Laporan Tahunan Program AIPMNH Kota Kupang Tahun 2013
UNIT PELAKSANA KEMITRAAN
BAPPEDA KOTA KUPANG
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat rahmat dan ridho-Nya Laporan Tahunan Program AIPMNH Kota Kupang ini berhasil disusun dengan baik. Kemitraan AIPMNH dan Pemerintah Kota Kupang yang telah berlangsung sejak tahun 2009, sudah banyak capaian dan dukungan yang diberikan dalam rangka penurunan kasus kematian ibu dan neonatal melalui tiga komponen, yaitu : (1) meningkatkan pelaksanaan layanan dan peran serta masyarakat; (2) memperkuat sisten kesehatan; dan (3) meningkatkan akuntabilitas dan kinerja sistem. Laporan tahunan program AIPMNH ini menguraikan desain dan pendekatan program, pencapaian program, kendala dan tantangan yang dihadapi, pembelajaran (lesson learned) dan analisis situsi serta rencana program di tahun transisi. Atas nama Pemerintah Kota Kupang, saya menyampaikan terima kasih kepada AIPMNH yang telah mendukung kebijakan meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir di Kota Kupang dengan fokus menurunkan kasus kematian ibu dan bayi. Data menunjukkan bahwa kematian ibu yang dilaporkan pada tahun 2013 sebanyak 5 kasus, menurun 61,5% dari 13 kasus pada tahun 2009. Sedangkan kematian neonatal pada tahun 2013 sebanyak 50 kasus, menurun 66,4% dari 149 kasus pada tahun 2009. Pretasi ini merupakan wujud dari komitmen kemitraan yang dibangun selama ini dan kerja keras dari semua pihak, terutama SKPD yang mendapatkan dukungan dari AIPMNH. Saya menyambut baik atas tersusunnya laporan ini, dengan harapan agar menjadi kontribusi berharga dalam mewujudkan cita-cita pembangunan masyarakat Kota Kupang yang lebih baik, khususnya pembangunan di sektor kesehatan. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyususn laporan ini saya mengucapkan terima kasih.
Kupang, Mei 2014 Kepala Bappeda Kota Kupang
Ir. Elvianus Wairata, M.Si Pembina Utama Muda NIP: 1961 0602 198903 1 009
1
RINGKASAN EKSEKUTIF AIPMNH telah mendukung Pemerintah Kota Kupang sejak tahun 2009. Fokus dukungan AIPMNH adalah untuk menurunkan kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir. Dukungan diberikan melalui 3 komponen program AIPMNH yaitu : Komponen 1: Meningkatkan Pelaksanaan Layanan dan Peran Serta Masyarakat Komponen 2: Memperkuat Sistem Kesehatan Komponen 3: Meningkatkan Akuntabilitas dan Kinerja Sistem Tujuan umum Program AIPMNH adalah untuk meningkatkan kesehatan Ibu dan bayi baru lahir di Kota Kupang. Sedangkan tujuan khususnya adalah pemerintah kabupaten/kota terpilih memiliki mekanisme dalam mengelola sumber daya nasional, lokal dan donor untuk mencapai target tingkat nasional indikator prioritas MPS (Menuju Persalinan Selamat ). AIPMNH memulai kegiatan di Kota Kupang berdasarkan Perjanjian Subsiadiry (Subsiadiry Agreement) antara Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia untuk Kemitraan Australia dan Indonesia, tanggal 14 Juli 2009.Perjanjian subsidiary ini ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota Kupang dengan Surat Pernyataan Berminat Walikota Kupang tertanggal 25 Juli 2008. Pengelolaan kegiatan AIPMNH dilakukan dengan mengikuti mekanisme yang berlaku di jajaran Pemerintah Kota Kupang termasuk dari sisi perencanaan program yang telah diintegrasikan dengan perencanaan SKPD. Total dana yang dialokasikan bagi Kota Kupang dari tahun 2009 sampai tahun 2013 adalah Rp.11,938,841,950 dengan tingkat penyerapan sebesar 69,9 % ( Rp.8,344,254,575 ). Pelaksanaan program pada tahun pertama memberikan kontribusi terhadap rendahnya penyerapan dana secara keseluruhan. AIPMNH telah mendukung penguatan klinis tenaga medis, penguatan kegiatan yang melibatkan masyarakat (revitalisasi posyandu, kelurahan siaga, reformasi puskesmas ), penguatan sistim kesehatan dan pembangunan fisik sarana kesehatan ( gedung bersalin ). Selain itu ada cross cutting issue yang menjadi perhatian program yaitu gender dan anti korupsi. Dukungan Program Kemitraan AIPMNH sangat membantu Pemerintah Kota Kupang dalam upaya pembangunan kesehatan di Kota Kupang melalui pendekatan program yang komprehensif dengan intervensi program pada supply side ( penyedia layanan ) dan demand side ( masyarakat). Tujuan utama program AIPMNH adalah menurunkan jumlah kasus kematian ibu dan neonatal sebesar 10% antara tahun 2009 and 2013 (5 tahun ). Sampai tahun 2013 bisa disimpulkan bahwa tujuan ini telah tercapai. Kematian ibu yang dilaporkan pada tahun 2013 adalah sebanyak 5 kasus. Menurun 61,5% dari 13 kasus pada tahun 2009. Sedangkan kematian neonatal yang dilaporkan pada tahun 2013 adalah sebanyak 50 kasus, menurun 66,4 % dari jumlah kasus pada tahun 2009. Demikian juga dengan tujuan khusus Program AIPMNH yaitu “ Pemerintah kabupaten terpilih memiliki mekanisme dalam mengelola sumber daya nasional, lokal dan donor untuk mencapai target tingkat nasional indikator prioritas MPS (Menuju Persalinan Selamat ).” Pada tahun 2013 beberapa mekanisme yang diperkenalkan oleh AIPMNH telah direplikasikan dengan dana APBD. Mekanisme – mekanisme ini adalah District Team Problem Solving, Integrated Health Planning & Budgeting, dan District Health Acount ( DHA )
2
Selain mekanisme, para mitra di tingkat puskesmas dan kelurahan telah menjalankan Public Private Partnership (PPP) sebagai salah satu sumber daya lokal yang dimanfaatkan untuk mendukung upaya pembangunan kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat dan puskesmas. AIPMNH mendukung implementasi perencanaan dan penganggaran responsive gender melalui SKPD yang menjadi mitra utama. Upaya pengarusutamaan gender juga dilakukan dengan dukungan untuk pembentukan kelompok kerja (Pokja ) pengarusutamaan gender, dan pembentukan Gender Focal Point di SKPD yang menjadi mitra AIPMNH. Tahun 2013 merupakan masa transisi bagi Program AIPMNH yang akan berakhir pada tahun 2014. Melihat beberapa pencapaian dan kendala dalam pelaksanaan program pada akhir tahun 2013 , ada beberapa hal yang menjadi rekomendasi untuk Pemerintah Kota Kupang yaitu : a. Target awal program untuk penurunan jumlah kasus kematian ibu melahirkan dan neonatal telah tercapai. Akan tetapi pada dua tahun terakhir ( 2012 - 2013 ) jumlah kematian neonatal mengalami peningkatan. Pemerintah Kota Kupang perlu melakukan upaya yang menyeluruh, dan melibatkan semua sektor untuk menjamin keselamatan ibu melahirkan dan bayinya. Upaya ini harus dilakukan dengan intervensi program yang komprehensif bagi penyedia layanan dan masyarakat. b. Seiring dengan akan berakhirnya Program AIPMNH, kegiatan – kegiatan yang sebelumnya didukung oleh AIPMNH dalam rangka penurunan kematian ibu melahirkan dan neonatal perlu dilanjutkan dengan menggunakan sumber dana APBD maupun sumber dana lain. c. Perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Revolusi KIA di Kota Kupang. Data kasus kematian ibu dan bayi baru lahir menunjukkan bahwa ada 2 tahun terakhir jumlah kematian bayi baru lahir yang dilaporkan di Kota Kupang cenderung meningkat. Sebagian besar kematian terjadi di Rumah Sakit PONEK, untuk itu Pemerintah Kota Kupang perlu mendorong supaya Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Kesehatan NTT untuk melakukan evaluasi kinerja Rumah Sakit PONEK secara menyeluruh . d. Memanfaatkan program kerjasama pembangunan dengan kegiatan fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha / lembaga untuk mendukung pembangunan kesehatan di tingkat basis. Pemerintah Kota lewat dinas atau badan terkait perlu melakukan MoU dengan sektor usaha yang bergerak di Kota Kupang untuk bisa mendukung pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kota Kupang. e. Salah satu hasil kegiatan dukungan AIPMNH pada tahun 2013 adalah tersedianya Rancangan Peraturan Daerah Mengenai Pengarusutamaan Gender. Ranperda ini perlu ditetapkan menjadi perda sehingga PUG bisa dilaksanakan di semua SKPD di lingkup Pemerintah Kota Kupang. Hal ini sejalan dengan salah satu target dalam RPJMD Kota Kupang 2013-2017 yaitu adanya peningkatan Gender Development Index( GDI ).
3
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 1 RINGKASAN EKSEKUTIF ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 2 DAFTAR ISI----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 4 DAFTAR TABEL ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 5 DAFTAR GAMBAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 6 DAFTAR SINGKATAN & ISTILAH ------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 7 BAB I PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 9 I.1.
Latar Belakang --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 9
I.2.
Tujuan Umum dan Khusus ----------------------------------------------------------------------------------------------------- 10
I.3.
Dasar Hukum ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 10
I.4.
Target /Indikator ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 10
1.5.
Analisis Situasi -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 11
BAB II RUANG LINGKUP---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 14 II.1.
Lokasi Intervensi ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 14
II.2.
Biaya --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 14
II.3.
Waktu Pelaksanaan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 14
II.4.
Mekanisme / Tahapan ---------------------------------------------------------------------------------------------------------- 16
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN -------------------------------------------------------------------------------------------------------- 17 III.1.
Pencapaian Kunci ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 17
III.2.
Realisasi Target Tahunan ------------------------------------------------------------------------------------------------------ 20
III.3.
Realisasi Anggaran & Kegiatan ---------------------------------------------------------------------------------------------- 21
III.4.
Kendala dan Solusi --------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 22
BAB IV RENCANA TAHUN BERIKUT ------------------------------------------------------------------------------------------------------- 25 IV.1.
Daftar UsulanKegiatan Tahun Berikut ------------------------------------------------------------------------------------- 25
IV.2.
Keterkaitan Dengan Hasil Kegiatan Tahun Sebelumnya --------------------------------------------------------------- 25
BAB V PENUTUP -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 27 V.1.
Kesimpulan------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 27
V.2. Rekomendasi --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 28 DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 29 Lampiran Replikasi Kegiatan Dukungan AIPMNH Pada APBD Kota Kupang Tahun Anggaran 2014 ---------------- 30
4
DAFTAR TABEL Tabel 1 Alokasi Bantuan AIPMNH di Kota Kupang Tahun 2009 - 2013 ............................................................... 9 Tabel 2 Lokasi Kematian Ibu dan Kematian Bayi Baru Lahir Di Kota Kupang Tahun 2013 ............................... 12 Tabel 3 Kematian ibu, Bayi Baru Lahir , Cakupan Persalinan Nakes & Persalinan Di Fasilitas Kesehatan ....... 13 Tabel 4 Puskesmas Intervensi Program AIPMNH .............................................................................................. 14 Tabel 5 Waktu Pelaksanaan Kegiatan Program AIPMNH Di Kota Kupang Tahun 2013 ..................................... 15 Tabel 6 Rencana Kegiatan AIPMNH Kota Kupang Periode Januari – Juni 2013 ................................................. 25
5
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Jumlah Kasus Kematian Bayi Baru Lahir di Kota Kupang Tahun 2009 – 2013 .......................................... 11 Gambar 2 Penyebab Kematian Neonatal di Kota Kupang Tahun 2013 ...................................................................... 11 Gambar 3 Jumlah Kasus Kematian Ibu di Kota Kupang Tahun 2009 - 2013 ............................................................... 12 Gambar 4 Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Kemitraan AIPMNH ........................................................................... 16 Gambar 5 Menu Ruang Transparansi di Website Bappeda Kota Kupang .................................................................. 19 Gambar 6 Rencana dan Realisasi Dana Bantuan AIPMNH Tahun 2009 – 2013 ......................................................... 21 Gambar 7 Rencana dan Realisasi Kegiatan Bantuan AIPMNH Tahun 2009 - 2013 .................................................... 22
6
DAFTAR SINGKATAN & ISTILAH AIPMNH
:
Australia Indonesia Partnershif For maternal Neonatal Health
AKB
:
Angka Kematian Bayi
AKI
:
Angka Kematian Ibu
AMP /RMP
:
Audit Maternal Perinatal / Review Maternal Perinatal
ANC / PNC
:
Ante Natal Care / Post Natal Care
APBD
:
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APN
:
Asuhan Persalinan Normal
Bagian PP
:
Bagian Pemberdayaan Perempuan
Bappeda
:
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Bayi Baru Lahir
:
Bayi umur 0 - 28 hari
BBLR
:
Berat Bayi Lahir Rendah
Bimtek
:
Bimbingan Teknis
BKBKS
:
Badan Keluarga Berencana & Keluarga Sejahtera
BOK
:
Bantuan Operasional Kesehatan
BPMK
:
Badan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
BPP
:
Badan Penyantun Puskesmas
CE
:
Community Engangement
CTU
:
Contraception Technology Update
DCC
:
District Coordination Committee
DFAA
:
District Finance Admind Asistant
DHA
:
District Health Account
Dinkes
:
Dinas Kesehatan
DPC
:
District Program Coordinator
DTPS
:
District Team Problem Solving
EPP
:
Evaluasi Pasca Pelatihan
GDI
:
Gender Development Index
GIC
:
Gerbang Informasi Cepat
IA
:
Implementing Agency
IHPB
:
Integrated Health Planning and Budgeting
IPC
:
Interpersonal Communication
Jampersal
:
Jaminan Persalinan
Kab.
:
Kabupaten
Kec.
:
Kecamatan
KIA
:
Kesehatan Ibu dan Anak
KIBBLA
:
Kesehatan Ibu Bayi Baru Lahir dan Anak
MDG
:
Millenium Development Goals
7
MDG’s
:
Millenium Devolepment Goals
Minilok
:
Mini Lokakarya
MPS
:
Menuju Persalinan Selamat
Neonatal
:
Bayi baru lahir umur 0 - 28 hari
NTT
:
Nusa Tenggara Timur
PCC
:
Provincial Coordination Committee
Pergub
:
Peraturan Gubernur
PMTCT
:
Prevention of Mother to Child Transmission
Pokjanal
:
Kelompok Kerja Operasional
PONED
:
Penanganan Obstetrik Neonatal Emergency Dasar
PONEK
:
Penanganan Obstetrik Neonatal Emergency Komprehensip
Poskelkel
:
Pos Kesehatan Kelurahan
PPGDON
:
Pertolongan Pertama Gawat Darurat Obstetrik dan Neonatal
PPP
:
Public Private Partnership
PUG
:
Pengarusutamaan Gender
Pustu
:
Puskesmas Pembantu
PWS
:
Pemantauan Wilayah Setempat
RPJMD
:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
RT
:
Rukun Tetangga
RW
:
Rukun Warga
SIKDA
:
Sistem Informasi Kesehatan Daerah
ToR
:
Term of Reference
UPK
:
Unit Pengelola Kemitraan
8
BAB I PENDAHULUAN I.1.
Latar Belakang
Pemerintah Indonesia bekerja keras untuk dapat mencapai target Pembangunan Millenium pada tahun 2015. Sebagai bagian dari pencapaian target nasional MDG, maka Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur membuat komitmen untuk memperbaiki Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir dengan mendeklarasikan ‘Revolusi KIA’ (PerGub:42/2009). Dengan Revolusi KIA maka dilakukan usaha yang strategis dan sungguh-sungguh agar: Setiap persalinan dilakukan pada fasilitas kesehatan yang memadai dan dilakukan oleh staff yang kompeten, serta dukungan peralatan kesehatan dan obat yang memadai; Setiap persalinan atau penanganan bayi emergensi dibantu pada Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) atau dilakukan rujukan ke Rumah Sakit untuk penanganan yang lebih komprehensif; Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan berpartisipasi dalam pengelolaan serta memantau fasilitas kesehatan tersebut dan; Sumber-sumber yang dibutuhkan untuk menghasilkan, mendukung dan dilakukannya pemantuan untuk pelayanan tersebut didapatkan tepat pada waktunya, efektif, efisien dan dikelola secara transparan. Pemerintah Australia melalui Australia AID, memberikan dukungan melalui Australia-Indonesia Partnership for Maternal and Neonatal Health (AIPMNH) untuk mencapai target tersebut. Program AIPMNH di Kota Kupang telah berjalan sejak tahun 2009, berdasarkan surat permohonan dari Walikota Kupang tertanggal 25 Juli 2008. Total alokasi dana bantuan AIPMNH sejak tahun 2009 adalah Rp.11,938,841,950,-. Rincian alokasi dana sampai tahun 2013 tergambar pada tabel di bawah ini Tabel 1 Alokasi Bantuan AIPMNH di Kota Kupang Tahun 2009 - 2013 No 1 2 3 4 5
Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah Total
Alokasi 2,697,744,500 2,674,701,000 2,497,953,900 3,253,732,550 814,710,000 11,938,841,950
Prosentase 22.60 22.40 20.92 27.25 6.82 100
Tahun 2013 merupakan tahun transisi bagi Program AIPMNH sebelum Australia AID meluncurkan program kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang baru. Hal ini menyebabkan berkurangnya jumlah kegiatan dan dana yang didukung oleh AIPMNH jika dibandingkan periode 2009 – 2012. Untuk itu pada tahun 2013 beberapa kegiatan yang sebelumnya didukung oleh AIPMNH telah direplikasikan menggunakan dana APBD. Total dana replikasi pada tahun 2013 adalah Rp.736.767.014,-, terdiri dari 32 kegiatan.
9
I.2.
Tujuan Umum dan Khusus Tujuan Umum Meningkatkan kesehatan “Ibu dan bayi baru lahir di Kota Kupang
Tujuan Khusus Pemerintah kabupaten terpilih memiliki mekanisme dalam mengelola sumber daya nasional, lokal dan donor untuk mencapai target tingkat nasional indikator prioritas MPS (Menuju Persalinan Selamat ).
I.3.
Dasar Hukum
I.4.
Perjanjian Subsiadiry (Subsiadiry Agreement) antara Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia untuk Kemitraan Australia dan Indonesia, tanggal 14 Juli 2009. Peraturan Gubernur Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Revolusi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Provinsi Nusa Tenggara Timur Surat Pernyataan Berminat Walikota Kupang tertanggal 25 Juli 2008.
Target /Indikator
AIPMNH mendukung target – target Pemerintah Kota Kupang di bidang kesehatan Ibu dan bayi baru Lahir sebagaimana tercantum dalam target dan indikator Revolusi KIA pada RPJMD Kota Kupang tahun 2013 – 2017 yang ditetapkan sebagai berikut : a. Menurunkan jumlah kematian kasus kematian ibu dan kematian neonatal sebesar 20 % dari jumlah kasus pada tahun 2012 b. Meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dari 85,7 % pada tahun 2012 menjadi 90% pada tahun 2013 c. Meningkatkan cakupan persalinan di fasilitas kesehatan dari 84,4 % pada tahun 2012 menjadi 90 % pada akhir tahun 2013. d. Meningkatkan cakupan K4 dari 85,8 % pada tahun 2012 menjadi 88 % pada tahun 2013 e. Terlaksananya tahapan Program Puskesmas Reformasi dengan target utama Launching Puskesmas Reformasi di Puskesmas Pasir Panjang Tersedianya visi misi, dan SOP / standard pelayanan publik di Puskesmas Sikumana dan Puskesmas Alak Terbentuknya Badan Penyantun Puskesmas ( BPP )Alak dan Sikumana f. Digunakannya SIKDA dalam pencatatan dan pelaporan oleh 10 puskesmas g. Tersedianya peraturan daerah mengenai perlindungan ibu dan anak h. Tersusunnya Rancangan Peraturan Daerah mengenai pengarusutamaan gender (PUG )
10
1.5. Analisis Situasi Gambar 1 Jumlah Kasus Kematian Bayi Baru Lahir ( Neonatal ) di Kota Kupang Tahun 2009 – 2013
170 160 150 140 130 120 110 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
149
143
50
38 31
2009
2010
2011
2012
2013
Kasus kematian bayi baru lahir sejak tahun 2011 cenderung naik. Pada tahun 2013 ada kenaikan 12 kasus dibanding jumlah kasus pada tahun 2012 sehingga total kematian bayi baru lahir sebanyak 50 orang, terdiri dari 32 laki-laki dan 18 perempuan. Gambar 2 Penyebab Kematian Bayi Baru Lahir di Kota Kupang Tahun 2013
6 3 19 7 BBLR Asfiksia Infeksi Masalah laktasi
15
Lain-Lain
BBLR menjadi penyebab Utama terjadinya kematian neonatal yaitu sebanyak 19 kasus (38 %) , asfiksia 15 kasus ( 30 % ) , Infeksi 7 kasus (14 % ) , masalah laktasi 3 kasus ( (6 % ) dan penyebab lain – lain 6
11
kasus ( 12 % ). Sebagian besar bayi baru lahir meninggal pada umur kurang dari 1 minggu sebanyak 41 kasus (82 % ), sisanya 9 kasus meninggal pada periode 1 minggu sampai 28 hari (18 % ).
Gambar 3 Jumlah Kasus Kematian Ibu di Kota Kupang Tahun 2009 - 2013 14 13 12 10 8 6 4
5
6
7
5
2 0 2009
2010
2011
2012
2013
Setelah menurun pada tahun 2010 kematian ibu di kota Kupang terjadi peningkatan kembali ditahun 2011 dan 2012 dan akhirnya pada tahun 2013 terdapat 5 kasus kematian ibu melahirkan. Angka kematian ibu melahirkan sejak tahun 2010 sampai tahun 2013 berkisar antara 5 – 7 kasus. Penyebab kematian ibu pada tahun 2013 adalah perdarahan ( 4 kasus ) dan infeksi (1 kasus ) Tabel 2 Lokasi Kematian Ibu dan Kematian Bayi Baru Lahir Di Kota Kupang Tahun 2013
Indikator Jumlah Kematian Ibu Jumlah Kematian Neonatal
Fasilitas Kesehatan Memadai Puskesmas Puskesmas RS RS Non Memadai PONED PONEK PONEK 3 1 35
Faskes Tidak Memadai *
Non Fasilitas
1 1
1 13
Keterangan :* Faskes tidak memadai : 33 Pustu,5 Poskeskel & 16 Balai pengobatan KIA (Klinik menerima Persalinan)
Sebagian besar kasus kematian ibu dan neonatal terjadi di Rumah Sakit PONEK ( WZ Yohanes ). Untuk kematian neonatal 70 % terjadi di rumah sakit, 26 % terjadi di rumah dan sisanya 4 % terjadi di puskesmas dan faskes lain. Masih terdapat kasus kematian ibu dan bayi baru lahir yang terjadi di rumah. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun di wilayah kota, sebagian masyarakat masih belum mempunyai kesadaran untuk memanfaatkan sarana kesehatan sebagai pilihan utama saat melahirkan. Mayoritas kematian yang terjadi di RS Ponek menunjukkan bahwa dari sisi klinis perlu perbaikan di RS WZ Yohanes, khususnya dalam asuhan BBLR dan Asfiksia. Kewenangan perbaikan ini ada di Provinsi karena RS WZ Yohanes merupakan rumah sakit provinsi. Pemerintah Kota Kupang perlu meningkatkan kemampuan PONED puskesmas, sehingga kasus dengan komplikasi dasar bisa ditangani sendiri tanpa perlu dirujuk ke rumah sakit. Saat ini baru 3 puskesmas dari 10 puskesmas yang mempunyai kemampuan PONED. Puskesmas Pasir Panjang telah disiapkan sebagai Puskesmas PONED akan tetapi sampai akhir tahun 2013, fungsi PONED di puskesmas ini masih
12
belum berjalan. Salah satu kendala yang dihadapi adalah belum tersedianya alat-alat esensial PONED meskipun tim puskesmas telah mendapatkan pelatihan PONED. Tabel 3 Kematian ibu, Bayi Baru Lahir Cakupan Persalinan Nakes &Persalinan Di Fasilitas Kesehatan Tahun
Kematian Ibu
Kematian Neonatal
Persalinan Nakes
Persalinan di Fasilitas Kesehatan
2009 2010 2011 2012 2013
13 5 6 7 5
149 143 31 38 50
85 % 72,92 % 73,1 % 85,7 % 90,9 %
77,68 % 67 % 71 % 84,4 % 90 %
Dari tabel di atas terlihat bahwa cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dan persalinan di sarana kesehatan meningkat sejak tahun 2011. Peningkatan ini salah satunya sebagai dampak adanya Program BOK ( Bantuan Operasional Kesehatan ) dan Jaminan Persalinan ( Jampersal ). Meskipun cakupan persalinan nakes dan persalinan di fasilitas meningkat ,kematian neonatal justru mengalami peningkatan mulai 2011 sampai tahun 2013.
13
BAB II RUANG LINGKUP II.1. Lokasi Intervensi AIPMNH mendukung SKPD di lingkup Pemerintah Kota Kupang sebagai berikut :
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Bappeda ) Dinas Kesehatan ( Dinkes ) Badan Keluarga Berencana & Keluarga Sejahtera ( BKBKS ) Badan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (BPMK ) Bagian Pemberdayaan Perempuan Setda ( Bagian PP )
Lokasi intervensi Program AIPMNH di 6 puskesmas dari total 10 puskesmas yang ada di Kota Kupang yaitu sebagai berikut : Tabel 4 Puskesmas Intervensi Program AIPMNH No
Nama
Kecamatan
Status
Tahun
1 2 3 4 5 6
Bakunase Pasir Panjang Alak Sikumana Naioni Oebobo
Kota Raja Kota Lama Alak Maulafa Alak Oebobo
Rawat Inap Rawat Inap Rawat Inap Rawat Inap Rawat Jalan Rawat Jalan
2009 2009 2009 2009 2010 2011
Jumlah Penduduk 49.926 21.755 47.807 56.901 10.105 36.185 222.679
Jumlah total penduduk di puskesmas dampingan AIPMNH adalah 222.679 ( 58,37 % dari total 381. 509 penduduk Kota Kupang ). Meskipun intervensi AIPMNH terfokus pada 6 puskesmas, namun ada beberapa kegiatan juga diberikan kepada puskesmas yang lain. Kegiatan – kegiatan yang memberikan dukungan untuk semua puskesmas adalah kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan penguatan sistem kesehatan misalnya dukungan untuk pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) dan penguatan Sistem Review Maternal Perinatal (RMP).
II.2. Biaya AIPMNH mengalokasikan dana sebesar Rp.814,710,00,- ( Delapan Ratus Empatbelas Juta Tujuh Ratus Sepuluh Ribu Rupiah ) pada tahun 2013.
II.3. Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan dukungan AIPMNH dibagi menjadi dua tahap yaitu :
Periode Januari – Juni 2013 dan. Periode Juli – Desember 2013, rincian waktu kegiatan tergambar pada tabel di bawah ini
14
Tabel 5 Waktu Pelaksanaan Kegiatan Program AIPMNH Di Kota Kupang Tahun 2013 No.
Nama Kegiatan
Pelaksana
Waktu ( Bulan ) Rencana
Aktual
1 2 3 4 5 6 7
Magang PPGDON Pertemuan Pelayanan ANC/PNC EPP PONED Magang PONED EPP PONEK Lokakarya Gender Pertemuan AMP/RMP Lintas Sektor Tingkat Kab/Kec
Dinkes Kesga Dinkes Kesga Dinkes Kesga Dinkes Kesga RSUD BPP Dinkes Kesga
2 4 2 3 2 1 2
3 6 6 4 3 1
8 9 10
Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi Kelurahan Siaga Monitoring Kinerja Reformasi Puskesmas 3 Puskesmas Lokakarya Penguatan Pengurus BPP PKM Sikumana
BPMKK Dinkes Yankes Dinkes Yankes
3 3 2
2 3 2
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Kontrak Mentor Pemberdayaan Masyarakat (2 org) Bimtek SIKDA Kabupaten ke Puskesmas Pendampingan Perencanaan Tingkat Puskesmas Orientasi PMTCT Supervisi Suportif Kabupaten ke Puskesmas Monev Sistem Rujukan Kontrak Pendamping BOK, Jamkesmas/Persal Pertemuan DCC Triwulan I Pertemuan DCC Triwulan II Bimtek/Supervisi PONED I Magang PONED Magang BBLR/ Asfiksia I Magang BBLR/ Asfiksia II Kampanye BCC (Radio Spots dan Talk Show) Monev efektivitas Pemanfaatan Media IPC Counseling for bidan Distribusi Media Kampanye Pertemuan Koordinasi Triwulan Lintas Sektor untuk Pelayanan KB berkualitas dan integrasi pengelolaan data KB terpadu Pertemuan AMP/RMP Lintas Sektor Tingkat Kab/Kec I Penguatan AMP Tingkat Puskesmas Monev Pelaksanaan AMP di Puskesmas Refreshing Fasilitator Kelurahan Siaga (2 paket) Penguatan Spirit Mekanisme Pelayanan Puskesmas Alak Penguatan BPP Puskesmas Alak Kontrak Mentor Pemberdayaan Masyarakat (2 org) Bimtek/Monev E-SIKDA Manual dan GIC Supervisi Fasilitatif Kab ke Pusk PONED/ ANC- PNC I
BPMKK & Dinkes Dinkes Sekretariat Dinkes Sekretariat Dinkes P2P Dinkes Kesga Dinkes Yankes Dinkes Yankes Bappeda Bappeda Dinkes Kesga Dinkes Kesga Dinkes Kesga Dinkes Kesga Dinkes Promkes Dinkes Promkes Dinkes Promkes Dinkes Promkes KBKS
1 4 1 2 3 4 1 2 4 11 11 9 9 6 10 8 7 7
1 4 3 3 4 5 1 2 5 12 12 10 10 8 11 10 7 7
Dinkes Kesga Dinkes Kesga Dinkes Kesga BPMK Pusk Alak Pusk Alak Bappeda/UPK Dinkes Sekretariat Dinkes Kesga
9 8 10 7 7 8 7 10 9
12 8
Dinkes Kesga
8
7
39 40 41
Supervisi Fasilitatif (Manajemen & Klinis) untuk Bidan Desa (BIMTEK/Monev) Kunjungan APN, ANC, PNC I Monev Sistem Rujukan I Kontrak Pendamping Puskesmas (BOK, Jamkesmas/ Persal ) Pertemuan DCC dan UPK Triwulan III
Dinkes Yankes Dinkes Yankes Bappeda
8 7 8
8 7 7
42
Pertemuan DCC dan UPK Triwulan IV
Bappeda
11
12
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
7 9 8 7 9 9
15
Dari 19 kegiatan pada periode Januari – Juni 2013 hanya 30 % ( 6 kegiatan ) dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah direncanakan dan Pada periode Juli –Desember 2013 terdapat 37.5 % ( 9 kegiatan ) yang bisa dilaksanakan sesuai jadwal yang direncanakan.
II.4. Mekanisme / Tahapan Pada tahun 2013 kegiatan sudah ditentukan oleh menajemen AIPMNH Provinsi. Kegiatan – kegiatan yang ditentukan oleh menajemen AIPMNH Provinsi NTT merupakan kegiatan evidence based dalam penurunan kematian ibu dan neonatal. Setelah mitra SKPD menyetujui kegiatan dari AIPMNH, rencana kerja di otorisasi untuk selanjutnya setiap bulan bagian keuangan AIPMNH Provinsi NTT mengirim dana sesuai dengan jadwal yang sudah di tentukan. Dana di transfer ke rekening AAIF ( Approved Activity Implementation Fund ) yang bisa dicairkan dengan menggunakan cek yang sudah ditandatangan oleh AIPMNH dan UPK Bappeda. Koordinasi pengelolaan program dilakukan oleh Unit Pelaksana Kemitraan (UPK ) Bappeda Kota Kupang. Mekanisme selengkapnya tergambar pada gambar di bawah ini : Gambar 4 Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Kemitraan AIPMNH
Pengajuan ToR dan RKA
Verifikasi ToR dan RKA oleh UPK
Administrasi pencairan dana oleh DPC & DFAA AIPMNH
Penyerahan Cek kegiatan oleh UPK kepada SKPD
Verifikasi laporan keuangan oleh UPK Bappeda
Penyerahan laporan keuangan ke UPK Bappeda
Laporan keuangan dan kegiatan oleh SKPD ( 2 minggu )
Pelaksanaan Kegiatan oleh SKPD
Penyerahan laporan keuangan dan kegiatan ke AIPMNH
Verifikasi ulang laporan keuangan oleh DFAA
Pengiriman laporan keuangan kepada AIPMNH Provinsi
16
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN III.1. Pencapaian Kunci Beberapa pencapaian Program AIPMNH di Kota Kupang adalah sebagai berikut : a. Konstruksi Puskesmas Selesainya pembangunan Gedung PONED di Puskesmas Sikumana. Total dana yang digunakan untuk pembangunan Gedung Poned Sikumana adalah Rp.1.217.264.700,-. b. Dukungan Untuk Puskesmas PONED Berfungsinya Tim PONED dalam memberikan pelayanan kegawatdaruratan tingkat dasar di Puskesmas Sikumana dan Bakunase. AIPMNH mendukung pelaksanaan PONED sejak tahun 2009 dengan kegiatan Pelatihan klinis (PONED, APN, PPGDON, Manajemen Asfiksia – BBLR ), magang, supervise dan dukungan alat – alat essensial PONED. c. Dukungan Pelaksanaan Audit Maternal Perinatal / Review Maternal Perinatal Digunakannya panduan AMP terbaru dalam pelaksanaan kegiatan oleh dinas kesehatan dan puskesmas. Untuk melaksanakan proses audit / review kematian bayi dan ibu telah terbentuk Tim AMP Kota Kupang d. Reformasi Puskesmas Reformasi puskesmas mendorong maupun mendukung munculnya inovasi-inovasi dalam pelayanan seperti : pojok ramah anak, klinik laki-laki, klinik khusus lansia, dan pemanfaatan media blog oleh puskesmas Terbentuknya BPP di puskesmas intervensi yang terbukti mampu menjembatani kepentingan puskesmas dengan pihak-pihak lain dan mampu berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan di puskesmas, salah satunya dengan mendorong terjadinya Kemitraan (Publik Private partnership) antara puskesmas dengan sektor swasta Replikasi program reformasi puskesmas di seluruh puskesmas dengan menggunakan dana APBD (dianggarkan untuk tahun 2014 ) dan memanfaatkan Dana BOK. Ketika program reformasi puskesmas dimulai proses penganggaran sudah selesai. AIPMNH hanya mendukung pelaksanaan reformasi di Puskesmas Bakunase dan Pasir Panjang. Pada tahun 2012 salah satu inisiatif yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Kupang, untuk mendorong puskesmas lainnya dalam mereplikasikan program ini, adalah dengan dicantumkannya program reformasi Puskesmas pada panduan penggunaan dana BOK. e. Kelurahan Siaga AIPMNH memfasilitasi pembentukan 14 kelurahan Siaga di Kota Kupang.Salah satu proses yang telah dilakukan pada tahun 2013 adalah mengintegrasikan kegiatan Kelurahan Siaga dengan program dan kegiatan lain : Kelurahan siaga dimasukkan sebagai salah satu indikator lomba kelurahan ( Indikator ini secara khusus berkontribusi terhadap Kelurahan Naikoten-II pada saat mengikuti lomba kelurahan tingkat nasional sampai akhirnya bisa menjadi Juara II Nasional pada tahun 2013 ) Memasukkan kelurahan siaga dalam juknis pemanfaatan dana RT-RW di Kota Kupang. Hal ini mendorong beberapa kelurahan untuk melakukan kegiatan pertemuan kelurahan siaga / sosialisasi dengan menggunakan dana RT-RW.
17
f.
Penguatan Sistem Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan Terintegrasinya Proses Perencanaan DTPS-KIBBLA, IHPB dan DHA ke dalam sistem perencanaan daerah. Kegiatan ini telah direplikasikan pada tahun 2013 dengan dukungan dana sebagai berikut DTPS KIBBLA ( Lokakarya perencanaan, advokasi DTPS ) sebesar Rp. 45.000.000, Integrated Health Planning & Budgeting (IHPB) sebesar Rp. 94.911.600, District Health Acount (DHA) sebesar Rp. 29.903.200,-
g. Sistim Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) SIKDA elektronik dan manual sudah diimplementasikan oleh dinas kesehatan Adanya komiment untuk mereplikasikan SIKDA secara keseluruhan lewat penganggaran APBD tahun 2013 sebesar Rp. 230.490.500 h. Peraturan Daerah (PERDA ) Perda No 7 tahun 2013 mengenai Kesehatan Ibu, Bayi baru lahir dan anak (KIBBLA ) telah disahkan oleh DPRD Kota Kupang i.
Unit Pengelola Kemitraan (UPK) Terjadinya harmonisasi perencanaan dan penganggaran antara kegiatan dukungan AIPMNH dan APBD Kota Kupang tahun 2013. Pada tahun 2013 Pemerintah Kota mereplikasikan kegiatan yang sebelumnya didukung oleh AIPMNH sebesar Rp. 736.767.014,-. Kegiatan-kegiatan replikasi ini saling mendukung dan berhubungan dengan kegiatan yang didukung oleh AIPMNH pada masa transisi.
j.
Pengarusutamaan Gender (PUG ) Dilakukannya anggaran responsive gender dalam kegiatan AIPMNH pada tahun 2013 Terbentuknya Tim Gender Focal Point di Bappeda Kota Kupang, Dinas Kesehatan, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Keluarga Berencana Keluarga Sejahtera, Bagian Pemberdayaan Perempuan, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kupang dan Dinas Sosial. Terbentuknya Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender Tersedianya rancangan peraturan daerah mengenai pengarusutamaan gender (PUG)
k. Keterbukaan Informasi Publik Pengelolaan website menjadi media untuk transparansi dan keterbukaan informasi publik khususnya keterbukaan dalam aspek kuangan dengan menambahkan halaman Pojok Transparasi pada website Bappeda Kota Kupang.
18
Gambar 5 Menu RuangTransparansi di Website Bappeda Kota Kupang
Kota Kupang merupakan salah satu pilot project pelaksanaan RAD PPK ( Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi ) yang merupakan amanat Inpres Nomor 1 Tahun 2013. Sesuai amanat inpres tersebut di atas ada 3 aspek dalam rencana aksi yaitu : Pelayanan Publik, Keterbukaan Informasi Perencanaan dan Keuangan, serta keterbukaan pengadaan barang dan jasa pemerintah. Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan ( UKP4 ) melakukan monitoring RAD PPK pada tahun 2013. Keberadaan menu Ruang Transparansi di website bappeda memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perolehan skor Kota Kupang.
19
III.2. Realisasi Target Tahunan Realisasi target tahunan tergambar seperti di bawah ini :
Target
Realisasi
Menurunkan jumlah kematian kasus kematian ibu dan kematian neonatal sebesar 20 % dari jumlah kasus pada tahun 2012.
Kasus kematian ibu berhasil diturunkan sebesar 28,5 % menjadi 5 kasus dari 7 kasus pada tahun 2012 Kasus kematian neonatal mengalami peningkatan sebesar 31,6 % menjadi 50 kasus dari 38 kasus pada tahun 2012 Cakupan persalinan nakes 90,9 %
Meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dari 85,7 % pada tahun 2012 menjadi 90 % pada tahun 2013 Meningkatkan cakupan persalinan kesehatan di fasilitas kesehatan dari 84,4 % pada tahun 2012 menjadi 90 % pada akhir tahun 2013
Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan 90 %
Meningkatkan cakupankunjungan K4 dari 85,8 % pada tahun 2012 menjadi 88 % pada tahun 2013
Cakupan kunjungan K4 mengalami penurunan menjadi 82,2 % pada tahun 2013
Terlaksananya tahapan Program Puskesmas Reformasi dengan target utama : Launching Puskesmas Reformasi di Puskesmas Pasir Panjang Tersedianya visi misi, dan SOP / standard pelayanan publik di Puskesmas Sikumana dan Puskesmas Alak Terbentuknya Badan Penyantun Puskesmas (BPP ) Alak dan Sikumana Meningkatnya klasifikasi kelurahan siaga aktif 50 % kelurahan siaga pratama menjadi madya 50 % kelurahan siaga madya menjadi purnama
Digunakannya SIKDA dalam pencatatan dan pelaporan oleh 10 puskesmas
Tersedianya peraturan daerah mengenai perlindungan ibu dan anak Tersusunnya Rancangan Peraturan Daerah mengenai pengarusutamaan gender (PUG )
Puskesmas Pasir Panjang menyelesaikan tahapan reformasi puskesmas dan telah di launching oleh Walikota Kupang Visi, Misi, dan standar pelayanan publik telah tersedia di Puskesmas Alak dan Sikumana Badan Penyantun Puskesmas telah terbentuk di Puskesmas Alak dan Sikumana. Klasifikasi kelurahan siaga pada akhir tahun 2013 adalah sebagai berikut : Klasifikasi 2011 2012 2013 Pratama 23 5 0 Madya 7 15 23 Purnama 0 7 4 Mandiri 0 0 3 100 % kelurahan siaga pratama berhasil ditingkatkan menjadi madya 42,8 % kelurahan siaga purnama ditingkatkan menjadi mandiri SIKDA manual telah digunakan di semua puskesmas. Dualisme Pendobelan dalam menulis laporan dirasakan menjadi salah satu kendala untuk melaksanakan SIKDA secara optimal. Perda No 7 tahun 2013 mengenai Kesehatan Ibu, Bayi baru lahir dan anak (KIBBLA ) telah disahkan oleh DPRD Kota Kupang Rancangan peraturan daerah mengenai pengarusutamaan gender telah tersedia. Proses penetapan Ranperda PUG telah dianggarkan untuk tahun 2014.
20
III.3. Realisasi Anggaran & Kegiatan Alokasi dan penyerapan dana bantuan AIPMNH pada tahun 2013 dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Gambar 6 Rencana dan Realisasi Dana Bantuan AIPMNH Tahun 2009 – 2013 3,500,000 3,000,000
3,253,733 2,697,745
3,022,806 2,674,701 2,497,954
2,500,000 2,098,234
2,000,000 1,996,279
1,500,000 814,710
1,000,000 500,000
525,233
701,702
0 2009
2010
2011 Rencana
2012
2013
Realisasi
Tahun 2013 merupakan tahun transisi dalam pelaksanaan Program AIPMNH. Hal ini memberikan konsekuensi terbatasnya dana, sehingga alokasi dana program menurun dibandingkan alokasi pada tahun 2009 sampai tahun 2012. Total alokasi dana dari AIPMNH pada tahun 2013 adalah sebesar Rp.814.710.000,- ( Delapan Ratus Empat Belas Juta Tujuh Ratus Sepuluh Ribu Rupiah ).
21
Gambar 7 Rencana dan Realisasi Kegiatan Dukungan AIPMNH Tahun 2009 - 2013 Rencana 200 190 180 170 160 150 140 130 120 110 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Realisasi
184 151 128 125 87
124
107
42 25
2009
40 2010
2011
2012
2013
Dari total 42 kegiatan yang direncanakan, ada dua kegiatan yang tidak bisa dijalankan yaitu Pertemuan AMP/RMP ( Periode Januari – Juni ) dan Monev AMP/RMP ( Periode Juli – Desember ).
III.4. Kendala dan Solusi Ada beberapa kendala dalam aspek manajemen maupun teknis dalam pelaksanaan Program Kemitraan AIPMNH di Kota Kupang pada tahun 2013 sebagai berikut : Aspek Menajemen
Pelaksanaan Kegiatan yang belum sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Hanya 30 % kegiatan yang dilaksanakan sesuai jadwal pada periode Januari – Juni dan 37.5 % pada periode Juli – Desember. Solusi yang dilakukan adalah dengan melakukan penjadwalan ulang sehingga pada akhir periode hanya dua kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan.
Belum maksimalnya peran Unit Pelaksana Kegiatan (UPK ) Bappeda Kota Kupang Keterbatasan staf di Bappeda Kota Kupang menyebabkan peran UPK dalam review kerangka acuan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan kurang optimal. Dalam pelaksanaannya fungsi review kerangka acuan dan laporan pertanggungjawaban masih didukung oleh DPC dan DFAA AIPMNH. UPK lebih berperan dalam melakukan sinkronisasi perencanaan kegiatan dukungan AIPMNH dengan kegiatan dukungan APBD maupun sumber lain.
Aspek Teknis Penguatan Sistem AMP Review Maternal Perinatal ( RMP ) perlu lebih ditingkatkan pelaksanaannya. Pada tahun 2013 review maternal perinatal hanya dilakukan satu kali pada trimester ke-IV. Review ini akan lebih bermanfaat jika
22
frekuensi pelaksanaannya ditingkatkan sehingga kesempatan belajar dari kasus kematian yang terjadi akan lebih intensif. Beberapa kendala / masalah yang ditemui dalam pelaksanaan RMP diantaranya adalah :
Batas waktu pelaporan dan pengisian otopsi verbal belum bisa berjalan sesuai juknis. Hal ini berdampak pada kegiatan di periode Januari – Juni, dimana kegiatan pertemuan RMP tidak dapat dijalankan karena otopsi verbal belum diterima oleh sekretariat Tim RMP. Untuk kasus kematian di rumah sakit, rekam medis pasien tidak bisa didapatkan. Hal ini meyebabkan pembahasan kasus tidak berjalan maksimal.
Beberapa solusi untuk kendala diatas antara lain adalah sebagai berikut :
Melakukan monev AMP secara berkala baik dari sumber dana AIPMNH ( Rencana Kegiatan pada periode Januari – Juni 2014 ) maupun kegiatan monev yang bersumber dari APBD. Penguatan jejaring khususnya dengan rumah sakit sehingga kasus kematian yang terjadi di rumah sakit bisa didapatkan rekam medisnya.
Reformasi Puskesmas Meskipun sejak tahun 2012 Dinas Kesehatan telah memasukkan program reformasi puskesmas dalam petunjuk pemanfaatan Dana BOK , sampai akhir tahun 2013 sebagian puskesmas belum mulai melaksanakan program reformasi puskesmas. Dari 7 puskesmas yang tidak mendapatkan dukungan AIPMNH, hanya Puskesmas Alak yang telah memulai tahapan awal reformasi puskesmas dengan menggunakan Dana BOK. Pada tahun 2013 dilakukan pergantian mentor reformasi puskesmas, karena mentor lama menyatakan pengunduran diri. Rekrutmen mentor telah menghasilkan mentor baru yang mulai bertugas pada Bulan Juli 2013. AIPMNH mendukung reformasi puskesmas di Bakunase dan Pasir Panjang sejak tahun 2011.Dukungan untuk dua puskesmas ini diberikan untuk semua tahapan. Memasuki masa transisi Program AIPMNH , dukungan terhadap reformasi puskesmas masih diberikan kepada Puskesmas Alak dan Sikumana, akan tetapi dukungan yang diberikan tidak selengkap seperti pada Puskesmas Bakunase dan Sikumana. Untuk mendukung implementasi reformasi puskesmas, program ini direplikasikan melalui penganggaran APBD Tahun 2014.
Kelurahan Siaga Total kelurahan Siaga yang ada di Kota Kupang adalah 30 kelurahan. Semua kelurahan siaga dibentuk dan difasilitasi oleh donor (GTZ, DHS-II dan AIPMNH ). Salah satu kendala dalam pengelolaan kegiatan kelurahan siaga adalah adanya dualisme pemahaman dalam pengelolaan kegiatan kelurahan siaga antara Dinas Kesehatan dan BPMK. Pada tahun 2013, dukungan kegiatan kelurahan siaga dari AIPMNH diberikan kepada Badan Pemberdayaan Masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mendorong implementasi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1549 /MENKES / SK / X /2010 mengenai Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Dalam peraturan ini diamanatkan adanya Pokjanal Kelurahan Siaga di tingkat Kota, dimana ketua pokjanal adalah Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat.Hal ini memberikan dampak positif dengan disetujuinya anggaran untuk pembentukan kelurahan siaga baru pada DPA APBD II Tahun 2014 Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Kupang.
23
Kendala lain yang ditemui adalah bahwa kelurahan siaga yang telah terbentuk ( Jejaring hanya ada di tingkat RW ) belum semua RW dalam satu kelurahan mempunyai jejaring aktif. Untuk mendorong pengembangan RW Siaga di tingkat kelurahan BPMK telah mengintegrasikan kegiatan kelurahan siaga dalam Juknis Pemanfaatan Dana RT / RW.
Penguatan Sistem Perencanaan AIPMNH memperkenalkan dan memberikan dukungan terhadap pelaksanaan beberapa mekanisme perencanaan yaitu District Team Problem Solving – KIBBLA ( DTPS-KIBBLA ), Integrated Health Planning and Budgeting ( IHPB ), District Health Account (DHA ) Untuk menjamin keberlanjutan mekanisme perencanaan di atas telah dilakukan Training of Trainer. Seiring dengan adanya mutasi staf saat ini, fasilitator perencanaan DTPS KIBLA yang masih tersedia hanya berjumlah 2 orang ( 3 orang lainnya sudah berpindah unit kerja ). Sedangkan untuk fasilitator IHPB yang masih tersedia adalah 2 orang ( 3 orang fasilitator IHPB telah berpindah tempat tugas ). Tahapan IHPB yang dikembangkan membutuhkan dana besar untuk pelaksanaanya. Untuk menjamin replikasi kegiatan melalui dana APBD , tahapan yang ada telah di sederhanakan oleh dinas Kesehatan. Sistem Informasi Kesehatan daerah ( SIKDA ) Kota Kupang telah mengimplementasikan Sistem Kesehatan Informasi Daerah (SIKDA ) di semua puskesmas. SIKDA Elektronik diimplementasikan di dua puskesmas. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan SIKDA adalah :
Masih adanya dualisme / pendobelan dalam penulisan laporan. Puskesmas diharuskan mengisi 2 Format pelaporan berbeda yakni dari Format Sikda Manual dan format laporan sesuai kebutuhan masing – masing program. Masih banyaknya register dan format pelaporan yang belum sempurna dan menjawab kebutuhan data Puskesmas Banyak modul aplikasi SIKDA Elektronik yang belum terhubung dengan rekapan laporan bulanan yang akan dicetak.
Unit Pengelola Kemitraan (UPK ) Sesuai dengan panduan, UPK memiliki 4 fungsi Utama dalam pelaksanaan Program Kemitraan AIPMNH yaitu : perencanaan, pengendalian, kontrol dan monitoring evaluasi. Fungsi – fungsi ini belum berjalan maksimal selama tahun 2013. Salah satu kendala adalah adanya mutasi staf UPK sehingga struktur dan anggota UPK harus disesuaikan dengan kondisi staf terkini di Bidang Sosbud Bappeda Kota Kupang. Keterbatasan staf yang ada di Bappeda Kota Kupang menyebabkan staf UPK juga dibebani dengan pekerjaan – pekerjaan rutin lainnya.
24
BAB IV RENCANA TAHUN BERIKUT IV.1. Daftar UsulanKegiatan Tahun Berikut Rencana kerja untuk periode Januari – Juni 2014 adalah sebagai berikut : Tabel 6 Rencana Kegiatan AIPMNH Kota Kupang Periode Januari – Juni 2014
Activities
No.
IA
Total Rp
1
Bimtek/Supervisi PONED II
Dinkes Kesga
12,500,000
2 3 4 5 6 7 8 9
Magang BBLR/ Asfiksia III Magang BBLR/ Asfiksia IV Pertemuan AMP/RMP Lintas Sektor Tingkat Kab/Kec II Monev Pelaksanaan AMP di Puskesmas Kontrak Mentor Pemberdayaan Masyarakat (2 org) Bimtek Sikda Supervisi Fasilitatif Kab ke Pusk PONED/ ANC- PNC II Supervisi Fasilitatif (Manajemen & Klinis) untuk Bidan Desa (BIMTEK/Monev) Kunjungan APN, ANC, PNC II Monev Sistem Rujukan II
Dinkes Kesga Dinkes Kesga Dinkes Kesga Dinkes Kesga Bappeda/UPK Dinkes Sekretariat Dinkes Kesga Dinkes Kesga
2,500,000 2,500,000 10,000,000 10,000,000 56,000,000 22,000,000 15,000,000 5,000,000
Dinkes Yankes
10,000,000
Dinkes Yankes
4,900,000
12
Kontrak Pendamping Puskesmas (1 org) BOK, Jamkesmas/ Persal Pertemuan DCC dan UPK Triwulan 3
Bappeda
2,500,000
13
Pertemuan DCC dan UPK Triwulan 4
Bappeda
2,500,000
10 11
JUMLAH TOTAL
175,400,000
IV.2. Keterkaitan Dengan Hasil Kegiatan Tahun Sebelumnya Kegiatan yang didukung oleh AIPMNH pada periode Januari – Juni 2014 ?? sebanyak 13 kegiatan untuk 2 SKPD, Yaitu Dinas Kesehatan dan Bappeda. Semua kegiatan pada periode Januari – Juni 2014 berhubungan dengan kegiatan – kegiatan pada periode sebelumnya.
Bimtek/Supervisi PONED II AIPMNH telah memfasilitasi Magang dan Bimtek PONED pada tahun 2013, untuk mempertahankan mutu pelayanan PONED, maka kegiatan bimbingan teknis / supervise PONED perlu dilakukan secara teratur.
Magang BBLR/ Asfiksia. Kegiatan ini melanjutkan kegiatan yang sama pada tahun 2013. Magang diberikan kepada para bidan yang telah mengikuti kegiatan Pelatihan Manajemen Asfiksia dan BBLR pada tahun 2012 – 2013
Pertemuan AMP/RMP Lintas Sektor Tingkat Kab./Kec. dan Monev Pelaksanaan AMP di Puskesmas AIPMNH mendukung penguatan Sistem AMP/RMP. Pelaksanaan sistem AMP di Kota Kupang masih belum optimal. Untuk itu dukungan pelaksanaan AMP masih perlu diberikan lewat dua kegiatan tersebut di atas.
25
Kontrak Mentor Pemberdayaan Masyarakat Pengadaan mentor dilakukan untuk mendukung kegiatan keterlibatan masyarakat ( community engagement ) di bidang Kesehatan. Ada dua orang mentor yaitu untuk Program Reformasi Puskesmas dan Kelurahan Siaga & Revitalisasi Posyandu. Keberadaan mentor diperlukan untuk melanjutkan pendampingan, sehingga mutu kegiatan yang sudah dicapai pada periode sebelumnya dapat dipertahankan.
Bimtek Sikda Sistem Informasi Kesehatan daerah telah diimplementasikan sejak tahun 2013. Dalam pelaksanaan SIKDA masih banyak kendala yang dihadapi oleh puskesmas, untuk itu dukungan teknis pelaksanaan SIKDA manual dan elektronik tetap perlu dilakukan.
Supervisi Fasilitatif Kegiatan ini sudah didukung oleh AIPMNH sejak tahun 2011.Untuk meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan ibu dan anak kegiatan Suppervisi fasilitatif perlu dilakukan secara berkala.
Monev Sistem Rujukan AIPMNH mendukung kegiatan pengembangan SOP rujukan pada tahun 2013. Kegiatan monev diperlukan untuk menilai apakah SOP rujukan di puskesmas telah diimplementasikan dan mengetahui kendala pelaksanaan rujukan di Kota Kupang
Kontrak Pendamping Puskesmas (1 org) BOK, Jamkesmas/ Persal ) AIPMNH telah mendukung manajemen pengelolaan Dana BOK dan Jamkesmas khususnya di tingkat puskesmas. Dukungan ini khususnya diberikan melalui pendampingan kepada bendahara BOK puskesmas. Pada tahun 2014 dukungan menajemen pengeloaan dana BOK –Jamkesmas/Jampersal sudah tidak diberikan lagi. Pendamping keuangan dikontrak 1 bulan pada tahun 2014, untuk melakukan proses transisi pendampingan puskesmas kepada dinas Kesehatan.
Pertemuan DCC dan UPK DCC merupakan forum resmi dalam pelaksanaan Program Kemitraan AIPMNH.Dukungan untuk kegiatan DCC telah diberikan sejak awal program. Sedangkan UPK ( Unit Pengelola Kemitraan ) sebagai koordinator teknis pelaksanaan Program AIPMNH telah dibentuk sejak tahun 2012. Untuk menjamin keberlanjutan kegiatan dukungan untuk DCC dan UPK tetap diberikan pada tahun 2014
26
BAB V PENUTUP V.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada bab – bab sebelumnya bisa disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : a. Dukungan Program Kemitraan AIPMNH sangat membantu Pemerintah Kota Kupang dalam upaya pembangunan kesehatan di Kota Kupang melalui pendekatan program yang komprehensif dengan intervensi program pada supply side ( penyedia layanan ) dan demand side ( masyarakat). b. Tujuan utama program AIPMNH adalah menurunkan jumlah kasus kematian ibu dan neonatal sebesar 10% antara tahun 2009 and 2013 (5 tahun ).Sampai tahun 2013 bisa disimpulkan bahwa tujuan ini telah tercapai. Kematian ibu yang dilaporkan pada tahun 2013 adalah sebanyak 5 kasus. Menurun 61,5 % dari 13 kasus pada tahun 2009. Sedangkan kematian neonatal yang dilaporkan pada tahun 2013 adalah sebanyak 50 kasus, menurun 66,4 % dari jumlah kasus pada tahun 2009. c. Tujuan khusus Program AIPMNH adalah “ Pemerintah kabupaten terpilih memiliki mekanisme dalam mengelola sumber daya nasional, lokal dan donor untuk mencapai target tingkat nasional indikator prioritas MPS (Menuju Persalinan Selamat ).” Dukungan kegiatan AIPMNH untuk penguatan sistem kesehatan sangat membantu para mitra untuk meningkatkan kualitas perencanaan kesehatan yang selama ini dilakukan. Beberapa mekanisme yang diperkenalkan diantaranya DTPS, IHPB dan DHA. Alur perencanaan yang dilakukan melalui mekanisme DTPS dan IHPB menjamin terjadinya perencanaan yang berbasis pada data dan situasi terkini. Untuk menjamin keberlanjutan dan meningkatkan kualitas perencanaan kesehatan perlu dilakukan penguatan fasilitator yang ada atau menambah fasilitator perencanaan karena beberapa fasilitator telah berpindah unit kerja. Lewat kegiatan AIPMNH para mitra di tingkat basis diperkenalkan dengan konsep Publik Private Partnership (PPP), sebagai salah satu sumber daya lokal yang bisa dimanfaatkan. Mekanisme kerjasama telah dibangun dengan beberapa sektor usaha yang ada di Kota Kupang untuk mendukung upaya pembangunan kesehatan yang dilakukan oleh puskesmas. Pada akhir tahun 2013 tujuan khusus di atas telah tercapai. Mekanisme – mekanisme di atas telah direplikasikan oleh Pemerintah Kota Kupang melalui dinas kesehatan dan bappeda. Puskesmas mulai mengelola sector usaha sebagai salah satu sumber daya lokal yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan kesehatan. d. Lewat Program AIPMNH para mitra mendapatkan kesempatan untuk menyusun dan melaksanakan anggaran responsip gender (ARG ). Pada tahun 2013 semua kegiatan dalam rencana kerja AIPMNH dilengkapi dengan analisa gender dan menggunakan Gender Analysis Pathway ( GAP ). Sedangkan rencana anggaran telah dilengkapi dengan Gender Budged Statement( GBS ). 7 SKPD mitra AIPMNH merupakan SKPD pertama di lingkup Pemerintah Kota Kupang yang melakukan perencanaan dan penganggaran responsive gender. Pokja PUG telah terbentuk di tingkat Kota. Sedangkan Gender Focal Point telah terbentuk di 7 SKPD. Upaya pengarusutamaan gender ini sejalan dengan target Pemerintah Kota Kupang untuk meningkatkan Gender Development Index (GDI ) sebagai salah satu target dalam RPJMD 2013 – 2017. Untuk mencapai target ini, pelaksanaan PUG perlu di perluas bagi semua SKPD di lingkup Pemerintah Kota Kupang dengan memperkuat kinerja Pokja PUG dan pembentukan Gender Focal Point di SKPD lainnya.
27
V.2. Rekomendasi Beberapa hal yang direkomendasikan terkait dengan pelaksanaan Program AIPMNH di Kota Kupang adalah sebagai berikut : a. Pada dua tahun terakhir ( 2012 - 2013 ) jumlah kematian neonatal mengalami peningkatan. Pemerintah Kota Kupang perlu melakukan upaya yang menyeluruh, dan melibatkan semua sektor untuk menjamin keselamatan ibu melahirkan dan bayinya. Upaya ini harus dilakukan dengan intervensi program yang komprehensif bagi penyedia layanan dan masyarakat. Perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Revolusi KIA di Kota Kupang. Data kasus kematian ibu dan bayi baru lahir menunjukkan bahwa ada 2 tahun terakhir jumlah kematian bayi baru lahir yang dilaporkan di Kota Kupang cenderung meningkat. Sebagian besar kematian terjadi di Rumah Sakit PONEK, untuk itu Pemerintah Kota Kupang perlu mendorong supaya Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Kesehatan NTT untuk melakukan evaluasi kinerja Rumah Sakit PONEK secara menyeluruh . b. Seiring dengan akan berakhirnya Program AIPMNH, kegiatan – kegiatan yang sebelumnya didukung oleh AIPMNH dalam rangka penurunan kematian ibu melahirkan dan neonatal perlu dilanjutkan dengan menggunakan sumber dana APBD maupun sumber dana lain. c. Memanfaatkan program kerjasama pembangunan dengan kegiatan fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha / lembaga untuk mendukung pembangunan kesehatan di tingkat basis. Pemerintah Kota lewat dinas atau badan terkait perlu melakukan MoU dengan dunia swasta yang bergerak di Kota Kupang untuk bisa mendukung pelaksanaan program-program pembangunan di Kota Kupang, khususnya dalam rangka penurunan angka kematian ibu dan neonatal. d. Pemerintah perlu memfasilitasi kelompok masyarakat dengan dunia swasta agar kelompok masyarakat bisa mendapatkan informasi yang memadai dalam mengakses CSR . Bagi pihak swasta proses ini juga bisa memberikan input supaya dana CSR mereka bisa benar-benar dialokasikan untuk membantu penyelesaian masalah-masalah yang dirasakan di tingkat masyarakat. e. Salah satu hasil kegiatan dukungan AIPMNH pada tahun 2013 adalah tersedianya Rancangan Peraturan Daerah Mengenai Pengarusutamaan Gender. Ranperda ini perlu ditetapkan menjadi perda sehingga PUG bisa dilaksanakan di semua SKPD di lingkup Pemerintah Kota Kupang. Hal ini sejalan dengan salah satu target dalam RPJMD Kota Kupang 2013-2017 yaitu adanya peningkatan Gender Development Index( GDI ).
28
DAFTAR PUSTAKA Dinkes.2014. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kota Kupang Tahun 2013. Kupang : Dinas Kesehatan Kota Kupang Dinkes.2013. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kota Kupang Tahun 2012. Kupang : Dinas Kesehatan Kota Kupang Dinkes. 2012. Profil Kesehatan Kota Kupang Tahun 2011.Kupang : Dinas Kesehatan Kota Kupang. Dinkes. 2013. Profil Kesehatan Kota Kupang Tahun 2012.Kupang : Dinas Kesehatan Kota Kupang. Dinkes. 2014. Profil Kesehatan Kota Kupang Tahun 2013.Kupang : Dinas Kesehatan Kota Kupang. Bappeda.2011. Panduan operasional Unit Pelaksana Kemitraan (UPK ) AIPMNH. Kupang : Bappeda Provinsi NTT. AIPMNH.2013. M&E INDICATORS Transition Year ( July 2013 – June 2014 ).Kupang : Australia – Indonesia Partnership for Maternal and Neonatal Health. Unit Pelaksana Kemitraan Bappeda Kota Kupang.2012.AIPMNH Kota Kupang 2011 ( Desain Program, Rencana Kerja, Implementasi Pelaksanaan dan Capaian Program ).Kupang : Bappeda Kota Kupang Bappeda. 2013. Peraturan Daerah Kota Kupang Nomor 02 Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD ) Kota Kupang Tahun 2013-2017. Kupang : Bappeda Kota Kupang.
29
Lampiran Replikasi Kegiatan Dukungan AIPMNH Pada APBD Kota Kupang Tahun Anggaran 2014 No
Output Activity Code
1
1.2
1
2
1.2
3
3
1.2
3
4
1.3
5 6 7 8 9
2.3 1.3 1.3 1.3 1.3
1 4 3 3 5
10
1.3
5
11 12
1.3 1.4
5 2
13 14 15 16 17
1.4 1.4 1.4 1.4 1.4
2 2 4 4 5
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 2.1 2.1 2.1 2.1 2.1 2.1 2.1 2.2 2.2
5 5 5 5 5 2 3 3 3 3 3 3 2 2
Kegiatan Kunjungan dokter spesialis ke Puskesmas PONED Pelatihan Menajemen Penanganan Asfiksia & BBLR EPP Menejemen Penanganan Asfiksia & BBLR Cetak Leaflet,Poster, Sticker dan Standing Banner (Pembuatan Media BCC ) Pelatihan Pengelola Program Promkes Pelatihan Konseling MP-ASI Sosialisasi Program KB Sosialisasi Partisipasi Pria dalam ber - KB Penguatan Kelembagaan PUG ( Diskusi Kampung untuk Pembentukan Forum Perempuan di Kelurahan ) Pelatihan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender Pembuatan Buku Data Gender dan Anak Pembahasan Kasus Tim AMP ( Honor + Konsumsi ) Lokakarya RMP Klinis Lokakarya RMP Sosial Pelatihan Jejaring Kelurahan Siaga Pelatihan Fasilitator Kelurahan Siaga Sosialisasi Reformasi Puskesmas ( Digabung dgn Sosialisasi BPJS ) Survey Pengaduan Lokakarya Internal Pembentukan dan Penguatan BPP Lokakarya Eksternal Launching Reformasi Puskesmas Pertemuan PWS KIA Evaluasi Data Rutin Per Triwulan Pengelolaan Website Dinas Kesehatan Honor Tim SIK Cetak Format SIKDA Pengembangan Software SIKDA Pengadaan Komputer SIKDA Pertemuan Fokus Arah Rakorkesda I
Dana
SKPD
14,400,000
Dinas Kesehatan
52,142,500
Dinas Kesehatan
8,176,250
Dinas Kesehatan
141,097,500
Dinas Kesehatan
17,800,000 33,412,500 15,000,000 14,000,000 70,000,000
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan BKBKS BKBKS Bag.PP
20,000,000
Bag.PP
19,960,000 Sekretariat Daerah 12,260,000 Dinas Kesehatan 23,902,500 13,732,500 20,000,000 20,000,000 51,960,000
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan BPMK BPMK Dinas Kesehatan
4,031,250 49,880,000 34,140,000 36,480,000 36,480,000 31,325,000 26,000,000 9,900,000 30,600,000 35,000,000 25,000,000 110,000,000 25,042,500 26,932,500
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan
30
32
2.2
2
Penyempurnaan dan Finalisasi Rancangan Renja Penyusunan Rancangan Awal Renja Dinkes 2016 Pengumpulan Data DHA Analisa DHA Disseminasi DHA Lokakarya DTPS KIBBLA
22,582,500
Dinas Kesehatan
33
2.2
2
35,342,500
Dinas Kesehatan
34 35 36 37
2.2 2.2 2.2 2.2
3 3 3 1
5,000,000 1,850,000 17,250,000 24,797,875
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Bappeda
38 39 40 41
2.3 2.3 2.3 2.3
1 1 1 1
Pelatihan GELS Pelatihan NICU Pelatihan Keperawatan Anak Pelatihan Advance Trauma Life Support (ATLS ) & Basic Cardiac Life Support (BCLS)
16,540,000 15,940,000 11,340,000 200,000,000
Rumah Sakit Rumah Sakit Rumah Sakit Dinas Kesehatan
42
2.4
1
70,000,000
Bag.PPP
2.4 2.5 2.6 2.6 3.4
1 4 1 1 1
Sosialisasi Perda Perlindungan Ibu dan Anak Penyusunan Perda PUG Pemeliharaan Alkes (PAM Centre ) Lokakarya Supervisi Fasilitatif Monev Program KIA dan KB ke puskesmas Pendampingan Program GF-ATM dan AIPMNH
43 44 45 46 47
50,000,000 10,000,000 13,547,500 2,000,000 27,200,000
Bag.PPP Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan
1,524,845,375
Pertama; penulisan nama untuk awal menggunakan huruf besar terlebih dahulu setelah nama belakang ditulis beri (tanda koma), dimulai dari nama belakang lalu beri (tanda koma) dan dilanjutkan dengan nama depan, Kedua; Tahun pembuatan atau penerbitan buku, Ketiga; Judul bukunya ingat ditulis dengan mengunakan huruf miring setelah judul gunakan (tanda titik), Keempat; Tempat diterbitkannya setelah tempat penerbitan gunakan (tanda titik dua), Kelima; Penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda titik).Seperti contoh dibawah ini: · Peranginangin, Kasiman (2006). Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. · Soekirno, Harimurti ( 2005). Cara Mudah Menginstall Web Server Berbasis Windows Server 2003. Jakarta: Elex Media Komputindo.
31