LAPORAN PENDAHULUAN DISPEPSIA
A.
TINJ TINJAU AUAN AN TE TEOR ORIT ITIS IS DISP DISPEP EPSI SIA A
1.
Pengertian
Dispep Dispepsia sia merupa merupakan kan kumpul kumpulan an keluha keluhan/g n/gejal ejalaa klinis klinis (sindr (sindrom) om) yang terdiri dari rasa tidak enak/sakit diperut bagian atas yang dapat pula dise disert rtai ai deng dengan an kelu keluha han n lain lain,, peras perasaan aan pana panass di dada dada daera daerah h jant jantun ung g (hear (heartb tbur urn) n),, kemb kembun ung, g, peru perutt teras terasaa penu penuh, h, cepa cepatt keny kenyan ang, g, send sendaw awa, a, anoreksia, mual, muntah, dan beberapa keluhan lainnya (Warpadji Sarwono, et all, 1996, hal. 26) Dispepsia merupakan salah satu gangguan pada saluran penceranaan, khususnya lambung. (http://www.scribd.com/doc/3949918/dispepsia
di
akses
tanggal
22
Agustus 2010) Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari dari rasa rasa tida tidak k enak enak/s /sak akit it di peru perutt bagi bagian an atas atas yang yang mene meneta tap p atau atau mengalami kekambuhan keluhan refluks gastroesofagus klasik berupa rasa panas di dada (heartburn) dan regurgitasi asam lambung kini tidak lagi term termas asuk uk disp dispep epsi siaa (Man (Mansj sjoe oerr A edis edisii III, III, 2000 2000 hal hal : 488) 488).. Bata Batasa san n dispepsia terbagi atas dua yaitu: a. Dispepsia organik, bila telah diketahui adanya kelainan organik sebagai penyebabnya b. Dispepsia non organik, atau dispepsia fungsional, atau dispepsia non ulkus (DNU), bila tidak jelas penyebabnya.
2.
Anatomi dan Fisiologi
a. Anatomi
Lambung terletak oblik dari kiri ke kanan menyilang di abdomen atas tepat dibawah diafragma. Dalam keadaan kosong lambung berbentuk
tabung J, dan bila penuh berbentuk seperti buah alpukat raksasa. Kapasitas normal lambung 1 sampai 2 liter. Secara anatomis lambung terbagi atas fund fundus us,, korp korpus us dan dan antr antrum um pilo piloru rus. s. Sebe Sebelah lah atas atas lamb lambun ung g terd terdap apat at cekung cekungan an kurva kurvatur turaa minor, minor, dan bagian bagian kiri kiri bawah bawah lambun lambung g terdapa terdapatt kurvatura kurvatura mayor. mayor. Sfingter Sfingter kedua ujung lambung lambung mengatur mengatur pengeluaran pengeluaran dan pemasukan. Sfingter kardia atau sfingter esofagus bawah, mengalirkan makanan yang masuk kedalam lambung dan mencegah refluks isi lambung memasuki esofagus kembali. Daerah lambung tempat pembukaan sfingter kardia kardia dikena dikenall dengan dengan nama nama daerah daerah kardia kardia.. Disaat Disaat sfingt sfingter er pilori pilorikum kum berelaksasi makanan masuk kedalam duodenum, dan ketika berkontraksi sfingter ini akan mencegah terjadinya aliran balik isis usus halus kedalam lambung. Lambung terdiri dari empat lapisan yaitu : 1. lapisan peritoneal luar yang merupakan lapisan serosa. 2. Lapisan berotot yang terdiri atas 3 lapisan : a.
Serabut lo longitudinal, ya yang ti tidak da dalam da dan be bersambung
dengan otot esophagus b.
Serabut si sirkuler ya yang pa palig te tebal da dan te terletak di di py pylorus
serta membentuk otot sfingter, yang berada dibawah lapisan pertama. c.
erabut oblik yang terutama dijumpai pada fundus
lambung dan berjalan dari orivisium kardiak, kemudian membelok kebawah melalui kurva tura minor (lengkung kelenjar). 3. Lapisan submukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh darah dan saluran limfe. 4. Lapisan mukosa yang terletak disebelah dalam, tebal, dan terdiri atas banyak kerutan/ rugae, yang menghilang bila organ itu mengembang karena berisi makanan. Ada beberapa tipe kelenjar pada lapisan ini dan
dikate dikategor gorika ikan n menuru menurutt bagian bagian anatom anatomii lambun lambung g yang yang ditemp ditempatin atinya. ya. Kele Kelenj njar ar
kard kardia ia
bera berada da
deka dekatt
orifi rifisi siu um
kard ardia. ia.
Kele Kelen njar jar
ini ini
mensekresikan mukus. Kelenjar fundus atau gastric terletak di fundus dan pada pada hampir hampir seluru seluruss korpu korpuss lambun lambung. g. Kelenj Kelenjar ar gastri gastrik k memilik memilikii tipe-ti tipe-tipe pe utama utama sel. sel. Sel-se Sel-sell zimogn zimognik ik atau chief chief cells cells mensek mensekresi resikan kan pepsinog pepsinogen. en. Pepsinogen Pepsinogen diubah menjadi menjadi pepsin pepsin dalam suasana suasana asam. Sel-sel parietal mensekresikan asam hidroklorida dan faktor intrinsik. Faktor intrinsik diperlukan untuk absorpsi vitamin B 12 di dalam usus halu halus. s. Keku Kekuran ranga gan n fakt faktor or intri intrins nsik ik akan akan meng mengak akib ibatk atkan an anem anemia ia pernisiosa. Sel-sel mukus (leher) ditemukan dileher fundus atau kelenjarkelenj kelenjar ar gastrik gastrik.. Sel-se Sel-sell ini mensek mensekres resika ikan n mukus. mukus. Hormon Hormon gastri gastrin n diprod diproduks uksii oleh oleh sel G yang yang terletak terletak pada pada pyloru pyloruss lambun lambung. g. Gastrin Gastrin merangsang kelenjar gastrik untuk menghasilkan asam hidroklorida dan pepsi pepsinog nogen. en. Substa Substansi nsi lain lain yang yang disekr disekresi esikan kan oleh oleh lambun lambung g adalah adalah enzim dan berbagai berbagai elektrolit, terutama ion-ion natrium, natrium, kalium, kalium, dan klorida. Pers Persar araf afan an
lamb lambun ung g
sep sepenuh enuhn nya
oton tonom. om.
Suplai lai
sara saraf f
paras parasimp impatis atis untuk untuk lambun lambung g dan duoden duodenum um dihant dihantark arkan an ke dan dari dari abdomen melalui saraf vagus. Trunkus vagus mempercabangkan ramus gastrik, pilorik, hepatik dan seliaka. Pengetahuan tentang anatomi ini sang sangat at
pent pentin ing, g,
kare karena na
vago vagoto tomi mi
sele selekt ktif if
meru merupa paka kan n
tind tindak akan an
pembedahan primer yang penting dalam mengobati tukak duodenum. Persar Persarafan afan simpat simpatis is adalah adalah melalui melalui saraf saraf spleni splenikus kus major major dan ganlia ganlia seliakum. seliakum. Serabut-serab Serabut-serabut ut aferen menghantarkan menghantarkan impuls impuls nyeri yang dirangsang oleh peregangan, dan dirasakan di daerah epigastrium. Sera Serabu but-s t-sera erabu butt afere aferen n simp simpat atis is meng mengha hamb mbat at gerak gerakan an dan dan sekr sekres esii lamb lambun ung. g. Plek Pleksu suss sara saraff
mese mesent ntri riku kuss
(auer (auerba bach ch))
dan dan subm submuk ukos osaa
(mei (meiss ssne ner) r) memb memben entu tuk k pers persar arafa afan n intr intrin insi sik k dind dindin ing g lamb lambun ung g dan dan mengkordinasi aktivitas motoring dan sekresi mukosa lambung.
Selu Seluru ruh h supl suplai ai dara darah h di lambu lambung ng dan dan pank pankre reas as (ser (serat at hati, hati, empedu empedu,, dan limpa) limpa) terutam terutamaa berasa berasall dari dari daerah daerah arteri arteri seliak seliakaa atau atau trunkus seliaka, yang mempecabangkan cabang-cabang yang mensuplai kurvatura minor dan mayor. Dua cabang arteri yang penting dalam klinis adalah adalah arteri arteri gastro gastroduo duoden denali aliss dan arteri arteri pankre pankreas as tikodu tikoduod odena enalis lis (retroduodenalis) yang berjalan sepanjang bulbus posterior duodenum. Tukak Tukak dindin dinding g postr postrior ior duoden duodenum um dapat dapat menger mengerosi osi arteria arteria ini dan menyeb menyebabk abkan an perdar perdaraha ahan. n. Darah Darah vena vena dari dari lambu lambung ng dan duoden duodenum, um, serta berasal dari pankreas, limpa, dan bagian lain saluran cerna, berjalan kehati melalui vena porta. Berikut ini adalah gambar anatomi lambung b. Fisiologi
Fisiologi Lambung : 2. Mencern Mencernaa makan makanan an seca secara ra meka mekanik nikal al 3. Sekres Sekresi, i, yaitu kelenj kelenjar ar dalam mukosa mukosa lambun lambung g mensekre mensekresi si 1500 – 3000 3000 mL gastri gastricc juice juice (cairan (cairan lambun lambung) g) per hari. hari. Kompon Komponene ene utamanya yaitu mukus, HCL (hydrochloric acid), pensinogen, dan air. Hormon gastrik yang disekresi langsung masuk kedalam aliran darah. 4. Menc Mencer erna na maka makana nan n secar secaraa kimi kimiaw awii yait yaitu u dima dimana na perta pertama ma kali kali protein dirobah menjadi polipeptida 5. Absorpsi, Absorpsi, secara minimal minimal terjadi terjadi dalam dalam lambun lambung g yaitu absorpsi absorpsi air, air, alkohol, glukosa, dan beberapa obat. 6. Penc Penceg egah ahan an,, bany banyak ak mikr mikroo oorg rgan anis isme me dapa dapatt diha dihanc ncur urka kan n dala dalam m lambung oleh HCL. 7. Meng Mengon ontr trol ol alir aliran an chym chymee (mak (makan anan an yang yang suda sudah h dice dicern rnaa dala dalam m lamb lambun ung) g) keda kedala lam m duod duoden enum um.. Pada Pada saat saat chym chymee siap siap masu masuk k
kedala kedalam m duoden duodenum, um, akan akan terjadi terjadi perist peristalti altik k yang yang lambat lambat yang yang berjalan dari fundus ke pylorus. (http://keperawatan-gun.blogspot.com/2008/11/asuhan-keperawatan-klien-dgdispepsia.html diakses 20 Agustus 2010).
3.
Etiologi
Seringnya, dispepsia disebabkan oleh ulkus lambung atau penyakit acid reflux. Jika anda memiliki penyakit acid reflux, asam lambung terdorong ke atas menuju esofagus (saluran muskulo membranosa yang membentang dari faring ke dalam lambung). Hal ini menyebabkan nyeri di dada. Beberapa obat-obatan, seperti obat anti-inflammatory, dapat menyebabkan dispepsia. Terkadang penyebab dispepsia belum dapat ditemukan. Penyebab dispepsia secara rinci adalah: 1.
Menela elan ud udara (a (aero erofag fagi)
2.
Regu Regurg rgit itas asi( i(ali alirr bali balik, k, ref reflu luks ks)) asam asam dari dari lambu lambung ng
3.
Irit Iritas asii lam lambung bung (gas (gastr trit itis is))
4.
Ulku Ulkuss gast gastri riku kum m atau atau ulku ulkuss duod duoden enal alis is
5.
Kanker la lambung
6.
Pera Perada dang ngan an kand kandun ung g empe empedu du (kol (koles esis isti titi tis) s)
7.
Into Intole leran ransi si lakt laktos osaa (keti (ketida dakm kmam ampu puan an menc mencern ernaa susu susu dan dan
produknya)
4.
8.
Kelainan ge gerakan us usus
9.
Stres Stresss psik psikol olog ogis is,, kece kecema masa san, n, atau atau depr depres esii
10. 10.
Infek Infeksi si Heli Helico coba bacte cterr pylo pylory ry
Patofisiologi Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan yang tidak jelas, zat-zat seperti nikotin dan alkohol serta adanya kondisi kejiwaan stres, pemas pemasuk ukan an makana makanan n menjad menjadii kurang kurang sehing sehingga ga lambun lambung g akan akan kosong kosong,,
kekoso kekosonga ngan n lambun lambung g dapat dapat mengak mengakiba ibatka tkan n erosi erosi pada pada lambun lambung g akibat akibat gese geseka kan n
anta antara ra
meng mengak akib ibat atka kan n
dind dindin ingg-di dind ndin ing g peni pening ngka kata tan n
lamb lambun ung, g,
prod produk uksi si HCL HCL
kond kondis isii
demi demiki kian an
dapa dapatt
yang yang akan akan mera merang ngsa sang ng
terjadinya terjadinya kondisi kondisi asam pada lambung, sehingga rangsangan rangsangan di medulla medulla oblong oblongata ata membaw membawaa impuls impuls muntah muntah sehing sehingga ga intake intake tidak tidak adeku adekuat at baik baik makanan maupun cairan. 5.
Tanda dan Gejala
a. Nyeri pe perut b. b. Rasa Rasa peri perih h di di ulu ulu hati hati c. Mual, Mual, kada kadangng-kad kadang ang sampai sampai muntah muntah d. Nafs Nafsu u maka makan n ber berku kuran rang g e. Rasa Rasa leka lekass ken kenya yang ng f.
Peru erut kembung
g. Rasa Rasa pan panas as di di dada dada dan dan per perut ut h. Regurgitas Regurgitasii (keluar (keluar cairan cairan dari lambung lambung secara secara tiba-ti tiba-tiba) ba)
6.
Pensegahan
Pola makan yang normal normal dan teratur, pilih makanan yang seimbang seimbang deng dengan an kebu kebutu tuha han n dan dan jadw jadwal al maka makan n yang yang terat teratur ur,, seba sebaik ikny nyaa tida tidak k mengkomsumsi makanan yang berkadar asam tinggi, cabai, alkohol, dan pantang rokok, bila harus makan obat karena sesuatu penyakit, misalnya sakit sakit kepala, kepala, gunaka gunakan n obat obat secara secara wajar wajar dan tidak tidak mengga menggangg nggu u fungs fungsii lambung.
7.
Prognosis
Berdasarkan penelitian pada populasi umum didapatkan bahwa 15 – 30 % orang dewasa pernah mengalami hal ini dalam beberapa hari. Di
inggris dan skandinavia dilaporkan angka prevalensinya berkisar 7 – 41 % tetapi hanya 10 – 20 % yang mencari pertolongan medis. Insiden dispepsia pertahun diperkirakan antara 1 – 8 % (Suryono S, et all, 2001 hal 154). Dan dispepsia cukup banyak dijumpai. Menurut Sigi, di negara barat prevalensi yang dilaporkan antara 23 dan 41 %. Sekitar 4 % penderita berkunjung ke dokter dokter umumny umumnyaa mempun mempunyai yai keluh keluhan an dispep dispepsia sia.. Didaera Didaerah h asia asia pasifi pasifik, k, dispepsia dispepsia juga merupakan keluhan yang banyak dijumpai, dijumpai, prevalensin prevalensinya ya sekitar 10 – 20 % (Kusmobroto H, 2003) 8.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologi yaitu, OMD degan kontras ganda, serologi Helicobacter pylori, dan urea breath test (belum tersedia di Indonesia. Endoskopi merupakan pemeriksaan baku emas, selain sebagai diagnostic sekaligus teraupetik. Pemeriksaan yang dapat dilakukan dengan endoskopi adalah : •
CLO (rapid urea test)
•
Patologi antaomi (PA)
•
Kultur moikroorganisme (MO) jaringan
•
PCR (Plymerase chain reaction), hanya dalam rangka penelitian
(Mansjoer, A edisi III, 2000: 488) Berbagai macam penyakit dapat menimbulkan keluhan yang sama, seperti halnya pada sindrom dispepsia, oleh karena dispepsia hanya merupakan kumpulan gejala dan penyakit disaluran pencernaan, maka perlu dipastikan penyakitnya. Untuk memastikan penyakitnya, maka perlu dilakukan beberapa pemeriksaan, selain pengamatan jasmani, juga perlu diperiksa : laboratorium, radiologis, endoskopi, USG, dan lain-la in. a. Laboratorium Pemeriksaan Pemeriksaan laboratorium laboratorium perlu dilakukan dilakukan lebih banyak banyak ditekankan ditekankan untuk menyingkirkan penyebab organik lainnya seperti: pankreatitis kronik kronik,, diabet diabetss mellitu mellitus, s, dan lainny lainnya. a. Pada Pada dispep dispepsia sia fungs fungsion ional al biasanya hasil laboratorium dalam batas normal.
b. Radiologis Pemeriksaan radiologis banyak menunjang dignosis suatu penyakit di salu saluran ran maka makan. n. Seti Setida dakk-tid tidak akny nyaa
perl perlu u
dilak dilakuk ukan an
peme pemeri riks ksaa aan n
radio radiolo logi giss terh terhad adap ap salu salura ran n maka makan n bagi bagian an atas atas,, dan dan seba sebaik ikny nyaa menggunakan kontras ganda. c. Endoskopi (Esofago-Gastro-Duodenoskopi) (Esofago-Gastro-Duodenoskopi) Sesuai dengan definisi bahwa pada dispepsia fungsional, gambaran endoskopinya normal atau sangat tidak spesifik. d. USG (ultrasonografi) Merupak Merupakan an diagno diagnosti stik k yang yang tidak tidak invasi invasif, f, akhirakhir-akh akhir ir ini makin makin banyak banyak dimanfaatka dimanfaatkan n untuk untuk membantu membantu menentukan menentukan diagnostik diagnostik dari suatu suatu penyak penyakit, it, apalag apalagii alat alat ini tidak tidak menimb menimbulk ulkan an efek sampin samping, g, dapat dapat diguna digunakan kan setiap setiap saat dan pada pada kondis kondisii klien klien yang yang beratp beratpun un dapat dimanfaatkan e. Waktu Pengosongan Lambung Dapat dilakukan dengan scintigafi atau dengan pellet radioopak. Pada dispepsia fungsional terdapat pengosongan lambung pada 30 – 40 % kasus. 9.
Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan non farmakologis •
Menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam lambung
•
Menghindari faktor resiko seperti alkohol, makanan yang peda,
obat-obatan yang berlebihan, nikotin rokok, dan stress •
Atur pola makan
Penatalaksanaan farmakologis yaitu:
Sampai saat ini belum ada regimen pengobatan yang memuaskan terutama terutama dalam dalam mengan mengantis tisipa ipasi si kekamb kekambuha uhan. n. Hal ini dapat dapat dimeng dimengerti erti karena pross patofisiolo patofisiologinya ginya pun masih belum jelas. Dilaporkan Dilaporkan bahwa samp sampai ai 70 % kasu kasuss DF repon reponsi siff terh terhad adap ap place placebo bo.. Obat Obat-o -oba bata tan n yang yang dibe diberi rika kan n
meli melipu puti ti
anta antaci cid d
(men (menet etra ralk lkan an
asam asam
lamb lambun ung) g)
golo golong ngan an
antikolinerg antikolinergik ik (menghamba (menghambatt pengeluaran pengeluaran asam lambung) lambung) dan prokinetik prokinetik (mencegah terjadinya muntah)
B.
TINJA TINJAUAN UAN TEO TEORIT RITIS IS ASUHAN ASUHAN KEPERA KEPERAWAT WATAN AN DISPEP DISPEPSIA SIA
1.
Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses dimana kegiatan yang dila dilaku kuka kan n yait yaitu u : Meng Mengum umpu pulk lkan an data data,, meng mengel elom ompo pokk kkan an data data dan dan menganalisa data. Data fokus yang berhubungan dengan dispepsia meliputi adanya nyeri perut, rasa pedih di ulu hati, mual kadang-kadang muntah, nafsu makan berkurang, rasa lekas kenyang, perut kembung, rasa panas di dada dada dan perut, perut, regurg regurgita itasi si (kelua (keluarr cairan cairan dari dari lambun lambung g secar secar tiba-ti tiba-tiba) ba).. (Man (Manssjoer joer
A,
2000 2000,,
Hal. Hal.
488 488).
Disp Dispep epsi siaa
meru merup pakan akan
kumpu umpula lan n
keluhan/gejala klinis (sindrom) yang terdiri dari rasa tidak enak/sakit diperut bagian atas yang dapat pula disertai dengan keluhan lain, perasaan panas di dada daerah jantung (heartburn), (heartburn), regurgitasi regurgitasi,, kembung, kembung, perut terasa penuh, cepat kenyang, sendawa, anoreksia, mual, muntah, dan beberapa keluhan lainnya (Warpadji Sarwono, et all, 1996, hal. 26)
2.
Diagnosa Keperawatan
Menurut Inayah (2004) bahwa diagnosa keperawatan yang lazim timbul pada klien dengan dispepsia. a.
Nyeri epigastrium berhubungan dengan iritasi pada
mukosa lambung.
b.
Nutrisi ku kurang da dari ke kebutuhan be berhubungan de dengan ra rasa
tidak enak setelah makan, anoreksia. c.
Perubahan
keseimbangan
c a ir a n
dan
elektrolit
berhubungan dengan adanya mual, muntah d.
Kecemasan
berhubungan
dengan
perubahan
status
kesehatannya 3.
Intervensi
Renc Rencan anaa kepe kepera rawa wata tan n adal adalah ah tind tindak akan an kepe keperaw rawata atan n yang yang akan akan dila dilaks ksan anak akan an
untu untuk k
menn menngu gula lang ngii
masa masala lah h
kepe kepera rawa wata tan n
yang yang
tela telah h
ditentukan dengan tujuan. a.
Nyer Nyerii epi epig gastr astriu ium m ber berh hubun ubunga gan n den denga gan n iri irita tassi pad padaa muk muko osa lamb lambun ung. g. Tujuan : Terjadinya penurunan atau hilangnya rasa nyeri, dengan kriteria klien melaporkan terjadinya penurunan atau hilangnya ras nyeri Kaji tingkat nyeri, beratnya (skala 0 – 10)
•
Rasi Rasion onal al : Berg Bergun unaa dala dalam m peng pengaw awas asan an kefek kefekti tifan fan obat obat,, kema kemaju juan an penyembuhan Berikan istirahat dengan posisi semifowler
•
Rasional : Dengan posisi semi-fowler dapat menghilangkan tegangan abdomen yang bertambah dengan posisi telentang Anjurkan klien untuk menghindari makanan yang dapat meningkatkan
•
kerja asam lambung Rasion Rasional al : dapat dapat menghi menghilan langka gkan n nyeri nyeri akut/h akut/heba ebatt dan menuru menurunka nkan n aktivitas peristaltik •
Anjurkan klien untuk tetap mengatur waktu makannya Rasional : mencegah terjadinya terjadinya perih pada ulu ulu hati/epigastrium
•
Observasi TTV tiap 24 jam Rasional : sebagai indikator untuk melanjutkan intervensi berikutnya
•
Diskusikan dan ajarkan teknik relaksasi Rasional : Mengurangi rasa nyeri atau dapat terkontrol
•
Kolaborasi dengan pemberian obat analgesic Rasi Rasion onal al : Meng Menghi hilan langk gkan an rasa rasa nyer nyerii dan dan memp memper ermu muda dah h kerja kerjasa sama ma dengan intervensi terapi lain b.
Nutris Nutrisii kura kurang ng dari dari kebut kebutuha uhan n berh berhubu ubunga ngan n deng dengan an rasa rasa tidak tidak enak enak
setelah makan, anoreksia. Tujuan Tujuan : Menunj Menunjukk ukkan an pening peningkat katan an berat berat badan badan mencap mencapai ai rentan rentang g yang yang diharapkan diharapkan individu, individu, dengan dengan kriteria kriteria menyatakan menyatakan pemahaman pemahaman kebutuhan kebutuhan nutrisi •
Pantau dan dokumentasikan dan haluaran tiap jam secara adekuat Rasional : Untuk mengidentifikasi indikasi/perkembangan dari hasil yang diharapkan
•
Timbang BB klien Rasional : Membantu menentukan keseimbangan cairan yang tepat
•
Berikan makanan sedikit tapi sering Rasional : meminimalkan anoreksia, dan mengurangi iritasi gaster
•
Catat status nutrisi paasien: turgor kulit, timbang berat badan, integritas muko mukosa sa mulu mulut, t, kema kemamp mpua uan n mene menelan lan,, adan adanya ya bisi bising ng usus usus,, riwa riwaya yatt mual/rnuntah atau diare.
Rasional : Berguna dalam mendefinisikan derajat masalah dan intervensi yang yang tepat tepat Berg Bergun unaa dala dalam m peng pengaw awas asan an kefek kefekti tifan fan obat obat,, kema kemaju juan an penyembuhan •
Kaji pola diet klien yang disukai/tidak disukai. Rasional : Membantu intervensi kebutuhan yang spesifik, meningkatkan intake diet klien.
•
Monitor intake dan output secara periodik. Rasional : Mengukur keefektifan nutrisi dan dan cairan
•
Cata Catatt
adan adany ya
ano anorek reksia, sia, mual, ual, munta untah, h, dan dan
teta tetap pkan kan
jika jika ada ada
hubungann hubungannya ya dengan dengan medikasi. medikasi. Awasi frekuensi, frekuensi, volume, volume, konsisten konsistensi si Buang Air Besar (BAB). Rasional : Dapat menentukan jenis diet dan mengidentifikasi pemecahan masalah untuk meningkatkan intake nutrisi. c.
Peruba Perubahan han keseim keseimban bangan gan cairan cairan dan elektr elektroli olitt berh berhubu ubunga ngan n dengan dengan
adanya mual, muntah Tujuan Tujuan : Menyat Menyataka akan n pemaha pemahaman man faktor faktor penyeb penyebab ab dan prilak prilaku u yang yang perlu
untuk
memperbaiki
memp memper ertah tahan anka kan/ n/me menu nunj njuk ukkan kan
defisit peru peruba baan an
cairan,
dengan
kese keseim imba bang ngan an
kriteria cair cairan an,,
dibuktikan stabil, membran mukosa lembab, turgor kulit baik. •
Awas Awasii teka tekana nan n darah darah dan dan nadi nadi,, peng pengis isia ian n kapi kapile ler, r, statu statuss memb membra ran n mukosa, turgor kulit Rasional : Indikator keadekuatan volume sirkulasi perifer dan hidrasi seluler
•
Awasi Awasi jumlah jumlah dan tipe masuka masukan n cairan cairan,, ukur ukur haluar haluaran an urine urine dengan dengan akurat
Rasional : Klien tidak mengkomsumsi cairan sama sekali mengakibatkan dehidrasi dehidrasi atau mengganti mengganti cairan untuk masukan masukan kalori yang berdampak berdampak pada keseimbangan elektrolit •
Disk Diskus usik ikan an strat strateg egii untu untuk k meng menghe hent ntik ikan an munt muntah ah dan dan peng penggu guna naan an laksatif/diuretic Rasional : Membantu klien menerima perasaan bahwa akibat muntah dan atau penggunaan laksatif/diuretik mencegah kehilangan cairan lanjut
•
Identifikasi rencana untuk meningkatkan/mempertahankan keseimbangan cairan optimal misalnya : jadwal masukan cairan. Rasi Rasion onal al : Meli Meliba batk tkan an klie klien n dala dalam m renc rencan anaa untu untuk k memp memper erba baik ikii keseimbangan untuk berhasil
•
Berikan/awasi hiperalimentasi IV Rasion Rasional al : Tindak Tindakan an daruat daruat untuk untuk memper memperbaik baikii ketida ketidak k seimba seimbang ngan an cairan elektrolit d.
Kecema Kecemasan san berhub berhubung ungan an dengan dengan peruba perubahan han status status keseha kesehatan tannya nya
Tujuan Tujuan : Mendem Mendemons onstras trasika ikan n koping koping yang yang positi positiff dan mengun mengungka gkapk pkan an penur penuruna unan n kecema kecemasan san,, dengan dengan kriteri kriteriaa menyat menyataka akan n pemaha pemahaman man tentan tentang g penyakitnya. •
Kaji tingkat kecemasan Rasional : Mengetahui sejauh mana tingkat kecemasan yang dirasakan oleh klien sehingga memudahkan dlam tindakan selanjutnya
•
Berikan dorongan dan berikan waktu untuk mengungkapkan pikiran dan dengarkan semua keluhannya Rasional : Klien merasa ada yang memperhatikan sehingga klien merasa aman dalam segala hal tundakan yang diberikan
•
Jelaskan semua prosedur dan pengobatan Rasional : Klien memahami dan mengerti tentang prosedur sehingga mau bekejasama dalam perawatannya.
•
Berikan dorongan spiritual Rasi Rasion onal al : Bahw Bahwaa sega segala la tind tindak akan an yang yang dibe diberi rika kan n untu untuk k pros proses es penyembuhan
penyakitnya,
masih
ada
yang
berkuasa
menyembuhkannya yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
4. Evaluasi
Tahap Tahap evalua evaluasi si dalam dalam proses proses kepera keperawata watan n mencak mencakup up pencap pencapaia aian n terhad terhadap ap tujuan tujuan apakah apakah masalah masalah teratas teratasii atau tidak, tidak, dan apabil apabilaa tidak tidak berhasil perlu dikaji, direncanakan dan dilaksanakan dalam jangka waktu panjang dan pendek tergantung respon dalam keefektifan intervensi.
DAFTAR PUSTAKA
Manjoer, A, et al. 2000. Kapita selekta kedokteran edisi 3.Jakarta: Medika aeusculapeus. Price & Wilson. 1994. Patofisiologi edisi 4. Jakarta: EGC
http://www.scribd.com/doc/3949918/dispepsia di akses tanggal 22 Agustus 2010
http://keperawatan-gun.blogspot.com/2008/11/asuhan-keperawatan-klien-dgdispepsia.html diakses 20 Agustus 2010