LAPORAN PREPARASI SAMPEL Standar PENDAHULUAN Latar Belakang
Keberhasilan analisis suatu bahan pakan hanya akan dicapai jika pengambilan sampel bahan dilakukan secara benar dan representatif. Untuk tujuan tersebut maka dalam pengambilan sampel perlu diperhatikan hal berikut yaitu Homogenitas sampel, cara pengambilan sampel, jumlah sampel, penanganan penangan an sampel, prosesing sampel, sa mpel, dan penentuan kadar air sampel segar (Tarmidjo. 2!". #ir $akan akan menguap oleh panas, sehingga yang tinggal adalah bahan kering. $ersentase air dihitung dari perbedaan bobot contoh sebelum dan sesudah perlakuan panas. Homogenitas sampel ialah ia lah ukuran, berat sampel . cara pengambilan sampel ada 2 yaitu ya itu aselektif dan selektif. %umlah sampel yang diambil adalah &' dari jumlah bahan. $erlu penanganan yang baik agar tidak terjadi terjad i kerusakan pada saat saa t bahan akan dianalisis. dianalis is. Semua sampel harus dalam bentuk tepung. Setelah itu baru ditentukan kadar air sampel segar. Tujuan dan Manfaat Tujuan
#dapun tujuan praktikum ahan $akan dan )ormulasi *ansum tentang $reparasi sampel ialah agar mahasis+a mengetahui teknik dalam pengambilan sampel yang benar dan juga agar memperoleh hasil yang akurat demi keberhasilan analisis suatu bahan pakan.
Manfaat
#dapun manfaat dari praktikum ini adalah mahasis+a mendapat pengetahuan agar tidak salah dalam preparasi sampel pada saat melakukan analisis terhadap bahan pakan.
TINJAUAN PUSTAKA
($ -ia+i, 2!" *umput gajah merupakan hijauan pakan sumber energi, memiliki batang yang kadar serat lebih rendah sehingga dapat dipotong pada tingkat pertumbuhan yang lebih menggunakan potongan batang (stek" atau sobekan rumput. -arita (2&". $engurangan kadar air dengan pelayuan perlu ditentukan lama dan K# akhir yang diperoleh. emikian juga penambahan air pada bahan dengan K# yang rendah, diperlukan perhitungan yang lebih cermat.
efano (2&" cara pengambilan sampel terbagi atas 2,yaitu aselektif dan selektif dimana hasil dari kedua jenis pengambilan ini akan berbeda. ina,2& rumus penghitungan kadar air adalah #/ 0&' # rs. Hardiyono (2" komposisi rumput setaria (dasar bahan kering" terdiri atas1 abu &&,', ekstrak eter (33" 2,4', serat kasar (SK" 52,', bahan ekstrak tanpa nitrogen (3T6" !!,4', protein ksar ($K" 4,5' dan total digestible nutrients (T6" 2,44'. )arhan (27". #yam broiler telah dikenal masyarakat dengan berbagai kelebihannya, antara lain hanya /8 minggu sudah siap dipanen. #yam yang dipelihara adalah ayam broiler yakni ayam yang ber+arna putih 9 cepat tumbuh. )arida (2&". #yam broiler merupakan ayam pedaging yang mengalami pertumbuhan pesatpada umur & : minggu. Selanjutnya dijelaskan bah+a ayam broiler yang berumur 8 minggu sudah sama besarnya dengan ayam kampung de+asa yang dipelihara selama 4 bulan. Keunggulan ayam broiler tersebut didukung oleh sifat genetic dan keadaanlingkungan yang meliputi makanan, temperature lingkungan dan pemeliharaan. ;aluh (2". alam penentuan kadar air dari setiap sampel/sampel dapat berasal dari tumbuh tumbuhan maupun he+an dan hasil ikutan lainnnya dengan kadar air yang beragam jumlah dan keadaan normalnya.
ariasi. 3feknya terhadap penggunaan energi sangat kompleks. Serat kasar yang tidak tercerna dapat memba+a nutrien lain yang keluar bersama feses. Tjatiro (28" Serat kasar ini masih dibutuhkan dalam jumlah kecil oleh unggas yg berperan sebagi bulky, untuk memperlancar pengeluaran feses.
METODOLOGI PENGAMATAN
aktu dan Te!"at
$raktikum ahan $akan dan )ormulasi *ansum tahun 2&5 dilaksanakan pada hari Senin, 22 #pril 2&5, pada pukul &!. ? s@d selesai di Aaboratorium ahan $akan dan )ormulasi *ansum )akultas $eternakan Uni>ersitas %ambi.
Mater#
#dapun materi yang di praktikumkan adalah $engenalan ahan $akan. #lat yang digunakan pada praktikum ini ialah neraca (timbangan" untuk melakukan penimbangan terhadap sampel dalam menentukan berat a+al dan berat setelah pengeringan. alam praktikum ini bahan/bahan yang digunakan antara lain *umput ;ajah, *umput enggala, *umput Setaria, feses ayam kampBung, feses ayam broiler, feses ayam arab, feses sapi, feses kerbau, feses rusa, feses bebek, feses babi, feses kuda, dan feses kambing.
Met$da
-ara kerja atau metode yang dilakukan oleh praktikan pada praktikum kali ini tentang preparasi sampel yaitu praktikan menimbang bahan yang masih dalam keadaan segar dimana berat itu adalah berat a+al bahan tersebut setelah ditimbang kemudian bahan di jemur hingga kadar air tidak ada kemudian ditimbang lagi dan dihitung berat akhir lalu hitung kembali kadar air dan kadar bahan kering.
HASIL DAN PEMBAHASAN
alam pengambilan sampel suatu bahan harus dilakukan secara benar agar diperoleh sampel yang benar/benar representatif, yang mampu menggambarkan keadaan bahan yang diambil sampelnya secara tepat. Untuk tujuan tersebut maka dalam pengambilan sampel perlu diperhatikan hal/hal sebagai berikut C a.
Homogenitas Sampel
3fek ukuran dan berat partikel sangat berpengaruh terhadap homogenitas bahan. agian yang berukuran danmempunyai berat lebih besar cenderung akan terpisah (terS3;*3;*#S" dari bagian yang lebih kecil dan ringan. Dleh karena itu sebelum sampel diambil, bahan harus diaduk secara merata atau sampel diambil secara acak dari beberapa bagian baik bagian dasar, tengah maupun bagian atas sehingga diperoleh sampel yang benar representati>e. b.
Cara Pengambilan Sampel
-ara pengambilan sampel dilakukan dengan dua cara yaitu secara #S3A3KT) dan S3A3KT). #S3A3KT) artinya cara pengambilan sampel yang dilakukan secara acak dari keseluruhan bahan tanpa memperhatikan atau memisahkan bagian/bagian dari bahan tersebut.
Jumlah sampel
%umlah sampel yang diambil akan sangat berpengaruh terhadap tingkat representatif sampel yang diambil. %umlah sampel yang diambil tergantung pada kebutuhan untuk e>aluasi dan jumlah bahan yang diambil sampelnya. Sebagai pedoman jumlah sampel yang diambil
adalah &' dari jumlah bahan. $ada bahan yang berjumlah banyak misalnya lebih dari & kg, sampel diambil sebanyak &' dari jumlah tersebut secara acak, kemudian sampel diambil lagi sebanyak &' dari sampel yang terambil tersebut.
d.
Penanganan sampel
Sampel yang telah diambil harus segera diamankan agar tidak rusak atau berubah sehingga mempunyai sifat yang berbeda dengan bahan dari mana sampel tersebut diambil.
Prosesing sampel
Untuk tujuan e>aluasi terutama e>aluasi secara mikroskopik, kimia dan biologis, semua sampel harus digiling lebih dahulu sehingga diperoleh sampel yang halus. Tipe e>aluasi pakan pada prisipnya ada 5 yaitu metode n >itro, nsacco, n >i>o. Tipe e>aluasi pakan n >i>o merupakan metode penentuan kecernaan pakan menggunakan he+an percobaan dengan analisis pakan dan feses. $encernaan ruminansia terjadi secara mekanis, fermentati>e, dan hidrolisis Karim,2. engan metode n>i>o dapat diketahui pencernaan bahan pakan yang terjadi didalam seluruh saluran pencernaan ternak, sehingga nilai kecernaan pakan yang diperoleh mendekati nilai sebenarnya. Koefisien cerna yang ditentukan secara n >i>o biasanya &' sampai 2 ' lebih rendah dari pada nilai kecernaan yang diperoleh secara n >itro (T.cole.2&". f. Penentuan kadar air sampel segar
Sampel dapat berasal dari tumbuh/tumbuhan (seperti rumput/rumputan, biji/bijian, buah/buahan, hasil ikutan produksi pertanian dan pangan" maupun he+an dan hasil ikutannya. Sebelum dikeringkan, bahan (sampel" segar dipotong/potong untuk mendapatkan partikel yang lebih kecil agar cepat kering. Sejumlah sampel ditimbang (A g" kemudian dijemur sampai kering diba+ah sinar matahari atau dikeringkan dalam o>en dengan temperature /8E- selama 2!/!4 jam. Setelah kering sampel ditimbang (B g" dan digiling untuk dianalisis lebih lanjut. Selisih anatara berat sebelum dengan setelah dikeringkan merupakan kadar air %KA& dari sampel segar, dan selanjutnya dapat ditentukan bahan kering %BK& udara sampel.
Kadar A#r %'()&
*
Kadar Ba+an Ker#ng %'&
*
Atau Kadar Ba+an Ker#ng %,--'& * ,--' . Kadar a#r
ina (2&" rumus penghitungan kadar air adalah #/ 0&' # Untuk mengetahui kadar K sesungguhnya %AS /ED DR) MATTER& dari suatu bahan maka K udara %PARTIAL DR) MATTER& dikali dengan K hasil pengeringan o>en &E-. Kon>ersi Fat makanan dari suatu basis K ke basis K o>en (*G MATTER BASIS& diperoleh dengan C
0M % ' DM & *
Hasil $engamatan
6ama ahan
erat a+al (A" (gram"
erat setelah pengeringan (B" (gram"
*umput ;ajah
& gram
gram
*umput enggala
& gram
gram
*umput Setaria
4 gram
gram
)eses #yam Kampung
& gram
7 gram
)eses #yam roiler
&8 gram
= gram
)eses #yam #rab
8 gram
&= gram
)eses Sapi $otong
& gram
2 gram
)eses Sapi $erah
& gram
2 gram
)eses Kerbau
2 gram
4 gram
)eses *usa
& gram
7 gram
)eses ebek
& gram
gram
)eses abi
gram
2 gram
)eses Kuda
& gram
5 gram
)eses Kambing
& gram
4 gram
ahan pakan yang diambil dalam pada praktikum preparasi sample ini adalah rumput gajah, rumput raja, feses ayam, dan feses sapi hali ini sesuai dengan pernyataan (;aluh,2" , alam penentuan kadar air dari setiap sampel/sampel dapat berasal dari tumbuh tumbuhan maupun he+an dan hasil ikutan lainnnya dengan kadar air yang beragam jumlah dan keadaan normalnya.
($ -ia+i, 2!" *umput gajah merupakan hijauan pakan sumber energi, memiliki batang yang kadar serat lebih rendah sehingga dapat dipotong pada tingkat pertumbuhan yang lebih menggunakan potongan batang (stek" atau sobekan rumput. # & gram gram Kadar udara
I '
Kadar ahan Kering
I '
&. *umput enggala Panicum maximum disebut
juga rumput benggala berasal dari #frika tropik dan sub tropik. -iri/cirinya bersifat perennial, batang tegak, kuat, dan membentuk rumpun. #karnya membentuk serabut dalam, buku dan lidah daun berbulu. ?arna bunga hijau atau keunguan (Tumbuh pada daerah dataran rendah sampai pegunungan :&2 m di atas permukaan laut. $roduksi Panicum maximum yang dihasilkan mencapai &:& ton@ha@th dalam bahan segar. $anen pertama dilakukan setelah 2:5 bulan setelah penanaman (Sutopo, &=4". # & gram gram Kadar udara
I '
Kadar ahan Kering
I '
&. *umput Setaria rs. Hardiyono (2" komposisi rumput setaria (dasar bahan kering" terdiri atas1 abu &&,', ekstrak eter (33" 2,4', serat kasar (SK" 52,', bahan ekstrak tanpa nitrogen (3T6" !!,4', protein ksar ($K" 4,5' dan total digestible nutrients (T6" 2,44'. # 4 gram gram Kadar udara
I 57,'
Kadar ahan Kering
I 82,'
&. )eses #yam Kampung # & gram 7 gram Kadar udara
I 5,55'
Kadar ahan Kering
I !8,87'
&. )eses #yam roiler )arhan (27" #yam broiler telah dikenal masyarakat dengan berbagai kelebihannya, antara lain hanya /8 minggu sudah siap dipanen. #yam yang dipelihara adalah ayam broiler yakni ayam yang ber+arna putih 9 cepat tumbuh. $endapat ini didukung oleh pernyataan ()arida. 2&" #yam broiler merupakan ayam pedaging yang mengalami pertumbuhan pesatpada umur & : minggu. Selanjutnya dijelaskan bah+a ayam broiler yang berumur 8 minggu sudah sama besarnya dengan ayam kampung de+asa yang dipelihara selama 4 bulan. Keunggulan ayam broiler tersebut didukung oleh sifat genetic dan keadaanlingkungan yang meliputi makanan, temperature lingkungan dan pemeliharaan.
# &8 gram = gram Kadar udara
I !5,7'
Kadar ahan Kering
I 8,2'
&. )eses #yam #rab # 8 gram &= gram Kadar udara
I
84,55' Kadar ahan Kering
I 5&,87'
&. )eses Sapi &. Sapi $otong # & gram 2 gram Kadar udara
I 4'
Kadar ahan Kering I 2' &. Sapi $erah # & gram 2 gram Kadar udara
I 7'
Kadar ahan Kering I 2' &. )eses Kerbau # 2 gram 4 gram Kadar udara
I 8'
Kadar ahan Kering
I !'
&. )eses *usa # & gram 7 gram Kadar udara
I 5'
Kadar ahan Kering
I 7'
&. )eses ebek # & gram gram Kadar udara
I !'
Kadar ahan Kering
I '
&. )eses abi # gram 2 gram Kadar udara
I 8'
Kadar ahan Kering
I !'
&. )eses Kuda # & gram 5 gram
Kadar udara
I 4'
Kadar ahan Kering
I 2'
&. )eses Kambing # & gram 4 gram Kadar udara
I 5,55'
Kadar ahan Kering
I !8,87'
Tarmidjo. 2!. #ir $akan akan menguap oleh panas, sehingga yang tinggal adalah bahan kering. $ersentase air dihitung dari perbedaan bobot contoh sebelum dan sesudah perlakuan panas. i dalam feses masih terdapat serat/serat (Teriska" 2. $ersentase serat k asar yang dapat dicerna oleh ternak ayam sangat ber>ariasi. 3feknya terhadap penggunaan energi sangat kompleks. Serat kasar yang tidak tercerna dapat memba+a nutrien lain yang keluar bersama feses.
PENUTUP
Ke1#!"ulan
#dapun kesimpulan yang diperoleh pada praktikum ahan $akan dan )ormulasi *ansum yang berjudul J$reparasi Sampel adalah untuk keberhasilan pada analisis suatu bahan pakan maka perlu memperhatikan sistematika proses yang benar antara lain yaitu homogenitas sampel, cara pengambilan sampel, jumlah sampel, penanganan sampel, prosesing sampel, dan penentuan kadar air sampel segar. Untuk menentukan kadar air dan k adar bahan kering maka sampel terlebih dahulu dijemur diba+ah panas matahari, dari tiap bahan yang berbeda mempunyai kadar air yang berbeda tergantung pada perlakuannya.
Saran
Selama praktikum $reparasi Sampel berlangsung, praktikan harus memperhatikan saat asdos menerangkan agar mudah memahami apa yang disampaikan dan juga ketelitian praktikan sangat dituntut dalam menghitung kadar air dan kadar bahan kering sampel. $raktikan harus menjaga ketenangan pada saat praktikum berlangsung, agar suasana praktikum jadi nyaman https://ekasetiawansetiawan.wordpress.com/2014/02/12/laporan-preparasisampel/