LAPORAN PRAKTIKUM
AKUSTIK KELAUTAN
"ECHOSOUNDER"
Disusun oleh :
Kelompok 65
FERYZAL KASANDE (135080201111065)
WAHYU HIDAYAT (135080201111073)
SHAFIRA NUR SURYA EKA (135080201111080)
KIKI NASIFATUR ROHMANIA (135080201111092)
DIMAS GALANG FERGIAWAN (135080201111124)
MOH. NAUFAL FAHMI (135080201111125)
DHIMAS AMIRUL KUSUMA (135080207111013)
PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
i
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKUSTIK KELAUTAN
Oleh
Kelompok 65
Dinyatakan memenuhi persyaratan
dan disahkan pada tanggal
23 Oktober 2014
Menyetujui,
Koordinator Asisten
(Dian Pranoto)
(125080200111083)
Mengetahui,
Asisten Praktikum
(Victoria Yuliana Susanti)
(115080200111010)
ii
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat dan hidayah-Nya, Laporan Praktikum Mata Kuliah Akustik Kelautan materi Echosounder ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materiil. Semoga laporan ini bisa menjadi salah satu sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khusunya di bidang perikanan dan kelautan.
Kami sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna maka kami sangat berharap kritik dan sarannya. Akhir kata, kami berharap semoga laporan praktikum ini dapat berguna bagi mahasiswa lainnya.
Malang, 23 Oktober 2014
Kelompok 65
iii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….. i
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………... iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….. iv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………. vi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………. vii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Dan Manfaat Praktikum 1
1.3Tempat Dan Waktu . 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2
2.1 Pengertian Akustik Kelautan 2
2.2 Alat – alat Akustik Kelautan 2
2.2.1 Pengertian, bagian-bagian serta fungsi dan system pengoperasiannya fish finder 2
2.2.2 Pengertian, Bagian – Bagian Serta Fungsi Dan System Pengoperasian Sonar 3
2.2.3 Pengertian, Bagian – Bagian Serta Fungsi Dan System Pengoperasian GPS ……………3
2.3 Pengertian Echosounder 4
2.4 Macam – Macam Echosounder 5
2.4.1 Single Beam 5
2.4.2 Split Beam 6
2.4.3 Dual Beam 6
2.4.4 Kuasi Dual Beam 7
2.5 Komponen Bagian – Bagian Dan Fungsi Echosounder 7
2.5.1 Transmitter 7
2.5.2 Transducer 8
2.5.3 Receiver 9
2.5.4 Recorder / Display 16
2.6 Sistem Pengoperasian/ Cara Kerja Echosounder 17
2.7 Kelemahan Dan Kelebihan Echosounder 18
iv2.8 Manfaat Echosounder Dibidang Perikanan 18
iv
BAB III METODOLOGI 20
3.1 Alat Dan Bahan Serta Fungsinya 20
3.1.1 Alat Serta Fungsinya 20
3.1.2 Bahan Serta Fungsinya 20
3.2 Skema Kerja 21
BAB IV PEMBAHASAN 22
4.1 Analisa Prosedur 22
4.1.1 Cara Penggunaan Tipe Echosounder 22
4.1.2 Penjelasan Page Pada Echosounder 23
4.1.3 Penjelasan Alat Dan Bahan 19
4.2 Hasil Pembahasan (Resume Video) 19
BAB V PENUTUP 21
5.1 Kesimpulan 21
5.2 Saran 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Echosounder 5
2.Transmitter 8
3. Transducer 9
4. Receiver 9
5. Recorder / Display 10
6. Page 1 Echosounder (Tanggal, Waktu dan Grafik Sinyal) 16
7. Page 2 Echosounder (Peta) 16
8. Page 3 Echosounder (Kedalaman dan Peta) 17
9. Page 4 Echosounder (Kedalaman Perairan) 17
10. Page 5 Echosounder (Kompas) 17
11. Page 6 Echosounder (Tracking) 18
12. Page 7 Echosounder (Waypoint) 18
vi
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Halaman Pada Echosounder 25
Komponen Alat dan Bahan Echosounder 30
Asisten Zone 31
vii
vii
1PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
Akustik kelautan menurut Kinsler, et. al., (1982), merupakan bagian instrumentasi kelautan yang digunakan untuk menditeksi benda biota laut maupun lapisan sedimen yang berada di dasar lautan yang secara umum terbagi dalam sistem sonar dan echosounder.
Echosounder yaitu suatu alat elektronik yang menggunakan sistem gema yang berfungsi untuk mengukur kedalaman perairan dan untuk mendeteksi adannya gerombolan ikan.
Sebuah echosounder merupakan alat yang dapat membantu anda untuk ikan yang lebih baik. Itu tidak menangkap ikan untuk anda tetapi dapat membantu anda untuk menangkap ikan yang lebih banyak dengan trawl, jaring ingsang, purse seine atau jenis lain dari jaring. Bahkan dapat membantu anda untuk menangkap lebih banyak ikan (m. Ben-yami, 1985).
Echosounder dilengkapi dengan proyektor untuk menghasilkan gelombang akustik yang akan dimasukkan ke dalam air laut. Sonar bathymetric memerlukan proyektor yang dapat menghasilkan berulang-ulang kali pulsa akustik yang dapat dikontrol. Kegunaan dasar echosounder adalah untuk mengukur kedalaman suatu perairan dengan mengirim gelombang dari permukaan ke dasar dicatat waktunnya hingga echo kembali ke dasar (Burdic, 1991).
1.2 Tujuan Dan Manfaat Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui fungsi dari echosounder dari echosounder dan untuk mengetahui prinsip kerja dari echosounder. Adapun maksud praktikum ini adalah agar praktikan memahami dan mampu menjelaskan fungsi dari echosounder dan praktikan mampu menjelaskan dan memahami prinsip-prinsip kerja echosounder.
1.3 Tempat Dan Waktu
Praktikum Akustik Kelautan tentang echosounder dilaksanakan pada hari kamis tanggal 9 oktober 2014 pada pukul 14.00 – 15.00 yang bertempat di Laboraturium Penangkapan di gedung A, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang.
2TINJAUAN PUSTAKA
2
2.1 Pengertian Akustik Kelautan
Akustik kelautan menurut Kinsler, et.al., (1982), merupakan bagian instrumentasi kelautan yang digunakan untuk menditeksi benda biota laut maupun lapisan sedimen yang berada di dasar lautan yang secara umum terbagi dalam sistem sonar dan echosounder.
Salah satu kegiatan yang sering dilakukan dalam pekerjaan atau penelitian hidrografi yaitu survey batimetri. Survey batimetri sendiri secara umum merupakan pekerjaan pengukuran kedalaman air danau atau air lautan. Dalam mendapatkan datannya, survey batimetri menggunakan metode pemeruman yaitu penggunaan gelombang akustik untuk pengukuran bawah air dengan menggunakan alat echosounder. Alat tersebut mempunyai prinsip memancarkan bunyi dan kemudian gema dari bunyi tersebut ditangkap kembali untuk mengetahui keberadaan benda-benda di bawah air (Lutfi, et.al., 2012).
2.2 Alat – Alat Akustik Kelautan
2.2.1 Pengertian, bagian-bagian serta fungsi dan system pengoperasian Fish Finder
Echosounder atau fish finder sebagai alat bantu dalam operasi penangkapan ikan merupakan alat pengindraan jarak jauh dengan prinsip kerja menggunakan metode akustik yaitu sistem sinyal yang berupa gerombolan suara. Sinyal yang dipancarkan kedalam laut secara vertikal setelah mengenai objek, pantulan sinyal diterima kembali kemudian diolah sehingga menghasilkan keterangan tentang kedalaman laut, kotur dan tekstur dasar laut dan posisi dari gerombolan ikan (dwinata dan prihatin, 1999).
Prinsip kerja dari fish finder yaitu gerombolan suara berfrekuensi antara 15 khz dipancarkan tranduser dipantulkan oleh dasar perairan kemudian ditangkap kembali oleh tranduser. Untuk pengoperasian fish finder :
Power on-off, untuk menghidupakn dan mematikan fish finder
Gain, berfungsi untuk mengatur kepekaan gambar pada recorder
White line, untuk memperjelas garis dasar perairan serta untuk membedakan antara garis dasar perairan
Depth range, untuk mengatur range kedalam yang akan dideteksi
3Phase range, tombol untuk memilih tingkatan jarak/ lapisan kedalaman
3
Paper speed, untuk mengatur kecepatan kertas perekam (sugandikel, 2013).
2.2.2 Pengertian, Bagian – Bagian Serta Fungsi Dan System Pengoperasian Sonar
Sonar (Sound Navigation And Ranging) merupakan sistem instrumen yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang objek-objek bawah air. Sistem sonar ini terdiri dari dua bagian yaitu sistem sonar aktif yang melakukan proses pemancaran dan penerimaan sinyal suara dan sistem sonar pasif yang digunakan untuk menerima sinyal-sinyal suara yang dihasilkan oleh obyek-obyek bawah air (Maclennan dan Simmonds, 1992).
Pada dekade terakhir ini side scan sonar merupakan alat yang digunakan untuk memetakan atau mengambarkan topografi permukaan dasar laut yang sangat luas. Dengan luas cakupan ratusan meter, side scan sonar dapat memberikan cara yang paling baik untuk kepentingan survey area dengan waktu yang relatif singkat (Heri Tomtomi, 2011).
2.2.3 Pengertian, Bagian – Bagian Serta Fungsi Dan System Pengoperasian GPS
GPS ( Global Positioning System) adalah system navigasi satelit dan penentuan posisi yang dikelola oleh amerika serikat. System ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi serta informasi mengenai waktu secara kontinyu diseluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca (Herlambang, 2013)
Menurud Winardi (2006), bagian – bagian dari GPS yaitu :
Unit antenna, bertugas untuk menerima dan menyimpan data yang ditransmisikan oleh stasiun pengontrol dan memancarkan sinyal dan informasi secara kontinyu ke penerima atau receiver.
Unit display, untuk menampilkan informasi yang dihasilkan berupa koordinat hasil bacaan gps.
Receiver, berfungsi menerima sinyal dan memperkuat sinyal yang masuk atau ditangkap oleh antenna.
Transmitter, sebagai penghasil dan pengirim sinyal elektromagnetik yang akan dipancarkan oleh unit antenna.
4 Satelit gps memancarkan sinyal pada peralatan yang berada dipermukaan bumi, receiver gps menerima secara pasif sinyal satelit yang tidak memancarkan sinyal. Gps memerluhkan ruang terbuka sehingga digunakan diluar ruangan atau outdoor, dan kadang tidak bekerja dengan baik pada wilayah yang berhutan atau dekat bangun tinggi (Bafdal et.al.,2011).
4
2.3 Pengertian Echosounder
Echosounder adalah alat yang dapat membantu anda untuk mencari ikan dengan lebih baik, echosounder tidak menangkap ikan dapat membantu anda untuk menangkap lebih banyak ikan dengan trawl, gill net, purse-net, atau jenis jarring yang lain. Echosounder bahkan dapat membantu anda untuk menangkap lebih banyak ikan dengan hooks and lines. (Burceynski, J. And Ben-Yami M., 1985).
Multibeam Echosounder pada mulannya terdiri dari perpanjangan single beam echosounder. Bukan tansmisi dan menerima sinar vertikal tunggal, multibeam echosounder mengirimkan dan menerima seberkas beam dengan lebar individu kecil (1-3o c), di sumbu kapal. Yang terpenting adalah, tentu saja, kemungkinan mengalihkan jumlah pengukuran simultan kedalaman (biasannya 100-200), menyapu koridor disekitar jalan kapal (lebar total 150 mencakup hingga 7,5 kali kedalaman air). Kebanyakan multibeam sounder menggunakan besar lebar sudut mereka untuk merekam gambar akustik menggunakan prinsip yang sama sebagai side scan sonar. Tetapi kinerja yang dihasilkan lebih buruk daripada dalam sistem (towfish) , karena gerakan platform dukungan dan karena insiden sudut tidak cukup merumput. Dengan sistem tersebut, ahli geologi telah mengintegrasi pembuangan alat-alat yang memberikan, pada saat yang sama, bathymetry dan reflektivitas pengukuran pengumpulan simultan seismik dan sedimen profiler data dapat membantu dalam menyediakan penyelidikan yang sangat lengkap dan menyeluruh mengenai struktur sedimen (Lurton, X.2002).
5
5
Gambar 1. Echosounder
(Google image, 2014)
2.4 Macam – Macam Echosounder
2.4.1 Single Beam
Single-beam echosounder merupakan alat ukur kedalaman air yang menggunakan pancaran tunggal sebagai pengirim dan pengiriman sinyal gelombang suara. Komponen dari single-beam terdiri dari transciever (transducer atau receiver) terpasang pada lambung kapal. Sistem ini mengukur kedalaman air secara langsung dari kapal penyelidikan. Transciever mengirimkan pulsa akustik dengan frekuensi tinggi yang terkandung dalam beam (gelombang suara) menyusuri bagian bawah kolom air. Energi akustik memantulkan sampai dasar laut dari kapal dan diterima kembali oleh tranciever. Transciever terdiri dari sebuah transmiter yang mempunyai fungsi sebagai pengontrol panjang gelombang pulsa yang dipancarkan dan menyediakan tenaga elektris untuk besar frekuensi yang diberikan.Transmiter ini menerima secara berulang-ulang dalam kecepatan yang tinggi sampai pada orde kecepatan milisekon.Range frekuensi single-beam echosounder relatif mudah untuk digunakan, tetapi hanya menyediakan informasi kedalam sepanjang garis trak yang dilalui oleh kapal (Urick , 1983).
Singlebeam Echosounder menghasilkan sinar tunggal hanya satu yang dikirim vertikal ke dalam air. Mereka sering digunakan untuk mendapatkan kedalaman langsung di bawah kapal, sehingga dapat menghindari bias lebar-beam yang disebabkan oleh lereng bawah air. Kedalaman ini digunakan baik untuk keselamatan atau navigasi atau untuk pemetaan dasar laut. Kedalaman yang lebih besar harus diperbaiki untuk pergerakan roll dan pitch kapal yang diamati oleh macam yang sesuai dengan heave-roll-pitch sensor. (Xu, 2010).
62.4.2 Split Beam
6
Metode split beam menggunakan "receiving transducer" yang displit menjadi empat kuadran. Pemancar gelombang suara dilakukan dengan "full beam" yang merupakan penggabungan dari keempat kuadran dalam pemancaran secara simultan. Selanjutnya, sinyal yang memancar kembali dari target diterima oleh masing – masing kuadran kemudian digabung lagi untuk membentuk suatu full beam dan dua set split beam. Target tunggal diisolasikan dengan menggunakan output dari full beam. Sedangkan posisi sudut target dihitung dari kedua set, split beam (Foote,et.al.,1984)
Dibandingkan dengan dual beam, split beam lebih sulit diimplementasikan karena memerluhkan hardware dan software yang lebih rumit untuk mengukur beda fase antara sinyal –sinyal yang diterima pada kedua bagian atau belahan beam (Ehrenberg,1981).
2.4.3 Dual Beam
Transducer dengan dual beam, acustic signal dipancarkan oleh narrow beam dan diterima oleh narrow beam dan wide beam secara bersamaan. Faktor beam pattern untuk wide beam mendekati konstan pada main lobe dari narrow beam dan wide beam adalah sama untuk suatu target pada sumbu utama beam. Jadi jelas bahwa dual beam dapat mengukur nilai bs atau target strength dari ikan tunggal menurut prinsip tersebut diatas yang dalam aplikasinya terdiri atas dual beam transducer itu sendiri, echosounder dengan dua channel "receiver", "dual beam processor, micro computer dan program computer(software) target strength (Ehrenberg, 1984).
Dual beam processor mengisolasi dan merekam data echo ikan tunggal yang diterima dari elemen elemen marrow dan wide beam transducer. Kemudian program computer akan memproses data tersebut untuk menghitung nilai bs atau ts dan penyebarannya menurut kedalaman dan sebagainya. Informasi yang diperoleh dengan metode ini bukan hanya akan meningkatkan akurasi dari survey penduga stok ikan secara akustik, tetapi sekaligus memberikan informasi yang sangat berharga tentang ukuran ikan didalam populasi (Foote,et.al.,1984).
2.4.4 Kuasi Dual Beam
Kalau pada metode dual beam dan split beam menggunakan system multibeam untuk pengukuran in situ target strength, maka pada kuasi dual beam ini tetap menggunakan beam tunggal hanya berkat kecanggihan teknologi elektronika dan teknologi transducer akhirnya dihasilkan suatu beam yang mendekati ideal. Beam ini dikatakan ideal karena memiliki mainlobe dengan puncak yang datar (flat) dan side lobenya berada pada level lebih kecil dari 30 db (Foote, et.al.,1984).
7Untuk bisa menghasilkan kuasi dual beam, perlu penguasaan tentang teori pembentukan beam karena memerluhkan penjelasan khusus dan lengkap, puncak dari mainlobe kuasi dual beam adalah datar dimana hamper seluruhnya pada sudut beam. Dengan demikian, untuk ikan dengan ukuran yang sama, dimanapun posisisnya didalam beam akan menghasilkan intensitas echo yang sama. Kuasi idean beam tidak perlu mengeleminir beam pattern supaya bisa menghitung target strength (Urick,1983).
7
2.5 Komponen Bagian – Bagian Dan Fungsi Echosounder
Echosounder bekerja berdasarkan prinsip perambatan dan pemantulan bunyi dalam medium air. Echosounder dilengkapi dengan proyektor untuk menghasilkan gelombang akustik yang akan dimasukkan kedalam air laut. Sonar bathymetric memerlukan proyektor yang dapat menghasilkan berulang-ulang kali pulsa akustik yang dapat dikontrol ( Maclennan Dan Simmonds, 1992).
Untuk pengukuran kedalaman, digunakan echosounder atau perum gema yang pertama kali dikembangkan di jerman pada tahun 1920. Alat ini dapat dipakai untuk menghasilkan profil kedalaman yang kontinyu sepanjang jalur perum dengan ketelitian yang cukup baik. Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk untuk mengukur kedalaman laut yaitu dengan menggunakan teknik bandul timah hitam (drad loading) dan gema daya atau echosounder atau echoloading(Waldopo, 2008).
2.5.1 Transmitter
Transmitter menghasilkan listrik dengan frekuensi tertentu kemudian disalurkan ke tranduser. Tetapi suatu perintah dari kotak pemicu pulsa pada recorder akan memberitahukan kapan pembentuk pulsa bekerja. Pulsa dibangkitkan oleh oscillator kemudian diperkuat oleh power ampliter, sebelum pulsa tersebut disalurkan ke tranduser (Manik,2009).
Transmitter berfungsi menghasilkan pulsa yang akan dipancarkan. Suatu perintah dari kotak pemicu pulsa pada recorder akan memberitahukan kapan pembentuk pulsa bekerja. Pulsa dibangkitkan oleh oscillator kemudian diperkuat oleh power amplitier. Sebelum pulsa tersebut disalurkan ke tranduser (FAO, 1983).
8
8
(Google Image, 2014)
Gambar 2. Transmitter
2.5.2 Transducer
Alat perum gema menggunakan prinsip pengukuran jarak dengan memanfaatkan gelombang akustik yang dipancarkan dari tranduser. Tranduser adalah bagian dari alat perum gema yang mengubah energi listrik menjadi mekanik dan sebaliknnya. Gelombang akustik tersebut merapat pada medium air dengan cepat rambat yang relatif diketahui atau dapat diprediksi hingga menyentuh dasar perairan dan dipantulkan ke tranduser (Deo, 2007).
Alat perum gema menggunakan prinsip pengukuran jarak dengan memanfaatkan gelombang akustik yang dipancarkan dari tranduser. Tranduser adalah bagian dari alat perum gema yang mengubah energi listrik menjadi mekanik (untuk membangkitkan gelombang suara) dan sebaliknnya. Gelombang akustik tersebut merambat pada medium air dengan cepat rambat yang relatif diketahui atau dapat diprediksi hingga menyentuh dasar perairan dan dipantulkan kembali ke tranduser. Perum gema menghitung selang waktu sejak gelombang dipancarkan dan diterima kembali (Poerbandono, 2005).
(Google Image, 2014)
Gambar 3. Transducer
92.5.3 Receiver
9
Receiver adalah alat untuk menguatkan sinyal listrik yang lemah dari tranduser saat gema (echo) terjadi sebelum dialirkan ke recorder. Penguatan ini dilakukan pada receiver dan jumlah penguatan dapat dibedakan oleh sensivitas (kepekaan) atau volume control . Receiver berfungsi menerima pulsa dari objek dan display atau recorder sebagai pencatat hasil echo. Sinyal listrik lemah yang dihasilkan oleh tranduser setelah echo diterima harus diperkuat beberapa ribu kali sebelum disalurkan oleh recorder. Selama penerimaan berlangsung keempat bagian tranduser pada waktu yang bersamaan (Imron, 1997).
Split beam echosounder modern memiliki fungsi time varied gain (tvg) di dalam sistem perolehan data akustik. Tvg berfungsi secara otomatis untuk mengeliminasi pengaruh altenuasi yang disebabkan oleh geometrical sphreading dan absorpsi suara ketika merambat di dasar air(FAO, 1983).
(Google Image, 2014)
Gambar 4. Receiver
2.5.4 Recorder / Display
Recorder berfungsi sebagai alat pencatat yang ditulis ke dalam kertas serta menampilkan pada layar display ctr (cathoda ray tube) berupa sinar osilasi (untuk layar warna) ataupun berupa tampilan sorotan lampu neon (untuk echosounder tanpa rekaman). Selain itu juga dapat berfungsi sebagai pemberi sinyal untuk menguatkan pulsa transmisi dan penahanan awal penerimaan echo pada saat yang sama (Imron, 1997).
Recorder berfungsi untuk merekam atau menampilkan sinyal echo dan juga berperan sebagai pengatur kerja transmitter dan mengukur waktu antara pemancaran pulsa suara dan penerimaan echo atau recorder memberikan sinyal kepada transmitter untuk menghasilkan pulsa dan pada saat yang sama recorder juga mengirim sinyal ke receiver untuk menurunkan sensitifitas (FAO, 1983).
10
10
(Google Image, 2014)
Gambar 5. Display
2.6 Sistem Pengoperasian/ Cara Kerja Echosounder
Suatu pulsa listrik dengan frekuensi dan waktu tertentu dibangkitkan oleh time base yang memicu transmitter untuk memancarkan sinyal listrik ke tranduser pulsa listrik yang masuk ke tranduser diubah menjadi gelombang suara selanjutnnya dipantulkan di medium air. Gelombang tersebut merambat di dalam air yang apabila mengalami suatu objek akan dipantulkan sebagai gema (echo) dan diterima oleh tranduser. Selanjutnnya echo akan diubah kembali menjadi energi listrik sebelum akhirnnya diterima oleh receiver dan diperkuat oleh amplifier. Besarnnya penguatan echo dapat diukur oleh sensitivitas yang selanjutnnya dikirimkan ke bagian display/recorder. Waktu yang diperlukan saat sinyal dipancarkan sampai diterima kembali oleh tranduser adalah sebanding dengan jarak antara target dengan tranduser. Display yang umum digunakan suatu echosounder adalah recording echosounder dengan kertas baik moist paper atau dry paper dan colour echosounder dengan tampilan yang lebih menarik (Mac Lennen Dan Simmonds, 1992).
Echosounder mengukur kedalaman air dengan membangkitkan pulsa akustik pendek atau ping ysng dipancarkan kedasar air kemudian mendengarkannya kembali echo dari dasar air itu. Waktu antara pulsa akustik yang dipancarkan dan kembalinya echo adalah waktu yang dipantulkan gelombang akustik untuk merambat ke dasar air dan memantul kembali ke permukaan air. Dengan mengetahui waktu dan kecepatan suara dalam air, maka kedalaman dasar air dapat dihitung (Herli, 2008).
112.7 Kelemahan Dan Kelebihan Echosounder
11
Menurut Burezynski. J. Dan ben. Yami(1985), kelemahan dan kelebihan echosounder adalah sebagai berikut :
Kelemahan :
Hargannya mahal untuk membeli sebuah echosounder
Kebanyakan echosounder menggunakan kertas khusus dan baterai yang mahal.
Anda harus menghabiskan waktu yang diperlukan untuk memebersihkan dan memperbaikinnya sehingga ia akan bekerja.
Jika rusak, anda akan memerlukan tukang khusus, seperti tukang perbaikan radio transister, untuk memperbaikinnya.
Kelemahan :
Anda tidak membuang-buang waktu dan bahan bakar untuk mencoba menangkap ikan di tempat dimana ada beberapa ikan atau tidak ada ikan sama sekali
Anda dapat menagkap lebih banyak ikan karena ikan karena echosounder menunjukkan anda dimana terdapat lebih banyak ikan yang ditangkap
Echosounder menunjukkan kedalaman air
Anda dapat melihat batu, bangkai kapal-kapal atau sampah dibawah sehingga dapat menghindari kehilanggan atau kerobekan jaring anda.
Sistem echo sounder tidak menyediakan langsung pengukuran kedalaman tetapi menghitung nilai dari waktu perjalanan dua arah yang tercatat. Informasi kedalaman yang dihasilkan dapat direkam secara digital atau melalui pos-acquistion digitalisasi jejak-jejak analog dua dimensi. Kedalaman secara konvensional tercatat dalam meter, dengan angka-angka aktual ditampilkan mewakili jarak dari tranduser ke dasar laut. Untuk analisis batymetrik data dari lingkungan dekat pantai semua nilai yang diperoleh harus diperbaiaki untuk variasipasang surut dan kedalaman tranduser di bawah permukaan air (Bowens, A., 2009).
2.8 Manfaat Echosounder Dibidang Perikanan
Fungsi echosounder di bidang perikanan dan kelautan adalah sebagai pengidentifikasi jenis-jenis lapisan sedimen dasar laut (sub-bottom profile), pemetaan dasar laut (seabed mapping), pencarian kapal-kapal karam di dalam laut, penentuan jalur pipa dan kabel di bawah dasar laut dan analisa dampak lingkungan di dasar laut. Selain itu, aplikasi echosounder juga berperan dalam penentuan stock ikan dan lokasi shoaling atau schooling ikan. Menurut Raharjo (2002), metode akustik yang tercanggih dan terbaik hingga saat ini dapat digunakan untuk menduga sebaran dan kelimpahan ikan pada suatu perairan, yakni dengan dua belam system dan split beam system echosounde.
12Alat scientific echosounder simrad ek-500 dapat digunakan untuk menentukan posisi stasiun trawl sehingga jaring trawl bisa bekerja maksimal, mengetahui kondisi dasar, dan mendeteksi keberadaan ikan di suatu perairan (Genisa, 2003). Sedangkan fungsi dasar dari echosounder adalah mengukur jarak ke dasar samudera dengan cepat. Sehingga dalam perkembangannya, bisa difungsikan untuk melihat kontur dasar perairan, serta kedalaman stok ikan di laut.
12
13METODOLOGI
13
3.1 Alat Dan Bahan Serta Fungsinya
3.1.1 Alat Serta Fungsinya
Alat yang digunakan dalam praktikum Akustik Kelautan adalah sebagai berikut:
Display Unit : untuk menampilkan gambar dalam bentuk grafik
Antenna : untuk menangkap sinyal yang dipancarkan dari satelit
Transducer :untuk memancarkan gema/pulsa ke dasar perairan dan menangkap gema/pulsa listrik menjadi energy suara
Kabel penghubung : sebagai penghubung antara aki ke display unit
3.1.2 Bahan Serta Fungsinya
Bahan yang digunakan dalam praktikum akustik kelautan adalah sebagai berikut :
ACCU 12 v : sebagai sumber energy untuk menghidupkan display unit
143.2 Skema Kerja
14
Perlengkapan
Perlengkapan
-dipersiapkan alat
Pengoperasian -dirangkai seluruh komponen alat
Pengoperasian
-ditekan tombol power
-dipilih I agree
-ditekan page sampai muncul halaman kedalam pada peta
-ditekan tombol menu
-dipilih set up sonar
-diatur ke fast update
-ditentukan fish symbol
-dikeluarkan dari menu set up sonar
Hasil -diamati
Hasil
15PEMBAHASAN
15
4.1 Analisa Prosedur
4.1.1 Cara Penggunaan Tipe Echosounder
Dalam praktikum akustik kelautan tentang Echosounder. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan. Setalah alat dan bahan dipersiapkan rangkai setiap komponen alat dan bahan GPS MAP 178 C SOUNDER . Diantaranya display unit, transducer, antena, kabel penghubung atau prosessor unit dan bahan adalah aki 12 volt sebagai power suplly. Pertama rangkai display unit dengan antena, selanjutnya rangkai kabel penghubung dengan tranducer dan aki 12 volt, setelah itu rangkai kabel penghubung dengan display unit. Untuk pemasangan aki 12 volt, kabel berwarna merah bernilai positif, kabel hitam bermuatan negatif.
Setelah semua dirangkai, untuk pengoprasian Echosounder pertama nyalakan display unit dengan menekan tombol power, kemudian pilih I Agree, selanjutnya tekan tombol page hingga muncul halaman ketiga yaitu peta dan kedalaman, selajutnya tekan tombol menu, pilih setup sonar pada pilihan menu, kemudian lakukan pengaturan, pilih fish symbol pilih ikan dengan gelembung renang dan kedalaman, dan jenis perairan pilih salt water. Setelah selesai keluar dari menu sonar dengan menekan tombol quit. Amati dan dokumentasikan hasilnya
Untuk simulasi untuk menuju way point. Pertama buka page dua, tentukan way point, tekan menu pilih setup GPS. Pilih start simulasi. Satelit yang digunakan oleh GPS adalah setelit WAAS (Wide Areas Augmentationt System). Keluar dari setup GPS dengan menekan tombol quit. Jika dilihat dipage satu akan muncul tampilan kekuatan sinyal yang diterima oleh antena dari satelit. Pada halaman kedua muncul halaman peta sekaligus track atau jalurnya, di halaman ke tiga muncul tampilan peta dan kedalaman dimana ada tampilan track sekaligus kondisi perairan dibawahya. Pada halaman ke empat muncul tampilan kedalaman perairan yang dilalui kapal dalam satuan feet. Pada halaman kelima muncul tampilan kompas, arahkan penunjuk kompas sampai mengarah ke tanda garis merah. Pada halaman keenam muncul tampilan track pelayaran terdapat juga jarak menuju way point dalam mil, kecepatan kapal dalam knot. Pada halaman ketujuh muncul tampilan way point untuk menyimpan track pelayaran yang telah dilakukan. Setelah itu amati dan dokumentasikan setiap halaman.
16Echosounder tidak berfungsi dengan baik, jika terjadi sedikit kesalahan pada penggunaan metode atau cara kerjanya hal itu bisa dikarenakan posisi penggunaan komponen tongkat yang digunakan tidak setabil sesuai prosedur yang ditetukan. Kesalahan dalam metode ini dapat berakibat fatal sepertitidak munculnya ikan pada layar display (Robert, 1997).
16
4.1.2 Penjelasan Page Pada Echosounder
Dalam praktikum akustik kelautan mengenai echosouner, didalam echosounder terdapat 7 page tampilan, yaitu :
1. Page tampilan pertama, didalam display unit tertera tampilan tanggal dan waktu serta grafik sinyal
Gambar 6. Page 1 tanggal dan waktu
2. Page tampilan kedua, didaam display unit tertera tampilan berupa peta, jika ditekan enter akan diketahui letak posisi kapal berada
Gambar 7. Page 2 Peta
173. Pada tampilan ketiga, dalam display unit tertera tampilan kedalaman perairan dan peta.
17
Gambar 8. Page 3 kedalaman dan peta
4. Page tampilan keempat, dalam display unit akan tertera kedalaman perairan, serta topografi serta substrat dasar perairan
Gambar 9. Page 4 Kedalaman
5. Page tampilan ke lima, dalam display unit echosounder akan tertera tampilan kompas
Gambar 10. Page 5 kompas
6. Page tampilan keenam, display unit akan menampilkan tracking yaitu kearah mana kapal akan berlayar. dalam tampilan ini terdapat kecepatan kapal, lalu jarak antara kapal dan fishing ground yang akan dituju.
18
18
Gambar 11. Page 6 Tracking
7. Page tampilan ketujuh, pada display unit echosounder akan ditampilkan way point. way point yaitu berfungsi untuk menyimpan data fishing ground yang sudah kita inginkan.
Gambar 12. Page 7 Waypoint
Seperti yang dikatakan Widjaksono et.al (2007) bahwa metode yang digunakan dalam pengkuran laut ini adalah metode akustik penggunaan gelombang untuk pengukuran-pengukuran bawah laut (arus, kedalaman dan sedimen) merupakan teknik yang paling populer dalam hidrografi sampai saat ini.
194.1.3 Penjelasan Alat Dan Bahan
19
Pada praktikum akustik kelautan materi echosounder, alat yang digunakan yaitu display unit yang berfungsi untuk menampilkan gambar dalam bentuk grafik, ada antenna yang bertugas untuk menangkap atau menerima sinyal yang dipancarkan oleh satelit. kemudian transducer yang dapat memancarkan gema atau pulsa kedasar perairan dan menangkap pulsa listrik atau gema menjadi energy listrik. serta terdapt kabel penghubung yang digunakan yaitu aki yang berfungsi sebagai sumber energy untuk menghidupkan display unit.
Saat akan digunakan atau dioperasiakan semua alat dan bahan dipersiapkan, dan dilanjutkan dengan perangkaian seluruh komponen alat. dimana antenna dan transducer dirangkai pada display unit. kemudian display unit dialiri oleh aki yang berwarna merah bernilai positif (+) dan yang hitam bernilai negative (-). aki dan display unit dihubungkan dengan menggunakan kabel penghubung. kemudian display unit siap untuk dioperasikan.
Secara tradisional echosounders mengirimkan berkas suara dari permukaan ke arah bawah. Sinar suara memantul dari bawah atau mangsa biomassa kembali keperahu dan diterima oleh pemancar. Informasi ini ,bersama dengan menangkap data dari trawl, digunakan untuk memperkirakan kelimpahan ikan dan distribusi ukuran (Vires, 2011).
4.2 Hasil Pembahasan (Resume Video)
Jenis dan Tipe Echosounder
Cara kerja Echosounder : Time base memberikan perintah, selanjutnya perintah yang berupa pulsa listrik diperkuat oleh transmiter, setelah diperkuat pulsa listrik dirubah menjadi energi akustik oleh transducer, selanjutnya energi akustik dipancarkan kedalam perairan secara vertikal, saat gelombang akustik mengenai target gelpmbang memantul kembali dan diterima oleh transducer dan dirubah menjadi pulsa listrik kembali. Selanjutnya pulsa listrik diperkuat oleh reciver, terakhir hasil penguatan oleh reciver ditampilkan di display unit untuk diinterpretasikan.
20Tipe-tipe peletakan Transducer
20
Tipe FIX(permanen) : Tipe peletakan ini transducer diletakkan menetap dibawah lambung kapal secara tegak lurus, dan tranducer memiliki permukaan yang luas dan datar
Tipe Flexibel : Tipe peletakan ini transducer dapat ditrik keluar masuk lambung kapal. Tipe ini transducer diletakkan diujung besi yang dapat ditarik kedalam kapal saat transducer tidak digunakan dan dapat diturunkan saat transducer digunakan.
Jenis-jenis Echosounder
Inferted Echosounder : Echosounder jenis ini diletakkan didasar perairan, gelombang yang dikeluarkan secara vertikal dari bawah keatas. Echosounder ini dapat diletakkan pada kedalaman 50 meter. Alat ini sudah dilengkapi dengan pengukur suhu dan kecepatan arus diperairan tersebut.
Side Scan Sonar : Echosounder ini memiliki bentuk seperti kapal selam kecil yang ditarik oleh kapal saat pengoprasiannya. Selama alat ini ditarik alat ini mengeluarkan sinyal akustik. Dan tipe echosounder ini memiliki mobilitas yang tinggi. Prinsip kerja seperti Echosounder pada umumnya.
AUV (Automacly Underwater Visicle) : Bisa disebut kapal selam tanpa awak. Tipe echosounder ini dapat menyelam hingga kedalaman 5000 meter dari permukaan air. Sistem kerja echosounder ini seperti pada umumnya. Untuk navigasi alat menggunakan sistem pantulan gelombang suaara yang dipancarka. AUV ini pernah terlibat dan berhasil menemukan bangkai pesawat Air France yang jatuh disamudra Atlantik.
Acoustic Profililng Boy : Echosounder ini berbentuk seperti pelampung. Prinsip kerja seperti echosounder pada umumnya. Alat ini mampu mendeteksi hingga kedalam 30 meter dari permukaan. Kelebihan dari alat ini mampu mendeteksi jenis ikan yang ada dijangkauan gelombangnya.
21 PENUTUP
21
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum Akustik Kelautan mangenai Echosounder yaitu :
Akustik Kelautan teori yang membahas tentang gelombang dan perambatanya dalam suatu medium yaitu air laut.
Echosounder yaitu alat navigasi elektronik yang menggunakan gelombang suara dalam mendeteksi suatu objek.
Bagian-bagian utama echosounder yaitu transmitter, transducer, receiver, recorder, dan display.
Fungsi echosounder yaitu untuk menentukan keadaan bawah suatu perairan yang meliputi substrat, kedalaman, objek seperti ikan, maupun dataran bawah air.
Echosounder bekerja secara vertical dengan memancarkan gelombang melalui transducer lalu ditangkap oleh objek dan dikembalikan pada transducer lagi.
Kelebihan dari echosounder adalah lebih cepat dan akurat dalam menganalisis data bawah laut mleiputi substrat, kedalaman dan suatu objek
Kekurangan dari echosounder adalah masih sedikitnya sumberdaya manusia yang dapat mengoperasikan alat ini dikarenakan mahalnya harga echosounder, dan akan sulit jika mencari onderdil jikalau alat echosounder rusak.
Macam-macam alat Akustik Kelautan yang dipelajari dalam prakikum adalah GPS (Global Positioning System), Echosounder, Infrared Echosounder, Side Sacan Sonar, AUV (Automaicaly Underwater Visicls), dan Acoustic Profiling Bay
Cara perangkaian echosounder pertama pasang antenna ke display unit , selanjutnya kabel penghubung atau prosesor unit dipasang ke display unit. Selanjutnya kabel penghubung dirangkai dengan transducer dan Aki 12 v sebagai power supply. Terkahir nyalakan echosounder.
Cara penggunaan echosounder, pertama nyalakan echosounder dengan menekan power bottom pada display unit, selanjutnya pilih I Agree lalu tekan Enter. Tekan page sampai muncul page kedalaman dan peta. Selanjutnya tekan tombol menu. Pilih set up sonar, selanjutnya tekan/atur ke fresh water maupun salt water. Keluar dari menu set up sonar, lalu amati. Untuk penentuan arah pelayaran pertama tentukan way point selanjutnya masuk set up GPS setelah itu lakukan running simulation. Setelah itu keluar dari menu GPS di halaman kedua muncul arah penanda ke lokasi, kecepatan, dan jarak ke tujuan selanjutnya. Di halaman ketiga akan muncul jalur dan kedalaman perairan beserta substrat dan posisi ikan. Di halaman ke empat muncul tampilan kedalaman, psosisi ikan dengan kedalaman dan substrat lalu dilanjutkan kompas. Jika anak panah penunjuk kompas belum mengarah ke garis merah arahkan dengan tombol navigasi. Selanjutnya lakukan demonstrasi. Amati track yang telah ditentukan.
22
22
5.2 Saran
Untuk pelaksanaan praktikum kedepanya diharapkan pada saat praktikum di laboratorium, mahasiswa lebih baik langsung mempraktikan penggunaan alat echosounder secara bergantian dan bukan hanya beberapa, agar supaya setiap mahasiswa tahu dan mengerti cara pengoperasian alat. Selanjutnya dalam pengaturan waktu sebaiknya harus disesuaikan dengan benar agar supaya dalam penyampaian materi tidak terkesan terburu-buru.
23DAFTAR PUSTAKA
23
Bafdal.et.al.2011. Buku Ajar Sistem Geografis. Universitas Padjajaran : Bandung
Ben-Yami, M.1985.Community Fishery Centries: Guide lines for Establishment andoperation.FAO.Fishery Industries Division
Bowens, A., 2009. Underwater Archacology the NAS Guide to Principles and
Practice, TheNautical Acheology
Burceynski, J. And Ben-Yami M., 1985. Community Fishery Centries: Guidelines forEstablishment and operation FAO.Fishery Industries Division
Burdic.P. 1991.Target Strength Measurements One. The Pelagic Fisher The Java Sea.Fourth Asianfisheries form.16-20 others 1995. Beijing.18.109-117
Deo, 2007. Pengertian Dan Fungsi Dari Tranducer.IPB.Bogor
Dwinata Dan Prihatin, 1999. Analisis Pendugaan Target Strength Terhadap Ukuran Panjang Ikan Dalam Kondisi Terkontrol Diperairan Pulau Kongsi, Kepulauan Seribu. institute pertanian bogor. Bogor
Ehrenberg, 1984.Echosounder effects on beaked whales in the tongue of the ocean. Bahamas. Nicholas school of environment of duke university Bahamas
FAO, 1983. Introduction to Fisheries Management Advantage Distributies and Mechanisme.Rome:hlm. 3-6
Foote,et.al.,1984.Quantying Gas Ebulation with Echosounder : The Role Of
methane Transportmby bubbles in a medium-sized Lake
Genisa, Abdul Samad.2003. Sebaran Struktur Komunitas Ikan Disekitar Estuaria Digul Irian Jaya.vol.13(1):01-09 universitas Hasanudin : Makasar
Google Image, 2014 http://googleimage.com. Diakses pada 15 Oktober 2014 pukul 19.00.
Heri Tomtomi, 2011. bagianBagianfungsi Dan System Pengoperasian Echosounder. IPB.Bogor
Herlambang.2013.Pembacaan Posisi Koordinat dengan GPS (Global PositioningSystemsebagai pengendali palang pintu rel kereta api secara otomatis untuk penambahan Aplikasi Modul Praktek Mikrokontroler
Herli, 2008.SistemVisualisasi Profil Dasar Laut dengan menggunakan
EchosounderUniversita Indonesia.Depok
Imron,1997.http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/02/pustaka-unpad-buku-ajar-sistem-informasi-geografis. Diakses pada 15 Oktober 2014 pukul 19.00.
24Kinsler,et al.1982.http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S1679-8592011000500010
24
danmscript=sciarttext
Lurton,X.2002.An Introduction to underwater acoustics.Principles and applications.-347 p;London (Springer)
Lutfi,et al.2012. J. Acoust SOC. Am.2013 sep; 134(3): 2160-70 doi:10.1121/1.
4817875
Maclennan, DN. dan Simmonds,EJ. 1992.Fisheries Acoustics London: Chapman
and hall
Manik, HM.2009.Quantying of Tuna Target Strenght Using Quantitative Echosounder.Submmited to e-journal.Departement of marine Science and Technology.IPB.Bogor
Mann, Robbert. 1997.Field Procedures For the Calibration of Shallow Water Multibeam Echosounding. Canada
Poerbandono, 2005.Survei Hidrografi Refika Aclitama.Bandung,Indonesia.
Raharjo,sugeng.2002. penduga densitas ikan dasar dengan metode akustik diperairan selat Bali pada musim timur. skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Sugandikel, 2013. Global Positioning System( GPS). http://sugandikel .wordpress.com /2013/01/05/alat-akustik-2
Urick ,J.Robert.1983. Principles of Underwater Sound: Mc Graw Hill.inc
Vires, Gabriell. 2011. Echosounder Effects on Beaked Whales in the Tongue of the Ocean, Bahamas.Duke University
Waldopo, 2008.Pengaruh Pelatihan Pendayagunaan TIK bagi peningkatan Kompetensi Guru dalam Pemanfaatan TIK untuk pembeljaran dalam kaitannya dengan perumusan Kebijakan Pelatihan TIK untuk guru di Indonesia. Teknologi Pendidikan Pustekkom Kemdiknas. Jakarta.
Wijaksana, A. 2008.Pengukuran Karakteristik Akustik Sumber Daya Perikanan Di Laguna Gugusan Pulau Pari Kepulauan Seribu. Skripsi Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB: Bogor
Winardi.2006.Pengenalan GPS dan Penggunannya program Rehabilitasi dan Pengolahan Terumbu Karang. Jakarta.
Xu,G.2010.Pengertian serta komponen-komponen Singlebeam Echosounder IPB. Bogor
25LAMPIRAN
25
Halaman – halaman pada Echosounder
Page 1. Setelah ditentukan way point dan dilakukan simulasi akan muncul tampilan koordinat dan tanggal.
Set up sonar untuk penentuan fish symbol, pilih ikan dengan gelembung renang dengan kedalaman.
Set up sonar untuk menentukan jenis perairan, pilih salt water.
26Set up GPS lakukan start simulation.
26
Set up GPS, kekuatan sinyal satelit yang diterima dari satelit WAAS.
Page 2. Jalur muncul setelah dilakukan simulasi. Muncul jarak dari lokasi awal ketujuan. Jarak dari lokasi 22.8 nm = 42225,6 m
27Page 3. Halaman peta dalam kedalaman. Dalam display akan muncul tampilan peta dengan kedalaman dan jarak ke tujuan dan kedalaman peraiaran . jarak 22, 8 nm = 4222, 6 m. Kedalaman 20 feet = 0, 328 – 20 = 6, 56 m.
27
Page 4. Halaman kedalaman. Dalam display akan muncul tampilan kedalaman. Dalam display tertera pada salaj satu ikan berada di kedalaman 24 feet.
Tampilan konfirmasi melakukan demonstrasi untuk menuju way point yang ditentukan.
28Page 5. Tampilan kompas setelah dilakukan simulasi arah panah kompas diarahkan ke garis merah agar simulasi menuju way point dapat dilakukan.
28
Page 6. Tampilan simulasi untuk menuju waypoint. Dalam display tertera dist to next dengan jarak 22,8 nm atau 229 m dan juga tertera kecepatan kapal.
Page 7. Jika dikembailikan ke tampilan page 2 akan tertera pergerakan kapal menuju way point. Terdapat kecepatan kapal 10 kml/jam.
29Page 7. Menyimpan way point setelah melakukan trip.
29
30Komponen Alat dan Bahan Echosounder
30
Display Unit
Transducer dan Kabel Penghubung (Prosesor Unit).
Antena
ACCU bertegangan 12 v
31ASSISTEN ZONE
31
No
Nama Assisten
Foto
Pesan
Kesan
1.
Fajar Lukman H
Jangan serius-serius nanti praktikan takut :D
Asisten paling enak, baik dan penuh pengetahuan serta memberikan materi yang cukup luas
2.
Andi Mei Putra
Jangan terlalu kaku pada praktikan dan sekali-kali senyum
Selalu menjadi asisten yang sabar
3.
Winarso
Keren pas bacakan soal posttest
Tetap santai tapi harus serius ya
4.
Syafi'i Maulana
Kurang tegas masnya
Tetap menjadi koordinator asisten yang bertanggung jawab
5.
Ratna Astuti N
Jangan terlalu banyak tertawa loh mbak
Ngga sombong,lucu, baik dan ramah pula
6.
Victoria Yuliana
Sangat sabar dan enak mbak asisten kita
Ramah, cantik, murah senyum dan ngga sombong sama praktikan
7.
Dian Pranoto
Kurang membaur dengan praktikan
32
32
Ramah dan murah senyum
8.
Citra Nilam C
Masih kaku dengan praktikan
Ramah dan murah senyum
9.
Fitri Margiana
Jarang terlihat dan susah dicari fotonya
Murah senyum
10.
Ajeng Wahyu P
Jarang kelihatan dan harus lebih membaur dengan praktikan
Murah
senyum
11
Riska Kurniawati
Terlalu
pendiam
Baik hati dan cantik
12
Ika Nurul R
Kurang membaur dengan praktikan
Ramah dan sopan
13
Dimas Bobby E
Jangan terlalu serius ya mas
33
33
Tetap jadi asisten yang disiplin dan murah senyum
14
Sembadhani Bayu
Jarang terlihat dan susah dicari fotonya
Tetap santai tapi harus serius ya
15
Fayakun
Kece banget sama praktikan, teliti.
Baik dan ramah
16
Tri Yula Sahadati
Pendiam dan jarang terlihat saat praktikum
Ramah dan sopan
17
Riza Juwita Dewi
Pendiam dan jarang terlihat saat praktikum
Murah senyum