LAPORAN PENDAHULUAN DM PADA LANSIA Pendahuluan Proses menua adalah keadaan yang tidak dapat dihindarkan Manusia seperti halnya semua makhluk hidup didunia ini mempunyai !atas ke!eradaannya dan akan !erakhir dengan kematian Peru!ahan"peru!ahan pada usia lan#ut dan kemunduran kesehatannya kadang"kadang sukar di!edakan dari kelainan patologi yang ter#adi aki!at penyakit Dalam !idang endokrinologi hampir semua produksi dan pengeluaran hormon dipengaruhi oleh en$im"en$im yang sangat dipengaruhi oleh proses men#adi tua Dia!etes mellitus yang terdapat pada usia lan#ut gam!aran klinisnya !er%ariasi luas dari tanpa ge#ala sampai dengan komplikasi nyata yang kadang"kadang kadang"kadang menyerupai penyakit atau peru!ahan yang !iasa ditemui pada usia lan#ut
A
&onsep Dasar Penyakit
'
De(nisi
Dia!etes melitus merupakan kelainan meta!olisme yang kronis ter#adi de(siensi insulin atau retensi insulin) di tandai dengan tingginya keadaan glukosa darah *hiperglikemia+ dan glukosa dalam urine *glukosuria+ atau merupakan sindroma klinis yang ditandai dengan hiperglikemia kronik dan gangguan
meta!olisme kar!ohidrat) lemak dan protein sehu!ungan dengan kurangnya sekresi insulin se,ara a!solut - relati. dan atau adanya gangguan .ungsi insulin Dia!etes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia *Mans#oer) /000+ Dia!etes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia *1runner dan Suddarth) /00/+ Dia!etes mellitus merupakan penyakit sistemis) kronis) dan multi.aktorial yang di,irikan dengan hiperglikemia dan hipoglikemia * Mary)/002+
/
Epidemiologi
Dia!etes terutama pre%alen diantara kaum lan#ut usia Diantara indi%idu yang !erusia le!ih dari 34 tahun) 5)36 menderita dia!etes tipe II Angka ini men,akup '46 populasi pada panti lansia
7
Etiologi
1e!erapa ahli !erpendapat !ah8a dengan !ertam!ahnya umur) intoleransi terhadap glukosa #uga meningkat) #adi untuk golongan usia lan#ut diperlukan !atas glukosa darah yang le!ih tinggi daripada orang de8asa non usia lan#ut
meta!olisme kar!ohidrat) lemak dan protein sehu!ungan dengan kurangnya sekresi insulin se,ara a!solut - relati. dan atau adanya gangguan .ungsi insulin Dia!etes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia *Mans#oer) /000+ Dia!etes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia *1runner dan Suddarth) /00/+ Dia!etes mellitus merupakan penyakit sistemis) kronis) dan multi.aktorial yang di,irikan dengan hiperglikemia dan hipoglikemia * Mary)/002+
/
Epidemiologi
Dia!etes terutama pre%alen diantara kaum lan#ut usia Diantara indi%idu yang !erusia le!ih dari 34 tahun) 5)36 menderita dia!etes tipe II Angka ini men,akup '46 populasi pada panti lansia
7
Etiologi
1e!erapa ahli !erpendapat !ah8a dengan !ertam!ahnya umur) intoleransi terhadap glukosa #uga meningkat) #adi untuk golongan usia lan#ut diperlukan !atas glukosa darah yang le!ih tinggi daripada orang de8asa non usia lan#ut
Pada NIDDM) intoleransi glukosa pada lansia !erkaitan dengan o!esitas) akti%itas (sik yang !erkurang)kurangnya !erkurang)kurangnya massa otot) penyakit penyerta) penggunaaan o!at"o!atan) disamping karena pada lansia ter#adi penurunan sekresi insulin dan insulin resisten Le!ih dari 406 lansia diatas 30 tahun yang tanpa keluhan) ditemukan hasil 9es 9oleransi :lukosa Oral *99:O+ yang a!normal Intoleransi glukosa ini masih !elum dapat dikatakan se!agai dia!etes Pada usia lan#ut ter#adi penurunan maupun kemampuan insulin terutama pada post reseptor Pada lansia ,enderung ter#adi peningkatan !erat !adan) !ukan karena mengkonsumsi kalori !erle!ih namun karena peru!ahan rasio lemak"otot dan penurunan la#u meta!olisme !asal Hal ini dapat men#adi .aktor predisposisi ter#adinya dia!etes mellitus Penye!a! dia!etes mellitus pada lansia se,ara umum dapat digolongkan ke dalam dua !esar ; a
Proses menua-kemunduran menua-kemundura n *Penurunan sensiti(tas indra penge,ap) penurunan .ungsi pankreas) dan penurunan kualitas insulin sehingga insulin tidak !er.ungsi dengan !aik+
!
:aya hidup *li.e style+ yang #elek *!anyak makan) #arang olahraga) minum alkohol) dll+
&e!eradaan penyakit lain) sering menderita stress #uga dapat men#adi penye!a! ter#adinya dia!etes mellitus
Selain itu peru!ahan .ungsi (sik yang menye!a!kan keletihan dapat menutupi tanda dan ge#ala dia!etes dan menghalangi lansia untuk men,ari !antuan medis &eletihan) perlu !angun pada malam hari untuk !uang air ke,il) dan in.eksi yang sering merupakan indikator dia!etes yang mungkin tidak diperhatikan oleh lansia dan anggota keluarganya karena mereka per,aya !ah8a hal terse!ut adalah !agian dari proses penuaan itu sendiri
< a
&lasi(kasi Dia!etes melitus tipe I ;
Destruksi sel !eta) umumnya men#urus ke de(siensi insulin a!solut !aik melalui proses imunologik maupun idiopatik &arakteristik Dia!etes Melitus tipe I; '+
Mudah ter#adi ketoasidosis
/+
Pengo!atan harus dengan insulin
7+
Onset akut
<+
1iasanya kurus
4+
1iasanya ter#adi pada umur yang masih muda
3+
1erhu!ungan dengan HLA"DR7 dan DR<
=+
Didapatkan anti!odi sel islet
5+
'06nya ada ri8ayat dia!etes pada keluarga
!
Dia!etes melitus tipe II ;
1er%ariasi mulai yang predominan resistensi insulin disertai de(siensi insulin relati. sampai yang predominan gangguan sekresi insulin !ersama resistensi insulin &arakteristik DM tipe II ; '+
Sukar ter#adi ketoasidosis
/+
Pengo!atan tidak harus dengan insulin
7+
Onset lam!at
<+
:emuk atau tidak gemuk
4+
1iasanya ter#adi pada umur > <4 tahun
3+
9idak !erhu!ungan dengan HLA
=+
9idak ada anti!odi sel islet
5+
706nya ada ri8ayat dia!etes pada keluarga
2+
? '006 kem!ar identik terkena
4
Mani.estasi &linis
&eluhan umum pasien DM seperti poliuria) polidipsia) poli.agia pada lansia umumnya tidak ada Osmotik diuresis aki!at glukosuria tertunda dise!a!kan am!ang gin#al yang tinggi) dan dapat mun,ul keluhan nokturia disertai gangguan tidur) atau !ahkan inkontinensia urin Perasaan haus pada pasien DM lansia kurang dirasakan) aki!atnya mereka tidak !ereaksi adekuat terhadap dehidrasi &arena itu tidak ter#adi polidipsia atau !aru ter#adi pada stadium lan#ut Se!aliknya yang sering
mengganggu pasien adalah keluhan aki!at komplikasi degenerati. kronik pada pem!uluh darah dan sara. Pada DM lansia terdapat peru!ahan pato(siologi aki!at proses menua) sehingga gam!aran klinisnya !er%ariasi dari kasus tanpa ge#ala sampai kasus dengan komplikasi yang luas &eluhan yang sering mun,ul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak) rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot *neuropati peri.er+ dan luka pada tungkai yang sukar sem!uh dengan pengo!atan la$im Menurut Supartondo) ge#ala"ge#ala aki!at DM pada usia lan#ut yang sering ditemukan adalah ; a
&atarak
!
:laukoma
,
Retinopati
d
:atal seluruh !adan
e . g h
Pruritus @ul%ae In.eksi !akteri kulit In.eksi #amur di kulit Dermatopati
i
Neuropati peri.er
#
Neuropati %iseral
k l
Amiotropi Ulkus Neurotropik
m
Penyakit gin#al
n
Penyakit pem!uluh darah peri.er
o
Penyakit koroner
p
Penyakit pem!uluh darah otak
Hipertensi
3
Pato(siologi
Dalam proses meta!olisme) insulin memegang peranan penting yaitu memasukkan glukosa ke dalam sel yang digunakan se!agai !ahan !akar Insulin adalah suatu $at atau hormon yang dihasilkan oleh sel !eta di pankreas 1ila insulin tidak ada maka glukosa tidak dapat masuk sel dengan aki!at glukosa akan tetap !erada di pem!uluh darah yang artinya kadar glukosa di dalam darah meningkat Pada Dia!etes melitus tipe ' ter#adi kelainan sekresi insulin oleh sel !eta pankreas Pasien dia!etes tipe ini me8arisi kerentanan genetik yang merupakan predisposisi untuk kerusakan autoimun sel !eta pankreas Respon autoimun dipa,u oleh akti%itas lim.osit) anti!odi terhadap sel pulau langerhans dan terhadap insulin itu sendiri Pada dia!etes melitus tipe / yang sering ter#adi pada lansia) #umlah insulin normal tetapi #umlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang kurang sehingga glukosa yang
masuk ke dalam sel sedikit dan glukosa dalam darah men#adi meningkat
=
Path8ay
5
Penatalaksanaan
9u#uan utama terapi dia!etes mellitus adalah men,o!a menormalkan akti%itas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi %askuler serta neuropati 9u#uan terapeutik pada setiap tipe dia!etes adalah men,apai kadar glukosa darah normal Ada 4 komponen dalam penatalaksanaan dia!etes ; a
Diet
Suatu peren,anaan makanan yang terdiri dari '06 lemak) '46 Protein) =46 &ar!ohidrat kompleks direkomendasikan untuk men,egah dia!etes &andungan rendah lemak dalam diet ini tidak hanya men,egah arterosklerosis) tetapi #uga meningkatkan akti%itas reseptor insulin !
Latihan
Latihan #uga diperlukan untuk mem!antu men,egah dia!etes Pemeriksaan se!elum latihan se!aiknya dilakukan untuk memastikan !ah8a klien lansia se,ara (sik mampu mengikuti program latihan ke!ugaran Pengka#ian pada
tingkat akti%itas klien yang ter!aru dan pilihan gaya hidup dapat mem!antu menentukan #enis latihan yang mungkin paling !erhasil 1er#alan atau !erenang) dua akti%itas dengan dampak rendah) merupakan permulaan yang sangat !aik untuk para pemula Untuk lansia dengan NIDDM) olahraga dapat se,ara langsung meningkatkan .ungsi (siologis dengan mengurangi kadar glukosa darah) meningkatkan stamina dan kese#ahteraan emosional) dan meningkatkan sirkulasi) serta mem!antu menurunkan !erat !adan ,
Pemantauan
Pada pasien dengan dia!etes) kadar glukosa darah harus selalu diperiksa se,ara rutin Selain itu) peru!ahan !erat !adan lansia #uga harus dipantau untuk mengetahui ter#adinya o!esitas yang dapat meningkatkan resiko DM pada lansia d
9erapi *#ika diperlukan+
Sul.oniluria adalah kelompok o!at yang paling sering diresepkan dan e.ekti. hanya untuk penanganan NIDDM Pem!erian insulin #uga dapat dilakukan untuk mepertahankan kadar glukosa darah dalam parameter yang telah ditentukan untuk mem!atasi komplikasi penyakit yang mem!ahayakan e
Pendidikan
'+
Diet yang harus dikomsumsi
/+
Latihan
7+
Penggunaan insulin
2
Pemeriksaan Diagnostik
a
:lukosa darah se8aktu
!
&adar glukosa darah puasa
,
9es toleransi glukosa
&riteria diagnostik BHO untuk dia!etes mellitus pada sedikitnya / kali pemeriksaan ; a
:lukosa plasma se8aktu >/00 mg-dl *'')' mmol-L+
!
:lukosa plasma puasa >'<0 mg-dl *=)5 mmol-L+
,
:lukosa plasma dari sampel yang diam!il / #am kemudian sesudah mengkonsumsi =4 gr kar!ohidrat */ #am post prandial *pp+ > /00 mg-dl
'0 Prognosis Prognosis DM usia tergantung pada !e!erapa hal dan tidak selamanya !uruk Pasien tua dengan tipe II *DM99I+ yang tera8at dengan !aik prognosisnya !aik Pada pasien DM yang #atuh dalam koma hipoglikemia prognosisnya kurang !aik
'' &omplikasi Dia!etes Melitus &omplikasi dia!etes mellitus diklasi(kasikan men#adi akut dan kronis Cang termasuk dalam komplikasi akut adalah hipoglikemia)
dia!etes ketoasidosis *D&A+) dan hypergly,emi, hyperosmolar nonketo,i, ,oma *HHN+ Cang termasuk dalam komplikasi kronis adalah retinopati dia!eti,) ne.ropati dia!eti,) neuropati) dislipidemia) dan hipertensi a
&omplikasi akut
'+
Dia!etes ketoasidosis
Dia!etes ketoasidosis adalah aki!at yang !erat dari de(,it insulin yang !erat pada #aringan adipose) otot skeletal) dan hepar aringan terse!ut termasuk sangat sensiti%e terhadap kekurangan insulin D&A dapat di,etuskan oleh in.eksi * penyakit+ !
&omplikasi kronis
'+
Retinopati dia!eti,
Lesi paling a8al yang tim!ul adalah mikroaneurism pada pem!uluh retina 9erdapat pula !agian iskemik) yaitu retina aki!at !erkurangnya aliran darah retina Respon terhadap iskemik retina ini adalah pem!entukan pem!uluh darah !aru) tetapi pem!uluh darah terse!ut sangat rapuh sehingga mudah pe,ah dan dapat mengaki!atkan perdarahan %itreous Perdarahan ini !isa mengaki!atkan a!lasio retina atau !erulang yang mengaki!atkan ke!utaan permanen /+
Ne.ropati dia!eti,
Lesi renal yang khas dari ne.ropati dia!eti, adalah glomerulosklerosis yang nodular yang terse!ar dikedua gin#al yang dise!ut sindrom &ommelstiel"Bilson :lomeruloskleriosis nodular dikaitkan dengan proteinuria) edema dan hipertensi Lesi sindrom &ommelstiel"Bilson ditemukan hanya pada DM 7+
Neuropati
Neuropati dia!eti, ter#adi pada 30 F =06 indi%idu DM neuropati dia!eti, yang paling sering ditemukan adalah neuropati peri.er dan autonomi, <+
Displidemia
Lima puluh persen indi%idu dengan DM mengalami dislipidemia 4+
Hipertensi
Hipertensi pada pasien dengan DM tipe ' menun#ukkan penyakit gin#al) mikroal!uminuria) atau proteinuria Pada pasien dengan DM tipe /) hipertensi !isa men#adi hipertensi esensial Hipertensi harus se,epat mungkin diketahuin dan ditangani karena !isa memper!erat retinopati) nepropati) dan penyakit makro%askular 3+
&aki dia!eti,
Ada tiga .a,tor yang !erperan dalam kaki dia!eti, yaitu neuropati) iskemia) dan sepsis 1iasanya amputasi harus dilakukan Hilanggnya sensori pada kaki mengaki!atkan trauma dan potensial untuk ulkus Peru!ahan mikro%askuler dan
makro%askuler dapat mengaki!atkan iskemia #aringan dan sepsis Neuropati) iskemia) dan sepsis !isa menye!a!kan gangrene dan amputasi =+
Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah keadaan dengan kadar glukosa darah di !a8ah 30 mg-dl) yang merupakan komplikasi potensial terapi insulin atau o!at hipoglikemik oral Penye!a! hipoglikemia pada pasien sedang menerima pengo!atan insulin eksogen atau hipoglikemik oral
1
&onsep Asuhan &epera8atan
'
Pengka#ian
a
Data Su!yekti.
'+
Identitas
DM pada pasien usia lan#ut umumnya ter#adi pada usia > 30 tahun dan umumnya adalah DM tipe II * non insulin dependen + atau tipe DM99I /+
&eluhan utama
DM pada usila mungkin ,ukup sukar karena sering tidak khas dan asimtomatik * ,ontohnya G kelemahan) kelelahan) 11 menurun) ter#adi in.eksi minor) ke!ingungan akut) atau depresi +
7+
Ri8ayat Penyakit Sekarang
Pada umumnya pasien datang ke RS dengan keluhan gangguan penglihatan karena katarak) rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot * neuropati peri.er + dan luka pada tungkai yang sukar sem!uh dengan pengo!atan la$im <+
Ri8ayat &esehatan &eluarga
Adakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien 4+
Ri8ayat &esehatan Pasien dan Pengo!atan Se!elumnya
1erapa lama klien menderita DM) !agaimana penanganannya) mendapat terapi insulin #enis apa) !agaimana ,ara minum o!atnya apakah teratur atau tidak) apa sa#a yang dilakukan klien untuk menanggulangi penyakitnya 3+
Pola pemenuhan ke!utuhan sehari F hari
a+
Akti%itas- Istirahat ;
Letih) Lemah) Sulit 1ergerak - !er#alan) kram otot) tonus otot menurun !+
Sirkulasi
Adakah ri8ayat hipertensi)AMI) klaudikasi) ke!as) kesemutan pada ekstremitas) ulkus pada kaki yang penyem!uhannya lama) takikardi) peru!ahan tekanan darah ,+
Integritas Ego
Stress) ansietas d+
Eliminasi
Peru!ahan pola !erkemih * poliuria) nokturia) anuria +) diare
e+
Makanan - airan
Anoreksia) mual muntah) tidak mengikuti diet) penurunan !erat !adan) haus) penggunaan diuretik .+
Neurosensori
Pusing) sakit kepala) kesemutan) ke!as kelemahan pada otot) parestesia) gangguan penglihatan g+
Nyeri - &enyamanan
A!domen tegang) nyeri *sedang - !erat+ h+
Pernapasan
1atuk dengan-tanpa sputum purulen *tergangung adanya in.eksi - tidak+ i+
&eamanan
&ulit kering) gatal) ulkus kulit !
Data o!yekti.
Pemeriksaan (sik pada Lansia '+
Sel * peru!ahan sel +
Sel men#adi le!ih sedikit) #umlah dan ukurannya men#adi le!ih !esar) !erkurangnya #umlah ,airan tu!uh dan !erkurangnya ,airan intrasel /+
Sistem integumen
&ulit keriput aki!at kehilangan #aringan lemak) kulit kering dan pu,at dan terdapat !intik F !intik hitam aki!at menurunnya aliran darah kekulit dan menurunnya sel F sel yang memproduksi pigmen) kuku pada #ari tengah dan kaki men#adi te!al dan rapuh
Pada orang !erusia 30 tahun ram!ut 8a#ah meningkat) ram!ut menipis - !otak dan 8arna ram!ut kela!u) kelen#ar keringat !erkurang #umlah dan .ungsinya 7+
Sistem Muskuler
&e,epatan dan kekuatan kontraksi otot skeletal !erkurang penge,ilan otot karena menurunnya sera!ut otot Pada otot polos tidak !egitu !erpengaruh <+
Sistem pendengaran
Pres!iakusis * menurunnya pendengaran pada lansia + mem!ran timpani men#adi altro( menye!a!kan austosklerosis) penumpukan serumen sehingga mengeras karena meningkatnya keratin 4+
Sistem Penglihatan
&arena !er!entuk speris) s(ngter pupil tim!ul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar) lensa men#adi keruh) meningkatnya am!ang penglihatan * daya adaptasi terhadap kegegelapan le!ih lam!at) susah melihat gelap + Hilangnya daya akomodasi) menurunnya lapang pandang karena !erkurangnya luas pandangan Menurunnya daya mem!edakan 8arna hi#au atau !iru pada skala 3+
Sistem Perna.asan
Otot F otot pena.asan kehilangan kekuatan dan men#adi kaku) menurunnya akti%itas sillia) paru kurang elastis) al%eoli kurang mele!ar !iasanya dan #umlah !erkurang Oksigen
pada arteri menurun men#adi =4 mmHg &ar!on oksida pada arteri tidak !erganti F kemampuan !atuk !erkurang =+
Sistem &ardio%askuler
&atu! #antung mene!al dan men#adi kaku &emampuan #antung memompa darah menurun ' 6 pertahun &ehilangan o!stisitas pem!uluh darah) tekanan darah meningkat aki!at meningkatnya resistensi pem!uluh darah peri.er 5+
Sistem :astointestinal
&ehilangan gigi) indra penge,ap menurun) eso.agus mele!ar) rasa lapar menurun) asam lam!ung menurun 8aktu pengosongan lam!ung) peristaltik lemah sehingga sering ter#adi konstipasi) hati makin menge,il 2+
Sistem Perkemihan
:in#al menge,il) ne.ron men#adi atro() aliran darah ke gin#al menurun sampai 40 6) la#u (ltrasi glumesulus menurun sampai 40 6) .ungsi tu!ulus !erkurang sehingga kurang mampu memekatkan urine) D# urin menurun) proteinuria !ertam!ah) am!ang gin#al terhadap glukosa meningkat) kapasitas kandung kemih menurun * $oome + karena otot F otot yang lemah) .rek8ensi !erkemih meningkat) kandung kemih sulit dikosongkan) pada orang ter#adi peningkatan retensi urin dan pem!esaran prostat *=4 6 usia diatas 30 tahun+ '0+ Sistem Reproduksi
Selaput lendir %agina menurun - kering) men,iutnya o%arium dan uterus) atro( payu darah testis masih dapat memproduksi meskipun adanya penurunan se,ara !erangsur F angsur) dorongan sek menetap sampai usia diatas =0 tahun asal kondisi kesehatan !aik ''+ Sistem Endokrin Produksi semua hormon menurun) .ungsi paratiroid dan sekresinya tidak !eru!ah) !erkurangnya A9H) 9SH) SH) dan LH) menurunnya akti%itas tiroid sehingga la#u meta!olisme tu!uh * 1MR + menurun) menurunnya produk aldusteran) menurunnya sekresi) hormon godad) progesteron) estrogen) testosteron '/+ Sistem Sensori Reaksi men#adi lam!at kurang sensiti. terhadap sentuhan
*!erat otak
menurun sekitar '0 F /0 6 +
/ a
Diagnosa &epera8atan :angguan nutrisi ; kurang dari ke!utuhan tu!uh !erhu!ungan dengan peningkatan meta!olisme protein) lemak
!
&ekurangan %olume ,airan !erhu!ungan dengan osmotik diuresis ditandai dengan tugor kulit menurun dan mem!ran mukasa kering
,
:angguan integritas kulit !erhu!ungan dengan peru!ahan status meta!olik *neuropati peri.er+ ditandai dengan gangren pada eJtremitas
d e
&elelahan !erhu!ungan dengan kondisi (sik yang kurang Risiko tinggi in.eksi !erhu!ungan dengan glukosa darah yang tinggi
.
Resiko ter#adi in#ury !erhu!ungan dengan penurunan penglihatan
7
Inter%ensi &epera8atan
a
:angguan nutrisi ; kurang dari ke!utuhan tu!uh !erhu!ungan dengan peningkatan meta!olisme protein) lemak
9u#uan ; Setelah di!erikan asuhan kepera8atan diharapkan ke!utuhan nutrisi pasien dapat terpenuhi &riteria Hasil ; "
Pasien dapat men,erna #umlah kalori atau nutrien yang tepat
"
1erat !adan sta!il atau penam!ahan ke arah rentang !iasanya
Inter%ensi ; '+
9im!ang !erat !adan sesuai indikasi
R- Mengka#i pemasukan makanan yang adekuat /+
9entukan program diet) pola makan) dan !andingkan dengan makanan yang dapat diha!iskan klien
R- Mengidenti(kasikan kekurangan dan penyimpangan dari ke!utuhan terapeutik
7+
Auskultrasi !ising usus) ,atat nyeri a!domen atau perut kem!ung) mual) muntah dan pertahankan keadaan puasa sesuai inndikasi
R- Hiperglikemi) gangguan keseim!angan ,airan dan elektrolit menurunkan motilitas atau .ungsi lam!ung *distensi atau ileus paralitik+ <+
1erikan makanan ,air yang mengandung nutrisi dan elektrolit Selan#utnya mem!erikan makanan yang le!ih padat
R- Pem!erian makanan melalui oral le!ih !aik di!erikan pada klien sadar dan .ungsi gastrointestinal !aik 4+
Identi(kasi makanan yang disukai
R- &er#a sama dalam peren,anaan makanan 3+
Li!atkan keluarga dalam peren,anaan makan
R- Meningkatkan rasa keterli!atannya) mem!eri in.ormasi pada keluarga untuk memahami ke!utuhan nutrisi klien =+
O!ser%asi tanda hipoglikemia *peru!ahan tingkat kesadaran) kulit lem!ap atau dingin) denyut nadi ,epat) lapar) peka rangsang) ,emas) sakit kepala) pusing+
R- Pada meta!olism ka!orhidrat *gula darah akan !erkurang dan sementara tetap di!erikan tetap di!erikan insulin) maka ter#adi hipoglikemia ter#adi tanpa memperlihatkan peru!ahan tingkat kesadaran 5+
&ola!orasi ;
a+
Lakukan pemeriksaan gula darah dengan (nger sti,k
R- Analisa di tempat tidur terhadap gula darah le!ih akurat daripada memantau gula dalam urine !+
Pantau pemeriksaan la!oratorium *glukosa darah) aseton) pH) HO7+
R- :ula darah menurun perlahan dengan penggunaan ,airan dan terapi insulin terkontrol sehingga glukosa dapat masuk ke dalam sel dan digunakan untuk sum!er kalori Saat ini) kadaar aseton menurun dan asidosis dapat dikoreksi ,+
1erikan pengo!atan insulin se,ara teratur melalui i%
R- Insulin regular memiliki a8itan ,epat dan dengan ,epat pula mem!antu memindahkan glukosa ke dalam sel Pem!erian melalui I@ karena a!sorpsi dari #aringan su!kutan sangat lam!at d+
1erikan larutan glukosa * destroksa) setengah salin normal+
R- Larutan glukosa ditam!ahkan setelah insulin dan ,airan mem!a8a gula darah sekitar /40 mg -dl Dengan meta!olism kar!ohidrat mendekati normal) pera8atan di!erikan untuk menghindari hipoglikemia e+
&onsultasi dengan ahli gi$i
R- 1erman.aat dalam penghitungan dan penyesuaian diet untuk memenuhi ke!utuhan nutrisi
!
&ekurangan %olume ,airan !erhu!ungan dengan osmotik diuresis ditandai dengan tugor kulit menurun dan mem!ran mukosa kering
9u#uan ; Setelah di!erikan asuhan kepera8atan diharapkan ke!utuhan ,airan atau hidrasi pasien terpenuhi &riteria Hasil ; Pasien menun#ukkan hidrasi yang adekuat di!uktikan oleh tanda %ital sta!il) nadi peri.er dapat dira!a) turgor kulit dan pengisian kapiler !aik) haluaran urin tepat se,ara indi%idu dan kadar elektrolit dalam !atas normal Inter%ensi ; '+
&a#i ri8ayat klien sehu!ungan dengan lamanya atau intensitas dari ge#ala seperti muntah dan pengeluaran urine yang !erle!ihan
R- Mem!antu memperkirakan kekurangan %olume total Adanya proses in.eksi mengaki!atkan demam dan keadaan hipermeta!olik yang meningkatkan kehilangan air /+
Pantau tanda F tanda %ital) ,atat adanya peru!ahan tekanan darah ortostatik
R- Hipo%olemi dimani.estasikan oleh hipotensi dan takikardia Perkiraan !erat ringannya hipo%olemi saat tekanan darah sistolik turun K '0 mmHg dari posisi !er!aring ke duduk atau !erdiri 7+
Pantau pola napas seperti adanya pernapasan &ussmaul atau pernapasan yang !er!au keton
R- Perlu mengeluarkan asam kar!onat melalui pernapasan yang menghasilkan kompensasi alkalosis respiratoris terhadap keadaan ketoasidosis Napas !au aseton dise!a!kan peme,ahan asam asetoasetat dan harus !erkurang !ila ketosis terkoreksi <+
Pantau .rekuensi dan kualitas pernapasan) penggunaan otot !antu napas) adanya periode apnea dan sianosi
R- Hiperglikemia dan asidosis menye!a!kan pola dan .rekuensi pernapasan normal Akan tetapi peningkatan ker#a pernapasan) pernapasan dangkal dan ,epat serta sianosis merupakan indikasi dari kelelahan pernapasan atau kehilangan kemampuan melalui kompensasi pada asidosis 4+
Pantau suhu) 8arna kulit) atau kelem!apannya
R- Demam) menggigil) dan diaphoresis adalah hal umum ter#adi pada proses in.eksi) demam dengan kulit kemerahan) kering merupakan tanda dehidrasi 3+
&a#i nadi peri.er) pengisian kapiler) turgor kulit) dan mem!rane mukosa
R- Merupakan indi,ator tingkat dehidrasi atau %olume sirkulasi yang adekuat =+
Pantau masukan dan pengeluaran
R- Memperkirakan ke!utuhan ,airan pengganti) .ungsi gin#al) dan kee.ekti.an terapi yang di!erikan
5+
Ukur !erat !adan setiap hari
R- Mem!erikan hasil pengka#ian ter!aik dari status ,airan yang sedang !erlangsung dan selan#utnya dalam mem!erikan ,airan pengganti 2+
Pertahankan pem!erian ,airan minimal /400 ml-hari
R- Mempertahankan hidrasi atau %olume sirkulasi '0+ 9ingkatkan lingkungan yang menim!ulkan rasa nyaman Selimuti klien dengan kain yang tipis R- Menghindari pemanasan yang !erle!ihan terhadap klien le!ih lan#ut dapat menim!ulkan kehilangan ,airan ''+ &a#i adanya peru!ahan mental atau sensori R- Peru!ahan mental !erhu!ungan dengan hiperglikemi atau hipoglikemi) elektrolit a!normal) asidosis) penurunan per.usi sere!ral) dan hipoksia Penye!a! yang tidak tertangani) gangguan kesadaran men#adi predisposisi aspirasi pada klien '/+ O!ser%asi mual) nyeri a!domen) muntah) dan distensi lam!ung R- &ekurangan ,airan dan elektrolit mengu!ah motilitas lam!ung sehinnga sering menim!ulkan muntah dan se,ara potensial menim!ulkan kekurangan ,airan dan elektrolit '7+ O!ser%asi adanya perasaan kelelahan yang meningkat) edema) peningkatan !erat !adan) nadi tidak teratur) dan distensi %askuler
R- Pem!erian ,airan untuk per!aikan yang ,epat !erpotensi menim!ulkan kele!ihan ,airan dan gagal #antung kronis '<+ &ola!orasi ; a+
1erikan terapi ,airan sesuai indikasi ;
*'+ Normal salin atau setengah normal salin dengan atau tanpa dekstrosa R- 9ipe dan #umlah ,airan tergantung pada dera#at kekurangan ,airan dan respon klien se,ara indi%idual */+ Al!umin) plasma) atau dekstran R- Plasma ekspander *pengganti+ di!utuhkan #ika mengan,am #i8a atau tekanan darah sudah tidak dapat kem!ali normal dengan usaha rehidrasi yang telah dilakukan '4+ Pasang kateter urine R- Mem!erikan pengukuran yang tepat terhadap pengeluaran urine terutama #ika neuropati otonom menim!ulkan retensi atau inkontinensia
,
:angguan integritas kulit !erhu!ungan dengan peru!ahan status meta!olik *neuropati peri.er+ ditandai dengan gangren pada eJtremitas
9u#uan ; Setelah di!erikan asuhan kepera8atan diharapkan tidakter#adi komplikasi &riteria Hasil ;
"
menun#ukan peningkatan integritas kulit
"
Menghindari ,idera kulit
Inter%ensi ; '+
Inspeksi kulit terhadap peru!ahan 8arna)turgor)%askuler)perhatikan kemerahan
R- Menandakan aliran sirkulasi !uruk yang dapat menim!ulkan in.eksi /+
U!ah posisi setiap / #am !eri !antalan pada ton#olan tulang
R- Menurunkan tekanan pada edema dan menurunkan iskemia 7+
Pertahankan alas kering dan !e!as lipatan
R- Menurunkan iritasi dermal <+
1eri pera8atan kulit seperti penggunaan lotion
R- Menghilangkan kekeringan pada kulit dan ro!ekan pada kulit 4+
Lakukan pera8atan luka dengan teknik aseptik
R- Men,egah ter#adinya in.eksi 3+
An#urkan pasien untuk men#aga agar kuku tetap pendek
R- Menurunkan resiko ,edera pada kulit oleh karena garukan =+
Moti%asi klien untuk makan makanan 9&9P
R- Makanan 9&9P dapat mem!antu penyem!uhan #aringan kulit yang rusak
d
&elelahan !erhu!ungan dengan kondisi (sik yang kurang
9u#uan ; setelah di!erikan asuhan kepera8atan diharapkan kelelahan dapat teratasi
&riteria hasil ; "
klien dapat mengidenti(kasikan pola keletihan setiap hari
"
klien dapat mengidenti(kasi tanda dan ge#ala peningkatan akti%itas penyakit yang mempengaruhi toleransi akti%itas
"
klien dapat mengungkapkan peningkatan tingkat energi
"
klien dapat menun#ukkan per!aikan kemampuan untuk !erpartisipasi dalam akti%itas yang diinginkan
Inter%ensi ; '+
Diskusikan ke!utuhan akan akti%itas 1uat #ad8al peren,anaan dan identi(kasi akti%itas yang menim!ulkan kelelahan
R- Pendidikan dapat mem!erikan moti%asi untuk meningkatkan tingkat akti%itas meskipun klien sangat lemah /+
Diskusikan penye!a! keletihan seperti nyeri sendi) penurunan e(siensi tidur) peningkatan upaya yang diperlukan untuk ADL
R- Dengan mengetahui penye!a! keletihan) dapat menyusun #ad8al akti%itas 7+
1antu mengidenti%ikasi pola energi dan !uat rentang keletihan Skala 0"'0 *0 tidak lelah) '0 sangat kelelahan+
R- Mengidenti(kasi 8aktu pun,ak energi dan kelelahan mem!antu dalam meren,anakan aki%itas untuk memaksimalkan konser.asi energi dan produkti%itas
<+
1erikan akti%itas alternati. dengan periode istirahat yang ,ukuptanpa diganggu
R- Men,egah kelelahan yang !erle!ih 4+
Pantau nadi ) .rekuensi na.as) serta tekanan darah se!elum dan seudah melakukan akti%itas
R- Mengindikasikan tingkat akti%itas yang dapat ditoleransi se,ara (siologis 3+
9ingkatkan partisipasi klien dalam melakukan akti%itas sehari"hari sesuai ke!utuhan
R- Memungkinkan keper,ayaan diri- harga diri yang positi. sesuai tingkat akti%itas yang dapat ditoleransi =+
A#arkan untuk mengidenti(kasi tanda dan ge#ala yang menun#ukkan peningkatan akti%itas penyakit dan mengurangi akti%itas) seperti demam) penurunan !erat !adan) keletihan makin mem!uruk
R- Mem!antu dalam mengantisipasi ter#adinya keletihan yang !erle!ihan
e
Risiko tinggi in.eksi !erhu!ungan dengan glukosa darah yang tinggi
9u#uan ; setelah di!erikan asuhan kepera8atan diharapkan tidak ter#adi tanda"tanda in.eksi &riteria hasil ; "
9idak ada ru!or) kalor) dolor) tumor) .ungsiolesia
"
9er#adi peru!ahan gaya hidup untuk men,egah ter#adinya in.eksi
Inter%ensi ; '+
O!ser%asi tanda"tanda in.eksi dan peradangan sperti demam) kemerahan) adanya pus pada luka) sputum purulen) urine 8arna keruh atau !erka!ut
R- Pasien mungkin masuk dengan in.eksi yang !iasanya telah men,etuskan keadaan ketoasidosis atau dapat mengalami in.eksi nosokomial /+
9ingkatkan upaya pen,egahan dengan melakukan ,u,i tangan yang !aik pada semua orang yang !erhu!ungan dengan pasien termasuk pasiennya sendiri
R- Men,egah tim!ulnya in.eksi nosokomial 7+
Pertahankan teknik aseptik pada prosedur in%asi.
R- &adar glukosa yang tinggi dalam darah akan men#adi meddia ter!aik dalam pertum!uhan kuman <+
1erikan pera8atan kulit dengan teratur dan sungguh"sungguh) masase daerah tulang yang tertekan) #aga kulit tetap kering) linen kering dan tetap ken,ang
R- Sirkulasi peri.er !isa terganggu dan menempatkan pasien pada peningkatan risiko ter#adinya kerusakan pada kulit 4+
1erikan tisue dan tempat sputum pada tempat yang mudah di#angkau untuk penampungan sputum atau se,ret yang lainnya
R- Mengurangi penye!aran in.eksi
3+
&ola!orasi
a+
Lakukan pemeriksaan kultur dan sensiti(tas sesuai dengan indikasi
R- Untuk mengidenti(kasi adanya organisme sehingga dapat memilih atau mem!erikan terapi anti!iotik yang ter!aik !+
1erikan o!at anti!iotik yang sesuai
R- Penanganan a8al dapat mam!antu men,egah tim!ulnya sepsis
.
Resiko ter#adi in#ury !erhu!ungan dengan penurunan penglihatan
9u#uan ; Setelah di!erikan asuhan kepera8atan diharapkan tidak ter#adi in#uri &riteria hasil ; "
Dapat menun#ukkan ter#adinya peru!ahan perilaku untuk menurunkan .a,tor risiko dan untuk melindungi diri dari ,idera
"
Mengu!ah lingkungan sesuai indikasi untuk meningkatkan keamanan
Inter%ensi ; '+
Hindarkan lantai yang li,in
R- Lantai li,in dapat menye!a!kan risiko #atuh pada pasien /+
:unakan !ed yang rendah
R- Mempermudah pasien untuk naik dan turun dari tempat tidur 7+
Orientasikan klien dengan ruangan
R- Lansia daya ingatnya sudah menurun) sehingga diperlukan orientasi ruangan agar lansia !isa menyesuaikan diri terhadap ruangan <+
1antu klien dalam melakukan akti%itas sehari"hari
R- Lansia sudah mengalami penurunan dalam (sik) sehingga dalam melakukan akti%itas sehari diperlukan !antuan dari orang lainsesuai dengan yang dapat ditoleransi 4+
1antu pasien dalam am!ulasi atau peru!ahan posisi
R- &eter!atasan akti%itas tergantung pada kondisi lansia
DA9AR PUS9A&A
'
Doenges) Marilyn E) Ren,ana Asuhan &epera8atan Pedoman untuk Peren,anaan dan Pendokumentasian Pera8atan Pasien edisi 7 alih !ahasa I Made &ariasa) Ni Made Sumar8ati) akarta ; E:) '222
/
&ushariyadi/0'0Asuhan &epera8atan pada &lien Lan#ut Usiaakarta ; Salem!a Medika
7
Lue,knote) Annette :eisler) Pengka#ian :erontologi alih !ahasa Aniek Maryunani) akarta;E:) '22=