LAPORAN PRAKTIKUM ILMU KEBIDANAN DAN KEMAJIRAN DIAGNOSA KEBUNTINGAN MELALUI PALPASI PER REKTAL PADA SAPI
OLEH RONI ARTO KAPIDA 1409010006
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2016
BAB I TINJAUAN PUSTAKA
Kebuntingan adalah periode dari mulai terjadinya fertilisasi sampai terjadinya kelahiran normal (Soebandi, 1982), sedangkan menurut Frandson (1992) menyatakan kebuntingan berarti keadaan anak sedang berkembang didalam uterus sekor hean! Kembar dan "atio kelamin, #ama kebuntingan dan daya reproduksi, Kelenjar susu dan laktasi! $iasanya para peternak mendeteksi kebuntingan dengan memperhatkan tingkah ternak tersebut, apabila ternak telah dikainkan dan tidak terlihat gejala estrus maka peternak menyimpulkan baha ternak bunting dan sebaliknya! %amun &ara tersebut tidaklah sempurna dan sering terjadi kesalahan deteksi kebuntingan! 'enurut artorihardjo (1992), tidak adanya gejala estrus bias saja karena adanya &orpus luteum persistent atau ganngguan hormonal lainnya, hingga siklus birahi hean terganggu! emeriksaan kebuntingan ternak khususnya sapi, umumnya dilakukan dengan palpasi prerektal!
Sapi yang akan diperiksa kebuntingannya biasanya diamankan (mendapat perlakuan restrain) dengan mendapat palang kayu yang kuat bebas dari segi yang tajam pada bagian belakangnya! angan memakai glove yang diberi sabun yang tidak mengiritasi mukosa rektum saat tangan melakukan palpasi rektal! *ari tangan dikun&upkan seaktu hendak dimasukkan ke dalam rektum! Selanjutnya tangan didiamkan bila ada kontraksi rektum, dan dimasukkan kembali saat kontraksi terhenti! Sebagai indikasi baha ternak bunting dapat dikenali melalui tanda+tanda sebagai berikut 1! alpasi perektal terhadap &ornua uteri, teraba &ornua uteri membesar karena berisi &airan plasenta (amnion dan alantois)! 2! alpasi perektal terhadap &ornua uteri, kantong amnion! -! Slip selaput fetal, alanto+&orion pada penyempitan terhadap uterus dengan ibu jari dan jari telunjuk se&ara lues! .! erabaan dan pemantulan kembali fetus di dalam uterus yang membesar yang berisi selaput fetus dan &airan plasenta! /! erabaan plasenta! 0! alpasi arteri uterina media yang membesar, berdinding tipis dan berdesir (fremitus)! ('anan 2)!
$erikut ini adalah tanda+tanda kebuntingan pada sapi yang diidentifikasi se&ara perektal! abel 1 anda+tanda Kebuntingan pada Sapi!
$ulan
Keterangan Kornua sebesar bola oli, letaknya sudah sedikit tertarik ke rongga
-
perut, arteri uterina media jelas teraba dan terasa seperti desiran air mengalir, teraba kotiledon sebesar kedelai, membran fetus teraba! Fetus sudah masuk ke rongga abdomen dan sulit teraba! Serik teraba
/
seperti selang pipih, karena uterus tertarik ke rongga perut disebabkan karena berat fetus dan olume amnion bertambah olumenya! lasentom teraba sebesar uang seratus rupiah, fremitus arteria uterina media teraba mendesir dengan pembuluh darah yang sebesar sedotan! osisi fetus sudah kembali sejajar dengan pelis, osifikasi fetus sudah
0
teraba jelas, teraba adanya fremitus arteria uterina media! Serik terletak di depan tepi &ranial pubis dan hampir tegak lurus ke baah! Fetus sudah teraba tera&ak dan mulut, teraba adanya arteria uterina
3
media! 4jung kaki depan dan mon&ong fetus sangat dekat dengan rongga
9
pelis, pada akhir masa kebuntingan otot+otot sekitar tulang panggul kelihatan mengendur, ula sedikit membengkak dan lendir banyak keluar! era&ak, mulut, ukuran fetus semakin membesar dan fremitus arteria uterina media semakin jelas!
Sumber oelihere (198/)
ada pemeriksaan kebuntingan dengan metode palpasi prerektal pembesaran esika urinaria akibat penuh berisi urine hampir sama besarnya dengan kebuntingan - bulan! etapi fremitus, asimetris tidak dijumpai! Sebaiknya esika urinaria dikosongkan sebelum mengadakan palpasi
rektal, dengan massage dinding esika urinaria! 5al ini dapat menjadi kesalahan saat melakukan diagnose kebuntingan pada ternak! ernak tidak bunting tetapi disangka bunting oleh peternak! 6iferensial diagnose lain dari kebuntingan adalah 1! $irahi tidak kembali selain kebuntingan, birahi bisa juga tidak kembali karena anestrus dengan adanya hipofungsi oarium, 7# kista, luteal kista, endometritis dan piometra! 2! $esarnya perut besarnya perut tidak selalu menunjukkan kebuntingan, seperti mola hydatigina (bunting anggur)! -! umor usus jarang pada sapi, biasanya dalam bentuk malignant lymphoma, leyomyoma dan &arsinoma! Konsistensi padat, tidak fluktuasi dan menetap pada satu lokasi! .! yometra kornua yang terinfeksi besar, ada nanah, maksimum sebesar kebuntingan -+. bulan! idak bertambah besar karena kornua uteri tidak seelastis seaktu bunting, keadaannya kaku! $iasanya kedua kornua sapi berisi &airan nanah! idak ada fremitus, tidak ada karunkula! /! s&ites besarnya perut biasanya simetris!
BAB II METODE KERJA
2!1! lat dan $ahan
2!2!
lat Sarung tangan plasti& • erepa&k • :mber • $ahan Sabun • ir bersih • 'etode kerja ada praktikum ini dilakukan palpasi dengan menggunakan metode perre&tal! 1! raktikan menggunakan erepa&k dan sepatu boot pada saat praktikum 2! 'enggunakan sarung tangan plasti& -! Sebelum digunakan, sarung tangan plasti& dibasahi dengan air lalu digosok dengan sabun yang berfungsi sebagai peli&an;lubrikan .! alpasi prerektal dilakukan + 'asukkan tangan dgn posisi dikepal;dikun&upkan ke dlm re&tum + $anyak fe&es keluarkan dgn posisi tangan tetap di dlm re&tum + 5ean merejan 6iam, tunggu sampai relaks kembali lanjutkan + 'erejan terlalu lama 'asukkan tangan sedalam mungkin ke arah ruang
+
abdomen lalu ditarik kembali ke belakang rahkan tangan ke bagian baah re&tum untuk mendapatkan;meraba alat kelamin 7ari saluran reproduksi yg paling mudah dikenali Seriks • :mban seriks dan lanjutkan pemeriksaan organ reproduksi lain •
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
-!1 5asil ada saat melakukan palpasi prerektal yang dapat dirasakan dari organ reproduksi sapi adalah • •
Seriks Fetal membrane slip
6engan demikian dapat disimpulkan baha sapi sedang dalam keadaan bunting dengan usia kebuntingan 0 bulan!
-!2 embahasan
6iagnosa Kebuntingan ada Sapi 'elalui alpasi rerektal alpasi "ektal merupakan salah satu &ara untuk melakukan diagnosis kebuntingan dengan &ara tangan dimasukkan leat rektum untuk melakukan perabaan terhadap uterus ataupun oarium! rosedur ini paling tepat dilakukan oleh 6okter 5ean, setidaknya karena penanganan uterus yang tidak benar pada masa aal kebuntingan dapat mengganggu perkembangan fetus dan kadang kadang dapat mengakibatkan kematian fetus! ujuan dari palpasi ini adalah untuk mendeteksi adanya pembesaran uterus yang bunting dengan ditandai adanya isi fetus! rosedurnya adalah palpasi uterus melalui dinding rektum untuk meraba pembesaran yang terjadi selama kebuntingan, fetus atau membran fetus! eknik ini baru dapat dilakukan pada usia kebuntingan di atas - hari!
Umu K!"u#$%#&'#
P!u"'+'# ,'#& T!-'.%
(Bu)'#*
ertama
4terus statis dengan 7# yang tumbuh pada satu oarium
Kedua
embesaran tanduk uterus karena adanya &airan fetus
Ketiga
4terus mulai turun, fetus teraba 4terus berada pada lantai abdominal, fetus sulit teraba,
Keempat+Ketujuh
&otiledondiameter 2+/&m teraba pada dinding uterus, arteri uterinamedia hypertrofi dan terjadi fremitus
Ketujuh+menjelang akhir
7otyledon, fremius dan bagian dari fetus dapa t diraba
abel 2! 6iagnosa Kebuntingan pada Sapi dengan alpasi "e&tal ada umur kebuntingan muda dapat ditemukan beberapa perubahan di dalam uterus yang meliputi penipisan dinding uterus dan pengumpulan &airan allantois di dalam kedua tanduk kornua yang mulai dapat ditemukan pada umur kebuntingan 8 minggu! ada sapi dara fremitus dalam arteri uterina media mulai dapat dideteksi pada umur kebuntingan 1- minggu! Kotiledon mulai dapat ditemukan pada umur kebuntingan 1- + 10 minggu! Kotiledon pertama kali dapat dikenali melalui palpasi rektal pada umur kebuntingan antara -+. bulan! anda+tanda yang sering dipakai selama memeriksa kebuntingan pada sapi dengan palpasi rektal yaitu beberapa ukuran dan posisi uterus dapat dipakai juga membantu menentukan umur kebuntingannya antara lain •
Kebuntingan -,/+. bulan Kedudukan uterus yang bunting belum men&apai dasar rongga abdominal sehingga masih bisa dirangkul dengan 1 telapak tangan dengan masing+masing jari tangan terbuka ditambah pula masih terdapat kelebihan uterus bunting yang tidak terangkul oleh telapak tangan! lasentum sebesar 1 ruas jari telunjuk dapat diraba dan fetus yang semakin aktif bergerak menyentuh+nyentuh telapak tangan kita betul+betul
dapat dirasakan fremitus arteri uterine media untuk pertama kalinya dapat dirasakan hingga akhir kebuntingan! •
Kebuntingan / bulan Fetus tidak bisa diraba keseluruhan tubuhnya, hanya bagian anteriornya saja kalau situs longitudinal anterior dan bagian posteriornya saja bila situsnya longitudinal posterior! Kedudukan fetus didasar abdomen sebelah kanan, tapi belum men&apai kedudukan paling jauh dari aboral! la&entum teraba sebesar buah kemiri, fremitus arteri uterine terasa semakin deras!
•
Kebuntingan 0 bulan Fetus paling sering tidak dapat diraba sebab kedudukannya paling jauh ke oral didasar abdominal sebelah kanan! la&entom (karunkula dan kotiledon) terasa semakin besar (1 buah pala) setiap pla&entom yang berjumlah 8+1 buah! 6emikian pula fremitus (arterial thrill ) akan terasa semakin keras! alaupun hanya 2 gejala klinis yang dapat diraba tanpa dapat meraba foetus, ini sudah suatu pertanda baha kebuntingan berumur 0 bulan, sebab
•
Kebuntingan 3+9 bulan ada umur 3 bulan hingga 9 bulan tidak banyak tanda+tanda kebuntingan yang bisa dipakai untuk memisahkan diagnosa umur kebuntingan 3 bulan, 8 bulan, dan 9 bulan ke&uali tanda+tanda letak foetus pada 3 bulan, sudah kembali ke bagian anterior atau posterior dapat diraba! roporsi bagian foetus ini akan bertambah banyak dapat diraba bila kebuntungan sudah men&apai 8 bulan, dimana kaki dan kepala fetus sudah mengarah ke peli& brim, dan umur 9 bulan kaki depan (posisi anterior) sudah berada di rongga pelis, disamping itu dagu sudah mendarat diatasnya os pubis yang paling anterior! Fremitus dan pla&entom dapat diraba masing+masing makin kuat dan makin besar! Selain itu pada periode umur kebuntingan 8+9 bulan, ula sangat membengkak diikuti oleh keluarnya lendir transparan dari ula, dan pada aktu dalam keadaan berbaring labia mayor ula akan terbuka 'etode klinik sangat memuaskan untuk mendiagnosa kebuntingan apabila dalam palpasi dapat ditemukan kantong amnion di dalam uterus! Kantong amnion dapat
dipalpasi pada umur kebuntingan / minggu dan &ara ini telah digunakan oleh beberapa operator dalam mendeteksi kebuntingan dan menentukan umur kebuntingan! erubahan yang terjadi di dalam uterus pada umur kebuntingan diatas tiga bulan, baha seriks dalam keadaan tertarik ke arah pinggir pelis dan sementara karena berat turun ke lantai pelis! Fetus men&apai abdomen pada umur kebuntingan antara /+ 3 bulan! Fetus dapat dipalpasi pada umur kebuntingan 12 + 10 hari dan dalam prakteknya lebih dari /> dapat dilakukan, alaupun dalam kasus lain mungkin fetus tidak dapat dipalpasi!
6iagnosa Kebuntingan pada Sapi berdasarkan ?ndikasi #uar $erhentinya gejala+gejala birahi sesudah ?$ atau kain alam sudah bisa menandakan adanya kebuntingan, akan tetapi tidak berarti baha 1> akan terjadi kebuntingan! 6apat terjadi kelalaian atau tidak memperhatikan gejala birahi alaupun tidak terjadi kebuntingan! Kematian embrio dini atau abortus mungkin saja dapat terjadi! erubahan+perubahan patologis dapat terjadi didalam uterus seperti myometra, sista oarium bisa menyebabkan kegagalan birahi! ada ternak sapi betina bunting mukosa aginanya berarna agak pu&at dan kelenjar ambing terlihat mulai membesar! Selain itu, adanya tingkah laku seperti bertambah tenang, lamban dan hati+hati dalam pergerakannya sesuai dengan bertambahnya umur kebuntingan merupakan indikasi luar dari pemeriksaan kebuntingan tersebut! ada minggu terakhir kebuntingan ada ke&enderungan pertambahan berat badan! ada akhir kebuntingan ligamentum pelis mengendur, terlihat legokan pada pangkal tulang ekor, oedema dan relaksasi ula! ada umur kebuntingan 0 bulan keatas gerakan fetus dapat dipantulkan dari dinding luar perut! Fetus teraba sebagai benda padat dan besar yang tergantung berayun didalam struktur lunak perut (abdomen)!
DAFTAR PUSTAKA
artorihardjo, Soebandi! 1982! ?lmu "eproduksi 5ean! 'utiara Sumber badi! *akarta! Frandson, "! 6! 1992! natomi dan Fisiologi ernak! 4niersitas @ajah 'ada ress! Aogyakarta! artorihardjo, S! 1992! ?lmu "eproduksi ernak :disi ke+-! Sumber idya! *akarta! oelihere '"! 198/! Ilmu Kebidanan Pada Ternak sapi dan Kerbau! Salemba *akarta 4niersitas ?ndonesia 'anan 6! 2! Ilmu Kebidanan Pada Ternak ! %angroe &eh 6arussalaam! 4niersitas Syahkuala