LAPORAN PRAKTIKUM III
Gekko gecko (Tokek)
Disusun Oleh :
DORA ASMAINI (09222015)
Dosen Pembimbing :
DIAN MUTIARA, M.Si
FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN TADRIS BIOLOGI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 2011
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Menurut bahasa Reptilia berasal dari kata reptum yang artinya merangkak, arti ini berkaitan dengan anggota-anggotanya yang bergerak dengan merangkak dan merayap pada habitatnya. Reptilia (binatang melata) adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin (poikiloterm) yang berarti suhu tubuhnya tidak tetap, berubah-ubah tergantung suhu lingkungan dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Beda reptilia dengan amphibia adalah melakukan perbiakan di darat. Tubuh reptil ditutupi oleh sisik-sisik atau plot-plot dari bahan tanduk. Menurut Brotowijoyo (1990), reptile adalah hewan darat atau terrestrial. Hanya ada sebagian reptil yang hidup di air, misalnya penyu. Seluruh hidupnya sudah menyesuaikan diri dengan kehidupan darat, tidak membutuhkan air lagi untuk pertumbuhan embrionya karena tidak memiliki tingkat larva. Kulit diselaputi sisik keras atau kepingan dari bahan tanduk. Pada yang bertubuh besar dibawah sisik ada kepingan tulang, untuk memperkuat daya perlindungan dilengkapi dengan eksoskelet, ekor panjang, jari-jari bercakar, bernafas dengan paru-paru saja, pembuahan di dalam tubuh dan ovipar. Kromatofora pada beberapa jenis dapat mengembang dan menguncup sehingga warna kulit berubah sesuai dengan keadaan lingkungan didekatnya. Kulit tidak memiliki lendir, anggota berjari lima dan beberapa jenis anggota hilang, memiliki kloaka, kemih dan beberapa jenis asam urat dalam fase padat bergabung dengan tinja dan keluar bersama-sama lewat dubur, tidak minum dan menyesuaikan diri hidup di tempat kering. Terdiri dari empat ordo yaitu Lacertillia (kadal), Ophidia (Ular), Chrocodilia (buaya) dan Chelonia (penyu). (Iskandar, 2000 in Dezimeutya, 2011). Reptilia merupakan hewan buas. Banyak yang merupakan pemangsa serangga (insektor). Giginya runcing, sering muncul kelenjar racun. Alat gerak reptile berupa kaki. Pada ular, kaki sudah hilang. Alat tubuh yang tidak tumbuh atau menjadi mengecil disebut rudimeter. Ada juga kaki yang berupa sirip untuk berenang (Djuhanda, 1982 in Dezimeutya, 2011).
Reptilia tubuhnya tertutup dengan sisik tanduk, kecuali ular, kebanyakan reptilia mempunyai cakar dan rusuk-rusuk yang digunakan untuk menyedot udara ke dalam paruparu. Columna vertebralis yang melekat pada gelang pinggul lebih kokoh daripada nenek moyangnya yang berupa amphibia. Padanya ada bagian-bagian dari jantung dan pembuluh darah yang bertalian merupakan struktur tunggal yang khas untuk kelas ini, tidak memberikan kepastian yang cukup untuk membedakan vertebrata lainnya (Iskandar, 2000 in Dezimeutya, 2011). Reptilia merupakan vertebrata yang paling banyak dan dominan serta mencapai puncak kejayaan diantaravertebratalainya. Reptilia telah muncul beberapa genera mulai dari yang kecil sampai yang besart, dari herbivora sampai karnivora, dan dari yang lamban sampai dengan yang lincah tersebara diberbagai macam habitat. Sejakwaktu itu reptilia menjadi besar dan kelassnya bermacam-macam.beberapa kelompok kembali kehabitat air menjadi perenang ulung, kelompok lain bahkan meyerbuudara. Oleh karena iutak mengherankan apabila reptilia pun menurunkan angota-anggota dari kelas lainya (Slamet, 2007). Berdasarkan studi fosil diyakini bahwa reptilia merupakan nenek moyang (ancestor, leluhur) dari kelas aves dan mamalia. Mereka memilii banyak bentukkekeluargaan yang nyatadanbertalian (Slamet, 2007). Gambar 1: seekor tokek (Gekko gecko)
I.2 TUJUAN Adapun tujuan kami melakukan praktikum pembedahan ikan nila dalam mata kuliah zoologi vertebrata ini antara lain sebagai berikut :
Untuk mengetahui bentuk morfologi reptilia yaitu bagian
–
bagian tubuh reptilia
khususnya species tokek rumah ( Gekko gecko).
Untuk mengetahui bentuk anatomi tokek rumah ( Gekko gecko), yang meliputi :
Bentuk cavum oris / lidah dan palatum
Bentuk topographi
Bentuk systema digestorium / sistem pencernaan.
Bentuk systema urogenitale / sistem alat-alat kelamin.
Bentuk otak / encephalon/otak.
Untuk melatih keterampilan dalam menggunakan khususnya dalam pembedahan hewan.
alat dan bahan praktikum,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kata Reptilia berasal dari kata
reptum
“
”
yang berarti melata. Cabang ilmu
pengetahuan alam yang mempelajari reptil adalah herpetologi. Reptilia merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan peru-paru. Ciri umum kelas ini yang membedakan dengan kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan pada beberapa anggota ordo atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas atau melakukan pergantian kulit baik secara total yaitu pada anggota Sub-ordo Ophidia dan pengelupasan sebagian pada anggota Subordo Lacertilia. Sedangkan pada Ordo Chelonia dan Crocodilia sisiknya hampir tidak pernah mengalami pergantian atau pengelupasan. Kulit pada reptil memiliki sedikit sekali kelenjar kulit (Zug, 1993 in Hidayat, 2009). Reptilia mengalami beberapa adptasi untuk kehidupan darat yang umumnya tidak ditemukan pada amphibia. Sisik yang mengandung protein keratin membuat kulit reptilia kedap air, sehingga mencegah dehidrasi di udara kering. Kulit berkeratin merupakan analog hewan vertebratadari kutikula berkitin pada serangga dan kutikula belilin pada tumbuhan darat. Karena reptilia tidak dapat bernapas melalui kulit yang kering, maka sebagian sebagian reptilia mendapatkan semua kebutuhan oksigennya melalui paru-paru. Banyak kura-kura yang menggunakan permukaan lembap pas kloakanya untuk pertukaran gas (Campbell at.al, 2003). Reptilia termasuk dalam vertebrata yang pada umumnya tetrapoda, akan tetapi pada beberapa diantaranya tungkainya mengalami reduksi atau hilang sama sekali seperti pada serpentes dan sebagian lacertilia. Reptilia yang tidak mengalami reduksi tungkai umumnya memiliki 5 jari atau pentadactylus dan setiap jarinya bercakar. Rangkanya pada reptilia mengalami osifikasi sempurna dan bernafas dengan paru-paru (Zug, 1993 in Hidayat 2009). Jantung Reptilia memiliki 4 ruang namun celah antar ventrikel kanan dan kiri tidak sempurna yang dinamakan
celah foramen panizzae yang menyebabkan terjadinya
percampuran darah. Pada jantungnya memiliki. Sebenanrnya hala inilah yang menyebabkan kelas reptilia berdarah dingin poikilotermik sehingga kebanyakan akan berjemur di siang hari untuk menjaga suhu tubuhnya. Mereka berburu di malam hari.
Reptilia menduduki tempat penting dalam rangkaian perkembangan hewan vertebrata, karena anatomi reptilia merupakan intennediate antara amphibia dan burung. Perbandingan struktur dan sifat-sifat fisiologis reptilia, amphibia dan burung sangat berimbang. (Slamet et.al, 2007). Dilihat dari ukuran lebih tubuhnya reptilia cukup beragam. Fosil reptilia terbesar yang pernah ditemukan adalah dinosaurus/ordo Saurichia, berukuran panjang mencapai 24 meter (80ft) dan dikenal sebagai binatang darat/ terestrial terbesar yang pernah diketahui. untuk jenis-jenis reptilia yang masih hidup hingga sekarang antaralain adalah ular phyton di Asia Tenggara yang panjang tubuhnya mencapai 10 meter (3,3ft), anaconda di maerika selatan yang panjangtubuhnya 9 meter (30ft), biawak komodo yang mencapai 3 meter (10ft) (slamet at.al, 2007). Mayoritas reptilia adalah ovipar (bertelur) meski beberapa spesies Squamata bersifat vivipar (melahirkan). Reptilia vivipar memberi makan janin mereka menggunakan sejenis plasenta yang mirip dengan mamalia. Saat ini Reptilia hidup diseluruh
benua kecuali
Antartika, dan kelas ini
dikelompokkanmenjadi 4 ordo, yaitu:
Ordo Crocodilia (buaya, garhial, caiman, dan alligator): 23 spesies
Ordo Sphenodontia (tuatara Selandia Baru): 2 spesies
Ordo Squamata (kadal, ular dan amphisbaenia ("worm-lizards")): sekitar 7.900 spesies
Ordo Testudinata (kura-kura, penyu, dan terrapin): sekitar 300 spesies
1. Rhynchocephalia Morfologinya mirip dengan anggota lacertilia dan panjang dewasanya mencapai 30 cm. Anggota ordo ini semuanya karnivora dan mencari makan di malam hari. Habitat hidupnya di air atau di daratan. Ordo Rhynchocephalia bereproduksi secara ovipar dengan fertilisasi internal. Telurnya ditempatkan dalam suatu lubang seperti kebanyakan anggota Kelas Reptilia lainnya dan menetas dalam waktu 1 tahun (Rodrigues, 2003 in Dezimeutya, 2011).
Anggota Ordo Rhynchocephalia mempunyai satu familia yaitu Sphenodontidae dan hanya satu genus Sphenodon. Genus ini terdiri dari dua spesies yaitu Sphenodon punctatus dan Sphenodon guntheri (Tuatara). Keduanya merupakan hewan endemik Selandia Baru (Zug, 1993, in Dezimeutya, 2011). 2. Testudinata. Anggota ordo ini memiliki ciri yang spesifik yaitu tubuhnya dilindungi oleh bangunan yang disebut cangkang atau tempurung. Dalam bahasa Indonesia, dikenal empat kelompok hewan yang termasuk bangsa ini, yaitu penyu ( sea turtle), labi-labi ( Shoftshell Turtle), Kura-kura air tawar ( Fresh water Turtle/ Terrapine), kura-kura darat ( Tortoise) ( Pough et. al, 1998 in Dezimeutya, 2011 ). Ekstremitasnya termodifikasi sesuai dengan habitat hidupnya. Untuk anggota Ordo Testudinata yang hidup di laut, ekstremitasnya termodifikasi menjadi bentuk seperti dayung untuk memudahkan hewan tersebut dalam bergerak di air (berenang). Sedangkan untuk anggota yang hidup di darat, alat geraknya termodifikasi menjadi bentuk batang atau tonggak, tanpa selaput dan untuk yang hidup pada habitat semiakuatik, terdapat selaput renang diantara jari-jarinya. Untuk hewan yang hidup di darat, jari-jarinya dilengkapi dengan cakar yang pada jantan, cakar ini lebih panjang yang fungsinya antara lain sebagai alat untuk berpegangan pada pasangannya pada saat kopulasi (Zug, 1993 in Dezimeutya, 2011). 3. Squamata Ordo Squamata dibedakan menjadi 3 sub ordo yaitu Subordo Lacertilia/ Sauria, Subordo Serpentes/ Ophidia dan Subordo Amphisbaenia. Adapun ciri-ciri umum anggota ordo Squamata antara lain tubuhnya ditutupi oleh sisik yang terbuat dari bahan tanduk. Sisik ini mengalami pergantian secara periodik yang disebut molting. Sebelum mengelupas, stratum germinativum membentuk lapisan kultikula baru di bawah lapisan yang lama. Pada Subordo Ophidia, kulit/ sisiknya terkelupas secara keseluruhan, sedangkan pada Subordo Lacertilia, sisiknya terkelupas sebagian. Bentuk dan susunan sisik-sisik ini penting sekali sebagai dasar klasifikasi karena polanya cenderung tetap. Anggota squamata memiliki tulang kuadrat, memiliki ekstrimitas kecuali pada Subordo Ophidia, Subordo Amphisbaenia, dan beberapa spesies Ordo Lacertilia. Perkembangbiakan ordo squamata secara ovovivipar atau ovipar dengan vertilisasi internal (Rodrigues, 2003 in Dezimeutya, 2011).
4. Crocodilia Ordo crocodylia mencakup hewan reptil yang berukuran paling besar di antara reptil lain. Kulit mengandung sisik dari bahan tanduk. Di daerah punggung sisik-sisik itu tersusun teratur berderat ke arah ternversal dan mengalami penulangan membentuk perisai dermal. Sisik pada bagian dorsal berlunas, pada bagian lateral bulat dan pada bagian ventral berbentuk segi empat. Kepala berbentuk piramida, keras dan kuat, dilengkapi dengan gigigigi runcing bertipe gigi tecodont. Mata kecil terletak di bagian kepala yang menonjol ke dorso-lateral. Pupil vertikal dilengkapi selaput mata, tertutup oleh lipatan kulit yang membungkus tulang sehingga lubang tersebut hanya nampak seperti celah. Lubang hidung terletak pada sisi dorsal ujung moncong dan dilengkapi dengan suatu penutup dari otot yang dapat berkontraksi secara otomatis pada saat buaya menyelam. Ekor panjang dan kuat. Tungkai relatif pendek tetapi cukup kuat. Tungkai belakang lebih panjang, berjari 4 dan berselaput. Tungkai depan berjari 5 tanpa selaput (Iskandar, 2000 in D ezimeutya, 2011). Tokek khususnya jenis Gekko gecko adalah sejenis reptil yang masuk ke dalam golongan cicak besar, suku Gekkonidae. Tokek memiliki nama ilmiah Gekko gecko (Linnaeus, 1758). Istilah tokek dalam bahasa sehari-hari biasanya mengacu kepada hewan ini. Sementara itu, dalam bahasa lain reptil ini disebut sebagai téko atau tekék (Jw.), tokék (Sd.), dan tokay gecko atau tucktoo (Ingg.). Dorsal (sisi punggung) kasar, dengan banyak bintil besar-besar. Abu-abu kebiruan
sampai kecoklatan, dengan bintik-bintik berwarna merah bata sampai jingga. Ventral (perut, sisi bawah tubuh) abu-abu biru keputihan atau kekuningan. Ekor membulat, dengan enam baris bintil; berbelang-belang. Jari-jari kaki depan dan belakang dilengkapi dengan bantalan pengisap yang disebut scansor , yang terletak di sisi bawah jari. Gunanya untuk melekat pada permukaan yang licin.
Maka, dari sisi atas jari-jari tokek nampak melebar. Tokek memangsa aneka serangga, cecak lainnya yang lebih kecil, tikus kecil dan mungkin juga burung kecil. Seperti bangsa cecak lainnya, tokek aktif berburu terutama di malam hari. Terkadang tokek turun pula ke tanah untuk mengejar mangsanya. Di siang hari, tokek bersembunyi di lubang-lubang kayu, lubang batu, atau di sela atap rumah.
Gambar 2 : Telur tokek di suatu celah gua kapur.
Tokek melekatkan telurnya, yang biasanya berjumlah sepasang dan saling berlekatan, di celah-celah lubang pohon; retakan batu; atau jika di rumah, di belakang almari atau di bawah atap. Tempat bertelur ini kerap pula digunakan oleh beberapa tokek secara bersamasama. Telur menetas setelah dua bulan lebih. Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia Filum:
Chordata
Kelas:
Reptilia
Ordo:
Squamata
Upaordo: Sauria Famili:
Gekkonidae
Genus:
Gekko
Spesies:
G. gecko Nama binomial
Gekko gecko (Linnaeus, 1758)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 WAKTU DAN TEMPAT Praktikum mata kuliah zoologi vertebrata ini dilakukan pada hari selasa, tanggal 06 Desember 2011, pukul 15.30 hingga 17.00, bertempat di laboratorium Tadris MIPA IAIN Raden Fatah Palembang. III.2 ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
pembedahan ikan nila (Oreochromis
niloticus), dalam mata kuliah zoologi vertebrata ini adalah sebagai berikut :
a. Alat :
Cutter
Gunting bedah
Pinset
Kapas
Parafin
Kertas dan alat tulis
b. Bahan :
Tokek (Gekko gecko)
Chloroform
III.3 CARA KERJA a. Untuk mengetahui morfologi tokek rumah ( Gekko gecko)
Langkah pertama untuk mengamati morfologi Gekko gecko,
yaitu mengambil Gekko
gecko yang telah kita sediakan dan meletakannya pada sebuah parafin sebagai alasnya,
kemudian kita mengamati bentuk luar / morfologi
Gekko gecko
tersebut,dan
menggambarnya pada sebuah kertas. Setelah itu kita mencocokan morfologi Gekko gecko dengan gambar pada buku penduan yang telah diberikan oleh dosen pembimbing. Lalu kita tulis bagian – bagian morfologi tokek yang kita amati tersebut pada keterangan gambar.
b. Untuk mengetahui anatomi tokek rumah ( Gekko gecko)
Yang pertama kita lakukan untuk melihat anatomi Gekko gecko adalah membuka mulut Gekko gecko kemudian menmgamati palatum dan lidahnya (cavum oris). Setelah itu
mencocokkanya dengan gamabra yang ada pada buku panduan dan menggambaranya sekaligus memberikan keterangan sesuai yang ada pada buku panduan. Selnjutnya untuk melihat topography Gekko gecko , yang dilakukan adalah sectio/ mengiris bagian tubuh Gekko gecko dengan menggunakan cutter atau gunting bedah, mulai dari muara gonad hingga ke mulut dengan berhati-hati jangan sampai merusak bagian dalam tokek yang akan diamati. Setelah sectio berhasil dilakukan maka akan terlihat topographi Gekko gecko, selanjutnya kita mengamati topographi tersebut, menggambarnya, dan memberi keterangan menurut buku panduan. Kemudian kita mengamati system digestorium / sistem pencernaan pada Gekko gecko, dengan cara mengamati lebih detail bagian dalam tubuh tokek yang telah terbuka, dan langkah selanjutnya sama dengan pengamatan topographi. Setelah itu kita mengamati jenis kelamin Gekko gecko. Untuk melihat jenis kelamin tokek tersebut jantan atau betina dengan cara mengamati bagian ovarium Gekko gecko (betina) yang berisi telur atau bakal telur dan bagian testis (jantan) yang berisikan sperma. Langkah selanjutnya sma dengan langkah-langkah pada t opography. Untuk mengamati sistem pernapaan (respirasi), kita mengamati alat respirasi Gekko gecko yaitu paru-paru pada bagian tubuh yang telah dibedah dan mencocokanya dengan gambar pada buku panduan, menggambarnya serta menuliskan keterangan gambar. Yang terakhir adalah mengamati anatomi otak Gekko gecko, dengan cara memotong tulang tengkorak ikan bagian ubun-ubun dengan hati-hati agar tidak merusak susunan otak ikan tersebut. Setelah mendapatkan bentuk otak pada ikan yang kita amati, maka langkah selanjutnya adalah mengamati, menggambar dan memberi keterangan berdasarkan buku panduan praktikum.
IV.2 PEMBAHASAN Dari gambar hasil penelitian yang dilakukan dapat kita ketahui bahwa: 1. Tubuh tokek (Gekko gecko ) memiliki 4 bagian, yaitu :
Caput (bagian kepala) : bagian tubuh tokek yang meliputi celah mulut (rima oris), cekung hidung (nares anteriores), dan alat penglihat/ mata (organon visus).
Collum/cervix (leher) : bagian yang menghubungkan antara kepala (caput) dan badan
(truncus), pada bagian ini terdapat lubang pendengaran (mebrana
tympany).
Truncus (bagian tengah tubuh/ badan ) : bagian tubuh tokek yang meliputi sisik kering (squama), lengan atas (brachium), lengan bawah (antebrachium), tangan (manus), jari (digiti), kuku (falcula), paha (remur), tungkai bawah (crus), dan kaki (pes).
Cauda (bagian ekor) : bagian tubuh yang terdiri dari ekor (cauda).
2. Cavum oris (mulut) pada Gekko gecko
merupakan lanjutan dan rima oris, yang
terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian maxila(atas) yang meliputi choana primer dan
skunder,
gigi,
langit-langit,
ostium
tubae
auditivae,
dan
bagian
mandibula(bawah) yang meliputi faring, rima glottidis, dan lidah. Lidah pada Gekko gecko berbeda dengan lidah kadal atau ular yang bercabang (lingua bifrida), lidah
tokek bercabang. Didalam cavum oris terdapat dentes yang berbentuk canus. Dentes ini berbentuk pleurodont, artinya menempel pada sisi samping gingiva, sedikit melengkung ke arah medial cavum oris. 3. Topography Gekko gecko yang kami amati memperlihatkan bahwa organ-organ dalam pada reptilia sudah kompleks dan hampir sempurna.. 4. Dari praktikum ini kita juga dapat melihat bagaimana sistem pencernaan pada Gekko gecko, dimana pada sistem pencernaan dibedakan antara tractus digestivus dan
glandula digestoria. Tractus Digestivus terdiri dari saluran penerima makanan/ mulut (cavum oris), lidah (lingua), faring, lambung (esophagus), ventriculus (pelebaran lambung), usus besar (intestinum crassum), usus halus (intestinum tenue), caecum (batas antara usus halus dan usus besar), Intestinum crassum berfungsi sebagai rectum. Cecum merupakan batas antara instestinum tenue dan intestinum crassum. Sedangkan glandula digestoria yang trediri dari hati, pankreas, visikula fellea sebagai tempat penampung empedu yang dihasilkan oleh hepar. Hepar terdiri atas 2 lobi,
yaitu sinister dan dekter dan berwarna coklat kemerahan. Pancreas terletak dalam suatu lengkung antara ventriculus dan duodenum. Ventriculus terikat pada dinding tubuh dengan perantaraan suatu alat penggantung yang disebut mesogastrium. Kemudian
alat
penggantung
instestinum
tenue
disebut
mesenterium,
alat
penggantung intestinum crassum (rectum) disebut mesorectum. Dan alat pencerneaan yang terakhir adalah anus sebagai saluran pembuangan sisa metabolismeyang tak digunakan oleh tubuh. Fungsi dari sistem pencernaan ini tentunya untuk mencerna makanan yang di konsumsi tokek tersebut. 5. Systema urogenitalia pada Gekko gecko yang kami amati sangat jelas terlihat bentuk sitem kelaminnya. Dan dari pembedahan yang kami lakukan ini juga kami dapat menentukan bahwa tokek yang kami amati tersebut berkelamin betina. Karena pada tokek tersebut terdapat dua buah telur yang cukup besar dan diperkirakan hanya butuh beberapa waktu lagi untuk ditelurkan. Ciri-ciri tokek betina antara lain Memiliki sepasang ovarium, Memiliki saluran telur (oviduk) dan Berakhir pada saluran kloaka, Danciri-ciri untuk
tokek yang berkelamin jantan Memiliki alat
kelamin khusus : HEMIPENIS, Sepasang testis, Memiliki epididimis dan Memiliki vas deferens. Alat kelamin pada Gekko gecko berfungsi untuk sistem reproduksi / perkembangbiakan agar species keturunananya tetap lestari. 6. Sistem pernapasan (respiratorium) pada Gekko gecko terdiri dari rima glottidis (celah dibelakang lidah menuju keruang laring), laring yang didingnya dibentuk oleh beberapa tulang rawan yang berjunlah sepasang, trachea sebagai lanjutan laring yang terdapat diventral cervix, panjang, dindingnya tersusun atas lingkaran-lingkara n tulang rawan, pulmo berjumlah sepasang kiri dan kanan, annulus trachealis. 7. Sistem syaraf (nervosum) pada pada Gekko gecko terdiri dari encephalon (otak) dan medula spinalis (sumsum tulang belakang), dan antara keduanya dihubungkan oleh medula oblongata. Encephalon pada tokek ini terletak pada cavum ranii (rongga tengkorak), yang terdiri dari hemispherium cerebrib yang relatif besardan menyembpit ke muka, lobus olfactorius yang nantinya berdiferensiasi menjadi tractus olfactorius dan berakhir sebagai bulbus olfactorius yang menonjol, mesencephalon yang
sebagian
tertutup
oleh
hemisphaerium
cerebri,
medula
oblongata
(myelencephalon), cerebellum (metencephalon) yang relatif kecil dan merupakan ekor dari mesencephalon, dan epiphysis yang amat kecil yang berasal dari diencephalon. Untuk lebih jelas tentang letak masing-masing bagian dapat di lihat pada gambar yang telah kami buat.
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah kami lakukan maka dapat di ambil kesimpulan bahwa Reptilia merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm) yang dibagi menjadi 4 ordo, yaitu Rhyncocephalia (contoh: Tuatara) , Testudinata / Chelonia (contoh: Penyu, Kura-kura, dan Bulus), Squamata (Contoh: Serpentes, Lacertilia, dan Amphisbaena) dan Crocodilia (contoh: Buaya, Aligator, Senyulong, dan Caiman). Bagian tubuh tokek (Gekko gecko) terbagi menjadi 4 bagian yaitu caput, collum, truncus, dan cauda, Bernapas dengan paru-paru dan merupakan reptilia merupakan intennediate antara amphibia dan burung, karena perbandingan struktur dan sifat-sifat fisiologis reptilia, amphibia dan burung sangat berimbang. Reptilia bisa di temukan diseluruh dunia dari kawasan padang pasir yang kering, hingga beratus meter di dalam laut, namun demikian reptilia tidak terdapat di kawasan kutub dan puncak gunung. Sebagian besar reptilia berkembang biak dengan bertelur (ovipar), walaupun ada sebagian yang ovovivipar, menyimpan telur di dalam perut ibu hingga menetas.
DAFTAR PUSTAKA http://dezimeutya.blogspot.com/2011/05/laporan-akhir-praktikum-reptilia-non.html (di akses
pada hari kamis, 07 Desember 2011) http://id.wikipedia.org/wiki/Tokek_rumah (di akses pada hari kamis, 07 Desember 2011) http://chielzone.webatu.com/1_15_Tokek-Gekko-Gecko-.html (di akses pada hari kamis, 07
Desember 2011) Buku Panduan Praktikum. Slamet, Adeng. 2007. Zoologi Vertebrata. Palembang: UNSRI Campbell, Neil A., dkk. 2003. BIOLOGI. Jakarta : ERLANGGA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 HASIL