LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ATRESIA DUODENUM DI RUANG BBRT RSUP DR KARIADI
DisusununtukmemenuhitugasPraktekBelaja DisusununtukmemenuhitugasPraktekBelajarAnak rAnak
DISUSUN OLEH : ARFIANA NURANI P.17420613047
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG TAHUN 2015
A. Anatomi Duodenum Duodenum atau juga disebut dengan usus duabelas jari merupakan usus yang berbentuk seperti huruf C yang menghubungkan antara gaster dengan jejunum. Duodenum melengkung di sekitar caput pancreas. Duodenum merupakan bagian terminal atau muara dari sistem apparatus biliaris dari hepar maupun dari pancreas. Selain itu duodenum juga merupakan batas akhir dari saluran cerna atas. Dimana saluran cerna dipisahkan menjadi saluran cerna atas dan bawah oleh adanya ligamentum Treitz (m. suspensorium duodeni yang terletak pada fle!ura duodenojejunales yg merupakan batas antara duodenum dan jejunum. Di dalam lumen duodenum terdapat lekukan"lekukan kecil yang disebut dengan plica sircularis. Duodenum terletak di ca#um abdomen pada regio epigastrium dan umbilikalis (Snell$ %&&'. Duodenum memiliki penggantung yg disebut dg mesoduodenum.
ambar ). *agian + bagian usus
ambar %. *agian"bagian duodenum
Duodenum terdiri atas beberapa bagian, 1. Duodenum pars superior *agian ini bermula dari pylorus dan berjalan ke sisi kanan #ertebrae lumbal dan terletak di linea transpylorica. *agian ini terletak setinggi #ertebrae lumbal - . 2. Duodenum pars decendens
*agian dari duodenum yang berjalan turun setinggi #ertebrae lumbal --"---. ada duodenum bagian ini terdapat papilla duodeni major dan minor yang merupakan muara dari ductus pancreaticus major dan ductus choledocus serta ductus pancreaticus minor yang merupakan organ apparatus billiaris dan termasuk organ dari system enterohepatic. 3. Duodenum pars horizontal /erupakan bagian dari duodenum yang berjalan horizontal ke sinistra mengikuti pinggir bawah caput pancreas dan memiliki skeletopi setinggi #ertebrae lumbal --. 4. Duodenum pars ascendens /erupakan bagian terakhir dari duodenum yang bergerak naik hingga pada fle!ura duodenujejunales yang merupakan batas antara duodenum dan jejunum. ada fle!ura duodenojejunales ini terdapat ligamentum yang menggantung yang merupakan lipatan peritoneum yang disebut dengan ligamentum Treitz (m. suspensorium duodeni yang dimana ligamentum ini juga merupakan batas yang membagi saluran cerna menjadi saluran cerna atas dan saluran cerna bawah. Duodenum bagian ini memiliki skeletopi setinggi 0ertebrae 1umbal - atau --. *. Atresia duodenum ). Definisi Atresia duodenum adalah suatu kondisi dimana duodenum (bagian pertama dari usus halus tidak berkembang dengan baik$ sehingga tidak berupa saluran terbuka dari lambung yang tidak memungkinkan perjalanan makanan dari lambung ke usus. ada kondisi ini duodenum bisa mengalami penyempitan secara komplit sehingga menghalangi jalannya makanan dari lambung menuju usus untuk mengalami proses absorbs. Apabila penyempitan usus terjadi secara parsial$ maka kondisi ini disebut dengan duodenal stenosis (2ayden et al $ %&&3. %. 4tiologi
/eskipun penyebab yang mendasari terjadinya atresia duodenum masih belum diketahui$ patofisologinya telah dapat diterangkan dengan baik. Seringnya ditemukan keterkaitan atresia atau stenosis duodenum dengan malformasi neonatal lainnya menunjukkan bahwa anomali ini disebabkan oleh gangguan perkembangan pada masa awal kehamilan. Atresia duodenum berbeda dari atresia usus lainnya$ yang merupakan anomali terisolasi disebabkan oleh gangguan pembuluh darah mesenterik pada perkembangan selanjutnya. Tidak ada faktor resiko maternal sebagai predisposisi yang ditemukan hingga saat ini. /eskipun hingga sepertiga pasien dengan atresia duodenum menderita pula trisomi %) (sindrom Down$ namun hal ini bukanlah faktor resiko independen dalam perkembangan atresia duodenum. 3. 5lasifikasi ray dan Skandalakis membagi atresia duodenum menjadi tiga jenis$ yaitu, ) Tipe - (6%7 /ukosal web utuh atau intak yang terbentuk dari mukosa dan submukosa tanpa lapisan muskularis. 1apisan ini dapat sangat tipis mulai dari satu hingga beberapa millimeter.
Dari luar tampak perbedaan diameter
proksimal dan distal. 1ambung
dan duodenum proksimal atresia
mengalami dilatasi (/ucosal web Tipe - atresia. Arteri mesenterika superior intak. % Tipe -- ()7 Dua ujung buntu duodenum dihubungkan oleh pita jaringan ikat (8ibrous cord Tipe -- atresia. Arteri /esenterika intak. 3 Tipe --- (97 Dua ujung buntu duodenum terpisah tanpa hubungan pita jaringan ikat (Complete separation Tipe --- atresia.
:. athofisiologi angguan perkembangan duodenum terjadi akibat proliferasi endodermal yang tidak adekuat (elongasi saluran cerna melebihi proliferasinya atau kegagalan
rekanalisasi
pita
padat
epithelial
(kegagalan
proses
#akuolisasi. *anyak peneliti telah menunjukkan bahwa epitel duodenum berproliferasi dalam usia kehamilan 3&"'& hari lalu akan terhubung ke lumen duodenal secara sempurna. roses selanjutnya yang dinamakan #akuolisasi terjadi saat duodenum padat mengalami rekanalisasi. 0akuolisasi dipercaya terjadi melalui proses apoptosis$ atau kematian sel terprogram$ yang timbul selama perkembangan normal di antara lumen duodenum. 5adang"kadang$ atresia duodenum berkaitan dengan pankreas anular (jaringan pankreatik yang mengelilingi sekeliling duodenum. 2al ini sepertinya lebih akibat gangguan perkembangan duodenal daripada suatu perkembangan dan;atau berlebihan dari pancreatic buds. ada tingkat seluler$ traktus digesti#us berkembang dari embryonic gut$ yang tersusun atas epitel yang merupakan perkembangan dari endoderm$ dikelilingi sel yang berasal dari mesoderm. ensinyalan sel antara kedua lapisan embrionik ini tampaknya memainkan peranan sangat penting dalam mengkoordinasikan pembentukan pola dan organogenesis dari duodenum.
<. athway
Proliferasi endodement tidak adekuat Gangguan Perkembangan Atresia Duodenum Muntah 0olume cairan ?
-ntake nutrisi ?
Dehidrasi
5etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
Syok 2ypo#olemik
angguan cairan dan elektrolit
@esiko aspirasi
5etidakseimbanga n asam basa @esiko asidosis metabolik '. /anifestasi klinis asien dengan atresia duodenal memiliki gejala obstruksi usus. ejala akan nampak dalam %: jam setelah kelahiran. ada beberapa pasien dapat timbul gejala dalam beberapa jam hingga beberapa hari setelah kelahiran. /untah yang terus menerus merupakan gejala yang paling sering terjadi pada neonatus dengan atresia duodenal. /untah yang terus"menerus ditemukan pada =<7 pasien. /untah akan berwarna kehijauan karena muntah mengandung cairan empedu (biliosa. Akan tetapi pada )<7 kasus$ muntah yang timbul yaitu non"biliosaapabila atresia terjadi pada proksimal dari ampula #eteri. /untah neonatus akan semakin sering dan progresif setelah neonates mendapat AS-. 5arakteristik dari muntah tergantung pada lokasi obstruksi. >ika atresia diatas papila$ maka jarang terjadi. Apabila obstruksi pada bagian usus yang tinggi$ maka muntah akan berwarna kuning atau seperti susu yang mengental. Apabila pada usus yang lebih distal$ maka
muntah akan berbau dan nampak adanya fekal. Apabila anak terus menerus muntah pada hari pertama kelahiran ketika diberikan susu dalam jumlah yang cukup sebaiknya dikonfirmasi dengan pemeriksaan penunjang lain seperti roentgen dan harus dicurigai mengalami obstruksi usus. kuran feses juga dapat digunakan sebagai gejala penting untuk menegakkan diagnosis. ada anak dengan atresia$ biasanya akan memiliki mekonium yang jumlahnya lebih sedikit$ konsistensinya lebih kering$ dan berwarna lebih abu"abu dibandingkan mekonium yang normal. ada beberapa kasus$ anak memiliki mekonium yang nampak seperti normal (5essel et al, %&)) engeluaran mekonium dalam %: jam pertama biasanya tidak terganggu. Akan tetapi$ pada beberapa kasus dapat terjadi gangguan. Apabila kondisi anak tidak ditangani dengan cepat$ maka anak akan mengalami dehidrasi$ penurunan berat badan$ gangguan keseimbangan elektrolit. >ika dehidrasi tidak ditangani$ dapat terjadi alkalosis metabolik hipokalemia atau hipokloremia. emasangan tuba orogastrik akan mengalirkan cairan berwarna empedu (biliosa dalam jumlah bermakna. Anak dengan atresi duodenum juga akan mengalami aspirasi gastrik dengan ukuran lebih dari 3& ml. ada neonatus sehat$ biasanya aspirasi gastrik berukuran kurang dari < ml. Aspirasi gastrik ini dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pada jalan nafas anak. ada beberapa anak$ mengalami demam. 5ondisi ini disebabkan karena pasien mengalami dehidrasi. Apabila temperatur diatas )&3B 8 maka kemungkinan pasien mengalami ruptur intestinal atau peritonitis (5essel et al $ %&)). ada pemeriksaan fisik ditemukan distensi abdomen. Akan tetapi distensi ini tidak selalu ada$ tergantung pada le#el atresia dan lamaya pasien tidak dirawat. >ika obstruksi pada duodenum$ distensi terbatas pada epigastrium. Distensi dapat tidak terlihat jika pasien terus menerus muntah. ada beberapa neonatus$ distensi bisa sangat besar setelah hari ke tiga sampai hari ke empat$ kondisi ini terjadi karena ruptur lambung atau usus sehingga
cairan berpindah ke ka#um peritoneal. eonatus dengan atresia duodenum memiliki gejala khas perut yang berbentuk skafoid (5essel et al $ %&)). Saat auskultasi$ terdengar gelombang peristaltik gastrik yang melewati epigastrium dari kiri ke kanan atau gelombang peristaltik duodenum pada kuadran kanan atas. Apabila obstruksi pada jejunum$ ileum maupun kolon$ maka gelombang peristaltik akan terdapat pada semua bagian dinding perut (5essel et al $ %&)). 9. emeriksaan penunjang a. 8oto polos abdomen ada pemeriksaan foto polos abdomen bayi dalam keadaan posisi tegak akan terlihat gambaran % bayangan gelembung udara (double bubble$ gelembung lambung dan duodenum proksimal atresia. *ila ) gelembung mungkin duodenum terisi penuh cairan$ atau terdapat atresia pylorus atau membrane prapilorik. Atresia pilorik sangat jarang terdapat dan harus ditunjang muntah tidak hijau. *ila %
gelembung disertai gelembung
udara kecil kecil di distal$ mungkin stenosis duodenum$ diafgrama membrane mukosa$ atau malrotasi dengan atau tanpa #ol#ulus. b. S Abdomen enggunaan S telah memungkinkan banyak bayi dengan obstruksi duodenum teridentifikasi sebelum kelahiran. ada penelitian cohort besar untuk )= macam malformasi kongenital di )) negara 4ropa$ <%7 bayi dengan obstruksi duodenum diidentifikasi sejak in utero. bstruksi duodenum ditandai khas oleh gambaran double"bubble (gelembung ganda pada S prenatal. elembung pertama mengacu pada lambung$ dan gelembung kedua mengacu pada loop duodenal postpilorik dan prestenotik yang terdilatasi. Diagnosis prenatal memungkinkan ibu mendapat konseling prenatal dan mempertimbangkan untuk melahirkan di sarana kesehaan yang memiliki fasilitas yang mampu merawat bayi dengan anomali saluran cerna. =. enatalaksanaan a. re operasi
Tindakan dekompresi dengan pemasangan sonde lambung (T dan lakukan pengisapan cairan dan udara. Tindakan ini
untuk
mencegah muntah dan aspirasi. @esusitasi cairan dan elektrolit$ koreksi asam basa$ hiponatremia dan hipokalemia perlu mendapat perhatian khusus. embedahan elektif pada pagi hari berikutnya. b. -ntraoperasi Tindakan ini memerlukan anestesi general dengan intubasi endotrakeal. Eang sering banyak digunakan dengan insisi pemotongan otot$ trans#ersal$ insisi kuadran kanan atas. amun$ beberapa menggunakan motode laparoskopi untuk memperbaiki (*lanco" @odrFguez$ %&&=. /enurut 8elicitass (%&))$ teknik pembedahan pada atresia duodenum , ) Side to side anastomosis Dimulai dari bagian
dorsal
dari
anastomosis$
sebuah
duodenostomi melintang dibuat di segmen proksimal. *agian ujung dari lambung dan duodenum dilakukan duodenotomi. -nsisi pararel dibuat pada distal duodenum kemudian lapisan posterior anastomosis dijahitkan. % 8or diamond shape duodenostomi Diperlukan mobilisasi untuk menempatkan dinding duodenum proksimal terlihat dengan jelas. 5emudian dibuat sayatan melintang di proksimal membujur ke duodenum bagian distal. 3 8or a duodenal web ntuk web duodenum$ membrane biasanya terletak di kedua bagian
duodenum$
1okasi
membrane
dapat
dibantu
oleh
pemasangan T ke dalam duodenum. : 8or membrane resection ntuk reseksi membrane$ sayatan dibuat memanjang. 5emudian mengidentifikasi ampula #ater. 4ksisi dimulai dengan insisi radial di pusat ostium. Sebelum menutup duodenum secara melintang$
patensi duodenum bagian distal diuji terlebih dahulu dengan menggunakan kateter silicon kecil. c. ost operasi enggunaan selang transanastomik berada dalam di jejunum$ pemberian makan dapat diberikan setelah := jam paska operasi. utrisi parenteral #ia central atau perifer dimasukan kateter dapat sangat efektif untuk menjaga nutrisi waktu yang lama jika transanastomik enteral tidak cukup atau tidak dapat ditolenrasi oleh tubuh pasien (/illar$ %&&<.
C. Asuhan 5eperawatan ). engkajian a. -dentitas asien , ama$ Tempat tgl lahir$ umur $ >enis 5elamin$ Alamat$ Agama$ Suku *angsa$ endidikan$ ekerjaan $ o. C/$ Tanggal /asuk @S$ Diagnosa /edis b. 5eluhan tama , /untah terus menerus c. @iwayat keperawatan @iwayat 5esehatan Sekarang , /untah$ ada beberapa neonatus$
distensi bisa sangat besar setelah hari ke tiga sampai hari ke empat$ kondisi ini terjadi karena ruptur lambung atau usus sehingga cairan
berpindah ke ka#um peritoneal. @iwayat 5eperawatan Dahulu , biasanya akan memiliki mekonium yang jumlahnya lebih sedikit$ konsistensinya lebih kering$ dan
berwarna lebih abu"abu dibandingkan mekonium yang normal @iwayat 5eperawatan 5eluarga , /erupakan kelainan kongenital bukan kelainan; penyakit menurun sehingga belum tentu dialami oleh
angota keluarga yang lain d. ola 8ungsi ola persepsi terhadap kesehatan , 5lien belum bisa mengungkapkan
secara #erbal;bahasa tentang apa yang dirasakan dan apa yang
diinginkan ola aktifitas kesehatan;latihan , asien belum bisa melakukan aktifitas
apapun secara mandiri karena masih bayi. ola istirahat;tidur , Diperoleh dari keterangan sang ibu bayi atau
kelurga yang lain ola nutrisi metabolik 5lien hanya minum AS- atau susu kaleng ola eliminasi 5lien tidak dapat buang air besar$ dalam urin ada
mekonium ola kognitif perseptual 5lien
belum
mampu
berkomunikasi$
berespon$ dan berorientasi dengan baik pada orang lain ola konsep diri (-dentitas diri ,$ -deal diri $ ambaran diri$ eran diri$ 2arga diri ola seksual @eproduksi , 5lien masih bayi dan belum menikah ola nilai dan kepercayaan , belum mengerti tentang kepercayaan
ola peran hubungan , belum mampu berinteraksi dengan orang lain
secara mandiri ola koping , respon terhadap adanya suatu masalah dengan isyarat
e. Diagnosa 5eperawatan ). 5etidakseimbangan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan dengan muntah %. 5ekurangan #olume cairan dan elektrolit berhubungan dengan muntah 3. @esiko Aspirasi berhubungan dengan adanya reflek muntah f. -nter#ensi 5eperawatan o -
Tanggal; >am
Diagnosa 5eperawatan 5etidakseimbangan
Tujuan
-nter#ensi
Setelah
dilakukan −
nutrisi kurang dari
tindakan
perawatan −
− − berhubungan dengan diharapkan nutrisi − muntah kembali seimbang dengan − kebutuhan tubuh
--
selama
3
!
%:
jam$
kriteria hasil ,
badan asien pada jam yang
− ** meningkat − −
sama setiap hari antau terapi 5aji kebutuhan cairan dan
− −
elektrolit klien antau keadaan umum /onitor tanda"tanda
− − − −
dehidrasi antau haluaran T /onitor Tanda tanda #ital /onitor *A5 antau pemberian terapi
5ekurangan #olume
Setelah dilakukan
cairan dan elektrolit
tindakan keperawatan
berhubungan dengan
selama 3!%: jam$
muntah
diharapkan cairan elektrolit klien seimbang dengan kriteria hasil, ** tidak menurun *ibir tidak kering Turgor kulit baik Capp. @efill G%detik Setelah dilakukan
− − − −
---
@esiko Aspirasi
5aji kebutuhan nutrisi antau keadaan umum antau kateter #ena perifer antau 2aluaran T antau *A* Timbang dan catat berat
cairan
−
periksa haluaran cairan
Ttd
berhubungan
tindakan
keperawatan
dengan adanya
selama
reflek muntah
diharapkan pasien tidak
3
!
mengalami
%:
aspirasi
dengan kriteria hasil ,
− Tidak −
cairan mempunyai
melalui mulut
jam$
−
auskultasi suara paru
−
pantau tanda"tanda
keluarnya
aspirasi
bunyi −
*erikan kenyamanan
paru yang bersih dan
terhadap penempatan posisi
jalan napas yang paten
pasien
−
oisikan bayi dalam posisi miring
−
anti pengalas pasien jika terjadi muntah melalui mulut
DA8TA@ STA5A Anasruloh$@ahman . (%&)3. Dimuat dalam https,;;www.scribd.com;doc;9'==9:)&;Atresia"Duodenum . diakses pada &=.%<$ tanggal %< /ei %&)<. 5artono D. Atresia Duodenum dalam 5umpulan 5uliah -lmu *edah. 4ditor @eksoprodjo S. *inarupa Aksara. 85-. ertmaH Stya Cnta .( %&):. Dimuat dalam https,;;www.scribd.com;doc;%<))<99&:;askep"atresia"duodenum"doc!. diakses &=.:&$ %< /ei %&)<. @ahmat Iibowo$ ur . (%&)%. Dimuat dalam https,;;www.scribd.com;doc;6:9999)9;1aporan"5asus"Atresia"Duodenum . diakses pada &=.:<$ %< /ei %&)<. Triayu -rianti$ -ndah. (%&)%. Dimuat dalam https,;;www.scribd.com;doc;))<:9:&::;ST4S-S"DD4/. diakses pada &=.3&$ %: /ei %&)<.