1. PENDA ENDAH HULU ULUAN 1.1 LATAR LATAR BELAKANG Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan dan biasanya terdiri dari beberapa jenis yang hidup bersama-bersama pada suatu tempat. Dalam mekani mekanisme sme kehidu kehidupan pan bersama bersama terseb tersebut ut terdap terdapat at interak interaksi si yang yang reat reat dianta diantara ra sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme lainnya sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta dinamis. Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komponen jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Vegetasi atau komunitas tumbuhan merupakan salah satu komponen biotik yang menempati habitat tertentu seperti hutan, padang ilalang, semak belukar dan lainlain-lai lain. n. Suat Suatu u ekosi ekosist stem em alami alamiah ah maup maupun un bina binaan an selalu selalu terd terdiri iri dari dari dua dua komponen komponen utama yaitu komponen komponen biotik biotik dan abiotik. Struktur dan komposisi komposisi vegetasi pada suatu ilayah dipengaruhi oleh komponen ekosistem lainnya yang saling berinteraksi, sehingga vegetasi yang tumbuh secara alami pada ilayah tersebut tersebut sesungguh sesungguhnya nya merupakan merupakan pencerminan pencerminan hasil interaksi interaksi berbagai berbagai !aktor !aktor ling lingku kung ngan an
dan dan
dapa dapatt
meng mengal alam amii
peru peruba baha han n
dras drasti tik k
kare karena na
peng pengar aruh uh
anthropogenik (Setiadi, "#$%& Sundarapandian dan Samy, '). '). Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk menganalisis vegetasi ini. Diantaranya dengan menggunakan metode kuadran atau sering disebut dengan kuarter. etode ini sering sekali disebut juga dengan plot less methode karena tidak membutuhkan plot dengan ukuran tertentu, area cuplikan hanya berupa titik. etode ini cocok digunkan pada individu yang hidup tersebar sehingga untuk melak elaku ukan kan
anal analis isaa
den dengan gan
mela melak kukan ukan
perh erhitun itunga gan n
satu satu
persa ersatu tu
akan akan
membutuhkan aktu yang sangat lama. Selain menggunakan metode kuadran, analisis vegetasi dapat dilakukan dengan metode titik dan metode garis. Analisis vegetasi digunakan untuk mengetahui gulma-gulma yang memiliki kemampuan tinggi dalam penguasaan sarana tumbuh dan ruang hidup. Dalam hal ini, ini, pengua penguasaan saan sarana sarana tumbuh tumbuh pada pada umumny umumnyaa menent menentuka ukan n gulma gulma tersebu tersebutt penting atau tidak. *amun dalam hal ini jenis tanaman memiliki peranan penting, karen karenaa tana tanama man n terte tertent ntu u tida tidak k akan akan terla terlalu lu terp terpen enga garu ruh h oleh oleh adan adanya ya gulm gulmaa tertentu, meski dalam jumlah yang banyak. 1.2 TUJUAN TUJUAN
1
Adapun tujuan dari praktikum analisis vegetasi ini, antara lain+ ". ntuk ntuk mengetah mengetahui ui jenis spesies spesies apa saja yang menyusu menyususn sn dan mendomin mendominasi asi vegetasi 2. ntuk menentukan menentukan metode pengendalian yang akan digunakan dalam pengendalian gulma
2
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN ANALISIS VEGETASI Analisis vegetasi merupakan cara yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sebaran berbagai spesies dalam suatu area melaui pengamatan langsung. Dilakukan dengan membuat plot dan mengamati mor!ologi serta identi!ikasi vegetasi yang ada (oenandir, '#). 2.2 MACAM METODE ANALISIS VEGETASI acam-macam metode analisis vegetasi sebagai berikut+ 1. Metode Kuadrat etode kuadran adalah salah satu metode yang tidak menggunakan petak contoh (plotless) metode ini sangat baik untuk menduga komunitas yang berbentuk pohon dan tihang, contohnya vegetasi hutan. Apabila diameter tersebut lebih besar atau sama dengan ' cm maka disebut pohon, dan jika diameter tersebut antara "-' cm maka disebut pole (tihang), dan jika tinggi pohon ', m sampai diameter " cm disebut saling atau belta ( pancang ) dan mulai anakan sampai pohaon setinggi ', meter disebut seedling ( anakansemai ). etode kuadran mudah dan lebih cepat digunakan untuk mengetahui komposisi, dominansi pohon dan menaksir volumenya. etode ini sering sekali disebut juga dengan plot less method karena tidak membutuhkan plot dengan ukuran tertentu, area cuplikan hanya berupa titik. etode ini cocok digunakan pada individu yang hidup tersebar sehingga untuk melakukan analisa dengan melakukan perhitungan satu persatu akan membutuhkan aktu yang sangat lama, biasanya metode ini digunakan untuk vegetasi berbentuk hutan atau vegetasi kompleks lainnya. /eberapa si!at yang terdapat pada individu tumbuhan dalam membentuk populasinya, dimana si!at 0 si!atnya bila di analisa akan menolong dalam menentukan struktur komunitas. 2. Metode Gar! etode garis merupakan suatu metode yang menggunakan cuplikan berupa garis. 1enggunaan metode ini pada vegetasi hutan sangat bergantung pada kompleksitas hutan tersebut. Dalam hal ini, apabila vegetasi sederhana maka garis yang digunakan akan semakin pendek. ntuk hutan, biasanya panjang garis yang digunakan sekitar m-" m. sedangkan untuk vegetasi semak belukar, garis yang digunakan cukup m-" m. Apabila metode ini digunakan pada vegetasi yang lebih sederhana, maka garis yang digunakan cukup " m (Sya!ei, "##).
3
1ada metode garis ini, system analisis melalui variable-variabel kerapatan, kerimbunan, dan !rekuensi yang selanjutnya menentukan 2*1 (indeks nilai penting) yang akan digunakan untuk memberi nama sebuah vegetasi. 3erapatan dinyatakan sebagai jumlah individu sejenis yang terleati oleh garis. 3erimbunan ditentukan berdasar panjang garis yang tertutup oleh individu tumbuhan, dan dapat merupakan prosentase perbandingan panjang penutupan garis yang terleat oleh individu tumbuhan terhadap garis yang dibuat (Sya!ei, "##). 4rekuensi diperoleh berdasarkan kekerapan suatu spesies yang ditemukan pada setiap garis yang disebar (5ohman, '"). ". Metode Tt# etode intersepsi titik merupakan suatu metode analisis vegetasi dengan menggunakan cuplikan berupa titik. 1ada metode ini tumbuhan yang dapat dianalisis hanya satu tumbuhan yang benar-benar terletak pada titik-titik yang disebar
atau
yang
diproyeksikan
mengenai
titik-titik
tersebut.
Dalam
menggunakan metode ini variable-variabel yang digunakan adalah kerapatan, dominansi, dan !rekuensi (5ohman, '"). 3elimpahan setiap spesies individu atau jenis struktur biasanya dinyatakan sebagai suatu persen jumlah total spesises yang ada dalam komunitas, dan dengan demikian merupakan pengukuran yang relati!e. Dari nilai relative ini, akan diperoleh sebuah nilai yang merupak 2*1. *ilai ini digunakan sebagai dasar pemberian nama suatu vegetasi yang diamati.Secara bersama-sama, kelimpahan dan !rekuensi adalah sangat penting dalam menentukan struktur komunitas (ichael, "##%). $. Metode Kuarter Analisa vegetasi dengan metode kuarter merupakan analisa vegetasi yang mana dalam pelaksanaannya tidak menggunakan plot atau area sebagai alat bantu. Akan tetapi cuplikan yang digunakan hanya berupa titik sehingga sering juga metode tanpa plot. 6al ini karena pada metode ini tidak menggambarkan luas area tertentu, sama halnya dengan metode kuadrat yaitu dalam memperoleh nilai penting harus terlebih dahulu dihitung kerapatan, dominasi, dan !rekuensinnya. etode ini sering dipakai untuk vegetasi berbentuk hutan atau vegetasi kompleks lainnya (3usmana, "##7).
4
3omunitas adalah sejumlah mahluk hidup dari berbagai macam jenis yang hidup bersama pada suatu daerah. 3omposisi suatu komonitas ditentukan dengan tumbuhan dan hean yang kebetulan mampu hidup di tempat tersebut. Anggota komonitas ini tergantung pada penyesuaian diri setiap individu terhadap !aktor!aktor !isik dan biologis yang ada ditempat tersebut. Ada dua konsep yang ditentukan dalam mengamati peta komonitas yaitu gradasi komonitas( populasi) dan gradiasi lingkungan yaitu menyangkut jumlah !actor lingkungantambak secara bersama-sama. (Soedjiran,"#$#). 1ada metode ini tumbuhan yang dianalisa bisa berupa empat tumbuhan yang paling dekat dengan titik pengamatan yang masing-masing tumbuhan berada pada empat sektor daerah dengan titik tadi sebagai pusat. 2." SUMMED DOMINANCE RATIO %SDR& Summed Dominance 5atio (SD5) merupakan perbandingan nilai penting yang menunjukkan nilai jumlah penting bagi jumlah besaran dan SD5 biasa dipakai karena jumlah tidak pernah lebih dari "8. 1erhitungan SD5 dapat didapatkan dari+ ". 3erapatan 3erapatan menunjukkan jumlah individu suatu jenis tumbuhan pada setiap petak contoh. 3endala+ emakan aktu untuk menghitung, kesulitan menentukan satuan • • •
tum-buhan yang menjalar atau berumpun. 3erapatan berhubungan erat dengan musim dan vitalitas tumbuhan. 1engaruh e!ek tepi, tumbuhan terletak didalam atau diluar petak contoh, khususnya gulma berumpun dan berstolen
'. 4rekuensi 4rekuensi adalah berapa jumlah petak contoh (dalam persen) yang memuat jenis tersebut dari sejumlah petak contoh yang dibuat. 4rekuensi ini dipengaruhi beberapa !aktor yaitu+ 9uas petak contoh • Distribusi tumbuhan • kuran jenis tumbuhan •
5
:. Dominansi Dominansi digunakan untuk menyatakan luas area yang ditumbuhi oleh sejenis tumbuhan, atau kemampuan suatu jenis tumbuhan dalam hal bersaing terhadap jenis lainnya. Dominansi dinyatakan dengan istilah+ 3elindungan (coverage) • 9uas basal • /iomassa • Volume • %. *ilai 1enting Important Value (2V) erupakan jumlah nilai nisbi dari dua atau tiga parameter yang dibuat.
6
". BAHAN DAN METODE ".1 TEMPAT DAN 'AKTU 1raktikum analisa vegetasi dilaksanakan pada tanggal '% April '"; dari jam $.-". <2/. 1elaksaan praktikum dilakukan di 9ahan percobaan 4akultas 1ertanian di =alan 3embang 3ertas daerah 9ookaru, alang. ".2 ALAT DAN BAHAN A(at ) • • • •
4rame ukuran "m > "m Alat tulis 3antong kresek 3amera
+ untuk menganalisis vegetasi gulma + untuk mencatat hasil praktikum + untuk adah gulma + untuk mendokumentasikan hasil pengamatan
Ba*a+ ) • •
/ambu + sebagai bahan pembuatan !rame pengamatan ?ali ra!ia + sebagai bahan pembuatan !rame pengamatan "." LANGKAH KERJA
Siapkan alat dan bahan praktikum analisis vegetasi elemparkan !rame pada lahan jagung
Amati dan hitung gulma yang tumbuh pada lahan jagung yang telah dilemparkan !rame
@atat vegetasi yang terdapat pada lahan jagung
7
Ambil sampel gulma untuk diidenti!ikasi
Dokumentasi
8
$. HASIL DAN PEMBAHASAN $.1 HASIL ANALISA VEGETASI PADA LAHAN ,ra-e 1 ?abel ". 2nventarisasi ulma dan ?otal Spesies *ama ulma
Dokumentasi
?otal Spesies
D"
D'
A
%;
"
'7
/ @ D
: " #
; # "
' "" ''
B
"
7
"%
4
%
$
':
?abel '. 9uas /asal Area *ama ulma
9/A (9uas /asal Area)
A
:'"$#,#"
9
/ @ D B 4
%%",;: "#':,% '":7",;: "$$%,7# ;;%%,'%
?abel :. 3erapatan, 4rekuensi, dan Dominasi ulma *ama ulm a A / @ D B 4 Tota(
3erapatan utlak
*isbi
%; : " # " % $
4rekuensi utlak
7",$$ %,;# ",; "%,; ",; ;,' 1//
" " " " " "
Dominasi
*isbi
utlak
";,;7 ";,;7 ";,;7 ";,;7 ";,;7 ";,;7 1//
,: ,;# ,: :,:% ,'# ",% 1/0
*isbi %7,% ;,% ',$" :",': ',7 #,7" 1//
?abel %. Important Value (2V) dan Summed Dominance Ratio (SD5) *ama ulma A / @ D B 4 Tota(
2V
SD5 ":,$ '7,$" '",% ;",#; ',#$ :',;: "//
%,"# #,'7 7," ',; ;,## ",$$ 1//
,ra-e 2 ?abel . 2nventarisasi ulma dan ?otal Spesies *ama ulma
Dokumentasi
?otal Spesies
D"
D'
10
A
;
"
';
/
%;
%
'"
@
'
%
':
D
:
;
#
11
B
7
$
'
?abel ;. 9uas /asal Area *ama ulma
9/A (9uas /asal Area)
A / @ D B
'#$%#,;' ":$%,7% ";;",; 7','; '%
?abel 7. 3erapatan, 4rekuensi, dan Dominasi ulma *ama ulma A / @ D B Tota(
3erapatan utlak *isbi ; #,:$ %; 7",$$ ' :,": : %,;# 7 ",#% $ 1//
4rekuensi utlak *isbi " ' " ' " ' " ' " ' 1//
Dominasi utlak *isbi %,;; 77, ,'' :,; ,'; %,:' ,# ",%# ,7# ":, 0/1 1//
?abel $. Important Value (2V) dan Summed Dominance Ratio (SD5) *ama ulma A / @ D B Tota(
2V
SD5 ";,#' #,%7 '7,%% ';,"7 %:,## "//
:,;% :",$' #," $,7' "%,;; 1//
12
$.2 PEMBAHASAN ANALISA Dari tabel hasil pengamatan diatas dapat dilihat baha pada !rame " atau pengamatan ", gulma yang memiliki kerapatan mutlak dan nisbi paling tinggi adalah gulma A dengan nilai kerapatan mutlak %; dan kerapatan nisbi 7",$$8 sedangkan gulma yang memiliki kerapatan mutlak dan nisbi paling rendah adalah gulma @ dan B dengan nilai kerapatan mutlak " dan kerapatan nisbi ",;8. ntuk !rekuensi mutlak dan !rekuensi nisbi, nilainya hampir sama karena hanya terdapat satu jenis gulma dalam satu !rame, selain itu jumlah !rame pengamatan hanya satu (tunggal). ulma A memiliki nilai penting dan SD5 tertinggi yaitu pada nilai penting ":,$ dan SD5 yaitu %,"#8. 1ada !rame ' atau pengamatan ', gulma yang memiliki kerapatan mutlak dan nisbi paling tinggi adalah gulma / dengan nilai kerapatan mutlak %; dan kerapatan nisbi 7",$$8 sedangkan gulma yang memiliki kerapatan mutlak dan nisbi paling rendah adalah gulma @ dengan nilai kerapatan mutlak ' dan kerapatan nisbi :,":8. ntuk !rekuensi mutlak dan !rekuensi nisbi, nilainya hampir sama karena hanya terdapat satu jenis gulma dalam satu !rame, selain itu jumlah !rame pengamatan hanya satu (tunggal). ulma A memiliki nilai penting dan SD5 tertinggi yaitu pada nilai penting ";,#' dan SD5 yaitu :,;%8. eskipun gulma / cenderung terlihat mendominasi dalam areal pengamatan, tetapi gulma / justru memiliki nilai SD5 yang lebih rendah dari gulma A, hal ini disebabkan karena gulma / memiliki luas basal area (9/A) yang lebih sempit ketimbang gulma A.
13
. KESIMPULAN Dari hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahasannya gulma memiliki pertumbuhan hidup cepat serta penyebaran yang cukup luas dengan sendirinya. 3ompetisi dan kemampuan beradaptasi gulma pun sangat baik dalam lingkungan maupun cuaca tertentu. Selain itu kemampuan gulma untuk berkembangbiak yang cukup baik sehingga terdapat gulma-gulma yang dapat di lihat kapan saja dan di mana saja. Analisis vegetasi merupakan cara yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sebaran berbagai spesies dalam suatu area melaui pengamatan langsung. Dilakukan dengan membuat plot dan mengamati mor!ologi serta identi!ikasi vegetasi yang ada. Ada empat metode yang laCim dalam analisa vegetasi yaitu metode estimasi visual, metode kuadrat, metode garis dan metode titik. Dari tabel hasil perhitungan dan analisa juga dapat ditarik kesimpulan baha gulma yang mendominasi pada !rame pengamatan " ialah gulma A dengan nilai SD5 sebesar %,"#8. Sedangkan pada !rame pengamatan ' ialah gulma A dengan nilai SD5 sebesar :,;%8. Dominasi pada kedua !rame pengamatan memiliki persamaan yakni sama-sama di dominasi oleh gulma dengan golongan rerumputan (ramineae).
14
DA,TAR PUSTAKA
Arrijani, dkk.';. Analisis Vegetasi Hulu DAS Cianjur Taman Nasional Gunung Gede. 1angrango reig-Smith, 1. "#$:. Quantitative Plant colog!" Studies in colog! . Volume #. >!ord+ /lackell Scienti!ic 1ublications 3usmana, @. "##7. #etode Surve! Vegetasi. 2nstitut 1ertanian/ogor. /ogor. ichael, 1. "##. #etode $ologi untu$ Pen!elidi$an %adang dan %a&oratorium . 2 1ress+ =akarta. oenandir, =.'#. Ilmu Gulma Dalam Sistem Pertanian. 1? 5aja ra!indo 1ersada, =akarta 5ohman, 4atchur dan 2
15
LAMPIRAN 1. 1erhitungan (4rame ") jumlahspesies tersebut ¿ Kera3ata+ Mut(a# jumlah plot a. ulma A 4. ulma / 5. ulma @ d. ulma D e. ulma B 6. ulma 4
¿
46
E %;
1
¿
¿
¿
3 1 1 1
¿
E"
9 1
¿
E:
E#
1 1
E"
4 1
E%
Kera3ata+ N!4 K. N!4 7 8K. Mut(a# 9e+! :u(-a;< K.Mut(a# !e-ua 9e+! :u(-a= > 1//? a. ulma A E F%;;%G > "8 E 7",$$ 8 b. ulma / E F:;%G > "8 E %,;# 8 c. ulma @ E F";%G > "8 E ",; 8 d. ulma D E F#;%G > "8 E "%,; 8 e. ulma B E F";%G > "8 E ",; 8 !. ulma 4 E F%;%G > "8 E ;,' 8 ,re#ue+! Mut(a# ,. Mut(a# 7 < Peta# 5o+to* @a+: 4er! :u(-a terte+tu;< !e-ua 3eta# 5o+to* a. ulma A b. ulma / c. ulma @ d. ulma D e. ulma B !. ulma 4
E "" E " E "" E " E "" E " E "" E " E "" E " E "" E "
,re#ue+! N!4
16
,. N!4 7 8,. Mut(a# :u(-a terte+tu;< +(a ,. Mut(a# !e-ua 9e+!= > 1//? a. b. c. d. e. !.
ulma A E F";G > "8 ulma / E F";G > "8 ulma @ E F";G > "8 ulma D E F";G > "8 ulma B E F";G > "8 ulma 4 E F";G > "8
E ";,;7 8 E ";,;7 8 E ";,;7 8 E ";,;7 8 E ";,;7 8 E ";,;7 8
Lua! Ba!a( Area LBA 7 8d1>d2;$= 2 > a. ulma A E F">'7%G ' > :,"% E :'"$#,#" ' b. ulma / E F;>'%G > :,"% E %%",;: ' c. ulma @ E F#>""%G > :,"% E "#':,% ' d. ulma D E F">''%G > :,"% E '":7",;: ' e. ulma B E F7>"%%G > :,"% E "$$%,7# ' !. ulma 4 E F$>':%G > :,"% E ;;%%,'% Do-+a! Mut(a# D. Mut(a# 7 8LBA;(ua! a#tua( 6ra-e 3e+:a-ata+= a. ulma A E F:'"$#,#";%G E ,: b. ulma / E F%%",;:;%G E ,;# c. ulma @ E F"#':,%;%G E ,: d. ulma D E F'":7",;:;%G E :,:% e. ulma B E F"$$%,7#;%G E ,'# !. ulma 4 E F;;%%,'%;%G E ",% Do-+a! N!4 D. N!4 7 8DM !3e!e!;Ju-(a* Tota( DM= > 1//? a. ulma A E F,:",;#G > "8 E %7,%8 b. ulma / E F,;#",;#G > "8 E ;,%8 c. ulma @ E F,:",;#G > "8 E ',$"8 d. ulma D E F:,:%",;#G > "8 E :",':8 e. ulma B E F,'#",;#G > "8 E ',78 !. ulma 4 E F",%",;#G > "8 E #,7"8 N(a Pe+t+: %IV& N(a 3e+t+: 7 Kera3ata+ N!4 ,re#ue+! N!4 Do-+a! N!4 a. ulma A E 7",$$ H ";,;7 H %7,% E ":,$ b. ulma / E %,;# H ";,;7 H ;,% E '7,$" c. ulma @ E ",; H ";,;7 H ',$" E '",% d. ulma D E "%,; H ";,;7 H :",': E ;",#; e. ulma B E ",; H ";,;7 H ',7 E ',#$ !. ulma 4 E ;,' H ";,;7 H #,7" E :',;: Su--ed Do-+a+5e Rato %SDR&
17
SDR 7 IV;" a. ulma A E ":,$: E %,"# b. ulma / E '7,$": E #,'7 c. ulma @ E '",%: E 7," d. ulma D E ;",#;: E ',; e. ulma B E ',#$: E ;,## !. ulma 4 E :',;:: E ",$$ 2. 1erhitungan (4rame ') jumlahspesies tersebut ¿ Kera3ata+ Mut(a# jumlah plot a. ulma A b. ulma / c. ulma @ d. ulma D e. ulma B
¿
¿
¿
¿
6 1 46
E %;
1 2 1
E'
3 1
¿
E;
E:
7 1
E7
Kera3ata+ N!4 K. N!4 7 8K. Mut(a# 9e+! :u(-a;< K.Mut(a# !e-ua 9e+! :u(-a= > 1//? a. ulma A E F;;%G > "8E #,:$8 b. ulma / E F%;;%G > "8 E 7",$$8 c. ulma @ E F';%G > "8 E :,":8 d. ulma D E F:;%G > "8 E %,;#8 e. ulma B E F7;%G > "8 E ",#%8 ,re#ue+! Mut(a# ,. Mut(a# 7 < Peta# 5o+to* @a+: 4er! :u(-a terte+tu;< !e-ua 3eta# 5o+to* a. ulma A b. ulma / c. ulma @ d. ulma D e. ulma B
E "" E " E "" E " E "" E " E "" E " E "" E "
18
,re#ue+! N!4 ,. N!4 7 8,. Mut(a# :u(-a terte+tu;< +(a ,. Mut(a# !e-ua 9e+!= > 1//? a. b. c. d. e.
ulma A E F"G > "8 ulma / E F"G > "8 ulma @ E F"G > "8 ulma D E F"G > "8 ulma B E F"G > "8
E '8 E '8 E '8 E '8 E '8
Lua! Ba!a( Area LBA 7 8d1>d2;$= 2 > a. b. c. d. e.
ulma A E F">';%G ' > :,"% ulma / E F%>'"%G' > :,"% ulma @ E F%>':%G ' > :,"% ulma D E F;>#%G' > :,"% ulma B E F$>'%G ' > :,"%
E '#$%#,;' E ":$%,7% E ";;",; E 7','; E '%
Do-+a! Mut(a# D. Mut(a# 7 8LBA;(ua! a#tua( 6ra-e 3e+:a-ata+= a. ulma A E F'#$%#,;';%G E %,;; b. ulma / E F":$%,7%;%G E ,'' c. ulma @ E F";;",;;%G E ,'; d. ulma D E F7',';;%G E ,# e. ulma B E F'%;%G E ,7# Do-+a! N!4 D. N!4 7 8DM !3e!e!;Ju-(a* Tota( DM= > 1//? a. ulma A E F%,;;;,"G > "8 E 77,8 b. ulma / E F,'';,"G > "8 E :,;8 c. ulma @ E F,';;,"G > "8 E %,:'8 d. ulma D E F,#;,"G > "8 E ",%#8 e. ulma B E F,7#;,"G > "8 E ":,8 N(a Pe+t+: %IV& N(a 3e+t+: 7 Kera3ata+ N!4 ,re#ue+! N!4 Do-+a! N!4 a. ulma A E #,:$ H ' H 77, E ";,#' b. ulma / E 7",$$ H ' H :,; E #,%7 c. ulma @ E :,": H ' H %,:' E '7,%% d. ulma D E %,;# H ' H ",%# E ';,"7 e. ulma B E ",#% H ' H ":, E %:,## Su--ed Do-+a+5e Rato %SDR& SDR 7 IV;" a. ulma A E ";,#': E :,;%
19
b. c. d. e.
ulma / E #,%7: ulma @ E '7,%%: ulma D E ';,"7: ulma B E %:,##:
E :",$' E #," E $,7' E "%,;;
20