Etiologi : 1. Umur 2. Pengausan sendi LAPORAN PENDAHULUAN OSTEOARTHRITIS
3. Kegemukan 4. Trauma
Macam-macam Osteoarthritis: 1. Tipe primer (idiopatik) tanpa kejadian atau penyakit sebelumnya yang berhubungan dengan osteoartritis.
5. Keturunan 6. Akibat penyakit radang sendi lain 7. Joint mallignment 8. Penyakit Endokrin
2. Tipe skunder seperti akibat
9. Deposit pada rawan sendi
trauma, infeksi dan pernah mengalami fraktur
Osteoarthritis adalah penyakit sendi degenaeratif dimana kondisi sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung- ujung tulang penyusun sendi
MANIFESTASI KLINIS a. Nyeri sendi, keluhan utama
b. Hambatan gerak sendi, Kaku pagi c. Krepitasi, rasa gemeretak
1. 2. 3. 4.
PEMERIKSAAN PENUNJANG] Foto sinar X Tes Serologi Aspirasi sendi Pemeriksaan radiologi
d. Pembesaran sendi (deformitas)
PENATALAKSANAAN PENATALAKSANAAN MEDIS a. Pendidikan kesehatan
b. Istirahat dan pemenuhan gizi c. Latihan fisik
e. Perubahan gaya berjalan
d. Termoterapi
f. Tanda- tanda peradangan,
e. Obat- obatan. f. Tindakan Operasi
ASUHAN KEPERAWATAN OSTEOARTHRITIS
1. 2. 3. 4. 5.
DIAGNOSA KEPERAWATAN a. Nyeri akut/kronis berhubungan dengan agen cedera biologis, distensi jaringan oleh akumulasi cairan/proses inflamasi, distruksi sendi. b. Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan deformitas skeletal, nyeri, ketidaknyamanan, penurunan kekuatan otot c. Defisit perawatan diri berhubungan dengan perubahan dan ketergantungan fisik serta psikologis yang disebabkan oleh penyakit atau terapi d. Resiko trauma berhubungan dengan keterbatasan ketahanan fisik, perubahan fungsi sendi
PENGKAJIAN Identitas Riwayat kesehatan Pemeriksaan fisik Pemeriksaan diagnostik Pola fungsi kesehatan
NOC Kontrol Nyeri
Nyeri akut NIC : Manajemen Nyeri
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau Kurangi faktor presipitasi nyeri Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal) Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non farmakologi Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
NOC Level mobilitas
Hambatan Mobilitas Fisik NIC : Exercise therapy : ambulation
NOC Toleransi aktivitas
Defisit perawatan diri NIC : Self Care assistance : ADLs
Monitoring vital sign sebelm/sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs ps. Berikan alat Bantu jika klien memerlukan Bantu klien melakukan latihan ROM Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan
Monitor kemampuan klien untuk perawatan diri yang mandiri. Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan makan. Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan self-care. Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki. Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya. Berikan aktivitas rutin sehari- hari
NOC Pengetahuan : keamanan diri
Resiko trauma NIC : Environmental Management safety
sesuai kemampuan.
Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan perabotan) Memasang side rail tempat tidur Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien. Memberikan penerangan yang cukup Mengontrol lingkungan dari
ASUHAN KEPERAWATAN OSTEOARTHRITIS
1. 2. 3. 4. 5.
DIAGNOSA KEPERAWATAN a. Nyeri akut/kronis berhubungan dengan agen cedera biologis, distensi jaringan oleh akumulasi cairan/proses inflamasi, distruksi sendi. b. Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan deformitas skeletal, nyeri, ketidaknyamanan, penurunan kekuatan otot c. Defisit perawatan diri berhubungan dengan perubahan dan ketergantungan fisik serta psikologis yang disebabkan oleh penyakit atau terapi d. Resiko trauma berhubungan dengan keterbatasan ketahanan fisik, perubahan fungsi sendi
PENGKAJIAN Identitas Riwayat kesehatan Pemeriksaan fisik Pemeriksaan diagnostik Pola fungsi kesehatan
NOC Kontrol Nyeri
NOC Level mobilitas
Nyeri akut NIC : Manajemen Nyeri
Hambatan Mobilitas Fisik NIC : Exercise therapy : ambulation
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau Kurangi faktor presipitasi nyeri Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal) Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non farmakologi Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
Resiko trauma NIC : Environmental Management safety
Defisit perawatan diri NIC : Self Care assistance : ADLs Monitor kemampuan klien untuk perawatan diri yang mandiri. Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan makan. Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan self-care. Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki. Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya. Berikan aktivitas rutin sehari- hari
NOC Pengetahuan : keamanan diri
NOC Toleransi aktivitas
Monitoring vital sign sebelm/sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs ps. Berikan alat Bantu jika klien memerlukan Bantu klien melakukan latihan ROM Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
sesuai kemampuan.
Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan perabotan) Memasang side rail tempat tidur Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien. Memberikan penerangan yang cukup Mengontrol lingkungan dari kebisingan
WOC Proses Penuaan
Pemecahan kondrosit
Trauma
Perubahan
degeneratif yang panjang
MK:
Pengeluaran enzim lisosom
Kerusakan -
Kurang kemampuan mengingat Kesalahan
Intrinsik Ekstrinsik
Komponen sendi -
Proses penyakit
-
Kerusakan matrik kartilago
Kolagen Progteogtikasi Jaringan sub
Perubahan metabolisme
WOC Proses Penuaan
Trauma
Pemecahan kondrosit
Perubahan
degeneratif
Intrinsik Ekstrinsik
Komponen sendi -
Proses penyakit
-
Kolagen Progteogtikasi Jaringan sub
Perubahan metabolisme
yang panjang
MK:
Pengeluaran enzim lisosom
Kerusakan -
-
Kurang kemampuan mengingat Kesalahan interpretasi
Kerusakan matrik kartilago
MK: Kurang
Penebalan
Perubahan
tulang sendi
fungsi sendi
Penyempitan
Deformitas
rongga sendi
sendi
pengetahuan
Kontraktur -
Penurunan Kekuatan nyeri
MK: Kerusakan mobilytas fisik
MK: Gangguan MK: Kurang
Hipertrofi
Citra tubuh
perawatan diri Distensi Cairan
MK: Nyeri akut
DAFTAR PUSTAKA
1. Smeltzer C. Suzannne, (2002 ), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Alih Bahasa Andry Hartono, dkk., Jakarta, EGC.
2. Judith M. Wilkinson. & Nancy R. Ahern,(2012), Diagnosa Keperawatan Nanda NIC NOC , Jakarta, EGC
3.
Doenges, EM. (2000 ), Rencana Asuhan Keperawatan; Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Alih Bahasa I Made Kariasa, dkk. (2001), Jakarta, EGC.
4. Mansjoer, Arif, 2000., Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius FKUI, Jakarta.
5. Prince, Sylvia Anderson, 2000., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses Proses Penyakit., Ed. 4, EGC, Jakarta