LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN
KERJA ASEPTIK, PERSIAPAN MEDIUM DAN LARUTAN PENGENCER
OLEH :
Jihan Dhiar Winanti (2015340017)
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS SAHID JAKARTA
2016
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Semua makhluk hidup membutuhkan nutrient untuk melakukan pertumbuhan dan reproduksinya. Untuk menelaah mikroorganisme di Laboratorium, kita harus dapat menumbuhkan mereka. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia (Label, 2008). Media adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba. Media harus mengandung semua unsur hara dan nutrien yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang biak. Nutrien merupakan bahan baku yang digunakan untuk membangun komponen-komponen baru dan untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan dalam proses kehidupan sel. Oleh karena itu, perlu dilakukan praktikum ini guna menambah keterampilan dan pengetahuan tentang pembuatan media pertumbuhan mikroba.
Tujuan Praktikum
Untuk membuat medium pertumbuhan jamur atau kapang dan untuk membuat medium dasar bakteri
Untuk menguji higienitas dari sterilisasi basah (autoklaf) dan sterilisasi kering (oven)
Tinjauan Pustaka
Media adalah substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh dan sesuai dengan lingkungannya. Kehidupan mikroorganisme tergantung pada nutrisi dalam substrat atau medium dan faktor lingkungan yang baik. Mikroba dapat tumbuh dengan baik jika dalam suatu medium tersebut memenuhi syarat-syarat, yaitu harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan mikroba (Hafrah, 2009).
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme unuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media dari beberapa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakkan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Soni, 2010).
Media dibedakan menjadi dua menurut komposisi kimiawinya yaitu medium sintetik dan medium non-sintetik atau kompleks. Medium sintetik dibuat dari bahan kimia dengan kemurnian tinggi dan ditentukan dengan tepat, sedangkan medium non-sintetik tidak dapat diketahui dengan pasti (Hadioetomo, 2010).
Macam-macam media pertumbuhan berdasarkan konsistensinya yang terbagi menjadi tiga yaitu media cair merupakan media yang tidak mengandung agar, digunakan untuk menumbuhkan mikroba dalam skala besar serta mengidentifikasi jenis dari suatu mikroba dan berbagai macam uji. Medium setengah padat merupakan media yang mengandung agar 0,3-0,4%, sehingga menjadi sedikit kental, tidak padat dan tidak begitu cair. Media ini dibuat dengan tujuan agar pertumbuhan mikroba dapat menyebar keseluruhan media tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang dan untuk mencegah atau menekan ddifusi oksigen. Medium padat merupakan media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin menjadi padat. Media ini digunakan untuk mengembangbiakkan mikroba.
Untuk menelaah mikroorganisme di Laboratorium, kita harus dapat menumbuhkan mereka. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia di Laboratorium melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini haruslah mengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya (Label, 2008).
INFO BAHAN
Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sangat umum yang digunakan untuk mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur dan khamir. Komposisi Potato Dextrose Agar ini terdiri dari bubuk kentang, dextrose dan juga agar. Bubuk kentang dan juga dextrose merupakan sumber makanan untuk jamur dan khamir.
Pada umumnya, formula komposisi PDA yang cocok untuk pertumbuhan jamur dan khamir (per liter) yaitu :
Bubuk kentang/potato starch 4 gram
Dextrose 20 gram
Agar 15 gram
Contoh beberapa mikroorganisme yang dapat tumbuh dengan baik pada PDA, yaitu : Pleurotus ostreatus
Saccharomyces cerevisiae
Trichophyton mentagrophytes
Nutrien Agar (NA)
Warna dari media ini adalah kuning keemasan dan cenderung jernih. Medium NA memiliki pH 7.20 - 7.60 dan konsistensi yang cenderung padat.
Fungsi utama dari medium NA adalah sebagai medium kultivasi dan enumerasi bakteri. Namun, dengan tambahan beberapa bahan seperti amilum (pati), serum, dan darah, medium nutrient agar juga dapat digunakan sebagai medium pengayaan dan selektif bagi mikroorganisme tertentu serta bermanfaat dalam uji serologi dan biokimia untuk mengidentifikasi bakteri.
Dalam media NA terkandung pepton, yeast dan beef extract yang berfungsi sebagai sumber nitrogen dan sumber karbon, sumber vitamin dan beberapa senyawa lain untuk menyokong pertumbuhan bakteri. Pada media ini terkadang juga ditambah dengan garam (NaCl) untuk menyeimbangkan tekanan osmotik sel bakteri dan medium, agar bakteri yang akan ditumbuhkan tidak mati.
BAHAN DAN METODE
Pembuatan Media
Alat :
Batang Pengaduk
Alumunium foil
Karet
Plastik
Erlenmeyer
Bahan :
Nutrien Agar (NA)
Potato Dextrose Agar (PDA)
Cara Kerja :
Timbang Natrium Agar dan Potato Dextrose Agar di dalam erlenmeyer menggunakan neraca analitikTambahkan aquadest sampai volume 250 mlTutup erlenmeyer dengan menggunakan alumunium foil dan plastik, ikat dengan karetMasukkan ke dalam autoklaf untuk disterilisasi selama 15 menit pada suhu 121°CSetelah 15 menit, keluarkanTimbang Natrium Agar dan Potato Dextrose Agar di dalam erlenmeyer menggunakan neraca analitikTambahkan aquadest sampai volume 250 mlTutup erlenmeyer dengan menggunakan alumunium foil dan plastik, ikat dengan karetMasukkan ke dalam autoklaf untuk disterilisasi selama 15 menit pada suhu 121°CSetelah 15 menit, keluarkan
Timbang Natrium Agar dan Potato Dextrose Agar di dalam erlenmeyer menggunakan neraca analitik
Tambahkan aquadest sampai volume 250 ml
Tutup erlenmeyer dengan menggunakan alumunium foil dan plastik, ikat dengan karet
Masukkan ke dalam autoklaf untuk disterilisasi selama 15 menit pada suhu 121°C
Setelah 15 menit, keluarkan
Timbang Natrium Agar dan Potato Dextrose Agar di dalam erlenmeyer menggunakan neraca analitik
Tambahkan aquadest sampai volume 250 ml
Tutup erlenmeyer dengan menggunakan alumunium foil dan plastik, ikat dengan karet
Masukkan ke dalam autoklaf untuk disterilisasi selama 15 menit pada suhu 121°C
Setelah 15 menit, keluarkan
Masukkan ke cawan petri (dalam suam suam kuku) sebanyak 1/3 dari volume cawan petri, lalu tutupMasukkan ke cawan petri (dalam suam suam kuku) sebanyak 1/3 dari volume cawan petri, lalu tutup
Masukkan ke cawan petri (dalam suam suam kuku) sebanyak 1/3 dari volume cawan petri, lalu tutup
Masukkan ke cawan petri (dalam suam suam kuku) sebanyak 1/3 dari volume cawan petri, lalu tutup
Perhitungan NA, PDA, dan NaCl yang ditimbang
NA = 28gr / 1000ml x 250ml = 7gr
PDA = 39gr / 1000ml x 250ml = 9,75gr
NaCl = 0,85% x 250 ml = 2,125gr untuk 500 ml maka 2,125gr x 2 = 4,25gr
Pembuatan Larutan Pengencer
Alat :
10 tabung reaksi
Beaker glass
Gelas ukur 10ml
Bahan :
NaCl
Aquadest
Timbang 2,125 gram Natrium Chlorida di dalam Beaker Glass menggunakan neraca analitik (lakukan 2x)Tambahkan aquadest sampai volume 250 ml (lakukan 2x)Aduk dengan batang pengaduk sampai larutMasukkan ke dalam tabung reaksi ulir masing-masing 9 mlMasukkan ke dalam autoklaf untuk disterilisasi selama 15 menit pada suhu 121°CTimbang 2,125 gram Natrium Chlorida di dalam Beaker Glass menggunakan neraca analitik (lakukan 2x)Tambahkan aquadest sampai volume 250 ml (lakukan 2x)Aduk dengan batang pengaduk sampai larutMasukkan ke dalam tabung reaksi ulir masing-masing 9 mlMasukkan ke dalam autoklaf untuk disterilisasi selama 15 menit pada suhu 121°CCara Kerja :
Timbang 2,125 gram Natrium Chlorida di dalam Beaker Glass menggunakan neraca analitik (lakukan 2x)
Tambahkan aquadest sampai volume 250 ml (lakukan 2x)
Aduk dengan batang pengaduk sampai larut
Masukkan ke dalam tabung reaksi ulir masing-masing 9 ml
Masukkan ke dalam autoklaf untuk disterilisasi selama 15 menit pada suhu 121°C
Timbang 2,125 gram Natrium Chlorida di dalam Beaker Glass menggunakan neraca analitik (lakukan 2x)
Tambahkan aquadest sampai volume 250 ml (lakukan 2x)
Aduk dengan batang pengaduk sampai larut
Masukkan ke dalam tabung reaksi ulir masing-masing 9 ml
Masukkan ke dalam autoklaf untuk disterilisasi selama 15 menit pada suhu 121°C
Setelah 15 menit, keluarkanSetelah 15 menit, keluarkan
Setelah 15 menit, keluarkan
Setelah 15 menit, keluarkan
Uji sterilisasi basah dan kering
SwabKapas dlm airPetri dish swab + NA 1 mlPetri dish swab + PDA 1mlPetri dish autoklaf (basah)SwabKapas dlm airPetri dish swab + NA 1 mlPetri dish swab + PDA 1mlPetri dish autoklaf (basah)
Swab
Kapas dlm air
Petri dish swab + NA 1 ml
Petri dish swab + PDA 1ml
Petri dish autoklaf (basah)
Swab
Kapas dlm air
Petri dish swab + NA 1 ml
Petri dish swab + PDA 1ml
Petri dish autoklaf (basah)
SwabKapas dlm airPetri dish swab + NA 1 mlPetri dish swab + PDA 1 mlPetri dish oven (kering)SwabKapas dlm airPetri dish swab + NA 1 mlPetri dish swab + PDA 1 mlPetri dish oven (kering)
Swab
Kapas dlm air
Petri dish swab + NA 1 ml
Petri dish swab + PDA 1 ml
Petri dish oven (kering)
Swab
Kapas dlm air
Petri dish swab + NA 1 ml
Petri dish swab + PDA 1 ml
Petri dish oven (kering)
HASIL PENGAMATAN
Pada praktikum uji sterilisasi basah dan kering diperoleh data sebagai berikut :
Sterilisasi
Jumlah koloni
NA
PDA
Autoklaf (basah)
24
12
Oven (kering)
31
54
Pada sterilisasi basah terdapat 24 koloni pada media NA dan 12 koloni pada media PDA, sedangkan pada sterilisasi kering terdapat 31 koloni pada media NA dan 54 koloni pada media PDA
PEMBAHASAN
PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
NO
NAMA ALAT
FUNGSI
1
Bunsen
Sebagai sumber panas untuk memanaskan alat atau bahan
2
Cawan petri
Sebagai tempat media
3
Termometer
Untuk mengukur suhu
4
Erlenmeyer
Tempat membuat larutan
5
Gelas ukur
Untuk mengukur volume suatu larutan
6
Tabung reaksi
Untuk mereaksikan dua atau lebih zat
7
Tabung reaksi ulir
Untuk meletakkan larutan buffer atau pengencer
8
Kawat mikron
Untuk melakukan uji nyala suatu bahan kimia
9
Batang pengaduk
Untuk mengaduk suatu larutan baik yang akan direaksikan maupun ketika reaksi sedang berlangsung
10
Kapas
Untuk menutup tabung reaksi dan erlenmeyer
11
Pipet tetes
Untuk mengambil cairan dalam tetesan kecil
12
Pipet mikro
Untuk mengambil larutan dalam volume tertentu yang telah ditentukan
13
Spatula
Untuk mengambil bahan kimia dalam bentuk padatan
14
Rak tabung reaksi
Untuk meletakkan tabung reaksi
15
Gegep
Untuk menjepit tabung reaksi atau memindahkan tabung reaksi
16
Autoklaf
Untuk mensterilkan alat dan bahan
17
Oven
Untuk sterilisasi kering
18
Botol semprot
Sebagai tempat menaruh air untuk membilas
19
Preparat
Untuk meletakkan objek yang akan dilihat di bawah mikroskop
20
Neraca analitik
Untuk menimbang bahan kimia
21
Cover glass
Untuk menutup objek yang telat diletakkan di atas kaca preparat
22
Mikroskop
Untuk melihat objek yang sangat kecil ( tidak bisa dilihat dengan mata telanjang)
23
Lumpang dan alu
Untuk memperkecil bentuk bahan kimia
24
Coloni counter
Untuk menghitung koloni bakteri yang ditumbuhkan di media yang disimpan dalam cawan petridish
PEMBUATAN MEDIA
Pembuatan media dilakukan dengan media padat. Sebelum melakukan kerja, wadah dan tangan dibilas terlebih dahulu menggunakan alkohol untuk menghindarkan mikroorganisme dari kontaminan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Masing-masing bahan ditimbang di dalam wadah menggunakan neraca analitik, kemudian dilarutkan dengan aquadest. Setelah bahan dimasukkan ke dalam wadah segera ditutup menggunakan pelindung untuk mencegah mikroba masuk atau meminimalisasi kontaminasu ke dalam cawan petri dan tabung reaksi. Kemudian bahan disterilkan. Sterilisasi ada 2 macam, yaitu sterilisasi uap/panas basah dan sterilisasi panas kering. Sterilisasi uap panas basah dilakukan dengan suhu 121°C selama 15 menit. Sterilisasi panas kering dilakukan dengan suhu 160°C selama 4 atau 5 jam. Sterilisasi uap atau panas basah lebih efektif daripada sterilisasi panas kering. Pada praktikum kali ini digunakan metode sterilisasi basah. Untuk proses sterilisasi dalam percobaan ini digunakan autoklaf (sterilisasi basah) dan tidak digunakan oven (sterilisasi kering), karena jika menggunakan oven dikhawatirkan glukosa dalam media akan rusak menjadi karamel, selain itu sterilisasi kering membutuhkan waktu yang lebih lama daripada sterilisasi basah. Larutan pengencer yang digunakan pada praktikum ini adalah NaCl 0,85%. Digunakan larutan NaCl karena satu-satunya komponen anorganik yang mempunyai sifat buffer pada kisaran pH normal.
UJI STERILISASI BASAH DAN KERING
Uji sterilisasi basah dilakukan dengan cara menyediakan petri dish yang telah disterilkan dalam autoklaf kemudian lakukan swab menggunakan kapas yang telah disterilkan lalu kapas tersebut dimasukkan ke dalam plastik lalu diikat. Sedangkan sterilisasi kering dilakukan dengan cara menyediakan petri dish yang telah disterilkan dalam oven lalu swab dengan cara yang sama namun dengan kapas yang berbeda. Kemudian sediakan empat buah petri dish yang telah disterilkan dalam oven, dua dari empat petri dish tersebut di swab dengan kapas autoklaf dan dua lainnya di swab dengan kapas oven. Setelah itu masukkan media ke dalam petri dish tersebut sebanyak 1 ml menggunakan pipet mikro, pastikan tiap proses dilakukan dekat dengan api bunsen. Klasifikasikan menjadi NA kering, NA basah, PDA kering dan PDA basah. Kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam dengan suhu 30oC.
KESIMPULAN
Pada praktikum yang dilakukan Sabtu, 15 Oktober 2016 telah dilakukan pembuatan media dan larutan pengencer dengan metode sterilisasi di dalam autoklaf selama 15 menit dengan suhu 121°C. Kemudian telah dilakukan juga uji sterilisasi basah dan kering dengan metode swab dan diperoleh hasil bahwa koloni mikroba yang muncul pada swab sterilisasi basah lebih sedikit dibandingkan dengan sterilisasi kering.
LAMPIRAN
NA basah terdapat 24 koloniNA basah terdapat 24 koloniPDA basah terdapat 12 koloniPDA basah terdapat 12 koloni
NA basah terdapat 24 koloni
NA basah terdapat 24 koloni
PDA basah terdapat 12 koloni
PDA basah terdapat 12 koloni
NA kering terdapat 31 koloniNA kering terdapat 31 koloniPDA kering terdapat 54 koloniPDA kering terdapat 54 koloni
NA kering terdapat 31 koloni
NA kering terdapat 31 koloni
PDA kering terdapat 54 koloni
PDA kering terdapat 54 koloni
Pembuatan media NAPembuatan media NA
Pembuatan media NA
Pembuatan media NA
DAFTAR PUSTAKA
Maulana, urief. 2014. "JURNAL MIKROBIOLOGI PENGENALAN ALAT" http://bloguriefmaulana-210210.blogspot.co.id/2014/09/jurnal-mikrobiologi-pengenalan-alat.html diakses pada 9 Oktober 2016
http://artikelteknikkimia.blogspot.co.id/2012/02/tes-jurnal-praktikum-mikrobiologi-jilid_18.html
http://www.mediaagar.com/blog/potato-dextrose-agar-pda/
https://mikrobio.net/mikrobiologi-dasar/medium-nutrient-agar.html