LAPORAN PENDAHULUAN LANSIA DENGAN HIPERTENSI A. Konse Konsep p dasar dasar lansia lansia 1. Peng Penger erti tian an Lans Lansia ia
Masa dewasa tua (lansia) (lansia) dimulai dimulai setelah pensiun, pensiun, biasanya antara usia 65-75 tahun (Potter, 2005). Proses menua merupakan proses sepanan! hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai seak permulaan kehidupan. Menadi tua merupakan proses alamiah, yan! berarti seseoran! telah melalui ti!a tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua ("u!roho, 200#). Penuaan adalah suatu proses yan! alamiah yan! tidak dapat dihindari, beralan se$ara terus-manerus, dan berkesinambun!an (%epkes &', 200). Menurut eliat (***) dalam Maryam (200#), +sia lanut dikatakan seba!ai tahap akhir perkemban!an pada daur kehidupan manusia sedan!kan menurut pasal ayat (2), (), () ++ "o. ahun ahun **# entan! esehatan dikatakan bahwa usia lanut adalah seseoran! yan! telah men$apai usia lebih dari 60 tahun (Maryam, 200#). Penuaan adalah normal, den!an perubahan /isik dan tin!kah laku yan! dapat diramalkan dan teradi pada semua oran! pada saat mereka mereka men$ap men$apai ai usia usia tahap tahap perkem perkemban ban!an !an kronol kronolo!i o!iss tertent tertentu u (tanl (tanley ey,, 2006). 2. Klas Klasi ii! i!as asii Lans Lansia ia
1dapun lima klasi/ikasi pada lansia menurut %epkes (200) yaitu, a. Pralansia Pralansia (prasenil (prasenilis) is) yaitu yaitu seseoran! seseoran! yan! berusia berusia antara antara 5-5* 5-5* tahun. tahun. b. ansia yaitu seseoran! yan! berusia 60 tahun atau lebih. $. ansi ansiaa &esik esiko o in! in!!i yait yaitu u sese seseor oran an! ! yan! an! beru berusi siaa 70 tah tahun atau atau lebi lebih3 h3se seseo seora ran! n! yan! yan! beru berusi siaa 60 tahu tahun n atau atau lebi lebih h den! den!an an masal masalah ah kesehatan (%epkes &', 200). d. ansia ansia Potensi Potensial al yaitu lansia lansia yan! masih masih mampu mampu melakuka melakukan n pekeraan pekeraan dan3atau ke!iatan yan! dapat men!hasilkan baran!3asa e. ansia ansia ida idak k Potensial Potensial yaitu yaitu lansia yan! yan! tidak berdaya berdaya men$ari men$ari na/kah, na/kah, sehin!!a hidupnya ber!antun! pada bantuan oran! lain
1ki/a yahrir, .ep 4
". Kara!teristi! Lansia
Menurut eliat (***) dalam Maryam (200#), lansia memiliki karakteristik seba!ai berikut a. erusia lebih dari 60 tahun (sesuai den!an Pasal 1yat (2) ++ "o. tentan! kesehatan). b. ebutuhan dan masalah yan! berariasi dari rentan! sehat sampai sakit, dari kebutuhan biopsikososial sampai spiritual, serta dari kondisi ada/ti/ hin!!a kondisi maladapti/. $. in!kun!an tempat tin!!al yan! berariasi. #. Tipe Lansia
%i 8aman sekaran! (8aman pemban!unan), banyak ditemukan berma$amma$am tipe usia lanut. 9an! menonol antara lain a. ipe ari/ biaksana anut usia ini kaya den!an hikmah pen!alaman, menyesuaikan diri den!an perubahan 8aman, mempunyai diri den!an perubahan 8aman, mempunyai
kesibukan,
bersikap
ramah,
rendah
hati,
sederhana,
dermawan, memenuhi undan!an, dan menadi panutan. b. ipe mandiri anut usia ini senan! men!!anti ke!iatan yan! hilan! den!an ke!iatan baru, selekti/ dalam men$ari pekeraan dan teman per!aulan, serta memenuhi undan!an. $. ipe tidak puas anut usia yan! selalu men!alami kon/lik lahir batin, menentan! proses penuaan, yan! menyebabkan kehilan!an ke$antikan, kehilan!an daya tarik asmani, kehilan!an kekuasaan, status, teman yan! disayan!i, pemarah, tidak sabar, mudah tersin!!un!, menuntut, sulit dilayani dan pen!kritik. d. ipe pasrah anut usia yan! selalu menerima dan menun!!u nasib baik, mempunyai konsep habis (:habis !elap datan! teran!;), men!ikuti ke!iatan beribadat, rin!an kaki, pekeraan apa saa dilakukan. e. ipe bin!un!
1ki/a yahrir, .ep 42
ansia yan! ka!etan, kehilan!an kepribadian, men!asin!kan diri, merasa minder, menyesal, pasi/, a$uh tak a$uh ("u!roho, 200#). $. T%gas Per!e&'angan Lansia
Menurut
Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasan!an (Maryam, 200#).
(. Konsep dasar Hipertensi 1. Pengertian
=ipertensi dapat dide/inisikan seba!ai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 0 mm=! dan diastolik di atas *0 mm=!. Pada populasi lansia, hipertensi dide/inisikan seba!ai tekanan sistolik 60 mm=! dan tekanan diastolik *0 mm=!. (melt8er, 200) Menurut >=? tekanan darah sama den!an atau diatas 60 3 *5 mm=! dinyatakan seba!ai hipertensi. 2. Klasii!asi
=ipertensi pada usia lanut dibedakan atas (%armoo, ***) =ipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 0 mm=! dan 3 atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari *0 mm=!. =ipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 60 mm=! dan tekanan diastolik lebih rendah dari *0 mm=!. lasi/ikasi
hipertensi
berdasarkan penyebabnya
dapat
dibedakan
menadi 2 !olon!an besar yaitu
1ki/a yahrir, .ep 4
a. =ipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yan! tidak diketahui penyebabnya. b. =ipertensi sekunder yaitu hipertensi yan! di sebabkan oleh penyakit lain. ". Etiologi
Penyebab hipertensi pada oran! den!an lanut usia adalah teradinya perubahan perubahan pada a.
terbukti bahwa
seseoran!
akan memiliki
kemun!kinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi ika oran! tuanya adalah penderita hipertensi 2) Biri perseoran!an Biri perseoran!an yan! mempen!aruhi timbulnya hipertensi adalah a)
+mur (ika umur bertambah maka % menin!kat)
b)
Cenis kelamin (laki-laki lebih tin!!i dari perempuan)
$)
ebiasaan hidup
d)
ebiasaan hidup yan! serin! menyebabkan timbulnya hipertensi adalah onsumsi !aram yan! tin!!i (melebihi dari 0 !r), e!emukan atau makan berlebihan, tress, Merokok, Minum al$ohol, Minum obat-obatan ephedrine, prednison, epineprin)
1ki/a yahrir, .ep 4
edan!kan penyebab hipertensi sekunder adalah a) Dinal E Dlomerulone/ritis, Pielone/ritis, "ekrosis tubular akut dan umor. b) Fas$ular E 1terosklerosis, =iperplasia, rombosis, 1neurisma,
Mekanisme yan! men!ontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat asomotor, pada medulla diotak. %ari pusat asomotor ini bermula aras sara/ simpatis, yan! berlanut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis !an!lia simpatis di toraks dan abdomen. &an!san!an pusat asomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yan! ber!erak ke bawah melalui system sara/ simpatis ke !an!lia simpatis. Pada titik ini, neuron pre!an!lion melepaskan asetilkolin, yan! akan meran!san! serabut sara/ pas$a !an!lion ke pembuluh darah, dimana den!an dilepaskannya noreepineprin men!akibatkan konstriksi pembuluh darah. erba!ai /aktor seperti ke$emasan dan ketakutan dapat mempen!aruhi respon pembuluh darah terhadap ran!san! asokonstriksi. 'ndiidu den!an hipertensi san!at sensiti terhadap norepine/rin, meskipun tidak diketahui den!an elas men!apa hal tersebut bisa teradi. Pada saat bersamaan dimana sistem sara/ simpatis meran!san! pembuluh darah seba!ai respons ran!san! emosi, kelenar adrenal u!a teran!san!, men!akibatkan tambahan aktiitas asokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epine/rin, yan! menyebabkan asokonstriksi. orteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yan! dapat memperkuat respons asokonstriktor pembuluh darah. Fasokonstriksi yan! men!akibatkan penurunan aliran ke !inal, menyebabkan pelepasan rennin. &enin meran!san! pembentukan an!iotensin ' yan! kemudian diubah menadi an!iotensin '', suatu asokonstriktor kuat, yan! pada !ilirannya meran!san! sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. =ormon ini menyebabkan retensi natrium dan
1ki/a yahrir, .ep 45
air oleh tubulus !inal, menyebabkan penin!katan olume intra askuler. emua /aktor ini $enderun! men$etuskan keadaan hipertensi. eba!ai pertimban!an !erontolo!is dimana teradi perubahan stru$tural dan /un!sional pada system pembuluh peri/er bertan!!un!awab pada perubahan tekanan darah yan! teradi pada usia lanut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilan!nya elastisitas arin!an ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yan! pada !ilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya re!an! pembuluh darah. onsekuensinya, aorta dan arteri besar berkuran! kemampuannya dalam men!akomodasi olume darah yan! dipompa oleh antun! (olume sekun$up) men!akibatkan penurunan $uran! antun! dan penin!katan tahanan peri/er (melt8er, 200). Pada usia lanut perlu diperhatikan kemun!kinan adanya :hipertensi palsu; disebabkan kekakuan arteri bra$hialis sehin!!a tidak dikompresi oleh $u// sphy!momanometer (%armoo, ***). $. Tanda dan ge)ala
anda dan !eala pada hipertensi dibedakan menadi a. idak ada !eala idak ada !eala yan! spesi/ik yan! dapat dihubun!kan den!an penin!katan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yan! memeriksa. =al ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdia!nosa ika tekanan arteri tidak terukur. b. Deala yan! la8im erin! dikatakan bahwa !eala terla8im yan! menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. %alam kenyataannya ini merupakan !eala terla8im yan! men!enai kebanyakan pasien yan! men$ari pertolon!an medis. Menurut &okhaeni (200), mani/estasi klinis beberapa pasien yan! menderita hipertensi yaitu Men!eluh sakit kepala, pusin! emas, kelelahan, esak na/as, Delisah, Mual Muntah,
1ki/a yahrir, .ep 46
*. Pe&eri!saan Pen%n)ang
a. =emo!lobin 3 hemato$rit +ntuk men!kai hubun!an dari sel G sel terhadap olume $airan (iskositas) dan dapat men!indikasikan /a$tor-/a$tor resiko seperti hiperkoa!ulabilitas, anemia. b. +" memberikan in/ormasi tentan! per/usi !inal. $. Dlukosa =iper!likemi
(diabetes
mellitus
adalah
pen$etus
hipertensi)
dapat
diakibatkan oleh penin!katan katekolamin (menin!katkan hipertensi). d. alsium serum Penin!katan kadar kalsium serum dapat menyebabkan hipertensi. e. olesterol dan tri!liserid serum Penin!katan kadar dapat men!indikasikan pen$etus untuk 3 adanya pembentukan plak ateromatosa (e/ek kardioaskuler). /. Pemeriksaan tiroid =ipertiroidisme dapat menimbulkan asokonstriksi dan hipertensi. !. +rinalisa %arah, protein, !lukosa men!isyaratkan dis/un!si !inal dan atau adanya diabetes. h. 1sam urat =iperurisemia
telah
menadi
implikasi
/aktor
resiko
hipertensi
teroid urin. i.
Aoto dada Menunukkan obstruksi kalsi/ikasi pada area katub, perbesaran antun!.
.
B s$an +ntuk men!kai tumor serebral, ense/alopat.
k. <D %apat menunukkan pembesaran antun!, pola re!an!an, !an!!uan konduksi, penin!!ian !elomban! P adalah salah satu tanda dini penyakit antun! hipertensi.
1ki/a yahrir, .ep 47
+. Penatala!sanaan
Pen!elolaan hipertensi bertuuan untuk men$e!ah morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi kardioaskuler yan! berhubun!an den!an pen$apaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 03*0 mm=!. Prinsip pen!elolaan penyakit hipertensi meliputi a.
erapi tanpa ?bat erapi tanpa obat di!unakan seba!ai tindakan untuk hipertensi rin!an dan seba!ai tindakan suporti/ pada hipertensi sedan! dan berat. erapi tanpa obat ini meliputi ) %iet %iet yan! dianurkan untuk penderita hipertensi adalah &estriksi !aram se$ara moderat dari 0 !r3hr menadi 5 !r3hr, %iet rendah kolesterol dan rendah asam lemak enuh. 2) Penurunan berat badan ) Men!hentikan merokok ) atihan Aisik atihan /isik atau olah ra!a yan! teratur dan terarah yan! dianurkan untuk penderita hipertensi adalah olah ra!a yan! mempunyai empat prinsip yaitu Ma$am olah ra!a yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, o!!in!, bersepeda, berenan! dan lain-lain. 'ntensitas olah ra!a yan! baik antara 60-#0 @ dari kapasitas aerobik atau 72-#7 @ dari denyut nadi maksimal yan! disebut 8ona latihan. amanya latihan berkisar antara 20 G 25 menit berada dalam 8ona latihan Arekuensi latihan sebaiknya H permin!!u dan palin! baik 5 H permin!!u.
b.
1ki/a yahrir, .ep 4#
2) Pendidikan esehatan (Penyuluhan) uuan pendidikan kesehatan yaitu untuk menin!katkan pen!etahuan pasien tentan! penyakit hipertensi dan pen!elolaannya sehin!!a pasien dapat mempertahankan hidupnya dan men$e!ah komplikasi lebih lanut. $. erapi den!an ?bat uuan pen!obatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saa tetapi u!a men!uran!i dan men$e!ah komplikasi akibat hipertensi a!ar penderita dapat bertambah kuat. Pen!obatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup penderita. Pen!obatan standar yan! dianurkan oleh omite %okter 1hli =ipertensi (Coint "ational Bommittee ?n %ete$tion, <aluation 1nd reatment ?/ =i!h lood Pressure, +sa, *##) menyimpulkan bahwa obat diuretika, penyekat beta, anta!onis kalsium, atau pen!hambat 1B< dapat di!unakan seba!ai obat tun!!al pertama den!an memperhatikan keadaan penderita dan penyakit lain yan! ada pada penderita. Pen!obatannya meliputi ) tep ?bat pilihan pertama diuretika, beta blo$ker, Ba anta!onis, 1B< inhibitor. 2) tep 2 1lternati/ yan! bisa diberikan %osis obat pertama dinaikkan, %i!anti enis lain dari obat pilihan pertama. %itambah obat ke G2 enis lain, dapat berupa diuretika, beta blo$ker, Ba anta!onis, 1lpa blo$ker, $lonidin, reserphin, asodilator. ) tep 1lternati/ yan! bisa ditempuh. ?bat ke-2 di!anti %itambah obat ke- enis lain. ) tep 1lternati/ pemberian obatnya, %itambah obat ke- dan ke- &e-ealuasi dan konsultasi, Aollow +p untuk mempertahankan terapi.
1ki/a yahrir, .ep 4*
+ntuk mempertahankan terapi an!ka panan! memerlukan interaksi dan komunikasi yan! baik antara pasien dan petu!as kesehatan ( perawat, dokter ) den!an $ara pemberian pendidikan kesehatan.
,. Konsep dasar As%-an Keperaatan 1. Peng!a)ian a. 1ktiitas ) Deala kelemahan, letih, na/as pendek, !aya hidup monoton. 2) anda Arekuensi antun! menin!kat, perubahan irama antun!,
takipnea. b. irkulasi ) Deala
&iwayat
=ipertensi, aterosklerosis,
penyakit antun!
koroner3katup dan penyakit $ebroaskuler, episode palpitasi. 2) anda enaikan %, "adi denyutan elas dari karotis, u!ularis, radialis, tikikardi, murmur stenosis alular, distensi ena u!ularis, kulit pu$at, sianosis, suhu din!in (asokontriksi peri/er) pen!isian kapiler mun!kin lambat3 tertunda. $. 'nte!ritas
meledak,otot
muka
te!an!,
perna/asan
men!hela,
penin!katan pola bi$ara. d.
(teradi
saatban!un
dan
men!hilan!kan
se$ara
spontansetelah beberapa am), Dan!!uan pen!lihatan (diplobia, pen!lihatan kabur,epistakis).
1ki/a yahrir, .ep 40
2) anda tatus mental, perubahan ketera!aan, orientasi, pola3isi bi$ara,e/ek, proses piker,penurunan keuatan !en!!aman tan!an. !. "yeri3 ketidaknyaman Deala 1n!ina (penyakit arteri koroner3 keterlibatan antun!), sakitkepala. h. Perna/asan ) Deala %ispnea yan! berkaitan dari katiitas3kera takipnea,ortopnea,dispnea, batuk den!an3tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok. 2) anda %istress perna/asan3pen!!unaan otot aksesori perna/asan i.
bunyina/as tambahan(krakties3men!i), sianosis. eamanan Deala Dan!!uan koordinasi3$ara beralan, hipotensi postural.
2. Diagnosa Keperaatan
a. Penurunan $urah antun! berhubun!an den!an penin!katan a/terload, asokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi entri$ular b. "yeri (sakit kepala) berhubun!an den!an penin!katan tekanan askuler serebral $. &esiko perubahan per/usi arin!an serebral, !inal, antun! berhubun!an den!an adanya tahanan pembuluh darah d. 'ntoleransi akti/itas berhubun!an penurunan $ardia$ output e. Dan!!uan pola tidur berhubun!an adanya nyeri kepala /.
uran!nya perawatan diri berhubun!an den!an adanya kelemahan /isik.
!. e$emasan berhubun!an den!an krisis situasional sekunder adanya hipertensi yan! diderita klien
".
Ren/ana Tinda!an
a. %ia!nosa eperawatan Penurunan $urah antun! berhubun!an den!an penin!katan a/terload, asokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi entri$ular uuan idak teradi penurunan $urah antun! setelah dilakukan tindakan keperawatan selama H 2 am. riteria hasil
1ki/a yahrir, .ep 4
. erpartisipasi dalam aktiitas yan! menurunkan % 2. Mempertahankan % dalam rentan! yan! dapat diterima . Memperlihatkan irama dan /rekuensi antun! stabil 'nterensi . Pantau %, ukur pada kedua tan!an, !unakan manset dan tehnik yan! tepat 2. Batat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan peri/er . 1uskultasi tonus antun! dan bunyi napas . 1mati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa pen!isian kapiler 5. Batat edema umum 6. erikan lin!kun!an tenan!, nyaman, kuran!i aktiitas, batasi umlah pen!unun!. 7. Pertahankan pembatasan aktiitas seperti istirahat ditempat tidur3kursi #. antu melakukan aktiitas perawatan diri sesuai kebutuhan *. akukan tindakan yan! nyaman spt piatan pun!!un! dan leher, menin!!ikan kepala tempat tidur. 0. 1nurkan tehnik relaksasi, panduan imainasi, aktiitas pen!alihan . Pantau respon terhadap obat untuk men!ontrol tekanan darah 2. erikan pembatasan $airan dan diit natrium sesuai indikasi olaborasi . +ntuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi
b. %ia!nosa eperawatan "yeri (sakit kepala) berhubun!an den!an penin!katan tekanan askuler serebral uuan "yeri atau sakit kepala hilan! atau berkuran! setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 H 2 am riteria hasil . Pasien men!un!kapkan tidak adanya sakit kepala
1ki/a yahrir, .ep 42
2. Pasien tampak nyaman . F dalam batas normal 'nterensi . Pertahankan tirah barin!, lin!kun!an yan! tenan!, sedikit peneran!an 2. Minimalkan !an!!uan lin!kun!an dan ran!san!an . antu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan . =indari merokok atau men!!unkan pen!!unaan nikotin 5. eri tindakan non/armakolo!i untuk men!hilan!kan sakit kepala seperti kompres din!in pada dahi, piat pun!!un! dan leher, posisi nyaman, tehnik relaksasi, bimbin!an imainasi dan distraksi 6. =ilan!kan 3 minimalkan asokonstriksi yan! dapat menin!katkan sakit kepala misalnya men!ean saat 1, batuk panan!, membun!kuk olaborasi 1. Pemberian obat sesuai indikasi anal!esik, antiansietas (lora8epam,
atian, dia8epam, alium)
$. %ia!nosa eperawatan &esiko perubahan per/usi arin!an serebral, !inal, antun! berhubun!an den!an adanya tahanan pembuluh darah uuan idak teradi perubahan per/usi arin!an serebral, !inal, antun! setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 H 2 am riteria =asil . Pasien mendemonstrasikan per/usi arin!an yan! membaik seperti ditunukkan den!an % dalam batas yan! dapat diterima, tidak ada keluhan sakit kepala, pusin!, nilai-nilai laboratorium dalam batas normal, haluaran urin 0 ml3 menit 2. anda-tanda ital stabil 'nterensi . Pertahankan tirah barin! 2. in!!ikan kepala tempat tidur
1ki/a yahrir, .ep 4
. ai tekanan darah saat masuk pada kedua len!anE tidur, duduk den!an pemantau tekanan arteri ika tersedia . 1mbulasi sesuai kemampuanE hindari kelelahan 5. 1mati adanya hipotensi mendadak 6. +kur masukan dan pen!eluaran 7. Pertahankan $airan dan obat-obatan sesuai pro!ram #. Pantau elektrolit, +", kreatinin sesuai pro!ram
d. %ia!nosa eperawatan 'ntoleransi akti/itas berhubun!an penurunan $ardia$ output uuan idak teradi intoleransi akti/itas setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 H 2 am riteria hasil Menin!katkan
ener!i
untuk
melakukan
akti/itas
sehari-hari
Menunukkan penurunan !eala-!eala intoleransi akti/itas 'nterensi . erikan doron!an untuk akti/itas 3 perawatan diri bertahap ika dapat ditoleransi. 2. erikan bantuan sesuai kebutuhan . 'nstruksikan pasien tentan! pen!hematan ener!y . ai respon pasien terhadap akti/itas 5. Monitor adanya dia/oresis, pusin! 6. ?bserasi F tiap am 7. erikan arak waktu pen!obatan dan prosedur untuk memun!kinkan waktu #. istirahat yan! tidak ter!an!!u, berikan waktu istirahat sepanan! sian! atau sore
e. %ia!nosa eperawatan Dan!!uan
pola
tidur
berhubun!an
adanya
nyeri
kepala
uuan
1ki/a yahrir, .ep 4
idak teradi !an!!uan pola tidur setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 H 2 am riteria hasil . Mampu men$iptakan pola tidur yan! adekuat 6 G # am per hari 2. ampak dapat istirahat den!an $ukup . F dalam batas normal 'nterensi . Biptakan suasana lin!kun!an yan! tenan! dan nyaman 2. eri kesempatan klien untuk istirahat 3 tidur . <aluasi tin!kat stress . Monitor keluhan nyeri kepala 5. en!kapi adwal tidur se$ara teratur 6. erikan makanan ke$il sore hari dan 3 susu han!at 7. akukan masase pun!!un! #. Putarkan musik yan! lembut
/. %ia!nosa eperawatan uran!nya perawatan diri berhubun!an den!an adanya kelemahan /isik. uuan Perawatan diri klien terpenuhi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama H 2 am riteria hasil . Mampu melakukan akti/itas perawatan diri sesuai kemampuan 2. %apat
mendemonstrasikan
tehnik
untuk
memenuhi
kebutuhan
perawatan diri 'nterensi . ai kemampuan klien untuk melakukan kebutuhan perawatan diri 2. eri pasien waktu untuk men!erakan tu!as . antu pasien untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri . erikan umpan balik yan! positi/ untuk setiap usaha yan! dilakukan klien 3 atas keberhasilannya
1ki/a yahrir, .ep 45
!. %ia!nosa eperawatan e$emasan berhubun!an den!an krisis situasional sekunder adanya hipertensi yan! diderita klien uuan e$emasan hilan! atau berkuran! setelah dilakukan tindakan keperawatan selama H 2 Cam riteria hasil . lien men!atakan sudah tidak $emas la!i 3 $emas berkuran! 2.
toleransi
sakit kepala,
ketidakmampuan untuk menyelesaikan masalah . antu klien untuk men!identi/ikasi stressor spesi/ik dan kemun!kinan strate!i untuk men!atasinya . ibatkan pasien dalam peren$anaan perawatan dan beri doron!an partisipasi maksimum dalam ren$ana pen!obatan 5. %oron! pasien untuk men!ealuasi prioritas atau tuuan hidup 6. ai tin!kat ke$emasan klien baik se$ara erbal maupun non erbal 7. ?bserasi F tiap am #. %en!arkan dan beri kesempatan pada klien untuk men!un!kapkan perasaanya *. erikan support mental pada klien 0. 1nurkan pada keluar!a untuk memberikan dukun!an pada klien
1ki/a yahrir, .ep 46
DA0TAR PUSTAKA
runner I uddarth. 2002. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2. Cakarta
ahudi, "u!roho. 200#. Keperawatan Gerontik ' Geriatrik . Cakarta
1ki/a yahrir, .ep 47