat dapat dibe dibeda dakan kan menja menjadi di dua yaitu yaitu inflama inflamator torii dan non inflama inflamator torii joint joint desease desease.. Inflama Inflamator torii joint joint desease desease (contohnya: artritis) memiliki karakteristik berupa peradangan atau merusak membrane synovial. Sedangkan non inflamatori tidak memiliki karakteristik seperti itu, cairan synovial adalah normal.
c.
Keru Kerusa saka kan n sis siste tem m sar saraf af pusa pusatt
Kerusa Kerusakan kan pada berbaga berbagaii kompone komponen n system system saraf saraf pusat pusat yang mengatu mengatur r pergerakan pergerakan dapat mengakibatkan mengakibatkan gangguan gangguan pada body alignment alignment dan mobilisasi. mobilisasi. Sebagai contohnya trauma pada kepala dapat mengganggu pusat motorik dalam cerebrum. d.
Traum raumaa musk muskul ulos oske kele leta tall
Trauma Trauma sistem sistem muskul muskuloske oskelet letal al sangat sangat bervar bervariasi iasi mulai mulai yang sederh sederhana ana sampai yang kompleks (multiple bone fracture) dengan kerusakan jaringan lunak disekitarnya. Fraktur adalah patah atau gangguan kontinuitas tulang.
B.ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASALAH MEKANIKA TUBUH DAN AMBULASI Pengkajian a. Riwa Riwaya yatt Kepe Kepera rawa wata tan n
1)
Data biografi
Data pribadi dapat membantu untuk mengetahui klien serta individual sehingga memu memung ngkin kinka kan n untuk untuk menyu menyusu sun n renca rencana na peraw perawat atan an yang yang tepat tepat.. Data Data ini ini meliputi nama, umur, jenis kelamin, tempat tinggal, jenis transportasi yang digunakan orang yang terdekat klien. 2)
Riwayat sosial
Data ini meliputi pendidikan klien dan pekerjaannya. Seseorang yang terpapar terus pada agen tertentu dalam pekerjaannya akan dapat mempengaruhi status kesehata kesehatan. n. Misalny Misalnya, a, seseor seseorang ang yang bekerja bekerja dengan dengan memerl memerlukan ukan kekuatan kekuatan otot/skeletal untuk mengangkat benda-benda berat. 3)
Riwayat kesehatan ma masa lalu
data ini meliputi kondisi kesehatan individu. Data tantang adanya efek langsung maup maupun un
tidak idak
lang langsu sung ng
ter terhada hadap p
musk muskul ulos oske kele leta tal, l,
misal isal
riwa riwaya yatt
trauma trauma/ker /kerusa usakan kan tulang tulang rawan, rawan, riwayat riwayat artiti artitis, s, osteom osteomieli ielitis tis.. Riwayat Riwayat obat berikut efek sampaingnya sampaingnya misalnya misalnya krotikosteroi krotikosteroid d dapat menimbulkan menimbulkan kelemahan otot.
4)
Riwayat kesehatan se sekarang
Seja Sejak k kapa kapan n timb timbul ul kelu keluha han n apak apakah ah ada ada riwa riwaya yatt trau trauma ma.. HalHal-ha hall yang yang menimbulkan gejalan. Timbulnya gejala mendadak atau perlahan serta timbul untuk pertama kalinya atau terulang. Perlu ditanya pula tentang ada tidaknya gangguan pada sistem lain, masalah-maslaah lain. Adakah alat bantu gerak, jika ada mencapat alat bantu ambulasi seperti kursi roda, tongkat dan lain-lain serta mengkaji pola ambulasi. 5)
Riwayat keluarga
Untuk Untuk menentuk menentukan an hubungan hubungan genetik genetik misalny misalnyaa adanya adanya predis predispos posisi isi,, seperti seperti artritis, spondilitis atritis, gout. 6)
Riwayat diit
Iden Identi tifi fika kasi si ada adanya nya
kele kelebi biha han n
bera beratt
bada badan n
kar karena ena
kond kondis isii
ini ini
dapa dapatt
mengakib mengakibatka atkan n stress stress pada sendi sendi sendi sendi penyangg penyanggaa tubuh tubuh dan predisp predisposi osisi si terjadinya intalibilitas ligamen, khususnya pada punggung pada bagian bawah, kura kurang ngny nyaa inta intake ke kals kalsiu ium m dapa dapatt meni menimb mbul ulka kan n frak fraktu turr kare karena na adan adanya ya dekalsefekasi. 7)
Aktifitas ke kegiatan se sehar hari-hari
Identifikasi pekerjaan pasien dan aktifitas sehari hari. Kebiasaan membawa benda-benda benda-benda berat yang dapat menimbulkan menimbulkan strain strain otot dan jenis jenis trauma lainnya. Orang yang kurang aktifitas mengakibatkan tonus otot menurun.
b. Peme Pemeri riks ksaa aan n Fisi Fisik k
Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis. Bila mungkin gunakan ruangan yang cukup cukup luas luas sehingg sehinggaa pasien pasien dapat dapat berger bergerak ak bebas bebas saat saat dilakuk dilakukan an pemeri pemeriksaa ksaan n gerak/berjalan
1)
Pada Pada saa saatt klie klien n dudu duduk k laku lakuka kan n peng pengam amat atan an sec secar araa umum umum dan dan tega tegakn knya ya
tubuh. 2)
Klien lien ber berdiri diri dan dan peri periks ksaa dada dada pung punggu gung ng dan dan iliu ilium m obser observa vasi si pois poisttur
klien, kelurusan servikal, torakal dan lumbal. Observasi hubungan antara bagian tubuh lain. 3)
Mint intalah alah klien klien untuk untuk berj berjal alan an dan obser observa vassi mobil obilit itas as tump tumpua uann nnya ya,,
gerakan sendi, amati adanya ketidaknyamanan, ketidaknyamanan, kekakuan sendi dan kelemahan kelemahan otot, kurangnya koordinasi atau deformitas. Menilai kemampuan keterbatasan dalam bergerak dengan cara: 1) Bangkit Bangkit dari dari posisi posisi berb berbari aring ng ke posisi posisi duduk. duduk. 2) Kemudia Kemudian n dari kuris kuris ke posisi posisi beridi beridiri. ri. 3) Menil Menilai ai gaya gaya ber berja jala lan. n. Mengukur kekuatan otot dengan gradasi dan metode berikut: 0 (zero)
Tidak ada kontraksi saat di palpasi paralisis.
1 (trace)
Terasa adanya kontraksi otot tapi tidak ada gerakan.
2 (poor)
Dengan bantuan/menyangga sendir dapat melakukan ROM secara penuh.
3 (fair)
Dalam melakukan ROM secara penuh dengan melawan gravitasi tetapi tidak dapat melawan tahanan. Dapat melakukan ROM secara penuh dan dapat melawan tahanan
4 (good)
yang sedang.
5 (normal)
Gerakan ROM penuh dengan melawan gravitasi dan tahanan.
c.
Keku kua atan tan Otot tot dan dan Ganggu gguan Koordin dinasi
Dalam mengkaji kekuatan otot dapat ditentukan kekuatan secara bilateral atau tidak. Derajat kekuatan otot dapat ditentukan dengan. Skala
Presentase Kekuatan
Karakteristik
Normal 0
0
Paralisis sempurna
1
10
Tida Tidak k ada ada gera geraka kan, n, kont kontra raks ksii otot otot dapa dapatt dipalpasi atau dilihat
2
25
3
50
4
75
Gerakan otot penuh melawan grafitasi dengan topangan Gerakan yang normal melawan gravitasi Gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan melawan tahanan minimal
5
100
Kekuatan normal, gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan tahanan penuh
d. Kemam Kemampu puan an Ren Rentan tang g Gera Gerak k
Gerak Sendi
Derajat Rentang Normal
Bahu Adduksi : Gerakan lengan ke lateral dari posisi tangan keatas keatas kepala kepala,, telapak telapak tangan tangan menghad menghadap ap ke posisi posisi
180
yang paling jauh. Siku Fleksi : Angkat lengan bawah ke arah depan dan ke arah atas menuju bahu.
150
Pergelangan tangan Fleksi : Tekuk jari-jari tangan ke arah bagian dalam lengan bawah Ekstens Ekstensii : Luruska Luruskan n pergel pergelanga angan n tangan tangan dari posisi posisi
80-90
fleksi Hiperekstensi : Tekuk jari-jari tangan ke arah belakang sejauh mungkin
80-90 70-90
Abduksi : Tekuk pergelangan tangan ke sisi ibu jari ketika telapak tangan menghadap keatas 0-20 Adduk ddukssi
: Teku Tekuk k
perg pergel elan anga gan n
tang tangan an ke arah arah
kelingking, telapak tangan menghadap ke atas Tangan dan Jari
30-50
Fleksi : Buat kepalan tangan Ekstensi : Luruskan jari
90
Hipere Hiperekste kstensi nsi : Tekuk Tekuk jari-ja jari-jari ri tangan tangan ke belakang belakang
90
sejauh mungkin Abduksi : Kembangkan jari tangan
30
Adduksi : Rapatkan jari-jari tangan dari posisi
20
Abduksi
20
d. Pemeri Pemeriksa ksaan an Diagno Diagnosti stik k
1)
EMG
Untu Untuk k mene menent ntuk ukan an pote potens nsii elek elektr trik ik otot otot EMG EMG untu untuk k memb memban antu tu untu untuk k mendiagnosa adanya kerusakan neuro muskuler. 2)
Biposi otot
Untuk mendiagnosa adanya atropi dan peradangan 3)
Rontgen
Diagnosis Keperawatan 1.
Kerusakan mobilitas fisik
Pengertian Keterbatasan dalam pergerakan fisik pada bagian tubuh tertentu atau pada satu atau lebih extremitas. Batasan karaktetistik
a) Postur tubuh tidak tidak stabil stabil selama melakukan melakukan aktivitas aktivitas rutin b) Keterbatasan Keterbatasan kemampuan kemampuan melakukan melakukan ketrampilan ketrampilan motorik motorik besar. besar. c) Keterbatasan Keterbatasan kemampuan kemampuan melakuka melakukan n keterampil keterampilan an motorik motorik halus. d) Tidak Tidak ada koordina koordinasi si gerak gerak atau atau gerakan gerakan tak ritmis ritmis.. e) Kete Keterb rbat atas asan an ROM ROM f) Sul Sulit berb berbal alik ik g) Perub Perubaha ahan n gaya gaya ber berja jala lan n
h) Gerk Gerkaa lam lamba batt i) Gera Gerak k meny menyeb ebab abka kan n trem tremor or Faktor yang berhubungan
a) Pengo ngobat batan b) Terapi pembatas pembatasan an gerak c) Kurang Kurang penget pengetahua ahuan n mengenai mengenai perge pergeraka rakan n fisik fisik d) IMT di atas atas 75% sesuaid sesuaid engan engan usia usia e) Kerus Kerusak akan an sendo sendori ri pers perseps epsii f) Nyer Nyeri, i, tida tidak k nyam nyaman an g) Kerusak Kerusakan an muskulos muskuloskle kletal tal dan neuromu neuromuskul skuler er
2. Kerusakan mobilitas fisik di tempat tidur
Pengertian Keterbatasan gerak dari posisi yang satu ke posisi yang lain di tempat tidur. Kerusakan kemampuan dalam :
a) Membal Membalikka ikkan n badan dari dari satu satu sisi sisi ke sisi sisi lain. lain. b) Bergerak Bergerak dari posisi posisi supinasi supinasi ke duduk atau atau sebaliknya. sebaliknya. c) Cepat Cepat kembali kembali ke ke posisi posisi semul semulaa secara secara mandir mandirii d) Berubah posisi posisi dari dari pronasi pronasi ke supinasi supinasi atau dari dari supinasi supinasi ke pronasi. pronasi. e) Berger Bergerak ak dari supina supinasi si ke duduk duduk yang lama lama atau sebalik sebaliknya. nya. Berhubungan dengan :
a) Keru Kerusa saka kan n kogn kognit itif if b) Kelemahan Kelemahan otot c) Kura Kurang ng pen penge geta tahu huan an d) Obesitas e) Kerus Kerusak akan an mus muskol kolosl oslet etal al
f) Kerus Kerusak akan an neuro neuromu musku skule ler r g) Pengo ngobat batan 3.
Kerusakan mobilitas di kursi roda
Pengertian Kete Keterba rbatas tasan an dala dalam m pengo pengoper peras asia ian n kursi kursi roda roda secar secaraa mandi mandiri ri di lingk lingkung ungan an sekitarnya. Batasan karakteristik :
a) Kerusakan Kerusakan kemampuan kemampuan dalam dalam mengapre mengapresiasika siasikan n secara secara manual atau elektrik elektrik di tempat rata atau tak rata dan menanjak atau menurut. b) Kerusakan Kerusakan kemampuan kemampuan dalam dalam mengoperasi mengoperasikan kan kursi roda. Berhubungan dengan :
a) Keru Kerusa saka kan n kogn kognit itif if b) Kurang pengetahua pengetahuan n c) Kerus Kerusak akan an pengl penglih ihat atan an d) Kerus Kerusak akan an muskol muskolosk oskle letal tal e) Kerus Kerusak akan an neur neurom omus uskul kuler er f) Obesitas g) Nyeri
4.
Kerusakan kemampuan berpindah
Pengertian : Keterbatasan bergerak secara bebas antara dua tempat yang berdekatan. Kerusakan kemampuan dalam berpindah:
a) Dari Dari tempat tempat tidur tidur ke kursi kursi dan sebal sebalinya inya b) Pergi ke toilet
c) Perg Pergii ke kama kamarr man mandi di d) Diantar Diantaraa tingk tingkat at yang berbeda berbeda e) Dari Dari kursi kursi ke mobi mobill atau atau sebal sebalikny iknyaa f) Dari Dari kurs kursii ke lanta lantaii atau atau sebali sebalikny knyaa Berhubungan dengan :
a) Berk Berkur urang angnya nya kek kekuat uatan an otot otot b) Kerusakan Kerusakan neuro muskuler muskuler c) Kerus Kerusak akan an musk muskul ulosk oskle letal tal d) Nyeri e) Keru Kerusa saka kan n kogn kognit itif if f) Obesitas g) Kerus Kerusak akan an lingk lingkung ungan an h) Kerus Kerusak akan an pengl penglih ihat atan an
.
Kerusakan berjalan
Pengertian : Keterbatasan dalam bergerak di lingkungan dengan menggunakan kaki. Kerusakan kemampuan dalam:
a) Naik tangg ngga b) Berjalan Berjalan memerlukan memerlukan waktu waktu c) Berjal Berjalan an dalam dalam keadaa keadaan n miring miring atau atau bungk bungkuk uk d) Berj Berjal alan an di di tempa tempatt rata rata e) Berj Berjal alan an dit ditun untu tun n Berhubungan dengan :
a) Keru Kerusa saka kan n kogn kognit itif if b) Depresi Depresi
c) Kerus Kerusak akan an kesei keseimb mbang angan an d) Kerus Kerusak akan an pengl penglih ihat atan an e) Kerus Kerusak akan an musk muskul ulosk oskle letal tal f) Kerus Kerusak akan an neuro neuromu musku skule ler r g) Obesitas h) Nyeri i) Taku Takutt untu untuk k jat jatuh
Perencanaan Diagnosa 1 NOC
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam pasien mampu: 1)
Mobility level, dengan KH:
a. Posi Posisi si seim seimba bang ng b. Menggerakkan Menggerakkan sendi sendi (ROM) (ROM) c. Meng Mengge gera rakk kkan an otot otot d. Pind Pindah ah pos posisi isi e. Memp Memposi osisik sikan an penam penampil pilan an tubuh tubuh f. Ambu Ambula lasi si den denga gan n kurs kursii roda roda 2) Energi Energi conserv conservatio ation n dengan dengan KH: a. Keseim Keseimbang bangan an aktivit aktivitas as dan istira istirahat hat b. Dapat membatas membatasii penggunaan penggunaan energi c. Nutr Nutris isii yan yang g ade adequ quat at 3) Ambula Ambulation tion walking walking dengan dengan KH: a.
Berjalan de dengan pe pelan
b.
Berjalan Berjalan dengan langkah langkah efektif efektif
c.
Dapat berjalan dalam jarak pendek
NIC (Intervensi)
1) Tera Terapi pi aktiv aktivit itas as:: ambula ambulasi si a. Bantu pasien dalam menggunakan menggunakan alat alat bantu bantu berjalan berjalan dan dan mencegah mencegah injuri. injuri. b.
Konsultasikan/ Konsultasikan/memint memintaa bantuan pada terapi fisik untuk merencanakan merencanakan
ambulasi. c. Bantuan Bantuan pasien pasien untuk untuk ber berpinda pindah h tempat tempat.. d. Instruksikan Instruksikan pada pasien pasien bagaimana bagaimana alih alih posisi posisi yang benar dan tepat tepat Rasional a.
Menurunkan po potensial un untuk ce cedera b. Memberikan Memberikan bentuk latihan latihan / program aktivitas aktivitas untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan dan kekuatan individu dan mengidentifikasi mobilitas fungsional membantu meningkatkan kemandirian.
c.
Mence Mencegah gah terj terjadi adinya nya injuri injuri fisi fisik k dan dan memp memper ermu mudah dah pasie pasien n dal dalam am berp berpind indah ah..
d.
Mencegah te terjadinya inj inju uri fi fisik. 2) Ener Energi gi man manag agem emen entt : a. Menentu Menentukan kan pasien pasien dalam dalam membat membatasi asi perger pergerakan akan fisik fisik.. b. Menentukan Menentukan penyebab penyebab cepat lelah lelah (nyeri, (nyeri, pengobatan, pengobatan, perilaku) perilaku) c. Monito Monitorr lokasi lokasi ketidakn ketidaknyama yamanan nan nyeri nyeri selama selama aktivit aktivitas. as. d. Batasi Batasi rangsa rangsangan ngan dari dari lingkunga lingkungan n untuk teknik teknik relaksa relaksasi. si. Rasional
a.
Menghemat energi
b.
Untuk mencegah mencegah terjadinya terjadinya cepat cepat lelah
c.
Peru Peruba baha han n dap dapat at meng mengid iden enti tifi fika kasi sika kan n ter terja jadi diny nyaa kom kompl plik ikas asii
d.
Untuk me mengurangi rasa nyeri. 3) Teaching Teaching:: presci prescibed bed activit activity y
a.
Inst nstruks ruksik ikaan pada pada pas pasien ien baga bagaim iman anaa cara cara perg perger erak akan an /akt /aktiv ivit itas as yang yang
benar/tepat. benar/tepat. b. Informasikan Informasikan pada pada pasien pasien tujuan dan dan manfaat manfaat aktifitas aktifitas yang benar/tepat benar/tepat c. Instruksikan Instruksikan pada pasien bagaimana bagaimana cara cara tolerance tolerance aktifit aktifitas. as. Rasional a.
Mence ncegah ter terjadi adinya nya inj injur urii da dan ko kompli plikas kasi
b.
Meningkatkan Meningkatkan pengetahuan pengetahuan pada pada pasien pasien
c.
Mencegah ce cepat le lelah sa saat ak aktifitas 4) Exerci Exercise se teraph teraphy: y: joint joint mobi mobilit litas as a. Menentu Menentukan kan atau atau batas batasii perge pergeraka rakan n sendi sendi b. Jelaskan Jelaskan pada pasien/kel pasien/keluarga uarga tujuan tujuan dan rencana rencana pergerakan pergerakan sendi. sendi. c.
Bant Bantu u pasi pasien en unt untuk uk men mengo gopt ptim imal alka kan n posi posisi si tubu tubuh h dala dalam m meng mengge gera rakk kkan an
sendi secara aktif maupun pasir. Rasional a. Mence Mencegah gah terj terjad adiny inyaa kompl komplika ikasi si b. Memberi Memberi pengetahuan pengetahuan pada keluarga dan dan pasien pasien c. Mengo Mengopti ptima malk lkan an kegi kegiata atan n
Diagnosa 2 NOC Tujuan : Setela Setelah h dilakuk dilakukan an tindaka tindakan n keperaw keperawatan atan selama selama 2x24 jam pasien/k pasien/klie lien n
mampu: 1) Body Body positio position: n: self-i self-initi nitiate ated, d, dengan dengan KH: KH: a. Bangkit dari posisi posisi tidur ke tidur, tidur, tidur tidur ke ke duduk duduk dan sebaliknya sebaliknya b. Berlutut Berlutut menuju duduk c. Memiri Memiringka ngkan n pinggul pinggul saat saat akan akan bangu bangun/be n/berdir rdirii
2) Mobil Mobilit ity y level level,, denga dengan n KH: KH: a. ROM aktif b. Menggerakkan Menggerakkan otot otot c. Pindah ndah pos posisi
NIC (Intervensi)
1) Exerci Exercise se tera teraphi: phi: joint joint mobi mobilit lity y a. Jelaska Jelaskan n pada pasie pasien n dan keluar keluarga ga tentang tentang tujuan tujuan dan dan rencana rencana ROM b. Bantu pasien pasien untuk mengopti mengoptimalkan malkan posisi posisi tubuh tubuh c. Lindung Lindungii pasien pasien dari dari trauma trauma sela selama ma exerci exercise se Rasional a.
Membe emberi rika kan n pen penge gettahua ahuan n pad padaa ke keluar luarga ga tent tentan ang g RO ROM
b.
Memberi Memberi rasa nyaman
c.
Mencegah terjadinya trauma 2) Exerci Exercise se teraphy: teraphy: ambulat ambulation ion a.
Motiv otivaasi unt untuk duduk uduk di tem tempat pat tidur dur atau atau sis sisi tempat pat tidur dur sesuai
dengan kemampuan. b. Tempatkan Tempatkan Rasional a.
Memberikan pengetahuan pada keluarga tentang ROM
b.
Memberi Memberi rasa nyaman
c.
Mencegah terjadinya trauma
Diagnosa 3 NOC
Setelah h dilakuk dilakukan an tindaka tindakan n keperaw keperawatan atan selama selama 2x24 jam pasien/k pasien/klie lien n Tujuan : Setela mampu: 1)
Ambul bulation: whee heelhai hair, deng dengaan KH : a. pinda pindah h dar darii dan dan ke kur kursi si roda roda b. tidak cemas cemas saat saat mendorong mendorong kursi kursi roda c. mendor mendorong ong kursi kursi roda roda dengan dengan jarak jarak yang jauh jauh dengan dengan dan dan sedang sedang
2)
Musele fi finction, dengan KH KH : a. keku kekuat atan an kont kontra raks ksii otot otot b. bunyi otot otot c. meng mengon ontr trol ol perg perger erak akan an d. kece kecepa pata tan n ber berge gera rak k e. kete ketenan nanga gan n dal dalam am berge bergerak rak
3)
Mobility level, dengan KH : a. ambu ambula lasi si denga dengan n kurs kursii roda roda b. menggerakkan menggerakkan sendi sendi c. meng mengge gera rakk kkan an otot otot d. pind pindah ah tem tempat pat
NIC (Intervensi)
1)
Exercise teraphy ambulasi a. tingkatk tingkatkan an bantuan bantuan pada pada pasien pasien dalam dalam menggu menggunaka nakan n alat bantu bantu b. bantu pasien pasien untuk pindah tempat tempat c. monitor monitor pasien pasien dalam dalam menggu menggunaka nakan n alat alat bantu bantu
Rasional
a. meningk meningkatk atkan an mobili mobilitas tas fisi fisik k dengan dengan alat alat bantu bantu b. memberi memberi rasa nyaman nyaman dan dan mencegah mencegah terjaidnya terjaidnya trauma trauma c. menin meningka gkatk tkan an kewa kewaspa spadaa daan n 2)
Positioning: Wh Wheelehair
a. pilih pilih kursi kursi roda roda yang yang cocok cocok untuk untuk pasien/ pasien/sta standar ndar b. cek posisi posisi pasien pasien dalam menggunakan menggunakan kursi kursi roda c. instru instruksi ksikan kan pada pasie pasien n bagaimana bagaimana pindah pindah dari dari tempat tempat tidur tidur ke kursi roda, sesuai dengan kenyamanan pasien. Rasional
a. memb member erii ras rasaa nya nyama man n b. mencegah mencegah injuri c. menceg mencegah ah injur injurii dan dan membe memberi ri rasa rasa nyaman nyaman 3)
Musele control a. gunakan gunakan tactil tactil kecil kecil untuk untuk meminim meminimalk alkan an spasme spasme otot otot b. orientasi orientasi pasien pasien dalam menggerakkan menggerakkan fungsi fungsi tubuh c. bantu bantu sedikit sedikit demi demi sediki sedikitt untuk untuk aktifit aktifitas as (ADL) (ADL) d. contr control ol nyer nyerii selam selamaa aktiv aktivit itas as
Rasional
a. untuk untuk men mengur gurang angii spas spasme me otot otot b. mencegah mencegah pergerakan pergerakan tubuh yang salah salah c. menin meningka gkatk tkan an kema kemamp mpua uan n ADL ADL d. memb member erii ras rasaa nyam nyaman an
Diagnosa 4 NOC
Setelah h dilakuk dilakukan an tindaka tindakan n keperaw keperawatan atan selama selama 2x24 jam pasien/k pasien/klie lien n Tujuan : Setela mampu: 1)
Transfer pe performance, de dengan KH KH: a. pindah pindah dari dari tempa tempatt tidur tidur ke ke kursi/ kursi/seb sebalik aliknya nya b. pindah dari dari kursi kursi ke kursi kursi
c. pindah pindah dari dari kursi kursi roda roda ke mobil mobil/ke /kendar ndaraan aan 2)
Balance dengan KH a. berd berdir irii seim seimba bang ngan an b. duduk seimbang seimbang c. ber berjala jalan n seim seimba bang ng
NIC (Intervensi)
1)
Exercise teraphy phy: ambulation a. bant bantu u pasie pasien n untuk untuk pin pindah dah tempa tempatt b. instruksikan instruksikan pada pasien tentang keselamatan keselamatan berpindah berpindah dan teknik ambulasi c. gunakan gunakan tali tali pinggan pinggang g untuk untuk membantu membantu pindah pindah dan dan ambulas ambulasi. i.
Rasional
a. mence mencega gah h terj terjadi adinya nya injur injurii b. memperbaiki memperbaiki posisi posisi tubuh/tekni tubuh/teknik k yang ebnar ebnar saat ambulas ambulasii c. mence encega gah h
terj terjad adin inya ya
inju injurri,
memp mempeermud rmudah ahpa pasi sieen
dan dan
pera perawa watt
meningkatkan mobilisasi. d. membe emberi rika kan n
bent bentuk uk
lati latiha han. n.pr prog ogrram
akt aktivit ivitas as
untuk ntuk
meme memenu nuhi hi
kebutuhan dan kekuatan individu dan mengidentifikasi mobilitas fungsional membantu meningkatkan kemandirian. Diagnosa 5 NOC
Setelah h dilakuk dilakukan an tindaka tindakan n keperaw keperawatan atan selama selama 2x24 jam pasien/k pasien/klie lien n Tujuan : Setela mampu: 1)
Ambulation: walking dengan KH a. berj berjal alan an denga dengan n langk langkah ah efek efekti tif f
b. berjalan berjalan dengan jarak yang dekat (<1 block), sedang (>1 block > 5 block), jauh jauh (5 block block / > 5 blok) blok) c. berj berjal alan an denga dengan n langkah langkah tru truun/ un/nai naik k d. berj berjal alan an denga dengan n langk langkah ah yang yang cepat cepat 2)
Self Self care care:: act activ ivit itie iess of of dai daily ly livi living ng (ADL (ADL)) den denga gan n KH: KH: a. makan b. berpakaian berpakaian c. toileting d. istirahat e. berhias f. ambu ambula lati tion on:: berj berjal alan an
NIC (Intervensi)
1)
Exercise teraphy phy: ambulation a. bantu bantu pasien pasien menggunak menggunakan an alas kaki kaki yang memfasi memfasilit litasi asi berjal berjalan an dan mencegah injuri b. monitor pasien mengguna menggunakan kan tongkat tongkat atau alat alat bantu lain lain c. bant bantu u pasie pasien n saat saat mela melawa wan n ambul ambulas asii d. konsultasikan konsultasikan pada terapi fisik untuk merencanakan merencanakan ambulasi ambulasi
Rasional
a. memb member erii kenyam kenyamana anan n menceg mencegah ah injur injurii b. meningkatkan meningkatkan kewaspadaan kewaspadaan c. menceg mencegah ah cidera cidera dan membe memberi ri keseim keseimbang bangan an pada pasie pasien n d. memb member erik ikan an
bent bentuk uk
kebut kebutuha uhan n dan kekua kekuata tan n
lati latiha han/ n/pr prog ogra ram m oindi oindivid vidu u
dan dan
akti aktivi vita tass
untu untuk k
meme memenu nuhi hi
meng mengide identi ntifik fikas asii
fungsional membantu meningkatkan kemandirian terhadap pasien. 2)
Self care asisten a. monitor monitor kemamp kemampuan uan pasie pasien n dalam dalam perawa perawatan tan diri diri b. tingkatkan tingkatkan kemampuan kemampuan klien klien dalam ADL
mobil mobilit itas as
c. tentukan tentukan rutini rutinitas tas aktifi aktifitas tas dalam dalam peraw perawata atan n diri Rasional
a. menget mengetahui ahui sejau sejauh h mana dapat dapat melak melakukan ukan peraw perawatan atan diri diri b. meningkatkan meningkatkan kemampuan kemampuan ADL ADL c. memb member erik ikan an terapi terapi yang yang terpr terprog ogra ram m
B. Konsep asuhan keperawatan Dengan Klien Gangguan Mobilisasi
Pengkajian menurut Carpenito dan Doenges sebagaimana dikutip oleh TarwotoWartonah (2004) : a.Tingkat aktivitas b.Pola aktivitas aktivitas sehari-hari. sehari-hari. c.Jenis frekuensi dan lamanya latihan fisik. d.Tingkat kelelahan. e. Aktivitas yang membuat lelah. f. Riwayat sesak nafas. g. Ganguan pergerakan. h. Penyebab gangguan pergerakan. i. Tanda dan gejala j. Efek dari dari gangguan gangguan pergerakan. pergerakan. k.Pemeriksaan fisik. l. Tingkat kesadaran. m. Postur bentuk tubuh. 1. Skoliosis 2. Kiposis
3. Lordosis 4. Cara berjalan n. Ekstermitas 1. Kelemahan 2. Gangguan sensorik 3. Tonus otot 4. Atropi 5. Tremor 6. Gerakan tak terkendali 7. Kekuatan otot 8. Kemampuan berjalan 9. Kemampuan duduk 10. Kemampuan berdiri 11. Nyeri sendi 12. Kekuatan sendi
Doenges (1998) dalam pengkajiannya meliputi: Subjektif : Keengganan untuk bergerak (keluhan nyeri/ rasa tidak nyaman) Objektif :ketidak mampuan untuk bergerak dalam lingkungan fisik,termasuk gerakan diatas tempat tidur,pindah dan berjalan.Koordinasi terganggu.rentang
gerak terbatas.Kekuatan otot,kendali dan atau massa menurun.Keterbatasan gerakan termasuk protokol mekanik,medik. O= mandiri penuh 1= memerlukan bantuan peralatan atau alat. 2= memerlukan bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan atau penyuluhan. 3= memerlukan bantuan dari orang lain dan peralatan. 4= tergantung,tidak berpartisipasi dalam aktifitas(kode diadaptasi dari E.Jones et al.November 1974).Patient classification for long-term care User’s manual,HEW,publication No.HRA-74-3107) Diagnosa Keperawatan 1.Intoleran aktivitas Definisi:kondisi dimana seseorang mengalami penurunan energi fisiologis dan psikologis psikologis
untuk melakukan melakukan aktivitas aktivitas sehari-hari. sehari-hari.
Kemungkinan penyebab: a.
Kelemahan umum.
b.
Bedrest Bedrest yang lama lama /immobilisas /immobilisasii
c.
Motivasi yang kurang.
d.
Pembatasan pergerakan.
e.
Nyeri
Kemungkinan ditemukan data : a.
Verbal me mengatakan ad adanya ke kelemahan
b.
Sesak nafas/pucat nafas/pucat
c.
Kesulitan dalam pergerakan
d.
Abnor normal na nadi ,t ,tekana kanan n da darah te terhad hadap respon akti ktivitas itas Kondisi klinis:
a.
Anemia
b.
Gagal ginjal ginjal kronis kronis
c.
Gangguan jantung
d.
Kardiak aritma
e.
COPD f. Gangg Gangguan uan meta metabol bolis isme me
g.
Gangguan musculuskeletal
Tujuan yang diharapkan: a.
Kelemahan yang berkurang
b.
Berpartisipasi Berpartisipasi dalam perawat perawatan an dini
c.
Memper pertahank hankaan kem kemampuana uanak ktivit vitas seo seopti ptimal mung mungk kin. INTERVENSI 1. Moni Monito torr keter keterba bata tasa san n aktivitas,kelemahan saat aktivitas 2. Bantu Bantu pasie pasien n dala dalam m mela melakuk kukan an aktivitas sendiri 3. Cata Catatt tanda tanda vit vital al sebe sebelu lum m dan dan sesudah aktivitas 4. Kola Kolabor boras asii denga dengan n dokte dokterr dan dan fisioterapi dalam latihan aktivitas 5. Lakuk Lakukan an isti istira rahat hat yang yang ade adekua kuatt setelah latihan dan aktivitas 6. Beri Berikan kan diet diet yan yang g adekua adekuatt denga dengan n
RASIONAL 1. Merencanakan intervensi dengan tepat 2. Pasien dapat memilih dan merencanakannya sendiri. 3. Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan peningkatan selama selama aktivitas aktivitas 4. Meningkatkan kerja sama tim dan perawat holisti holistik k
kolaborasi ahli diet
5. Membantu mengembalikan energi
7. Beri Berikan kan pend pendidi idikan kan kes keseha ehata tan n Tentang: a. Perubahan gaya hidup untuk
6. Metabolisme membutuhkan energi
menyimpan energi b. Penggunaan Penggunaan alat bantu bantu
7. Meningkatkan pengetahuan dalam
pergerakan pergerakan
perawatan perawatan diri
2. Gangguan mobilitas fisik Definisi :kondisi dimana pasien tidak mampu melakukan pergerakan secara mandiri. Kemungkimam penyebab : a. Gangg Gangguan uan perse persepsi psi kogni kogniti tif f b. Imobilisasi Imobilisasi c. Gang Ganggu guan an neur neuro o musk muskul uler er d. Kele Kelema maha han/ n/pa para rali lisi siss e. Pasi Pasien en deng dengan an trak traksi si
Kemungkinan ditemukan data: a. Gangg Gangguan uan dalam dalam perge pergera raka kan n b. Keterbatasan Keterbatasan dalam dalam pergerakan pergerakan c. Menur Menurunk unkan an kekua kekuata tan n otot otot d. Nyer Nyerii saat saat perg perger erak akan an e. Kont Kontra raksi ksi dan dan antr antropi opi otot otot
Kondisi klinis: a. Frakt Fraktur, ur,ka kasus sus denga dengan n traks traksii b. Rematik Rematik arthitis arthitis c. Stroke d. Depresi e. Gang Ganggu guan an neuro neuromu musk skul uler er Tujuan yang diharapkan: a. Pasien Pasien dapat dapat menunj menunjukka ukkan n peningkat peningkatan an mobili mobilitas tas b. Pasien mengata mengatakan kan terjadi terjadi peningkatan peningkatan aktifitas aktifitas INTERVENSI
RASIONAL
1. Pertahankan body alignmen dan posisi
1. Mencegah iritasi dan mencegah
yang nyaman
komplikasi.
2. Cegah pasien jatuh berikan pagar
2. Mempertatahankan keamanan pasien.
pengaman pengaman pada tempat tempat tidur tidur
3. Meningkatkan sirkulasi dan mencegah
3. Lakukan latihan aktif maupun pasiff
kontraktur .
4. Lakukan fisioterapi dada dan postural
4. Meningkat fungsi paru.
drainase. 5. Monitor kulit yang tertekan ,amati kemungkinan diabetes. 6. Tingkatkan Tingkatkan aktivitas sesuai batas
5. Memonitor gangguan integritas kulit. 6. Mempertahankan tonus otot.
toleransi. 7. Berikan terapi jika ada indikasi nyeri sebelum atau setelah latihan.
7. Mengurangi rasa nyeri.
8. Pertahan nutrisi yang adekuat dengan kolaborasi ahli diet.
8. Nutrisi diperlukan untuk energi/
9, Kolaborasi dengan fisioterapi dalam program program latihan. latihan. 10. Lakukan pengetahuan kesehatan tentang:
9. Kerjasama dalam perawatan holistik.
a. Pencegahan konstipasi b. Body mechanic dan posisi
10. Memberikan pengetahuan dalam perawatan perawatan dini.
c. Latihan dan istirahat 11. Lakukan kerjasama dengan keluarga dalam perawatan klien. 12. Bantu pasin dalam memutuskan penggunaan penggunaan alat bantu bantu berjalan berjalan 13. Lakukan ambulasi sebanyak mungkin jika memungkink memungkinkan an
11. Meneruskan perawatan setelah pulang 12. Menentukan pilihan yang tepat dalam penggunaan alat. 13. Immobilisasi yang lama dapat menimbulkan dekubitus
3. Keletihan Definisi:kondisi dimana seseorang mengalami perasan letih yang berlebihan secara terus-menerus dan penurunan kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak dapat hilang dengan istirahat. Kemungkinan penyebab: a.
Menur enurun unny nyaa prod produk uksi si meta metabo boli lism sme. e.
b.
Pembatasan Pembatasan diet. diet.
c.
Anemia.
d.
Keti Ketida dak k sei seimb mban anga gan n glu gluko kosa sa dan dan ele elekt ktro roli lit. t.
Kemungkinan ditemukan data: a.
Kekurangan energi.
b.
Ketidak Ketidak mampuan mampuan melakukan melakukan aktivitas. aktivitas.
c.
Menurunnya pe penampilan
d.
Lethargy.
Kondisi klinis: a.
Anemia.
b.
Kanker
c.
Depresi
d.
Diabetes melitus
Tujuan yang diharapkan: a.
Pasi Pasien en meng mengat atak akan an kele keleti tiha han n berku berkura rang ng..
b.
Meningkatnya Meningkatnya tingkat tingkat energi. energi.
c.
Pasien Pasien dapat dapat melakuk melakukan an aktiv aktivitas itas sesuai sesuai kema kemampu mpuanny annyaa secara secara bertaha bertahap. p.
INTERVENSI
RASIONAL
1. Monitor keterbatasan aktifitas
1. Merencanakan intervensi dengan tepat
kelemahan saat aktivitas. 2. Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sendiri. 3. Catat tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas. 4. Kolaborasi dengan dokter dan fisioterapi dalam latihan aktivitas 5.Lakukan istirahat yang adekuat setelah latihan dan aktivitas 6.Berikan diet yang adekuat dengan
2. Pasien dapat memilih dan merencanakannya sendiri. 3. Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan peningkatan selama selama aktivitas aktivitas 4. Meningkatkan kerja sama tim dan perawat perawat holistik holistik 5. Membantu mengembalikan energi 6. Metabolisme membutuhkan energi
kolaborasi ahli diet 7.Berikan pendidikan kesehatan Tentang:
7. Meningkatkan pengetahuan dalam perawatan perawatan diri
a. Perubahan gaya hidup untuk menyimpan energi b. Penggunaan alat bantu pergerakan
4. Defisit perawatan diri: Definisi: Kondisi dimana pasien tidak dapat melakukan sebagian atau seluruh aktivitas sehari-hari sendiri seperti :makan,berpakaian,mandi,dan lain-lain. Kemungkinan penyebab:
a. Ganggua Gangguan n neuro muskule muskuler r b. Menurunnya Menurunnya kekuatan kekuatan otot c. Menurunnya Menurunnya kontrol kontrol otot dan koordinasi koordinasi d. Kerusakan Kerusakan persepsi persepsi koknitif koknitif e. Depr Depres esii f. Gangg Gangguan uan fisi fisik k Kemungkinan ditemukan data: a. Ketidak Ketidak mampuan melakukan melakukan aktifitas aktifitas b. Frustasi Frustasi
Kondisi klinis: a. Gangguan serebralvaskul serebralvaskuler er b. Trauma modulla modulla spinalis spinalis c. Dime Dimensi nsiaa d. Depre Depresi si e. Kekuran Kekurangan gan energ energii f. Gangg Gangguan uan otot otot g. Kerusak Kerusakan an kaknitif kaknitif
Tujuan yang diharapkan: Pasien dapat melakukan perawatan diri secara aman
INTERVENSI
RASIONAL
1. Lakukan kajian kemampuan pasien
1. Memberikan informasi dasar dalam
dalam perawatan diri terutama ADL
menentukan rencana perawatan.
2. Jadwalkan jam kegiatan tertentu
2. Perencanaan yang matang dalam
untuk ADL
melakukan kegiatan sehari-hari
3. Jaga privasi dan keamanan pasien
3. Memberikan keamanan
selama memberikan perawatan 4. Berikan penjelasan sebelum melakukan tindakan
4. Meningkan self-esteem dan motifasi
5. Selama melakukan aktivitas dberikan dukungan dan pujuan kepada
5. Meningkatkan self-esteem
pasien 6. Lakukan aktif dan pasif 7. Monitor tanda vital,tekanan darah
6. Meningkatkan sirkulasi darah 7. Mengecek perubahan keadaan pasien
sebelum dan sesudah ADL
8. Berikan obat nyeri jika dalam aktifitas terasa nyeri dengan kolaborasi
8. Pasien lebih komperatif dalam
dokter.
beraktifitas beraktifitas
9. Berikan diet tinggi protein
9. Meningkatkan dan membantu membangun jaringan tubuh
10. Monitor pergerakan usus dan bladder. bladder.
10. Mengetahui fungsi usus dan bladder
11. Berikan pendidikan kesehatan: a. Perawatan diri seperti mandi
11.Meningkatkan pengetahuan dan motifasi dalam perawatan diri
b. Perawatan kuku,rambut dan lainlain c. Latihan aktif dan pasif d. Keamanan aktifitas dirumah e. Komplikasi mungkin timbul
Capenito(1997) dalam diagnosanya:
5. Ketidak berdayaan yang berhubungan dengan kehilangan kontrol dan gangguan yang berhubungan berhubungan dengan pantangan gaya hidup hidup Kriteria pengkajian fokus: a.
Pema Pemaha hama man n tent tentan ang g pemb pembat atas asan an akti aktifi fita tass
b.
Persepsi Persepsi terhadap terhadap kontrol kontrol
c.
Efek-efek pada gaya hidup Makna klinis: Respon klien terhadap kehilangan kontrol tergantung pada makna pribadi dari kehilangan pola koping individu karakteristik pribadi dan respon terhadap orzng lain.
INTERVENSI
RASIONAL
1.Berikan dorongan pada klien untuk
1. Dialog terbuka meningkatkan rasa
berbagi perasaannya perasaannya dan rasa rasa takut
berbagi dan rasa sejahtera. sejahtera.
berkenaan berkenaan dengan pembatasa pembatasan n pergerakan. pergerakan. 2. Tentukan respon lazim klien terhadap masalah.
2. Untuk merencanakan perawatan efektif perawat harus menentuka menentukan n apakah biasanya klien mencari mencari perubahan perubahan perilaku perilaku mereka sendiri untuk mengontrol masalah atau mengharapkan oranglain atau faktor eksternal untuk mengontrol masalah. 3. Pakaian sehari-hari memungkinkan klien
3. Anjurkan klien untuk menggunakan
mengekspresikan individualitasnya yang
baju daripada daripada piyama piyama dan
meningkatkan harga diri dan menurunkan
menggunakan perhiasan pribadi yang
perasaan perasaan tak berdaya. berdaya.
paling disukai( disukai(mis,to mis,topi pi baseball,atau baseball,atau kaos kaki berwarna-warni).
4. Rencanakan strategi untuk menurunkan kemonotonan dari immobilitas: a. Variasikan rutinitas harian bila mungkin. b. Minta Minta klien berpartis berpartisipaai ipaai dalam dalam rencana harian bila mungkin. c. Coba untuk membuat rutinitas senormal mungkin (mis,biarkan klien
4. Tindakan ini dapat membantu kemonotonan imbilitas dan mengkompensasi efek-efek psikologis immobilitas(mis,penurunan lapang perhatian perhatian dan menurunkan menurunkan motivasi motivasi))
menggunakan pakaian sehari-hari diinginkan) d. Dorongan untuk pengunjung e. Ubah lingkungan fisik bila mungkin(mis,papan buletin terbaru,ganti gambar pada dinding,atau atur ulang perabotan) f. Pertahankan lingkungan yang nyaman dan ceria.Tempatkan klien dekat jendela bila mungkin.Bila diperbolehkan,tempatkan toples ikan emas untuk variasi pemandangan. g. Berikan banyak bahan bacaan (atau buku dalam dalam rekaman:bil rekaman:bilaa kerusakan kerusakan menyebabkan kemampuan bacaan terganggu )dan televisi atau radio.
Daftar Pustaka
Johnson, marion,dkk. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) second edition. Missouri:Mosby
Me Closkey, Joanne C,dkk. 2000. Nursing Intervensi Classifcation (NIC) second edition. Missouri:Mosby
NANDA NANDA Internasional. Internasional.2005.Nurs 2005.Nursing ing Diagnosa Diagnosa Definition Definition and Clasificatio Clasification n (NANDA) 2005-2006. Washington DC:Amerrican Nurses Association
Potter and Perry’s. 2001. Fundamental of Nursing. Australia : Mosby
Departemen Kesehatan RI. 1995. Penerappan Proses Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Muskuluskeletal.Jakarta