LAPORAN PRATIKUM
KELAS
PRODUKSI 1
TPS 2
PERCOBAAN : 3 PEMBUATAN SABUN SABUN MANDI PADAT
Nama pratikan
Tanggal
NIM
Tanda tangan
Kumpul
Pratikan Hendra R
201211031
Nama penilai
instruktur
03 APRIL 2014
Tanggal
Nilai
koreksi
Tanda tangan
Hanifah khairiah, S.ST
PROGRAM STUDI TEKNIK PENGOLAHAN SAWIT POLITEKNIK KAMPAR 2014
I.
TUJUAN Tujuan pratikum pembuatan sabun mandi padat sebagai berikut : 1. Mahasiswa dapat menghasilkan produk sabun mandi madat. 2. Mahasiswa dapat menguji produk sabun mandi padat sesuai dengan SNI 06 – 3532 - 1994
II.
DASAR TEORI
sabun mandi padat adalah suatu keharusan. Semua orang, muda atau tua, pria atau wanita, kaya atau miskin menggunakannya. Bukankah lebih bagus lagi jika Anda dapat membuat sabun sendiri untuk hidup atau mungkin untuk kebutuhan pribadi Anda? Dengan melakukan ini, Anda dapat menyimpan uang dari membeli sabun komersial mahal. Artikel ini memberikan pengetahuan untuk cara pembuatan sabun mandi padat. Dalam kimia, sabun padat adalah garam dari asam lemak yang terutama di gunakan
sebagai
surfaktan
untuk
membersihkan
badan.
Sabun
untuk
membersihkan diperoleh dari minyak nabati atau hewani dan lemak dengan solusi basa yang kuat. Karena setiap hari kita melakukan aktifitas, sabun merupakan komponen kunci untuk membersihkan dari gemuk kotoran debu dan kuman pada tubuh. Produksi secara home industri bisa anda lakukan karena sabun padat adalah kebutuhan primer yang secara terus menerus dibutuhkan oleh masyarakat. Membuat sabun mandi padat sendiri adalah salah satu keunikan untuk membuka peluang usaha yang maju, dengan membuat produk sendiri anda perlu belajar pelatihan untuk cara pembuatan yang benar karena jika komposisi produk tersebut tidak tepat maka hasilnya pun tidak jadi. Banyak orang yang memulai usaha sabun padat ini, karena sabun padat merupakan proses pembuatan yang cukup sederhana dan mudah. Agar hasil lebih maksimal usahakan sering berlatih tapi menyenangkan juga kalau sering berlatih maka anda tahu hasil yang lebih bagus. Berikut adalah apa yang harus anda lakukan untuk membuat sabun padat :
Anda membutuhkan alat keselamatan agar tidak terjadi yang tidak menyenangkan, bisa anda pakai celemek badan dan sarung tangan karet dan juga jangan mencoba dalam proses melakukan pembuatan ini dengan anak – anak atau hewan peliharaan di sekitar. Siapkan bahan – bahan sesuai komposisi dengan bahan seperti air, busa, dan bahan kimia yang lain. Dalam proses pembuatan sabun padat juga alat – alatnya perlu diperhatikan tidak boleh menggunakan panci alumunium, yang digunakkan adalah panci yang stainless, ini adalah peralatan yang akan membuat campuran sabun. Setelah bahan – bahan tercampur, aduk secara homogeny agar bahan tercampur rata, bisa tambahkan minyak essential oil yang akan memberikan sebagai parfum yang sangat segar. Setelah tercampur rata bisa masukkan ke dalam cetakkan dan tunggu sampai mengeras bisa 24 jam untuk hasil kerasnya. Untuk tambahan komposisi bisa ditambahkan ekstrak papaya atau susu. Sesungguh nya setelah anda membuat sabun sendiri tidak akan pernah kembali untuk membeli sabun komersial yang mahal.
III.
ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan: 1. Mixer 2. Gelas piala 100 ml 3. Gelas piala 1000 ml 4. Batang pengaduk 5. Cetakan sabun Bahan yang digunakan: 1. Minyak Minyak soybean
20 gram
Minyak zaitun
30 gram
Minyak sawit
100 gram
KELAPA
100 gram
2. Larutan NaOH NaOH
34,3 gram
Air
88 ml
3. Asam sitrat
1 gram
4. EDTA
0.1 gram
5. Pewarna
Secukupnya
6. Pewangi
Secukupnya
IV.
PROSEDUR KERJA Prosedur kerja pembuatan sabun mandi padat sebagai berikut :
1. bahan ditimbang sesuai formula, dan di masukan kedalam beaker glass. 2. larutan NaOH dituangkan secara hati-hati kedalam minyak hingga kental. 3. Asam sitrat dan EDTA di tambahakan jika larutan sudah larut sempurna. 4. Kemudian ditambahkan pewarna dan pewangi secukupnya 5. Larutan yang telah homogen di masukan kedalam cetakan, dan di diamkan selama 2 hari. Prosedur Pengujian 1. Pengujian kadar air -
Cawan kosong di timbang, dan dinyatakan sebagai W
-
Sampel di timbang sebanyak 4 gram dan dinyatakan sebagai W1
-
Di oven selama 2 jam dan waktu tertentu hingga konstan ( kelipatan 15 menit )
-
Sampel di timbang dan dinyatakan sebagai W2
2. Pengujian alkali bebas
-
5 gr sabun di masukan ke dalam erlenmeyer, kemduian di tambahkan 50 ml etanol.
-
3 tetes indikator pp di tambahakan ke dalam larutan.
-
Sampel di panaskan dengan rangkaian pendingin refluk.
-
Sampel di titrasi dengan HCl 0,1 N sampai berubah warna menjadi semula, hal ini di lakukan setelah larutan mendidih.
V.
PERHITUNGAN 1. Kadar air Di ketahui
:
-
Berat cawan
(W)
-
Berat sampel
(W1) = 4,02 gram
-
Berat konstan + cawan
(W3) = 51,95 gram
Di tanya
: kadar air ?
Penyelesaian : Kadar air= = =
x 100% x 100%
,
,
,
x 100%
= 15,42%
2. Alkali bebas Di ketahui
:
-
Berat sampel
= 5,15 gram
-
Etanol
= 100 ml
-
Indikator pp
= 3 tetes
-
kosentrasi HCl
= 0,1 N
-
Bm HCl
= 0,036
-
Volume HCl
= 0,3 gram.
= 48,55 gram
Di tanya
: alkali bebas ?
Penyelesaian : Alkali bebas == =
,
,
,
,
x 100%
X 100%
= 0,02 % 3. VI.
DATA PENGAMATAN
NO
URAIAN
HASIL
1
Minyak soy bean
20,06 gram
2
Minyak zaitun
30,04 gram
3
Minyak sawit
50,01 gram
4
Minyak coconut
50,09 gram
5
6
7
Cairan minyak dicampur dan Warna kuning jernih diaduk Larutan
minyak
ditambahkan Kuning pekat dan kental
NaOH Larutan ditambahkan asam sitrat Larutan semakin mengental dan EDTA
8
Analisa aroma
Aroma parfum dan zat lain
9
Analisa warna
Pucat
10
Busa
Banyak
11
Kadar alkali bebas
0,3 %
12
Kadar air
1,16 %
VII.
PEMBAHASAN
Pada pratikum pembuatan sabun mandi padat ini pratikan mendapatkan hasil sabun dengan kriteria warna biru, tekstur keras dan aroma lido. Dan pengujian di dapatkan kadar alkali bebas sebesar 0,3%, kadar air 15,42%. Sedangkan kriteria yang di tetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional dengan SNI 06 – 3532 - 1994 sebagai berikut : No
Uraian
Satuan
Persyaratan Maks. 15
1
Kadar air
%
2
Jumlah asam lemak
%
3
Alkali bebas
%
Maks. 0,1
%
<2,5
-
negatif
4 5
Asam lemak bebas dan atau lemak netral Minyak mineral
>10
Dari data di atas di dapatkan perbandingan kriteria antara produk yang di hasilkan dengan parameter yang di tetapkan oleh BSN. Perbandingan tersebut ada kriteria produk yang tidak sesuai dengan parameternya, yakni alkali bebas. Sabun mandi padat yang di hasilkan oleh pratikan mengandung alkali bebas sebesar 0,3 % sedangkan di parameternya nilai maksimal sebesar 0,1 %. Berdasarkan analisa pratikan, hal ini di sebabkan karena besarnya bahan baku basa (NaOH) yang di gunakan sebagai alkali. Sehingga terjadi basa yang berlebih dan mengakibatkan persentasi alkali bebas yang tinggi. Berdasarkan analisa kesehatan, alkali bebas yang tinggi jika di gunakan akan mengakibatkan terjadinya iritasi pada kulit, karena basa yang terkandung akan bereaksi dengan air yang di gunakan saat mandi dan reaksi itu mengenai kulit. Selain alkali bebas, produk sabun mandi yang di produksi pratikan juga memiliki nilai kadar air yang tinggi, hal ini di sebabkan karena air yang di gunakan untuk melarutkan NaOH cukup banyak, sehingga air tersebut tidak mengikat keseluruh minyak sehingga tersisa dan mengakibatkan kenaikan kadar air. Pada pratikum ini tidak sama dengan pratikum pembuatan sabun cair, salah satu nya suhu. Jika sabun cair di gunakan suhu 75, dan pada sabun mandi padat tidak menggunakan pemanasan. Hal ini di karenakan untuk memperlambat reaksi
sehingga larutan dapat di cetak dengan mudah dan rapi. Jika reaksi terlalu cepat maka hasil produk akan terlihat butiran – butiran yang mengumpul.
VIII. PENUTUP A. KESIMPULAN Dari hasil percobaan dapat di simpulkan sebagai berikut : 1. Pratikan menghasilkan produk dengan kriteria warna biru, aroma lido, dan tekstur yang keras. 2. Berdasarkan prosedur pengujian berdasarkan SNI 06 – 3532 – 1994 di dapatkan alkali bebas sebesar 0,3% dan kadar air 15,4%. 3. Berdasarkan pengujian alkali bebas, produk sabun mandi padat tidak sesuai dengan parameter SNI, yang di sebabkan karena alkali yang berlebih. 4. Kadar air tidak sesuia SNI, di karenakan terlalu banyak air yang di gunakan untuk melarutkan NaOH. B. SARAN Adapun saran yang dapat membangun keberhasilan pratikum sebagai berikut : 1. Untuk formula alkali (NaOH) sebaiknya di hitung ulang, di gunakan secukupnya untuk kebutuhan bahan minyaknya. 2. Pada saat pengadukan, usahakan tidak terlalu lama atau hingga mengental. Karena akan mempercepat laju reaksi sehingga produk akan terjadi seperti butiran.
IX.
DAFTAR PUSTAKA Rohman, Fatur. 2013 .”laporan pratikum sabun mandi padat”. Bandung.
http://5ca7t3r.blogspot.com/2013/05/membuat-sabun-
mandi-padat.html di akses pada tanggal 28 oktober 2014