Laboratorium Volkanologi 2013 BAB I PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Istilah vulkanologi berasal dari Bahasa Latin Vulcan, Vulcan, dewa api romawi. Ilmu vulk vulkan anol olog ogii adal adalah ah ilmu ilmu yang yang memp mempel elaj ajar arii kegu kegunu nung ng api api baik baik sifa sifatt fisi fisik, k, karakteristik, klasifikasi, maupun gejala yang terjadi baik secara teoritis maupun survey lapangan.
I.2
Maksud dan Tujuan
Maksud Maksud dari dari acara acara kunjun kunjungan gan ke Museum Museum Merapi Merapi adalah adalah untuk untuk meliha melihatt fenomena kebumian khususnya dalam bidang vulkanologi secra umum dan Gunung Merapi secara khusus, serta tektonika dalam maket-maket museum Tujuan dari acara kunjungan ke Museum Merapi adalah untuk mempelajari tentang evolusi bumi yang tampak pada maket museum, serta sejarah gunung api dan klasifikasinya maupun bencana dan cara car a penamnggulangannya.
I.3
Dasar Teori
Gunung Gunung api atau atau gunung gunung berapi berapi secara secara umum umum adalah adalah istilah istilah yang yang dapat dapat didefinisikan sebagai suatu system saluran fluida panas yang mrupakan suatu batuan dalam wujud cair atau disebut dengan lava yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. Atau Gunungapi dapat didefi didefinis nisika ikan n sebaga sebagaii lubang lubang kepund kepundan an atau rekaha rekahan n dalam dalam kerak kerak bumi bumi tempat tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Material yang dierupsikan kepermukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung dan material hasil erupsinya mempunyai dampak negative maupun positif.
Nama : Luthfian Luthfian Azmi Azmi Ibadi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
1
Laboratorium Volkanologi 2013 Morfologi gunung api, terdiri atas :
1. Kuba Kubah h diju dijump mpai ai pada pada tipe tipe gunu gunung ng api api lava lava.. Kuba Kubah h lava lava meru merupa paka kan n bentukan dari lelehan lava kental yang keluar melaui celah dan dibatasi oleh sisi curam di sekelilingnya. Seperti yang ada pada Gunung Merapi 2. Keru Kerucu cutt meru merupa paka kan n bent bentuk uk umum umum yang yang diju dijump mpai ai pada pada gunu gunung ng api api piroklastikan berlapis. Bentukan kerucut ini yang dibangun oleh bahan lepas gunung api yang dapat berupa kerucut kerucut batu apung yang tersususn oleh batu apung, kerucut scoria yang tersusun oleh scoria dan kerucut silinder yang menumpak pada kumpulan silinder dan bahan skorean. 3. kawah merupakan merupakan suatu bentuk bentuk morfolo morfologi gi negatif negatif atau depresi depresi akibat akibat dari dari kegiatan suatu gunungapi, bentuknya relatif bundar; 4. Maar Maar adalah bentuk bentukan an negatif negatif yang ada pada pada tubuh gunun gunungap gapii dan pada umumnya berisi air. 5. Kalder Kaldera, a, bentuk bentuk morfolo morfologin ginya ya seperti seperti kawah kawah tetapi tetapi garis garis tengah tengahnya nya lebih dari 2 km. Menurut H.William H.William (1974) (1974) kaldera terbagi atas beberapa jenis, yait yaitu: u: kald kalder eraa letu letusa san, n, kald kalder eraa runt runtuh uhan an,, kald kalder eraa eros erosii dan dan kald kaldera era resurgent. Kaldera letusan merupakan kaldera yangterjadi akibat letusan besar yang melontarkan sebagian besar tubuhnya. Kaldera runtuhan, meru merupa paka kan n kald kalder eraa yang yang terj terjad adii kare karena na runt runtuh uhny nyaa seba sebagi gian an tubu tubuh h gunung gunungapi api akibat akibat pengel pengeluar uaran an materia materiall yang yang sangat sangat banyak banyak dari dari dapur dapur magma. Kaldera erosi merupakan kaldera yang terjadi akibat adanya erosi pada bagian puncak kerucut gunungapi. Sedangkan
kaldera resurgent
adalah kaldera yang terjadi akibat adanya bongkah lekukan pada bagian tengah kaldera yang terangkat oleh magma yang bergerak naik ke atas.
Nama : Luthfian Luthfian Azmi Azmi Ibadi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
2
Laboratorium Volkanologi 2013 BAB II PEMBAHASAN
II.1 Lokasi Museum
Museum ini terletak di Dusun Banteng, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman. Pembangunan museum ini berlangsung selama empat tahun dan diresmikan pada tanggal 1 Oktober 2009. Tiket museum ini ada dua jenis, tiket biasa dan tiket teater. Tiket biasa harganya Rp 3000,- dan tiket teater harganya Rp 5000,-. Dengan tiket teater kita bisa melihat film dokumenter pendek disebuah ruang audiovisual. II.2 Sejarah Bumi Berdasarkan Tektoniknya
Zaman permulaan “Pangea” (pan “keseluruhan", ogea “bumi”) dalam bahasa Yunani kuno berarti super benua yang sangat besar sekitar 250 juta tahun yang lalu, dan arti dari keseluruhannya adalah super benua yang sangat besar pada zaman paelozoikum dan mesozoikum sebelum akhirnya terpecah menjadi beberapa potong benua. Rekonstruksi paleografi menunjukkan pangea sebagai daratan menyerupai huruf C yang menyebar dan memotong garis equator (katulistiwa). Lautan yang sangat luas di super benua pangea dinamakan Panthalassa “semua lautan”. Pangea pecah kira-kira 180 juta tahun yang lalu menjadi dua benua besar Gondwana Selatan dan Laurasia Utara.
Nama : Luthfian Azmi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
3
Laboratorium Volkanologi 2013 II.3 Lingkungan Magmatik Gunung Api
Kita tahu bahwa sebagian besar gunung berapi berkembang pada batas lempeng, baik itu konvergen, lempeng divergen, dan hotspot. Untuk lebih jelasnya kita kelompokkan menjadi 3 daerah diatas.
•
Batas Lempeng Konvergen.
Pada daerah ini terjadi tabrakan antara dua lempeng yang mengakibatkan penunjaman, energi dari penunjaman tersebut menyebabkan peleburan kerak bumi dan menghasilkan magma. Magma yang terbentuk naik ke permukaan hingga membentuk kerucut gunung api. Hal tersebut akan menghasilkan gunung api dengan tipe stratovolcano yang besar dan berbentuk kerucut karena pengaruh energi awalnya. Contoh: G. Merapi , G. Krakatau
•
Batas Lempeng Divergen.
Pada daerah ini terjadi pemisahan lempeng yang bergerak saling menjauh, hal ini kebanyakan terjadi di bawah laut. Hal tersebut akan menghasilkan gunung api bawah laut dengan tipe shield volcano yang memanjang sejauh batas lempeng divergen, dan rekahan yang terisi oleh magma panas. Contoh: Mid-Atlantic Ridge, East African Great Rift Valley, East Pacific Rise Nama : Luthfian Azmi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
4
Laboratorium Volkanologi 2013 •
Hotspot
Pada daerah ini lempeng bergerak diatas hotspot secara perlahan, sehingga gunung api pada daerah ini aktivitasnya sebanding dengan perkembangan hotspot itu sendiri. Menghasilkan gunung api dengan tipe Hotspot volcanoes Contoh: Hawaii hotspot, Galapagos hotspot, St. Hele na hotspot
II.4 Ring of fire
Cincin Api Pasifik (Ring Of Fire) adalah area dimana terdapat banyak sekali terjadi gempa dan letusan gunung berapi di dalam area Samudera Pasifik. Dalam bentuk seperti tapal kuda dengan panjang 40.000 km, itu dikaitkan dengan palung samudera, vulkanik busur, dan sabuk vulkanik dan pergerakan lempeng yang terjadi terus menerus serta berdekatan. Cincin Api memiliki 452 gunung berapi dan merupakan rumah bagi lebih dari 75% gunung berapi aktif dan tidak aktif di dunia. Kadang-kadang disebut circum-Pacific belt atau circum-Pacific seismic belt.
Beberapa daratan dan lautan yang membentuk Lingkaran Api Pasifik (dari arah barat daya, berlawanan arah jarum jam):
•
Selandia Baru
•
Palung Tonga
•
Indonesia
•
Palung Kermadec
•
Palung Bougainville
•
Gunung Merapi
Nama : Luthfian Azmi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
5
Laboratorium Volkanologi 2013 •
Filipina
•
Kamchatka
•
California
•
Palung Filipina
•
Kepulauan Aleutia
•
Meksiko
•
Palung Yap
•
Palung Aleutia
•
Palung
•
Palung Mariana
•
American cordillera
•
Palung Izu Bonin
•
Alaska
•
•
Palung Ryukyu
•
Pacific Coast Range
•
Nikaragua
•
Jepang
•
British Columbia
•
Kolombia
•
Gunung Fuji
•
Barisan Pegunungan
•
Ekuador
•
Palung Jepang
Cascade
•
Peru
•
Palung Kurile
Gunung St. Helens
•
Peru-Chili Trench
•
Amerika
Tengah Guatemala
Sekitar 90% dari gempa bumi di dunia dan 80% dari gempa bumi terbesar di dunia terjadi di sepanjang Cincin Api. Berikutnya wilayah paling seismik (5-6% dari gempa bumi dan 17% dari gempa bumi terbesar di dunia) adalah sabuk Alpide, yang membentang dari Jawa ke Sumatera melalui Himalaya, Mediterania, dan keluar ke Atlantik. Mid-Atlantic Ridge adalah sabuk ketiga tempat sering terjadinya gempa.
Cincin Api adalah akibat langsung dari lempeng tektonik dan pergerakan serta tabrakan dari lempeng kerak. Bagian timur cincin adalah hasil dari Lempeng Nazca dan Lempeng Cocos menjadi sub bagian di bawah bergerak ke arah barat Lempeng Amerika Selatan. Sebagian dari Lempeng Pasifik bersama dengan lempeng Juan de Fuca kecil sedang sub bagian di bawah Lempeng Amerika Utara. Sepanjang bagian utara dengan lempeng Pasifik bergerak ke arah barat laut sedang sub bagian Kepulauan Aleut di bawah busur. Lebih ke barat lagi lempeng Pasifik sedang sub bagian sepanjang sabuk Semenanjung Kamchatka di selatan melewati Jepang. Bagian selatan lebih kompleks dengan sejumlah kecil lempeng tektonik bertabrakan dengan lempeng Pasifik dari Kepulauan Mariana, Filipina, Bougainville, Tonga, dan Selandia Baru.
Indonesia terletak di antara Cincin Api sepanjang kepulauan timur laut berbatasan langsung dengan New Guinea dan di sepanjang sabuk Alpide selatan dan barat dari Sumatera, Jawa, Bali, Flores, dan Timor. Yang terkenal dan sangat aktif zona Nama : Luthfian Azmi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
6
Laboratorium Volkanologi 2013 Patahan San Andreas di California adalah sebuah kesalahan yang mengubah offset sebagian dari Pasifik Timur Naik barat daya di bawah Amerika Serikat dan Meksiko. Gerakan kesalahan kecil menghasilkan banyak gempa bumi, pada beberapa kali sehari, yang kebanyakan terlalu kecil untuk dirasakan. Queen Charlotte Fault aktif di pantai barat Ratu Charlotte Islands, British Columbia, Kanada, telah menghasilkan tiga gempa bumi besar pada abad ke-20: 7 besaran peristiwa pada tahun 1929, yang berkekuatan 8,1 terjadi pada tahun 1949 (terbesar di Kanada tercatat gempa bumi) dan 7,4 besaran pada tahun 1970.
II.5 Jalur Gunung Api di Indonesia
Sekitar 70 juta tahun yang lalu, Lempeng Hindia-Australia (di selatan Indonesia) bertabrakan dengann lempeng Eurasia. Lempeng Hindia-Australia menunjam ke bawah Kepulauan Indonesia (subduction). Peristiwa serupa juga terjadi di sekitar kepulauan Maluku, Sulawesi dan Irian Jaya; Lempeng Pasifik mengalami penunjaman ke bawah lempeng Eurasia. Proses penunjaman menimbulkan gempa dan melepas panas hingga melelehkan batuan menjadi magma yang kemudian dengann energi panasnya mampu mendesak permukaan bumi hingga menjadi guunung api/deretan gunung api. Di jalur gunung api inilah banyak terjadi gempa bumi.
Nama : Luthfian Azmi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
7
Laboratorium Volkanologi 2013
Peta Persebaran Gunung Api di Indonesia
Peta Lempeng Aktif di Sekitar Indonesia
Nama : Luthfian Azmi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
8
Laboratorium Volkanologi 2013 Indonesia memiliki 3 sistem gunung api, yaitu: 1.Gunung Api yang Termasuk Jalur Pegunungan (Sirkum) Mediterania
a. Jalur gunung api busur dalam (inner arc), yang bersifat vulkanik aktif . à berderet mulai dari Kep.Andaman (barat Sumatera), Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, alor, Wetar sampai Laut Banda. b. Jalur gunung api busur luar (outer arc), yang bersifat nonaktif . à berderet mulai dari P.Simeulue, Nias, Batu, Mentawai, Enggano, pegunungan yang tenggelam dan muncul kembali di Pulau Sawu, Rote, Timor, Leti, Sermata, Buru, dan pulau2 kecil di sekitarnya. 2.Gunung Api yang Termasuk Jalur Pegunungan (Sirkum) Pasifik , berderet
melalui Sulawesi Utara, yaitu G.Lokon, Soputan, Klabat, bersambung ke Kep.Sangir, Talaud, Tidore, Ternate, serta Lampobatang (SulSel). 3.Gunung
Api
yang
Termasuk
Jalur
Pegunungan
(Sirkum)
Lingkar
Australia, berderet di bagian ‘ekor’ sampai ‘kepala’ burung Irian dan berakhir di
P.Halmahera dan sekitarnya.
II.6 Tipe Erupsi Gunung Api
Setiap gunung berapi memiliki karakteristik letusan (erupsi) tertentu yang dapat dilihat dari material yang dikeluarkan, intensitas erupsi, bentukan alam hasil erupsi dan kekuatan letusannya. Para ahli geologi membedakan letusan gunung api dalam 7 tipe yaitu:
Nama : Luthfian Azmi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
9
Laboratorium Volkanologi 2013 1. Letusan Tipe Hawaii
Ciri-ciri letusan tipe Hawai antara lain: (1) lava yang dikeluarkan dari lubang kepundan bersifat cair (2) lava mengalir ke segala arah (3) Bentuk gunung yang dihasilkan tipe hawaai menyerupai perisai atau tameng. (4) skala letusannya relative lebih kecil namun intensitasnya cukup tinggi. Contoh gunung berapi dengan tipe letusan Hawaii antara lain: Gunung Maona Loa, Maona Kea, dan Kilauea di Hawaii.
2. Letusan Tipe Stromboli
Letusan tipe Stromboli memiliki ciri-ciri: (1) seringnya terjadi letusan-letusan kecil yang tidak begitu kuat, namun terus- menerus, dan banyak mengeluarkan efflata. Contoh, Gunung Vesuvius di Italia, Gunung Raung di Jawa, dan Gunung Batur di Bali. (1) Letusannya memiliki interval waktu hampir sama. Gunung api Stromboli di Kepulauan Lipari tenggang waktu letusannya 12 menit, artinya setiap 12 menit kawah melontarkan material padat berupa pasir, batu, dan abu. (2) material yang dimuntahkan berupa material padat, gas, dan batu
Contoh tipe letusan
Stromboli yaitu Gunung Vesuvius (Italia) dan Gunung Raung (Jawa).
Nama : Luthfian Azmi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
10
Laboratorium Volkanologi 2013 3. Letusan Tipe Vulkano
Tipe vulkano mempunyai ciri-ciri, yaitu (1) cairan magma yang kental dan dapur magma yang bervariasi dari dangkal sampai dalam, sehingga memiliki tekanan yang sedang sampai tinggi. Tipe ini merupakan tipe letusan gunung api pada umumnya. Contoh, Gunung Semeru di Jawa
Timur,
didasarkan
(2)
atas
besar
kecilnya
kekuatan
letusan
tekanan
dan
kedalaman dapur magmanya.(3) daya rusak cukup besar.
Contoh: Gunung Vesuvius dan
Etna di Italia, serta Gunung Semeru di Jawa Timur. 4. Letusan Tipe Merapi
Letusan tipe ini mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut kawah. Akibatnya, tekanan gas menjadi semakin bertambah kuat dan memecahkan sumbatan lava. Sumbatan yang pecah-pecah terdorong ke atas dan akhirnya terlempar keluar. Material ini menuruni lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Selain itu, terjadi pula awan panas (gloedwolk) atau sering disebut wedhus gembel. Letusan tipe merapi sangat berbahaya bagi penduduk di sekitarnya.
Nama : Luthfian Azmi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
11
Laboratorium Volkanologi 2013 5. Letusan Tipe Perret atau Plinian
Tipe perret termasuk tipe yang sangat merusak karena ledakannya sangat dahsyat. Ciri utama tipe ini ialah letusan tiangan, gas yang sangat tinggi, dan dihiasi oleh awan menyerupai bunga kol di ujungnya. Contoh, letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 dan St. Helens yang meletus pada tanggal 18 Mei 1980 merupakan tipe perret yang letusannya paling kuat dengan fase gas setinggi 50 km. Karena letusannya sangat hebat, menyebabkan puncak gunung menjadi tenggelam dan merosotnya dinding kawah, kemudian membentuk sebuah kaldera.
6. Letusan Tipe Pelee
Letusan tipe ini biasa terjadi jika terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung api yang bentuknya seperti jarum, sehingga menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah besar. Apabila penyumbatan kawah tidak kuat, gunung tersebut meletus.
7. Letusan Tipe Sint Vincent
Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan
tumpah
bersama
lava.
Letusan
ini
mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya. Contoh: Gunung Kelud yang meletus pada tahun 1919 dan Gunung Sint Vincent yang meletus pada tahun 1902.
Nama : Luthfian Azmi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
12
Laboratorium Volkanologi 2013 II.7 Morfologi Bentuk Akibat Dari Letusan Gunung Api Dan Proses Terbentuknya
1. Dome 2. Kaldera 3. Kerucut Berlapis 4. Maar 5. Perisai
•
Lava Domes, tipe ini terbentuk relative kecil, bentuknya seperti umbi lava, konsekuensinya, adanya timbunan lava yang berasal dari sekitar vent. Sebuah dome (kubah) tumbuh besar dengan ekspansi dari dalam. Ketika tumbuh besar, permukaan luarnya dingin dan keras, kemudian akan hancur, menumpahkan fragmen di siis-sisinya. Sehingga beberapa dome akan membentuk tonjolan karang atau spine yang bentuk lainnya pendek, aliran lava bersisisan (steep side).Volcanic dome umumnya berada dalam kawah atau pada sisi composite volcano. Contoh : G.Merapi
Nama : Luthfian Azmi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
13
Laboratorium Volkanologi 2013 •
Kaldera, gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromo merupakan jenis ini.
•
Composive Volcanoes, kadang-kadang dinamakan stratovolcanoes, biasanya saling bersisisan, berbentuk kerucut simetris yang besar dengan lapisan berasal dari aliran lava, debu vulkanik, block, cinder dan bomb yang dimungkinkan muncul di sekitar 8000 kaki di atas pusatnya. Contoh : Gunung Agung, Gn St. Helens, Gunung Merapi, Gunung fuji di Jepang, Gunung Rinjani
•
Cinder Cones, merupakan tipe gunungapi yang sederhana yang terbentuk oleh partikel dan lava yang dikeluarkan oleh vent tunggal.Karena tekanan gas, lava tersembur keras ke udara dan pecah menjadi fragmen kecil yang padat sehingga jatuh sebagai cinder di sekitar vent yang kemudian membentuk melingkar atau cone yang oval. Sebagian cinder cone mempunyai kawah berbentuk mangkok dan jarang muncul lebih dari seratus kaki atau di bawah lingkungannya, cinder core ini kebanyakan terdapat di Amerika Utara bagian barat sebagai bagian dari terrain vulkanik dunia.
•
Shield Volcano, merupakan tipe gunungapi yang terbentuk kebanyakan dari aliran lava cair, aliran akan tertuang ke segala arah dari yang meluas, vent pusat atau kumpulan vent, menumpahkan vent dari daratan, domical shape, berupa profil dengan tameng prajurit. Aliran tersebut akan membentuk secara perlahan dengan akresi ribuan lava cair yang disebut dengan lava basalt, yang melebar seiring bertambahnya jarak. Lava biasanya juga bererupsi dari vent selama retakan yang berkembang di pinggir cone.
II.8 Sejarah Pertumbuhan Merapi Sejarah Geologi Merapi
Hasil penelitian stratigrafi menunjukkan sejarah terbentuknya Merapi sangat kompleks. Wirakusumah (1989) membagi Geologi Merapi menjadi 2 kelompok besar yaitu Merapi Muda dan Merapi Tua. Penelitian selanjutnya (Berthomier, 1990; Newhall & Bronto, 1995; Newhall et.al, 2000) menemukan unit-unit stratigrafi di
Nama : Luthfian Azmi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
14
Laboratorium Volkanologi 2013 Merapi yang semakin detil. Menurut Berthommier,1990 berdasarkan studi stratigrafi, sejarah Merapi dapat dibagi atas 4 bagian :
Pra Merapi (+ 400.000 tahun lalu)
Disebut sebagai Gunung Bibi dengan magma andesit-basaltik berumur ± 700.000 tahun terletak di lereng timur Merapi termasuk Kabupaten Boyolali. Batuan gunung Bibi bersifat andesit-basaltik namun tidak mengandung orthopyroxen. Puncak Bibi mempunyai ketinggian sekitar 2050 m di atas muka laut dengan jarak datar antara puncak Bibi dan puncak Merapi sekarang sekitar 2.5 km. Karena umurnya yang sangat tua Gunung Bibi mengalami alterasi yang kuat sehingga contoh batuan segar sulit ditemukan. Merapi Tua (60.000 – 8000 tahun lalu)
Pada masa ini mulai lahir yang dikenal sebagai Gunung Merapi yang merupakan fase awal dari pembentukannya dengan kerucut belum sempurna. Ekstrusi awalnya berupa lava basaltik yang membentuk Gunung Turgo dan Plawangan berumur sekitar 40.000 tahun. Produk aktivitasnya terdiri dari batuan dengan komposisi andesit basaltic dari awanpanas, breksiasi lava dan lahar. Merapi Pertengahan (8000 – 2000 tahun lalu)
Terjadi beberapa lelehan lava andesitik yang menyusun bukit Batulawang dan Gajahmungkur, yang saat ini nampak di lereng utara Merapi. Batuannya terdiri dari aliran lava, breksiasi lava dan awan panas. Aktivitas Merapi dicirikan dengan letusan efusif (lelehan) dan eksplosif. Diperkirakan juga terjadi letusan eksplosif dengan “de¬bris-avalanche” ke arah barat yang meninggalkan morfologi tapal-kuda dengan panjang 7 km, lebar 1-2 km dengan beberapa bukit di lereng barat. Pada periode ini terbentuk Kawah Pasarbubar. Merapi Baru (2000 tahun lalu – sekarang)
Dalam kawah Pasarbubar terbentuk kerucut puncak Merapi yang saat ini disebut sebagai Gunung Anyar yang saat ini menjadi pusat aktivitas Merapi. Batuan dasar dari Merapi diperkirakan berumur Merapi Tua. Sedangkan Merapi yang sekarang ini berumur sekitar 2000 tahun. Letusan besar dari Merapi terjadi di masa lalu yang dalam sebaran materialnya telah menutupi Candi Sambisari yang terletak ± 23 km selatan dari Merapi. Studi stratigrafi yang dilakukan oleh Andreastuti (1999) telah menunjukkan bahwa beberapa letusan besar, dengan indek letusan (VEI) sekitar 4, Nama : Luthfian Azmi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
15
Laboratorium Volkanologi 2013 tipe Plinian, telah terjadi di masa lalu. Letusan besar terakhir dengan sebaran yang cukup luas menghasilkan Selokopo tephra yang terjadi sekitar sekitar 500 tahun yang lalu. Erupsi eksplosif yang lebih kecil teramati diperkirakan 250 tahun lalu yang menghasilkan Pasarbubar tephra. Skema penampang sejarah geologi Merapi menurut Berthommier, 1990.
Peta menunjukkan sebaran endapan awanpanas Merapi 1911-2006. Hanya wilayah timur lereng yang bebas dari arah aliran awapanas dalam kurun waktu tersebut.
Nama : Luthfian Azmi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
16
Laboratorium Volkanologi 2013 II.9 Sejarah Pemantauan Gunung Merapi
Sejarah pemantauan Merapi tentu saja tidak lepas dari sejarah pemantauan kegunungapian Indonesia seperti yang telah disebutkan di atas. Namun demikian Merapi unik karena merupakan satu-satunya gunungapi Indonesia yang mempunyai 6 pos pengamatan dengan lima diantaranya masih berfungsi aktif. Aktivitas Merapi yang tinggi dengan selang erupsi yang pendek hanya beberapa tahun saja menarik minat penelitian sejak jaman penjajahan sampai saat ini.
Hanya beberapa saat setelah Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk di Yogyakarta dibangun sebuah kantor Urusan Gunungapi yang selanjutnya disebut sebagai Pos Penjagaan Merapi. Pada 8 Agustus 1973, PPM berubah nama menjadi Cabang Sub Direktorat Vulkanologi. Namun hanya bertahan 2 tahun namanya dirubah lagi menjadi Dinas Vulkanologi Cabang Yogyakarta. Tahun 1978 menjadi Seksi Geokimia Gunungapi sebagai bagian dari Direktrorat Vulkanologi. Memasuki tahun 1984 dengan pertimbangan pentingnya penanganan Merapi secara lebih dalam maka dibentuk Seksi Penyelidikan Gunung Merapi (PGM) dengan tugas dan fungsi utama pemantauan aktivitas vulkanik Merapi. BPPTK dibentuk pada 28 Oktober 1997 dengan demikian fungsi kantor ini diperluas dengan mitigasi bencana geologi lainnya.
Secara garis besar ada tiga tugas yang diemban BPPTK yaitu melaksanakan mitigasi Gunung Merapi, pengembangan metoda dan analisis, teknologi dan instrumentasi serta pengelolaan sarana dan prasarana laboratorium kegunungapian dan mitigasi bencana geologi di samping tugas umum ketata-usahaan yang mencakup administrasi, kepegawaian, keuangan dan kerumahtanggaan untuk mendukung pelaksanaan tugas fungsi tersebut.
Nama : Luthfian Azmi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
17
Laboratorium Volkanologi 2013
Nama : Luthfian Azmi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
18
Laboratorium Volkanologi 2013 II.10 Morfologi Puncak Merapi
Kerucut puncak Merapi, sering disebut sebagai Gunung Anyar merupakan bagian Merapi yang paling muda. Disebut anyar karena keberadaannya yang baru, dalam bahasa jawa Anyar berarti baru. Baru karena menurut sejarah gunung ini gunung baru itu berusia 2000 tahun yang lalu hingga saat ini. Semua aktivitas Merapi terpusat pada puncak kerucut ini. Kawah utama Merapi saat ini berupa bukaan berbentuk tapal kuda yang mengarah ke barat-baratdaya. Morfologi kawah ini terbentuk sesudah letusan tahun 1961. Secara umum, dataran puncak Merapi tersusun dari kubah-kubah lava yang tidak terlongsorkan. Beberapa area di dataran puncak Merapi di luar kawah utama mengeluarkan banyak uap vulkanik yaitu di area Gendol dan Woro, bagian tenggara dataran puncak. Kemiringan lereng sangat curam : mencapai > 25° Elevasi : 2960 – 1800 m dpi.
Nama : Luthfian Azmi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
19
Laboratorium Volkanologi 2013 II.11 Instrumen Pemantauan
-
Komputer
-
Seismograf
-
Peralatan seismik
Nama : Luthfian Azmi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
20
Laboratorium Volkanologi 2013 II.12 Jenis Pemantauan Merapi
•
Pengamatan Seismik
Menggunakan
seismograph
sebagai
pencatat gerakan seismic dari aktivitas Gunung Merapi.
•
Pengamatan / pemantauan kimia
Menggunakan pH dari gas sebagai indikator peningkatan aktifitas Gunung Merapi.
•
Pemantauan Deformasi Merupakan pemantauan menggunakan bantuan
sinar
infra
merah
untuk
mengetahui adanya perubahan posi pada reciver infra merah yang telah ditempatkan di lereng Gunung Merapi. Nama : Luthfian Azmi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
21
Laboratorium Volkanologi 2013
•
Pemantauan visual Pemantauan menggunakan kamera yang ditempatkan pada titik-titik tertentu sebagai pemantauan langsung terhadap aktivitas Gunung Merapi, dan dapat juga menggunakan citra satelit sebagai objek pengamatannya.
II.13 Material Erupsi Merapi
•
Bom Gunung Merapi, Merupakan Batuan Piroklastik
•
Lava Gunung Merapi yang membeku menjadi Batuan Beku Andesit
Nama : Luthfian Azmi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
22
Laboratorium Volkanologi 2013
BAB III KESIMPULAN
Museum ini terletak di Dusun Banteng, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman. Pembangunan museum ini berlangsung selama empat tahun dan diresmikan pada tanggal 1 Oktober 2009. Tiket museum ini ada dua jenis, tiket biasa dan tiket teater. Tiket biasa harganya Rp 3000,- dan tiket teater harganya Rp 5000,-. Dengan tiket teater kita bisa melihat film dokumenter pendek disebuah ruang audio-visual.
Nama : Luthfian Azmi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
23
Laboratorium Volkanologi 2013 Terdapat maket-maket yang menunjukkan tentang perkembangan bumi secara tektonik, Ring of Fire, perkembangan gunung api di Indonesia, sejarah Gunung Merapi, instrumen pengamat aktivitas Gunung Merapi, hingga mitos atau legenda dari Gunung Merapi itu sendiri.
Bukti Tiket Masuk Museum Gunung Merapi
Nama : Luthfian Azmi Ibadi Nim : 111.110.104 Plug : 3
24