LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KLINIK PEMERIKSAAN LCS (LIQUOR CEREBROSPINALIS) CEREBROSPINALIS)
Oleh : Nama
: Adimas Gilang Ti P!"a
Nim
: #$%%&%
%$P'di
: III Analis Keseha"an
Semes"e
: I (Em*a")
Kel'm*'+
: ,C
Tanggal
: ,, Mae" ,$%-
PROGRAM STUI III ANALIS KESE.ATAN /AKULTAS /AKULTAS KESE. K ESE.AT ATAN AN MAS0ARAKAT MA S0ARAKAT INSTITUT ILMU I LMU KESE.AT KES E.ATAN AN B.AKTI B.AK TI 1I0ATA 1I0ATA KEIRI ,$%-2,
%$ BAB I PENA.ULUAN
%3% La"a La"a Bela+a Bela+ang ng
Cairan Cairan otak otak (LCS) (LCS) berasal berasal dari dari plexus plexus chorio chorioide ideus us ventri ventrikel kel – ventrikel dan ada di dalam ventrikel celah subarachnoidale yang menutupi permukaan otak dan sumsum tulang belakang. Cairan otak diproduksi oelh proses filtrasi, absorpsi selektif dan sekreksi aktif. roduksi cairan otak kurang lebih !" ml per #am direabsorpsi oleh villiarachnoid. $otal volume cairan otak adalah %" – &'" ml pada orang deasa dan &" *" ml pada neonatus. Secara fisiologi fungsi cairan otak adalah + a. elindu elindungi ngi #aringa #aringan n penyong penyongkon kong g susunan susunan saraf saraf pusat dari traumatik mekanik. b. eregulasi volume tekanan intrakranial. c. em empert pertah ahan anka kan n volu volum me otak otak deng dengan an #ala #alan n meng mengat atur ur produksi cairan otak. d. -ntu -ntuk k sirku sirkula lasi, si, nutri nutrisi si dan dan pelep pelepasa asan n hasil hasil meta metabo bolis lisme me diotak. e. -ntuk lubrikasi lubrikasi susunan susunan saraf pusat (omariah,! (omariah,!""/). ""/). 0ons 0onsen entr tras asii
elek elektr trol olit it dala dalam m
cair cairan an otak otak dipe dipeng ngar aruh uhii
oleh oleh
perubahan dalam elektrolit plasma, namun ada #uga yang tidak terpen terpengar garuh. uh. 0ebany 0ebanykka kkan n 1at1at 1at1at yang yang terkand terkandung ung dalam dalam cairan cairan otak otak hampir hampir sama atau lebih rendah dibandingka dibandingkan n dalam plasma. 2ritrosit dan leukosit masuk kedalam cairan otak bila ada kerusakan pada pembuluh darah darah atau atau sebaga sebagaii reaksi reaksi adany adanyaa iritasi iritasi atau atau inflam inflamsi. si. 3iliru 3ilirubin bin secara secara fisiologi tidak ditemukan dalam cairan otak, namun dapat ditemukan bila ter#adi perdarahan intrakranial intrakranial.. 3ilirubin 3ilirubin tersebut tersebut merupakan merupakan bilirubin bilirubin indirek, indirek, karena karena adanya adanya katabolisme katabolisme hemoglobin hemoglobin setempat setempat pada susunan susunan saraf pusat. 3ila didalam plasma ter#adi peningkatan bilirubin direk, maka
1
dalam cairan otak #uga akan menigkat sebanding dengan plasma (omariah,!""/). 0eseimbangan antara tekanan normal yang terpelihara pada cairan otak, karena absorpsi dan produksi yang seimbang. 4bsorpsi terutama ter#adi oleh villi arachnoidales dan corpusculare pacchioni. 5alaupun terus menerus ada produksi dan reapsorpsi cairan otak dan terus menerus #uga ada pertukaran 1at antara cairan otak dan darah, ada stagnasi tegas dalam kantong lumbal lebih
tinggi dibandingkan dengan cairan otak dalam
vertculus dan cisterna magna (omariah,!""/).
%3, T!4!an $u#uan dari pemeriksaan LCS ini adalah + &. -ntuk membantu suatu diagnosa terhadap penyakit !. -ntuk mengetahui per#alanan suatu penyakit 6. -ntuk mengetahui penyakit meningitis /. -ntuk melakukan tindakan terapi selan#utnya terhadap penyakit %3# Pinsi*
2
BAB II TIN5AUAN PUSTAKA
,3% asa Te'i
Cairan otak (LCS) berasal dari plexus chorioideus ventrikel – ventrikel dan ada di dalam ventrikel celah subarachnoidale yang menutupi permukaan otak dan sumsum tulang belakang. Cairan otak diproduksi oelh proses filtrasi, absorpsi selektif dan sekreksi aktif. roduksi cairan otak kurang lebih !" ml per #am direabsorpsi oleh villiarachnoid. $otal volume cairan otak adalah %" – &'" ml pada orang deasa dan &" *" ml pada neonatus. Secara fisiologi fungsi cairan otak adalah + a. elindungi #aringan penyongkong susunan saraf pusat dari traumatik mekanik. b. eregulasi volume tekanan intrakranial. c. empertahankan volume otak dengan #alan mengatur produksi cairan otak. d. -ntuk sirkulasi, nutrisi dan pelepasan hasil metabolisme diotak. e. -ntuk lubrikasi susunan saraf pusat (omariah,!""/). 0onsentrasi
elektrolit dalam
cairan otak dipengaruhi
oleh
perubahan dalam elektrolit plasma, namun ada #uga yang tidak terpengaruh. 0ebanykkan 1at1at yang terkandung dalam cairan otak hampir sama atau lebih rendah dibandingkan dalam plasma. 2ritrosit dan leukosit masuk kedalam cairan otak bila ada kerusakan pada pembuluh darah atau sebagai reaksi adanya iritasi atau inflamsi. 3ilirubin secara fisiologi tidak ditemukan dalam cairan otak, namun dapat ditemukan bila ter#adi perdarahan intrakranial. 3ilirubin tersebut merupakan bilirubin indirek, karena adanya katabolisme hemoglobin setempat pada susunan saraf pusat. 3ila didalam plasma ter#adi peningkatan bilirubin direk, maka
3
dalam
cairan
otak
#uga
akan
menigkat
sebanding
dengan
plasma(omariah,!""/). 0eseimbangan antara tekanan normal yang terpelihara pada cairan otak, karena absorpsi dan produksi yang seimbang. 4bsorpsi terutama ter#adi oleh villi arachnoidales dan corpusculare pacchioni. 5alaupun terus menerus ada produksi dan reapsorpsi cairan otak dan terus menerus #uga ada pertukaran 1at antara cairan otak dan darah, ada stagnasi tegas dalam kantong lumbal lebih
tinggi dibandingkan dengan cairan otak dalam
vertculus dan cisterna magna (omariah,!""/). Cairan otak ialah cairan #ernih, tak berarna yang 7" 8 dibuat oleh plexuschoroideus di dalam ruang atau ventrikel otak melalui transport akitf dan ultrafiltrasi, sedangkan 6"8 dibentuk pada tempat lain, termasuk pada ventrikel dan rongga subarachnoid. ada orang deasa volume intrakranial kurang lebih &7"" ml, volume otak sekitar &/"" ml, volume cairan serebrospinal '!&*! ml (ratarata &"/ ml) dan darah sekitar &'" ml. 9"8 dari #aringan otak terdiri dari cairan, baik ekstra sel maupun intra sel (:andasoebrata, !""*). ;atarata ml
atau
cairan '""
serebrospinal
ml
dibentuk
sedangkan
total
sebanyak volume
serebrospinal berkisar 7'&'" ml dalam seaktu. =ni
",6' cairan
merupakan
suatu kegiatan dinamis, berupa pembentukan, sirkulasi dan absorpsi. -ntuk
mempertahankan
#umlah
cairan
serebrospinal
tetap
dalam
seaktu, maka cairan serebrospinal diganti /' kali dalam sehari (:andasoebrata, !""*). Li>uour Cerebrospinalis adalah cairan otak yang diambil melalui lumbal punksi, Cairan otak tidak boleh dipandang sama dengan cairan yang ter#adi oleh proses ultrafiltrasi sa#a dari plasma darah. ?i samping filtrasi, faktor sekresi dari plexus choriodeus turut berpengaruh. 0arena itu cairan otak bukanlah transudat belaka. 4kan tetapi seperti transudat, susunan cairan otak #uga selalu dipengaruhi oleh konsentrasi beberapa macam 1at dalam plasma darah(:andasoebrata, !""*). 4
engambilan cairan otak itu dilakukan dengan maksud diagnostik atau untuk melakukan tindakan terapi. 0elainan dalam hasil pemeriksaan dapat memberi petun#uk kearah suatu penyakit susunan saraf pusat, baik yang mendadak maupun yang menahun dan berguna pula setelah ter#adi trauma (Hardjoeno,2007). ?alam membahas cairan serebrospinal ada baiknya diketahui mengenai anatomi yang berhubungan dengan produksi dan sirkulasi serebrospinal, yaitu + &) Sistem @entrikel Sistem ventrikel terdiri dari ! buah ventrikel lateral, ventrikel === dan ventrikel =@. @entrikel lateral terdapat di bagian dalam bagian
serebrum, masingmasing ventrikel yaitu
kornu
anterior,
badan dan atrium. @entrikel
kornu
===
terdiri
posterior,
adalah
suatu
dari
'
kornu inferior, rongga sempit
di garis tengah yang berbentuk corong unilokuler, letaknya di tengah kepala,
ditengah korpus
kalosum dan bagian korpus
unilokuler ventrikel lateral, diatas sela tursica, kelen#ar hipofisa dan
otak
tengah dan diantara hemisfer serebri, thalamus dan
dinding hipothalanus. ?isebelah anteropeoterior dengan
ventrikel
berhubungan
=@ melalui a>uaductus sylvii. @entrikel =@
merupakan suatu rongga berbentuk kompleks, terletak di sebelah ventral
serebrum
dan
dorsal
dari
pons
dan medula
oblongata(Hardjoeno,2007). !) eningen dan ruang subarakhnoid eningen adalah selaput otak yang merupakan bagian dari susunan saraf yang bersifat non neural. eningen terdiri dari #aringan ikat berupa membran yang menyrlubungi seluruh permukaan otak, batang otak dan medula spinalis. Meningen
!iamater,
arak"noid
merupakan
selaput
permukaan
otak
terdiri dari dan tipis
3
lapisan, aitu
duramater. ang
ang mengikuti
!iameter
melekat setiap
pada lekukan# $
lekukan
pada
sulkus#sulkus
dan %sura#%sura,
juga
melekat pada permukaan &atang otak dan medula spinalis, terus ke kaudal sampai ke ujung medula spinalis setinggi korpus 'erte&ra. 4rakhnoid
mempunyai
banyak trabekula halus yang berhubungan dengan piameter, tetapi tidak mengikuti setiap lekukan otak. ?iantara arakhnoid dan piameter
disebut
ruang
serebrospinal
subrakhnoid,
dan
yang
berisi
cairan
pembuluhpembuluh
darah
(Hardjoeno,2007). 0arena
arakhnoid tidak
mengikuti lekukan lekukan
otak, maka di beberapa tempat ruang subarakhnoid melebar yang disebut sisterna. Aang paling besar adalah siterna magna, terletak diantara bagian inferior serebelum danme oblongata. Lainnya adalah
sisterna
sisterna
pontis
di
permukaan
ventral
pons,
interpedunkularis di permukaan venttralmesensefalon,
sisterna siasmatis di depan lamina terminalis. ada sudut antara serebelum magna
dan
serebri.
lamina
>uadrigemina
Sisterna
ini
terdapat
berhubungan
sisterna
dengan
vena
sisterna
interpedunkularis melalui sisterna ambiens(Hardjoeno,2007). ;uang subarakhnoid spinal yang merupakan lan#utan dari sisterna magna dan sisterna pontis merupakan selubung dari medula spinalis sampai setinggi S!. ;uang subarakhnoid dibaah L! dinamakan sakus atau teka lumbalis, tempat dimana cairan serebrospinal diambil pada
aktu pungsi
lumbal. ?urameter
terdiri dari lapisan luar durameter dan lapisan dalam durameter. Lapisan
luar
dirameter
dengan
periosteum tulang
di
daerah
kepala
tengkorak dan
men#adi
berhubungan
satu erat
dengan endosteumnya (Hardjoeno,2007). 6) ;uang 2pidural
?iantara lapisan luar dura dan tulang tengkorak terdapat #aringan
ikat
yang mengandung
kapilerkapiler
halus
yang
mengisi suatu ruangan disebut ruang epidural(Hardjoeno,2007). /) ;uang Subdural ?iantara
lapisan
dalam
durameter
dan
arakhnoid
yang
mengandung sedikit cairan, mengisi suatu ruang disebut ruang subdural.embentukan,
Sirkulasi
dan
4bsorpsi
Cairan
Serebrospinal (CSS) Sebagian besar CSS (dua pertiga atau lebih) diproduksi di pleksus choroideus ventrikel serebri (utamanya ventrikel lateralis). Se#umlah kecil dibentuk oleh sel ependim yang membatasi ventrikel dan membran arakhnoid dan se#umlah kecil terbentuk dari cairan yang bocor ke ruangan perivaskuler di sekitar pembuluh darah otak (kebocoran saar darah otak).ada orang deasa, produksi total CSS yang normal adalah sekitar !& mL<#am ('"" mL< hari),volume CSS total hanya sekitar &'" mL (Hardjoeno,2007). ') $ekanan Cairan Serebrospinal $ekanan normal dari sistem cairan serebrospinal ketika seseorang berbaring pada posisi hori1ontal, ratarata &6" mm air (&" mmBg), meskipun dapat #uga serendah *' mm air atau setinggi %' mm
air
pada
orang
normal..
engaturan
$ekanan
Cairan
Serebsrospinal oleh @ili 4rakhnoidalis. ormalnya, tekanan cairan serebrospinal hampir seluruhnya diatur oleh absorpsi cairanmelalui vili arakhnoidalis(Hardjoeno,2007). *) 0omposisi dan fungsi cairan serebrospinal (CSS) Cairan serebrospinal dibentuk dari kombinasi filtrasi kapiler dan sekresi aktif dari epitel. CSS hampir meyerupai ultrafiltrat dari plasma darah tapi berisi konsentrasi a, 0, bikarbonat, Cairan,
glukosa
klorida
yang
yang lebih kecil lebih
tinggi.
h
dan konsentrasi g dan CSS
lebih
rendah
dari
darah(Hardjoeno,2007).
7
erbandingan komposisi normal cairan serebrospinal lumbal dan serum adalah sebagai berikut + CSS
Se!m
!%' mDsm
!%' mDsm
Na"i!m
&69 m
&69 m
Kl'ida
&&% m
&"! m
7,66
7,/& (arterial)
Te+anan
*,6& ka
!',6 ka
Gl!+'sa
6,/ m
'," m
T'"al P'"ein
",6' g
7" g
Al6!min
",!6 g
/! g
Ig G
","6 g
&" g
Osm'lai"as
P.
,3%3% Pengam6ilan Caian See6's*inal
Cairan otak biasanya diperoleh dengan melakukan punksi lumbal pada lumbal === dan =@ di cavum subarachnoidale, namun dapat pula pada suboccipital ke dalam cisterna magma atau punksi ventrikel, yang dapat disesuaikan dengan indikasi klinik. Seorang klinik yang ahli dapat memperkirakan pengambilan tersebut. Basil punksi lumbal dimasukkan dalam 6 tabung atau 6 syringe yang berbeda, antara lain + a) $abung = berisi & mL ?ibuang karena tidak dapat digunakan sebagai bahan pemeriksaan karena mungkin mengandung darah pada saat penyedotan. b) $abung == berisi 7 mL ?igunakan untuk pemeriksaan serologi, bakteriologi dan kimia klinik. c) $abung === berisi ! l ?igunakan untuk pemeriksaan #umlah sel, ?iff.count dan protein kualitatif
,3%3, Ta"a Caa
&. asien dalam posisi miring pada salah satu sisi tubuh. Leher fleksi maksimal (lutut di tarik ke arah dahi ). !. $entukan daerah pungsi lumbal di antara L/ dan L' yaitu dengan menentukan garis potong sumbu kraniospinal ( kolumna verterbralis ) dan garis antara kedua spina ishiadikaanterior superior ( S=4S ) kiri dan kanan. ungsi dapat pula di lakukan anatara L/ dan L' atau antara L! dan L6 namun tidak boleh pada bayi. 6. Lakukan tindakan antisepsis pada kulit di sekitar daerah pungsi radius &" cm dengan larutan ovidon iodin di ikuti larutan alkohol 7"8 dan tutup dengan duk steril di mana daerah pungsi lumbal di biarkan terbuka. /. $entukan kembali daerah pungsi dengan menekan ibu #ari tangan yang telah memakai sarung tangan steril selama &' – 6" detik yang akan menandai titik pungsi tersebut selama & menit. '. $usukan #arum spinal
cairan yang lebih baik, #arum di putar hingga mulut #arum mengarah ke kranial. 4mbil cairan untuk pemeriksaan
7. Cabut #arum dan tutup lubang tusukan dengan plester(sacher,!""/).
*
BAB III PROSEUR KER5A
#3% Pa Anali"i+
&. 4lat 4lat yang digunkan dalam pemeriksaan LCS yang meliputi pemeriksaan makroskopis, mikroskopis dan kimiai menggunkan alat beakerglass, batang pengaduk, tabung centrifuge, centrifuge, tabung serologi, kamar hitung, pipet leukosit, selang, pipet pasteur, bak pengecatan. !. ;eagen ;eagent yang digunkan dalam pemeriksaan LCS meliputi, larutan truk, larutan pereaksi glukosa, preaksi protein, reagen pandy, reagent nonne, larutan methanol, dan larutan giemsa. 6. Sampel LCS atau Cairan Dtak /. robandus ama
+ $n.F
-mur
+ F $ahun
Eenis 0elamin
+G
#3, Anali"i+
&. rinsip LCS dibandingkan dengan a>uadest untuk mengetahui kelainan yang ringan. !. rosedur 0er#a a3 Pemei+saan Ma+'s+'*is
&) 5arna $u#uan
+ -ntuk mengetahui arna dari cairan otak
rinsip
+ 5arna cairan otak dibandingkan dengan a>uadest3
10
rosedur + &. ?imasukakan cairan otak dalam tabung serologi sebanyak H tabung. !. ?ibandingkan dengan a>uadest dan dinilai hasilnya !) 0ekeruhan $u#uan
+ -ntuk mengetahui kekeruhan pada cairan otak
rinsip
+ 0ekeruhan diamati pada cahay 7 – &" cm dengan
cahaya tembus rosedur + &. ?imasukakan cairan otak dalam tabung serologi sebanyak H tabung. !. ?ibandingkan dengan a>uadest. 6. ?iamati pada cahaya terang. 6) Sediment $u#uan
+ -ntuk mengetahui adanya sedimen dalam cairan
otak rinsip
+ -ntuk melihat adanya elemen – elemen dalam
cairan otak maka dilakukan pemeriksaan dibaah mikroskop. Ball ini diker#akan dengan pemusingan pada kecepatan tertentu dan pada aktu tertentu sehingga elemen terpisah dari supernatannya. rosedur + &. ?imasukakan
cairan otak dalam tabung centrifuge
sebanyak H tabung. !. ?icentrifuge &'"" rpm selama '&" menit. /) 3ekuan $u#uan
+ -ntuk mengetahui adanya benang fibrin pada
LCS. rinsip
+ Sifat – sifat bekuan dapat diamati dengan
menggunakan mata telan#ang rosedur + 11
&. ?imasukakan cairan otak dalam beakerglass. !. ?iaduk dan amati adanya bekuan dan sifat – sifat. 6. Cara pembacaan dengan melihat adanya bekuan yang halus sekali, menyusun keping, menyusun serai, beberapa selaput atau bekuan kasar dan besar.
63 Pemei+saan Mi+'s+'*is &) Bitung #umlah Leukosit $u#uan + -ntuk mengetahui #umlah leukosit dalam cairan Dtak rinsip + LCS diencerkan dalam pipet leukosit kemudian di masukan rosedur+ & ?ipipet larutan $ruk sampai tanda &. ! 0emudian diisap cairan otak sampai tanda &&. 6 0ocok pipet benarbenar , buang 6/ tetes / 0emudian teteskan pada kamar hitung< =;D@2?
2-342;. ' Bitung #umlah semua selyang dilihat dalam sebuah bidang
besar
dengan
memakai
lensa
obyektif
&"x.mengetahui prosentase !) enghitung #enis sel Lekosit $u#uan
+ -ntuk mengetahui prosentase segmen danlimfosit.
rinsip
+ ?ari tetesan cairan terletak diatas ob#ek glass
kemudian dibuat
hapusan darah kemudian dicat dengan cat
giemsa atau right. rosedur + &. Sediaan dilihat dengan cara yang berlainlainan tergantung sifat cairan itu. !. Eika cairan #ernih , terasangka tidak mengandung banyak sel, pusinglah &"&' ml bahan, cairan atas dibuang dari sedimen di campur dengan berapa tetes serum penderita itu sendiri, 3uatlah sediaan apus dari campuran itu.
12
6. 0alau cairan keruh sekali atau purulent, buatlah sediaan apus langsung memakai bahan itu, #ika terdapat bekuan dalam cairan bekuan itulah yang di pakai untuk membuat sediaan apus. /. ?i cat sediaan dengan right< giemsa. '. ?ilihat dibaah mikroskop. 73 Pemei+saan Kimia8i
&) $es pandy rinsip
+ 4danya protein dalam lcs akan bereaksi dengan reagen pandy yang ditun#ukkan dengan ter#adinya kekeruhan yang dinilai secara kualitatif.
rosedur + &. & ml reagent andy dalam tabung serologi yang kecil bergaris tengah 7 mm !. $ambahkan & tetes cairan otak 6. Segera baca hasil test tersebut dengan melihat kepada dera#at kekeruhannya. !) $es onne 4pelt rinsip + rotein dalam cairan otak akan membentuk presipitat dengan larutan #enuh 4mmonium sulfat yang dapat dinilai secara kualitatif. rosedur + &. $aruhlah I sampai & ml reagen onne apelt dalam tabung !.
serologi. ?engan hati – hati dimasukkan sama banyak cairan otak ke dalam tabung tersebut, sehingga kedua macam cairan tinggi
6.
terpisah menyusun dua lapisan. $enangkan selama beberapa menit kemudian selidikilah perbatasan kedua cairan itu. BAB I .ASIL AN PEMBA.ASAN
&3% POST ANALITIK %3 In"e*e"asi .asil a3 Ma+'s+'*is
13
o
arameter
=nterpretasi ormal
&.
5arna
$idak berarna
!.
0e#ernihan
Eernih
6.
3ekuan
$idak ada bekuan
/.
pB
7,6! – 7,6'
'.
3E
&.""6– &.""9
63 Mi+'s+'*is %) .i"!ng 5!mlah Sel Le!+'si" =nterpretasi + Eumlah sel normal J " – ' sel
dari '"" mg
+ Seperti a>uadest + 4gak keruh + Balus sekali + 4da endapan
14
&. Bitung #umlah sel leukosit + " Sel
+ $idak dilakukan karena #umlah
+ kabut tipis + K& adanya opalescence (&" – &"" + K& sedikit opalescence + &7,79"& mg<
1$
&3, Pem6ahasan
Cairan otak (LCS) berasal dari plexus chorioideus ventrikel – ventrikel dan ada di dalam ventrikel celah subarachnoidale yang menutupi permukaan otak dan sumsum tulang belakang. Cairan otak diproduksi oelh proses filtrasi, absorpsi selektif dan sekreksi aktif. roduksi cairan otak kurang lebih !" ml per #am direabsorpsi oleh villiarachnoid. $otal volume cairan otak adalah %" – &'" ml pada orang deasa dan &" *" ml pada neonatus. Secara fisiologi fungsi cairan otak adalah + a. elindungi #aringan penyongkong susunan saraf pusat dari traumatik mekanik. b. eregulasi volume tekanan intrakranial. c. empertahankan volume otak dengan #alan mengatur produksi cairan otak. d. -ntuk sirkulasi, nutrisi dan pelepasan hasil metabolisme diotak. e. -ntuk lubrikasi susunan saraf pusat. 0onsentrasi
elektrolit dalam
cairan otak dipengaruhi
oleh
perubahan dalam elektrolit plasma, namun ada #uga yang tidak terpengaruh. 0ebanykkan 1at1at yang terkandung dalam cairan otak hampir sama atau lebih rendah dibandingkan dalam plasma. 2ritrosit dan leukosit masuk kedalam cairan otak bila ada kerusakan pada pembuluh darah atau sebagai reaksi adanya iritasi atau inflamsi. 3ilirubin secara fisiologi tidak ditemukan dalam cairan otak, namun dapat ditemukan bila ter#adi perdarahan intrakranial. 3ilirubin tersebut merupakan bilirubin indirek, karena adanya katabolisme hemoglobin setempat pada susunan saraf pusat. 3ila didalam plasma ter#adi peningkatan bilirubin direk, maka dalam cairan otak #uga akan menigkat sebanding dengan plasma. 0eseimbangan antara tekanan normal yang terpelihara pada cairan otak, karena absorpsi dan produksi yang seimbang. 4bsorpsi terutama ter#adi oleh villi arachnoidales dan corpusculare pacchioni. 5alaupun terus menerus ada produksi dan reapsorpsi cairan otak dan terus menerus #uga ada pertukaran 1at antara cairan otak dan darah, ada stagnasi tegas dalam 1
kantong lumbal lebih
tinggi dibandingkan dengan cairan otak dalam
vertculus dan cisterna magna. Cairan otak ialah cairan #ernih, tak berarna yang 7" 8 dibuat oleh plexuschoroideus di dalam ruang atau ventrikel otak melalui transport akitf dan ultrafiltrasi, sedangkan 6"8 dibentuk pada tempat lain, termasuk pada ventrikel dan rongga subarachnoid. ada orang deasa volume intrakranial kurang lebih &7"" ml, volume otak sekitar &/"" ml, volume cairan serebrospinal '!&*! ml (ratarata &"/ ml) dan darah sekitar &'" ml. 9"8 dari #aringan otak terdiri dari cairan, baik ekstra sel maupun intra sel. ;atarata ml
atau
cairan '""
serebrospinal
ml
dibentuk
sedangkan
total
sebanyak volume
serebrospinal berkisar 7'&'" ml dalam seaktu. =ni
",6' cairan
merupakan
suatu kegiatan dinamis, berupa pembentukan, sirkulasi dan absorpsi. -ntuk
mempertahankan
#umlah
cairan
serebrospinal
tetap
dalam
seaktu, maka cairan serebrospinal diganti /' kali dalam sehari. Li>uour Cerebrospinalis adalah cairan otak yang diambil melalui lumbal punksi, Cairan otak tidak boleh dipandang sama dengan cairan yang ter#adi oleh proses ultrafiltrasi sa#a dari plasma darah. ?i samping filtrasi, faktor sekresi dari plexus choriodeus turut berpengaruh. 0arena itu cairan otak bukanlah transudat belaka. 4kan tetapi seperti transudat, susunan cairan otak #uga selalu dipengaruhi oleh konsentrasi beberapa macam 1at dalam plasma darah. engambilan cairan otak itu dilakukan dengan maksud diagnostik atau untuk melakukan tindakan terapi. 0elainan dalam hasil pemeriksaan dapat memberi petun#uk kearah suatu penyakit susunan saraf pusat, baik yang mendadak maupun yang menahun dan berguna pula setelah ter#adi trauma .
17
BAB PENUTUP 3% Kesim*!lan Eadi dari pemeriksaan Li>uor cerebrospinalis (cairan otak) meliputi
dari pemeriksaan makroskopis, mikroskopis dan kimiai didapatkan hasil + Pemei+saan Ma+'s+'*is '. 5arna + Seperti a>uadest *. 0e#erniah + 4gak keruh 7. 3ekuan + Balus sekali 9. Sediment + 4da endapan Pemei+saan Mi+'s+'*is 6. Bitung #umlah sel leukosit + " Sel
+ $idak dilakukan karena #umlah leukosit
'" Sel
+ kabut tipis + K& adanya opalescence (&" – &"" mg
3, Saan
&. Sebaiknya praktikan menggunakan 4? (4lat elindung ?iri) sebelum melakukan pemeriksaan, !. emeriksaan dilakukan sesuai prosedur yang ada. 6. Eagalah kebersihan. /. embuat media harus tepat sesuai perhitungan. '. Barus teliti dalam pembacaan hasil. *. Barus teliti dalam mengambil reagen. 7. Saat menanam media pastiak alat yang digunakan steril. 9. Eangan memasukan kepala kedalam inkubator tanpa menggunakan 4?.
1
1*
A/TAR PUSTAKA
omariah, urul , B#, !""/. Penuntun Praktikum Kimia Klinik Dasar . oliteknik 0esehatan
3an#armasin,
Eurusan
4nalis
0esehatan,
?epartemen 0esehatan ;=. :andasoebrata,!""*. Penuntun Laboratorium Klinik . enerbit ?ian ;akyat, 2d.&&, Eakarta. Bard#oeno, !""7. Substansi dan Cairan Tubuh, Edisi Baru, enerbit Lephas, -niversitas Basanudin ress. akasar. 5idman, Mrances, &%%'. Tinjauan Kliniks atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium , enerbit 2C:, Eakarta.
20
LAMPIRAN
21