PENGEMBANGAN ASPEK LIFE ASPEK LIFE SKILL DALAM SKILL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MAKALAH Diajukan untuk memenuhi memenuhi sebagian sebagian tugas pengajaran pengajaran biologi
Oleh Kelompok 2 : HIMALAYA WANA KELANA (14!11" N#RA SYI$A M#%IARA AISYA (142&!"
Kel' B
PROGRAM S%#DI MAGIS%ER PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH PAS)A SARJANA
#NI*ERSI%AS PENDIDIKAN INDONESIA
214 A+ PEND PENDAH AH#L #L#A #AN N
Rumusan tujuan pendidikan nasional dalam UU Sisdiknas mengandung filosofi pendidikan sebagai educare, dimana pendidikan educare cenderung mau mengajar, melatih dan melengkapi perserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan. Tujuan pendidikan nasional mengarah pada pengembangan berbagai karakter manusia Indonesia, walaupun dalam penyelenggaraannya masih jauh dari apa yang dimaksudkan dalam UU. Pendidikan nasional seharusnya pendidikan karakter bukan hanya pendidikan akademik semata !esuma et al., "#$"%&'. (al ini didukung pula dengan tuntutan kurikulum "#$) dimana tujuan kompetensi lulusan dari kurikulum "#$) ini adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan !emendiknas, "#$"'. *nalisanya, nampak jelas bahwa dari tiga domain pendidikan yang ada, kurikulum "#$) secara serius mengupayakan perubahan keseimbangan proporsi pengembangan ketiga domain tersebut dalam pembelajaran. Selain itu, salah satu tujuan pendidikan karakter dalam seting sekolah yaitu membangun koneksi yang harmonis dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung
jawab pendidikan karakter
secara bersamaan. +alam membangun koneksi tersebut, tentu dibutuhkan pendidikan kecakapan hidup life skill '. Pada saat ini konsep pendidikan kecakapan hidup telah menjadi suatu kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan. Posisi pendidikan kecakapan hidup ini terlihat dengan adanya PP nomor $ Tahun "##- Pasal $) seperti yang tersurat pada ayat $ ' dinyatakan
bahwa
kurikulum
untuk
S+/0I/S+12,
S0P/0Ts/S0P12,
S0*/0*/S0*12, S0!/S0*! atau bentuk lain yang sederajat dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup3. 4amun, yang menjadi ganjalan dalam penerapan pendidikan kecakapan hidup di sekolah5sekolah yaitu masih terdapat perbedaan pandangan baik secara konsep maupun pengimplementasiannya, sehingga life skill sering terbatas pada satu kegiatan pembekalan dalam keterampilan tertentu yang sifatnya hard skill saja. Sehingga hakikat pendidikan life skill dalam proses pembelajaran yang sebenarnya kecenderungan sangat minim.
(akikat kecakapan hidup sebagai inti dari kompetensi dan hasil pendidikan sebetulnya adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya +epdiknas, "##6%""'. !ecakapan hidup terdiri dari kecakapan hidup yang bersifat umum General life skills' dan kecakapan hidup yang bersifat khusus
Specific life skills'. 0enurut 7erome "##8' kecakapan hidup yang bersifat umum terdiri dari kecakapan personal dan sosial, sedangkan kecakapan hidup yang bersifat spesifik terdiri dari kecakapan akademik dan 9okasional. !ecakapan hidup tersebut sesuai dengan empat pilar pendidikan yang dicanangkan U4:S;<. :mpat pilar yang dicanangkan Unesco apabila diterapkan dengan baik di sekolah5sekolah akan mampu membekali siswa dengan kecakapan hidup yang dibutuhkan siswa untuk bekal hidup di masyarakat. :mpat pilar pendidikan tersebut adalah belajar untuk mengetahui learning to know', belajar untuk berbuat atau bekerja learning to do', belajar untuk menjadi jati diri learning to be' dan belajar untuk hidup bermasyarakat learning to live together '. :mpat pilar pendidikan tersebut merupakan prinsip yang perlu dijadikan landasan dan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah5sekolah, yang ditujukan untuk menghasilkan generasi5generasi penerus bangsa sesuai dengan harapan masyarakat dan bangsa Indonesia. Untuk mencapai empat pilar pendidikan yang disertai kepemilikan bekal kecakapan hidup life skills' yang sangat dibutuhkan, seyogyanya siswa terlibat aktif dalam pembelajaran yang mempraktekkan berinteraksi dengan lingkungan fisik dan sosial, agar siswa memahami pengetahuan yang terkait dengan lingkungan sekitarnya learning to know'. Proses pembelajaran tersebut bertujuan memfasilitasi siswa dalam melakukan perbuatan atas dasar pengetahuan yang dipahaminya untuk memperkaya pengalaman belajar learning to do'. Siswa diharapkan dapat membangun kepercayaan dirinya supaya dapat menjadi jati dirinya sendiri learning to be'= dan sekaligus juga berinteraksi dengan berbagai indi9idu dan kelompok yang beraneka ragam, yang akan membentuk kepribadiaanya, memahami kemajemukan, dan melahirkan sikap toleran terhadap keanekaragaman dan perbedaan yang dimiliki masing5masing indi9idu learning to live together ' sesuai dengan haknya masing5masing. 0eurut *nwar "##6%&' kebijakan penerapan konsep life skills disemua satuan, jenis dan jenjang pendidikan dengan harapan para tamatan pendidikan tersebut dapat menguasai keterampilan dasar minimal sesuai dnegan standar kewenangan. +engan terpenuhinya kebutuhan kecakapan hidup tersebut diharapkan akan mampu mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi segala tantangan di masa yang akan datang. +alam makalah ini, dikaji tentang bagaimana konsep dan tujuan kecakapan hidup dan bagaimana pengembangannya di sekolah>
*dapun tujuannya adalah% $. ". ). ?. -.
0enjelaskan pengertian kecakapan hidup 0enjelaskan jenis kecakapan hidup 0enjelaskan inti dan tujuan kecakapan hidup 0enjelaskan jenis kecakapan hidup 0enjelaskan prinsip5prinsip proses penerapan
kecakapan
hidup
dan
pengembangannya dalam pembelajaran biologi. B+ PEMBAHASAN 1+ Ko,ep D''- Ke.'k'p', H/0p Pengertian 1ife skill dikemukan oleh beberapa pakar. 2roling $&8,
dalam @ahrudin, 55' mengemukakan bahwa life skill adalah interaksi berbagai pengetahuan dan kecakapan yang sangat penting dimiliki oleh seseorang, sehingga mereka dapat hidup mandiri. +a9is "###%$, dalam @ahrudin' mengemukakan bahwa kecakapan hidup membantu peserta didik mememlihara tubunya untuk tumbuh menjadi dirinya, bekerja sama dengan baikdengan orang lain, membuat keputusan yang logis, melindungi dirinya sendiri dan mencapai tujuam di dalam kehidupannya. Sebetulnya, makna kecakapan hidup lebih dari keterampilan uuntuk bekerja saja. 0enurut A(< $8' life skill diartikan berupa berbagai keterampilan atau kemampuan untuk mendapat beradaptasi dan berprilaku positif, yang memungkinkan seseorang untuk mampu menghadapi tuntutan dan tantangan dalam hidupnya sehari5hari secara efektif. !ecakapan hidup juga dimaknai sebagai kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya. *tas dasar batasan5batasan tersebut pendidikan berorientasi kecakapan hidup diartikan sebagai pendidikan untuk meningkatkan kemampuan, kesanggupan, dan keterampilan yang diperlukan oleh seseorang untuk menjaga kelangsungan hidup dan pengembangan dirinya +epdiknas, "##)'. !onsep
life
skill merupakan salah
satu fokus
analasis dalam
pengaembangan kurikulum pendidikan yang menekankan pada kecapakan hidup atau berkerja. Life skill memiliki makna yang lebih luas dari employability skills dan vocational skills *nwar, "##6%"#'. !eduanya merupakan bagian dari program life skills. Life skill dapat dinyatakan sebagai kecapakan untuk hidup,
istilah hidup tidak semata5mata memiliki kemampuan terterntu aja vocational job' namun ia harus memiliki kmampuan dasara pendukungnya secara fungsional
seperti,
membaca,
menulis,
menghitung,
merumuskan,
dan
memecahkan masalah, mengelola sumber daya, bekerja dalam tim, belajar ditempat kerja, mempergunakan teknologi Satori, "##"'. Program pendidikan life skill adalah pendidikan yang dapat memberikan bekal keterampilan yang praktis, terpakai, terkait dengan kebutuan pasar kerja, peluang usaha dan potensi ekonomi atau industri yang ada di masyarakat. 1ife skill ini memiliki cakupan yang luas, berinteraksi antar pengetahuan yang diiyakinii sebagai unsur pentinguntuk hidupp lebih mandiri. 2+ Je,/ Ke.'k'p', H/0p Pendidikan berorientasi kecakapan hidup seyogyanya dilaksanakan untuk menangani masalah5masalah spesifik atau khusus, maka dalam penggunaannya
untuk
pembelajaran
memperhatikan
kekhususan
yang
di
akan
sekolah
hendaknya
dikembangkan..
Salah
selalu satu
pengelompokan kecakapan hidup dikemukakan oleh +epdiknas, bahwa kecakapan hidup ada yang bersifat generik generic life skills/ B1S' dan ada kecakapan hidup yang bersifat spesifik spesific life skills/ S1S'. !ecakapan (idup Benerik adalah kecakapan yang harus dimiliki oleh setiap manusia yang terdiri atas kecakapan personal personal skill ' dan kecakapan sosial social skill '. !ecakapan Personal mencakup kesadaran diri atau memahami diri atau potensi diri, serta kecakapan berpikir rasional. !esadaran diri merupakan penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan Cang 0aha :sa, anggota masyarakat dan warga negara, serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, sekaligus menjadikannya sebagai modal dalam meningkatkan dirinya sebagai indi9idu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya. !ecakapan berpikir rasional mencakup kecakapan% $' 0enggali dan menemukan informasi= "' 0engolah informasi dan mengambil keputusan= dan )' 0emecahkan masalah secara kreatif. !ecakapan sosial atau kecakapan antar pribadi inter-personal skill ' meliputi kecakapan berkomunikasi dengan empati dan kecakapan bekerja5sama collaboration skill '. Pada kecakapan komunikasi seperti empati, sikap penuh pengertian, dan seni berkomunikasi dua arah perlu ditekankan, karena berkomunikasi bukan sekedar menyampaikan pesan, tetapi isi dan sampainya pesan disertai dengan kesan baik
yang akan menumbuhkan hubungan harmonis. !ecakapan komunikasi sangat diperlukan, karena
manusia berinteraksi dengan manusia
lain melalui
komunikasi, baik secara lisan, tertulis, tergambar, maupun melalui kesan. !ecakapan komunikasi terdiri dari dua bagian, yaitu 9erbal dan non5 9erbal. !omunikasi 9erbal meliputi kecakapan mendengarkan berbicara, dan membaca5 menulis. !omunikasi non59erbal meliputi pemahaman atas mimik, bahasa tubuh, dan tampilan atau peragaan. +engan demikian, dalam kecakapan komunikasi tercakup kecakapan mendengarkan, berbicara, dan kecakapan menulis pendapat/gagasan. Sementara itu, dalam kecakapan bekerjasama tercakup kecakapan sebagai teman kerja yang menyenangkan dan sebagai pemimpin yang berempati. Sebagai teman yang menyenangkan, seseorang harus mampu membangun iklim yang kondusif dalam bersosialisasi diantaranya menghargai orang lain secara positif, membangun hubungan dengan orang lain dan sikap terbuka. +alam kepemimpinan tercakup aspek tanggungjawab, sosialisasi, teguh, berani, mampu mempengaruhi dan mengarahkan orang lain. !ecakapan hidup spesifik adalah kecakapan yang diperlukan seseorang untuk menghadapi problema bidang khusus seperti pekerjan/kegiatan dan atau keadaan tertentu, yang terdiri atas kecakapan akademik dan 9okasional. !ecakapan akademik mencakup antara lain kecakapan mengidentifikasi 9ariabel dan menjelaskan hubungannya dengan suatu fenomena tertentu, merumuskan hipotesis terhadap suatu rangkaian kejadian, serta merancang dan melaksanakan penelitian untuk membuktikan suatu gagasan atau keingintahuan. !ecakapan 9okasional terkait dengan bidang pekerjaan atau kegiatan tertentu yang terdapat di masyarakat dan lebih memerlukan keterampilan motorik. +alam kecakapan 9okasional tercakup kecakapan 9okasional dasar atau pra9okasional yang meliputi kecakapan menggunakan alat kerja, alat ukur, memilih bahan, merancang produk= dan kecakapan 9okasional penunjang yang meliputi kecenderungan untuk bertindak dan sikap kewirausahaan. Ini tidak berarti siswa S0P harus dibekali dengan jenis5jenis keterampilan kerja tetapi memberi kesempatan mengembangkan wawasan kerja, etos kerja dan akti9itas produktif. Perlu disadari, bahwa di dalam kehidupan nyata, antara general life skill B1S' dengan specific life skill S1S', yaitu antara kecakapan memahami diri, berpikir rasional, kecakapan sosial, akademik, dengan kecakapan 9okasional
tidak berfungsi secara terpisah5pisah, atau tidak terpisah secara ekslusif. *rtinya, dalam kehidupan nyata seluruh kecakapan tersebut saling melengkapi, sehingga menyatu menjadi tindakan indi9idu yang melibatkan aspek fisik, mental, emosional, dan intelektual. +erajat kualitas tindakan indi9idu dalam banyak hal dipengaruhi oleh derajat kualitas berbagai aspek pendukung tersebut. Pendeskripsian secara kategorial bertujuan mempermudah dalam perumusan indikator yang dapat dijadikan kriteria keberhasilan suatu program yang dikembangkan= atau lebih jauh untuk kepentingan studi dan kegunaan praktis. !+ I,/ Ke.'k'p', H/0p
Seperti yang telah dijelaskan diatas, inti dari kecakapan hidup adalah kecakapan berpikir dan bertindak. !ecakapan berpikir meliputi $" ranah berpikir 4elson57ones' yaitu sebagai berikut% $. Tanggung jawab untuk memilih memilih atas keinginan sendiri tanpa dipengaruhi orang lain'. ". Pemahaman hubungan antara cara berpikir, merasa dan bertindak. ). 0enganalisis perasaan5perasaan sendiri berusaha memahami atau mengerti perasaan yang sedang dialaminya'. ?. 0empergunakan self-talk yang menunjang dia bertanya pada dirinya sendiri tentang masalah yang sedang dialaminya'. -. 0emilih aturan5aturan pribadi yang realistis membuat aturan yang dapat dilaksanakan dan masuk akal, misalnya % tidak usah selalu menjadi nomor satu di kelas'. 6. 0engamati secara akurat. 8. 0enjelaskan sebab5sebab secara akurat. &. 0embuat prediksi yang realistis membuat dugaan berdasarkan alasan yang dapat diterima akal' . 0enetapkan tujuan5tujuan yang realistis. $#. 0enggunakan keterampilan5keterampilan 9isual contoh% membuat bagan untuk memberi penjelasan'. $$. 0embuat keputusan yang realistis. $". 0encegah dan mengatasi permasalahan yang dihadapi.
!ecakapan hidup mengandung kemampuan dan kesanggupan kecakapan berpikir' serta keterampilan kecakapan bertindak . 4amun tidak setiap kecakapan hidup selalu mengandung semua $" jenis ranah kecakapan berpikir' melainkan mungkin hanya satu atau dua jenis ranah berpikir dengan satu atau dua jenis kecakapan bertindak. Sementara itu kecakapan bertindak meliputi % $' pesan 9erbal, "' pesan suara, )' pesan melalui gerak tubuh, ?' pesan melalui sentuhan, dan -' pesan melalui tindakan, misalnya mengirim bunga dan sebagainya. !ecakapan bertindak ini misalnya dalam kecakapan berkomunikasi. +alam kecakapan ini, manusia dituntut pengembangan kemampuan berpikir, merasa dan bertindak. 0isalnya, ketika siswa merasa senang terhadap seseorang, maka siswa harus berpikir bagaimana seharusnya bertindak agar hubungannya dengan teman tersebut menjadi ramah dan berkembang menjadi lebih baik.
4+ %3', Pe,0/0/k', Ke.'k'p', H/0p
+epdiknas "##6' membagi tujuan pendidikan kecakapan hidup ini menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum kecakapan hidup
bertujuan
memfungsikan pendidikan sesuai fitrahnya , yaitu mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi perannya dimasa yang akan datang. Sedangkan secara khusus diataranya . 0engaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan problem yang dihadapi !. 0emberikan wawasan yang luas dalam pengembangan karir peserta didik. ". 0emberikan bekal dengan latihan dasar tentang nilai5nilai yang berkaitan dengan kehidupan sehari5hari . #. 0emberikan kesempatan kepada
sekolah
untuk
mengembangkan
pembelajaran yang fleksibel dan kontekstual. $. 0engoptimalkan pemamfaatan sumberdaya di lingkungan sekolah, dengan memberi peluang
pemamfaatan sumberdaya
yang ada di masyarakat
dengan prinsif manajement berbasis sekolah. Tujuan di atas, diharapkan akan memenuhi kebutuhan5kebutuhan indi9idu seperti yang diungkapkan oleh U4:S;< "##&', diantaranya, yaitu % $. !ebutuhan akan keterampilan, kemampuan dan wewenang sosial antar budaya yang mencakup tingkah laku, tanggung jawab, dan toleransi
". !ebutuhan untuk belajar bagaimana cara belajar, untuk menjelajahi dari satu pengetahuan ke pengetahuan lainnya dan dari satu satuan ketrampilan ke lainnya dengan perasaan senang. ). !ebutuhan akan kemampuan komunikasi yang kritis, analitis, fleksibel dan kreatif. ?. !ebutuhan untuk memperoleh tugas pengembangan yang mendukung, pada kemampuan menghadapi masalah dan tuntutan
dalam perubahan
ketrampilan dalam hubungan dengan perubahan ekonomi. -. !ebutuhan untuk menyesuaikan kepada perubahan permintaan ekonomi yang berkembang dari industri dan jasa layanan ke arah, teknologi tinggi 6. !ebutuhan untuk menguasai atau belajar ketrampilan baru, seperti kemampuan beradaptasi dan memecahkan masalah , daya saing. +isamping ketrampilan hidup memprakarsai dan memoti9asi jiwa kewiraswastaan. 8. !ebutuhan untuk mengimbangi permintaan pola pekerjaan baru yang memerlukan kemampuan= menyesuaikan ke perubahan, berpikir kreatif dan ino9atif serta bisa menggunakan teknologi baru dan &. !ebutuhan indi9idu untuk dapat menyesuaikan diri secara fleksibel dalam rangka keterlibatan dalam berbagai jabatan sepanjang hidup mereka. +engan terpenuhinya kebutuhan kecakapan hidup tersebut diharapkan akan mampu mempersiapkan generasi muda yang unggul untuk menghadapi segala tanntangan yang semakin berat di masa mendatang.
+ P-/,/p5P-/,/p P-oe Pe,e-'p', Ke.'k'p', H/0p
Pendidikan kecakapan hidup dikembangkan dengan memperhatikan beberapa hal berikut% $. Pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh baik keimanan, ketaDwaan, dan akhlak mulia. ". 0engakomodasi semua mata pelajaran untuk dapat menunjang poeningkatan iman dan taDwa serta akhlak mulia, serta meningkatkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama dengan mempertimbangkan norma agama yang berlaku ). 0emungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
?. Sesuai tuntutan dunia kerja dan kebutuhan kehidupan, program kecakapan hidup hendaknya memungkinkan untuk membekali peserta didik dalam memasuki dunia kerja/usaha serta rele9an dengan kebutuhan hidup sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. -. !ecakapan5kecakapan yang perlu dikembangkan mencakup% personal, sosial, akademis dan 9okasional 6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
•
Implementasi !ecakapan (idup dalam !urikulum Implementasi pendidikan
kecakapan
hidup
dapat
mempertimbngakan
beberapa model, antara lain% $' model integtratif, "' model komplementatif, dan )' model diskrit Saryono dalam 0arwanti,55'. +alam model integratif, implementasi pendidikan kecakapan hidp melekat dan terpadu dalam program5program kurikuler, kurikulum yang ada, dan atau mata pelajaran yang ada. 2erbagai program kurikuler dan mata pelajaran yang ada seharusnya bermuatan atau berisi kecakapan hidup. 0odel ini memerlukan kesiapan dan kemampuan tinggi dari sekolah, kepala sekolah dan guru mata pelajaran yang kreatif, penuh inisiatif dan kaya gagasan dalam menyiasati
dan
menjabarkan
kurikulum,
mengelola
pembelajaran
dan
mengembangkan penilaian. !euntungan model ini relatif murah, tidak membutuhkan ongkos mahal, dan tidak menambah beban sekolah teruma kepala sekolah guru dan peserta didik. +alam model komplementatif, implementasi pendidikan kecakapan hidup dimasukkan dan atau ditambahkan ke dalam program pendidikan kurikuler dan struktur kurikulum yang ada= bukan mata pelajaran. Pelaksaan bisa menambahkan mata pelajaran kecakapan hidup dalam struktur kurikulum atau menyelenggarakan program kecakapan hidup dalam kalender pendidikan. 0odel ini membutuhkan waktu tersendiri, guru tersendiri di bidang kecakapan hidup, dan ongkos yang relatif besar. Selain itu, penggunaan model ini dapat menambah beban tugas siswa dan guru selain beban financial sekolah. 0eskipun demikian, model ini dapat digunakan secara optimal dan intensif untuk membentuk kecakapan hidup peserta didik. +alam model diskrit, implementasi pendidikan kecakapan hidup dipisahkan dan dilepaskan dari program5program kurikuler, kurikulum regular, dan atau mata pelajaran pembelajaran kurikuler'. Pelaksanaannya dapat berupa pengembangan
program kecakapan hidup yang dikemas dan disajikan secara khusus kepada peserta didik. Penyajiannya bisa terkait dengan program kurikuler atau bisa juga berbentuk program ekstrakulikuler. 0odel ini membutuhkan persiapan yang matang, ongkos yang relatif besar, dan kesiapan sekolah yang baik. Selain itu, model ini memerlukan perencanaan yang baik agar tidak salah penerapan. 0eskipun demikian, model ini dapat digunakan membentuk kecakapan hidup peserta didik secara komprehensif dan leluasa. Parjono "##"' membagi penyelenggaraan pendidikan life skills di sekolah menurut jenjang sekolah, yaitu % $. 2agi peserta didik tingkat S+ dan S1TP dilakukan dengan mengintegrasikan paket5paket diklat pra9okasional melalui reorganisasi materi pembelajaran dan penetapan bahan ajar minimal agar dapat menguasai general life skills. Program ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang luas tentang dunia kerja dan karir, sehingga bila akan memilih sekolah selanjutnya sudah memiliki pilihan yang tepat. ". 2agi peserta didik S0U ditawarkan paket5paket diklat yang diprelukan masyarakat melalui reorganisasi materi pembelajaran dan menetapkan bahan ajar minimal agar dapat menguasai general life skills. Selain itu juga ditawarkan program kecakapan 9okasional 9ocational skills' yang akan memberikan bekal kepada mereka untuk dapat bekerja atau menciptkan pekerjaan sendiri setelah selesai sekolah. Sementara untuk peserta didik S0! kecakapan 9okasional telah menjadi isi kurikulum sehingga mereka perlu kecakapan generic dan kecakapan akademik. Sejalan dengan hal
diatas,
Sopari
55'
mengemukakan bahwa
pengimpelementasian pendidikan kecakapan hidup pada tiap tingkatan satuan pendidikan terdapat perbedaan penekanan hal ini berhubungan dengan tingkat perkembangan psikologis dan fisiologis tiap jenjang pendidikan. Pada jenjang T!/S+/S0P lebih menekankan kepada kecakapan hidup umum generic skills', yaitu mencakup aspek kecakapan personal personal skill', dan kecakapan sosial social skill' dua kecakapan ini merupakan prasyarat yang harus diupayakan berlanngsung pada jenjang ini. !edua kecakapan ini penekanannya kepada pembentukkan akhlak sebagai dasar pembentukan nilai5nilai dasar kebajikan basic goodness', seperti= kejujuran, kebajikan, kepatuhan, keadilan, etos kerja, kepahlawanan, menjaga kebersihan, serta kemampuan bersosialisasi. Untuk
jenjang S0* lebih ditekankan pada kecakapan akademik academic skill', yaitu kemampuan berpikir yang lebih diarahkan kepada kemampuan bersikap ilmiah, kritis, objektif dan transparan sehingga mempunyai kecakapan dalam hal% mengidentifikasi 9ariabel, menjelaskan hubungan suatu fenomena tertentu, merumuskan hipotesis dan melaksakan penelitian. 0odel apapun yang dipilih, hal terpenting yang perlu ditekankan adalah pembelajaran kecakapan hidup tersebut pada hakekatnya adalah pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai pelaku belajar. Siswa mempunyai kesempatan untuk belajar aktif, baik mental maupun fisik, hal tersebut dapat diperoleh bila lingkungan belajar dibuat menyenangkan bagi siswa. •
Pendekatan dan Strategi Pengembangan 0uatan Life Skills pada Pembelajaran di Sekolah Pendekatan life skills di sekolah pada setiap pembelajaran harus menggunakan prinsip5prinsip pendekatan broad based education pendidikan berbasis luas'. %road based education diartikan bahwa pendekatan pendidikan yang harus memberikan orientasi yang lebih luas, kuat dan mendasar sehingga memungkinkan warga masyarakat memiliki kemampuan penyesuaian diri terhadap kemungkinan yang terjaddi pada dirinya baik yang berikatan dengan usaha atau pekerjaannya. 0enurut @ahrudin 55', strategi pengembangan muatan life skills pada
pembelajaran berdasarkan pendekatan broad based education, diantaranya% $. Strategi Renung51atih5Telaah RT1' yang dikembangkan oleh 0arwah +aud Ibrahim. 0enurutnta pendidikan yang berorientasi life skills perlu dilaksanakan dengan strategi perenungan hakikat dan makna hidup/diri, pelatihan/pembiasaan tentang bagaimana mengelola memanajemen' hidup, dan penelaahan kisah sukses tokoh5tokoh sukses. Pada dasarnya, life skills merupakan kombinasi antara% a' perenungan tentang hakikat dan makna keberadaan kita sebagai manusia, makhluk tersempurna dari seluruh ciptaan Tuhan, b' pelatihan dan pembiasaan praktis untuk mengelola hidup dan merencanakan masa depan agar hidup lebih bermakna dan bermanfaat, c' cuplikan kisah sukses beberapa tokoh nasional dan tokoh dunia untuk menjadi sumber inspirasi dan moti9asi. ". Strategi 1earner ;entred yang dikembangkan oleh +irektorat !epemudaan dengan mengadopsi strategi pendidikan masyarakat, yang bercirikan bahwa pendidikan life skills diselenggarakan dengan prinsip% $' pengembangan
kecakapan berdasarkan minat dan kebutuhan indi9idu dan/atau kelompok sasaran= "' pengembangan kecakapan terkait dengan karakteristik potensi wilayah setempat sumber daya alam dan potensi sosial budaya'= )' pengembangan kecakapan dilakukan secara nyata sebagai dasar sector usaha kecil atau industry rumah tangga= ?' pengembangan kecakapan berdasarkan pada peningkatan kompetensi keterampilan peserta didik untuk berusaha dan bekerja sehingga tidak terlalu teoritik namun lebih bersifat aplikatif operasional. ). Strategi !urikulum 2erbasis !ompetensi dengan asumsi bahwa setiap manusia hidup memiliki kompetensi5kompetensi tertentu sesuai perkembangan usia, status sosial, dan pekerjaannya. 2erdasarkan kompetensi5kompetensi inilah suatu kurikulum pembelajaran pendidikan' dirancang sehingga ditemukan formulasi materi/pelajaran apa yang perlu dimiliki atau dikuasai peserta didik dalam mancakapkan dirinya untuk melaksanakan kompetensinya. ?. Strategi Penguatan Pendidikan :kstrakulikuler berupa kegiatan belajar yang dilakukan diluar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau luar sekolah untuk lebih memperluas wawasan atau kemampuan, peningkatan dan penerapan nilai pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata
pelajaran.
Tujuan
dari
pendidikan
ekstrakulikuler
adalah%
$'
meningkatkan dan memantapkan pengetahuan siswa= "' mengembangkan bakat, minat, kemampuan, dan keterampilan dalam upaya pembinaan pribadi= dan )' mengenali hubungan antar pelajaran dalam kehidupan dimasyarakat.
&+ Pe,6em7',6', Ke.'k'p', H/0p 0'l'm Pem7el'3'-', B/olo6/
*da dua cara dalam mengimplementasikan aspek life skill yakni secara teoritis dan praktis. Secara teoritis dilaksanakan di dalam kelas tentunya dengan pembelajaran 2iologi yang bermakna. *rtinya guru dalam mengembangkan pembelajaran dapat menggunakan media dan metode pembelajaran yang mengedepankan akti9itas siswa. Pendekatan ;T1 &onte'tual (eaching and Learning ' merupakan salah satu pendekatan yang digunakan sehingga dapat meng5eksplore potensi anak didik. *nak dilibatkan dalam membangun pemahaman materi yang diperoleh dari hasil penemuan sendiri, sehingga nilai5nilai life skill yang sebenarnya merupakan potensi diri akan berkembang. Pada aplikasi pembelajaran di kelas, life skills dapat diaplikan pada materi Sistem Pencernaan 0anusia pada pokok bahasan 0enu Sehat. 2ila dikaitkan dengan tujuan yang dirumuskan oleh U4:S;<, kecakapan hidup yang dapat terlihat dari
pembelajaran menu sehat ini memenuhi keempat pilar U4:S;<. (al ini dapat terlihat dari tujuan yang pertama, yaitu 1earning to know dimana siswa dapat mengetahui konsep dari menu sehat ini. Tujuan yang kedua adalah learning to do, dari pembelajaran ini siswa dapat melakukan cara menghitung jumlah kebutuhan kalori dalam satu hari. Tujuan yang ketiga adalah learning to be, dimana siswa dapat mengaplikasikan menu sehat ini dalam kehidupan sehari5hari. +an tujuan yang terakhir adalah tujuan to li9e together, dengan pembelajaran menu sehat ini dapat memberi bekal bagi siswa dengan pengetahuan yang telah didapatkan dan keterampilan dalam menghitung jumlah kalori yang dapat diaplikasikan ke kehidupan sehari5hari sebagai bekal untuk dapat hidup pada kehidupan bermasyarakat. 2entuk5bentuk
kecakapan
hidup
yang
dapat
tercermin
setelah
siswa
mempelajari menu sehat ini adalah sebagai berikut% $' Personal, siswa dapat menyadari bahwa dirinya adalah makhluk Tuhan dan dapat mengetahui eksistensi dirinya serta mengetahui potensi diri yang termasuk ke dalam aspek self awarness. *spek lainnya adalah aspek thinking dimana siswa dapat menggali informasi mengenai menu sehat, dan mengolah informasi tersebut sehingga siswa dapat memecahkan masalah bagaimana membuat menu sehat lalu dapat mengambil keputusan dalam memilih makanan5makanan yang sehat. "' Sosial, dari pembelajaran ini siswa dibagi ke dalam kelompok5kelompok kecil diharapkan siswa dapat bekerjasama dalam kelompok, lalu siswa diminta mengkomunikasikan hasil pekerjaannya secara lisan dan tulisan. )' *kademis, dari pembelajaran menu sehat ini hanya aspek akademis yang tidak dapat muncul, namum pada aspek ?' Eokasional, siswa dapat memiliki keterampilan khusus dalam bidang makanan. +ari aspek Faspektersebut dapat digambarkan sebagai berikut%
0akhluk Tuhan :ksistensi +iri Self awarrness Potensi +iri Personal 0enggali Informasi Thinking
0engolah Informasi 0emecahkan 0asalah
2ekerja sama 1ife Skills
Sosial
0engambil !eputusan
!omunikasi lisan !omunikasi tulisan
0engidentifikasi 9ariabel 0enghubungkan Eariabel
*kademis
0enyusun (ipotesis 0elaksanakan Penelitian Eokasional
D'8'- P'k'
*nwar. "##?'. )endidikan *ecakapan +idup. 2andung% *lfabeta *rcaro, 7erome S. "##8'. )endidikan %erbasi utu. 7ogyakarta% Pustaka Pelajar +epdiknas. "##)'. )edoman *husus )engembangan Silabus dan )enilaian +epdiknas. "##6'. )edoman *husus )engembangan Silabus dan )enilaian @ahrudin 55'. )eranan ilai-ilai gama dalam )embelajaran uatan Life Skill di Sekolah. Retrie9ed from% @PIPS/
http%//file.upi.edu/+irektori/ 0G!G+GU/$-$##&$&)$5
@*(RU+I4/0U*T*4G1I@:GS!I11G2*RU.pdf
!emendiknas
"#$"'.
Struktur
*urikulum
!".
Retrie9ed
from
http%//www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/uji5publik5kurikulum5"#$)5?
D'8'- P'k'
*nwar. "##?'. )endidikan *ecakapan +idup. 2andung% *lfabeta *rcaro, 7erome S. "##8'. )endidikan %erbasi utu. 7ogyakarta% Pustaka Pelajar +epdiknas. "##)'. )edoman *husus )engembangan Silabus dan )enilaian +epdiknas. "##6'. )edoman *husus )engembangan Silabus dan )enilaian @ahrudin 55'. )eranan ilai-ilai gama dalam )embelajaran uatan Life Skill di Sekolah. Retrie9ed from%
http%//file.upi.edu/+irektori/
@PIPS/
0G!G+GU/$-$##&$&)$5
@*(RU+I4/0U*T*4G1I@:GS!I11G2*RU.pdf
!emendiknas
"#$"'.
Struktur
*urikulum
!".
Retrie9ed
from
http%//www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/uji5publik5kurikulum5"#$)5? !esuma.+, Triatna. ;, Permana. 7. "#$"'. )endidikan *arakter *ajian (eori dan )raktik di Sekolah. 2andung% Remaja Rosdakarya.
Satori, +., "##"'. Implementasi 1ife Skills dalam !onteks Pendidikan di Sekolah. 0ournal )endidikan dan *ebudayaan.