Nama NIM Jurusan Kelas Kelompok
Rival Mapulusikau 175100201111024 175100201111024 TEP E E4
DATA HASIL PRAKTIKUM
P r aktik akti kum7. um7. Pe P enga ng amata atan Ke K eanekaraga nekaragaman Hay H ayat atii P ada E k osiste si stem m P er ai r an A. Data sampel cair No Sampel
Asal Sampel
1
Air selokan
2
Air limbah industri tahu
3
Air sungai
4
Air kolam
B. Parameter fisik sampel cair No sampel
Warna
Bau
Suhu
Kekeruhan
1
Coklat kekuningan
Bau (++)
28°
Keruh (++)
2
Putih tulang
Bau (++)
28°
Keruh (++)
3
Kuning Kecoklatan
Tidak bau (+)
28°
Keruh (++)
4
Bening kekuningan
Tidak bau (+)
29°
Tidak keruh
C. Parameter kimia sampel cair No sampel
pH
1
8,26
2
6,32
3
8,10
4
8,19
Nama NIM Jurusan Kelas Kelompok
Rival Mapulusikau 175100201111024 TEP E E4
D.Parameter biologi sampel cair Gambarkan jumlah dan bentuk morfologi dari sampel limbah cair yang diamati!
Asal sampel
: Air Selokan
Perbesaran
: 100x
Keterangan
: Fitoplankton
Jumlah
: 42
Warna
: Hijau lumut
Bentuk
: Tidak beraturan dan point-point
Sampel 1
Sampel 2
Asal sampel
: Air Limbah Tahu
Perbesaran
: 100x
Keterangan
: Koliform
Jumlah
: 22
Warna
: Coklat kehitaman
Bentuk
: batang, koma
Nama NIM Jurusan Kelas Kelompok
Rival Mapulusikau 175100201111024 TEP E E4
Asal sampel
: Air Sungai
Perbesaran
: 400x
Keterangan
: Ganggang
Jumlah
: 17
Warna
: Kuning Kecoklatan
Bentuk
: Bulat kecil
Asal sampel
: Air Kolam
Perbesaran
: 400x
Keterangan
: Ganggang
Jumlah
: 13
Warna
: Hitam putih
Bentuk
: Bulat
Sampel 3
Sampel 4
Nama NIM Jurusan Kelas Kelompok
Rival Mapulusikau 175100201111024 TEP E E4
Pertanyaan:
1. Jelaskan mengenai perbedaan karakteristik fisik dari setiap sampel limbah cair yang diamati! Hubungkan antara parameter fisik tersebut dengan asal sampel cair! Berdasarkan praktikum yang dilakukan mengenai Keanekaragaman Ha yati Pada Ekosistem Perairan, kami menggunakan beberapa sampel, yaitu air kolam, air sungai, air selokan dan air limbah industry tahu. Dari beberapa sampel te rsebut setelah kami amati ternyata setiap sampel memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan berdasarkan parameter fisik tersebut, yaitu warna, bau, suhu dan kekeruhan. Pada sampel 1 yang menggunakan air kolam, warna air adalah hijau muda, airnya berbau, memiliki suhu 27 0 C dan airnya sedikit keruh. Pada sampel 2 yang menggunakan air selokan, warna airnya adal ah abu-abu keruh, airnya berbau, memiliki suhu 260 C dan airnya keruh. Pada sampel 3 yang digunakan adalah air sungai, warnanya bening, sedikit berbau, memiliki suhu 29 0 C dan airnya sedikit keruh. Hal tersebut dikarenakan air sungai mengandung berbagai mikroorganisme. Pada sampel 4 air yang digunakan adalah air limbah industry tahu, warnanya kuning keruh dan sangat bau, memiliki suhu 28 0 C dan airnya sangat keruh. Perbedaan perbedaan yang terjadi pada sampel adalah banyak sedikitnya komponen serta mikroorganisme yang terkandung didalamnya. Warna yang berbeda disebabkan oleh perbedaan reaksi maupun interaksi mikroorganisme bahan sampel. Bau yang berbeda disebabkan oleh perbedaan metabolisme mikroorganisme pada sampel. Suhu yang berbeda diakibatkan oleh pembusukan yang terjadi, semakin tinggi suhu maka pencemaran lebih tinggi. Dan kekeruhan diakibatkan oleh partikel partikel yang terkoloid dan tersuspensi (Kusnandar, 2008). 2. Sampel air limbah diteliti berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologi. Jelaskan mengenai analisis air limbah yang berkaitan dengan parameter fisi k dan kimia! Analisis berdasarkan parameter fisik, yaitu warna, bau, suhu dan kekeruhan. Pada warna terdapat perbedaan pada seluruh sampel. Warna yang berbeda menyatakan bahwa pencemaran berbeda beda yang sesuai dengan mikroorganisme yang terkandung didalamnya. Warna dapat digunakan sebagai parameter tercemar atau tidaknya perairan. Pada suhu juga terdapat perbedaan, suhu perairan yang tercemar limbah akan lebih tinggi. Pada bau terdapat perbedaan jenis bau yang diamati. Bau pada suatu perairan dapat disebabkan karena adanya dekomposisi zat zat organik pada suatu perairan yang menghasilkan gas. Pada kekeruhan juga terdapat perbedaan pada setiap sampel, kekeruhan akan mempengaruhi masuknya sinar matahari yang masuk. Pada parameter kimia yang dilakukan pada praktikum ini yang diamati adalah pH dari setiap sampel. Pada sampel air kolam memiliki pH 7,58. Pada sampel air selokan memiliki pH 7,25 . Pada sampel air sungai memiliki pH 7,55. Pada sampel air limbah industry tahu memiliki pH 3,59. Pada air limbah pabrik tahu pH menunjukkan bahwa air limbah pabrik tahu yang diamati bersifat asam. Pada air
Nama NIM Jurusan Kelas Kelompok
Rival Mapulusikau 175100201111024 TEP E E4
kolam, air selokan dan air sungai pH menunjukkan bahwa air yang diamati bersifat netral cenderung ke basa. Nilai pH suatu perairan memiliki ciri yang khusus, adanya keseimbangan antara asam dan basa dalam air dan yang diukur adalah konsentrasi ion hidrogen. Dengan adanya asam-asam mineral bebas dan asam karbonat menaikkan pH, sementara adanya karbonat, hidroksida dan bikarbonat dapat menaikkan kebasaan air. pH sangat penting sebagai parameter kualitas air karena ia mengontrol tipe dan laju kecepatan reaksi beberapa bahan dalam air. Selain itu, ikan dan makhluk makhluk hidup pada selang pH tertentu, sehingga dengan diketahuinya nilai pH, kita dapat mengetahui apakah air tersebut sesuai atau tidak untuk menunjang kehidupan mereka (Rahayu, 2007).
3. Sampel air limbah diteliti berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologi. Jelaskan mengenaianalisis air limbah yang berkaitan dengan parameter biologi! Pada parameter biologi yang dilakukan pada praktikum ini pada sampel air kolam terdapat koliform berjumlah sangat banyak berwarna merah muda dan berbentuk seperti bulat dan batang. Pada sampel air selokan terdapat ganggang dengan cacing berjumlah 2, berwarna hijau tua dan berbentuk lonjong. Pada sampel air sungai terdapat ganggang yang jumlahnya 1 berwarna hijau dan berbentuk basil. Pada sampel air tahu terdapat ganggang yang jumlahnya 1, berwarna coklat dan berbentuk tidak beraturan. Parameter biologi ditentukan dengan adanya kolifrom,ganggang dan bakteri (Rahayu, 2007).
Koliform merupakan suatau grup bakateri yang di gunakan sebagai indikator adanya polusi kotoran dan kondisi sanitasi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu, dan produk-produk susu. Adanya bakteri koliform di dalam makanan atau minuman menunjukan kemungkinan adanya mikroorganisme yang bersifat enteropatogenik dan atau toksigenikyang berbahaya bagi kesehatan. Bakteri koliform dapat di bedakan menjadi dua golongan, yaitu bakteri koliform golongan fekal misalnya Escherichia coli dan bakteri koliform golongan non fekal misalnya Enterobakter aerogenes (Rahayu, 2007). Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler atau bersel tunggal, prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik atau sangat kecil (Rahayu, 2007).
Ganggang merupakan tumbuhan yang belum mempunyai akar, batang dan daun yang sebenarnya, tetapi sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof. Tubuhnya terdiri atas satu sel atau uniseluler dan ada pula yang banyak sel atau multi seluler.
Nama NIM Jurusan Kelas Kelompok
Rival Mapulusikau 175100201111024 TEP E E4
Yang Uniseluler umumnya sebagai Fitoplankton sedang yang multiseluler dapat hidup sebagai Nekton, Bentos atau Perifiton. Habitat alga adalah air atau di tempat basah, sebagai Epifit atau sebagai Endofit. Ganggang berkembang biak dengan cara vegetatif dan generative (Rahayu, 2007).
4. Organisme apa saja yang mungkin terdapat pada setiap sampel cair? Jelaskan alasan anda! Pada sampel air kolam yang diamati adalah koliform. Pada sampel air selokan yang diamati adalah ganggang. Pada sampel air sungai yang iamati adalah ganggang. Pada sampel air tahu yang diamati adalah ganggang . Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Pada air kolam, mikroorganisme berperan sebagai organisme yang baik, mereka menetralkan zat kimia berbahaya menjadi kimia yang dapat ditolerir. Amoniak/Amonium (NH 3/NH4) berasal dari kotoran ikan dan sisa-sisa daun mati, yang mana zat ini termasuk berbahaya, tetapi mikroorganisme mengoksidasi NH3/NH4 menjadi Nitrit NO2 yang berbahaya, dan selanjutnya diubah menjadi NO 3 yang dapat ditolerir bagi biota di kolam. Rantai makanan dalam ekosistem kolam dibagi menjadi tiga tingkat trofik dasar, yaitu tingkat trofik pertama yang menyiapkan makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari, diwakili oleh produsen atau autotrofik, misalnya tumbuhan hijau, yaitu enceng gondok, rumput, lumut, ganggang. Tingkat trofik yang kedua diwakili oleh ikan – ikan kecil yang memakan tumbuhan hijau semisal lumut. Sedangkan yang terakhir tingkat trofik yang ketiga diwakili oleh ikan besar yang makan ikan kecil maupun rumput – rumputan. Sungai merupakan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang. Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak mendukung keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena akan terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tumbuhan berakar, sehingga dapat mendukung rantai makanan. Pada air selokan yang tercemar terdapat bakteri koliform yang merupakan indikator mikroba patogen yang berbentuk batang. Pada air limbah industry tahu, terdapat mikroba yang menguraikan zat organik, contohnya ialah air ganggang (Madigan, 2007).
5. Bagaimana hubungan nilai pH dengan masing-masing sampel cair yang diamati? Mengapa demikian? Hubungkan dengan tempat asal sampel diambil!
Nama NIM Jurusan Kelas Kelompok
Rival Mapulusikau 175100201111024 TEP E E4
Pada pecobaan keanekaragaman hayati ekosistem perairan sampel yang digunakan, yaitu air kolam, air selokan, air sungai, dan air limbah tahu didapatkan nilai pH yang berbeda. Faktor yang mempengaruhi perbedaan pH pada ekosistem perairan tersebut dikarenakan tempat asal sampel yang berbeda juga. Hubungan nilai pH dengan masing-masing sampel yang diamati dilakukan untuk mengetahui seberapa tercemarnya perairan tersebut dengan dilakukan nya parameter kimia, dengan menggunakan pH meret. Pada air limbah tahu didapatkan pH 3,59, limbah ini terkesan asam, karena dari tempat asal yaitu pembuatan tahu cenderung menjadikan bahan bersifat asam. Pada air kolam didapatkan pH 7,58, cenderung bersifat basa, dikarenakan kontaminasi langsung dengan tanah dan udara sekitar. Pada air selokan didapatkan pH 7,25, cenderung bersifat basa, hal ini tidak jauh berbeda dengan pH yang didapatkan pada air kolam. Dan pada air sungai didapatkan ph sebesar 7,55, bersifat basa dikarenakan kontaminasi dan bercampurnya dengan segala macam limbah. Hubungan nilai pH dengan masing-masing sampel cair yang diamati, dilakukan untuk mengetahui seberapa tercemarnya perairan tersebut yang telah dilakukan dengan parameter kimia dengan menggunakan pH meter (Buckle, 2010).
6. Bagaimana hubungan antara bentuk dan morfologi organisme yang ditemukan pada sampel air limbah dengan parameter fisik dan kimia sampel? Mengapa demikian? Pada praktikum yang sudah dilakukan, diketahui ciri-ciri pada perairan darat yaitu dengan kandungan garam <1%, habitatnya pada air tawar, temperature mengalami penurunan. Hal ini dapat menyebabkan mikroorganisme seperti ganggang dan koliforn hidup. Bentuk dan morfologi organisme pada suatu limbah tersebut dikarenakan karena adanya penyesuaian dan adaptasi dengan komponen abiotik yang terdapat pada habitat / ekosistem air sampel tersebut. Pada praktikum didapatkan hasil dari parameter kimia dan fisik, masing masing mikroorganisme pada sampel dengan bentuk yang berbeda. Hubungan antara bentuk dan morfologi organisme yang ditemukan pada sampel air limbah dengan parameter fisik dan kimia masingmasing sampel berasal dari daerah yang berbeda. Selain dari faktor wilayah yang berbeda, bentuk dan morfologi organisme disebabkan karena faktor fisik, kimi a, juga biologi. Hal ini menyebabkan bentuk struktur, morfologi, dan perbedaan pola hidup yang berbeda (Kadaryanto, 2007).
7. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi bervariasinya organisme pada setiap sampel cair hasil pengamatan anda! Faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati pada ekosistem perairan adalah sebagai berikut (Kadaryanto, 2007) :
Kimia dalam air : Kandungan bahan kimia yang terdapat pada suatu perairan
Nama NIM Jurusan Kelas Kelompok
Rival Mapulusikau 175100201111024 TEP E E4
dalam suatu ekosistem, dapat mempengaruhi kehidupan biota yang ada pada ekosistem perairan tersebut. Pencemaran bahan kimia pada suatu perairan misalnya C, P, N, Fe dll (Kadaryanto, 2007). Arus air : Kecepatan arus air dapat mempengaruhi pergerakan suatu organisme dan juga berpengaruh pada ekosistemnya misalnya ikan dan juga mikroorganisme yang terdapat dalam suatu ekosistem terebut. Kecepatan ini juga mempengaruhi perpindahan dan migrasi biota perairan (Kadaryanto, 2007). Sinar matahari : Sinar matahari juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati pada ekosistem perairan. Sinar matahari merupakan sebuah hal yang penting dari pengendalian ekosistem. Dampak adanya sinar matahari berpengaruh pada kelembapan, uap air, dan suhu lingkungan sekitar perairan tersebut (Kadaryanto, 2007).
Nama NIM Jurusan Kelas Kelompok
Rival Mapulusikau 175100201111024 TEP E E4
Kesimpulan
Keanekaragaman hayati pada ekosistem perairan adalah suatu variasi yang dapat ditemukan antar ekosistem perairan antara satu dengan yang lain, yang disebabkan komponen biotik dan biotik. Fungsi dari keanekaragaman hayati pada ekosistem perairan adalah sebagai penyokong kehidupan dimuka bumi. Parameter yang digunakan adalah parameter fisik yang meliputi (warna, bau, suhu, dan kekeruhan), parameter kimia untuk mengetahui pH pada sampel dengan menggunakan pH meter, dan parameter biologi yang bertujuan untuk mengetahui bentuk/struktur tubuh dari mikroorganisme yang ada didalam sampel. Pada sampel 1 yang menggunakan air selokan, warna air adalah coklat kekuningan, airnya berbau, memiliki suhu 28 0 C dan airnya keruh. Pada sampel 2 yang menggunakan air limbah industri tahu, warna airnya adalah putih tulang, airnya berbau, memiliki suhu 28 0 C dan airnya keruh. Pada sampel 3 yang digunakan adalah air sungai, warnanya kuning kecoklatan, tidak berbau, memiliki suhu 280 C dan airnya keruh. Pada sampel 4 air yang digunakan adalah air kolam, warnanya bening kekuningan keruh dan tidak bau, memiliki suhu 29 0 C dan airnya tidak keruh. Pada sampel air selokan memiliki pH 8,26. Pada sampel air limbah industri tahu memiliki pH 6,32 . Pada sampel air sungai memiliki pH 8,1. Pada sampel air kolam memiliki pH 8,19. Pada air limbah pabrik tahu pH menunjukkan bahwa air limbah pabrik tahu yang diamati bersifat asam. Pada air kolam, air selokan dan air sungai pH menunjukkan bahwa air yang diamati bersifat basa. Pada sampel air kolam terdapat koliform berjumlah sangat banyak berwarna merah muda dan berbentuk seperti bulat dan batang. Pada sampel air selokan terdapat fito plankton hidup. Pada sampel air limbah industri tahu terdapat koliform hidup. Pada sampel air sungai terdapat ganggang hidup. Pada sampel air kolam terdapat ganggang hidup.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN Buckle, K.A, dkk. 2010. Ilmu Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia Kadaryanto. 2007. Biologi: Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan. Jakarta: Yudhistira Kusnandar, S. 2008. Menjelajah Dunia Biologi. Jakarta: Platinum Madigan MT Brock. 2007. Biology of Microorganisms (edisi ke-12). San Fransisco: Pearson Benjamin Cummings Matfuchah, dkk. 2012. Analisis Biologi Molekuer . Yogyakarta: Deepublish Rahayu, W.P. 2007. Penanganan Limbah Industri Pangan. Yogyakarta: Kanisius
LOG BOOK PRAKTIKUM BIOLOGI BAB 7 KEANEKARAGAMAN HAYATI PADA EKOSISTEM PERAIRAN
Tujuan Praktikum Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan biota apa saja yang hidup pada perairan darat, khususnya pada limbah cair yang terdapat pada perairan darat atau sungai Alat dan Bahan Mikroskop cahaya Gelas objek Gelas penutup Pipet tetes Aquades Air kolam ikan tisu
No.
Hari/Tanggal/Waktu
1.
Senin, 27 november 2017 / 10 : 25
Memperhatikan pembuatan sampel untuk meneliti parameter biologi (sampel air sungai)
2.
Senin, 27 november 2017 / 10 : 30
Memperhatikan pembuatan sampel untuk meneliti parameter biologi (sampel air kolam)
Senin, 27 november 2017 / 10 : 34
Melakukan pengamatan pada sampel dengan mikroskop 400x
4.
Senin, 27 november 2017 / 10 : 50
Melakukan pengamatan parameter fisik
5.
Senin, 27 november 2017 Melakukan perhitungan ph pada parameter kimia / 11 : 56
3.
6.
Senin, 27 november 2017 / 12 : 00
Kegiatan
Memberian materi
Hasil
Kesimpulan Keanekaragaman hayati pada ekosistem perairan adalah suatu variasi yang dapat ditemukan antar ekosistem perairan antara satu dengan yang lain, yang disebabkan komponen biotik dan biotik. Fungsi dari keanekaragaman hayati pada ekosistem perairan adalah sebagai penyokong kehidupan dimuka bumi. Parameter yang digunakan adalah parameter fisik yang meliputi (warna, bau, suhu, dan kekeruhan), parameter kimia untuk mengetahui pH pada sampel dengan menggunakan pH meter, dan parameter biologi yang bertujuan untuk mengetahui bentuk/struktur tubuh dari mikroorganisme yang ada didalam sampel. Pada sampel 1 yang menggunakan air selokan, warna air adalah coklat kekuningan, airnya berbau, memiliki suhu 28 0 C dan airnya keruh. Pada sampel 2 yang menggunakan air limbah industri tahu, warna airnya adalah putih tulang, airnya berbau, memiliki suhu 28 0 C dan airnya keruh. Pada sampel 3 yang digunakan adalah air sungai, warnanya kuning kecoklatan, tidak berbau, memiliki suhu 280 C dan airnya keruh. Pada sampel 4 air yang digunakan adalah air kolam, warnanya bening kekuningan keruh dan tidak bau, memiliki suhu 29 0 C dan airnya tidak keruh. Pada sampel air selokan memiliki pH 8,26. Pada sampel air limbah industri tahu memiliki pH 6,32 . Pada sampel air sungai memiliki pH 8,1. Pada sampel air kolam memiliki pH 8,19. Pada air limbah pabrik tahu pH menunjukkan bahwa air limbah pabrik tahu yang diamati bersifat asam. Pada air kolam, air selokan dan air sungai pH menunjukkan bahwa air yang diamati bersifat basa. Pada sampel air kolam terdapat koliform berjumlah sangat banyak berwarna merah muda dan berbentuk seperti bulat dan batang. Pada sampel air selokan terdapat fito plankton hidup. Pada sampel air limbah industri tahu terdapat koliform hidup. Pada sampel air sungai terdapat ganggang hidup. Pada sampel air kolam terdapat ganggang hidup. Saran Sebelum dilakukan praktikum sebaiknya praktikan harus mempelajari dahulu materi yang akan di praktikumkan agar saat praktikum praktikan tidak sukar untuk menerima materi. Dan praktikan harus jeli dalam menentukan warna dari sel-sel yang diamati.
Praktikan
Asisten Praktikum
(..............................................)
(..........................................)