PRAKTIKUM SEDIAAN APUS DARAH
BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g Darah merupakan suatu suspensi sel dan fragmen sitoplasma yang dapat
dianggap sebagai jaringan pengikat dalam arti luas, karena pada dasarnya terdiri atas unsur-unsur sel dan substansi interseluler yang berbentuk plasma. Fungsi utama dari darah adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh selsel diseluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tuaapabila kekurangan oksigen. Warna Warna merah pada darah dara h disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein), yang terdapat dalam eritrosit dan mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Darah jugamengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni. ada manusia umumnya memiliki !olume darah sebanyak kurang lebih " liter dengan unsur-unsur pembentuknya yaitu sel-sel darah, platelet, dan plasma. #el darah terdiri dari eritrosit dan leukosit, platelet yang merupakan trombosit atau keping darah, sedangkan plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung $ %ir (&') at terlarut (*') yang terdiri dari $ *. rote rotein in plasma (albumin (albumin,, globulin, globulin, fibrinog fibrinogen) en) + . #eny #enyawa awa rganik rganik (%s. %mino, %mino, glukosa, glukosa, !itamin, !itamin, lemak) .* . /aram orga organik nik (sodiu (sodium, m, potta pottasium, sium, 0al0ium 0al0ium)) '.&. '.&.
B. Tujuan juan Prakti Praktikum kum %dapun tujuan dari praktikum yang kami lakukan antar lain $ *. 1ntuk 1ntuk menget mengetahu ahuii sel-s sel-sel el darah darah . 1ntuk 1ntuk menge mengetah tahui ui keepin keeping-k g-kepi eping ng darah darah . 1ntu 1ntuk k menge mengetah tahui ui trom trombo bosit sit
C. Manfaa Manfaatt Prakt Praktiku ikum m *. %gar mahasiswa mahasiswa dapat mengeta mengetahui hui perbedaan perbedaan antara sel sel darah merah dan
sel darah putih . %gar mahasiswa mahasiswa dapat mengetahui mengetahui bentuk-ben bentuk-bentuk tuk keepin keeping g darah darah . %gar mahasiswa mahasiswa dapat dapat mengeta mengetahui hui bentuk bentuk-bent -bentuk uk trombo trombosit sit
BAB II TINAUAN PUSTAKA Te!ri Te !ri Da"ar
Dara#
Darah adalah 0airan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Dalam keadaan fisiologik, darah selalu ada dalam pembuluh darah sehingga dapat menjalankan fungsinya sebagai pembawa oksigen, mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi dan mekanisme hemostatis. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. 2ormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. Darah adalah komponen yang sangat penting bagi makhluk hidup, karena mempunyai peran yang sangat banyak, terutama dalam pengangkutan zat-zat yang penting bagi proses metabolisme tubuh. 3ika darah mengalami gangguan, maka segala proses metabolisme tubuh akan terganggu pula. 4egitu banyak fungsi darah sehingga darah merupakan 0airan tubuh yang penting dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh anggota tubuh yang lain. Darah terdiri atas dua komponen utama yaitu plasma darah yang merupakan bagian 0air darah yang sebagian besar terdiri atas air, elektrolit dan protein darah, sedangkankan butir darah terdiri atas eritrosit, leukosit dan trombosit. 5omponen penyusun darah ada yaitu bagian yaitu $ a. lasma darah, mempunyai fungsi pengangkut gas dan sari makanan disamping itu plasma darah juga mengandung fibrinogen yang berfungsi dalam pembekuan darah. lasma darah merupakan bagian yang 0air dari darah yang mempunyai atau terdiri dari air (&*-&), protein 6-&, substansi lain selain protein seperti garam amonium urea, asam urat kreatinin, kreatin, asam amino, santin, dan hiposantin. Darah beredar dalam pembuluh darah arteri,!ena,dan kapiler. b. #el darah, adalah merupakan 7" !olume darah. #el darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah
(trombosit) . Sel Dara# Manu"ia
#el darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). %. #el darah merah #el darah merah berbentuk piringan pipih yang menyerupai donat. 7" darah tersusun atas sel darah merah yang dihasilkan di sumsum tulang. Dalam setiap * 0m kubik darah terdapat "," juta sel. 3umlah sel darah merah yang diproduksi setiap hari men0apai ''.''' biliun, rata-rata umurnya hanya *' hari. #emakin tua semakin rapuh, kehilangan bentuk, dan ukurannya menyusut menjadi sepertiga ukuran mula-mula. #el darah merah mengandung hemoglobin yang kaya akan zat besi. Warnanya yang merah 0erah disebabkan oleh oksigen yang diserap dari paru-paru. ada saat darah mengalir ke seluruh tubuh, hemoglobin melepaskan oksigen ke sel dan mengikat karbon dioksida. #el darah merah yang tua akhirnya akan pe0ah menjadi partikel-partikel ke0il di dalam hati dan limpa. #ebagian besar sel yang tua dihan0urkan oleh limpa dan yang lolos dihan0urkan oleh hati. 2ati menyimpan kandungan zat besi dari hemoglobin yang kemudian diangkut oleh darah ke sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah yang baru. ersediaan sel darah merah di dalam tubuh diperbarui setiap empat bulan sekali. 8iri-0iri sel darah merah $
9idak berinti. :engandung 2b (hemoglobin), yaitu suatu protein yang mengandung senyawa hemin dan Fe. 2b mempunyai daya ikat terhadap dan 8. ada laki-laki dewasa, dalam * mm darahnya terkandung " juta eritrosit. #edangkan pada wanita dewasa dalam * mm darahnya terkandung 7 juta eritrosit. 5ekurangan eritrosit, 2b, dan Fe akan mengakibatkan anemia.
4. #el Darah utih 8iri-0iri$
4erfungsi mempertahankan tubuh dari serangan penyakit dengan 0ara memakan (fagositosis) penyakit tersebut. ;tulah sebabnya leukosit
disebut juga fagosit. 3umlah leukosit sangat sedikit dibandingkan dengan eritrosit (dalam setiap mm darah hanya <''' - &'''). 3ika jumlah = <''' seseorang akan menderita leu0openia. 3ika jumlah > &''' seseorang akan menderita leukositas. 3ika jumlah berlebih hingga '.''' orang tersebut akan menderita
leukemia (kanker darah). 4entuknya ber!ariasi dan mempunyai inti sel bulat ataupun 0ekung. /eraknya seperti %moeba dan dapat menembus dinding kapiler. lasma leukosit mengandung butiran-butiran (granula). /ranulosit terbagi menjadi tiga yaitu ?etrofil (terbanyak) berbentuk
bulat dengan diameter *'-* @m, Aosinofil yang strukturnya lebih besar daripada netrofil (*'-*" @m) dan 4asofil (paling sedikit) dengan ukuran hampir sama dengan netrofil tetapi basofil sangat sulit ditemukan. %granulosit dibagi menjadi dua yaitu Bimfosit yang mempunyai ukuran yang be!ariasi, inti bulat sitoplasma mengelilingi inti seperti 0in0in dan berperan penting dalam imunitas tubuh, dan :onosit (sel lekosit terbesar), intinya berbentuk o!al kadang terlipat-lipat dapat bergerak dengan membentuk pseudopodia. 9ipe ketiga yaitu 9rombosit (disebut juga keping darah), berbentuk sebagai keping-keping sitoplasma lengkap dengan membran yang mengelilinginya, 9rombosit terdapat khusus pada sel darah mammalia. Fungsi #el Darah utih /ranulosit dan :onosit mempunyai peranan penting dalam perlindungan badan terhadap mikroorganisme. dengan kemampuannya sebagai fagosit(fago- memakan), mereka memakan bakteria hidup yang masuk ke sistem peredaran darah. :elalui mikroskop adakalanya dapat dijumpai sebanyak *'-' mikroorganisme tertelan oleh sebutir granulosit. pada waktu menjalankan fungsi ini mereka disebut fagosit. dengan kekuatan gerakan amuboidnya dia dapat bergerak bebas di dalam dan dapat keluar pembuluh darah dan berjalan mengitari seluruh bagian tubuh.
dengan 0ara ini dia dapat mengepung daerah yang terkena infeksi atau 0idera, menangkap organisme hidup dan menghan0urkannya, menyingkirkan bahan lain seperti kotoran-kotoran, serpihan-serpihan dan lainnya, dengan 0ara yang sama, dan sebagai granulosit memiliki enzim yang dapat meme0ah protein, yang memungkinkan merusak jaringan hidup, menghan0urkan dan membuangnya. dengan 0ara ini jaringan yang sakit atau terluka dapat dibuang dan penyembuhannya dimungkinkan. 8. #el Darah embeku (9rombosit) 5etika kita mengalami luka pada permukaan tubuh, maka tubuh akan mengeluarkan darah. 9erjadinya pendarahan itu disebabkan oleh sobeknya pembuluh darah. ada keadaan luka yang ringan, setelah beberapa saat darah akan berhenti mengalir. ada saat terjadi luka pada permukaan tubuh, komponen darah, yaitu trombosit akan segera berkumpul mengerumuni bagian yang terluka dan akan menggumpal s ehingga dapat menyumbat dan menutupi luka. Di dalam darah terdapat protein (trombin) yang larut dalam plasma darah yang mengubah fibrinogen menjadi fibrin atau benang-benang. Fibrin ini akan membentuk anyaman dan terisi keping darah, sehingga mengakibatkan penyumbatan dan akhirnya darah bisa membeku. 3umlah sel darah pembeku C "' ribu selmm darah normal dan hanya dapat bertahan hidup dengan usia 6-*' hari. 9rombosit adalah bagian sel darah yang berperan dalam pembekuan darah. 3ika jaringan tubuh terluka, trombosit pada permukaan akan pe0ah dam mengeluarkan enzim trombokinase. Anzim trombokinase akan mengubah protobin menjadi trombin dengan bantuan ion 8a E. 9rombin adalah sebuah enzim yang mengkatalis perubahan fibrinogen (protein plasma yang dapat larut dalam plasma darah) menjadi fibrin (protein yang tidak dapat larut dalam plasma darah). embentukkan benang-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup. 9ubuh mengatur banyaknya sel darah putih yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan. 3ika kita kehilangan darah, tubuh akan segera membentuk sel-sel darah untuk menggantinya. 3ika kita
mengalami infeksi, maka tubuh akan membentuk lebih banyak sel darah putih untuk memeranginya. D. #ediaan %pus Darah #ediaan apus darah adalah sarana yang digunakan untuk menilai berbagaii unsure sel darah tepi, seperti eritrosit, leukosit dan trombosit, dan dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi adanya parasit seperti malaria, mi0rofilaria dll. 1ntuk melihat struktur sel-sel darah dengan mikroskop 0ahaya pada umumnya dibuat sediaan apus darah. #ediaan apus darah ini tidak hanya digunakan untuk mempelajari sel darah tapi juga digunakan untuk menghitung perbandingan jumlah masing-masing sel darah. embuatan preparat apus darah ini menggunakan suatu metode yang disebut metode oles (metode smear) yangmerupakan suatu sediaan dengan jalan mengoles atau membuat selaput (film) dan substansi yang berupa 0airan atau bukan 0airan di atas gelas benda yang bersih dan bebas lemak untuk kemudian difiksasi, diwarnai dan ditutup dengan gelas penutup. Film darah (sediaan oles) dapat diwarnai dengan berbagai ma0am metode termasuk larutanlarutan yang sederhana antara lain$ pewarnaan /iemsa, pewarnaan a0id fast, pewarnaan garam, pewarnaan wright, dan lain-lain. ewarnaan /iemsa disebut juga pewarnaan R!man!$"ki. :etode pewarnaan ini banyak digunakan untuk mempelajari morfologi sel-sel darah, sel-sel lien, sel-sel sumsum dan juga untuk mengidentifikasi parasit-parasit darah misal 9ripanosoma, lasmodia danlain-lain dari golongan protozoa. 2asil pewarnaan dengan giemsa pada darah manusia akan memperlihatkan eritrosit berwarna merah muda, nukleolus lekosit berwarna ungu keniru biruan, sitoplasma lekosit berwarna sangat ungu muda, granula dari lekosit eosinofil berwarna ungu tua, granula dari lekosit netrofil dan lekosit basofil berwarna ungu. .
BAB III MET%D%L%&I PRAKTIKUM '. Alat (an Ba#an %lat yang digunakan untuk praktikum ini adalah $ bjek glass Banset 3arum Frankle %lkohol
4ahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah $
Darah ulasan /iemsa ulasan Wright
). Pr!"e(ur Praktikum 8ara kerja $
a. Betakkan sediaan yang akan dipulas diatas objek glass. b. Bakukan pengambilan darah untuk dipulas. 0. Gatakan menggunakan objek glass yang lain hingga rata dan tidak ada udara. d. Diamkan darah hingga kering. e. 9eteskan dengan pulasan giemsa, diamkan hingga kering. f. Bihat darah dibawah mikroskop.
BAB I* HASIL DAN PEMBAHASAN Ha"il
ulasan ulasan
3umlah
/iemsa
4entuk
9rombosit
Aritrosit
Beukosit
?ormal dewasa$ *"'.'''-
?ormal Baki-laki $
?ormal ".'''-*'.'''
7''.'''mmH ?ormal anak-anak $ *"'.'''-
".'''.'''-
7"'.'''mmH
<.'''.'''ml Wanita $ 7.'''.'''-
9idak
".'''.'''ml 9idak berinti dan
9idak berwarna
beraturan,tidak
bikonkaf
dan memiliki inti
<'''-*'.'''
''.'''-"''.'''
mmHdarah
mmHdarah
berinti dan diameter ulasan Wright
3umlah
ke0il 7-" juta mmH darah
4entuk
4ikonkaf
4ulat
9idak beraturan
Pem+a#a"an
Darah adalah sejenis jaringan ikat yang sel-selnya (elemen pembentuk) tertahan dan dibawa dalam matriks 0airan (plasma). Darah lebih berat dibandingkan air dan lebih kental. 8airan ini memiliki rasa dan bau yang khas, serta p2 +,7 (+,"-+,7"). Warna darah ber!ariasi dari merah terang sampai merah tua kebiruan, bergantung pada kadar oksigen yang dibawa sel darah merah. Iolume darah total sekitar " liter pada laki-laki dewasa berukuran rata-rata dan kurang sedikit pada perempuan dewasa. Iolume ini ber!ariasi sesuai ukuran tubuh dan berbanding terbalik dengan jumlah jaringan adiposa dalam tubuh. Iolume ini juga ber!ariasi sesuai perubahan 0airan darah dan konsentrasi elektrolitnya. Bebih dari separuh bagian dari darah merupakan 0airan (plasma), yang sebagian besar mengandung garam-garam terlarut dan protein. rotein utama dalam plasma adalah albumin. rotein lainnya adalah antibodi (imunoglobulin) dan protein pembekuan. lasma juga mengandung hormon-hormon, elektrolit, lemak, gula, mineral dan !itamin. #elain menyalurkan sel-sel darah, plasma juga$ *. :erupakan 0adangan air untuk tubuh . :en0egah mengkerutnya dan tersumbatnya pembuluh darah . :embantu mempertahankan tekanan darah dan sirkulasi ke seluruh tubuh.
4ahkan yang lebih penting, antibodi dalam plasma melindungi tubuh melawan bahan-bahan asing (misalnya !irus, bakteri, jamur dan sel-sel kanker), ketika protein pembekuan mengendalikan perdarahan. #elain menyalurkan hormon dan mengatur efeknya, plasma juga mendinginkan dan menghangatkan tubuh sesuai dengan kebutuhan. ada dasarnya darah memiliki tiga fungsi utama yaitu membantu pengangkutan zat-zat makanan, perlindungan atau proteksi dari benda asing,
dan mengatur regulasi kandungan air jaringan, pengaturan suhu tubuh, dan pengaturan p2. 9erdapat tiga ma0am unsur seluler darah, yaitu eritrosit, leukosit, dan trombosit.
a. #el darah merah (eritrosit). :enurut #loane (''), eritrosit merupakan diskus bikonkaf, bentuknya bulat dengan lekukan pada sentralnya dan berdiameter +,<" @m. Aritrosit terbungkus dalam membran sel dengan permeabilitas tinggi. :embran ini elastis dan fleksibel, sehingga memungkinkan eritrosit menembus kapiler (pembuluh darah terke0il). #etiap eritrosit mengandung sekitar '' juta molekul hemoglobin, sejenis pigmen pernapasan yang mengikat oksigen. Iolume hemoglobin men0apai sepertiga !olume sel. Aritrosit merupakan sel yang paling banyak dibandingkan dengan sel lainnya, dalam keadaan normal men0apai hampir separuh dari !olume darah. #el darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh jaringan tubuh. ksigen dipakai untuk membentuk energi bagi selsel, dengan bahan limbah berupa karbon dioksida, yang akan diangkut oleh sel darah merah dari jaringan dan kembali ke paru-paru.
b. #el darah putih (leukosit) 3umlahnya lebih sedikit, dengan perbandingan sekitar * sel darah putih untuk setiap <<' sel darah merah. 9erdapat " jenis utama dari sel darah putih yang bekerja sama untuk membangun mekanisme utama tubuh dalam melawan infeksi, termasuk menghasilkan antibodi. Dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk nukleus, dan ada tidaknya granula sitoplasma. #el yang memiliki granula sitoplasma disebut granulosit sedangkan sel tanpa granula disebut agranulosit.
•
/ranulosit *) ?eutrofil Disebut granulosit karena berisi enzim yang mengandung granulgranul, jumlahnya paling banyak. ?eutrofil membantu melindungi tubuh melawan infeksi bakteri dan jamur dan men0erna benda asing
sisa-sisa peradangan. %da jenis neutrofil, yaitu neutrofil berbentuk pita (imatur, belum matang) dan neutrofil bersegmen (matur, matang). :enurut #loane (''), neutrofil memiliki granula ke0il berwarna merah muda dalam sitoplasmanya. ?ukleusnya memiliki tiga sampai lima lobus yang terhubungkan dengan benang kromatin tipis. Diameternya men0apai & @m samapai * @m.
) Aosinofil Aosinofil memiliki granula sitoplasma yang kasar dan besar, dengan pewarnaan oranye kemerahan. #el ini memiliki nukleus berlobus dua, dan berdiameter * @m sampai *" @m. 4erfungsi sebagai fagositik lemah. 3umlahnya akan meningkat saat terjadi alergi atau penyakit parasit, tetapi akan berkurang selama stress berkepanjangan. #elain itu eosinofil juga membunuh parasit, merusak sel-sel kanker dan berperan dalam respon alergi.
) 4asofil 4asofil memiliki sejumlah granula sitoplasma besar yang bentuknya tidak beraturan dan akan berwarna keunguan sampai hitam serta memperlihatkan nukleus berbentuk #. diameternya sekitar * @m sampai *" @m. 4asofil juga berperan dalam respon alergi. #el ini mengandung histamin.
•
%granulosit
*) Bimfosit Bimfosit merupakan sel utama pada sistem getah bening yang berbentuk sferis, berukuran yang relatif lebih ke0il daripada makrofag dan neutrofil. #elain itu, limfosit bergaris tengah <-6 @m, '-' dari leukosit darah, memiliki inti yang relatif besar, bulat
sedikit 0ekung pada satu sisi. #itoplasmanya sedikit dan kandungan basofilik dan azurofiliknya sedikit. Bimfosit-limfosit dapat digolongkan berdasarkan asal, struktur halus, surfa0e markers yang berkaitan dengan sifat imunologisnya, siklus hidup dan fungsi. Bimfosit dibagi ke dalam kelompok utama$ a) Bimfosit 4 berasal dari sel stem di dalam sumsum tulang dan tumbuh menjadi sel plasma, yang menghasilkan antibodi b) Bimfosit 9 terbentuk jika sel stem dari sumsum tulang pindah ke kelenjar thymus, dimana mereka mengalami pembelahan dan pematangan. Di dalam kelenjar thymus, limfosit 9 belajar membedakan mana benda asing dan mana bukan benda asing. Bimfosit 9 dewasa meninggalkan kelenjar thymus dan masuk ke dalam pembuluh getah bening dan berfungsi sebagai bagian dari sistem pengawasan kekebalan.
) :onosit :onosit merupakan sel leukosit yang besar -6 dari jumlah leukosit normal, diameter &-*' um tapi pada sediaan darah kering diameter men0apai ' @m atau lebih. ;nti biasanya eksentris, adanya lekukan yang dalam berbentuk tapal kuda. #itoplasma relatif banyak dengan pulasan wrigh berupa bim abu-abu pada sajian kering. /ranula azurofil, merupakan lisosom primer, lebih banyak tapi lebih ke0il. Ditemui retikulim endoplasma sedikit. 3uga ribosom, pliribosom sedikit, banyak mitokondria. %pa ratus /olgi berkembang dengan baik, ditemukan mikrofilamen dan mikrotubulus pada daerah identasi inti. :onosit terdapat dalam darah, jaringan ikat dan rongga tubuh. :onosit tergolong fagositik mononu0lear (system retikuloendotel) dan mempunyai tempat-tempat reseptor pada permukaan membrannya. 1ntuk imunoglobulin dan komplemen. <" • ?eutrofil berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri serta proses peradangan ke0il lainnya, serta biasanya juga yang memberikan tanggapan pertama terhadap
infeksi bakteriJ akti!itas dan matinya neutrofil dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah.
•
7 Aosinofil terutama berhubungan dengan infeksi parasit, dengan demikian meningkatnya eosinofil menandakan
•
banyaknya parasit. =* 4asofil terutama bertanggung jawab untuk memberi reaksi alergi dan antigen dengan jalan mengeluarkan histamin kimia
•
yang menyebabkan peradangan. " Bimfosit lebih umum dalam sistem limfa. Darah mempunyai tiga jenis limfosit$
K
#el 4$ #el 4 membuat antibodi yang mengikat patogen lalu menghan0urkannya. (#el 4 tidak hanya membuat antibodi yang dapat mengikat patogen, tapi setelah adanya serangan, beberapa sel 4 akan mempertahankan kemampuannya dalam menghasilkan
antibodi sebagai layanan sistem LmemoriL. #el 9$ 8D7E (pembantu) #el 9 mengkoordinir tanggapan ketahanan (yang bertahan dalam infeksi 2;I) sarta penting untuk menahan bakteri intraseluler. 8D6E (sitotoksik) dapat membunuh sel yang
terinfeksi !irus. #el natural killer$ #el pembunuh alami (natural killer, ?5) dapat membunuh sel tubuh yang tidak menunjukkan sinyal bahwa dia tidak boleh dibunuh karena telah terinfeksi !irus atau telah menjadi kanker. < • :onosit membagi fungsi Mpembersih !akumM (fagositosis) dari neutrofil, tetapi lebih jauh dia hidup dengan tugas tambahan$ memberikan potongan patogen kepada sel 9 sehingga patogen tersebut dapat dihafal dan dibunuh, atau dapat membuat tanggapan antibodi untuk menjaga.
:onosit dikenal juga sebagai makrofag setelah dia meninggalkan aliran darah serta masuk ke dalam jaringan.
) latelet (trombosit). :erupakan paritikel yang menyerupai sel, dengan ukuran lebih ke0il daripada sel darah merah atau sel darah putih. #ebagai bagian dari mekanisme perlindungan darah untuk menghentikan perdarahan, trombosit berkumpul dapa daerah yang mengalami perdarahan dan mengalami pengakti!an. #etelah mengalami pengakti!an, trombosit akan melekat satu sama lain dan menggumpal untuk membentuk sumbatan yang membantu menutup pembuluh darah dan menghentikan perdarahan. ada saat yang sama, trombosit melepaskan bahan yang membantu mempermudah pembekuan (3unNuiera,*&&+)). #ediaan apus darah adalah suatu sarana yang digunakan untuk menilai berbagai unsure sel darah tepi, seperti eritrosit, leukosit, dan trombosit. #elain itu dapat pula digunakan untuk mengidentifikasi adanya parasit seperti malaria, mikrofilaria, dan lain-lain. #ediaan apus yang dibuat dan dipulas dengan baik merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang terbaik merupaka syarat mutlak untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang baik. 4ahan pemeriksaan yang terbaik adalah darah segar yang berasal dari kapiler atau !ena dengan atau tanpa AD9%. #ediaan yang disimpan tanpa difiksasi terlebih dulu tidak dapat dipulas sebaik sediaan segar. 5ebanyakan 0ara memulas sediaan darah menggunakan prinsip Gomanowski, seperti Wright, /iemsa, :ay/runwald-4iemsa atau Wright-/iemsa (:urtiati dkk, '*'). raktikum mengenai sediaan apus darah kali ini bertujuan untuk mengamati dan menilai berbagai unsure sel darah pada manusia seperti sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). 4erdasarkan :urtiati, dkk ('*'), sediaan apus darah juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya parasit seperti malaria, mi0rofilaria, dan lain-lain. ?amun pada praktikum kali ini hanya dilakukan pengamatan untuk mengetahui
deskripsi bentuk dari berbagai sel darah dan menilai persentase sel darah yang teramati. #ediaan apus darah dilakukan dengan menggunakan bahan dara h segar yang berasal dari kapiler atau !ena . pada praktikum ini adalah nurhayati. ertama praktikan mengambil darah dari ujung jari telunjuk tangan kiri menggunakan blood lan0et atau slat suntik kemudian men0ampurkannya dengan AD9% supaya tidak 0epat membeku. #etelah itu praktikan menaruhnya ke ka0a objek. 5emudian menyentuhkan ka0a penutup ke tetesan darah hingga darah melebar. #elanjutnya membentuk sudut '-7'' dengan ka0a penutup, lalu digerakkan ke kiri membentuk apusan darah yang tidak terlalu tipis ataupun terlalu tebal karena jika terlalu tebal maka saat pengamatan di bawah mikroskop akan terlihat tidak jelas karena sel darah bertumpuk. #etelah mendapat sediaan yang bagus (tidak tebal dan tipis), maka membiarkannya hingga kering, setelah itu meneteskan metanol ke atas sediaan hingga bagian yang terlapisi darah tertutup semuanya dan membiarkannya selama " menit. Fungsi metanol adalah untuk memfiksasi darah sehingga darah tidak hilang saat diamati. #elanjutnya sediaan diteteskan dengan giemsa yang telah dien0erkan dengan air dan membiarkannya selama ' menit dan membilasnya dengan air dan mengeringkannya. Fungsi giemsa adalah untuk mewarnai darah sehingga mudah dibedakan dan dapat terlihat jelas saat diamati. Waktu perendaman ini sebaiknya jangan terlalu lama karena darah bisa tidak terlihat akibat pewarnaan yang terlalu pekat. #elanjutnya setelah sediaan apus darah telah selesai, maka dilakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop untuk memeriksa sediaan apus darah. #ebelum pengamatan sediaan apus darah diteteskan minyak emersi terlebih dahulu, tujuan pemberian minyak emersi ini yaitu untuk men0egah kerusakan pada mikroskop. Dengan perbesaran lemah (*''), praktikan hanya melihat bulat bulat ke0il yang sangat banyak dan belum terlihat jelas perbedaan antara leukosit, eritrosit dan trombosit.
#etelah menggunakan pembesaran 7'', praktikan menemukan ukuran eritrosit yang ke0il , berbentuk bulat bikonkaf tidak berinti, dan berwarna ungu bening. Warna ungu ini akibat pewarnaan dengan giemsa, sehingga warna darah yang semula merah, setelah diamati di mikroskop berubah menjadi ungu. 2al ini sesuai dengan literatur yaitu eritrosit berbentuk 0akram bikonkaf atau 0akram pipih, sel tidak berinti dan tidak punya organel seperti sel-sel lain. Aritrosit berukuran sekitar +,"@m dan bagian pusat lebih tipis dan lebih terang dari bagian tepinya. #elain itu, eritrosit mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk mentransport . embentukan eritrosit atau eritropoiesis terjadi di sumsum merah yang terletak pada tulang belakang, sternum (tulang dada), tulang rusuk, tengkorak, tulang belikat, tulang panggul serta tulang-tulang anggota badan (kaki dan tangan). Aritrosit berumur pendek. 9idak adanya inti pada eritrosit menyebabkan eritrosit tidak mampu mensintesis protein untuk tumbuh, atau untuk memperbanyak diri (Dikaamelia, ''6). ?amun dengan tidak adanya inti pada eritrosit dan dengan bentuk yang berupa bikonkaf maka eritrosit memiliki kemampuan yang optimal dalam mengikat oksigen sehingga kebutuhan akan oksigen menjadi terpenuhi. ;tu sebabnya apabila seseorang menderita penyakit sel sabit, yaitu penyakit yang disebabkan karena struktur eritrositnya berbentuk seperti bulan sabit, memiliki kemampuan mengikat oksigen yang lebih sedikit sehingga membuat penderita menjadi anemia dan lemah. ada pengamatan di praktikum ini tidak ditemukan eritrosit yang berbentuk selain bikonkaf, itu artinya tidak menderita kelainan struktur eritrosit. 5elainan pada struktur eritrosit dapat disebabkan karena faktor genetika ataupun lingkungan. 5emudian didapatkan beberapa jenis leukosit, namun praktikan tidak mampu mengidentifikasinya apakah termasuk basofil, eosinofil, batang, neutrofil, limfosit ataupun monosit. 2al tersebut karena keterbatasan pembesaran pada mikroskop yang digunakan sehingga tidak dapat terlihat dengan jelas bentuk dari inti sel leukosit
tersebut. enggolongan leukisit menjadi " ma0am merupakan penggolongan berdasarkan ukuran sel, bentuk nukleus, da ada tidaknya granula sitoplasma sehingga perlu pengamatan yang lebih teliti dan perbesaran mikroskop yang baik serta dapat pula dibantu dengan menggunakan minyak emersi. 4erdasarkan referensi, sel neutrofil memiliki granula ke0il berwarna merah muda dalam sitoplasmanya. ?ukleusnya memiliki tiga sampai lima lobus yang terhubungkan dengan benang kromatin tipis. Diameternya men0apai & @m samapai * @m. #el eosinofil memiliki granula sitoplasma yang kasar dan besar, dengan pewarnaan oranye kemerahan. #el ini memiliki nukleus berlobus dua, dan berdiameter * @m sampai *" @m. 4erfungsi sebagai fagositik lemah. #edangkan basofil memiliki sejumlah granula sitoplasma besar yang bentuknya tidak beraturan dan akan berwarna keunguan sampai hitam serta memperlihatkan nukleus berbentuk #. diameternya sekitar * @m sampai *" @m (#loane, ''). 1ntuk kelompok leukosit yang merupakan agranulosit yaitu lomfosit dan monosit, diperoleh data berdasarkan refernsi bahwa limfosit bergaris tengah <-6 @m, '-' dari leukosit darah, memiliki inti yang relatif besar, bulat sedikit 0ekung pada satu sisi. #itoplasmanya sedikit dan kandungan basofilik dan azurofiliknya sedikit (Afendi, ''). #edangkan monosit merupakan sel leukosit yang besar -6 dari jumlah leukosit normal, diameter &-*' um tapi pada sediaan darah kering diameter men0apai ' @m atau lebih. ;nti biasanya eksentris, adanya lekukan yang dalam berbentuk tapal kuda. :enurut referensi yang kami peroleh, jenis sel darah putih yang paling banyak adalah netrofil dengan presentase sebesar "'-+' , sedangkan yang paling sedikit adalah basofil, yaitu ',*-',7 . :onosit berfungsi untuk membunuh bakteri, fungsi monosit ini sama dengan neutrofil, hanya jumlahnya saja yang berbeda. 3umlah monosit yang tinggi menunujukkan disel sedang terjadi infeksi. 4erdasarkan pengamatan, jumlah monsit sedikit, sehingga neutrofilpun kurang aktif dalam merespon perusakan jaringan.
Dengan kata lain, jumlah neutrofil dalam darah yang seharusnya mempunyai kadarjumlah yang tinggi dalam darah menjadi menurun jumlahnya. Bimfosit berfungsi sebagai elemen kun0i dalam respon kekebalan tubuh. 5adar limfosit yang banyak diduga karena sedikitnya jumlah neutofil dalam darah. #ehingga untuk mempertahankan kekebalan tubuh, maka limfositlah yang bekerja se0ara aktif. ?eutrofil berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri serta proses peradangan ke0il lainnya, serta biasanya juga yang memberikan tanggapan pertama terhadap infeksi bakteriJ akti!itas dan matinya neutrofil dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah. Aosinofil terutama berhubungan dengan infeksi parasit, dengan demikian meningkatnya eosinofil menandakan banyaknya parasit. 4asofil terutama bertanggung jawab untuk memberi reaksi alergi antigen dengan jalan mengeluarkan histamin kimia yang menyebabkan peradangan. Bimfosit lebih umum dalam sistem limfa. Darah mempunyai tiga jenis limfosit yaitu #el 4 membuat antibodi yang mengikat patogen lalu menghan0urkannya. (#el 4 tidak hanya membuat antibodi yang dapat mengikat patogen, tapi setelah adanya serangan, beberapa sel 4 akan mempertahankan kemampuannya dalam menghasilkan antibodi sebagai layanan sistem LmemoriL). #el 9 mengkoordinir tanggapan ketahanan (yang bertahan dalam infeksi ) serta penting untuk menahan bakteri intraseluler. #el natural killer merupakan sel pembunuh alami (natural killer, ?5) yang dapat membunuh sel tubuh yang tidak menunjukkan sinyal bahwa dia t idak boleh dibunuh karena telah terinfeksi atau telah menjadi kanker. #edangkan trombosit yang teramati yaitu trombosit berukuran sangat ke0il terlihat seperti titik atau ber0ak yang berada di luar sel dan berwarna ungu. 2al ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa trombosit adalah sel darah tak berinti, berbentuk 0akram dengan diameter * - 7 mikrometer dan !olume + O 6 fl.. ?ilai normal trombosit ber!ariasi sesuai metode yang dipakai. 3umlah trombosit
normal menurut Dea0ie adalah *"' O 7'' *'& B. 4ila dipakai metode Gees A0ker nilai normal trombosit *7' O 7' *'& B, dengan menggunakan 8oulter 8ounter harga normal *"' O "' *'&B. Dari ketiga ma0am sel darah yang teramati diperoleh persentasenya yaitu eritrosit sebanyak +' dari lapang pandang yang diamati, leukosit sebanyak *' dan trombosit sebanyak '. 4erdasarkan referensi juga disebutkan bahwa persentase sel darah merah (eritrosit) pada tubuh merupakan yang paling besar. #edangkan leukosit memiliki jumlah yang lebih sedikit daripada sel eritrosit. Dalam #loane (''), disebutkan bahwa jumlah eritrosit pada laki-laki sehat men0apai 7, hingga "," juta sel per mm dan sekitar , hingga ", juta per mm pada wanita sehat, sedangkan jumlah normal leukosit adalah +''' sampai &''' per mm dan trombosit berjumlah "'.''' sampai 7''.''' per mm. 2al tersebut sesuai dengan hasil pengamatan yaitu jumlah eritrosit > trombosit > leukosit. :eskipun berjumlah paling sedikit dari ketiga sel darah yang ada, fungsi leukosit pada tubuh sangat penting, dimana dalam keadaan sakit atau terserang benda asing maka jumlah leukosit dapat meningkat. raktikum anatomi fisiologi manusia kali ini adalah pembuatan apus darah manusia menggunakan metode apus smear oles. Darah yang digunakan adalah darah manusia . 4erdasarkan foto dari hasil pengamatan preparat apus darah manusia dengan pewarnaan /iemsa diketahui bahwa preparat se0ara fisik 0ukup baik, bersih, dan terwarna. Dapat terlihat adanya eritrosit dalam jumlah banyak dan leukosit. Aritrosit yang diamati berwarna agak bening transparan. Aritrosit berbentuk bulat, dengan bentuk seperti 0ekungan (0akram) pada sisi dalam (tengah) dan tak berinti. Beukosit ditunjukkan dengan sel yang memiliki inti berwarna ungu. Warna ungu disebabkan oleh inti leukosit yang basa sehingga mudah menyerap zat warna giemsa. Beukosit yang paling banyak dijumpai ialah neutrofil dan monosit
berkisar antara *'-*", serta sedikit eosinofil dengan presentase kurang dari ". resentase neutrofil memang paling banyak dalam darah, yaitu men0apai "'-+' dari jumlah leukosit yang ada. Ditemukanya leukosit dalam preparat apus darah menunjukkan bahwa pendonor sdang mengalami sakit berkaitan dengan fungsi leukosit sebagai bentuk pertahanan tubuh manusia. reparat tampak rapat namun sel-selnya dapat teramati dengan baik karena tidak bertumpuk, sehingga dapat dikatakan ketipisan apusan sudah 0ukup baik.
BAB * KESIMPULAN Ke"im,ulan
#ediaan apus darah adalah suatu sarana yang digunakan untuk mengidentifikasikan sel darah. #ediaan berasal dari sample darah yang dibuat untuk meneliti bentuk anatomi dari sel-sel darah merah, putih dan trombosit. #ediaan apus darah menggunakan jenis pulasan$
*. ulasan gremsa$ tidak mengandung methyl alkohol, ditambahkan alkohol untuk melakukan fiksasi, basofil tidak terlihat. . ulasan wright$ mengandung methyl alkohol, basofil terlihat.
DA-TAR PUSTAKA
*. http$astiepd.blogspot.0o.id'*7'7sediaan-apus-darah.html . http$nurhayatihamzahbiologi.blogspot.0o.id'*'"sediaan-apusdarah.html
LAP%RAN KEL%MP%K PRAKTIKUM ANAT%MI -ISI%L%&I MANUSIA
5AB%#$ *F /AB:4%?/ 5AB:5 7 ?o!ita ;ndah ermatasari (*"'7'*"+) #u0i 2ikmah Biasyah (*"'7'*"&6) Polanda ?uraliza utri (*"'7'*"77') yalfa Aga . /. (*"'7'*"7"7) D#A? A:4;:4;?/$ Ally Wardani, :.Farm.,%pt F%51B9%# F%G:%#; D%? #%;?# 1?;IAG#;9%# :12%::%D;P%2 GF.DG.2%:5% 3%5%G9% '*"