Menghi Menghitun tung g kadar kadar senyawa senyawa yang yang hilang hilang atau atau mengu menguap ap selama selama proses pemanasan. Prinsip •
Metode Metode gravimetric gravimetric pemanas pemanas pada suhu 100-105 100-105 C Besarny Besarnyaa senyawa senyawa yang yang hilang hilang selama selama pemana pemanasan san dihitu dihitung ng
•
terhadap bobot awal sampel. Pengaturan bobot dihitung hingga tercapai bobot tetap
•
II.
ᵒ
ALAT & BAHAN . lat
!ven Cawan penguap "imbangan "imbangan digital #esikator
B. Bahan $implisia daun kumis kucing
1
III.
PROSEDUR #iatur oven pada suhu pengeringan yang digunakan %105 oC&.
dipanaskan cawan penguap pada suhu pengeringan selama '0 menit( ditara. #itimbang simplisia sebanyak ) gram dalam cawan penguap yang sudah ditara( diratakan permukaan simplisia. #imasukkan cawan berisi simplisia ke dalam oven( dipanaskan pada suhu pengeringan selama '0 menit. #idinginkan cawan dalam eksikator sehingga suhu kamar( ditimbang. #ilakukan penetapan hingga diperoleh bobot tetap.
IV.
HASIL PENGAMATAN DANPERHITUNGAN
Bobot cawan -
-
-
Penimbangan pertama cawan
Bobot
1 )
*+(,11 gram **( ,,* gram
Penimbangan kedua cawan
Bobot
1 )
*+(,1)0 gram **( ,, gram
Penimbangan ketiga cawan 1 )
Bobot *+(,1)) gram **( ,,' gram
Bobot cawan + !"#$!!a -
-
-
-
$ebelum pemanasan
cawan
Bobot
1 )
1(,'05 gram *(,+)) gram
$etelah pemanasan pertama
cawan
Bobot
1 )
1()*0 gram *('',' gram
$etelah pemanasan kedua
cawan
Bobot
1 )
1()55 gram *(')05 gram
$etelah pemanasan ketiga cawan
Bobot
1 )
1()5* gram *('1++ gram
P%'!t(n)an
susut pengeringan
( cawan + simplisia sebelum pemanasan )−( cawan + simplisia setelah pemanasan ) ¿ × 100 bobot simplisia
¿ susut pengeringan cawan 1
¿ susut pengeringan cawan )
V.
71,4305 −71,2568 2
68,4922 −68,3199 2
× 100 =8,685
× 100 =8,615
PEMBAHASAN
#alam praktikum ini( dilakukan pengukuran parameter non spesi/ik berupa
susut
menggunakan
pengeringan
terhadap
daun
ati
belanda.
metode gravimetri( metode gravimetri
sangat
#engan cocok
digunakan untuk penetapan susut pengeringan dan tidak membutuhkan pelarut. #engan menghitung susut pengeringan hingga tercapai bobot tetap( diamati pengaruh cara dan lama pengeringan pada kualitas simplisia. #ilakukan pengeringan dengan oven pada suhu 105 0C selama '0 menit. #ilakukan pada suhu 1050C agar mendapatkan hasil pengeringan yang
maksimal. Bobot pada cawan akan semakin berkurang karena adanya pemanasan. Pengeringan bertuuan untuk mengurangi kadar air sehingga simplisia tidak mudah rusak dan dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. ir yang masih tersisa dalam simplisia pada kadar lebih dari 10 ( dapat menadi media pertumbuhan mikroba. $elain itu( dengan adanya air( akan teradi reaksi en2imatis yang dapat menguraikan 2at akti/ sehingga mengakibatkan penurunan mutu atau perusakan simplisia. $implisia yang dikeringkan dengan oven( lalu $implisia yang sudah dikeringkan kemudian dimasukan deksikator yang /ungsinya untuk mendinginkan. $implisia yang digunakan yaitu !rthosiphonis 3olium atau daun kumis kucing. Penentuan karakteristik dari suatu simplisia penting di lakukan untuk mengetahui kualitas4mutu simplisia yang di gunakan. Parameter yang biasa di tentukan antara lain penetapan kadar abu total( abu tidak larut asam( dan abu larut air( kadar sari larut air dan sari larut etanol( penetapan kadar air dan susut pengeringan. $implisia yang di gunakan sebagai bahan amu atau /ito/armaka harus memenuhi syarat monogra/i yang telah di tentukan dalam buku buku standar seperti materia medika indonesia %MM&( /armakope herbal indonesia %36&( 3armakope ndonesia %3&( dan lain-lain. 7egunaannya adalah untuk menaga agar mutu yang di harapkan dapat terpenuhi dengan
baik. 8ntuk simplisia yang baru di kenalpun perlu di tetapkan karakteristik nya. $implisia merupakan bahan alam yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun uga( dan kecuali dinyatakan lain( simplisia merupakan bahan yang telah dikeringkan. $implisia dapat berupa simplisia nabati( simplisia hewani( dan simplisia pelikan atau mineral. $implisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh( bagian tanaman atau eksudat tanaman. 9ang dimaksud eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya( atau 2at-2at nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya. %#epkes :( 1++& $uatu
simplisia
harus
memenuhi
persyaratan
pemerian
%makroskopik dan mikroskopik&( penetapan kadar abu( penetapan kadar abu yang tidak larut asam( penetapan kadar abu yang tidak larut air( penetapan kadar air( penetapan susut pengeringan( penetapan kadar sari yang larut dalam air( penetapan kadar sari yang larut dalam etanol( dan penetapan bahan organik asing %#epkes :( 1++&. Penetapan persyaratan simplisia menurut %;6!(1++& meliputi cara pengambilan sampel( penetapan bahan organik asing( pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik( penetapan bahan yang dapat terekstraksi( penetapan kadar abu total( penetapan kadar abu yang tidak larut asam( penetapan kadar abu yang larut air( dan penetapan kadar air.
adalah
untuk
memisahkan
analit
dari
pengganggu-
pengganggunya( untukmengetahui kadar air pada sampel.
Prinsip
percobaan
sampel(
sebelum
gravimetri dipanaskan
yaitu dan
berdasarkan sesudah
penguranganberat
dipanaskan.Metode
gravimetri
merupakan metode standar yang memiliki akurasi yang sangat tinggi. =amun
metode
ini
harus
dilakukan
di
laboratorium
sehingga
penerapannya membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak untuk mendapatkan satu nilai kadar air tanah. 7ebutuhan akan metode pengukuran tidak langsung menadi sangat mendesak sebab banyaknya waktu dan tanaga yang dibutuhkan metode gravimetri %8nderwood(1+0& Pada dasarnya pemisahan 2at dilakukan dengan cara sebagai berikut > mula-mula cuplikan 2at dilarutkan dalam pelarut yang sesuai( lalu ditambahkan 2at pengendap. ?ndapan yang terbentuk disaring( dicuci( dikeringkan( dan dipiarkan dan setelah kering ditimbang. 7emudian umlah 2at ditimbang. 7emudian umlah 2at ditentukan dihitung dari /aktor stoikiometrinya. 6asilnya disaikan sebagai bobot 2at dalam cuplikan semula %:ivai( 1++5&. $alah satu cara untuk mengendalikan mutu simplisia adalah dengan melakukan standarisasi simplisia. $tandarisasi diperlukan agar dapat
diperoleh bahan baku yang seragam yang akhirnya dapat menamin e/ek /armakologi
tanaman
tersebut.
$tandarisasi
simplisia
mempunyai
pengertian bahwa simplisia yang akan digunakan untuk obat sebagai bahan baku harus memenuhi persyaratan tertentu. Parameter mutu simplisa meliputi susut pengeringan( kadar air( kadar abu( kadar abu tidak larut asam( kadar sari larut air( kadar sari. #alam percobaan kali ini dilakukan proses penetapan susut pengeringan dari suatu simplisia. Penetapan susut pengeringan merupakan suatu metode penetapan kadar senyawa yang mudah menguap %seperti minyak atsiri& dan air yang terdapat didalam suatu simplisia. dapun susut pengeringan adalah persentase senyawa yang menghilang selama proses pemanasan %tidak hanyamenggambarkan air yang hilang( tetapi uga senyawa menguap lain yang hilang&. Pengukuran sisa 2at dilakukan dengan pengeringan pada temperatur
105@C
selama
'0 menit atau sampai berat
konstan
dandinyatakan dalam persen %metode gravimetri& %#iren( 1++5&. !leh karena itu( presentase susut pengeringan akan selalu lebih besar dibandingkan dengan kadar air karena pada susut pengeringan senyawa yang mudah menguap uga terhitung. #alam percobaan kali ini( digunakan simplisia daun kumis kucing( tanaman dari /amili Aamiaceae4Aabiatae. "anaman ini merupakan salah satu tanaman obat asli ndonesia yang mempunyai man/aat dan kegunaan yang cukup banyak dalam menanggulangi berbagai penyakit.
dapun dalam praktiknya( prosedur awal yang dilakukan ialah meraang simplisia menadi bagian yag lebih kecil dimana tuuannya agar proses pengeringan di dalam oven dapat maksimal. dapun percobaan ini dilakukan secara duplo yang tuuannya untuk perbandingan bobot akhir simplisia. 6al itu karena dalam penetapan susut pengeringan krus atau cawan penguap serta simplisia harus berada pada bobot konstan yang merupakan mani/estasi dari keakuratan susut pengeringan akhir yang didapat. #imana bobot konstan ialah dalam ) kali penimbangan berturutturut( perbedaannya maksimal 0(5 mg( penimbangan dilakukan setelah 2at dikeringkan lagi selama 1 am %Materia Medika ndonesia( 1++&. !leh karena itu( sebelum simplisia dikeringkan( cawan penguap terlebih dahulu dikeringkan selama satu am didalam oven dengan suhu 105o C yang bertuuan untuk mengurangi kadar air yang tererap di dalam cawan
sehingga
tidak
akan
mengganggu
pada
saat
perhitungan
susut
pengeringan. Pada dasarnya pengeringan cawan menggunakan oven tersebut harus dilakukan berulang agar diperoleh bobot tetap( namun karena keterbatasan waktu( pengeringan cawan penguap hanya dilakukan sekali.$etelah cawan sudah dikeringkan selama 1 am maka terlebih dahulu
dimasukkan
kedalam
eksikator
yang
bertuuan
untuk
mendinginkan cawan dengan adanya silica gel pada bagian bawah eksikator. $etelah cawan penguap dikeringkan( dimasukkan ) gram simplisia halus dan dilakukan pengeringan selama '0 menit di dalam oven pada suhu 105 o C yang bertuuan untuk menghilangkan bagian air dan senyawasenyawa lainnya yang mudah menguap %termasuk minyak atsiri& didalam simplisia sehingga dapatditentukan kadar susut pengeringan dari simplisia buah kapulaga tersebut. $etelah dilakukan pengeringan( cawan berisi simplisia tersebut didinginkan di dalam eksikator yang tuuannya untuk menurunkan suhu akibat pemanasan pada suhu tinggi selama berada di oven. dapun di bagian dasar eksikator tersebut terdapat silica gel dimana silica gel ini ber/ungsi untuk menyerap molekul air yang berasal dari uap panas dari cawan. Pendinginan ini dilakukan karena penimbangan akhir bobot
simplisia tidak boleh dilakukan pada suhu tinggi %segala enis bahan atau alat tidak boleh ditimbang dalam keadaan panas&. dapun perlakuan tersebut diatas %pengeringan( pendinginan( dan penimbangan& dilakukan dua kali yang tuuannya untuk memperoleh bobot konstan simplisia sehingga didapatkan hasil yang lebih akurat. Perlu diingat kembali( agar hasil penetapan susut pengeringan tepat dan beralan maksimal( baik sampel maupun cawan harus berada dalam bobot konstan. adi( apabila setelah dikeringkan dua kali belum diperoleh bobot konstan( lakukan pengeringan kembali hingga diperoleh bobot konstan. #alam percobaan kali ini( pengeringan simplisia hanya dilakukan dua kali mengingat waktu yang diberikan cukup singkat. Berdasarkan penimbangan kedua cawan terhadap simplisia yang telah dikeringkan(diperoleh bahwa presentase susut pengeringan simplisia !rtoshiponis /olium ialah (*5 pada cawan 1 dan (*15 pada cawan ). 6al tersebut sesuai dengan teori dimana nilai susut pengeringan lebih besar dari pada kadar air yang terkandung didalam simplisia daun kumis kucing.
VI.
*ESIMPULAN
7adar susut pengeringan buah kapulaga yang diui pada cawan nomor 1 sebesar (*5 dan cawan nomor ) sebesar (*15 7adar susut pengeringan auh dari persyaratan 36 sehingga tidak layak untuk digunakan sebagai obat bahan alam.
VII.
DATAR PUSTA*A
#epkes :. 1++. Materia Medika ndonesia ilid D. akarta> #irektorat enderal Pengawasan !bat #an Makanan. #iren P!M.1++5. Farmakope Indonesia edisi IV.akarta > #epartemen 7esehatan :epublik ndonesia.h.dvii :ivai 6arri2ul. 1++5. Asas Pemeriksaan Kimia. akarta> Penerbit 8 Press. $inaga( ?. )00. Amomum cardamomum ;illd.Pusat Penelitian dan Pengembangan "umbuhan !bat.8=$. akarta. 8nderwood( . A dan :. . #ay.1+0. Analisa Kimia Kuantitatif . Edisi Keempat . akarta> ?rlangga. 8tami(#". )01'. Tinjauan Pustaka Buah Kapulaga dalam http>44e ournal.uay.ac.id41)5'4'4)BA0 10+0.pd/.#iunduh pada tanggal ) Mei )01*.
LAMPIRAN
*ont!b(! t!a# an))ota , • • • • • •
$yamsul :i2al M Muhamad :i2al $ 9oesoe/ .; Miss $o/ia aboo ;ini Mulyani # 3ui 7ristianti