Seminar Akuntansi Manajemen Reaction Paper Life Cycle Costing: Strategic Cost Management and The Value Chain
elompok !"
Leti Le tifa fa #ka #ka $ahyun hyunii
!%!& !%!&'% '%(& (&!) !)
Rini
!%!&'%(&"*
Srida Melpa
!%!&'%(&"+
,urusan Akuntansi -akultas #konomi .ni/ersitas Andalas (&!*
Life Cycle Costing: Strategic Cost Management and The Value Chain
Life cycle costing merupakan salah satu metode yang ditawarkan dalam rangka penghitungan biaya yang lebih akurat dan lebih mendukung dalam pengambilan keputusan serta dapat diaplikasikan baik pada perusahaan manufaktur ataupun perusahaan jasa. Life cycle costing merupakan teknik manajemen yang digunakan untuk mengidentifikasi dan memonitor biaya produk selama siklus hidupnya. Siklus hidup meliputi semua tahap, mulai dari perancangan produk dan pembelian bahan baku hingga pengiriman dan pelayanan atas produk yang sudah jadi. Life cycle costing memberikan perspektif jangka panjang, karena mempertimbangkan semua biaya selama siklus hidup produk atau jasa. Dimana manajer memperhatikan total biaya selama siklus hidup keseluruhan yang biasanya dipisahkan menjadi tiga komponen, yaitu biaya hulu seperti riset dan pengembangan, desain yang membuat prototype, pengujian, teknis, dan pengembangan kualitas, lalu biaya produksi seperti pembelian, biaya produksi langsung, biaya produksi tidak langsung dan biaya hilir seperti pemasaran dan distribusi pengemasan, pengangkutan, dan promosi. Biaya hulu dan hilir dapat dikelola dengan cara meningkatkan hubungan dengan supplier dan distributor dan cara yang paling penting adalah desain produk dan proses produksi. Penerapan life cycle costing akan meningkatkan kesadaran manajemen pada faktorfaktor yang mendorong biaya dan sumber daya yang diperlukan oleh satu item, sehingga bisa dilakukan program pengurangan biaya. Dengan menerapkan life cycle costing ini juga dapat mengurangi operasi dan biaya pemeliharaan tanpa meningkatkan kinerja alat produksi melalui analisis parameter kinerja dan biaya driver. Dengan penerapan ini kita juga memahami latar belakang teoritis nilai waktu uang dan analisis risiko serta dampaknya terhadap proses pengambilan keputusan.
Semakin kompetitifnya persaingan bisnis pada saat ini mendorong perusahaan untuk memilih strategi yang tepat supaya dapat menyesuaikan diri dan mempertahankan usahanya dengan situasi bisnis yang terus berubah-ubah. Salah satunya denga manajemen biaya yang baik guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. elalui strategic cost management
perusahaan dapat mengembangkan dan mengidentifikasi strategi yang unggul yang akan menghasilkan keunggulan bersaing yang berkelanjutan.
Dengan kemajuan teknologi informasi seperti yang terjadi pada saat sekarang ini, suatu perusahaan tidak dapat memperoleh keunggulan bersaing hanya dengan mengadopsi teknogi baru dengan cepat atau mengelola aktiva dan kewajiban finansialnya dengan sangat baik. Selain itu, perubahan lingkungan usaha seperti adanya deregulasi dan pencabutan proteks oleh pemerintah menyebabkan perusahaan dalam industri yang terkait harus benar-benar bersaing dalam hal efesiensi, inovasi, penetapan harga, pengembangan usaha dan sebagainya. Dengan demikian perusahaan memerlukan kemampuan baru untuk dapat berhasil dalam persaingan selain kemampuan untuk mengelola barang modal secara efesien, misalnya menghasilkan produk dengan kualitas tinggi, memiliki konsumen yang loyal, menghasilkan invasi produk baru dan sebagainya. !arena kondisi diatas terjadi perubahan yang penting dalam strategic cost management yaitu dengan adanya gabungan dari tiga tema yaitu: Value chain analysis , Strategic positioning analysis, dan Cost driver analysis. Value chain bagi setiap perusahaan adalah hubungan dalam value-creating activities mulai dari bahan baku hingga produk atau jasa yang diberikan kepada konsumen. Value chain adalah alat analisis yang digunakan oleh perusahaan atau organisasi untuk mengidentifikasi tahapan tertentu mulai dari supplier hingga pelanggan dalam menghasilkan produk atau jasa yang memiliki competitive advantage. Secara khusus, analisis pada value chain membantu manajemen untuk menemukan tahapan mana atau aktivitas mana yang tidak kompetitif dan cost nya dapat dikurangi. "nalisis value chain juga dapat mengidentifikasi aktivitas mana yang sebaiknya di-outsourcing - kan. #de utama dari analisis value chain adalah perusahaan atau organisasi harus secara hati-hati mempelajari setiap tahapan dari proses operasi untuk menentukan bagaimana setiap tahapan berkontribusi bagi profit dan keunggulan perusahaan. Value chain terfokus dalam usaha dari cost management yang dimulai dengan cara
bagaimana kita mengatur apa yang kita pikirkan tentang cost management. Dari fokus eksternal akan terlihat perusahaan dalam kontex keseluruhan dari rantai nilai yang menciptakan aktivitas yang hanya mempakan sebagian dari komponen raw material sampai ke pengguna terakhir tersebut. Dalam kenyataannya, management accounting selalu
terfokus pada internal perusahaan. Hal tersebut dimulai dari pembeliannya, prosesnya, fungsinya, produknya dan langganannya. Dengan kata lain management accounting menganut perspektif value added yang dimulai dengan pembayaran pembelian kepada supplier dan berhenti pada saat pembebanan kepada langganan dalam hal ini merupakan penjualan
dengan tujuan untuk
memaximumkan perbedaan
antara pembelian
dan
penjualan. Tetapi konsep value chain pada dasarnya berbeda dengan konsep value added. Dari perspektif strategi, value added mempunyai dua permasalahan besar yaitu: a mulai sangat terlambat dimana bila dimulai dari saat pembelian maka perusahaan akan kehilang kesempatan yang akan diperolehnya melalui hubungannya dengan supplier, dan ia berhenti sangat cepat dimana berhenti melakukan analisa cost pada penjualan akan kehilangan semua kesempatan yang dapat diexploitasi melaui hubungan dengan langganan perusahaan. !erspektif life cycle cost dalam value chain akan dapat menaikkan profit melalui adanya perhatian yang explicit terhadap postpurchase costs oleh langganan sehingga terjadi segmen pasar yang lebih efektif dan penentuan posisi produk "product positioning#. Dengan kata lain dapat dilakukan pendesignan produk untuk mengurangi postpurchase costs pada langganan yang dapat merupakan senjata ampuh dalam memperoleh keunggulan bersaing "competitive advantage# $ontohnya dengan rendahnya life cycle cost pada mobil %epang akan membantu penjelasan mengenai keberhasilannya di pasar &merika. Dalam kerangka '$(, mengatur cost secara efektif memerlukan fokus yang luas dipandang dari sudut external perusahaan "!orter, )**+# yang disebut dengan value chain. (enurut !orter, sebuah bisnis unit dapat dikembangkan dengan mempertahankan keunggulan bersaing atas dasar cost atau difrensiasi. okus utama dalam strategi low-cost adalah untuk mencapai aternatif cost yang
Rantai nilai organisasi adalah alat analisis yang digunakan untuk mengidentifkasi langkah- langkah khusus yang diperlukan untuk menyediakan produk atau layanan yang kompetiti kepada pelanggan. Secara khusus, analisis rantai nilai perusahaan membantu manajemen menemukan langkah-langkah atau kegiatan yang tidak kompetiti, di mana biaya dapat dikurangi.