Pendahuluan Ganggu Gangguan an Jiwa Jiwa adalah adalah kondis kondisii dimana dimana prose proses s fisiolog fisiologik ik atau mentalny mentalnya a kurang kurang berfung berfungsi si dengan dengan baik sehingga mengganggunya dalam fungsi seharihari. Gangguan ini sering juga disebut sebagai gangguan psik psikia iatr trii atau atau gang ganggu guan an ment mental al dan dan dala dalam m masyarakat umum kadang disebut sebagai gangguan saraf. Gangguan Gangguan jiwa yang dialami dialami oleh seseorang seseorang bisa memiliki bermacam-macam gejala, baik yang tampak jelas maupun yang hanya terdapat dalam pikirannya. Mulai dari perilaku menghindar dari lingkungan, tidak mau berhubungan/berbicara dengan orang lain dan tidak tidak mau makan makan hingga hingga yang yang mengamuk mengamuk dengan dengan tanpa tanpa sebab sebab yang jelas. jelas. Mulai Mulai dari yang diam saja hingg hingga a yang yang berbi berbicar cara a denga dengan n tidak tidak jelas jelas.. Dan adapula yang dapat diajak bicara hingga yang tidak perhatian sama sekali dengan lingkungannya. lingkungannya. Penyebab Gangguan Jiwa Gangguan jiwa bukanlah suatu keadaan yang mudah untuk ditentukan penyebabnya. Banyak faktor yang saling berkaitan yang dapat menimbulkan gangguan jiwa pada seseorang. Faktor kejiwaan (kepribadian), pola pikir dan kemampuan untuk mengatasi masalah, adanya adanya gangguan gangguan otak, otak, adanya adanya ganggua gangguan n bicara, bicara, adan adanya ya kond kondis isii sala salah h asuh asuh,, tida tidak k dite diteri rima ma dimasyarakat, serta adanya masalah dan kegagalan dalam kehidupan mungkin menjadi faktor-faktor yang dapat dapat mnimbulkan mnimbulkan adanya ganggua gangguan n jiwa. FaktorFaktorfaktor faktor diatas diatas tidaklah tidaklah dapat dapat berdiri berdiri sendiri; sendiri; tetapi dapat menjadi satu kesatuan yang secara bersamasama menimbulkan gangguan jiwa.
janati
Kare Karena na bany banyak ak seka sekali li fakt faktor or yang yang dapa dapatt mencet mencetusk uskan an gangg gangguan uan jiwa; jiwa; maka maka petuga petugas s kesehatan kadangkala tidak dapat dengan mudah menemuka menemukan n penyebab penyebab dan mengatasi mengatasi masalah masalah yang dialami oleh pasien. pasien. Disamping Disamping itu tenaga tenaga kesehatan sangat memerlukan sekali bantuan dari keluarga dan masyarakat untuk mencapai keadaan sehat jiwa yang optimal bagi pasien. Dampak Gangguan Jiwa Adanya gangguan jiwa pada seorang pasien dapat menimbulkan berbagai berbagai kondisi antara lain : 1. Gangguan Gangguan Aktivit Aktivitas as Hidup Hidup Sehari-har Sehari-harii Adanya gangguan jiwa pada seseorang dapat mempenga mempengaruhi ruhi kemampua kemampuan n orang orang tersebut tersebut dalam dalam melakukan melakukan kegiatan kegiatan sehari-ha sehari-hari ri seperti seperti kema kemamp mpua uan n untu untuk k mera merawa watt diri diri : mand mandi, i, berpakaian, merapikan rambut dan sebagainya; atau berkurangnya kemampuan dan kemauan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya; seperti tidak mau makan, minum, buang air (berak dan kencing) kencing) serta serta diam dengan dengan sedikit sedikit gerakan. gerakan. Apabila Apabila kondisi kondisi ini dibiarka dibiarkan n berlanju berlanjut; t; maka akhirnya dapat juga menimbulkan penyakit fisik seperti kelaparan dan kurang gizi, sakit infeksi salur saluran an pencer pencernaa naan n dan perna pernafas fasan an serta serta adanya penyakit kulit; atau timbul penyakit yang lainnya. 2. Gangguan Gangguan Hubun Hubungan gan Interp Interperso ersonal nal Disamping Disamping berkuran berkurangnya gnya kemampua kemampuan n pasien pasien untuk untuk memenuhi memenuhi kebutuha kebutuhan n hidupnya hidupnya sehariseharihari; seorang pasien gangguan jiwa juga kadang mengalami penurunan kemampuan melakukan hubun hubungan gan (komu (komunik nikasi asi)) denga dengan n orag orag lain. lain. 1
Pasien mungkin tidak mau berbicara, tidak mau mena menapa patt oran orang g lain lain atau atau meng menghi hind ndar ar dan dan member memberont ontak ak manaka manakala la didek didekati ati orang orang lain. lain. Disamping Disamping itu mungkin mungkin juag pasien tidak mau membicarakan dengan terang-terangan apa yang difikirkannya. 3. Ganggu Gangguan an Peran/S Peran/Sosi osial al Deng Dengan an adan adanya ya gang ganggu guan an kema kemamp mpua uan n melakukan aktivitas sehari-hari dan berkurangnya berkurangnya kemampua kemampuan n berhubun berhubungan gan dengan dengan orang orang lain; lain; maka tentu tentu saja berakiba berakibatt pada tergangguny terganggunya a peran dalam kehidupan; baik dalam pekerjaannya pekerjaannya sehari-ha sehari-hari, ri, dalam dalam kegiatan kegiatan pendidik pendidikan, an, peran peran dalam dalam keluarga keluarga (sebagai (sebagai ayah, ayah, ibu, anak) dan peran peran dalam dalam kehidupa kehidupan n sosial sosial yang lebih luas (dalam masyarakat). masyarakat). Berbagai keadaan yang timbul akibat gangguan jiwa akhirnya akhirnya dapat dapat merugika merugikan n kepentin kepentingan gan keluarg keluarga, a, kelompok dan masyarakat; sehingga peran serta aktif dari seluruh seluruh unsur unsur masyaraka masyarakatt sangat sangat diperluk diperlukan an dalam mengatasi gangguan jiwa.
PERAN KELUARGA DALAM PERAWATAN GANGGUAN JIWA Keluarga Keluarga adalah adalah orang-or orang-orang ang yang sangat sangat dekat dekat dengan dengan pasien pasien dan dianggap dianggap paling banyak banyak tahu kond kondis isii pasi pasien en sert serta a dian diangg ggap ap pali paling ng bany banyak ak memberi pengaruh pada pasien. Sehingga keluarga sang sangat at pent pentin ing g arti artiny nya a dala dalam m pera perawa wata tan n dan dan penyembu penyembuhan han pasien. pasien. Alasan Alasan utama utama penting pentingnya nya keluarga dalam perawatan jiwa adalah :
1. Keluarga merupakan lingkup yang paling banyak berhubungan dengan pasien 2. Keluarga (dianggap) paling mengetahui kondisi pasien 3. Gangguan jiwa yang timbul pada pasien mungkin disebabkan adanya cara asuh yang kurang sesuai bagi pasien 4. Pasien yang mengalami gangguan jiwa nantinya akan kembali kedalam masyarakat; khususnya dalam lingkungan keluarga 5. Keluarga merupakan pemberi perawatan utama dalam mencapai pemenuhan kebutuhan dasar dan mengoptimalkan ketenangan jiwa bagi pasien. 6. Gangguan jiwa mungkin memerlukan terapi yang cukup lama, sehingga pengertian dan kerjasama keluarga sangat penting artinya dalam pengobatan Hal-hal yang perlu diketahui oleh keluarga dalam perawatan Gangguan Jiwa : 1. Pasien yang mengalami gangguan jiwa adalah manusia yang sama dengan orang lainnya; mempunyai martabat dan memerlukan perlakuan manusiawi 2. Pasien yang mengalami gangguan jiwa mungkin dapat kembali ke masyarakat dan berperan dengan optimal apabila mendapatkan dukungan yang memadai dari seluruh unsur masyarakat. Pasien gangguan jiwa bukan berarti tidak dapat “sembuh” 3. Pasien dengan gangguan jiwa tidak dapat dikatakan “sembuh” secara utuh, tetapi memerlukan bimbingan dan dukungan penuh dari orang lain (dan keluarga) janati
4.
Tujuan perawatan adalah : a. Meningkatkan Kemandirian pasien b. Pengoptimalan peran dalam masyarakat c. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah 5. Pasien memerlukan pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-hari seperti makan, minum dan berpakaian serta kebersihan diri dengan optimal. Keluarga berperan untuk membantu pemenuhan kebutuhan ini sesuai tahap-tahap kemandirian pasien 6. Kegiatan sehari-hari seperti melakukan pekerjaan rumah (ringan), membantu usaha keluarga atau bekerja (seperti orang normal lainnya) merupakan salah satu bentuk terapi pengobatan yang mungkin berguna bagi pasien. 7. Berilah peran secukupnya pada pasien sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki. Pemberian peran yang sesuai dapat meningkatkan harga diri pasien. 8. Berilah motivasi pada pasien sesuai dengan kebutuhan (tidak dibuat-buat) dalam rangka meningkatkan moral dan harga diri. 9. Kembangkan kemampuan yang telah dimiliki oleh pasien pada waktu yang lalu. Kemampuan masa lalu berguna untuk menstimulasi dan meningkatkan fungsi klien sedapat mungkin.
PERAN KELUARGA DALAM PERAWATAN GANGGUAN JIWA
PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT
Anas Tamsuri PSIK FK Unair
2
RUMAH SAKIT RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAK.KEDOKTERAN UNAIR 2001