Laporan Praktikum Praktikum ke-3 Februari 2017
Hari,tanggal: 27
Teknik Teknik Persiapan Persiapan dan "unanti,#$
Dosen : Dr Dr Dr!
Persiapan Pas%a &perasi (nda! )#s%
dr! Henn' dr! Her'u dianto
*ibo+o dr! Tett' aruna+ati
PEMBUAT PEMBUATAN TAMPON DAN TEKNIK OPERASI
elompok . D+ik' D+ik' /amad!an /amad!an 3P11.00 3P11.00 )ndri Tata Tata #arta
3P11.02. 3P11.037
&*i $ania Fa!ren Fa!ren 3P11.03 $inta / "inting 3P11.0. )nggi )gustian
3P21.01
PROGRAM KEAHLIAN PARAMEDIK VETERINER
PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017 PENDAHULUAN
Bedah atau pembedahan (Bahasa Inggris: surgery Inggris: surgery,, Bahasa Yunani: cheirourgia "pekerjaan cheirourgia "pekerjaan tangan") adalah spesialisasi dalam kedokteran yang mengobati penyakit atau luka dengan operasi manual dan instrumen. Ahli bedah ( surgeon) surgeon) dapat merupakan dokter, dokter gigi, atau dokter hewan yang memiliki spesialisasi dalam bidang ilmu bedah. Ilmu bedah adalah salah satu abang ilmu kedokteran yang mengembalikan !ungsi anatomi normal dengan ara pembedahan. Alat bedah adalah alat yang diranang dan digunakan untuk kegiatan pembedahan, seperti membedah hewan, baik kulit, organ, ataupun jaringan lainnya. eorang dokter hewan sangat penting mengetahui jenis#jenis alat bedah, !ungsi serta ara penggunaannya. $leh karena itu diperlukan pengenalan terhadap alat#alat bedah, baik alat bedah yang kon%ensional maupun yang modern. modern. Agar nanti ketika diperlukan diperlukan suatu tindakan tindakan bedah seorang seorang dokter dapat memakai alat yang dibutuhkan dengan tepat. &alam praktikum kali ini akan dikenalkan alat#alat bedah minor dan ara penjaitan pada suatu organ hewan yang digunakan dalam proses pembedahan. ela elain in alat alat#a #ala latt beda bedah h mino minorr juga juga dipe diperk rken enal alka kan n apa apa ara ara pemb pembua uata tan n tamp tampon on bedah.'ampon adalah sumbat yang terbuat dari kain kasa dengan atau tanpa obat untuk menghentikan perdarahan saat melakukan tindakan pembedahan. &alam praktikum kali ini akan dibuat tampon dengan ukuran besar,keildanpersegi menggunakan kapas serta tampon kain kasa tanpa menggunakan kapas. 'ujuan dari praktikum ini adalah, mahasiswa dapat mengetahui alat bedah minor yang digunakan pada pembedahan. ahasiswa dapat mengetahui ara penjaitan dan jenis#jenis dasar penjaitan.
HASIL
4ama a!itan $eder!ana
"ambar
Fungsi 5ntuk men6a!it 6arigan bagian luar 5ntuk men6a!it kuit
a!itan ontinous
5ntuk men6a!it 6aringan bagian luar luar 5ntuk men6a!it luka 'ang lebar
a!itan $ubkutis
5ntuk men6a!it bagian dalam kulit enang tidak terli!at
PEMBAHASAN
'ampo 'ampon n adalah adalah sumbat sumbat yang terbuat terbuat dari dari kain kain kasa kasa dengan dengan atau atau tanpa tanpa obat obat untuk untuk menghen menghentik tikan an perdar perdarahan ahan saat saat melaku melakukan kan tindak tindakan an pembeda pembedahan. han. 'ampon ampon atau atau kassa kassa lipat lipat diperlukan dalam setiap tindakan pembedahan, hal ini didasarkan oleh !ungsi tampon itu sendiri yaitu media menghapushamaan lewat usapan antibiotik, maupun mengurangi atau menyerap darah darah dan airan airan yang yang keluar keluar dalam dalam pembeda pembedahan han sehing sehingga ga tidak tidak mengga mengganggu nggu pengli penglihata hatan. n. ungsi tampon adalah untuk menekan sumber perdarahan dari luka bekas operasi. 'ampon akan mengembang , saat menyerap airan . *enghentian pendarahan dapat dilakukan dengan beberapa ara dan salah satunya dengan *ressure+'ekanan. Ini hanya bere!ek pada pendarahan yang keil (kapiler) yang bisa dihentikan dengan tekanan. 'ekanan dilakukan dengan menekan tempat pendarahan dengan tampon (kapas yang steril) terjadi pada permulaan pendarahan. saha hemostase dengan tampon dalam suatu operasi harus dilakukan setahap demi setahap misalnya operasi pada perut, maka mula#mula harus mengatasi mengatasi pendarahan pendarahan kulit (hentikan (hentikan dulu seara sempurna), sempurna), kemudian atasi pendarahan pendarahan pada ototnya dan menyusul kemudian atasi pendarahan pada pembuluh darahnya. -emostase yang dilakukan dengan ara tampon memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan ara lain karena tidak akan disertai adanya kerusakan jaringan atau benda asing.'ampon dibuat dari kasa padat berbentuk bulat atau kubus dengan diameter sekitar m. 'ampon bedah terdiri dari beberapa bentuk antaranya, tampon segi empat dengan lipatan kain kasa serta tampon yang beri kapas padat yang dibalut dan dibentuk bulat besar maupun kei. /ara membuat tampon kosong segi empat yaitu kasa dibentuk persegi panjang lalu dilipat sisi kassa yang dekat dengan badan kearah menjauhi badan, dan lipaan sisa kassa yang jauh dari badan ke arah mendekati badan. 0emudian lipat kassa sisi kiri kearah tengah, dan kassa sisi kanan kearah tengah. 1alu kedua lipatan kasa sisi kiri dihubungkan kearah sisi kanan (atau sebaliknya). 1alu ara membuat tampon bulat besar ataupun keil yaitu kapas dibuat bulat dengan ukuran besar atau kei dan padat, lalu kapas tersebut diletakan di ujung kassa berbentuk persegi. 0assa digulung hinggga menutupi kapas seara padat, kemudian sisi kiri dan kanan kassa tersebut diikat dibagian tengah gulungan kapas tersebut. eelah itu sisa ikatan kassa tersebut dirapihkan dengan gunting.
Te!nik Te!nik men6a!it 'ang sesuai dibutu!kan untuk mendapatkan !asil 'ang 'ang baik baik dalam dalam pemb pembed eda! a!an an kuli kulit t Hasi Hasill post postope opera rasi si deng dengan an desai desain n
tertutup 'ang %antik dapat memba!a'akan 6ika te!nik 6a!itan 'ang dipili! tidak benar atau 6ika 6a!itann'a terlalu sedikit $ebalikn'a, 6ika 6a!itann'a terlalu ban'ak 6uga tidak bisa dibenarkan $elain itu, insisi 'ang kurang baik pada pada kuli kulitt dengan dengan tu6uan tu6uan untuk untuk merega meregangk ngkan an garis garis teganga tegangan n kulit kulit dan pengangkatan 6aringan 'ang terlalu ban'ak serta perkiraan batas 'ang tidak kuat kuat dapat dapat memba membatas tasii tindak tindakan an a!li a!li beda! beda! dalam dalam penutu penutupan pan luka luka dan pen6a! pen6a!ita itan n Pegang egang 6aring 6aringan an se%ara se%ara !ati-! !ati-!ati ati dan lembut lembut kare karena na dapat dapat mengoptimalkan pen'embu!an luka8#%"inness L, /ussell /ussell # $urgi%al Pearl 2009 Pemili!an Pemili!an te!nik 6a!itan tergantung pada 6enis dan lokasi anatomi luka, ketebal ketebalan an kulit, kulit, dera6at dera6at ketegang ketegangan, an, dan !asil kosmetik kosmetik 'ang diinginkan diinginkan Penempa enempatan tan 6a!ita 6a!itan n 'ang 'ang baik baik membu membutu! tu!kan kanper perkir kiraan aan batas batas luka luka 'ang 'ang tepat, tepat, 'ang membantu membantu meminim meminimalkan alkan dan men'ebark men'ebarkan an tegangan tegangan kulit kulit (*er (*ersi silu luka ka pent pentin ing g dila dilaku kuk kan untu untuk k mema memaksi ksima malk lkan an perk perkir iraa aan n bagi bagian an epide piderrmal kulit ulit (*e (*ersi rsi ini ini dil dilakuk akukan an unt untuk meminima nimallkan resi esiko pembentuk pembentukan an s%arseku s%arsekunder nder dan kontraks kontraksii 6aringan 6aringan selama selama pen'embu!an pen'embu!an ias iasan an'a 'a,, in*e in*ers rsii tida tidak k dila dilaku kuka kand ndan an !al !al ini ini tida tidak k menu menuru runk nkan an resik esiko o !ipertro s%ar pada pasien 'ang rentan dengan resiko ini(liminasi ruang mati, mati, pemuli!an pemuli!an bentuk anatomi anatomi alami, alami, dan meminima meminimalkan lkan bekas 6a!itan 6a!itan 6uga penting dalam mengoptimalkan mengoptimalkan !asil kosmetik kosmetik dan;ungsional luka 8Fe+kes L 19
1.1
TEHNIK JAHITAN
1a!itan
kemungk ungkiinan nan pemb pembe entuk ntukan an s% s%ar ar seba sebaga gaii pem pembias biasan an pen'embu!an 8&lbri%!t $ 20039 8Li!at gambar di ba+a!9>
luka uka
sela selam ma
"ambar : Pen6a!itan dengan 6a!itan interuptus seder!ana "ambar pada ba+a! kanan memperli!atkan 6a!itan 'ang men'erupai labu dengan e*ersi maksimal $e%ara umum, 6a!itan !arus ditempatkan se%ara datar se!ingga batas luka akan bertemu pada le*el 'ang sama untuk meminimalkan meminimalkan kemungkinan misma mismat%! t%!ed ed pada pada batas batas luka luka 'ang 'ang tinggi tinggi 8%onto 8%onto!n' !n'a, a, saat saat melangk melangka!9 a!9 #eskipun demikian, ukuran 6a!itan !arus diambil dari 2 bagian luka dengan memo memodi dik kas asii 6ara 6arak k inse insers rsii need needle le dari dari bata batas s luka luka,, 6ara 6arak k need needle le saat saat dik dikelua eluarrkan dar dari bata atas luka, uka, dan dan kedal edalam aman an 6a!i a!itan tan 'ang ang diam diambi bil l Penggun enggunaan aan ukura ukuran n needle needle 'ang 'ang berbed berbeda a pada pada setiap setiap bagian bagian luka luka dapat dapat memberikanbatas ketebalan dan tinggi 6a!itan 'ang asimetri dengan 6a!itan sebelumn'a a!itan ke%il dapat digunakan untuk menempatkan 6a!itan pada batas luka dengan dengan tepat tepat a!itan a!itan besar dapat digunakan untuk menurunk menurunkan an tekanan tekanan luka luka Tekanan ekanan 'ang sesuai,pen sesuai,penting ting dilakukan dilakukan untuk memastik memastikan an perkiraan luka dengan men%ega! strangulasi 6aringan 8&lbri%!t $ 20039 2a!itan ontinu $eder!ana a!itan kontinu seder!anamerupakan seder!anamerupakan bagian 6a!itan 'ang tidak interuptus dari 6a!itan interuptus seder!ana a!itan ini dimulai dari 6a!itan inte interu rupt ptus us sede seder! r!an ana, a, 'ang 'ang diik diikat at namu namun n tida tidak k dipo dipoto tong ng $ela $elan6 n6ut utn' n'a, a, lak lakukan ukan inse insers rsii pada pada kedua edua bata batas s luka luka tanp tanpa a meng mengik ikat at dan dan memo memoto tong ng benang pada setiap ak!ir 6a!itan a!itan ini diselesaikan dengan men'impul pada bagianterak!ir pada ak!ir garis 6a!itan a!itan !arus diberikan ruang, dan tekanan !arus disebarkan di sepan6ang garis 6a!itan $impulan dilakukan dengan mengikat antara benang ak!ir 'ang tersisa dengan lubang benang
'ang dibuat pada 6a!itan terak!ir "ambar di ba+a! merupakan gambaran garis 6a!itan kontinu 8&lbri%!t $ 20039
3a!itan $ubkutikuler ontinu a!itan subkutikuler subkutikuler kontinu merupakan 6a!itan matras !ori?ontal kontinu 'ang berbentuk tenggelam a!itan ini dilakukan dengan membuat 6a!itan !ori?ontal mele+ati papil dermis 2 bagian luka se%ara tertukar 8)dams , )n+ar , @rone D), )lam # 20039 Pada 6a!itan ini tidak terli!at tanda 6a!itan dan kemungkinan 6a!itan ini dibiarkansampai beberapaminggu 8li!at 6a!itan di ba+a!9
1.2 NEEDLE
4eedle terdiri atas 3 bagian 56ungn'a berbentuk ta6am dan ber;ungsi untuk untuk penetr penetrasi asi 6aring 6aringan an odi odi merupa merupakan kan bagian bagian tenga! tenga! needle needle agian agian ba+a! merupaka akan bagian paling tebal 'ang ang merupakan tempat menempeln'a benangPada pembeda!an kulit, terdapat 2 6enis needle 'ang digunakan, 'akni needle pemotong dan needle pemotong terbalik edua 6enis needle ini memiliki badan berbentuk segitiga 4eedle pemotong memiliki batas ta6am pada bagian dalam lengkungann'a 'ang ber!ubungan
langsu langsung ng ke batas batas luka luka 4eedle 4eedle pemoto pemotong ng terbal terbalik, ik, memil memiliki iki batas batas ta6am ta6am pada lengkungan luarn'a 'ang ber!ubungan langsung dengan batas luka, 'ang menurunkan resiko tarikan benang pada 6aringan 8/atner D, 4elson /, o!nson T# 19 5ntuk alasan ini, needle pemotong terbalik lebi! sering digu diguna nak kan pada pada pemb pembed eda! a!an an kulit ulit6i 6ik ka diba diband ndin ingk gkan an deng dengan an need needle le pemotong 8Li!at "ambar di ba+a!9
4eedle 4eedle !older !older diguna digunakan kan untuk untuk mengg menggeng enggam gam pada bagian bagian dis distal tal badan badan needle, dengan 6arak A -B dari u6ung needle, tergantung pada ken'amanan dokter 4eedle !older ditekan dengan rapat sampai pada rat%!et pertama 4eedle 4eedle !older !older 6angan 6angan terlal terlalu u dirapat dirapatkan kan terlal terlalu u kuat, kuat, ole! ole! karena karena dapat dapat merusak needle dan needle !oldern'a 4eedle dipegang se%ara *ertikal dan longitudinal tegak lurus ter!adap needle !older 8li!at gambar di ba+a!9
4eedle dipegang se%ara *ertikal dan longitudinal tegak lurus ter!adap needle !older Penempatan needle 'ang sala! pada needle !older dapat men'e men'ebabk babkan an needle needle menek menekuk, uk, sus susa! a! dalam dalam penetr penetrasi asi kuli kulit, t, serta serta sudut sudut 'ang terbentuk saat penusukan 6aringan tidak memuaskan 4eedle !older digun digunak akan an deng dengan an meng menggu gunak nakan an ibu ibu 6ari 6ari dan dan 6ari 6ari mani manis s pada pada luban lubang g !andlen'a dan dengan menempatkan 6ari telun6uk pada titik needle !older
untuk mendapatkan stabilitas Pegangan alternati;, needle !older dipegang dengan menggunakan telapak tangan untuk meningkatkan keterampilan keterampilan $aat pen6a!itan pen6a!itan dilakukan dilakukan,, 6aringan 6aringan !arus distabilis distabilisasi asi $tabilisasi $tabilisasi ini dapat mengunakan beragam alat misaln'a klem 6aringan baik 'ang bergigi maup maupun un 'ang 'ang tida tidak k atau atau skin skin !ook !ook 'ang 'ang dapat dapat meng mengge geng ngga gam m 6ari 6aring ngan an dengan dengan lembut lembut Pili Pili!an !an penggu penggunaan naan ini, ini, tergan tergantun tung g pada pada ken'a ken'aman manan an dokter 'ang melakukan tindakan Trauma 'ang besar !arus bisa di!indari untuk mengurangi mengurangi kemungk kemungkinan inan strangulas strangulasii 6aringan 6aringan atau nekrosisP nekrosisPinset inset dibutu!kan untuk menggenggam needle setela! penetrasi 6aringan ter6adi Lepas epaska kan n terl terleb ebi! i! da!u da!ulu lu need needle le !old !older er,, lalu lalu geng gengga gam m dan dan lak lakukan ukan stab stabil ilis isasi asi need needle le deng dengan an pise piset t #anu #anu*e *err ini ini dapat dapat menu menuru runk nkan an resik esiko o ke!il e!ilan anga gan n need needle le pada pada der dermis mis atau atau 6ari 6aring ngan an su subk bkut utan an #anu #anu*e *err ini ini ber berman; man;aat aat pada pada 6a!i 6a!ita tan n deng dengan an need needle le ke%il e%il pada pada area area ba!u ba!u,, dima dimana na needle dengan ukuran 'ang besar dibutu!kan untuk 6aringan ini ole! karena strukturn'a 'ang keras $aat penetrasi dilakukan, needle di tusuk dengan sudut sudut 0 dera6at dera6at ter!ad ter!adap ap kulit kulit,, dengan dengan memin meminima imalk lkan an ukura ukuran n luka luka dan naikkan e*ersi pada batas kulit 4eedle !arus diinsersi pada titik 1-2 mm dari batas luka, bergantung pada ketebalan kulit edalaman dan sudut 6a!itan bergantung pada te!nik 6a!itan 'ang digunakan $e%ara umum, 2 bagian benang men6adi %ermin, dan needle !arus dikeluarkan se%ara tegak lurus dari permukaan kulit 8/atner D, 4elson /, o!nson T# 19 1.3 INDIKASI
1 a!itan
berlebi!an berlebi!an pada penempel penempelan an kulit kulit $e%ara $e%ara teoritis, teoritis, te!nik 6a!itan 6a!itan kontinu kontinu sediki sedikitt menim menimbul bulka kan n s%ar s%ar 6ika 6ika dibandi dibandingk ngkan an dengan dengan 6a!ita 6a!itan n interu interuptu ptus s karena karena !an'a !an'a bebera beberapa pa pen'i pen'impu mpulan lan 'ang 'ang dilak dilakuk ukan an pada satu satu 6a!ita 6a!itan n #eskipun demikian, 6umla! insersi needle pada kedua 6a!itan ini tetap sama #an; #an;aat aat dari dari 6a!i 6a!ita tan n ini ini ter termasuk masuk inse insers rsii 6a!i 6a!ita tann nn'a 'a %uk %ukup %epat %epat dan perkiraan batas luka lebi! tepat, 6ika dibandingkan dengan 6a!itan interuptus seder!ana erugiann'a termasuk kemungkinan dapat meninggalkan bekas luka berupa tanda silang 8%ross!at%!ing9 /esiko de!isensi dapat ter6adi 6ika ba!an 6a!itan ruptur, ruptur, kesulit kesulitan an dapat ter6adi pada pen'esuai pen'esuaian an kelurusan kelurusan garis 6a!itan, dan dapat mengerutkan garis 6a!itan ketika 6a!itan dilakukan pada kulit 'ang tipis 3a!itan $ubkutikuler $ubkutikuler ontinu ontinu a!itan subkutikuler subkutikuler kontinu berman;aat pada daera! dengan tekanan mini minima mal, l, ruan ruang g mati mati dapa dapatt diel dielim imin inas asi, i, dan dapa dapatt meng meng!a !asi silk lkan an !asi !asill kosme kosmetik tik 'ang 'ang terbai terbaik k seper seperti ti 'ang 'ang diingi diinginka nkan n &le! &le! karena karena epider epidermis mis dipenetrasi !an'a pada a+al dan ak!ir garis 6a!itan a!itan subkutikuler e;ekti; mengeliminasi resiko bekas luka %ross!at%!ing 8tanda silang9 a!itan ini tidak meng!asilkan kekuatan luka signikan, meskipun demikian 6a!itan ini dapat memperkirakan batas luka #eskipun demikian, 6a!itan subkutikuler subkutikuler merup merupaka akan n 6a!ita 6a!itan n terbai terbaik k untuk untuk luka luka 'ang 'ang tekanan tekanann'a n'a tela! tela! dielim dielimina inasi si dengan 6a!itan dalam dan memiliki perkiraan ketebalan 'ang sama pada batas luka 8)dams , )n+ar , @rone D), )lam # 20039
SIMPULAN
*ada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa alat perlengkapan bedah minor seperti gunting, needle holder, pinset anatomis, pinset sirugis dan alat tambahan benang dan jarum
meru merupak pakan an perl perlen engak gakapa apan n yang yang sang sangat at pent pentin ing g digun digunak akan an pada pada pros proses es pemb pembed edaha ahan n dan penjaitan suatu organ. 0etika proses pembedahan berlangsung, berlangsung, pentingnya pentingnya untuk menyiapkan menyiapkan tampon tampon yang persegi maupun bulat keil atau besar , dari beberapa maam tampon tersebut !ungsinya sama saja yaitu untuk menyerap suatu airan atau darah yang keluar pada proses pembedahan. &alam proses penjahitan dibagi beberapa jenis#jenis dasar penjaitan yang pertama adalah jaitan sederhana, keduajaitan ontinous, ketiga trans%ersal dan keempat longutidinal dari beberapa jenis dasar penjaitan tersebut semuanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing# masing.
DAFTAR PUSTAKA
Adams B, Anwar 2, 3rone &A, Alam . 455. Techniques Techniques for Cutaneous Sutured Closures: Closures: Variants and Indications. Indications. emin /utan ed urg. &e 455644(7):58#98. edline;. ewkes 21. 9<<8. Antisepsis, anesthesia, hemostasis and suture plaement. In: Arndt, 1eboit, =obinson, 3introub, eds. /utaneous ediine and urgery. An integrated program in dermatology. *hiladelphia, *a: 3B aunders6 9<<8:94>#>. ?inness 21, =ussell . urgial *earl. 4558. A 4558. A Technique Technique for Placement of Buried Sutures. Sutures. 2 Am Aad &ermatol. 2ul 45586@@(9):94#7. edline;. $lbriht . 455. Biopsy Biopsy Techniques and Basic Excisions In: Excisions In: Bolognia 2, 2orio 2, =apini =, et al, eds.&ermatology. *hiladelphia, *a: osby6 455:448<#>8. =atner &, elson B=, 2ohnson '. 9<<7. Basic Basic Suture !aterials and Suturing Techniques Techniques emin &ermatol. ar 9<<769(9):45#8. edline;.