LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATA KEPERAWATAN N PADA PASIEN DENGAN PNEUMONIA DI RUANG 27 RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG
DEPARTEMEN MEDIKAL
OLEH: MAULANA RAHMAT H 115070200111030
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWA KE PERAWATA TAN N FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015
LAPORAN PENDAHULUAN A. DEFINISI Menurut Muttaqin, A (2008) Pneumonia adalah proses inflamasi parenkim paru yang terdapat konsolidasi dan terjadi pengisian rongga alveoli oleh eksudat yang dapat diseakan oleh akteri, virus, jamur dan enda! enda asing" Pertukaran gas tidak dapat erlangsung pada daerah yang mengalami konsolidasi, egitupun dengan aliran darah di sekitar alveoli, menjadi terhamat dan tidak erfungsi maksimal" #ipoksemia dapat terjadi, ergantung pada anyaknya jaringan paru!paru yang sakit (Mansjoer, 200$)" Pneumonia adalah penyakit inflamasi pada paru yang di%irikan dengan adanya konsolidasi akiat eksudat yang masuk dalam area alveoli" (A&ton ' ugate, 200) B. ETIOLOGI 1. *akteri 2. irus 3. /amur . Aspirasi 5. -nhalasi
+ strepto%o%us pneumoniae, staphylo%o%us aureus + -nfluen.a, parainfluen.a, adenovirus + andidiasis, histoplasmosis, aspergifosis + Makanan, %airan, lamung + 1a%un atau ahan kimia, rokok, deu dan gas
Penyea tersering pneumonia akterialis adalah akteri () gram, Streptococcus Pneumoniae yang menyeakan pneumonia streptokokus" *akteri Staphylococcus Aureus adalah streptokokus eta!hemolitikus grup A yang juga sering menyeakan pneumonia,demikian juga pseudomonas aeroginosa.
Pneumonia lain diseakan oleh virus misalnya influen.a"
Pneumonia mikoplasma, 3uatu pneumonia yang relatif sering dijumpai yang diseakan oleh suatu organisme yang erdasarkan eerapa aspeknya erada diantara akteri dan virus (Asih'4ffendy, 2005)" !. FAKTOR RESIKO aktor!faktor resiko terkena pneumonia, antara lain+ -nfeksi 3aluran 6afas Atas (-3PA), usia lanjut, alkoholisme, rokok, kekurangan nutrisi, umur dia7ah 2 ulan, jenis kelamin laki!laki, gi.i kurang, erat adan lahir rendah, tidak mendapat A3- memadai, polusi udara, kepadatan tempat tinggal, imunisasi yang tidak memadai, efisiensi vitamin A dan penyakit kronik menahun" D. KLASIFIKASI erdapat dua kategori yaitu+ 1. !"##$%&'()A*+$&,-)P%-$#"%&/ ommunity!a%quired pneumonia (AP) adalah pneumonia menular pada seseorang yang tidak didapat dari rumah sakit" AP adalah pneumonia yang paling umum terjadi" Penyea
paling umum AP
eragam,
tergantung
pada
usia
seseorang,
%ontoh
penyeanya
3trepto%o%%us pneumoniae, virus, akteri yang atypi%al, dan #aemophilus influen.ae" 3e%ara keseluruhan, 3trepto%o%%us pneumoniae adalah yang paling umum menjadi penyea AP di seluruh dunia" *akteri gram!negatif menyeakan AP di suatu populasi erisiko tertentu" AP adalah keempat paling umum menjadi penyea kematian di -nggris 1aya dan keenam di Amerika 3erikat" -stilah 97alking pneumonia: telah digunakan untuk menjelaskan suatu jenis AP yang kurang ganas (karena fakta ah7a penderita ini dapat terus 9erjalan: daripada memerlukan rumah sakit)" ;alking pneumonia iasanya diseakan oleh atypi%al akteri my%oplasma pneumonia" 2. H"&'/)A*+$&,-)P%-$#"%&/ #ospital!a%quired pneumonia, juga diseut noso%omial pneumonia, pneumonia yang diperoleh selama atau setelah sakit dan menjalani ra7at inap di rumah sakit, atau se%ara prosedur dimulai pada minimal $2 jam setelah masuk rumah sakit" Penyeanya mikroiologi, pengoatan dan prognosa yang ereda dari yang AP" Me!rumahsakit!kan pasien dapat memiliki anyak faktor risiko ventilasi
mekanik
(alat
pneumonia, %ontohnya pasien dengan
pernapasan
uatan),
kekurangan
gi.i
erkepanjangan, penyakit jantung dan paru!paru, penurunan jumlah asam perut, dan gangguan kekealan" 3eagai tamahan, mikroorganisme pada seseorang yang terpapar dari rumah sakit sering ereda dari yang ada di rumah" Mikroorganisme yang diperoleh dari rumah sakit mungkin termasuk akteri yang (umumnya resisten terhadap oat) seperti M13A (Methi%illin! resistant 3taphylo%o%%us
aureus), Pseudomonas,
4nteroa%ter,
dan
3erratia"
*erdasarkan erat ringannya penyakit, sesuai dengan eratnya sesak nafas dan keadaan umum pneumonia diedakan menjadi+
•
Pneumonia ringan+ atuk dan sedikit sesak > takipneu tetapi masih aktif ermain, mampu makan dan tidur seperti iasanya
•
Pneumonia sedang!erat+ sesak dengan retraksi otot pernapasan, lemah dan tidak mampu makan =minum sesuai keiasaanya, serta gelisah"
•
Pneumonia sangat erat+ sesak erat, penurunan kesadaran dan sianosis
E. STADIUM PNEUMONIA BAKTERALIS ?ntuk pneumonia, terdapat empat ma%am stadium penyakit, diantara lain + 1. S'/&$# I &-$' H&-,'-,#&/ Menga%u pada respon peradangan permulaan yang erlangsung didaerah paru yang terinfeksi, #al ini ditandai oleh peningkatan aliran darah dan permiailitas kapiler
ditempat infeksi" #ipertermia ini terjadi akiat
pelepasan mediator!mediator paradangan dari sel!sel mast setelah pengaktifan sel imun dan sel %edera" 2. S'/&$# II &-$' H-/'&/& M-,/4 erjadi se7aktu alveolus terisi sel!sel darah merah, eksudat, dan firin, stadium yang dihasilkan oleh pejamu seagai agian dari reaksi paradangan" 3. S'/&$# III &-$' H-/'&/& K-/$ erjadi se7aktu sel!sel darah putih erkolonisasi agian paru yang terinfeksi" . S'/&$# IV &-$' R-"$& erjadi se7aktu respon imun dan peradangan mereda+sisa!sisa sel, firin dan akteri telah di%erna+dan makrofag, sel pemersih pada reaksi paradangan, mendominasi" F. PATOFISIOLOGI Pneumonia terjadi akiat inhalasi mikroa yang ada di udara" Aspirasi organisme dari nasofaring atau penyearan hematogen dari fo%us infeksi yang jauh" *akteri yang masuk ke paru melalui saluran pernapasan, masuk ke ronkhiolus dan alveoli lalu menimulkan reaksi peradangan heat dan menghasilkan %airan edema yang kaya protein dalam alveoli dan jaringan interstitial" *akteri pneumokokus dapat meluas melalui porus lous" imulnya hepatisasi merah adalah akiat peremesan eritrosit dan eerapa leukosit dari kapiler paru" Alveoli dan septa menajadi penuh dengan %airan edema yang erisi eritrosit dan firin serta relative sedikit leukosit sehingga kapiler alveoli menjadi melear" Paru menjadi
tidak erisi udara lagi, kenyal dan er7arna merah" Pada tingkat lanjut, alirah darah menurun, alveoli penuh dengan leukoit dan relative sedikit eritrosit" *akteri pneumokokus difagositosis oleh leukosit dan se7aktu resolusi erlangsung, makrofag masuk ke dalam alveoli dan menelan leukosit pneumokokus di dalamnya" Paru masuk dalam tahap hepatisasi au!au dan tampak er7arna au!au kekuningan" 3e%ara perlahan!lahan sela darah merah yang mati dan eksudat firin diuang dari alveoli" erjadi resolusi sempurna, paru menjadi normal kemali tanpa kehilangan kemampuannya dalam melakukan pertukaran gas" idak terjaidnya pneumonia pada orang normal yang sehat adalah akiat adanya mekanisme pertahan yang terdiri atas refle& glottis dan atuk, lapisan mu%us dan gerakan silia yang mengeluarkan organisme yang melekat pada lapisan mu%us terseut dan sekresi humoral setempat" 3el!sel yang melapisi saluran trakeoronkial menghasilkan .at kimia yang mempunyai sifat antimiroa yang tidak spesifik meliputi+ a" @iso.im, suatu en.im yang menghan%urkan akteri terutama jika ada komplemen " @aktoferin, suatu ikatan esi dengan glikoprotein yang mempunyai sifat akteriostatik %" interferon, suatu protein erat molekul rendah dengan aktivitas antivirus
G. MANIFESTASI KLINIS ejala penyakit pneumonia iasanya didahului infeksi saluran nafas atas akut selama eerapa hari" 3elain didapatkan demam, menggigil, suhu tuuh meningkat dapat men%apai 50 derajat %elsius, sesak nafas, nyeri dada, dan atuk dengan dahak kental, terkadang dapat er7arna merah karat (untuk strepto%o%%us pneumoniae), merah muda (untuk staphylo%o%%us aureus), atau kehijauan dengan au khas (untuk pseudomonas aeruginosa)" Pada seagian penderita juga ditemui gejala lain seperti nyeri perut, kurang nafsu makan, dan sakit kepala" Menurut Asih '4ffendy (2005), gejala!gejala pneumonia serupa untuk semua jenis pneumonia,tetapi terutama men%olok pada pneumonia yang diseakan oleh akteri" ejala!gejala men%akup + B" Cemam dan mengiggil akiat proses peradangan" 2" *atuk yang sering produktif dan purulen " 3putum er7arna merah karat (untuk pneumoniae),merah
muda
(untuk
staphylo%o%%us
kehijauan dengan au khas (Pseudomonas Aeruginosa)" 5"
strepto%o%%us aureus),atau
$" imul tanda!tanda sianosis 8" entilasi mungkin erkurang akiat panimunan mukus,yang dapat menyeakan atelektasis asorpsi" F" #emoptisis, atuk darah, dapat terjadi akiat %edera toksin langsung pada kapiler, atau akiat reaksi paradangan yang menyeakan kerusakan kapiler" H. PEMERIKSAAN PENUNJANG - /umlah @eukosit diatas BD"000!50"000>mm" - @aju 4ndapan Carah hingga B00 mm>jam - Adanya peningkatan produksi 3putum - Pemeriksaan Analisa as Carah (AC) menunjukkan hipoksemia sea
-
terdapat ketidakseimangan ventilasi!perfusi didaerah pneumonia Pemeriksaan 1adiologis oto horaks posterior!anterior dan lateral untuk melihat keeradaan konsolidasi retrokardial sehingga leih mudah untuk menentukan lous mana yang terkena" (Muttaqin, 2008)
I.
PENATALAKSANAAN MEDIS DAN KEPERAWATAN Penatalaksanaan untuk pneumonia tergantung pada penyea,sesuai dengan yang ditemukan oleh pemeriksaan sputum pengoatan dan men%akup,antara lain + B" Antiiotik, terutama untuk pneumonia akterialis"Pneumonia lain juga dapat dioati dengan antiiotik untuk mengurangi resiko infeksi akteri sekunder" 2" -stirahat " #idrasi untuk memantu mengen%erkan sekresi 5" eknik!eknik ernapas dalam untuk meningkatkan ventilasi alveolus dan mengurangi resiko atlektasis D" /uga dierikan oat!oat lain yang spesifik untuk mikro!organisme yang diidentifikasikan dari iakan sputum" Pengoatan dierikan erdasarkan etiologi dan uji resistensi tapi karena hal itu perlu 7aktu dan pasien pneumonia dierikan terapi se%epatnya+
•
Peni%illin + untuk infeksi pneumonia staphylo%o%%us" Amantadine, rimantadine+ untuk infeksi pneumonia virus 4ritromisin, tetrasiklin, derivat tetrasiklin+ untuk infeksi pneumonia
•
mikroplasma" Menganjurkan untuk tirah aring sampai infeksi menunjukkan tanda!
•
tanda Pemerian oksigen jika terjadi hipoksemia"
• •
•
*ila terjadi gagal nafas, dierikan nutrisi dengan kalori yang %ukup
P-%/'///%//% K--,/6/'/%. Penatalaksanaan kepera7atan pada klien dengan pneumonia adalah seagai erikut+ B" Pertahankan suhu tuuh dalam atas normal melalui pemerian kompres" 2" @atihan entuk efektif dan fisiotheraphy paru" " Pemerian oksigenasi (oksigen B!2 liter>menit)" 5" Mempertahankan keutuhan %airan (-C dektrose B0G + 6al 0,FG)" D" Pemerian nutrisi, apaila ringan tidak perlu dierikan antiiotik tetapi apaila penyakit erat dapat dira7at inap, maka perlu pemerian
antiiotik
kemungkinan
erdasarkan
penyea,
seperti
usia,
keadaan
pemerian
umum,
Ampisilin
dan
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Anamnesa - -dentitas pasien -
-
sesak napas, atuk, demam" 1i7ayat penyakit sekarang + pengkajian mengenai ri7ayat penyakit dilakukan untuk mendukung keluhan utama" Pada pasien pneuminia keluhan atuk iasanya timul mendadak dan tidak erkurang setelah
-
meminum oat atuk yang iasa ada di pasaran 1i7ayat penyakit dahulu + pengkajian diarahkan
pada
7aktu
seelumnya, apakah pasien pernah mengalami infeksi salurang pernapasan atas (-3PA) dengan gejala seperti luka tenggorok, kongesti
-
nasal, ersin, dan demam ringan" 1i7ayat penyakit keluarga + pengkajian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada anggota keluarga yang lain yang pernah mengalami
-
penyakit yang sama, karena penyakit ini iasanya menular" Pengkajian Psiko!sosial + dilakukan untuk mengetahui keiasaan yang sering dilakukan pasien yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit ini, dan dapat pula
mengetahui kondisi lingkungan tempat tinggal
pasien yang memungkinkan timul penyakit ini"
2. Pemeriksaan isik -
-
karena adanya keluhan sesak napas yang diderita, ital 3ign + hasil vital sign pasien pneumonia iasanya akan menunjukkan
peningkatan
suhu
tuuh
karena
terjadi
infeksi,
pernapasan akan meningkat karena sesak napas, dan jika tidak ada komplikasi sistemis, maka tekanan darah tidak akan mengalami
-
masalah" Pemeriksaan *E dan -PPA a") *reathing - -nspeksi + gerakan pernapasan simetris dan iasanya ditemukan peningkatan frekuensi pernapasan %epat dan dangkat, adanya
-
retraksi dinding dada, napas %uping hidung" Palpasi + pada palpasi yang dilakukan iasanya didapatkan gerakan dada saat ernapas iasanya normal dan seimang
-
antara agian kiri dan kanan" a%til fremitus iasanya normal" Perkusi + pasien pneumonia tanpa komplikasi iasnya didapatkan unyi resonan atau sonor pada seluruh lapang paru"
*unyi redup pada pasien pneumonia iasanya didapatkan
-
apaila ronkopneumonia menjadi satu tempat Auskultasi + pada pasien pneumonia didapatkan unyi napas melemah dan unyi napas tamahan ron%hi asah pada sisi
yang sakit" ") *lood - -nspeksi + didapatkan adanya kelemahan fisik se%ara umum - Palpasi + denyut nadi perifer melemah - Perkusi + atas jantung tidak mengalami pergeseran - Auskultasi + tekanan darah iasanya normal, unyi jantung tamahan iasnya tidak didapatkan %") *rain
pasien
terhadap
antuan
orang
lain
dalam
melakukan aktifitas sehari!hari"
B. DIAGNOSA KEPEWATAAN B" faringeal" 2" viremia" 5"
E" 1isiko
-nfeksi
erhuungan
dengan
reaksi
imunologis
traktus
respiratorius
!. INTERVENSI B")
1A3-H6A@ B" akipnae, pernapasan dangkal dan gerakan dada tidak simetris sering terjadi karena ketidak nyamanan gerakan dinding dada dan>atau %airan paru
2)" *antu klien latihan napas sering" unjukkan>*antu klien mempelajari melakukan atuk,misal+menekan dada dan atuk efektif sementara posisi duduk tinggi"
2)" 6apas dalam memudahkan ekspansi maksimum paru!paru>jalan napas leih ke%il"
)" Penghisapan sesuai indikasi
)" Merangsang atuk atau pemersihan jalan napas se%ara mekanik pada klien yang tidak mampu melakukan karena atuk tidak efektif atau Penurunan tingkat kesadaran"
5)" *erikan airan sedikitnya 2D00 ml 5)"airan (
D)" airan diperlukan untuk mengganti kehilangan (termasuk yang tidak tampak)dan moilisasi sekret
2") angguan Pertukaran gas erhuungan dengan penurunan jaringan efektif paru -641463B)"Monitor frekuensi, kedalaman dan kemudahan ernapas
1A3-H6A@ B)" Manisfestasi distres pernapasan tergantung pada>indikasi derajat keteliatan paru atau status kesehatan
2)"Hservasi 7arna kulit,memran mukosa, dan kuku, %atat adanya sianosis perifer (kuku) atau sianosis sentral (3ukumoral)"
2)" 3ianosis kuku merupakan vasokintriksi atau respon tuuh terhadap demam>mengiggil"3ianosis daun telinga, memran mukosa dan kulit sekitar mulut menunjukkan hiposekmia sistemik
)"
)" ujuan terapi oksigen adalah mempertahankan PaH2 diatas E0 mm#g"Hksigen dierikan dengan metoda yang memerikan pengiriman tepat dalam atas toleransi
5) Penghisapan sesuai indikasi (;3C> 3u%tion)
5)" Merangsang atuk atau pemersihan jalan napas se%ara mekanik pada klien yang tidak mampu melakukan karena atuk tidak efektif atau Penurunan tingkat kesadaran"
") #ipertermi yang erhuungan dengan reaksi 3istematis+ *akterimia>iremia" -641463B)"
1A3-H6A@ B)"Mengindentifikasi pola demam
2)"*erikan
2)"
)"*erikan keutuhan %airan ekstra
)"Peningkatan suhu tuuh mengakiatkan penguapan %airan tuuh meningkat, sehingga perlu diimangi dengan %airan yang anyak"
5)"*erikan %airan intravena 1@ 0,D dan pemerian antipiretik
5)"Pemerian %airan sangat penting agi klien dengan suhu tinggi"
suhu
memantu menurunkan
5") mnt - 11 B2!25 &>mnt - idak ada retraksi -3 - idak ada penggunaan otot antu pernafasan -ntervensi+ B" /elaskan kepada keluarga penyea dari sesak 1> 3esak terjadi karena adanya penumpukan sekret sehingga terjadi penyempitan jalan nafas, hal ini menyeakan oksigen yang masuk menjadi erkurang 2" inggikan kepala dan dorong sering menguah posisi 1> Meningkatkan inspirasi maksimal dan meningkatkan pengeluaran sekret untuk memperaiki ventilasi " *erikan oksigen dengan metoda yg diharuskan 1> Hksigen memperaiki hypoksia, diperlukan oservasi yang %ermat terhadap aliran dan prosentase pemerian 5" *erikan ron%hodilator sesuai yg ditentukan 1> *ronkhodilator mendilatasi jalan nafas dan memantu mela7an oedema mukosa ron%hial dan spasmemuskuler D" Hservasi pernafasan
sesak pasien, nadi, 11, retraksi -3, penggunaan otot antu
1> Ceteksi adequatnya distriusi oksigen dalam tuuh
D") 6utrisi kurang dari keutuhan tuuh erhuungan dengan penurunan nafsu makan akiat adanya penumpukan sekret yang ditandai dengan ** menurun, lemas, pasien mengungkapkan kurang nafsu makan" ujuan + Pasien menunjukkan peraikan nutrisi setelah dilakukan tindakan kepera7atan dengan kriteria hasil
Pasien tidak lemas
idak muntah
Peningkatan ** 0,D kg>minggu
-ntervensi B" /elaskan pentingnya nutrisi yang adekuat dan tipe diet <P yang diutuhkan" 1> -ntake nutrisi yang adekuat memerikan kalori untuk tenaga dan protein untuk proses penyemuhan" 2" *erikan makanan dalam jumlah sedikit tapi sering, jika mungkin kominasikan dengan makanan yang disukai 1> Makanan dalam jumlah sedikit namun sering akan menamah energi" Makanan yang menarik dan disukai dapat meningkatkan selera makan" " Mengurangi tidak enak pada perut" 5" Hservasi ** tiap hari dengan alat ukur yang sama" 1> Peningkatan erat adan menandakan indikator keerhasilan tindakan"
E) 1isiko -nfeksi erhuungan dengan reaksi imunologis traktus respiratorius ujuan + 3etelah dilakukan tindakan kepera7atan selama &25 jam dapat mengurangi risiko terjadinya infeksi
-
! Monosit 2!D G ! 6eutrofil DB!E$ G ! @eukosit 5,$!BB,0 B0 >I@
-ntervensi+ B" Hservasi kondisi insersi kateter ;3C dan alutannya (pneumothora&) 1+ Mengetahui risiko infeksi yg mungkin terjadi terhadap area insersi yg t dk ersih 2" @akukan pera7atan area insersi dan alutan se%ara erkala 1+ Pera7atan luka erkala dapat mengurangi risiko terjadinya infeksi krn kondisi luka yg ersih " Hservasi kondisi klinis pasien erdasarkan hasil dan hasil @a 1+ dan hasil la menjadi salah satu indikator terjadinya infeksi 5" Ajarkan klien dan keluarga untuk hands%ru dan hand7ash E langkah
1+ untuk men%egah terjaidnya infeksi melalui keiasaan perilaku menjaga keersihan D" /aga keersihan tempat tidur dan lingkungan sekitar klien 1+ @ingkungan yg ersih men%egah terjadinya infeksi nosokomial selama klien dira7at di 13 E" Ajarkan keluarga untuk memantu klien melakukan personal hygiene 1+ Personal hygiene sperti athing, toileting, oral hygiene sangat memantu dalam menjaga keersihan tuuh klien $" *erikan terapi farmakologis antiiotik sesuai hasil kolaorasi dg tim medis 1+ Antiiotik sesuai hasil kultur dapat memunuh kuman akteri dalam tuuh
DAFTAR PUSTAKA
/uall, @ynda arpenito" 2000" Buku Diagnosa Keperawatan 4disi 8" /akarta+ 4 Muttaqin, Arif" 2008" *uku Ajar Asuhan kepera7atan dengan angguan 3istem Pernapasan" /akarta+ 3alema Medika Mansjoer, Arif dkk" 200$" Kapita Selekta Kedokteran /ilid -- 4disi