BAB I PENDAHULUAN
Kelenjar hipofisis merupakan struktur komplek yang terletak pada dasar otak, terlet terletak ak dalam dalam sela sela tursik tursika, a, rongga rongga berdin berdindin ding g pada tulang tulang sphenoi sphenoid. d. Kelenj Kelenjar ar hipofi hipofisis sis manusi manusiaa dewasa dewasa terdir terdirii dari dari lobus lobus poster posterior ior dan lobus lobus anteri anterior or yang berhubungan dengan hipotalamus melalui tungkai hipofisis. Bagian Bagian anteri anterior or kelenj kelenjar ar hipif hipifisi isiss mempuny mempunyai ai banyak banyak fungsi fungsi dan karena karena memili memiliki ki kemamp kemampuan uan dalam dalam mengat mengatur ur fungsi fungsi – fungsi fungsi dari dari kelenj kelenjar ar – kelenj kelenjar ar endokrin lain, maka bagian ini disebut dengan master gland. Sel – sel hipofisis anterior merupakan sel – sel yang memiliki spesialisasi untuk mensekresi hormon – hormon tertentu, dimana telah kita ketahui ada tujuh hormon yang disekresi pada bagian ini salah satunya adalah Growth Hormon. Bila Bila daer daerah ah ini ini menga mengala lami mi gangg ganggua uan, n, maka maka akan akan terj terjad adii sekr sekres esii yang yang abnormal pada salah satu atau lebih hormon yang diproduksi pada daerah ini. Pada makalah ini kami memcoba membahas salah satu gangguan dari kelenjar hipofisis yaitu Hiper sekresi Growth Hormon dimana dimana terjad terjadii produks produksii yang yang berleb berlebiha ihan n sehi sehingg nggaa meni menimb mbul ulkan kan kela kelain inan an pada pada pert pertum umbu buhan han tula tulang ng.. Pada Pada anak anak – anak anak penyakit ini dinamakan Gigantisme sedang Gigantisme sedang pada orang dewasa disebut Akromegali disebut Akromegali..
1
BAB II PEMBAHASAN
A. DASAR TEORI a. Pengertian
Kelebihan hormon pertumbuhan adalah peningkatan kadar ! dalam darah. Peningkatan kadar ! menyebabkan peningkatan tulang, tulang rawan dan jaringan lain. b. Penyebab
Kelebihan hormon pertumbuhan biasanya disebabkan oleh tumor hipofisis yang mensekresi rowth !ormon atau karena kelainan hipotalamus yang mengarah pada pelepasan growth hormon yang berlebihan. c. Penyakit Kelebihan GH o
ingantisme, suatu penyakit kelebihan pertumbuhan longitudinal tulang yang dijumpai pada kelebihan ! sebelum pubertas.
o
"kromegali, suatu penyakit proliferasi jaringan ikat yang dijumpai pada orang dewasa dengan kelebihan !. Karena pertumbuhan tulang panjang telah berhenti pada masa dewasa, maka kelebihan ! tidak dapat menyebabkan
pertumbuhan
tulang. Kelainan
ini
berkaitan
dengan
pertumbuhan tulang rawan tangan dan kaki, hidung, rahang, dagu, dan
#
tulang – tulang wajah. Proliferasi ini juga terjadi di jaringan ikat organ – organ interna, termasuk jantung. d. Gambaran Klinis o
Pada igantisme, tubuh tinggi seperti raksasa
o
Pada akromegali, jari – jari, rahang, dagu, tangan dan kaki menebal.
o
Karena kelebihan h biasanya disebabkn oleh suatu adenoma yang tumbuh agresif, maka sel – sel hipofisis anterior penghasil hormon lainnya sering rusak. $engan demikian gejala – gejala kelebihan ! sering berhubungan dengan gejala yang berkaitan dengan defisiensi system hormon lain.
e. Patofisiologi
Kelebihan ! hampir selalu disebabkan oleh tumor hipofisis yang bersekresi, meskipun jarang tidak ada perbedaan mengenai jenis tumor yang timbul. !ipersekresi ! yang terjadi semasa anak sebelum terjadi fusi dari efpifise menyebabkan igantisme. "nak – anak ini memiliki proporsi tubuh yang besar karena pertumbuhan masih baik panjang maupun lebarnya tulang. %aringan lunak membesar sepanjang kerangka tubuh. !ipersekresi ! yang terjadi setelah epifise berfusi menyebabkan akromegali. Kelainan ini dapat dialami oleh pria maupun wanita. Perubahan yang terjadi berjalan lambat dan progresif, dan sering tidak dapat dikenali. &angan tampak seperti spadelike, pembesaran mandibula menyebabkan under bite dan memperbesar ruang antara geligi bawah. Kening dan tulang orbita
'
menjadi menonjol, pelebaran jarak antara sendi terjadi bersamaan dengan peningkatan pertumbuhan kartilago. !al ini mengawali terjadinya osteoartritis yang terasa nyeri dan keterbatasan gerakan sendi. f.
Pemeriksaan Diagnostik o
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar ! akan menunjang diagnosis gigantisme atau akromegali
o
Pada kedua penyakit tersebut dapat terjadi peningkatan kadar glukosa darah
g. Komplikasi
Komplikasi akromegali antara lain adalah hipertrofi jantung dan hipertensi. $iabetes mellitus dapat terjadi akibat efek ! pada peningkatan glukosa darah dan penurunan kepekaan sel terhadap insulin. h. Penatalaksanaan o
Pengobatan kelebihan ! biasanya adalah aksisi tumor penghasil ! secara bedah
o
%uga dapat diberikan terapi radiasi
o
Bromokriptin, suatu antagonis dopamine mungkin efektif menurunkan kadar !.
(
untuk
B. ASUHAN KEPERAWATAN a. Pengkajian
1. Kaji usia, jenis kelamin dan riwayat penyakit yang sama dalam keluarga #. Kaji )iwayat penyakit Sejak kapan pasien mulai merasakan gejala dari panyakit '. Keluhan utama pasien * o
Perubahan ukuran dan bentuk tubuh serta organ – organ tubuh seperti jari – jari, tangan dan sebagainya.
o
+yeri punggung dan perasaan tidak nyaman
(. Pemeriksaan isik o
"mati bentuk wajah, khas seperti bibir dan h idung besar, tulang supraorbita menjorok
o
Kepala, tangan dan kaki juga bertambah besar, dagu menjorok ke depan
o
"mati adanya kesulitan mengunyah dan geligi yang tidak tumbuh dengan baik
o
"mati perubahan persendian dimana pasien mengeluh nyeri dan sulit bergerak.
-
b. Diagnosa Keperawatan
1. angguan body image bd perubahan penampilan fisik #. +yeri punggung bd penekanan jaringan tulang, hormon pertumbuhan yang berlebihan '. "nsietas bd perubahan status kesehatan (. Kurang pengetahuan bd kurang informasi tentang proses penyakit
/
c. Rencana Asuhan Keperawatan
1. angguan body image bd perubahan penampilan fisik &ujuan * Pasien kembali memiliki citra tubuh yang positif Intervensi Rasionalisasi 1. Kaji perubahan penanpilan dan 1. 3emberikan informasi untuk makna dari perubahan itu mengkaji dampak dari perubahan
#. $orong Pasien untuk mengutarakan #. 3emudahkan pasien untuk reaksi dan perasaannya tentang mengenali dan mengekspresikan semua perubahan secara lisan keprihatinannya '. 0akukan pengkajian terhadap '. 3endorong terhadap strategi strategi pasien dan keluarganya koping yang biasa dilakukan untuk mengatasi masalah pasien dan pernah berhasil dimasa lalu (. Bantu dan dorong pasien agar (. 3endorong Pasien untuk menghasilkan penampilan yang meneruskan fungsi dan peran yang maksimal dan menggali alternatif aman dan menggali alternatif lain lain pada fungsi peran sebelumnya -. $orong dan Bantu pasien dalam -. Pencapaian tujuan ini mengambil keputusan tentang menghasilkan dorongan positif perawatan dan meningkatkan harga diri /. dentifikasi sumber – sumber dari /. 3embantu pasien dalam pasien sendiri untuk memberikan mengidentifikasi sumber – sumber dukungan tambahan dari diri sendiri dan menerima bantuan orang lain bila diperlukan 2. 3embantu pasien kearah penerimaan diri dan bersosialisasi dengan orang lain
2
#. +yeri punggung bd penekanan jaringan tulang, hormon pertumbuhan yang berlebihan &ujuan * +yeri berkurang Intervensi Rasionalisasi 1. Kaji nyeri, lokasi, karakteristik, 1. 3embantu e5aluasi intensitas ketidak nyamanan
derajat
#. $orong pasien menyatakan masalah, #. Penuruan ansietas meningkatkan mendengar dengan aktif dan berikan relaksasi dan kenyamanan dukungan dengan menerima pasien dan memberikan informasi yang tepat '. Bersama pasien mencari posisi yang '. Posisi yang meringankan tekanan membuatnya merasa nyaman pada tulang punggung dapat mengurangi nyeri (. $orong penggunaan tehnik relaksasi (. 3embantu pasien istirahat lebih efektif dan memfokuskan kembali perhatian, dapat meningkatkan kemampuan koping, menurunkan nyeri dan ketidak nyamanan -. "njurkan pada keluarga untuk -. $ukungan keluarga membantu pasien dalam pergerakan meningkatkan koping bila diperlukan sehingga dapat lebih relaks /. Berikan 4bat anelgesik bila perlu
/. 3enghilangkanmengurangi nyeri pasien
'. "nsietas bd perubahan status kesehatan
6
dapat klien
&ujuan * 3engalami penurunan ansietas Intervensi Rasionalisasi 1. Kaji tingkat ansietas. Bantu pasien 1. 3emandu inter5ensi terapeutik mengidentifikasi keterampilan dan partisipasi dalam perawatan koping yang telah dilakukan berhasil diri. Keterampilan masa lalu dapat pada masa lalu mengurangi ansietas
#. Berikan informasi panyakitnya
tentang #. 3eningkatkan membantu dalam ansietas
pengetahuan mengurangi
'. $orong Pasien mendiskusikan '. 3eningkatkan kesadaran dan ansietas dan gali keprihatinan pemahaman hubungan antara mengenai penyakitnya tingkat ansietas dan prilaku (. Berikan upaya kenyamanan dan (. 3embantu hindari akti5itas yang menyebabkan kecemasan stress -. ntruksikan pasien dalam program pangobatan
dalam
aspek -. Pengetahuan pasien mengurangi ansietas
(. Kurang pengetahuan bd sumber informasi yang tidak adekuat &ujuan * Pengetahuan pasien tentang penyakitnya bertambah
7
mengurangi
membantu
Intervensi 1. Kaji tingkat pengetahuan tentang panyakitnya
Rasionalisasi klien 1. Sebagai dasar pedoman dalam memberikan informasi
#. Perhatikan tingkat ansietastakut dan #. $apat mempengaruhi kemampuan perubahan proses piker pasien untuk mengakses dan menggunakan pengetahuan '. Berikan informasi tentang proses '. 3eningkatkan pemahaman dapat penyakit,gejala dan perubahan yang mengurangi ansietas dan terjadi menurunkan kesalahan konsep tentang apa yang dialami pasien (. $orong dan berikan kesempatan (. 3eningkatkan pasien dan keluarga untuk bertanya meningkatkan keputusan. -. $iskusikan kembali pasienkeluarga tentang yang diberikan
proses belajar, pengambilan
dengan -. 3emastikan tidak terjadinya informasi kesalahan konseppemahaman pasienkeluarga tentang paenyakitnya.
BAB III PENUTUP
18
Kesimplan
!ipersekresi rowth !ormon sering disebabkan tumor pada hipofisis bagian anterior dimana terjadi pengeluaran hormon pertumbuhan yang berlebihan sehingga terjadi pertumbuhan tulang dan jaringan lunak yang abnormal. Pada anak – anak keadaan ini menyebabkan penyakit gigantisme dan pada orang dewasa dinamakan akromegali. Keadaan ini memang kadang
tidak menyebabkan gangguan pada fungsi
tubuh, namun perubahan bentuk dan penanpilan tubuh yang
tidak biasa
mengakibatkan penderita penyakit ini merasa tidak nyaman akan dirinya. 9ntuk itu perlu adanya dukungan dari perawat dan keluarga agar pasien dapat menerima keadaan dirinya dan dapat bersosialisasi dalam menjali hidup dimasyarakat.
DA!TAR PUSTAKA
11
Barbara :. 0ong. Keperawatan edikal !edah.;ol '. Bandung.
disi (. %akarta. Penerbit Buku kedokteran >:. 177-
>li?abeth %. :orwin. !uku %aku Patofisiologi %akarta. Penerbit Buku Kedokteran >:. #881 !otma )umahorbo, SKp. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan %istem &ndokrin. %akarta. Penerbit Buku Kedoteran >:. 1777
3. >. $oenges, 3. . 3oorhouse, ".:. eissler. Rencana Asuhan Keperawatan. >disi '. %akarta. Penerbit Buku Kedokteran >:. #888 uyton and !all. !uku Ajar 'isiologi Kedokteran. >disi 7. %akarta. Penerbit Buku Kedokteran >:. 1772.
1#