Pembahasan
Defin Definisi isi dan dan peng penggu guna naan an visk viskos osit itas as adala adalah h seba sebaga gaii ukur ukuran an taha tahana nan n terha terhada dap p perbedaan laju. Bila dalam gas, cairan ca iran atau padatan terdapat perbedaan laju, itu berarti bahwa salah satu bagian dari senyawa mempunyai laju yang relatif terhadap yang lain. Cairan mempunyai gaya gesek yang lebih besar dari pada gas, sehingga cairan akan mempunyai koefisien viskositas yang lebih besar dari pada gas. Viskositas gas bertambah dengan naiknya temperatur sedangkan viskositas cairan turun dengan naiknya suatu temperatur. Adanya at terl terlar arut ut akan akan mena menaik ikka kan n visk viskos osit itas as laru laruta tan, n, dima dimana na at at
terl terlar arut ut ters terseb ebut ut bers bersif ifat at
makromolekul. Bahkan pada konsentrasi rendahpun, efeknya sangat besar, karena molekul besar mempengaruhi aliran fluida pada jarak jauh. Ada beberapa cara metode yang dapat digunakan dalam mengukur viskositas caiaran. !etode yang paling sederhana yang dapat digunakan untuk mengukur suatu cairan dengan viskositas rendah adalah dengan metode "stwald. #ada percobaan ini, metode pengukuran viskositas dilakukan dalam pipa kapiler yang biasa disebut dengan viskometer "stwald.
#ada percobaan ini, kita menngunakan menngunakan larutan gliserol sebab gliserol gliserol merupakan merupakan suatu senyawa turunan alkohol dengan tiga gugus hidroksil $polihidroksil% berbentuk cairan dengan kekentalan yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan air. Dimana larutan gliserol yang digunakan mempunyai konsentrasi yang berbeda&beda yaitu '(, )*(, )'(, dan + (, dimana + yang akan diketahui dari persamaan grafiknya. etiap fluida $cairan% memiliki sifat yang dikenal sebagai viskositas. -luida dalam pipa kapiler terdiri atas lapisan molekul&molekul yang bergerak satu di atas lainnya dengan kecepatan kecepatan yang berbeda&beda berbeda&beda.. Viskosit Viskositas as berbanding berbanding lurus terhadap terhadap konsentrasi, konsentrasi, dimana makin tinggi konsentrasi suatu cairan maka viskositas juga akan bertambah.
Dalam percobaan ini, akan ditentukan viskositas viskositas gliserol gliserol yang memiliki konsentrasi konsentrasi yang berbeda&beda yaitu '(, )*(, dan )'(, larutan sampel $larutan gliserol yang belum diketah diketahui ui konsent konsentrasi rasiny nya%, a%, dan auade auades. s. Dari hasil hasil penguk pengukura uran n yang yang dilaku dilakukan kan,, tidak tidak dipe diperol roleh eh nilai nilai visk viskos osita itass yang yang sesu sesuai ai deng dengan an teori teori yang yang ada ada bahw bahwaa semak semakin in ting tinggi gi konsentrasi gliserol yang digunakan, maka semakin besar viskositas yang diperoleh, sehingga waktu yang diperlukan untuk mengalir dari garis m ke garis n pada viskometer juga semakin lambat. /al ini bisa dijelaskan karena pada konsentrasi tinggi larutan gliserol semakin kental sehingga mengakibatkan gaya gesekan antar molekul yang terjadi dengan dinding viskometer juga semakin lambat sehingga mengakibatkan waktu alir yang dibutuhkan juga semakin lama, akibatnya viskositasnya menjadi lebih tinggi. Berdasarkan grafik hubungan antara konsentrasi terhadap viskositas, dapat dilihat bahwa makin tinggi konsentrasi
suatu larutan maka makin tinggi pula viskositas yang
dihasilkan, atau konsentrasi berbanding lurus terhadap viskositas $sesuai dengan teori%. Dari graf grafik ik maka maka dipe dipero role leh h persa persama maan an yait yaitu uy
0 *.*1 *.*1' ' 2 3 *.45 *.4566 66 , deng dengan an 2 sebag sebagai ai
konsentrasi dan y sebagai viskositas. Dari persamaan tersebut , maka dapat diperoleh nilai konsentrasi gliserol 2( sebesar 5.4511 (. G. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut7 ).
Visko Viskosita sitass suatu suatu cairan cairan dapat dapat ditent ditentuka ukan n dengan dengan cara metode metode "stwal "stwald, d, yaitu yaitu dengan dengan mengukur waktu yang diperlukan oleh cairan untuk melewati pipa kapiler dan kemudian membandingkannya dengan larutan standar.
8.
Visko Viskosita sitass berban berbandin ding g lurus lurus terhad terhadap ap konsen konsentras trasii dimana dimana visko viskosita sitass suatu suatu cairan cairan akan akan meningkat apabila konsentrasi dari cairan tersebut bertambah pula, sehingga waktu alir yang dibutuhkan semakin lambat.
DAFTAR PUSTAKA
Atkins, #. 9., )::4, Kimia Fisika, ;rlangga,
ress,
Viskositas menggambarkan penolakan dalam fuida kepada aliran dan dapat dipikir sebagai sebuah cara untuk mengukur gesekan fuida. Penggunaan viskometer Ostwald secara baik dan benar yaitu dengan membersihkan bagian viskometer dengan menggunakan alkohol atau aseton. Perhitungan waktu untuk viskometer diperlukan larutan gliserol untuk melewati jarak antara 2 tanda tera (yaitu tanda atas ke bawah) pada viskometer yaitu dengan menghisap larutan dengan alat penghisap sampai cairan berada diatas tanda tera pada bagian viskometer kemudian membiarkan larutan tersebut mengalir turun sampai tanda tera bagian bawah viskometer dan digunakan stopwatch untuk menghitung waktu turun larutan tersebut dari tanda tera atas sampai tanda tera bagian bawah viskometer.
!aktor kesalahan yang mungkin terjadi pada percobaan ini yaitu"
#esalahan pengukuran $ ketelitian dalam melihat waktu sehingga hasil tidake%sien"
&idak teliti dalam menentukan massa 'at atau sampel."
#urang teliti dalam mengukur volume akuades dan gliserolPada percobaan ini di awali pada konsentrasi gliserol . dicuci terlebihdahulu viskosimeter Ostwald dengan menggunakan alkohol lalu di masukkangliserol pada viskometer. *etelah itu di ukur waktu yang di perlukan untukgliserol melewati tanda tera pada viskosimeter. +aktu pertama di peroleh ,-- s, s ,- s. *ehingga waktu rata"ratanya diperoleh ,/01 s. ntuk gliserol 2 waktu pertama diperoleh ,00 s kedua ,- sdan ketiga ,33 s. *ehingga wakturata"rata yang diperoleh adalah ,1- s. ntuk gliserol , waktu pertamadiperoleh ,23 s ,21 s ,,3 s. *ehingga waktu rata"rata diperoleh ,2,1 s. Padagliserol dengan konsentrasi /10 diperoleh waktu pertama ,21 s kedua ,,2 sdan ketiga ,,3 s. *ehingga waktu rata"rata diperoleh ,,11 s. ntuk gliserol /0/ diperoleh waktu pertama ,,- s waktu kedua ,, s waktu ketiga ,/ s.*ehingga waktu rata"rata yang diperoleh ,, s . Pada gliserol dengankonsentrasi /20 diperoleh waktu pertama ,2/ s kedua ,,1 s dan ketiga ,/s. *ehingga waktu rata"rata diperoleh ,,3 s. Percobaan ini dilakukan dengankonsentrasi yang berbeda" beda dapat di simpulkan bahwa semakin kecil jumlahkonsentrasi maka waktu yang di peroleh semakin sedikit. *ehingga dapat disimpulkan nilai viskositas pun semakin kecil pula seiring berkurangnya waktu dankecilnya konsentrasi yang di gunakan. #arena kerapatan partikel pada konsentrasirendah sangatlah minim berbeda dengan konsentrasi yang besar maka tingkatkekentalan 'at pun semakin besar
!etode #engukuran Viskositas dengan !etode "stwald !etode ini ditentukan berdasarkan hukum #oisulle menggunakan alat viskometer oswaltd. #enetapannya dilakukan dengan jalan mengukur waktu yang diperlukan untuk mengalirkan cairan dalam pipa kapiler dari a ke b. ejumlah cairan yang akan diukur viskositasnya dimasukkan kedalam viskometer yang diletakkan pada thermostat. Cairan kemudian diisap degan pompa kedalam bola csampai diatas tanda a. Cairan dibiarkan mengalir kebawah dan waktu yang diperlukan dari a ke b dicatat menggunakan stowatch. #ada metode oswaltd yang diukur adalah waktu yang diperlukan oleh sejumlah tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. #ada percobaan sejumlah tertentu cairan dipipet kedalam viskometer. Cairan kemudian dihisap melalui labu ukur dari viskometer sampai permukaan cairan lebih tinggi dari batas a. Cairan dibiarkan turun ketika permukaan cairan turun melewati batas
b, stopwatch dimatikan.
Anonim. Prinsip Bernouli. http7??id.wikipedia.org?wiki?#rinsipGBernoulli, diakses hari rabu tanggal 86 Hovember 8*)8 pukul )).*4.
arie, >ta. 8*)8. Laporan Kimia Fisika Viskositas Zat Cair . http7??itatrie.blogspot.com?8*)8?)*?laporan&kimia&fisika&viskositas&at&cair.html, diakses hari selasa tanggal *1 Desember 8*)8 pukul 8*.@:.
45!&56 P*&5#5 5tkins P.+. ,777. #imia !isika jilid ,. 8akarta 9 :rlangga. :stien ;a'id. ,77-.#imia !isika untuk Paramedis. ;ogyakarta9 5ndi. 4ogra ,77/.#imia !isika dan *oal"*oal. 8akarta9 <"Press. Petrucci =. 6aplh. ,7-1.#imia 4asar . >ogor 9 :rlangga. &ipler Paul 5. ,77-.!isika untuk *ains dan &eknik 8ilid < . 8akarta9:rlangga. 4a?tar Pustaka
5nonim. Prinsip >ernouli. http9$$id.wikipedia.org$wiki$Prinsip@>ernoulli diakses hari rabu tanggal 2- Aovember 2/,2 pukul ,,./1.
&arie
andasari +eni. 2/,2. Viskositas. http9$$wenimandasari.blogspot.com$p$laporan" termokimia.html diakses hari selasa tanggal /3 4esember 2/,2 pukul 2/./ 4iposkan oleh =endy #urniawan di ,2$/3$2/,2 /-9379// P
Praktikum , (panas pembakaran) #embakaran merupakan oksidasi cepat bahan bakar disertai dengan produksi panas, atau panas dan cahaya. #embakaran sempurna bahan bakar terjadi hanya jika ada pasokan oksigen yang cukup. "ksigen $"8% merupakan salah satu elemen bumi paling umum yang jumlahnya mencapai 8*.:( dari udara. Bahan bakar padat atau cair harus diubah ke bentuk gas sebelum dibakar. Biasanya diperlukan panas untuk mengubah cairan atau padatan menjadi gas. Bahan bakar gas akan terbakar pada keadaan normal jika terdapat udara yang cukup. /ampir 4:( udara $tanpa adanya oksigen% merupakan nitrogen, dan sisanya merupakan elemen lainnya. Hitrogen dianggap sebagai pengencer yang menurunkan suhu yang harus ada untuk mencapai oksigen yang dibutuhkan untuk pembakaran. #rinsip pembakaran bahan bakar sejatinya adalah reaksi kimia bahan bakar dengan oksigen $"%. Febanyakan bahan bakar mengandung unsur Farbon $C%, /idrogen $/% dan Belerang $%. Akan tetapi yang memiliki kontribusi yang penting terhadap energi yang dilepaskan adalah C dan /. !asing&masing bahan bakar mempunyai kandungan unsur C dan / yang berbeda&beda. #roses pembakaran terdiri dari dua jenis yaitu pembakaran lengkap $complete combustion% dan pembakaran tidak lengkap $incomplete combustion%. #embakaran sempurna terjadi apabila seluruh unsur C yang bereaksi dengan oksigen hanya akan menghasilkan C"8, seluruh unsur / menghasilkan /8" dan seluruh menghasilkan "8. #ada pembakaran sempurna, reaktan terbakar dengan oksigen menghasilkan beberapa produk. Fetika hirokarbon terbakar dengan oksigen, maka reaksi utama akan menghasilkan karbon dioksida dan air. Fetika elemen dibakar, maka produk yang dihasilkan biasanya juga berupa oksida. Farbon dibakar menghasilkan karbon dioksida, sulfur dibakar menghasilkan sulfur dioksida, dan besi dibakar menghasilkan besi$>>>% oksida. Hitrogen tidak dianggap sebagai komponen yang bisa terbakar jika oksigen dipakai sebagai agen pengoksidasi, namun nitrogen oksida H"2 dalam jumlah kecil biasanya akan terbentuk.
uhu yang cukup untuk menyalakan dan menjaga penyalaan bahan bakar, $8% urbulence urbulensi atau pencampuran oksigen dan bahan bakar yang baik, $@% ime 9aktu yang cukup untuk pembakaran yang sempurna. #roses meniadakan salah satu unsure dari segitiga api ini yang digunakan untuk methode pemadaman kebakaran. aitu dengan pendinginan untuk menghilangkan unsure energi panas, dengan menyetop supply bahan bakar untuk menghilangkan unsure bahan bakar dan penyelimutan $ blanketing % untuk menghilangkan unsure udara $ oksigen %. #embakaran sempuna terjadi apabila pada saat terjadinya proses oksdiasi ini terdapat oksigen yang cukup dan pada bahan bakar, terdapat bilangan oktan yang tinggi. /asil dari permbakaran sempurna ini, asap yang ditimbulkan tidak cukup banyak bila dibandingkan dengan hasil dari pembakaran tidak sempurna. etiap senyawa hidrokarbon yang dibakar sempurna $terdapat cukup oksigen% akan menghasilkan karbondioksida dan air. sedangkan pembakaran tak sempurna terjadi apabila seluruh unsur C yang dikandung dalam bahan bakar bereaksi dengan oksigen dan gas yang dihasilkan tidak seluruhnya C"8. Feberadaan C" pada hasil pembakaran menunjukkan bahwa pembakaran berlangsung secara tidak lengkap.
>snaini, #utri. 8*)*. Panas Pembakaran. http7??id.scribd.com?doc?1)56:@@@?#anas& pembakaran, diakses hari kamis pada tanggal 8' "ktober 8*)8 pukul )@.88. oekardjo. ):6:. Kimia Fisik .
praktikum ' $kesetimbangan uap air% Jas ideal tidak memiliki gaya intermolekul dalam gas tersebut. Earutan ideal berarti semua gaya intermolekul baik gaya intermolekul pada molekul & molekul sejenis $misal pelarut& pelarut% atau pada molekul yang tidak sejenis $misal pelarut & at terlarut% adalah sama. alah satu sifat larutan yang penting adalah tekanan uap suatu komponen yang terdapat dalam larutan tersebut pada permukaan larutan. !engetahui besarnya kecenderungan suatu komponen untuk menguap yang berarti keluar dari larutan dapat diduga gaya & gaya intermolekul apa yang bekerja di dalam larutan. !empelajari kecenderungan untuk menguap atau tekanan uap parsial sebagai fungsi dari suhu dan konsentrasi $Bird, )::@7)4:%. gbsamsu#ada gambar 8.8 terlihat pada kurva bagian atas menunjukkan kurva untuk titik embun $dew point%, sedangkan kurva dibagian bawah, merupakan kurva titik gele mbung $bubble point%. Iuang diatas kurva titik embun, larutan berada pada fase uap. edangkan ruang dibawah kurva titik gelembung, larutan berada pada fase cair. Diantara kedua kurva tersebut, larutan berada pada fase campuran. Jambar 8.8 Earutan >deal yarat dari larutan ideal adalah sebagai berikut 7 ).
/omogen pada seluruh sistem mulai dari mol fraksi * & ).
8.
idak ada entalpi pencampuran pada waktu komponen&
komponen dicampur membentuk larutan $ K/ pencampuran 0 * %. @.
idak ada beda volume pencampuran, artinya volume larutan
sama dengan jumlah komponen yang dicampurkan $ KV pencampuran 0 * %.
1.
!emenuhi /ukum Ioult 7
#ada kenyataannya tidak ada larutan yang benar&benar ideal dan campuran yang sebenar & benarnya mendekati ideal.
). semakinmirip strukturnya semakin ideal
8. semakin encer seakin ideal
http7??fitrahchem.blogspot.com?8*)@?*)?makalah&praktikum&kimia&fisika.html
http7??choalialmu6:.blogspot.com?8*))?*)?percobaan&ii&kesetimbangan&uap&cair.html
http7??mafikadihati.blogspot.com?8*)8?))?laporan&praktikum&kesetimbangan&uap.html
Earutan ideal dengan at terlarut ionik didefinisikan sebagai larutan yang ion&ionnya dalam larutan bergerak bebas satu sama lain, dan saling tarik hanya terjadi dengan molekul pelarut. Fomponen dalam larutan ideal memberikan sumbangan terhadap konsentrasi larutan sangat efektif. =ntuk larutan ionik yang sangat encer dapat dikategorikan mendekati perilaku ideal sebab ion&ion dalam larutan itu saling berjauhan akibatnya antaraksi elektrostatisnya lemah. Dalam larutan nonideal, gaya antar atom&atom, ion&ion, atau molekul&molekul harus dipertimbangkan dalam perhitungan. Bila interaksi antarmolekul komponen&komponen larutan sama besar dengan interaksi antarmolekul komponen&komponen tersebut pada keadaan murni, terbentuklah suatu
idealisasi yang disebut larutan ideal. Earutan ideal mematuhi hukum Iaoult, yaitu bahwa tekanan uap pelarut $cair% berbanding tepat lurus dengan fraksi mol pelarut dalam larutan. Earutan yang benar&benar ideal tidak terdapat di alam, namun beberapa larutan memenuhi hukum Iaoult sampai batas&batas tertentu. Contoh larutan yang dapat dianggap ideal adalah campuran benena dan toluena.
Ciri lain larutan ideal adalah bahwa volumenya merupakan penjumlahan tepat volume komponen&komponen penyusunnya. #ada larutan non&ideal, penjumlahan volume at terlarut murni dan pelarut murni tidaklah sama dengan volume larutan. ebagaimana juga perilaku gas nyata berbeda dengan perilaku gas ideal, perilaku larutan nyata berebeda dengan perilaku larutan ideal, dengan kata lain berbeda dari hukum Iaoult. Jambar 4.4$a% menunjukkan kurva tekanan uap sistem biner dua cairan yang cukup berbeda polaritasnya, aseton !e8C" dan karbon disulfida C8. Dalam hal ini, penyimpangan positif dari hukum Iaoult $tekanan uap lebih besar% diamati. Jambar 4.4$b% menunjukkan tekanan uap sistem biner aseton dan khloroform C/Cl@. Dalam kasus ini, penyimpangan negatif dari hukum Iaoult diamati. Jaris putus&putus menunjukkan perilaku larutan ideal. #eilaku larutan mendekati ideal bila fraksi mol komponen mendekati * atau ). Dengan menjauhnya fraksi mol dari * atau ), penyimpangan dari ideal menjadi lebih besar, dan kurva tekanan uap akan mencapai minimum atau maksimum.
#enyebab penyimpangan dari perilaku ideal sebagian besar disebabkan oleh besarnya interaksi molekul. Bila pencampuran komponen A dan B menyebabkan absorpsi kalor dari lingkungan $endoterm%, interaksi molekul antara dua komponen lebih kecil daripada pada masing&masing komponen, dan penyimpangan positif dari hukum Iaoult akan terjadi. ebaliknya, bila pencampuran menghasilkan kalor ke lingkungan $eksoterm%, penyimpangan negatif akan terjadi. Bila ikatan hidrogen terbentuk antara komponen A dan komponen B, kecenderungan salah satu komponen untuk meninggalkan larutan $ menguap% diperlemah, dan penyimpangan negatif dari hukum Iaoult akan diamati. Fesimpulannya, penyebab penyimpangan dari hukum Iaoult sama dengan penyebab penyimpangan dari hukum gas ideal.
Eaporan tetap
Percobaan ini digunakan bahan aseton dan kloro?om dan titik di dih yang dihasilkan dari campuran tersebut merupakan titik didih minimum sehingga dapat dikatakan bahwa percobaan ini termasuk deviasi negati?. 5pabila kedua jenis cairan ini dicampurkan akan dibebaskan panas yang menunjukkan bahwa terjadi ikatan. 6eaksi tersebut melepas panas yang disebut juga dengan reaksi eksoterm. ila dalam campuran volume aseton lebih banyak dari pada kloro?orm maka membutuhkan suhu yang tinggi walaupun aseton memiliki titik didih yang lebih rendah dari pada kloro?rom. 5pabila perbandingan volume kloro?om lebih sedikit dari pada aseton maka tidak membutuhkan suhu yang tinggi untuk menguapkan aseton sehingga residu hanya berisi kloro?orm.misalnya volume - ml aseton 9 2 ml kloro?orm maka aseton akan menguap terlebuh dahulu dengan titik didih yang tidak terlalu tinggi. >ila hasil destilat diuapkan terus menerus maka dihasilkan residu kloro?orm murni. Praktikum ini penentuan nilai al?a ( L ) dan nilai ( M ) menggunakan alat re?raktometer dimana larutan diletakkan pada kaca dan bagian berpori lalu ditentukan nilainya dengan skala yang ada pada alat tersebut. Dahaya putih bergaris adalah sinar al?a cahaya pelangi adalah sinar beta. 4ari gra%k hasil percobaan terjadi penyimpangan pada gra%k n versus ?raksi mol ( N ) hal ini disebabkan kesulitan dan kurang tepatnya dalam menentukan nilai dari indeks bias( L dan M ) kesalahan lainnya adalah kurang akuratnya dalam penimbangan
berat 'at dengan piknometer. ra%k antara ?raksi mol ( N ) versus suhu ( & ) kurang akurat sebab nilai 6 2 F /,70. 62 merupakan tingkat keakuratan dari data percobaan tersebut . 5'eotrop merupakan suatu keadaan dimana ketika campuran yang uapnya mencapai komposisi yang sama dengan cairan sehingga akan terjadi penguapan tanpa terjadi perubahan komposisi. 4estilasi tidak akan dapat memisahkan kedua cairan yang dicampurkan jika komposisi a'eotrop sudah dicapai karena komposisi kondensat sama dengan komposisi cairan. &itik a'eotrop adalah titik tercapainya komposisi a'eotrop tercapai.
BAB 5 Penutup 3.1
Kesimpulan
,. kesetimbangan uap E cair pada system binair adalah batas dimana rapatan uap sama dengan rapatan sisa cairan. 2. Barutan ideal memiliki si?at antara si?at"si?at penyusunnya. . Barutan yang menyimpang dari hukum 6aoult adalah larutan non ideal. 3. &itik didih campuran lebih tinggi daripada titik didih komponen murninya. 0. 6eaksi yang terjadi pada percobaan ini adalah reaksi eksoterm. . !raksi mol berbanding lurus dengan temperatur. ,. &itik a'eotrop adalah titik dimana uap campuran mencapai komposisi yang sama dengan cairan. 3.2
Saran
,. *eharusnya praktikan menguasai materi praktikum sebelum melakukan percobaan. 2. #etelitian dan kecermatan sangat berpengaruh terhadap hasil pengamatan. . #ebersihan alat menjadi ?aktor penting dalam mendapatkan data yang lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA
5nonim. 2/,,. aseton. http9$$id.wikipedia.org.wiki$5seton diakses tanggal ,0 aret 2/,,. 5nonim. 2/,,.Klorofom. http9$$id.wikipedia.org.wiki$kloro?om diakses tanggal ,0 aret 2/,,.
>ird &ony. ,77. Kimia Untuk Universitas. 8akarta 9 P& ramedia Pustaka tama. 4ogra *#. ,77/. Kimia Fisik dan soal – soal . 8akarta 9 niversitas
2.4.2 Pembahasan #esetimbangan uap cair dipengaruhi oleh suhu dan komposisi dari larutan tersebut. 4alam percobaan ini larutan yang digunakan adalah akuades dan etanol 7 dimana titik didih etanol lebih rendah dibandingkan dengan akuades. *ehingga apabila komposisi etanol dalam suatu larutan semakin besar maka titik didih larutan akan menjadi semakin rendah. 5kuades merupakan pelarut murni dengan rumus kimia =2O. 5kuades bersi?at tidak berwarna tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar. &itik didih air berada pada ,///D atau 1 #. 5kuades berada dalam kesetimbangan dinamis antara ?ase cair dan padat dibawah tekanan dan temperatur standar. :tanol merupakan cairan yang mudah menguap mudah terbakar tak berwarna dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari" hari. :tanol memiliki titik didih 1-3/D atau 0,3 #. Dampuran etanol dengan akuades akan membentuk a'eotrop. 5'eotrop merupakan campuran 'at cair yang ?ase uap dan ?ase cairnya mempunyai komposisi yang persis sama. Perbandingannya kiri"kira -7 mol etanol dan,, mol akuades. Perbandingan ini juga dapat dinyatakan sebagai 7 volume etanol dan 3 volume akuades pada tekanan normal dan & F 0,3 #. Dampuran etanol dan akuades memiliki si?at berbeda sesuai dengan konsentrasi kedua bahan tersebut. ntuk mengetahui kesetimbangan uap cair antara akuades dan etanol dilakukan proses distilasi. 5dapun prinsip kerja dari percobaan ini adalah perbedaan tekanan uap dan titik didih serta berat jenis suatu pelarut$'at yang dimana saat titik didih terjadi akan dapat kembali menjadi cair setelah menguap serta ketetapan saat larutan itu menguap sama dengan kecepatan pada saat 'at$larutan itu kembali ke ?ase cairan. Dampuran yang telah dipanaskan diuapkan kembali dialirkan ke dalam kondensor untuk diembunkan menjadi cairan dan ditimbang dalam labu distilat setelah melewati kolom vigreauN. ap kembali menjadi cairan karena melewati proses pendinginan pada kondensor (?ase uap akan berubah menjadi ?ase cair) karena perbedaan titik didih larutan campuran. Proses distilasi dihentikan bila campuran tersebut sudah mencapai suhu kesetimbangan saat cairan yang berada di dalam labu leher tiga mendidih untuk pertama kali. #etika tetesan pertama jatuh diberi waktu 0 menit sampai tetesan berhenti yang artinya larutan campuran berubah dari uap menjadi cair. =al ini terjadi bila campuran tersebut telah mencapai titik didih pada saat
gelembung pertama muncul. Dairan yang jatuh dalam labu distilat pada saat proses distilasi disebut distilat yang berupa larutan etanol karena memiliki titik didih yang lebih rendah dibandingkan akuades. *edangkan cairan yang masih tertinggal di dalam labu leher tiga dinamakan residu yang berupa akuades. 4itinjau dari si?atnya campuran yang hampir ideal sebab saat dicampur akuades dan etanol akan membentuk ikatan hidrogen. esarnya nilai densitas juga dipengaruhi oleh titik didih campuran. Aamun densitas juga sangat dipengaruhi oleh komposisi komponen tertentu. Pada campuran antara akuades dan etanol misalnya jika komposisi etanol semakin kecil maka titik didihnya semakin besar dan densitasnya akan semakin kecil. >egitu pula sebaliknya. Pada kenyataanya komponen yang lebih atsiri akan lebih mudah menguap dan pada titk didih tersebut komponen"komponenya akan membentuk suatu kesetimbangan uap cair. >erdasarkan percobaan yang telah dilakukan membuat larutan etanol dan akuades masing"masing dengan perbandingan ,09/ J ,29 J 79 J 97 J 9,2 J /9,0. =asil pengamatan menunjukkan semakin besar kadar akuades dalam campuran tersebut maka semakin besar pula titik didih larutannya.
4ari ambar 2. terlihat bahwa meningkatnya nilai ?raksi mol juga meningkatkan nilai densitas dari akuades itu sendiri. =al ini dikarenakan penambahan volume akuades ke dalam campuran yang semakin besar sehingga nilai dari densitas akuades itu akan meningkat seiring pertambahan volume akuades ke dalam campuran. 4ari hasil perhitungan didapatkan nilai densitas akuades masing" masing adalah / J /772/0 J /772// J /77,7/ J /77,-/ J dan /77,/ gr$mB dan nilai ?raksi mol akuades masing"masing sebesar / J /7-7- J /7-33/ J /7-01- J /7--2 J dan ,. &itik didih juga sangat berpengaruh terhadap ?raksi mol tiap komponen dalam suatu larutan. 4engan adanya titik didih maka dapat juga menunjukkan besarnya komposisi tiap komponen dalam larutan. *emakin besar atau tinggi titik didihnya maka komposisi akuades dalam larutan itu akan menjadi semakin besar sehingga ?raksi molnya juga akan bertambah besar. *ebaliknya jika titik didih larutan tersebut tinggi maka komposisi etanol dalam larutan itu akan menjadi semakin kecil dibandingkan dengan akuades. #arena titik didih etanol lebih rendah dibandingkan dengan akuades sehingga ?raksi molnya juga akan bertambah kecil. =al ini dapat terlihat dalam gra%k berikut ini 9 ambar 2.3 ra%k =ubungan antara !raksi ol dan &itik 4idih antara :tanol dan 5kuades 4ari ambar 2.3 terlihat bahwa ?raksi mol etanol berbanding terbalik dengan titik didih dan ?raksi mol akuades berbanding lurus dengan titik didih. Pada akuades ikatan molekul dalam pencampuran menjadi lebih kuat dengan penambahan ?raksi mol komposisi akuades dalam larutan. =al ini akan menyebabkan molekul lebih sukar untuk berpindah dari ?ase cair menjadi ?ase uap sehingga tekanan uap murninya menurun. 4engan demikian campuran memerlukan suhu yang lebih tinggi dan kalor yang dibutuhkan lebih banyak untuk mencapai titik didih larutan. *edangkan pada etanol penambahan komposisi etanol ke dalam campuran akan menyebabkan gaya tarik menarik antar molekul dalam campuran menjadi berkurang sehingga larutan lebih mudah untuk mencapai titik didih karena molekul"molekul dalam campuran lebih mudah untuk berpindah dari ?ase cair menjadi ?ase uap. 2.5 PEUTUP 2.5.1 Kesimpulan #esimpulan dari percobaan ini adalah sebagai berikut 9 !aktor"?aktor yang mempengaruhi kesetimbangan uap cair adalah suhu (titik didih) densitas dan komposisi 'at dalam larutan. aya tarik antar molekul"molekul etanol dan akuades semakin kuat ketika mendekati titik kesetimbangan volume antara akuades dan etanol. >esarnya titik didih campuran tergantung pada jenis larutan pada etanol titik didihnya menurun seiring kenaikan ?raksi molnya dan pada akuades titik didih dan ?raksi molnya berbanding lurus. *emakin besar nilai dari ?raksi mol maka semakin tinggi pula densitasnya. Pada etanol dan akuades nilainya berbanding lurus.
&itik kesetimbangan larutan terjadi pada saat gelembung pertama muncul saat mendidih. Ailai titik didih masing"masing pada perbandingan ,09/ J ,29 J 79 J 97 J 9,2 J dan /9,0 adalah 17 J 170 J -/ J -, J -2 J dan -3/D. Ailai densitas etanol masing"masing adalah /10/2 J /137-/ J /1372/ J /13-37 J /1312 J dan / gr$mB dengan ?raksi mol etanolnya masing"masing sebesar , J //,/2 J //,0/ J //,322 J //,,- J dan /. Ailai densitas akuades masing"masing adalah / J /772/0 J /772// J /77,7/ J /77,-/ J dan /77,/ gr$mB dengan nilai ?raksi molnya masing"masing sebesar / J /7-7- J /7-33/ J /7-01- J /7--2 J dan ,.e
>5> , Panas Pembakaran
F. Pembahasan
#alor pembakaran adalah kalor yang dilepaskan atau diserap oleh , mol unsur atau senyawa diberi symbol I=c. #alor pembakaran untuk praktikum kali ini yaitu lilin dan spirtus. Bilin merupakam senyawa hidrokarbon yang dapat menghasilkan panas. 6umus kimia dari lilin adalah D20=02 dan rumus kimia spirtus D3=,/. *ebelum keduanya dibakar terlebih dahulu ditimbang sebagai suhu awal dan ketika air sudah panas mencapai kenaikan 2/oD lilin dan spirtus tersebut dimatikan. *etelah itu ditimbang kembali untuk mengetahui kalor yang terbuang dalam proses pembakaran. *ehingga didapat pelepasan , mol lilin dalam proses pembakaran adalah sebanyak ",2-,20 k8. &anda negati? tersebut menunjukan bahwa terjadinya reaksi eksoterm yaitu melepaskan kalor. *ementara untuk spirtus kalor yang dilepas dalam proses pembakaran adalah sebanyak "70// k8 yaitu melepaskan kalor untuk memanaskan air sampai dengan suhunya meningkat 2/oD. 4ari perbedaan massa lilin sebelum dan sesudah di bakar dapat kita ketahui bahwa paraQn padat yang terbakar juga mengalami penguapan. Proses pebakaran lilin akan mengahasilkan cahaya dan energi panas.
Pembakaran ini juga menghasilkan gas dan asap yang terbang ke udara. as yang dihasilkan adalah gas karbon dioksida (DO2). Pada proses pembakaran ini akan melibatkan O2 dari udara dan akan dihasilkan karbondioksida (DO2) dan uap air (=2O) sebagai produk reaksi. #arena
bahan
bakarnya
merupakan
senyawa
hidrokarbon
maka
persamaan reaksinya adalah sebagai berikut9 D20=02 G -O2 R 20DO2 G 2 =2O 6eaksi pembakaran lilin yang tidak sempurna juga terlihat dari terbentunya asap hitam yang merupakan molekul karbon. 8ika semua molekul paraQn membentuk DO2 dan =2O maka pada lilin hanya terjadi perbahan kimia atau tidak ada perubahan %sika yang terjadi. #arena perubahan %sika pada lilin terletak pada perubahan wujud lilin dari padat menjadi cair dan kembali berwujud padat. !. Kesimpulan
4ari praktikum di atas dapat disimpulkan bahwa9 ,.
#ada proses pembakaran lilin berlangsung reaksi eksoterm dan akan melibatkan " 8 dari udara serta akan dihasilkan karbondioksida $C"8% dan uap air $/8"% sebagai produk reaksi.
Farena bahan bakarnya merupakan senyawa hidrokarbon, dengan persamaan reaksi7 C8'/'8 3 @6"8 L 8'C"8 3 85 / 8" K/ 0 &",2-,20 k8 2. Falor reaksi yang dilepaskan dalam pemanasan air menggunakan lilin adalah sebesar
"3333 k8. . #ada proses pembakaran spirtus berlangsung reaksi eksoterm dan kalor yang dilepas spirtus dalam proses pembakaran adalah sebanyak ""70// 8 3. Falor reaksi yang dilepaskan dalam pemanasan air menggunakan lilin adalah sebesar "3,-/ k8.
Re"erensi# Dewi, -atikahrahma. 8*)8. Eaporan praktikum kimia http7??fatikahrahmadewi.blogs pot.com?8*)8?*1?laporan&praktikum&kimia&kalor.html diakses *) April )1 Fartimi. 8*)1. Panduan Praktikum Semester 2. Cirebon7 #=EAB >A>H Cirebon Ionah. 8*)8. #embakaran Eilin http7??ronahyeppayoseob.blogspot.com?8*)8?*)?pem bakaran&lilin&membuktikan&hukum.html diakses *) Apr. )1
F. Pembahasan
#ada praktikum ini kita akan membahas tentang kalor pembakaran. Falor pembakaran merupakan salah satu konsep dari termokimia yang dikategorikan sebagai jenis&jenis kalor reaksi. #engertian dari kalor pembakaran adalah kalor yang dilepaskan atau diserap oleh pembakaran )mol unsur atau senyawa dan diberi symbol M/c $c adalah symbol dari reaksi pembakaran c 0 combuction%. Falor pembakaran pada percobaan ini yaitu pada lilin. Dan spirtus, Dengan melakukan praktikum ini kita bisa mengetahui nilai kalor reksi dari per gram bahan bakar. Bahan bakar yang digunakan adalah lilin dan spirtus, karena lilin merupakam senyawa. hidrokarbon yang dapat menghasilkan panas. Iumus kimia dari lilin adalah C25H52 dan rumus kimia spirtus CH!".
Dari proses praktikum di Eaboratorium, untuk menentukan kalor pembakaran pada lilin dilakukan melalui proses pemanasan air. ebelum memanaskan air, lilin yang akan digunakan untuk memanasskan air ditimbang terlebih dahulu menggunakan neraca ohaus. Dan didapatkanlah massa lilin sebesar )@ gram. Dalam praktikum, air sebanyak 8** mE dengan suhu awal $t )% sebesar 86*C. setelah suhu air mencapai kenaikan hingga '* *C, lilin dimatikan. Berarti t8 sebesar '**C. Femudian lilin kembali ditimbang, dan didapatkan massa lilin sebesar )* gram.
25C&2 # 2' H2&
(H ) *!5%+.$5 ,
Dari hasil analisis data, kalor reaksi yang dilepaskan dalam pemanasan air menggunakan lilin adalah sebesar )4,5** j.
(H-. Dalam prosesnya akan terjadi reaksi eksoterm $pelepasan kalor dari sistem ke
lingkungan% dengan nilai K/ $perubahan entalpi% selalu negatif. Dalam setiap proses pembakaran akan selalu terjadi pelepasan kalor dan menghasilkan karbondioksida $C" 8% dan uap air $/ 8"% sebagai produk reaksi. edangkan pada media berupa spirtus yang prosedurnya sama seperti diatas, massa dari spirtus adalah )54 gr dan setelah memanaskan air untuk mencapai suhu air N '* *C massa spirtus menjadi )'' gr.
. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa #ada proses pembakaran lilin ini berlangsung reaksi eksoterm $pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan% dan akan melibatkan "8 dari udara serta akan dihasilkan karbondioksida $C" 8% dan uap air $/ 8"% sebagai produk reaksi. Farena bahan bakarnya merupakan senyawa hidrokarbon, dengan persamaan reaksi7
C25H52 # $%&2
25C&2 # 2' H2&
$H ) *!5%+.$5 ,
Falor reaksi yang dilepaskan dalam pemanasan air menggunakan lilin adalah sebesar )4,5** edangkan kalor reaksi yang dilepaskan bahan bakar $lilin% per gramnya adalah 8*1',' kj. #ada spirtus kalor yang diberikan untuk memanaskan 8** ml air )61*:,5. joule. Dengan demikian maka besar kalor yang diberikan pada masing&masing media adalah berbeda, perbedaan ini tergantung dari energi yang dimilki oleh setiap at.
Cirebon, 1 April 8*)8
Asisten #raktikum
#raktikan
$Ahmad khaerudin%
$Hursajadi%
!engetahui, Dosen #embimbing
$Fartimi, !.#d%
DAFTAR PUSTAKA
•
Faryadi, Benny. )::1. Kimia 2.
•
Fartimi, !, #d. 8*)*. Panduan praktikum kima dasar 2. Cirebon 7 >A>H yekh Hurdjati
•
#etrucci, I. /., ):6'. Kimia asar! Prinsip dan Terapan "odern. ;rlangga,
•
, yukri. ):::. Fimia Dasar >>. Bandung7 #enerbit >B.
%&.
•
unarya, yayan. 8**). #raktikum kimia dasar. Bandung 7 kimia -#!>#A =#>.
•
id.wikipedia.kalor pembakaran??*471'?8&*1&8*)8
PE'BA(ASA
4ari hasil praktikum dan analisis data diatas yang dilakukan pada praktikum kalor pembakaran pada spirtus dan lilin. dengan penentuan mencari kalor pembakaran pada lilin dan kalor pembakaran pada spirtus. Pada kalor pembakaran lilin dicari massa lilin awal sebelum pembakaran dengan cara ditimbang kemudian rangkai alat dengan disiapkan volume air dengan 2// ml air dan ukur suhu awal air dengan thermometer kemudian nyalakan lilin dengan diukur juga kenaikan suhu yang terjadi pada kalor pembakaran lilin hingga 0/ /D dan timbang lilin setelah selesai pembakaran. 4an dihasilkan nilai kalor pembakaran lilin sebesar ,-3/7 8 dengan menggunakan rumus SF m. c . I& pada harga kalor yang dilepaskan lilin sebesa 227 #8 kalor yang dilepaskan pada satu mol. #emudian pada kalor pembakaran spirtus ditentukan massa spirtus dengan cara ditimbang sebelum terjadi pembakaran massa spirtus 32 gram. 6angkai alat seperti pada percobaan pertama dengan lilin diganti menggunakan pembakara spirtus dan tentukan suhu awal pada air dengan suhu 2- /D kemudian amati perubahan suhu yang terjadi sampai 0/ /D. setelah itu ditimbang kembali massa spirtus yang setelah pembakaran dengan nilai 072 gram. 4engan rumus spirtus D3=,/. Pada proses kalor pembakaran lilin dan kalor pembakaran spirtus terjadi peristiwa kalor yang dilepaskan atau diserap dalam pembakaran. dimana pada kalor pembakaran spirtus terjadi pembakaran kalor yang cepat dikarenakan massa spirtus lebih besar dari massa lilin. 4an begitu pula sebaliknya pada kalor pembakaran lilin dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk melepaskan pembakaran. 4an dihasilkan perbedaan nilai dari masing"masing tiap kalor
pembakaran dimana harga kalor pembakaran yang dilepaskan pada spirtus adalah 2,370- #8.
V<<.
#:*<PB5A
,.
Percobaan pertama pada kalor pembakaran lilin dapat disimpulkan dengan pelepaan dalam satu mol kalor membutuhkan kalor sebanyak 227 8oule. 4engan memanaskan 2// ml air.
2.
Percobaan kedua pada kalor pembakaran spirtus dapat disimpulkan terjadi pelepasan kalor dalam satu mol dengan membutuhkan 2,3/0- #8 untuk memanaskan 2// ml air agar terjadi kenaikan suhu menjadi 0/ /D.
DAFTAR PUSTAKA
*udarmo unggul.2//1. T kimiaT. Diracas 8akarta 9 P&. Phibeta aneka gama.
http9$$id.shvoong.com$eNact"sciences$chemistry$2212"termokimia" $UiN'',p086e'4
http 9 $$ www.chem"is"try.org$materi kimia $ termokimia.
&im kimia dasar. 2//7. Penuntun praktikum kimia dasar 2. *urabaya 9 jurusan kimia !
Purba ichael. 2//. Kimia. 8akarta 9 :rlangga.