LAPORAN
PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
"Keanekaragaman Genetik Pada Manusia"
Nama : Very Ega Efrika
NIM : 14307141059
Prodi / Kelas : Kimia / E
Kelompok : 8
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
TOPIK
Keanekaragaman genetik pada manusia.
TUJUAN
Mahasiswa dapat mengetahui keanekaragaman genetik pada manusia melalui pengamatan fenotip.
Mahasiswa dapat mengamati bermacam-macam gejala fenotip pada manusia dan menemukan kesamaan dan perbedaan yang ada.
DASAR TEORI
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya. Jenis keanekaragaman hayati, antara lain:
Keanekaragaman genetik (genetic diversity), yaitu jumlah total informasi genetik yang terkandung di dalam individu tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme yang mendiami bumi.
Keanekaragaman spesies (species diversity), yaitu keanekaragaman organisme hidup di bumi (diperkirakan berjumlah 5-50 juta), hanya 1,4 juta yang baru dipelajari.
Keanekaragaman ekosistem (ecosystem diversity), yaitu keanekaragaman habitat, komunitas biotic, dan proses ekologi di biosfer.
(F. George & H. George, 2005).
Keanekaragaman merupakan dasar ciri-ciri dari benda hidup. Adanya keanekaragaman genetik merupakan hasil seleksi alam dari suatu spesies terhadap lingkungannya. Keanekaragaman dapat dilihat dari adanya perbedaan bentuk tubuh, warna tubuh, ukuran tubuh, jumlah, rasa, tempat hidup, struktur tubuh, fungsi organ, serta perilakunya. Perbedaan antar organisme tidak hanya dijumpai pada organisme lain jenis, tetapi pada organisme sejenis pun kita jumpai. Bahkan daun, bunga, dan buah dalam satu pohon pun tidak ada yang sama persis. Ukuran, bentuk, rasa, dan jumlahnya bermacam-macam. Perbedaan yang terjadi diantara individu sejenis dikenal dengan variasi (Slamet Prawirohartono, 2003: 63).
Keanekaragaman tidak hanya terjadi pada tumbuhan dan hewan saja tetapi juga manusia. Namun pada manusia, keanekaragaman yang terjadi hanya pada tingkat gen dan berkaitan dengan pewarisan sifat. Manusia memperlihatkan variasi pada beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mudah melalui fenotip atau sifat yang tampak (Cummings, 2011: 6-7).
Dalam sebuah keluarga juga tidak ada yang sama benar antara yang satu dengan yang lainnya, meskipun terdapat beberapa orang yang kembar di dalam keluarga tersebut. Jadi, dalam keluarga juga terjadi variasi. Kalau antara individu dalam satu keluarga saja terjadi banyak perbedaan ciri, maka tidak aneh kalau individu dari lain keluarga, lain jenis, lain ras, dan lain bangsa, akan sangat banyak perbedaannya. Manusia memperlihatkan variasi pada beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mudah melalui fenotip atau penampilannya. Beberapa dari ciri-ciri yang nampak tersebut tidak mengalami seleksi alam, sehingga tetap ada sampai sekarang, dan dapat ditentukan oleh para ahli genetika melalui beberapa cara (Slamet Prawirohartono, 2003: 63).
Genetika adalah ilmu yang mempelajari pewarisan sifat dari parentalnya (induknya) kepada filialnya (keturunannya). Sifat ini diwariskan melalui gen yaitu struktur terkecil pewaris sifat yang terdapat di dalam kromosom, sedangkan kromosom itu sendiri terdapat dalam inti sel. Dalam mempelajari genetika kita mengenal istilah fenotip dan genotip. Sifat fenotip adalah sifat individu yang tampak dari luar, sedangkan sifat genotip adalah sifat individu yang tidak tampak dari luar (Prowel, 2010: 115-116).
Fenotip dapat dikatakan sebagai karakteristik atau ciri-ciri yang dapat diukur atau sifat yang nyata yang dimiliki oleh organisme. Ciri itu tampak oleh mata, seperti warna kulit atau tekstur rambut. Fenotip dapat juga diuji untuk identifikasinya, seperti pada penentuan angka respiratoris atau uji serologi tipe darah. Fenotip merupakan hasil produk-produk gen yang diekspresikan di dalam lingkungan tertentu. Namun, gen memiliki batasan-batasan di dalamnya sehingga lingkungan dapat memodifikasi fenotip (Stansfield, 1983: 19).
Genotip ialah seluruh gen yang dimiliki suatu individu. Genotip yang terekspresikan menampakan fenotip pada suatu individu. Genotip yang melibatkan alel-alel pada suatu lokus tunggal dapat menghasilkan genotip yang homozigot. Keturunan homozigot dapat dihasilkan dari galur murni. Perpaduan heterozigot dihasilkan dari alel yang berbeda (Starr and McMillan, 2010: 374)
Pengamatan terhadap keanekaragaman genetik pada manusia dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan Cakram Genetika. Cakram genetika biasanya menggunakan 6 ciri-ciri. Lima ciri diantaranya merupakan ciri-ciri yang tampak secara fisik sementara satu ciri yang lain merupakan pengamatan terhadap golongan darah (A/B/AB/O). Keenam ciri yang akan diamati tersebut antara lain:
Daun telinga (menggantung/menempel),
Lidah (bisa melipat/tidak bisa melipat),
Rambut (lurus/bergelombang),
Ibu jari (lurus/bengkok),
Alis (tebal/tipis),
Golongan darah (A/B/AB/O).
ALAT DAN BAHAN
Mahasiswa kimia kelas E
Buku dan alat tulis
Form Cakram Genetika
PROSEDUR KERJA
Menentukan ciri yang ada pada diri masing-masing mahasiswa sesuai dengan keenam ciri yang sudah disebutkan diatas.
Menentukan ciri yang ada pada diri masing-masing mahasiswa sesuai dengan keenam ciri yang sudah disebutkan diatas.
Menggunakan Cakram Genetika, dimulai dari bagian tengah dengan ciri pertama, dan menentukan apakah berada di sisi kiri atau sisi kanan dari garis vertikal
Menggunakan Cakram Genetika, dimulai dari bagian tengah dengan ciri pertama, dan menentukan apakah berada di sisi kiri atau sisi kanan dari garis vertikal
Pindah pada garis lingkaran kedua, kemudian menentukan pada bagian mana sifat kita terdapat. Demikian selanjutnya sampai lingkaran terluar, yaitu tipe golongan darah.
Pindah pada garis lingkaran kedua, kemudian menentukan pada bagian mana sifat kita terdapat. Demikian selanjutnya sampai lingkaran terluar, yaitu tipe golongan darah.
Membaca angka yang tertulis untuk kombinasi dari ciri-ciri khusus yang telah diamati.
Membaca angka yang tertulis untuk kombinasi dari ciri-ciri khusus yang telah diamati.
Melaporkan skor yang telah diperoleh.
Melaporkan skor yang telah diperoleh.
Mengumpulkan data skor Cakram Genetika dari teman satu kelas.
Mengumpulkan data skor Cakram Genetika dari teman satu kelas.
HASIL PENGAMATAN
No.
Nama Mahasiswa
Skor Cakram Genetika
Keterangan
1
Minandre Wiratama
44
2
Herlina Rani W
60
3
Grandy Syahwiranto
54
Hidung mancung
4
Khulafaurrasidin
104
5
Annisa Widyastuti
81
6
Siti Dewi Fatimah
101
7
Rizki Nur Arifah
106
8
Achmad Ichsan
56
Muka tidak lonjong
9
Rofiatun Nur Rokhima
13
10
Yeni Rahmayanti
76
11
Bian Ihda An Naila
113
12
Winda Nur Widayati
88
Cewek
13
Astuti Lestari
97
Tdk ada lipatan di dagu
14
Anggi Anisa Tri Y
93
Cewek, dagu lancip
15
Shinta Setya Wilujeng
82
Badan pendek
16
Neny Rahmawati
100
17
Sri Ayu Wulandari
105
18
Tutut Agus Sasongko
93
Cowok
19
Dwi Ayu Stephanie
98
20
Very Ega Efrika
86
21
Ardiana Kusriyanto
54
Hidung tidak mancung
22
Denny Hadya K
120
23
Fauziyyah Diyah A S
67
24
Sari Rosiati Nur K
93
Cewek, dagu tdk lancip
25
Aulia Hernanda
-
26
Barid Lingga N S
70
27
Muhammad Arief N
88
Cowok
28
Thinus Christyan
56
Muka lonjong
29
Naila Aliya Marhama
92
30
Cahyaningtyas K
8
31
Haryo Rohmadiyanto
80
32
Hafis Prasiwi
82
Badan tinggi
33
Hasan Albana
125
34
Ajeng Ayu Pratiwi
66
Muka kotak
35
Rizka Prihandana N
-
36
Yuda Prakasa M
16
37
Ulfatul Khusniyah
97
Ada lipatan di dagu
38
Ahmad Naufal Arrafi
24
39
Putri Nur Halimah
66
Muka tidak kotak
40
Ady Yulianto
117
41
Chumaydi
112
PEMBAHASAN
Keanekaragaman hayati dapat dijumpai baik pada tumbuhan, hewan, maupun pada manusia. Perbedaan gen atau pewaris sifat dari orang tua lah yang membuat masing-masing individu memiliki perbedaan baik secara fenotip (dapat dilihat secara fisik) maupun genotip. Pada praktikum ini saya mengamati perbedaan yang tampak secara fisik dari masing-masing individu di Kelas E Program Studi Kimia-S1 Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA angkatan 2014 yang berjumlah 39 orang.
Pengamatan diperoleh dengan menggunakan bantuan Cakram Genetika, dengan didasarkan pada 6 ciri-ciri yang telah ditentukan:
Lingkaran pertama : ciri-ciri daun telinga (menggantung/menempel),
Lingkaran kedua : ciri-ciri lidah (bisa melipat/tidak bisa melipat),
Lingkaran ketiga : ciri-ciri rambut (lurus/bergelombang),
Lingkaran keempat : ciri-ciri ibu jari (lurus/bengkok),
Lingkaran kelima : ciri-ciri alis (tebal/tipis),
Lingkaran keenam : golongan darah (A/B/AB/O)
Hasil pengamatan yang telah saya lakukan, menunjukkan bahwa masing-masing individu memiliki ciri yang berbeda-beda dengan individu lain berdasarkan pada ciri-ciri yang telah ditentukan sebelumnya. Walaupun ada juga beberapa individu yang memiliki 6 kesamaan ciri tersebut, namun setelah dicari kembali ciri-ciri yang lain tetap terdapat perbedaan ciri antar individu tersebut.
Pengamatan terhadap ciri-ciri yang dimiliki mahasiswa bernama Grandy memiliki skor yang sama dengan Ardi yang ditunjukkan oleh cakram genetika yaitu 54. Artinya mereka memiliki keenam ciri yang sama (yang telah ditentukan). Namun setelah diperhatikan kembali ciri-ciri fisik lain yang dapat membedakan masing-masing mahasiswa ini adalah bentuk hidungnya. Bentuk hidung Grandy tampak lebih mancung daripada bentuk hidung Ardi.
Mahasiswa bernama Achmad dan Thinus juga memiliki skor yang sama pada cakram genetika yaitu 56. Namun ciri fisik ketujuh yang mampu membedakan keduanya adalah bentuk muka Thinus terlihat lebih lonjong dibandingkan dengan bentuk muka yang dimiliki Achmad.
Cakram genetika yang menunjukkan skor 88 ada dua mahasiswa yaitu Winda dan Muhammad Arief. Namun sangat terlihat jelas bahwa dari dua mahasiswa ini terdapat perbedaan jenis kelamin. Winda memiliki jenis kelamin perempuan sementara Arief berjenis kelamin laki-laki.
Astuti dan Ulfa memiliki kesamaan dari keenam ciri-ciri yang telah diamati, dengan ditunjukkan pada cakram genetika memiliki skor 97. Sangatlah sulit ketika saya mengamati ciri ketujuh yang mampu menunjukkan perbedaan ciri fisik dari keduanya. Namun setelah diamati dengan seksama, ada tidaknya lipatan di dagu mampu menunjukkan perbedaan diantara mereka. Dagu Astuti tidak ditemukan lipatan sementara Ulfa memiliki sedikit lipatan di dagu.
Skor pada cakram genetika yang menunjukkan angka 93 ada tiga mahasiswa, yaitu Anggi, Tutut, dan Sari. Perbedaan yang nampak jelas ditunjukkan adalah jenis kelamin. Tutut memiliki jenis kelamin laki-laki, sementara Anggi dan Sari adalah perempuan. Sedangkan ciri lain yang membedakan antara Anggi dengan Sari adalah terdapat pada bentuk dagunya. Anggi memiliki bentuk dagu sedikit lancip sedangkan Sari memiliki bentuk dagu yang tidak lancip. Jadi jelaslah bahwa ketiga mahasiswa tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda diluar keenam ciri yang telah disebutkan di atas.
Pada cakram genetika yang menunjukkan skor 82 adalah Shinta dan Hafis. Namun nampak sangat jelas ketika keduanya disejajarkan, bahwa badan Hafis lebih tinggi dibandingkan badan Shinta.
Dan mahasiswa terakhir yang memiliki keenam ciri-ciri yang sama adalah Ajeng dan Putri. Keduanya menunjukkan skor 66 pada cakram genetika. Ciri ketujuh yang dapat menunjukkan perbedaan diantara keduanya adalah dapat dilihat dari bentuk mukanya. Bentuk muka yang dimiliki Ajeng terlihat lebih kotak daripada bentuk muka Putri.
Secara umum, dari sebanyak 39 mahasiswa Kimia kelas E memiliki ciri yang berbeda-beda. Meskipun ada beberapa mahasiswa yang memiliki kesamaan dari keenam ciri-ciri yang telah disebutkan di atas. Namun pada akhirnya setelah diamati kembali dengan teliti, terdapat ciri-ciri ketujuh yang menunjukkan adanya perbedaan masing-masing individu yang mampu dilihat dari sifat fenotipnya. Hal ini telah jelas dengan tegas membuktikan keanekaragaman (biodiversity) yang terjadi manusia.
KESIMPULAN
Keanekaragaman genetik pada manusia dapat diamati dengan berdasarkan pada pengamatan fenotip. Fenotip dapat dikatakan sebagai karakteristik atau ciri-ciri yang dapat diukur atau sifat yang nyata yang dimiliki oleh organisme. Ciri itu tampak oleh mata, seperti warna kulit, bentuk hidung, tekstur rambut, dll.
Gejala-gejala fenotip dapat diamati dengan indera kita terutama mata, sebagai contoh adalah:
Daun telinga (menggantung/menempel),
Lidah (bisa melipat/tidak bisa melipat),
Rambut (lurus/bergelombang),
Ibu jari (lurus/bengkok),
Alis (tebal/tipis), dll.
DAFTAR PUSTAKA
Cummings and Michael R. 2011. Human Heredity: Principles and Issues. 9th ed. New York: Brooks/Cole Cengage Learning.
George, F and H. George. 2005. Schaums Outline of Biology. 2nd ed. Jakarta: Erlangga.
Prawirohartono, Slamet. 2003. Sains Biologi 1. Jakarta: Bumi Aksara.
Sianipar, Prowel. 2010. Mudah dan Cepat Menghafal Biologi. Yogyakarta: Pinus.
Stansfield and William D. 1983. Genetika. 3rd ed. Jakarta: Erlangga.
Starr, Cecie, and Beverly McMillan. 2010. Human Biology. 8th ed. New York: Brooks/Cole Cengage Learning.
_____. 2014. Keanekaragaman Pada Manusia. [Online]. Tersedia: http://hasbimuhamad.wordpress.com/2014/03/02/laporan-praktikum-genetika-keanekaragaman-pada-manusia/. [28 September 2014].
DISKUSI
Apakah ada seseorang di kelas Anda yang mempunyai kesamaan terhadap ke enam ciri-ciri tersebut? Yang berarti mempunyai angka yang sama dengan yang Anda punyai? Jika ada, dapatkah Anda dapat menentukan ciri-ciri ke tujuh yang dapat membebaskan Anda?
Jawab:
Di dalam kelas saya (Kimia E 2014) tidak ada yang memiliki kesamaan dengan saya (skor 86) terhadap ciri-ciri yang telah ditentukan pada cakram genetika.
Bagaimana ciri-ciri seseorang dengan angka 73 dapat berbeda dengan orang lainnya yang mempunyai angka 56?
Jawab:
Kemungkinan perbedaan ciri-ciri seseorang dengan angka 73 dengan seseorang dengan angka 56 berdasarkan cakram genetika yang saya gunakan, ditunjukkan pada tebel berikut:
Ciri-ciri
Indeks 73
Indeks 56
Daun telinga
Menggantung
Menempel
Lidah
Tidak bisa melipat
Bisa melipat
Rambut
Bergelombang
Lurus
Ibu jari
Bengkok
Lurus
Alis mata
Tipis
Tebal
Golongan darah
A
O
Bagaimana ciri-ciri seseorang dengan angka 46 dapat berbeda dengan orang lainnya yang mempunyai angka 80?
Jawab:
Kemungkinan perbedaan ciri-ciri seseorang dengan angka 46 dengan seseorang dengan angka 80 berdasarkan cakram genetika yang saya gunakan, ditunjukkan pada tebel berikut:
Ciri-ciri
Indeks 46
Indeks 80
Daun telinga
Menempel
Menggantung
Lidah
Bisa melipat
Tidak bisa melipat
Golongan darah
B
O
Coba laporkan melalui beberapa kelompok individual di dalam kelas Anda untuk sejumlah ciri-ciri lainnya!
Jawab:
Ciri-ciri lainnya yang diamati, antara lain:
Hidung (mancung/tidak mancung),
Muka (lonjong/tidak lonjong),
Jenis kelamin (laki-laki/perempuan),
Lipatan di dagu (ada/tidak),
Dagu (lancip/tidak lancip),
Badan (tinggi/pendek),
Muka (kotak/tidak kotak).
Apabila pada suatu kecelakaan pesawat terbang, dua orang laki-laki dan dua orang perempuan masing-masing berturut-turut mempunyai angka 36, 40, 44, dan 48 dapat selamat dan tinggal pada suatu pulau yang tidak berpenghuni, terpisah secara populasi dengan lainnya. Ciri-ciri apa yang tidak Anda dapatkan pada populasi di pulau ini, yang ada di kelas Anda?
Jawab:
Ciri-ciri
Indeks 36
Indeks 40
Indeks 44
Indeks 48
Telinga
Menempel
Menempel
Menempel
Menempel
Lidah
Melipat
Melipat
Melipat
Melipat
Rambut
Gelombang
Gelombang
Gelombang
Gelombang
Ibu jari
Lurus
Lurus
Bengkok
Bengkok
Alis
Tipis
Tebal
Tipis
Tebal
Gol. Darah
O
O
O
O
Ciri-ciri yang tidak ditemukan di pulau ini namun terdapat di kelas Kimia E 2014 adalah:
Daun telinga yang menggantung,
Lidah yang tidak bisa melipat,
Rambut yang lurus,
Golongan darah A, B, atau AB.