Aerasi Tanah Reaksi biologi penting dalam tanah: (1) respirasi tanaman tingkat tinggi (2) proses dekomposisi residu organik oleh mikroorganisme. mikroorganisme. Reaksi umum (Oksidasi): [C] Komposisi Organik + O2 CO2
Pengaruh Aerasi Tanah terhadap Aktivitas Tanaman
pertumbuhan tanaman, khususnya akar akar
penyerapan (absorpsi) nutrien/hara
penyerapan air, dan
pembentukan senyawa anorganik yang meracuni tanaman
Pengaruh engaruh
Aerasi terhadap Mikroorganisme
Aerasi tanah juga menentukan macam mikroorganisme yang ada dalam tanah Jika O2 tersedia, terdapat mikroorganisme aerobik yang menggunakan O2 untuk mengoksidasi bahan organik. Pada kondisi sebaliknya, mikroorganisme anaerobik menjadi dominan dan akan mengkonsumsi O2 dalam senyawasenyawa-senyawa NO3, Fe2O3, dan SO4, sehingga menimbulkan bentuk tereduksi dari senyawa tersebut.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Aerasi Tanah
Komposisi udara tanah sangat bergantung pada: (a) banyaknya pori udara tersedia, (b) reaksi bio-kimia, dan (c) pertukaran gas. Porositas total tanah ditentukan oleh BD-nya. Dan itu berhubungan dengan tekstur dan struktur tanahnya, dan bahan organik tanah. Konsentrasi O2 dan CO2 dalam udara tanah sangat berhubungan dengan aktivitas biologi dalam tanah. Komposisi mikrobial dari residu organik sangat menentukan porsi utama CO2 yang terbentuk. Pemberian pupuk kandang (manur), residu tanaman, atau lumpur pembuangan kotoran (sewage sludge) dalam jumlah banyak, khususnya apabila kelembaban dan temperaturnya optimum, akan merubah komposisi udara tanah.
Pengelolaan Aerasi Tanah Kelebihan kelembaban pembuangan air yang cepat baik dengan drainase atau dengan aliran permukaan (r un-off ) terkendali Pertukaran gas antara tanah dengan atmosfer bebas diatasnya bergantung terutama pada dua faktor (a) kecepatan reaksi biokimia yang mempengaruhi gas tanah. (b) kecepatan aktual gas bergerak masuk ke- dan keluar dari- tanah. Makin cepat penggunakan O2 dan dengan sendirinya pelepasan CO2, makin besar pula pertukaran pertukaran gas yang dibutuhkan. Faktor-faktor
yang mempengaruhi reaksi biologi ini, seperti temperatur, residu organik, dll, sangat penting dalam menentukan status udara tanah.
Pertukaran gas dalam tanah dengan atmosfer difasilitasi oleh faktor yaitu: (a) aliran masa (mass flow ) perbedaan tekanan dan (b) difusi. tekanan parsialnya Pemadatan Tanah dan Aerasi Semua efek negatif pemadatan tanah tidak disebabkan oleh aerasi yang buruk. Lapisan-lapisan tanah menjadi begitu padat sehingga menghambat pertumbuhan akar walaupun jika kandungan O2 nya mencukupi dan tersedia.
Karakterisasi Aerasi Tanah Status aerasi tanah dapat dicirikan dalam tiga cara: (1) kandungan O2 dan gas lainnya dalam atmosfer tanah, (2) kecepatan difusi O 2 (oxygen diffusion ), r ate, ODR (3) potensial oksidasi-reduksi ( r edox )
Oksigen (O2) Tanah Jumlah
O2 dalam tanah ditentukan oleh banyaknya pori berisi udara dan proporsi dari pori tersebut yang terisi O 2.
Kandungan O 2 dalam tanah berkurang bila kandungan CO 2 meningkat
Kandungan CO 2 dalam udara tanah larut dalam air tanah membentuk asam karbonat (H2CO3), yang dapat mempengaruhi pH dan kelarutan mineralmineral-mineral tanah
K ecepatan
Difusi Oksigen (ODR)
ODR = =kecepatan kecepatan O2 dapat diganti/diisi ulang
apabila telah terpakai oleh respirasi akar tanaman atau oleh mikroorganisme tanah, atau diganti oleh air. ODR berkurang seiring dengan kedalaman tanah Rumput Rumput--rumputan cenderung lebih toleran terhadap ODR rendah daripada kacangkacang kacangan (legume (legume). ). Gula bit dan alfalfa membutuhkan ODR lebih tinggi daripada cengkih ladino (ladino clover). clover).
Potensial OksidasiOksidasi -Reduksi ((Redox Redox ) (E h) h)
Semakin besar nilai Eh kondisi semakin oksidatif dan sebaliknya Jika suatu tanah memilki aerasi baik, maka tanah didominasi oleh bentuk/keadaan teroksida FeFe-ferik (Fe3+), Mn manganik (Mn 4+), nitrat (NO 3-), dan sulfat (SO42-). Dalam kondisi tanah berdrainase dan beraerasi buruk, maka elemen elemen--elemen tersebut didapatkan dalam bentuk tereduksi, yaitu: FeFe-fero (Fe2+), MnMn-mangano (Mn2+), amonium (NH 4+), dan sulfida (S2-) Dinyatakan dalam volts (v) atau milivolts (mv) . Pada kondisi aerasi yang buruk, buruk , pada umumnya terjadi pembentukan senyawa anorganik yang meracuni tanaman