ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN ASMA
1.
Kons onsep Dasar sar As Asma
A. Penge ngertian Asma adalah penyakit paru dengan ciri khas yakni saluran nafas sangat sangat mudah mudah bereak bereaksi si terhada terhadap p berbaga berbagaii rangsa rangsanga ngan n atau atau pencet pencetus us dengan manifestasi berupa serangan asma asma (Ngastiyah, 2005). Asma Asma adalah penyakit penyakit yang menyebabkan menyebabkan otototot otototot di sekitar sekitar saluran bronchial (saluran udara) dalam paruparu mengkerut, sekaligus lapisan saluran bronchial mengalami peradangan dan bengkak (!speland, 200"). Asma Asma
adalah adalah suatu suatu peradang peradangan an pada bronkus bronkus akibat akibat reaksi reaksi
hipersensitif mukosa bronkus terhadap bahan alergen (#iyadi, 200$).
%. Anatom Anatomii dan dan fisiol fisiologi ogi pernaf pernafasa asan n &) Anat Anatom omii sal salur uran an nafa nafass 'ambar &
rganorgan pernafasan a)
idung
*erupakan saluran udara pertama yang mempunyai 2 lubang, dipisahkan oleh sekat hidung. +i dalamnya terdapat bulubulu yang berfungsi untuk menyaring dan menghangatkan udara (idayat, 200). b)
-ekak (faring) *erupakan
persimpangan antara alan
nafas
dan
alan
makanan, terdapat di dasar tengkorak, di belakang rongga hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang leher. -erdapat epiglotis yang berfungsi menutup laring pada /aktu menelan makanan. c)
aring (pangkal tenggorok) *erupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan suara terletak di depan bagian faring sampai ketinggian 1ertebra ser1ikalis dan masuk ke dalam trakea di ba/ahnya.
d) -rakea (batang tenggorok) *erupakan lanutan dari laring yang dibentuk oleh &20 cincin yang terdiri dari tulangtulang ra/an yang berbentuk seperti kuku kuda (huruf ). 3ebelah dalam diliputi oleh sel bersilia yang berfungsi untuk mengeluarkan bendabenda asing yang
masuk
bersamasama
dengan
udara
pernafasan.
Percabangan trakea menadi bronkus kiri dan kanan disebut karina. e)
%ronkus (cabang tenggorokan) *erupakan lanutan dari trakea yang terdiri dari 2 buah pada ketinggian 1ertebra torakalis 4 dan .
f)
Paruparu *erupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembunggelembung ha/a (al1eoli). Al1eoli ini terdiri dari selsel
epitel
dan
endotel.
6ika
dibentangkan
luas
permukaannya ± $0 meter persegi, pada lapisan inilah teradi pertukaran udara.
Pernafasan (respirasi) adalah peristi/a menghirup udara yang mengandung oksigen dan menghembuskan udara yang banyak mengandung 2 sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh.
Adapun guna dari pernafasan yaitu mengambil 2 yang diba/a oleh darah ke seluruh tubuh untuk pembakaran, mengeluarkan 2 sebagai sisa dari pembakaran yang diba/a oleh darah ke paruparu untuk dibuang, menghangatkan dan melembabkan udara. Pada dasarnya sistem pernafasan terdiri dari suatu rangkaian saluran udara yang menghangatkan udara luar agar bersentuhan dengan membran kapiler al1eoli. -erdapat beberapa mekanisme yang berperan
memasukkan
udara
ke
dalam
paruparu
sehingga
pertukaran gas dapat berlangsung. 7ungsi mekanis pergerakan udara masuk dan keluar dari paruparu disebut sebagai 1entilasi atau bernapas. 8emudian adanya pemindahan 2 dan 2 yang melintasi membran al1eoluskapiler yang disebut dengan difusi sedangkan pemindahan oksigen dan karbondioksida antara kapiler kapiler dan selsel tubuh yang disebut dengan perfusi atau pernapasan internal. Proses pernafasan 9 Proses bernafas terdiri dari menarik dan mengeluarkan nafas. 3atu kali bernafas adalah satu kali inspirasi dan satu kali ekspirasi. %ernafas diatur oleh otototot pernafasan yang terletak pada sumsum penyambung (medulla oblongata). 4nspirasi teradi bila muskulus diafragma telah dapat rangsangan dari ner1us prenikus lalu mengkerut datar. !kspirasi teradi pada saat otototot mengendor dan rongga dada mengecil. Proses pernafasan ini teradi karena adanya perbedaan tekanan antara rongga pleura dan paru paru. Proses fisiologis pernafasan dimana oksigen dipindahkan dari udara
ke dalam
aringanaringan
dan
karbondioksida
dikeluarkan ke udara ekspirasi dapat dibagi menadi tiga stadium. 3tadium pertama adalah 1entilasi, yaitu masuknya campuran gas gas ke dalam dan ke luar paruparu. 3tadium kedua adalah transportasi yang terdiri dari beberapa aspek yaitu difusi gasgas antara al1eolus dan kapiler paruparu (respirasi eksterna) dan antara darah sistemik dengan selsel aringan, distribusi darah dalam sirkulasi pulmonar dan penyesuaiannya dengan distribusi udara dalam al1eolusal1eolus dan reaksi kimia, fisik dari oksigen dan
karbondioksida dengan darah. 3tadium akhir yaitu respirasi sel dimana metabolit dioksida untuk mendapatkan energi dan karbon dioksida yang terbentuk sebagai sampah proses metabolisme sel akan dikeluarkan oleh paruparu (Price, 2005). . Patofisiologi &)
!tiologi Adapun faktor penyebab dari asma adalah faktor infeksi dan faktor non infeksi. 7aktor infeksi misalnya 1irus, amur, parasit, dan bakteri sedangkan faktor non infeksi seperti alergi, iritan, cuaca, kegiatan asmani dan psikis (*ansoer, 2000).
2)
Proses teradi 7aktorfaktor penyebab seperti 1irus, bakteri, amur, parasit, alergi, iritan, cuaca, kegiatan asmani dan psikis akan merangsang reaksi hiperreakti1itas
bronkus
dalam
saluran
pernafasan
sehingga
merangsang sel plasma menghasilkan imonoglubulin ! (4g!). 4g! selanutnya akan menempel pada reseptor dinding sel mast yang disebut sel mast tersensitisasi. 3el mast tersensitisasi akan mengalami degranulasi, sel mast yang mengalami degranulasi akan mengeluarkan seumlah mediator seperti histamin dan bradikinin. *ediator ini menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler sehingga timbul edema mukosa, peningkatan produksi mukus dan kontraksi otot polos bronkiolus. al ini akan menyebabkan proliferasi akibatnya teradi sumbatan dan daya konsulidasi pada alan nafas sehingga proses pertukaran 2 dan 2 terhambat akibatnya teradi gangguan 1entilasi. #endahnya masukan 2 ke paruparu
terutama
pada
al1eolus
menyebabkan
teradinya
peningkatan tekanan 2 dalam al1eolus atau yang disebut dengan hiper1entilasi, yang akan menyebabkan teradi alkalosis respiratorik dan penurunan 2 dalam kapiler (hipo1entilasi) yang akan menyebabkan
teradi
asidosis
respiratorik.
al
ini
dapat
menyebabkan paruparu tidak dapat memenuhi fungsi primernya dalam pertukaran gas yaitu membuang karbondioksida sehingga menyebabkan
konsentrasi 2 dalam
al1eolus menurun
dan
teradilah gangguan difusi, dan akan berlanut menadi gangguan perfusi dimana oksigenisasi ke aringan tidak memadai sehingga
akan teradi hipoksemia dan hipoksia yang akan menimbulkan berbagai manifestasi klinis.
!tiologi 7aktor infeksi irus (respiratory syntitial 1irus) dan 1irus parainfluen:a %akteri (pertusis dan streptoccus) 6amur (aspergillus) Parasit (ascaris)
7aktor non infeksi Alergi 4ritan uaca 8egiatan asmani Psikis
#eaksi hiperakti1itas bronkus ↓ Antibody muncul (4g!) ↓ 3el mast mengalami degranulasi ↓ *engeluarkan mediator (histamin dan bradikinin) Peningkatan produksi mukus!dema mukosa8ontraksi otot polos bronkus Anoreksia
*empermudah proliferasi ↓ -eradi sumbatan dan daya konsolidasi ↓ 'angguan 1entilasi
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
ipo1entilasi iper1entilasi
%atuk, pilek *engi ; /hee:ing 3esak %ersihan alan nafas tak efektif
8onsentrasi 2 dalam al1eolus menurun8onsentrasi 2 dalam al1eolus meningkat 'angguan difusi ↓ ksigenasi ke aringan tidak memadai ↓ 'angguan perfusi ipoksemia dan hipoksia
8eluarga bertanya tentang penyakit anaknya emas dan gelisah Ansietas orang tua
3ianosis -akipnea 'elisah Nafas cuping hidung #etraksi otot dada 8erusakan pertukaran gas
8elelahan emah 4ntoleransi akti1itas
+ada terasa tertekan ; sesak, nyeri dada, nadi meningkat Nyeri
<) *anifestasi klinis Adapun
manifestasi
klinis
yang
ditimbulkan
antara
lain
mengi;/hee:ing, sesak nafas, dada terasa tertekan atau sesak, batuk, pilek, nyeri dada, nadi meningkat, retraksi otot dada, nafas cuping hidung, takipnea, kelelahan, lemah, anoreksia, sianosis dan gelisah. =)
8omplikasi Adapun komplikasi yang timbul yaitu bronkitis berat, emfisema, atelektasis, pneumotorak dan bronkopneumonia.
+. Pemeriksaan +iagnostik &) Pemeriksaan #adiologi a)
7oto thorak Pada foto thorak akan tampak corakan paru yang meningkat, hiperinflasi terdapat pada serangan akut dan pada asma kronik, atelektasis uga ditemukan pada anakanak ≥ tahun.
b)
7oto sinus paranasalis +iperlukan ika asma
sulit terkontrol untuk melihat adanya
sinusitis. 2) Pemeriksaan darah asilnya akan terdapat eosinofilia pada darah tepi dan sekret hidung, bila tidak eosinofilia kemungkinan bukan asma . <)
>i faal paru +ilakukan untuk menentukan deraat obstruksi, menilai hasil pro1okasi bronkus, menilai hasil pengobatan dan mengikuti peralanan penyakit. Alat yang digunakan untuk ui faal paru adalah peak flo/ meter, caranya anak disuruh meniup flo/ meter beberapa kali (sebelumnya menarik nafas dalam melalui mulut kemudian menghebuskan dengan kuat).
=) >i kulit alergi dan imunologi Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara goresan atau tusuk. Alergen yang digunakan adalah alergen yang banyak didapat di daerahnya. !. Penatalaksanaan medis &) ksigen = liter ; menit 2)
Pemeriksaan analisa gas darah mungkin memperlihatkan penurunan konsentrasi oksigen.
<) Anti inflamasi (8ortikosteroid) diberikan untuk menghambat inflamasi alan nafas. =)
Antibiotik diberikan berdasarkan etiologi dan ui resistensi
5)
Pemberian obat ekspektoran untuk pengenceran dahak yang kental
) %ronkodilator untuk menurunkan spasme bronkus;melebarkan bronkus ?) Pemeriksaan foto torak ")
Pantau tandatanda 1ital secara teratur agar bila teradi kegagalan pernafasan dapat segera tertolong.
2.
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
A. Pengkaian 8epera/atan Pengkaian adalah tahap a/al dari proses kepera/atan ('affar, &$$$). Pada tahap ini akan dilaksanakan pengumpulan, pengelompokan dan penganalisaan data. Pada pengumpulan data akan diperoleh data subyektif yaitu data yang diperoleh dari keterangan pasien atau orang tua pasien. +ata obyektif diperoleh dari pemeriksaan fisik. +ari data subyektif pada pasien asma biasanya diperoleh data anak dikeluhkan sesak nafas, batuk, pilek, nafsu makan menurun, lemah, kelelahan dan gelisah. +ari data obyektif diperoleh data mengi;/hee:ing berulang, ronchi, dada terasa tertekan atau sesak, pernapasan cepat (takipnea), sianosis, nafas cuping hidung dan retraksi otot dada %. Pemeriksaan 7isik %erguna selain untuk menemukan tandatanda fisik yang mendukung diagnosis asma dan menyingkirkan kemungkinan penyakit lain, uga berguna untuk mengetahui penyakit yang mungkin menyertai asma, meliputi pemeriksaan 9 &) 3tatus kesehatan umum Perlu dikai tentang kesadaran klien, kecemasan, gelisah, kelemahan suara
bicara,
tekanan
darah
nadi,
frekuensi
pernapasan
yang
meningkatan, penggunaan otototot pembantu pernapasan sianosis batuk dengan lendir dan posisi istirahat klien. 2) 4ntegumen +ikai adanya permukaan yang kasar, kering, kelainan pigmentasi, turgor kulit, kelembapan, mengelupas atau bersisik, perdarahan,
pruritus, ensim, serta adanya bekas atau tanda urtikaria atau dermatitis pada rambut di kai /arna rambut, kelembaban dan kusam. <) -horak a) 4nspeksi +ada di inspeksi terutama postur bentuk dan kesemetrisan adanya peningkatan diameter anteroposterior, retraksi otototot 4nterkostalis, sifat dan irama pernafasan serta frek/ensi peranfasan. b) Palpasi. Pada palpasi di kai tentang kosimetrisan, ekspansi dan taktil fremitus. c) Perkusi Pada perkusi didapatkan suara normal sampai hipersonor sedangkan diafragma menadi datar dan rendah. d) Auskultasi. -erdapat suara 1esikuler yang meningkat disertai dengan e@pirasi lebih dari = detik atau lebih dari <@ inspirasi, dengan bunyi pernafasan dan hee:ing. . 3istem pernafasan &) %atuk mulamula kering tidak produktif kemudian makin keras dan seterusnya menadi produktif yang mulamula encer kemudian menadi kental. arna dahak ernih atau putih tetapi uga bisa kekuningan atau kehiauan terutama kalau teradi infeksi sekunder. 2) 7rekuensi pernapasan meningkat <) tototot bantu pernapasan hipertrofi. =) %unyi pernapasan mungkin melemah dengan ekspirasi yang memanang disertai ronchi kering dan /hee:ing. 5) !kspirasi lebih daripada = detik atau <@ lebih panang daripada inspirasi bahkan mungkin lebih. ) Pada pasien yang sesaknya hebat mungkin ditemukan9 a) iperinflasi paru yang terlihat dengan peningkatan diameter anteroposterior rongga dada yang pada perkusi terdengar hipersonor. b) Pernapasan makin cepat dan susah, ditandai dengan pengaktifan otototot bantu napas (antar iga, sternokleidomastoideus), sehingga tampak retraksi suprasternal, supracla1ikula dan sela iga serta pernapasan cuping hidung. ?) Pada keadaan yang lebih berat dapat ditemukan pernapasan cepat
dan dangkal dengan bunyi pernapasan dan /hee:ing tidak terdengar(silent chest), sianosis. +. 3istem kardio1askuler &) -ekanan darah meningkat, nadi uga meningkat 2) Pada pasien yang sesaknya hebat mungkin ditemukan9 a) takhikardi makin hebat disertai dehidrasi. b) -imbul Pulsus paradoksusdimana teradi penurunan tekanan darah sistolik lebih dari &0 mmg pada /aktu inspirasi. Normal tidak lebih daripada 5 mmg, pada asma yang berat bisa sampai &0 mmg atau lebih. <) Pada keadaan yang lebih berat tekanan darah menurun, gangguan irama antung. !. +iagnosa kepera/atan 9 +iagnosa kepera/atan adalah penilaian klinis tentang respon aktual;potensial terhadap masalah kesehatan;proses kehidupan. +ari pengkaian yang dilakukan maka didapatkan diagnosa kepera/atan yang muncul seperti 9 (arpenito, 2000 B +oenges, &$$$) a)
%ersihan
alan
nafas
tak
efektif
berhubungan
dengan
peningkatan produksi sputum;sekret. b)
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik sekunder terhadap anoreksia akibat rasa dan bau sputum
c)
8erusakan pertukaran gas berubungan dengan perubahan membran al1eolar kapiler
d) 4ntoleransi akti1itas berhubungan dengan kelemahan umum, ketidakseimbangan antara suplay dan kebutuhan oksigen. e)
Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi parenkim paru, batuk menetap
f)
Ansietas orang tua berhubungan dengan perubahan status kesehatan, kurangnya informasi.
7.
Perencanaan kepera/atan Perencanaan merupakan preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan;atau tindakan yang harus dilakukan oleh pera/at (+oenges, &$$$). Perencanaan dia/ali dengan memprioritaskan diagnosa kepera/atan berdasarkan berat ringannya masalah yang ditemukan pada pasien
(Cainal, &$$$). #encana kepera/atan yang dapat disusun untuk pasien asma yaitu9 (+oenges, &$$$). &) %ersihan alan napas tak efektif berhubungan dengan inflamasi trakeabronkial -uuan 9 bersihan alan nafas efektif #encana tindakan 9 a)
>kur 1ital sign setiap am #asional 9 *engetahui perkembangan pasien
b)
bser1asi keadaan umum pasien #asional 9 *engetahui
efekti1itas
pera/atan
dan
perkembangan pasien. c)
8ai frekuensi; kedalaman pernafasan dan gerakan dada #asional 9 -akipnea, pernafasan dangkal dan gerakan dada tidak
simetris,
sering
teradi
karena
ketidaknyamanan gerakan dada dan;atau cairan paru. d) Auskultasi area paru, bunyi nafas, misal krekel, mengi dan ronchi #asional9
%unyi nafas bronkial (normal pada bronkus) dapat uga teradi pada area konsolidasi, krekel, mengi dan ronchi terdengar pada inspirasi atau ekspirasi pada respon bertahap pengumpulan cairan, sekret kental dan spasme alan nafas;obstruksi.
e)
Aarkan pasien latihan nafas dalam dan batuk efektif #asional 9 Nafas dalam memudahkan ekspansi maksimum paruparu atau alan nafas lebih kecil. %atuk adalah mekanisme
pembersihan
alan
nafas
alami,
membantu silia untuk mempertahankan alan nafas pasien. f)
Anurkan banyak minum air hangat #asional 9 Air hangat dapat memobilisasi dan mengeluarkan sekret.
g)
%eri posisi yang nyaman (semi fo/ler;fo/ler) #asional 9 *emungkinkan upaya napas lebih dalam dan lebih
kuat serta menurunkan ketidaknyamanan dada. h) +elegatif
dalam
pemberian
bronkodilator, kortikosteroid,
ekspktoran dan antibiotik #asional 9 %ronkodilator
untuk
menurunkan
spasme
bronkus;melebarkan bronkus dengan memobilisasi sekret.
8ortikosteroid
yaitu
anti
inflamasi
mencegah reaksi alergi, menghambat pengeluaran histamine. !kspektoran memudahkan pengenceran dahak, Antibiotik diindikasikan untuk mengontrol infeksi pernafasan.
2) 8erusakan
pertukaran
gas
berhubungan
dengan
perubahan
membran al1eolar kapiler -uuan 9 entilasi dan pertukaran gas efektif. #encana tindakan 9 a)
bser1asi keadaan umum dan 1ital sign setiap am #asonal 9
Penurunan keadaan umum dan perubahan 1ital sign merupakan indikasi deraat keparahan dan status kesehatan pasien.
b)
bser1asi /arna kulit, membran mukosa dan kuku #asional 9 3ianosis menunukkan 1asokonstriksi, hipoksemia sistemik.
c)
Pertahankan istirahat tidur #asional 9 *encegah
terlalu
lelah
dan
menurunkan
kebutuhan;konsumsi oksigen untuk memudahkan perbaikan infeksi. d)
-inggikan kepala dan sering mengubah posisi #asional 9 *eningkatkan inspirasi maksimal, meningkatkan pengeluaran sekret untuk memperbaiki 1entilasi
e)
%erikan terapi oksigen sesuai indikasi #asional 9 *empertahankan Pa2
<) 4ntoleransi akti1itas berhubungan dengan kelemahan umum, ketidakseimbangan suplay dan kebutuhan 2 -uuan 9 Akti1itas dapat ditingkatkan #encana tindakan 9
a)
8ai tingkat kemampuan pasien dalam akti1itas #asional 9 *enetapkan kemampuan;kebutuhan pasien dan memudahkan pilihan inter1ensi.
b)
6elaskan pentingnya istirahat dan keseimbangan akti1itas dan istirahat #asional 9 *enurunkan kebutuhan metabolik, menghemat energi untuk penyembuhan
c)
%antu pasien dalam memenuhi kebutuhannya #asional 9 *eminimalkan
kelelahan
dan
membantu
keseimbangan suplay dan kebutuhan oksigen.
d) %antu pasien dalam memilih posisi yang nyaman untuk istirahat #asional9
Pasien mungkin nyaman dengan kepala tinggi, tidur di kursi, atau menunduk ke depan mea atau bantal
e)
ibatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan pasien #asional 9 8eluarga mampu melakukan pera/atan secara mandiri
=) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan produksi sputum -uuan 9 pemenuhan nutrisi adekuat a) -imbang berat badan setiap hari #asional 9 *emberikan informasi tentang kebutuhan diet b) %eri penelasan tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh #asional 9 *eningkatkan pematangan kebutuhan indi1idu dan pentingnya nutrisi pada proses pertumbuhan c) Anurkan memberikan makan dalam porsi kecil tapi sering #asional 9 *eningkatkan nafsu makan, dengan porsi kecil tidak akan cepat bosan d) iptakan
lingkungan
yang
nyaman
dan
tenang
(batasi
pengunung) #asional 9 ingkungan yang tenang dan nyaman dapat menurunkan stress dan lebih kondusif untuk makan e) Anurkan menghidangkan makan dalam keadaan hangat
#asional 9 +engan makanan yang masih hangat dapat merangsang
makan
dan
meningkatkan
nafsu
makan 5)
Nyeri (akut) berhubungan dengan inflamasi parenkim paru, batuk menetap. -uuan 9 Nyeri, berkurang;terkontrol. #encana tindakan9 a)
8ai karakteristik nyeri #asional 9 Nyeri dada biasanya ada dalam beberapa serangan asma .
b)
bser1asi 1ital sign setiap am #asional 9 Perubahan frekuensi antung atau tekanan darah menunukkan bah/a mengalami nyeri. 8hususnya bila alasan lain untuk perubahan tanda 1ital telah terlihat.
c)
%erikan tindakan nyaman seperti relaksasi dan distraksi #asional 9 *enghilangkan
ketidaknyamanan
memperbesar efek terapi analgetik d) 8olaborasi pemberian analgetik #asional9
*eningkatkan kenyamanan;istirahat umum
dan
)
Ansietas
orang
tua
berhubungan
dengan
perubahan
status
kesehatan, kurangnya informasi -uuan9
8ecemasan orang tua berkurang;hilang, pengetahuan orang tua bertambah, orang tua memahami kondisi pasien.
#encana tuuan 9 a)
8ai tingkat pengetahuan orang tua dan kecemasan orang tua #asional 9 >ntuk mengetahui seauh mana pengetahuan yang dimiliki orang tua dan kebenaran informasi yang didapat
b)
%eri penelasan pada orang tua tentang keadaan, pengertian, penyebab, tanda geala, pencegahan dan pera/atan pasien. #asional 9 *emberi informasi untuk menambah pengetahuan orang tua.
c)
6elaskan setiap tindakan kepera/atan yang dilakukan #asional 9 Agar orang tua mengetahui setiap tindakan yang diberikan.
d)
ibatkan orang tua dalam pera/atan pasien #asional 9 rang tua lebih kooperatif dalam pera/atan.
e)
%eri kesempatan pada orang tua untuk bertanya tentang halhal yang belum diketahui #asional 9 rang tua bisa memperoleh informasi yang lebih elas.
f)
Anurkan orang tua untuk selalu berdoa #asional 9 *embantu orang tua agar lebih tenang
g) akukan e1aluasi #asoional9 *engetahui apakah orang tua sudah benarbenar mengerti dengan penelasan yang diberikan
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. (200$). Asma Bisa Sembuh atau Problem Seumur Hidup. +iperoleh tanggal 2$ 6uni 200$, dari http9;;///.medicastore.com;asma; arpenito, .6. (2000). Diagnosa keperawatan. (!disi ). 6akarta9 !' +oenges, *.!.(&$$$). Rencana Asuhan Keperawatan. (!disi <). 6akarta9 !' !speland, N. (200"). Petunjuk Lengkap engatasi Alergi dan Asma pada Anak. 6akarta9 Prestasi Pustakaraya