Laporan Praktikum Anorganik Anorganik
SINTESIS SENYA SENYAWA KOMPLEKS Mn-Glisinato Mn-Glisina to
YUYUN YUYU N SUKAWATI SUKAWATI RUSMA RUSM A
H031 17 1005
MOHAMMA AR!AILLAH RUSTAMH031 17 1305 ANI SITTI RU"YAH #AL$IAH !A!ASH031 17 1501
LA$ORATORIUM KIMIA ANORGANIK ASAR EPARTEMEN EPARTEMEN KIMIA !AKULTAS MATEMATIKA AN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNI%ERSITAS HASANUIN MAKASSAR &01'
LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA KOMPLEKS Mn-Glisinato
is(s(n )an )ia*(+an ol,. YUYUN SUKAWATI RUSMA H031 17 1005
La/oan ini t,la )i/,i+sa )an )is,t(*(i ol,.
Asist,n
Ma+assa 12 No,4, &01' Pa+ti+an
MEITHA PUTRI AUNTASIK YUYUN SUKAWATI RUSMA H311 15 31' H031 17 1005 LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA KOMPLEKS Mn-Glisinato
is(s(n )an )ia*(+an ol,. MOHAMMA AR!AILLAH RUSTAM H031 17 1305
La/oan ini t,la )i/,i+sa )an )is,t(*(i ol,. Ma+assa 12 No,4, &01'
Asist,n
Pa+ti+an
MEITHA PUTRI AUNTASIK MOH6 AR!AILLAH R6 H311 15 31' H031 17 1305 LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA KOMPLEKS Mn-Glisinato is(s(n )an )ia*(+an ol,. ANI SITTI RU"YAH #AL$IAH !A!AS H031 17 1501
La/oan ini t,la )i/,i+sa )an )is,t(*(i ol,. Ma+assa 12 No,4, &01' Pa+ti+an
Asist,n
MEITHA PUTRI AUNTASIK H311 15 31'
ANI SITTI RU"YAH #6 ! H031 17 1005 $A$ I
PENAHULUAN
161 Lata $,la+an
Senyawa kompleks adalah senyawa yang sangat penting dalam kimia anorganik. senyawa
kompleks
merupakan senyawa yang tersusun dari atom
pusat dan ligan. Atom pusat bisa berupa logam transisi, alkali atau alkali tanah. Ion atau molekul netral yang memiliki atom-atom donor yang dikoordinasikan
dengan atom pusat disebut dengan ligan. Senyawa kompleks terbentuk akibat terjadinya ikatan kovalen koordinasi antara ion logam atom pusat dengan suatu ligan (Ullah dkk., 2!"#. Senyawa kompleks dapat digunakan dalam analisis kualitati$ sebagai pengembangan prosedur analisis logam berat. %ogam-logam tersebut &ontohnya logam kadmium dapat diubah menjadi suatu senyawa kompleks dan diikuti ekstraksi dalam pelarut organik yang sesuai, sehingga konsentrasi logam dapat dianalisis se&ara spektro$otometri. Sebagai &ontoh, &uran ion logam bervalensi dua, tiga, dan empat dipisahkan melalui pembentukan senyawa kompleks dengan kup$eron, kompleks kup$eron dari logam yang memiliki valensi
dua dan dapat
diekstraksi menggunakan
pelarut
organik
(%estari dkk., 2!'#. Senyawa kompleks dari ion logam transisi berperan penting dalam transpor kation dalam tubuh, hal ini sangat diperlukan dalam kehidupan organisme terutama kepentingan gii. )leh karena itu, per&obaan ini dilakukan untuk untuk mengetahui dan mempelajari &ara mensintesis senyawa *n-glisinato. 16& Ma+s() )an T(*(an P,8oaan 16&61 Ma+s() P,8oaan
*aksud per&obaan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari &ara mensintesis senyawa *n-glisinato. 16&6& T(*(an P,8oaan
+ujuan per&obaan ini adalah !. Untuk mensistesis senyawa *n-glisinato 2. *enghitung rendamen dari senyawa kompleks yang dihasilkan
163 Pinsi/ P,8oaan
Senyawa kompleks *n-glisinato dapat disintesis dari proses pelarutan *nS)'.'2) menggunakan air panas dan etanol, pelarutan glisin menggunakan air panas, pendinginan dalam kulkas, penyaringan serta pengeringan dalam desikator lalu ditimbang.
$A$ II TIN9AUAN PUSTAKA
Senyawa ion logam yang berkoordinasi dengan ligan disebut dengan senyawa kompleks. Sebagian besar ligan adalah at netral atau anionik tetapi kation, seperti kation tropilium juga dikenal. %igan netral, seperti amonia, ", atau karbon monoksida, /), dalam keadaan bebas pun merupakan molekul yang stabil, sementara ligan anionik, seperti /l- atau /"0, distabilknan hanya jika dikoordinasikan ke atom ligan pusat. %igan dengan satu atom pengikat disebut ligan polidentat, yang juga disebut khelat. 1umlah atom yang diikat pada atom pusat disebut bilangan koordinasi (Saito, !3#. Senyawa kompleks yang pertama kali ditemukan yakni biru prusia. Senyawa ini ditemukan oleh pembuat at warna 4iesba&h di 5erlin pada awal abad kedelapan belas. Sejak saat itu telah banyak dibuat senyawa-senyawa kompleks, seperti 6 '78e(/#39 pada tahun !:0", kobalt ammines pada tahun !:;,
78e(/)# 09 pada tahun !;!, halosianin pada tahun !23, siklopentadienil
pada tahun !0! (Sukardjo, !;0#. Senyawa kompleks adalah suatu senyawa yang terdiri dari kation yang memiliki orbital kosong (sering disebut atom pusat# dengan suatu molekul
!.
Atom pusat biasanya berupa kation. Stabilitas dari kation sangat dipengaruhi oleh jari-jari kation dan muatan
2.
sangat stabil. %igan adalah suatu anion
kompleks berupa ikatan ion, hingga gaya-gaya yang ada hanya berupa gaya elektrostatik. Ion kompleks tersusun dari ion pusat yang dikelilingi oleh ion-ion lawan atau molekul-molekul yang mempunyai momen dipol permanen. *edan listrik dari ion pusat akan mempengaruhi ligan-ligan sekelilingnya, sedangkan medan gabungan dari ligan-ligan akan mempengaruhi elektron-elektron dari ion pusat. =engaruh ligan ini terutama mengenai elektron d dari ion pusat di mana elektron d ini memegang peranan penting pada pembentukan ion kompleks dari logam-logam transisi (Sukardjo, !;0#. 5anyak kompleks logam transisi memiliki warna yang khas. al ini berarti ada absorpsi di daerah sinar tampak dari elektron yang dieksitasi oleh &ahaya tampak dari tingkat energi orbital molekul kompleks yang diisi elektron ke tingkat energi yang kosong. +ransisi elektronik yang dihasilkan oleh pemompaan optis (&ahaya# diklasi$ikasikan se&ara kasar menjadi dua golongan. 5ila kedua orbital molekul yang memungkinkan transisi memiliki karakter utama d, transisinya disebut transisi d-d atau transisi medan ligan, dan panjang gelombang absorpsinya
bergantung sekali pada pembelahan medan ligan. 5ila satu dari dua orbital memiliki karakter utama logam dan orbital yang lain memiliki karakter ligan, transisinya disebut trans$er muatan (Saito, !3#. 5ila at menyerap warna atau panjang gelombang tertentu dari sinar tampak, maka at tersebut akan meneruskan warna komplemennya yang tampak pada
mata sebagai warna. >at akan berwarna hitam jika menyerap semua sinar
tampak dan berwarna putih jika sama sekali tidak menyerap warna sinar tampak (Sukardjo, !;0#. =engembangan sintesis senyawa kompleks masih terus berkembang hingga saat ini. 6ebutuhan aplikasi senyawa kompleks terutama sebagai katalis terus dikembangkan. Senyawa-senyawa kompleks dari unsur-unsur di blok d memiliki kelebihan dibanding senyawa lain karena memiliki orbital d yang kosong. )rbital d inilah yang umunya berperan dalam proses katalisis. Senyawa kompleks di laboratorium dapat disintesa dengan mereaksikan ligan yang merupakan suatu basa dan mempunyai pasangan elektron bebas dengan logam yang merupakan penerima pasangan elektron yang didonorkan oleh ligan (Saria, dkk., 2!2#. =enelitian yang telah dilakukan para kimiawan anorganik menunjukkan bahwa logam-logam transisi merupakan logam yang banyak dipelajari dan disintesa menjadi senyawa-senyawa kompleks. al ini mengingat logam-logam ini bersi$at inert dan stabil membentuk senyawa kompleks dengan berbagai ligan. Salah satu logam yang mempunyai si$at ini adalah kobalt. %ogam ini pula yang digunakan oleh ?erner, seorang bapak kimia koordinasi yang mempelajari senyawa-senyawa kompleks pertama sekali yang kemudian menghasilkan teori
koordinasi ?erner yang bertahan &ukup lama dan sampai sekarang masih diperkenalkan di awal-awal mempelajari kimia koordinasi (Saria, dkk., 2!2#. +eori medan kristal tentang senyawa koordinasi menjelaskan bahwa dalam pembentukan kompleks terjadi interaksi elektrostatik antara ion logam (atom pusat# dengan ligan. 1ika ada enam ligan yang berasal dari arah yang berbeda, berinteraksi dengan atom
pengaruh
medan
ligan
lebih
besar
dibandingkan
dengan
orbital-orbital lainnya. Akibatnya, orbital tersebut akan mengalami peningkatan energi dan kelima sub orbital d-nya akan terpe&ah (splitting# menjadi dua kelompok
tingkat
energi.
6edua
kelompok
tersebut
adalah
(Ali dan @l-4ein, 2;# !.
4ua sub orbital (d2-dy2, dan d2# yang disebut dy atau eg dengan tingkat
2.
energi yang lebih tinggi. +iga sub orbital (d, dy, dan dy# yang disebut de atau t2g dengan tingkat energi
yang
lebih
rendah.
=erbedaan
tingkat
energi ini
menunjukkan bahwa teori medan kristal dapat menerangkan terjadinya perbedaan warna kompleks. Si$at-si$at senyawa kompleks hasil sintesis ditentukan dengan penentuan si$at kemagnetan dan kandungan ion didalamnya. Si$at kemagnetan ditentukan dalam rangka men&ari senyawa kompleks yang e$ekti$ digunakan sebagai material pendukung didalam sistesis suatu bahan seperti semikonduktor, sedangkan si$atsi$at ion ditentukan dalam rangka men&ari si$at senyawa kompleks yang dapat menghantarkan arus listrik (Saria, dkk., 2!2#. $A$ III METOOLOGI PER:O$AAN
361 $aan P,8oaan
5ahan-bahan yang digunakan dalam per&obaan adalah Blisin 2,20 gram, *nS)'.'2) ","' gram, etanol, akuades kertas saring ?hatman no. '!, aluminium $oil, dan es batu.
36& Alat P,8oaan
Alat-alat yang digunakan pada per&obaan ini adalah erlenmeyer, nera&a, gelas kimia 0 m%, &orong bulp pipet ukur dan batang pengaduk.
363 Pos,)( P,8oaan
Senyawa kompleks *n-glisinato dibuat dengan men&urkan larutan ",''' gram *n)'.'2) dalam air panas 0 ml yang ditambah etonal 0 ml dengan larutan 2,20 gram glisin dalam air panas. 6emudian di diamkan dalam es hingga terbentuk kristal. %alu disaring kemudian dikeringkan dalam desikator,
$A$ I% HASIL AN PEM$AHASAN 4.1 Hasil Pengamatan
P,la+(an ","'' g *nS) '.'2) ditambah air panas dan etanol 2,20 g glisin ditambahkan air panas
P,na4atan %arutan berwarna merah muda
%arut +erbentuk 2 $asa
6edualarutandi&urkanperlahan 4idiamkan dalam es batu
+erbentuk kristal
26& R,a+si
7*n(2)#392C C S)'2-
*nS)' C 32) 7*n(2)#392C C 22 /2/))-
7*n(2 /2/))#29 C '2)
263 P,it(nan
5erat padatan *nS)'.2)
D ","' gram
*r *n(2 /2/))# 2
D !,;! gram
5erat kertas saring C endapan D !,03 gram 5erat kertas saring
D !.! gram
5erat 6ristal
D ,'3 gram
5erat +eoritis
D *ol *nS)'.2) E *r *n( 2 /2/))# 2 D ,!:mol !;! gram
F rendamen
D 5erat 6ristal praktek < 5erat 6ristal teori ! F D ,'3 gram < ",030:gram ! F D !2, F
262 P,4aasan
=ada praktikum ini dilakukan per&obaan senyawa kompleks dimana Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari suatu ion logam pusat dengan satu atau lebih ligan yang menyumbangkan pasangan elektron bebasnya kepada ion logam pusat. =ada per&obaan bertujuan untuk mengetahui &ara
mensintesis senyawa *n-glisinato dengan menggunakan prinsip senyawa *nS)'.2) yang telah dilarutkan dalam air panas dan ditambhakan etanol di&urkan dengan glisin yang telah dilarutkan dalam air panas. =er&obaan ini dilakukan dengan membuat dua buah larutan. %arutan pertama yaitu ","'' gram *nS)'.'2) dilarutkan dengan air panasyang bertujuan agar padatan &epat larut. Selanjutnya ditambhkan etanol. %arutan kedua yaitu 2,20 gram glisin dilarutkan dalam air panas. Ini juga bertujuan agar padatan glisin &epat larut. Setelah itu kedua larutan di&urkan. Setelah pen&uran akan terbentuk dua $asa. Ini disebabkan oleh penambahan etanol. %arutan kemudian dimasukkan ke dalam es batu untuk memper&epat pengkristalisasian. Setelah itu larutan disaring dan dikeringkan dalam desikator. Setelah kering kristal yang terbentuk ditimbang dan dihitung rendamennya. Gendamen yang didapatkan sebesar !2,F.
$A$ % KESIMPULAN AN SARAN 561 K,si4/(lan
5erdasarkan per&obaan yang dilakukan, maka dapatdisimpulkan bahwa !. 4ari hasil per&obaan yang telah dilakukan senyawa kompleks *n-glisinato
dapat disintesis dari *nS)'.2) dan glisin 2. @ndapan yang diperoleh sebesar !2, F
56& Saan 56&61 Saan (nt(+ Laoatoi(4
Sebaiknya dilengkapi alat-alat laboratorium dan bahan-bahannya serta alat yang sudah tidak layak pakai agar diganti agar praktikum dapat berjalan dengan lan&ar.
56&6& Saan (nt(+ P,8oaan
=raktikan harus lebih berhati-hati dalam menggunakan alat. 1ika ada yang tidak diketahui segera ditanyakan pada asisten yang bersangkutan.
56&63 Saan (nt(+ Asist,n
Asistennya sudah memberikan yang terbaik terutama membimbing kami dengan baik dan banyak memberikan pengetahuan sela ma praktikum berlangsung. .
A!TAR PUSTAKA
Ali, U. 8., dan @l-4ein, . S. S., =rodu&tion and =artial =uri$i&ation o$ /ellulase /omple by Aspergillus iger and A. idulans Brown on ?ater ya&inth 5lend, Jurnal of Applied Sciences Research, 2(:# ;:0-;!. Saito, +., !3, Inorganic Chemistry, Iwanami =ublishing /ompany, +okyo. Saria, H., %u&yanti, idayati, ., %esbani, A., 2!2, Sintesis Senyawa 6ompleks 6obalt dengan Asetilasetonato, Jurnal Penelitian Sains, 15("/# !!0-!!:. Suhartana, 2:, 6emampuan %igan ipoantin dan uanin untuk @kstraksi 6ation =erak pada 8asa Air- 6loro$orm, Jurnal Sains & Matematika, 15(!# 20-"2.
Sukardjo, !;0, imia oordinasi, 5ina Aksara, Hogyakarta.
La4/ian 16 $aan +,*a
*nS)'.'2) ","'' g
Blisin 2,20 g
-dilarutkan dalam air panas 0m% - ditambahakan etanol 0 m%
- dilarutkan dalam air panas 0m%
-didiamkan dalam kulkas selama ! malam -disaring -dikeringkan dalam desikator
Hasil