Aerasi A. Dasa Dasarr T Teeori ori
Dissolved Oxygen Oxygen (DO) atau Oksigen terlarut adalah adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara. Oksigen terlarut di suatu perairan sangat berperan dalam proses penyerapan makanan oleh mahkluk hidup dalam air. Umtuk mengetahui kualitas air dalam suatu perairan, dapat dilakukan dengan mengamati beberapa parameter kimia seperti aksigen terlarut (DO). emakin banyak jumlah DO (dissolved oxygen ) maka kualitas air semakin baik.jika kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degrad degradasi asi anaero anaerobik bik yang yang mungk mungkin in saja saja terja terjadi di.. atua atuan n DO dinya dinyatak takan an dalam dalam persentase saturasi. Oksigen terlarut dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran !at yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan " bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. umber utama oksigen dalam suatu perairan berasal dari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut (#$%&'. ) #erasi sangat penting dalam unit pengolahan air minum dan air buangan. *ujuan *ujuan aerasi aerasi dalam proses pengolah pengolahan an air dalah dalah mengoks mengoksidas idasii besi dan mangan mangan terlarut dalam air (terutama air tanah) pengurang rasa, bau dan substansi volatile (organik) serta pengaturan kesetimbangan karbonat melalui pengurangan kandungan +O dalam pengolahan air buangan, aerasi digunakan untuk menyediakan oksigen bagi mikroba dalam tangki tangk i aerasi. *ransfer oksigen dari udara ke air terjadi melalui interfae udara"air, beberapa teknik aerator telah di kembangkan untuk meniptakan dan memaksimalkan area kontak (interfaial), dalam rangka untuk meningkatkan laju transfer oksigen. *erdapat perbedaan
antara
aerator
yang
menyebarkan
air
keudaradan
aerator
yang
menyebarkan udara kedalam air.
B. Tujuan -. %enentuk %enentukan an oefisie oefisien n *ransfe *ransferr as total atau atau keseluruha keseluruhan n k. . %enentuk %enentukan an kemampuan kemampuan pemberia pemberian n oksigen oksigen (oxygenat (oxygenation ion apaity apaity (O.+) (O.+) oleh
aerator gelembung (buble aerator).
C. Alat dan Bahan -. #lat a. 0enentuan nilai koefisien transfer gas total (k) a) #erator gelembung (- buah) b) elas beaker - ml sebanyak (1 buah) ) 02 meter d) *ermometer b. 0enentuan oksigen terlarut a) 3otol 3OD volume 4 atau - ml b) 0eralatan titrasi5 buret 6ml ,double amp, statip ) 0ipet ml (buah) d) $abu erlenmayer 6ml (jika di gunakan botol 3OD 4ml) e) elas Ukur -ml f) 3otol emprot
. 3ahan a. 0enentuan nilai koefisian transfer gas total (k) a) #ir ampel b. 0enentuan oksigen terlarut a) %angan ulfat b) #lkali &odida ) #mylum d) odium *iosulfat e) #sam ulfat f) #7uadest D. Prosedur Percobaan -. 0roedur penentuan nilai koefisien transfer gas total atau keseluruhan (k) a. %elakukan anlisa oksigen terlarut (DO), 02 dan suhu a8al dari air yang sudah
dibuat dalam kondisi anaerobi. Untuk analisa DO dilihat prosedur perobaan && b. %embuat air bersih atau a7uadest menjadi dalam kondisi anaerobi (air olahan) dengan menambahkan sejumlah 'aO4.x2O, menambahkan 1mg/l . d. e. f.
'aO4 untuk setiap -mg/l O %enyiapkan reaktor aerasi (gelas beaker -ml) dan aerator gelembungnya %enentukan 8aktu aerasi (9:9-949;19<9- detik) %emasukkan air olahan ke masing=masing gelas beaker sampai -ml %elakukan aerasi untuk setiap gelas beaker dengan 8aktu=8aktu yang telah di
tentukan g. etelah 8aktu yang di tentukan, lakukan analisa DO, p2 dan suhu lagi (untuk setiap air yang sudah di aerasi) . 0rosedur analisa oksigen terlarut DO dengan menggunakan metode 8inkler a. %enyediakan botol 3OD (volume >4ml )yang bersih atat nomor dan volume botol
b. %engisi botol dengan sampel sampai penuh, usahakan selama pengisian tidak ada gelembung udara didalam botol. Untuk hal ini ada ara khusus jika sampel diambil dibadan air seperti sungai yaitu menggunakan DO sampel. . %enutup botol jika sudah tidak ada gelembung udara di dalam botol, buang sisa air yang tertinggal di dalam botol. d. %embuka tutup botol segera tambahkan ml larutan %nO; dan ml larutan alkali iodide, melalui mulut botol (ujung pipet menyentuh mulut botol). e. %enutup botol, membolak balikkan botol, jika timbul endapan oklat berarti ada oksigen terlarut (DO) dalam air. ?ika timbul endapan putih @ menunjukan DOA jika timbul endapan oklat lakukan langkah berikut5 Diamkan endapan mengendap sampai kira=kira -m diatas dasar
botol %relarutkan endapan dengan menambahkan ml asam sulfat pekat
(penambahan melalui mulut botol) %enutup botol, kemudian bolak=balikan botol sampai endapan
larut sempurna. %enyiapkan alat titrasi, masukan larutan 'a tiosulfat kedalam
buret , tetapkan miniskus pada nol () %emindahkan larutan seara kuantitatif dan hati=hati (jangan menimbulkan gelembung udara) kedalam labu erlenmayer 6 ml. %embilas botol dengan sedikit a7uadest, memasukan air bilasan
kedalam labu erlenmayer. %enitrasi sampai 8arna kuning muda, menambahkan =4ml larutan
amylum @ timbul 8arna biru tua %elanjutkan titrasi sampai 8arna biru tua tepat hilang (larutan menjadi bening, jika di diamkan beberapa saat akan biru kembali) atat pemakaian 'a tiosulfat
E. Data Pengamatan Tabel pengamatan 1 *(detik)
:
-
4
;1
<
B
p2
:,B
<,1
1,;1
1,:
1,:4
1,:1
1,<1
uhu C+
6,B
6,1
6,4
6,4
6,4
6,;
6,4
0emakaian 'a tiosulfat (ml)
4,
4
4,
4,-
4,4
4,4
4,
F. Perhitungan
uhu
A 6,B + E +s, mg/$ O A 1,;
*ekanan #*% A <4 mm2g E Faktor oreksi A ,B:
D.O a8al
A ,-4; mg/$ O
p2 a8al
A :,B
+s A 1,; x ,B:
A 1,:;
Oksigen terlarut (DO), mg/$ O 1000
A
volumebotol −4
x ml titran x f Natiosulfat x 0,2
( 0 detik ) » 1000 x 3,2 x 1 x 0,2=21621 mg o2 300− 4
L
1000
( 60 detik ) »
x 3 x 1 x 0,2=2,0134
302 −4 1000
( 120 detik ) »
305
−
4
1000
( 300 detik ) »
302
−
4
1000
( 480 detik ) »
304 −4
mg o L 2
x 3,2 x 1 x 0,2 2,1262
mg o L 2
x 3,1 x 1 x 0,2 2,0805
mg O L 2
=
=
x 3,3 x 1 x 0,2=2,2
mg O L 2
( 720 detik ) » 1000 x 3,3 x 1 x 0,2=2,2297 mg O2
( 1020 detik ) » 1000 x 3,2 x 1 x 0,2 =2,1621 mg O2
300 −4
300 −4
−
e
k 2 xt
=
−
−
( 0 detik ) » e
=
− k 2 xt
•
L
Cs Ct Cs Co −k 2 xt
•
L
( 60 detik ) » e
8,064 −2,1621 8,064 −2,1621
=
=1
8,064 −2,0134 8,064 −2,1621
=1,025
-
•
•
•
•
( 120 detik ) » e
−k 2 xt
( 300 detik ) » e
−k 2 xt
( 480 detik ) »e
−k 2 xt
( 720 detik ) » e
−k 2 xt
=
=
=
=
− k 2 xt
•
( 1020 detik ) » e
8,064− 2,1262 8,064− 2,1621 8,064− 2,0805 8,064 −2,1621 8,064 −2,2 8,064 −2,1621 8,064− 2,2297 8,064 −2,1621
=
= 1,0060
=1,0138
=0,9935
=0,9885
8,064− 2,1621 8,064− 2,1621
=1
GRAF! PE"E"T#A" !$EF%E" TRA"%FER GA% &!'( 1.010 1.000 0.990 0.980 cs-c(i) cs-co
k2
0.970
Linear (k2) 0.960 0.950 0.940 0
60
120
300
Time (seconds)
Diambil data pada titik sampel x(:), y (,B1) 0,980 •
,;4;4 k A
60
0,0163
A
0,4343
A ,4<:1 G. Pembahasan Data 0raktikum yang dilakukan oleh kelompok 6# pada tanggal B januari -<
mengenai aerasi. Dimana sampel yang digunakan adalah air sungai (ali 0rogo ota %agelang). Dari kegiatan praktikum yang sudah dilakukan didapat beberapa hal 5 -) Dalam 0raktikum kita kurang teliti dalam melakukan perobaan titrasi dan hasil perhitungan yang didapat kurang akurat maka kita mengambil nilai DO hanya ; yaitu dengan urutan dari nilai DO terkeil ke terbesar,yaitu ,-4;9 ,-:9 ,9 ,B< ) Dari data grafik
didapat nilai k sebesar ,4<:1/detik, yang berarti koefisien
transfer gas yang ada pada air sampel sebesar ,4<:1/detik. 4) Dalam praktikum aerasi p2, suhu dan tekanan diukur, karena hal tersebut dapat mempengaruhi masuknya oksigen kedalam air. ;) emakin lama diffuser/aerator didalam beaker glass makan kandungan DO akan semakin banyak.
). !esimpulan 3erdasarkan praktikum yang dilakukan oleh kelomopok 6# pada hari senin tanggal B januari -<, maka diperoleh data oksigen terlarut (DO) sebagai
berikut 5 = detik A ,-4; 9 = : detik A ,-: 9 = - detik A ,9 = 4 detik A ,B< 9 maka diambil kesimpulan semakin lama 8aktu aersi maka oksigen yang terlarut akan semakin banyak.erta dalam perobaan didapat nilai kandungan k sebesar ,4<:1 . %ARA" aran 5 -. 0raktikum kali ini praktikan harus lebih teliti dalam langkah " langkah praktikum. . 0raktikum sebaiknya dilakukan lebih dari sekali (duplo/triplo) agar mendapatkan
hasil yang lebih akurat.
*. Da+tarPusta,a
-. %odul 0raktikum #erasi -:/-< '. Data pratikum pada tanggal B januari -<.