BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Latar belaka belakang ng
Larutan Larutan penyangga penyangga atau larutan larutan buffer buffer merupakan merupakan suatu larutan larutan yang dapat mempertahankan mempertahankan nilai pH tertentu. tertentu. Adapun Adapun sifat yang paling paling menonjol menonjol dari dari buffer buffer ini sepert sepertii pH buffer buffer hanya hanya beruba berubah h sediki sedikitt pada pada penamb penambaha ahan n sedikit asam atau basa. Buffer yang bersifat asam memiliki pH kurang dari 7 sedangkan buffer basa memiliki pH lebih dari 7. Buffer yang bersifat asam biasanya terbuat dari asam lemah dan basa konjugatnya. Sedangkan buffer yang bersifat basa biasanya terbuat dari basa lemah dan asam konjugatnya. Bila Bila laruta larutan n penya penyangg nggaa berasal berasal dari dari asam asam lemah lemah dengan dengan garamn garamnya ya tercampur sedikit asam kuat, maka asam kuat akan bereaksi dengan garamnya sehingga asam kuat akan diubah menjadi garam (bersifat netral dan asam lemah. Sifat asam kuatnya menjadi sangat kecil. Bila ditambah sedikit basa kuat kuat maka maka basa basa kuat kuat ini ini menj menjad adii sang sangat at keci kecil, l, kare karena na berea bereaks ksii deng dengan an asamnya. Bila ditambah sedikit asam, komponen buffer yang bersifat basa akan mengikat ion H ! sehingga jumlah ion H ! tidak bertambah dan pH tidak menurun. Bila ditambahkan sedikt basa, komponen buffer yang bersifat asam akan mengikat ion "H # sehingga jumlah ion "H # tidak bertambah dan pH tidak meningkat. Buffer umumnya memiliki kapasitas penyangga dengan rentang $ nilai pH diatas dan diba%ah pH normal buffer tersebut. &alam keadaan normal, pH dari cairan tubuh termasuk darah kita adalah berkisar antara 7,'#7,). Apabila mekanisme pengaturan pH dalam tubuh gagal, seperti dapat terjadi selama sakit, sehingga pH darah turun di ba%ah 7,* atau naik ke atas 7,+, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh atau bahkan kematian. kematian. "rgan yang paling paling berperan berperan untuk menjaga menjaga pH darah adalah paru#paru dan ginjal. ondisi di mana pH darah kurang dari 7,' disebut disebut asidosis asidosis (penurunan (penurunan pH darah. darah. -aktor#fak -aktor#faktor tor yang mempengaruhi mempengaruhi terjadi terjadiny nyaa kondisi kondisi asidosi asidosiss antara antara lain lain penya penyakit kit jantun jantung, g, penya penyakit kit ginjal, ginjal, penyakit gula, dan diare yang terus#menerus atau makanan berkadar protein tinggi dalam jangka %aktu lama. eadaan asidosis sementara dapat terjadi 1
karena olahraga intensif yang dilakukan terlalu lama. Sedangkan kondisi di mana pH darah lebih dari 7,) disebut alkolosis (peningkatan pH darah. ondisi ini disebabkan muntah yang hebat, hiperentilasi (kondisi ketika bernafas terlalu cepat karena cemas atau histeris pada ketinggian. Suatu penelitian yang dilakukan terhadap para pendaki gunung yang mencapai puncak /erest (+.+)+ m tanpa oksigen tambahan menunjukkan pH darah mereka berada di antara 7,707,+. Hiperentilasi diperlukan untuk mengatasi tekanan oksigen yang amat rendah (kira#kira )' mmHg di tempat setinggi itu. 1.2. Rumusan masalah $. Apa pengertian dari larutan penyangga1buffer2 3. Apa saja komponen dari larutan penyangga1buffer 2 '. Apa saja jenis larutan penyangga1buffer 2 ). Bagaimana cara kerja larutan penyangga1buffer 2 . Bagaimana mekanisme tubuh terhadap larutan penyangga atau buffer 2 4. Apa fungsi larutan penyangga1buffer 2 7. Apa kelainan yang dapat muncul dari larutan penyangga1buffer 2 1.3. Tujuan penulsan 1.3.1. Tujuan umum Agar mahasis%a mampu memahami larutan buffer dalam tubuh 1.3.2. Tujuan khusus $. Agar mahasis%a mampu menjelaskan definisi, komponen,
jenis, fungsi, dan kelainan larutan buffer 3. Agar mahasis%a mampu menjelaskan cara kerja larutan penyangga1buffer '. Agar mahasis%a mampu menjelaskan mekanisme tubuh terhadap larutan penyangga1buffer 1.!. "an#aat penulsan $. 5ahasis%a mampu menjelaskan definisi, komponen, jenis, fungsi, dan
kelainan larutan buffer 3. 5ahasis%a mampu menjelaskan cara kerja larutan penyangga1buffer '. 5ahasis%a mampu menjelaskan mekanisme tubuh terhadap larutan penyangga1buffer
2
BAB 2 PE"BAHA$AN 2.1 De#ns larutan bu##er Buffer adalah 6at yang dapat mempertahankan pH ketika ditambah
sedikit asam1basa atau ketika diencerkan. Buffer memiliki dua macam asam lemah dan garamnya atau basa lemah dan garamnya. Buffer dalam tubuh
3
manusia adalah darah. 8ika darah tidak memiliki buffer maka ketika minum jus jeruk yang kecut, tubuh kita dapat mengalami asidosis ( pH darah asam (Anonim, 3**+. Larutan buffer adalah campuran asam lemah dengan garamnya dari basa kuat atau campuran basa lemah dengan garamnya dari asam kuat. misalnya 9H'9""H dengan 9H'9"":a dan larutan :H' dengan larutan :H)9l. 9ampuran larutan ini mempunyai sifat penyangga (penahan terhadap usaha untuk mengubah pH penambahan sedikit asam, sedikit basa, atau penambahan air tidak mengubah pH larutan (;ujiyanti, 3**<. &alam berbagai aktiitas yang melibatkan reaksi#reaksi dalam larutan, seringkali diperlukan pH yang harganya tetap. ;erubahan pH suuatu system seringkali memberikan dampak yang tidak diinginkan. :amun larutan penyangga dapat mempertahankan pH system terhadap gangguan yang dapat mengubah pH. ;enyangga alami terdapat dalam tubuh makhluk hidup maupun di alam (5ulyasa, 3**<. ebutuhan buffer kadang menyulitkan karena hampis setiap analisis membutuhkan kondisi pH tertentu yang relatif stabil. arena banyaknya macam dan jenis buffer, pemilihan buffer yang akan digunakan menjadi masalha tersendiri. &alam memilih buffer, yang harus diperhatikan adalah pH optimum serta sifat#sifat biologisnya. Banyak jenis buffer yang mempunyai dampak terhadap sistem biologis, aktiitas en6im, subtrat dan koaktor (=iyadi, 3**+. Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung. =eaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh manusia merupakan reaksi en6imatis, yaitu reaksi yang melibatkan en6im sebagai katalis. Aktiitas /n6im sebagai katalis dalam sistem hidup sangatlah peka terhadap perubahan pH. /n6im sebagai katalis hanya dapat bekerja dengan baik pada pH tertentu (pH optimumnya. Agar en6im tetap bekerja secara optimum, diperlukan lingkungan reaksi dengan pH yang relatie tetap, untuk itu maka diperlukan larutan penyangga.;roses metabolisme secara terus menerus akan menghasilkan 6at#6at bersifat asam, misalnyaasam laktat, asam fosfat, dan asam sulfat yang dibebaskan dalam jaringan tubuh. ;enyerapan 6at makanan juga dapat menghasilkan 6at#6at 4
asam atau basa. >ni semua dapat mempengaruhi pH darah. "leh karena itu didalam setiap cairan tubuh terdapat pasangan asam#basa konjugasi yang berfungsi sebagai larutan penyangga. 9airan tubuh, baik sebagai cairan intra sel (dalam sel dan cairan ekstra sel (luar sel memerlukan system penyangga tersebut untuk mempertahankan harga pH cairan tersebut. &alam keadaan normal, pH dari cairan tubuh termasuk darah kita adalah berkisar antara 7,'#7,). Apabila mekanisme pengaturan pH dalam tubuh gagal, seperti dapat terjadi selama sakit, sehingga pH darah turun di ba%ah 7,* atau naik ke atas 7,+, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh atau bahkan kematian. "rgan yang paling berperan untuk menjaga pH darah adalah paru#paru dan ginjal. ondisi di mana pH darah kurang dari 7,' disebut asidosis (penurunan pH darah. -aktor#faktor yang mempengaruhi terjadinya kondisi asidosis antara lain penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit gula, dan diare yang terus#menerus atau makanan berkadar protein tinggi dalam jangka %aktu lama. eadaan asidosis sementara dapat terjadi karena olahraga intensif yang dilakukan terlalu lama. Sedangkan kondisi di mana pH darah lebih dari 7,) disebut alkolosis (peningkatan pH darah. ondisi ini disebabkan muntah yang hebat, hiperentilasi (kondisi ketika bernafas terlalu cepat karena cemas atau histeris pada ketinggian. Suatu penelitian yang dilakukan terhadap para pendaki gunung yang mencapai puncak /erest (+.+)+ m tanpa oksigen tambahan menunjukkan pH darah mereka berada di antara 7,707,+. Hiperentilasi diperlukan untuk mengatasi tekanan oksigen yang amat rendah (kira#kira )' mmHg di tempat setinggi itu. ?alaupun sejumlah besar ion H! selalu ada sebagai hasil metabolisme dari 6at#6at, tetapi keadaan setimbang harus selalu dipertahankan dengan jalan membuang kelebihan asam tersebut. Hal ini disebabkan karena penurunan pH sedikit saja menunjukkan keadaan sakit. 2.2 %&mp&nen larutan pen'angga atau bu##er $. Larutan penyangga yang bersifat asam Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH @ 7. ntuk
mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa konjugasi dari asamnya. Adapun cara lainnya yaitu
5
mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat dimana asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih. 9ampuran akan menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan. ;ada umumnya basa kuat yang digunakan seperti natrium:a, kalium, barium, kalsium, dan lain#lain. 3. Larutan penyangga yang bersifat basa Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH 7. ntuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam kuat. Adapun cara lainnya yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa lemahnya dicampurkan berlebih. 2.3 "a(am)ma(am larutan pen'angga a. ;enyangga fosfat tersusun atas H3;")# dan H;")3# dan berada pada seluruh
cairan tubuh. $ ;ada penurunan pH tubuh H;")#(aC ! H!(aC d H3;")#(aC 3 ;ada kenaikan pH tubuh H3;")#(aC ! "H#(aC d H;")#(aC ! H3"(l b. ;enyangga karbonat tersusun atas H39"' dan H9"'# dan berada pada darah. $ ;ada penurunan pH tubuh H9"'#(aC ! H!(aC d H39"'(aC 3 ;ada kenaikan pH tubuh H39"'(aC ! "H#(aC d H9"'#(aC ! H3"(l c. ;enyangga hemoglobin tersusun atas HHb dan Hb"3 dan berada pada darah. $ esetimbangan hemoglobin HHb(aC ! "3(aC d Hb"3(aC ! H!(aC 2.! *ara kerja larutan pen'angga Larutan penyangga mengandung komponen asam dan basa dengan asam
dan basa konjugasinya, sehingga dapat mengikatbaik ion H! maupun ion "H#. Sehingga penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pH#nya secara signifikan. Berikut ini cara kerja larutan penyangga a. Larutan penyangga asam Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung 9H'9""H dan 9H'9""# yang mengalami kesetimbangan. &engan proses sebagai berikut $ ;ada penambahan asam
6
;enambahan asam (H! akan menggeser kesetimbangan ke kiri. &imana ion H! yang ditambahkan akan bereaksi dengan ion 9H'9""# membentuk molekul 9H'9""H. 9H'9""#(aC ! H!(aC D 9H'9""H(aC 3 ;ada penambahan basa 8ika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion "H# dari basa itu akan bereaksi dengan ion H! membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga konsentrasi ion H! dapat dipertahankan. 8adi, penambahan basa menyebabkan berkurangnya komponen asam (9H'9""H, bukan ion H!. Basa yang ditambahkan tersebut bereaksi dengan asam 9H'9""H membentuk ion 9H'9""# dan air. 9H'9""H(aC ! "H#(aC D 9H'9""#(aC ! H3"(l b. Larutan penyangga basa Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung :H' dan :H)! yang mengalami kesetimbangan. &engan proses sebagai berikut $ ;ada penambahan asam 8ika ditambahkan suatu asam, maka ion H! dari asam akan mengikat ion "H#. Hal tersebut menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion "H# dapat dipertahankan. &isamping itu penambahan ini menyebabkan berkurangnya komponen basa (:H', bukannya ion "H#. Asam yang ditambahkan bereaksi dengan basa :H' membentuk ion :H)!. :H' (aC ! H!(aC D :H)! (aC 3 ;ada penambahan basa 8ika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga konsentrasi ion "H# dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan komponen asam (:H)!, membentuk komponen basa (:H' dan air. :H)! (aC ! "H#(aC D :H' (aC ! H3"(l 2.+ "ekansme tubuh ,alam mengen,alkan kesembangan asam basa ,arah a. elebihan asam akan dibuang oleh ginjal
7
Sebagian besar dalam bentuk ammonia. Einjal memiliki kemampuan untuk merubah jumlah asam atau basa yang dibuang. Fang biasanya berlangsung beberapa hari. b. Gubuh menggunakan penyangga pH (buffer dalam darah manusia sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba#tiba dalam pH darah. Suatu penyangga pH bekerja secara kimia%i untuk meminimalkan perubahan pH suatu larutan, penyangga pH yang paling penting dalam darh menggunakan bikarbonat. Bikarbonat suatu komponen basa berada dalam kesetimbangan dengan karbondioksida suatu komponen asam. 8ika lebih banyak asam yang masuk kedalam aliran darah maka akan dihasilkan lebih banyak bikarbonat dan lebih sedikit karbondioksida. 8ika lebih banyak basa yang masuk kedalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak karbondioksida dan lebih sedikir bikarbonat. c. ;embuangan karbondioksida arbondioksida adalah hasil tambahan penting dari metabolisme oksigen dan terus menerus yang dihasilkan oleh sel. &arah memba%a karbondioksida keparu#paru dan diparu#paru karbondioksida tersebut dikeluarkan. ;usat pernapasan di otak mengatur jumlah karbondioksida yang dihembuskan dengan
mengendalikan
kecepatan
dan
kedalaman
pernapasan.
8ika
pernapasan meningkat, kadar karbondioksida darah meningkat dan darah menjadi lebih asam. &engan mengatur kecepatan dan kedalaman pernapasan, maka pusat pernapasan dan paru#paru mampu mengatur ph darah menit demi menit. 2.- ungs larutan bu##er atau pen'angga pa,a tubuh manusa $. Larutan Buffer dalam darah ;ada orang sehat, pH darah tidak pernah berbeda *,3 satuan dari pH
normal, yaitu 7,. pH darah tidak boleh turun diba%ah 7,* ataupun naik diatas 7,+ karena akan berakibat fatal bagi tubuh. ntuk mempertahankannya, darah memiliki beberapa larutan penyangga alami yaitu ;enyangga arbonat, ;enyangga Hemoglobin, ;enyangga -osfat. a. ;enyangga arbonat
8
;enyangga karbonat berasal dari campuran asam karbonat (H39"' dengan basa konjugasi bikarbonat (H9" '#. =eaksi kesetimbangannya adalah H9"'# (aC ! H! (aC H39"' (aC ⇄ # ;erbandingan molaritas H9" ' terhadap H39"' yang diperlukan untuk mempertahankan pH darah 7,) adalah 3* $. 8umlah H9"' yang relatif jauh lebih banyak itu dapat dimengerti karena hasil#hasil metabolisme yang diterima darah lebih banyak bersifat asam. ;enyangga karbonat sangat berperan penting dalam mengontrol pH darah. ;elari maraton dapat mengalami kondisi asidosis, yaitu penurunan pH darah yang disebabkan oleh metabolisme yang tinggi sehingga meningkatkan produksi ion bikarbonat. ondisi asidosis ini dapat mengakibatkan penyakit jantung, ginjal, diabetes miletus (penyakit gula dan diare. "rang yang mendaki gunung tanpa
oksigen
tambahan
dapat
menderita alkalosis,
yaitu
peningkatan pH darah. adar oksigen yang sedikit di gunung dapat membuat para pendaki bernafas lebih cepat, sehingga gas karbondioksida yang
dilepas
terlalu
banyak,
padahal 9"3dapat larut
dalam air
menghasilkan H39"'. Hal ini mengakibatkan pH darah akan naik. ondisi alkalosis dapat mengakibatkan hiperentilasi (bernafas terlalu berlebihan, kadang#kadang karena cemas dan histeris. b. ;enyangga Hemoglobin
"ksigen merupakan 6at utama yang diperlukan oleh sel tubuh yang didapatkan melalui pernapasan. ;ada darah, terdapat hemoglobin yang dapat mengikat oksigen untuk selanjutnya diba%a ke seluruh sel tubuh. =eaksi kesetimbangan dari larutan penyangga oksi hemoglobin adalah
HHb ! "3 (g
⇄
Hb"3#
!
H!
;roduk buangan dari tubuh adalah 9" 3# yang di dalam tubuh bisa membentuk senya%a H 39"' yang nantinya akan terurai menjadi H ! dan H9"'#. ;enambahan H! dalam tubuh akan mempengaruhi pH, tetapi hemoglobin yang telah melepaskan " 3 dapat mengikat H! dan membentuk
9
asam hemoglobin (HHb!. Sehingga ion H ! yang dilepaskan pada peruraian H 39"' merupakan asam yang diproduksi oleh 9" 3 yang terlarut dalam air saat metabolisme.
(. ;enyangga -osfat
;enyangga fosfat merupakan penyangga yang berada di dalam sel (cairan intrasel. ;enyangga fosfat digunakan untuk mempertahankan pH darah. ;enyangga fosfat dapat mempertahankan pH darah 7,). ;enyangga ini adalah campuran dari asam lemah H3;")# dan basa konjugasinya, yaitu H;")3#. 8ika dari proses metabolisme sel dihasilkan banyak 6at yang bersifat asam, maka akan segera bereaksi dengan ion H;")3#
H;")3# (aC ! H! (aC
⇄
H3;")#(aC
&an jika proses metabolism sel menghasilkan senya%a yang bersifat basa, maka ion "H# akan bereaksi dengan H3;")#.
H3;")#
(aC
! "H# (aC
⇄
H;")3# (aC ! H3" (aC
Sehingga perbandingan H 3;")# I 1 H;" )3#I selalu tetap dan akibatnya pH larutan tetap.;enyangga ini juga ada di luar sel, tetapi jumlahnya sedikit. Selain itu, penyangga fosfat juga berperan sebagai penyangga urin. 3.
5enjaga pH pada plasma darah agar berada pada pH berkisar 7,' 0 7,)
Faitu dari ion H9"'# dengan ion :a! . Apabila pH darah lebih dari 7,) akan mengalami alkalosis, akibatnya terjdi hiperentilasi 1 bernapas berlebihan. Apabila pH darah kurang dari 7,' akan mengalami acidosis akibatnya jantung, ginjal, hati dan pencernaan akan terganggu. '.
5enjaga pH cairan tubuh agar ekskresi ion H! pada ginjal tidak terganggu Faitu asam dihidrogenposphat (H3;")# dengan basa monohidrogenposphat (H;")3#
4. Air Ludah sebagai Larutan ;enyangga 10
Larutan ;enyangga H3;")# 1 H;")3# ternyata juga ditemukan dalam air ludah, yang berfungsi untuk menjaga pH mulut sekitar 4,+ dengan cara menetralisir asam yang dihasilkan dari fermentasi sisa#sisa makanan yang dapat merusak gigi. 2./ %elanan 'ang ,apat terja, pa,a larutan pen'angga atau bu##er Adanya kelainan pada satu atau lebih mekanisme pengendalian pH
tersebut, bisa menyebabkan salah satu dari 3 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa, yaitu asidosis1alkalosis. a. Asidosis Suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung asam (terlalu sedikit mengandung basa dan sering menyebabkan turunnya ph darah. ;enyebabnya adalah gagal ginjal, asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal, ketoasidosis diabetikum, asidosis laktat (bertambahnya asam laktat, bahan beracun (seperti etilen glikol, oerdosis salisilat, methanol, paraldehid, aseta6olamid atau amonium klorida, kehilangan basa (misalnya bikarbonat melalui saluran pencernaan karena diare, ileostomi atau kolostomi. b. Alkalosis Suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung basa (sedikit mengandung asam dan kadang menyebabkan meningkatnya ph darah. Alkalosis terbagi dua, yaitu $ Alkalosis 5etabolik Alkalosis 5etabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena tingginya kadar bikarbonat. Alkalosis metabolik ini terjadi karena tubuh kehilangan terlalu banyak asam. Sebagai contoh adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama periode muntah yang berkepanjangan atau bila asam lambung disedot dengan selang lambung (seperti kadang#kadang dilakukan dirumah sakit, terutama setelah pembedahan perut. ;enyebab utama alkalosis metabolik yaitu, penggunaan diuretic (tia6id, furosemid, asam etakrinat, kehilangan asam darah manjadi basa karena muntah atau pengosongan lambung, kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma cushing atau akibat penggunaan kortikosteroid. 3 Alkalosis =espiratorik
11
Alkalosis respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena pernapasan yang cepat dan dalam menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah. ;ernapasan yang cepat dan dalam disebut hiperentilasi, yang menyebabkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah. ;enyebab hiperentilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan. ;enyebab lainnya adalah rasa nyeri, sirosis hati, kadar oksigen darah yang rendah, demam, oerdosis aspirin.
BAB 3
12
PENUTUP 3.1 %esmpulan Buffer dalam darah adalah jenis buffer yang terdiri dari asam lemah
dan garamnya. Asam lemah nya adalah asam karbonat H39"' ( asam lemah
dan
garamnya
adalah
H9"'#.
Buffer
tersebut
dapat
mempertahankan pH darah sekitar 7,' 0 7,). Larutan penyangga sangat penting dalam kehidupanJ misalnya dalam analisis kimia, biokimia, bakteriologi, 6at %arna, fotografi, dan industri kulit. &alam bidang biokimia, kultur jaringan dan bakteri mengalami proses yang sangat sensitif terhadap perubahan pH. &arah dalam tubuh manusia mempunyai kisaran pH 7,' sampai 7,), dan apabila pH darah manusia di atas 7,+ akan menyebabkan organ tubuh manusia dapat rusak, sehingga harus dijaga kisaran pHnya dengan larutan penyangga. 3.2 $aran
a. Bagi seorang pera%at perlu memperhatikan kondisi klien secara komprehensif, tidak hanya fisik tetapi semua aspek manusia sebagai satu kesatuan yang utuh, meliputi biopsikososialkultural. b. Bagi mahasis%a diharapkan dapat memperbanyak pengetahuan dari berbagai referensi mengenai konsep larutan buffer c. Bagi dunia kepera%atan diharapkan berperan serta dalam peningkatan kualitas pera%at dengan cara menyediakan akses yang mudah untuk pera%at
dalam
memperoleh
ilmu
pengetahuan
sesuai
dengan
perkembangan yang semakin maju.
DATAR PU$TA%A
13
Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama: akarta.
A!!a. 2008. "lmu #imia $r%a!ik. Puur&'k'rt' : Pakultas Perta!ia! (a! Peter!aka! U)S$*(.
A!'!im.
2009.
Uji
Kualitatif
Protein
dan
Asam
Amino.
&&&.rismaka.!et. (iakses +ada ta!%%al 29 )'em-er 2012.
u/kle . #. A, dkk . 2010 . Ilmu Pangan . akarta . U!iersitas "!d'!esia.
(ae . 2011. Pri!si+Pri!si+ Ailmu Gii. *rla!%%a : akarta. Eordon. 3**<. Analisa imia uantatif. /rlangga 8akarta. 5angihut, S. G. 3**<. imia &asar. ;G. Erafinda ;ersada. 8akarta.
5artoharsono, S. 3**+. Biokimia 3. nieersitas Eadjah 5ada ;ress. Fogyakarta.
5onru%, 3*$*. ;engantar Biokimia. > ;ress. 8akarta.
14