LAPORAN RESMI PRAKTIKUM AKUSTIK– P2
NOISE BARRIER AND DIRECTIVITY FACT ACTOR OR
Disusun Oleh : NIKEN ARINA PRATIWI
NRP. 2414 100 06
Asis!en : RIO ASRULEO"ITO
NRP. 2414 10# 0#0
PRO$RAM STUDI S%1 TEKNIK &ISIKA 'URUSAN TEKNIK &ISIKA &AKULTAS TEKNOLO$I INDUSTRI INSTITUT TEKNOLO$I SEPULU( NOPEM)ER SURA)A*A 201#
1
(ALAMAN 'UDUL
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM AKUSTIK– P2
NOISE BARRIER AND DIRECTIVITY FACTOR ACTOR
Disusun Oleh : NIKEN ARINA PRATIWI
NRP. 2414 100 006
Asis!en : RIO ASRULEO"ITO
NRP. 2414 10# 0#0
PRO$RAM STUDI S%1 TEKNIK &ISIKA 'URUSAN TEKNIK &ISIKA &AKULTAS TEKNOLO$I INDUSTRI INSTITUT TEKNOLO$I SEPULU( NOPEM)ER SURA)A*A 201#
1
A)STRAK
Kenyamanan lingkungan atau ruang sangat bergantung pada tingkat kebisingan dari ruang atau lingkungan tersebut. Untuk mengurangi tingkat kebisingat yang diterima sebuah lingkungan yang dekat dengan sumber bising digunakan sebuah penghalang bising atau noise barrier . Pada laporan ini akan dibahas analisa noise barrier dengan menggunkan metode maekawa, sehingga didapatkan kesimpulan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi atenuasi pada noise barrier metode maekawa antara lain, jarak serta ketinggian sumber dan penerima bunyi dengan barrier serta frekuensi sumber. Kata Kunci: Bising, Noise Barrier , Metode Maekawa
2
A)STRA+T
The comfort of a neighborhood or a room depends on the noise level of that room or environment. To reduce the noise level that is close to the noise source, the noise barrier can be used. This report will analyze the noise barrier using Maekawa method, so that the conclusion about some factors that affect noise attenuation in noise barrier Maekawa methods, those are distance and the height of the sound source, with noise barrier and source frequency. eywords! Noise Noise Barriers Maekawa Methods ,
,
3
KATA PEN$ANTAR
Puji syukur ke hadirat uhan !ang Maha "sa atas berkat dan karunia-#ya sehingga $aporan %esmi Praktikum &kustik ini dapat terselesaikan tepat pada 'aktunya. (alam kesempatan kali ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada: ).
Bapak Tutug selaku dosen pengajar mata kuliah &kustik.
*.
+audara
asisten
yang
telah
membimbing
dalam
pelaksanaan praktikum &kustik. .
%ekan-rekan
yang
telah
membantu
terlaksananya
kegiatan praktikum &kustik. Penyusun menyadari bah'a banyak kekurangan dalam pembuatan laporan ini baik dari segi materi maupun penyajian. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. &khir kata penyusun berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penyusun sendiri khususnya dan pembaca pada umumnya.
+urabaya, * +eptember *)/
Penulis
4
5
DA&TAR ISI
0&$&M 1U(U$................................................................i &B+%&K..............................................................................ii &B+%&2...........................................................................iii K&& P"#3&%.............................................................i4 (&5&% 6+6...........................................................................4 (&5&% 3&MB&%..............................................................4i (&5&% &B"$..................................................................4ii B&B 6 P"#(&0U$U........................................................) ).). $atar Belakang.........................................................) ).*. Perumusan Masalah.................................................) ).. ujuan......................................................................* ).7. +istematika $aporan................................................* B&B 66 (&+&% "8%6..........................................................7 *.). #oise Barrier............................................................7 *.*. Metode Maeka'a..................................................... *.. (irecti4ity 5actor...................................................) B&B 666M"8(8$836 P%&K6KUM...............................)) .) Peralatan dan Bahan.....................................................)) .* Prosedur Percobaan......................................................)) B&B 69&$6+6+ (&& ( P"MB&0&+................) 7.) &nalisa (ata................................................................. ) 7.*. Pembahasan................................................................) B&B 9P"#UUP.................................................................* /.) Kesimpulan..................................................................* /.* +aran...........................................................................*
6
DA&TAR $AM)AR $,-,/ 2.16lustrasi Penghalang Bising ampak +amping....................................................................................7 $,-,/ 2.2Posisi Barrier......................................................../ $,-,/ 2. Noise Barrier denganmemperhitungkan estetika;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;..< $,-,/ 2.4 Perbedaan B di %uang Penerima tanpa =a> dan dengan Partisi =b> ;;;;;;;.................................. $,-,/ 2.#Penghalang akustik di antara sumber bunyi =+> dan penerima =P> ;;;;;;;;;;;;;;;.;;. $,-,/ 2.6 3rafik Maeka'a;;;;;;;;;;.;;.? $,-,/ 2. Plot pola keterarahan berdasarkan nilai @ yang
didapat……………………………………………………… ……………….11 $,-,/ 4. 23rafik (irecti4ity 5actor pada frekuensi ) 0A;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;...)< $,-,/ 4. 3rafik (irecti4ity 5actor pada frekuensi 7 0A;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;...)
7
DA&TAR TA)EL T,el 4. 1 Pengukuran B Pada 5rekuensi */ 0A anpa Noise Barrier ;;;;;;;;;;;;;;;..;;;) T,el 4. 2 Pengukuran B Pada 5rekuensi / 0A anpa Noise Barrier ;.;;;;;;;;;;;;;;;;.....) T,el 4. #ilai "nsertion #oss dan #ilai $resnel Number ...)7 T,el 4. 4Pengukuran B pada frekuensi )0A;;;.)7 T,el 4. #Pengukuran B pada frekuensi 70A;;;.)<
8
)A) I PENDA(ULUAN 1.1. L,!,/ )el,,n3
Beragam desain ruangan yang berbeda diciptakan oleh manusai untuk memenuhi kebutuhan yang semakin beragam pula seiring berjalannya 'aktu. +alah satu aspek yang tidak dapat ditinggalkan dalam mendesain suatu ruangan maupun segala macam bangunan adalah aspek kenyamanan. ingkat intensitas bising yang tinggi tentunya akan membuat manusia merasa tidak nyaman di dalamnya. Untuk mengurangi tingkat kebisingan atau intensitas bunyi yang berlebih salah satunya dapat menggunakan penghalang bunyi atau yang biasa disebut noise barrier. 5ungsi noise barrier adalah untuk mengurangi tingkat kebisingan pada ruangan atau lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang nyaman. +elain itu, bunyi juga memiliki factor keterarahan yang berbeda. ergantung dengan intensitas bunyi dari sumber dan intensitas bunyi dari sumber pada titik-titik tertentu. +emakin terarah bunyinya, maka semakin baik tingkat keterarahannya. 8leh karena itu pada praktikum kali ini, praktikan ingin mengetahui fungsi dari noise barrier dan juga tentang faktor keterarahan bunyi. 1.2. Pe/u-us,n M,s,l,h
+esuai dengan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada praktikum akustik tentang noise barrier and directivity factor kali ini adalah sebagai berikut.
1
)> Bagaimana cara menganalisa pengaruh noise barrier terhadap pengukuran tingkat tekanan bunyi *> Bagaimana cara membandingkan besar atenuasi bunyi pada grafik maeka'a dengan hasil pengukuran > Bagaimana cara mengetahui pola keterarahan dari sumber bunyi speaker. 1.. Tuu,n
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari praktikum akustik tentang noise barrier and directivity factor kali ini adalah sebagai berikut. )> Mampu menganalisis pengaruh noise barrier terhadap pengukuran tingkat tekanan bunyi. *> Mampu membandingkan besar atenuasi bunyi pada grafik maeka'a dengan hasil pengukuran. > Mahasis'a mampu mengetahui pola keterarahan dari sumber bunyi speaker. 1.4. Sis!e-,!i, L,5/,n
$aporan resmi praktikum akustik tentang noise barrier and directivity factor, ini terdiri dari / bab, yaitu pertama bab ), adalah pendahuluan, yang berisi latarbelakang, rumusan masalah, tujuan praktikum serta sistematika laporan. Bab * yaitu dasar teori yang berisi tentang teori dasar yang menunjang praktikum ini.Bab yaitu metodologi dimana berisi tentang, alat alat yang dugunkan dalam praktikum serta langkah langkah dalam praktikum.Bab 7 yaitu analisa data dan pembahasan, dimana berisi tentang analisa data-data yang didapatkan dalam percobaan serta pembahasan terhadap analisa
2
data tersebut.Bab / yaitu penutup berisi tantang kesimpulan dan saran.+edangkan yang terakhir yaitu lampiran yang berisi tugas khusus yang diberikan.
3
)A) II DASAR TEORI 2.1. Nise ),//ie/
#oise Barrier =Penghalang (inding> merupakan suatu dinding atau partisi penghalang yang digunakan untuk mengendalikan transmisi bising yang dirambatkan melalui udara =air-bone noise>, dimana dinding ini letaknya diantara sumber dan penerima. 5ungsi dari Penghalang Bising ini yaitu untuk memberikan Aona bayangan =shado' Aone> atau daerah dimana mempunyai bising yang lebih senyap pada penerima.
$,-,/ 2.1 6lustrasi Penghalang Bising ampak +amping
faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalamperencanaan penghalang buatan diantaranya adalah, a. PosisiCpeletakan Posisi yang dimaksud adalah jarak penghalang dengan bangunan. Pada tempat yang lapang, jarak bisa dengan mudah diatur. #amun ketika dihadapkan dengan lahan yang sempit, harus dipikirkan secara lebih
4
matang. Misalkan, perlunya pagar keliling depan bangunan yang menghadap jalan raya. Kemudian peletakan posisi pintu gerbang sebaiknya menghadap bagian bangunan yang kosong, atau lapang, dan tidak memerlukan ketenangan yang leih dari ruangan lain.
$,-,/ 2.2 Posisi Barrier
b. (imensi (imensi yang dimaksud disini mempunyai dua unsur, yakni ketebalan dan ketinggian. Pada kondisi dimana bangunan sejajar dengan ketinggian jalan, maka jarak antara bangunan dan penghalang buatan lebih gampang diatur. #amun ketika bangunan lebih tinggi konturnya daripada jalan, maka ketinggian penghalang menjadi faktor yang utama. Perlu diketahui, gelombang bunyi bisa berdefraksi ketika mele'ati penghalang. 1adi untuk mendapatkan barrier yang maksimal, barrier sebaiknya lebih tinggi daripadadinding bangunan terdekat. +elain itu bisa diakali dengan memberikan ruang lapang dibelakang barrier, sehingga defraksi bunyi jatuh ke ruang lapang tersebut, tidak langsung menabrak dinding bangunan. c.
"stetika
5
5aktor estetika dalam analisis barrier tidak begitu diperhatikan. #amun secara arsitektural menjadi sangat penting, karena biasanya posisi barrier ada di bagian depan bangunan. Untuk itu, meskipun sudah terpenuhi antara posisi, dimensi dan materialnya, namun ketika berbentuk kurang bagus, akan sangat menurunkan nilai komersial bangunan. +aat ini beragamkrea tifitas untuk mempercantik barrierCpenghalang bising sudah banyak dikembangkan.
$,-,/ 2. Noise Barrier dengan memperhitungkan estetika
d. Material Peletakan dan dimensi saja tidak cukup untuk mendapatkan barrier yang maksimal. Kita tahu bunyi akan memantul atau terserap tergantung permukaan penghalang yang ditabrak. Bunyi dapat menembus celah-celah yang sangat kecil sekalipun, sehingga, penggunaan penghalang yang kokoh, rigid, dan permanen sangatlah disarankan. Kinerja &kustik dari Penghalang dapat dinyatakan dalam #% =#oise %eduction> atau 6$ =6nsertion $oss>
6
2.1. Inse/!in Lss 6nsertion $oss merupakan perbedaan antara tekanan bunyi =+P$> pada suatu titik tertentu dalam kondisi sebelum dan setelah barrier =atau enclosure> terpasang.
$,-,/ 2.4 Perbedaan B di %uang Penerima tanpa =a> dan dengan Partisi =b>
(apat dinyatakan dengan persamaan berikut
dengan, +P$before : +elisih tingkat tekanan bunyi sebelum ada barrier =dB> +P$after : +elisih tingkat tekanan bunyi sesudah ada barrier =dB> 6$ memberikan petunjuk langsung dari perbaikan yang diberikan oleh DpenyisipanEbarrier antara sumber bising dan penerima. 2.2. Me!7e M,e,8,
+ecara teoritis, metoda Maeka'a merupakan metoda yang praktis dan efektif untuk perancangan peredaman kebisingan dengan menggunakan penghalang akustik. +ehingga memberikan kemudahan dan kepastian kepada para perancang untuk mengendalikan kebisingan. (i 6ndonesia tidak banyak yang menggunakan metoda ini untuk mengurangi kebisingan, kebanyakan para perancang melakukan penghalangan kebisingan tanpa perhitungan yang tepat dan praktis, bahkan seringkali hanya dengan perasaan saja. +ehingga bila telah banyak orang atau
7
perancang peredam akustik dengan menggunakan metoda ini, maka berarti ilmu pengetahuan tentang Metoda Maeka'a telah memberikan kontribusi yang nyata dan bermanfaat.Menurut metoda Maeka'a, nilai pengurangan tingkat tekanan bunyi =tingkat kebisingan>, tergantung pada jarak dari sumber ke penghalang, jarak daripenghalang ke penerima, dimensi penghalang, dan tergantung pada frekuensi bunyi. 0al ini sesuai dengan sifat gelombang bunyi yang dapat dipantulkan, diserap, diteruskan, didifraksikan oleh dinding penghalang.(engan memperhitungkan jarak antara penghalang akustik dengan sumber bunyi dan penerima, serta dimensi dinding penghalang, maka dapat diestimasikan besar pengurangan tingkat tekanan bunyi yang optimal untuk berbagai frekuensi bunyi.
$,-,/ 2.# Penghalang akustik di antara sumber bunyi =+> dan enerima P
Untuk menentukan besarnya nilai pengurangan bunyi oleh penghalang Maeka'a menggunakan hubungan :
dengan B adalah beda tingkat kebisingan di penerima sebelum dan setelah adanya penghalang
8
selain dengan menggunkan persamaan tersebut, perhitungan pengurangan kebisingan juga dapat digunakan metode grafik. Metode ini efektif bila dimensi dari penghalang sangat lebih besar dari panjang gelombang bunyi.Untuk metode grafik ditentukan dulu $resnel number dengan persamaan berikut
+etelah itu dimasukkan pada grafik Maekawa seperti gambar di ba'ah ini.
9
$,-,/ 2.6 3rafik Maeka'a
(engan menarik garis lurus ke atas dimulai dari harga $resnel Number , yang diketahui, sampai memotong grafik, kemudian ditarik lurus ke kiri memotong sumbuordinat, maka diperoleh nilai atenuasi bunyi oleh penghalang. 2.. Di/e9!ii!; &,9!/
$oudspeaker merupakan transduser yang berfungsi merubah energi listrik menjadi energi bunyi. (i dalam perambatannya, loudspeaker memiliki arah penyebaran tertentu. 0al inilah yang disebut sebagai faktor keterarahan =@>. 5aktor keterarahan dari sebuah sumber bunyi didefinisikan sebagai perbandingan antara intensitas bunyi pada suatu titik berjarak r dari sumber bunyi dengan intensitas bunyi pada titik tersebut yang dipancarkan oleh sumber titik dengan daya yang sama. 6ntensitas 6 di sebuah titik yang berjarak r dari pusat sumber bunyi dalam ruang bebas ditentukan oleh harga kuadrat tekanan bunyi. (i ba'ah ini merupakan plot dari pola keterarahan setelah ditemukannya nilai @ :
10
$,-,/ 2. Plot pola keterarahan berdasarkan nilai @ yang
didapat
)A) III METODOLO$I PRAKTIKUM
.1 Pe/,l,!,n 7,n ),h,n
Peralatan yang digunakan dalam melaksanakan percobaan ini adalah sebagai berikut. ). $aptop *. Meteran . %peaker aktif 7. Barrier dengan tinggi )** cm. /. %oftware &eal Time 'nalyzer <. %ound level meter * buah . Busur .2 P/se7u/ Pe/9,,n erdapat dua percobaan yang memiliki prosedur sebagai berikut. a. Percobaan Noise Barrier ). (itentukan posisi sumber suara dan penerima, kemudian diukur jaraknya =jarak sumber dan penerima tidak boleh lebih dari panjang barrier>. *. (ibuka aplikasi %eal ime &nalyAer, ketinggian sumber dan penerima harus sama.
11
. (ibangkitkan sinyal suara dengan frekuensi */ 0A dan ukur +P$ di posisi penerima sebanyak / kali 7. (irubah frekuensi sumber bunyi menjadi */0A, /0A, )0A, dan 70A lalu diukur +P$ di posisi penerima sebnyak kali pada setiap frekuensi. /. (iletakan barrier di antara sumber dan pendengar, lalu diukur jarak dari sumber ke barrier dan barrier ke penerima <. (iulangi langkah dan 7 b. Percobaan (irrectivity $actor ). (icari medan bebas untuk pengukuran *. (ibuat skema pengukuran seperti gambar /. . (itempatkan speaker di tengah F tengah area pengukuran. 7. (ibangkitkan sinyal dengan soft'are yoshimasa pada frekuensi ) 0A /. (icatat tingkat tekanan bunyi pada titik F titik di sekeliling sumber bunyi pada jarak m dari sumber bunyi. (ipilih titik - titik berjarak sama setiap selisih sudut)G. <. (ilakukan langkah-langkah diatas untuk frekuensi suara yang berbeda =70A>
12
)A) I" ANALISIS DATA DAN PEM)A(ASAN 4.1 An,lis, D,!, 4.1.1. Noise
Barrier (ari percobaan yang dilakukan didapatkan data-data tingkat tekanan bunyi tanpa menggukanan barrier dan menggunakan barrier seperti yang ditunjukkan pada tabeltabel di ba'ah ini.
T,el 4. 1 Pengukuran B anpa Noise Barrier TT) <7)>
&/euensi <(=>
I
II
III
R,!,% /,!,
*/ / ) 7
<<.* .7 /.) ?.
<<. .< 7.* ?.*
<<. .< 7.7 ?.
T,el 4. 2 Pengukuran B (engan Noise Barrier &/euensi <(=>
*/ / ) 7
TT) <7)> I
II
/?.) <* .* <.7
/. < . ./
III
/?./ <)./ .) .)
R,!,% /,!,
/?.) <).* .* .
(ari data hasil percobaan tersebut, didapatkan data 6$ seperti pada tabel berikut ini.
13
T,el 4. #ilai "nsertion #oss, #ilai $resnel Number, #ilai &tenuasi Bunyi.
"nsertion $resnel #oss Number =dB> =#> */ <. *. / )<.7 /. ) )/.* ).< 7 *7. 7 (engan menggunakan metode grafik Maekawa maka dapat dicari nilai atenuasi dari informasi dari $resnel Number dari tabel 7.. +ehingga nilai atenuasi dari perhitungan menggunakan grafik Maekawa adalah seperti diatas. 1ika dibuat grafik antara atenuasi bunyi dengan $resnel Number dari hasil percobaan, maka akan menjadi seperti gambar di ba'ah ini. 5rekuensi =0A>
).*.+.(irectivity factor T,el 4. ? Pengukuran B pada frekuensi )0A TT) <7)> R,!,% Su7u! /,!, I II III G )G *G G 7G /G <G G G ?G )G
.7 ?. . <. /.< .7
.< ?.7 <.? <.7 /. *.< <7.? <<. <.)
14
. ?./ .) < /.7 *. *. <<.) <<.? <* <7.
.< ?.7 .) <.* /.< *. .)
))G )*G )G )7G )/G )<G )G )G )?G *G *)G **G *G *7G */G *<G *G *G *?G G )G *G G 7G /G
< <./ <<.< <7. <./ .)
<./ <.* <<.7 <* <*. .< <.) .? ./ *.? <<.
<. <.7 <<.< <. < ).? <<. .7 < <<
<.? <.7 <<./ <.* <.) ./ <<.* . <.) . <<.<
T,el 4. Pengukuran B pada frekuensi 70A TT) <7)> R,!,% Su7u! /,!, I II III
G )G
/.* 7.
/.< .7
/. .)
/.7 .
15
$,-,/ 4. 2 3rafik (irectivity $actor pada frekuensi ) 0A
*G G 7G /G <G G G ?G )G ))G )*G )G )7G )/G )<G )G )G )?G *G *)G **G *G *7G */G *<G *G *G *?G G )G *G
) <.< /. <7.* / <<.? <*. <*.
./ 7. . 7. . <. <<.) <). <<.?
16
.7 /. *.) * 7.< <.? < <<./ <<. <. << <.
.< <. 7.* <.< 7. <.
G 7G /G
<.* ).? .<
.7 .* 7
/./ < .
<.7 . .
4.2. Pe-,h,s,n
).+.*. Noise barrier (ari data hasil percobaan noise barrier yang telah dilakukan, diperoleh nilai-nilai tingkat tekanan bunyi pada jarak ukur yang sama untuk frekuensi sumber bunyi yang berbeda-beda, yaitu */ 0A, / 0A, ) 0A, dan 7 0A. (ari hasil pengambilan data pada lapangan, dapat diketahui bah'a adanya noise barrier yang menghalangi sumber bunyi dari penerima bunyi mempengaruhi tingkat tekanan bunyi yang diterima oleh penerima bunyi. Pada frekuensi */ 0A, diperoleh selisih <,? dB antara pengukuran dengan noise barrier dan tanpa noise barrier . Begitu juga pada data-data pada frekuensi lain, tingkat tekanan bunyi yang ditangkap $,-,/ 4. 3rafik (irectivity $actor pada frekuensi 7 0A
oleh alat ukur tingkat tekanan bunyi selalu lebih kecil saat sumber bunyi dihalangi oleh noise barrier, yaitu selisih )<,7 dB pada frekuensi / 0A, )/,* dB pada frekuensi ) 0A, dan yang terbesar diperoleh selisih sebesar *7 dB pada pengukuran dengan sumber bunyi 7 0A. ).+.+. (irectivity factor Berdasarkan percobaan tentang directivity factor yang telah dilakukan pada praktikum P* &kustik, diperoleh angkaangka tingkat tekanan bunyi yang diambil dari jarak yang sama dari sumber bunyi pada sudut G hingga /G di setiap perbedaan )G. (ata-data ini kemudian disusun menjadi sebuah grafik yang menunjukkan keterarahan bunyi dari sumber bunyi tersebut. (ari data yang telah diolah ke dalam bentuk grafik, dapat dilihat bah'a sumber bunyi yang digunakan pada praktikum ini tidak memiliki keterarahan bunyi yang baik. 0al ini dapat dilihat dari tidak ratanya tingkat
17
tekanan bunyi yang ditangkap oleh alat ukur pada jarak yang sama dari sumber bunyi. 2ontohnya pada sudut */G pada pengambilan data dengan frekuensi ) 0A dan sudut <G dengan frekuensi 7 0A. Pada kedua sudut tersebut didapatkan lonjakan B yang tinggi dari selisih )G sebelum dan sesudahnya. 0al ini dapat diakibatkan oleh keterarahan bunyi yang tidak baik dari sumber bunyi dan dapat juga disebabkan oleh beberapa factor lapangan antara lain angin, background noise pada saat pengambilan data dan lain-lain. )A) " PENUTUP #.1 Kesi-5ul,n
Kesimpulan-kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini antara lain: a. &danya noise barrier yang ditempatkan di antara sumber bunyi dan penerima bunyi menyebabakan tingkat tekanan bunyi yang diterima oleh penerima bunyi lebih kecil daripada yang diterima seharusnya =tanpa noise barrier. b. Untuk menganalisa kinerja dari noise barrier , digunakan metode 6$ =insertion loss>. Karena 6$ memberikan petunjuk langsung dari perbaikan yang diberikan oleh penyisipan barrier antara sumber bising dan penerima. +alah satu metode yang digunakan untuk mendesain penghalang akustik adalah metode maekawa. (imana faktor-faktor yang diperhitungkan antara lain, jarak dan tinggi sumber dan penerima dari penghalang, tinggi pengalang serta frekuensi sumber. c. +umber bunyi dengan frekuensi yang tinggi akan memiliki atenuasi yang tinggi pula karena frekuensi yang tinggi akan mudah dipantulkan jika mengenai sebuah penghalang.
18
#.2 S,/,n
+aran-saran yang dapat digunakan untuk melakukan percobaan ini ke depannya adalah: a. Pada saat pengambilan data sebaiknya disediakan tripod untuk menyangga speaker yang mengeluarkan sumber bunyi agar peneliti dapat mengatur ketinggian sumber bunyi. b. Pengambilan data sebaiknya dilakukan di tempat yang memiliki background noise minim atau bahkan tidak ada sama sekali agar data yang didapat lebih akurat.
DA&TAR PUSTAKA
H)I H*I
&nonim. Modul Percobaan P-* Noisse Barrier . +urabaya. $aboratorium 9ibrastik 15-56-6+ Parkin, P.0., 0.%. 0umpeys J 1.%. 2o'ell. )??. 'coustics, Noise and Buildings. 5aberJ5aber, $ondon
19