I. PEND PENDAH AHUL ULUA UAN N A. Latar Latar Belakang Belakang
Waduk Wa duk Penjalin merupakan merupakan salah satu waduk yang terletak di Kabupaten Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah, Tengah, dibangun sekitar tahun 19!"19#$ Waduk Waduk Penjalin memiliki luas 1,%& km %, terletak di tengah"tengah 'esa Winduaji, %,# km arah selatan ibu kota Ke(amatan Ke(amatan Paguyangan Paguyangan$$ Waduk aduk Penjalin Penjalin hanya hanya dipergun dipergunakan akan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi seluas %9$!!! )a$ *umber airnya selain dari Kali Pemali juga berasal dari air hujan yang jatuh di 'aerah +liran *ungai '+*- Waduk Penjalin dan yang jatuh langsung ke waduk$ .urah hujan tahunan rata"rata di daerah ini berkisar antara %$/&! mm$ 0olume eekti waduk pada awal mula beroperasi sebesar 9,& juta m Purwati et al$, %!1!-$ Waduk penjalin juga letaknya tidak jauh dari pemukiman warga$ Warga yang berada di sekitar waduk juga sering mengalirkan limbah rumah tangganya ke waduk Penjalin )a2ue et al$, %!1!-$ Berb Berbag agai ai kegi kegiata atan n dise disepa panj njan ang g alir aliran an sung sungai ai meng mengha hasil silka kan n baha bahan n pen(emar berupa limbah organik dan anorganik$ 3imbah organik dapat berasal dari industri tahu, limbah industri ka(ang, pertanian, ikan dari pelabuhan, dan limbah anorganik berasal dari industri peleburan timah, solar di Pelabuhan serta pertanian yang terbawa bersama aliran permukaan run off -, -, dan mengakibatkan terjadi terjadiny nyaa ganggu gangguan an serta serta peruba perubahan han isik, isik, kimia, kimia, dan biolog biologii pada pada perair perairan an tersebut dan akhirnya menyebabkan pen(emaran 4ybakken, 1955-$ Praktikum Praktikum kali ini dilakukan dilakukan pengukuran pengukuran kualitas kualitas perairan perairan Waduk Penjalin dengan parameter isik yang meliputi suhu, penetrasi (ahaya, padatan tersuspensi atau T** Total Total Suspended Solid -, -, T'* Total Total Desolved Solid -, -, dan kedalaman, parameter kimiawi yang meliputi derajat keasaman p)-, oksigen terlarut 6%-, karbondioksida bebas .6 %-, B6' Biological Oxygen Demand -, -, .6' Chemical Chemical Oxygen Demand -, -, osat terlarut, dan nitrat, serta parameter biologi yang meliputi plankton dan kloroil$
B. Tujuan juan 1
Tujuan dari praktikum ini adalah7 1$
8enget 8engetahu ahuii (ara kerja pengu pengukur kuran an paramet parameter er isika isika perairan perairan yang yang meliput meliputii suhu, penetrasi (ahaya, padatan tersuspensi atau T** Total Total Suspended Solid -, -, T'* T Total Desolved Desolved Solid -, -, dan kedalaman, dan pengukuran kimia yang meliputi derajat keasaman p)-, oksigen terlarut 6 %-, karbondioksida bebas .6%-, B6' Biological Oxygen Demand -, .6' Chemic Chemical al Oxygen Oxygen
Demand -, -, osat terlarut, dan nitrat$ %$ 8enge 8engeta tahu huii kuali kualita tass perai peraira ran n param paramete eterr isik isikaa dan dan kimi kimiaa Waduk duk Penj Penjal alin in $
Kabupaten Brebes$ 8enget 8engetahu ahuii (ara kerja penguk pengukura uran n parameter parameter biolog biologii perairan perairan yang yang meliputi meliputi
plankton dan kloroil$ #$ 8eng 8enget etah ahui ui jeni jeniss dan dan keli kelimp mpah ahan an plan plankt kton on Waduk duk Penj Penjal alin in Kabu Kabupa pate ten n Brebes$
2
Tujuan dari praktikum ini adalah7 1$
8enget 8engetahu ahuii (ara kerja pengu pengukur kuran an paramet parameter er isika isika perairan perairan yang yang meliput meliputii suhu, penetrasi (ahaya, padatan tersuspensi atau T** Total Total Suspended Solid -, -, T'* T Total Desolved Desolved Solid -, -, dan kedalaman, dan pengukuran kimia yang meliputi derajat keasaman p)-, oksigen terlarut 6 %-, karbondioksida bebas .6%-, B6' Biological Oxygen Demand -, .6' Chemic Chemical al Oxygen Oxygen
Demand -, -, osat terlarut, dan nitrat$ %$ 8enge 8engeta tahu huii kuali kualita tass perai peraira ran n param paramete eterr isik isikaa dan dan kimi kimiaa Waduk duk Penj Penjal alin in $
Kabupaten Brebes$ 8enget 8engetahu ahuii (ara kerja penguk pengukura uran n parameter parameter biolog biologii perairan perairan yang yang meliputi meliputi
plankton dan kloroil$ #$ 8eng 8enget etah ahui ui jeni jeniss dan dan keli kelimp mpah ahan an plan plankt kton on Waduk duk Penj Penjal alin in Kabu Kabupa pate ten n Brebes$
2
II.
MATERI DAN METODE A. Mater Materii
+lat"alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu termometer, secchi termometer, secchi disc atau batu, tali raia, label, tissue, gelas ukur, dirigen, kertas Whatman no$ #1, oven, desikator kabinet, timbangan analitik, mangkok atau (awan porselin, kertas p) universal, botol Winkler Winkler %&! m3, erlenmeyer, buret dan stati, (orong buret, pipet seukuran 1 m3-, pipet tetes, spektrootometer, alat reluks erlenmeyer .6' %&! m3 dan kondensor 3iebig-, pembakar listrik, (awan petri penguap, kertas kertas :., tabung tabung reaksi, reaksi, (orong, (orong, kertas kertas timah timah atau alumunium alumunium foil , pompa vakum, plankton vakum, plankton net no$ %& , botol , botol plankton, lemari pendingin, object glass, glass, cover glass, glass, mikroskop, laptop, optic lab, lab, dan buku identiikasi plankton$ Bahan"bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu sampel air Waduk Penjalin, akuades, 8n*6 #, K6)"K;, 4a %*%6, )%*6# pekat, indikator amilum, 4a%.6, indikator phenolpthalein pp-, 4a6), reagen (ampuran amin molibdate, K"antimonil, )%*6#, asam askorbit-, ormalin, larutan lugol atau .u*6 # jenuh, K %.r %6/, +g%*6#, :+* :ero +monium *ulat, indikator emantrolin ero sulat eroin-, dan aseton 9!<$ B. Metode
8etode yang digunakan dalam praktikum kualitas air di Waduk Penjalin Brebes, yaitu7 1.
Penguk Pengukura uran n Para Paramet meter er i!ika i!ika Perair Perairan an *uhu udara •
1-
Termometer Celcius diga digant ntun ung g di temp tempat at terb terbuk ukaa untu untuk k menguk mengukur ur suhu suhu udara udara selama selama bebera beberapa pa menit menit sampai sampai skala skala berhenti$
%- *kal *kalaa term termom omet eter er dib diba( a(a$ a$ •
*uhu air 1- *uhu *uhu air air diu diuku kurr deng dengan an (ara (ara term termom omete eterr Celcius di(elupkan Celcius di(elupkan ke dalam perairan sekitar & menit$ %-
Termo ermomet meter er diangka diangkatt kemudia kemudian n langsung langsung diba( diba(aa skalanya skalanya tanpa tanpa tersentuh oleh tangan$
•
Penetrasi .ahaya 3
1-
Secchi disk diturunkan ke dalam badan air hingga hampir tidak nampak lagi$
%-
'iukur dengan meteran sebagai nilai x$
-
Secchi disk diturunkan dalam badan air hingga tidak nampak$
#- 'iangkat perlahan hingga mulai nampak lagi, lalu diukur sebagai nilai y$ &-
Besarnya penetrasi (ahaya dihitung dengan rumus berikut7
Keterangan7 P = penetrasi (ahaya m> = kedalaman di mana Secchi disk tidak nampak dalam air y = kedalaman maksimal di mana Secchi disk masih nampak dalam air •
Total Suspended Solid T**1-
Kertas :. dibilas dengan akuades, kemudian dioven 1 jam$
%-
Kertas :. yang sudah dioven, didinginkan selama 1& menit di desikator, kemudian ditimbang sebagai berat awal$
-
*ampel air sebanyak &!! ml disaring dengan kertas :. yang sebelumnya sudah dioven$
#-
:iltrat yang tersaring dalam kertas :. dioven selama 1 jam, kemudian didinginkan didesikator$
•
&-
*etelah dingin kertas :. ditimbang sebagai berat akhir$
?-
4ilai T** dihitung dengan rumus sebagai berikut7 y"> T** = @ 1!? &! Keterangan7 y = berat kertas :. dan residunya g> = berta kertas saring g-
Total Dissolved Solid T'*1-
.awan dibilas menggunakan akuades, kemudian di oven selama 1 jam$
4
%-
+mbil air hasil saringan T** sebanyak ! ml, dimasukkan ke dalam (awan$
-
.awan yang berisi air dioven selama %# jam$
#-
.awan yang sudah dioven didinginkan kemudian ditimbang sebagai berat akhir dan dihitung dengan rumus T'* sebagi berikut7 T'* = a"b- > 1!!! mgAl ( Keterangan7 a = berat (awan dan residu sesudah pemanasan g b = berat (awan kosong g( = volume sampel l-
".
Pengukuran Parameter #imia Perairan 'erajat Keasaman p)-
1-
Kertas indikator p) diambil selembar dan di(elupkan ke dalam air waduk
%- Perubahan warna yang terjadi pada kertas Ph di(o(okkan dengan warna standar pada kemasan dan (atat hasilnya$ Dissolved Oxygen '61- *ampel air diambil dengan botol Winkler %&! ml sampai penuh %-
dan tidak ada gelembung$ 3arutan 8n*6# sebanyak 1 ml dan 1 ml K6)"K; ditambahkan,
botol ditutup kembali$ - Botol dibolak"balik agar larutan
dan
sampel
homogen,
didiamkan % menit hingga terbentuk endapan (okelat dan (airan jernih$ #- )%*6# pekat ditambahkan 1 ml, botol ditutup lalu diko(ok hingga semua endapan larut
dan larutan berwarna (okelat
&-
kekuningan$ +ir sejumlah 1!! ml dalam botol Winkler dituangkan ke dalam
?-
gelas ukur lalu dipindahkan ke labu rlenmeyer ;ndikator amilum "& tetes ditambahkan sampai berwarna biru
tua$ /- 'ititrasi duplo dengan 4a%*%6 !,!%& 4 sampai warna biru tua hilangAjernih$
5
5-
0olume titran yang digunakan di(atat dan dimasukkan ke dalam rumus untuk menghitung kadar oksigen terlarut$ 6ksigen terlarut =
1!!! 1!!
xpxx5 mgAl
Keterangan 7 p = jumlah 4a%*%6 !,!%& 4 yang digunakan dalam titrasi ml2 = normalitas larutan !,!%& 45 = bobot setara dengan 6 % Karbondioksida .6%- Bebas 1- *ampel air diambil dengan botol Winkler %&! ml kemudian ditutup$ %-
*ebanyak 1!! ml sampel diambil dengan menggunakan gelas ukur dan dituang ke dalam erlenmeyer %&! ml$
- ;ndikator pp ditambahkan sebanyak "& tetes jika terjadi perubahan warna menjadi merah muda, berarti .6% tidak terdeteksi karena kadarnya yang sangat ke(il sehingga tidak perlu dititrasi-$ #-
Jika setelah diberikan indikator pp namun tidak terjadi perubahan warna, berarti titrasi dilakukan menggunakan 4a %.6 !,!1 4 sampai larutan berubah warna menjadi berwarna merah muda$
&- Jumlah titran yang digunakan di(atat dan kadar .6 % bebas dihitung7 Kadar .6% bebas =
1!!! 1!!
xpxx%% mgAl
Keterangan 7 p = jumlah 4a%.6 !,!1 4 yang digunakan dalam titrasi ml2 = normalitas larutan !,!1 4%% = bobot setara dengan .6% Biological Oxygen Demand B6'1- Pembuatan larutan pengen(er 7 akuades 1 liter dituangkan ke dalam ember ke(il lalu ditambah larutan buer osat, magnesium sulat, kalsium klorida eriklorida masing"masing 1 ml dan bubuk inhibitor nitriikasi kira"kira 1! mg$ 4ilai p) disesuaikan /,! C !,1$ %- .ampuran diaduk dan diaerasikan selama 1 jam pada suhu sebaiknya %!D.$ 6
- *ampel sebanyak %&! ml yang telah diawetkan dien(erkan dengan %&! ml larutan pengen(er p = !,&-, diaduk sampai #-
homogen$ *ampel yang telah dien(erkan dimasukkan ke dalam % botol
&-
B6', yaitu B6' ! dan B6'&$ *ampel B6'& dan blanko B6' & disimpan dalam B6'
?-
inkubator pada suhu %!D. selama & hari$ *ampel B6'! dan blanko B6' ! langsung dititrasi pengukuran '6-$ *etelah hari ke &, sampel B6' & dan blanko B6' & juga dititrasi$ Kadar B6' dihitung degan rumus7 B6' =
, " ! − " &- − , B ! − B&-,1 − ! !
Keterangan7 E! = oksigen terlarut sampel saat t=! mg 6%AlE& = oksigen terlarut sampel saat t=& mg 6%AlB! = oksigen terlarut blanko saat t=! mg 6%AlB& = oksigen terlarut blanko saat t=& mg 6%AlP = aktor pengen(eran Chemical Oxygen Demand .6'1-
*ebanyak 1! ml sampel air dimasukan dalam rlenmeyer .6' %&! ml dan ditambah # buah batu didih$
%- 'itambahkan larutan K%.r%6/ !,!%& 4 sebanyak & ml ke dalam sampel air$ -
'isiapkan 1& ml reagen asam sulat"perak sulat$
#-
'ituang sedikit demi sedikit reagen asam sulat"perak sulat 1& ml- ke dalam rlenmeyer .6'$
&- 'ipanaskan dengan kondensor selama % jam dengan suhu ?&o.$ ?-
rlenmeyer .6' dilepaskan dari kondensor dan didinginkan, kemudian sampel dien(erkan dengan menambahkan akuades hingga volume menjadi 1!! ml$
/-
'itambahkan "# tetes indikator eroin$
5- 'ititrasi dengan larutan :+* !,1 4 hingga warna larutan berubah menjadi warna hijau"biru, kemudian (oklat merah$ 4itrat 467
1%-
*ampel air diambil &! ml ke dalam labu rlenmayer$ 'itambahkan 1 ml ).l 1 4 dan dihomogenkan 4ilai absorbansi diukur dengan spektootometer pada panjang
gelombang %%! nm$ 6rthoosat P6#1- *ampel air diambil &! ml ke dalam labu rlenmayer$ %- 'itambahkan indikator pp 1 tetes dan setengah 4a6) hingga berwarna merah muda$ - 'itambahkan 5 ml reagen (ampuran yaitu &! ml ) %*6# & 4 F & ml kantimonil F 1& ml ammonium molibdat F ! ml asam askorbat F 1!! ml akuades, sampel didiamkan yang telah diberi perlakuan maksimal & menit$ #- 4ilai absorbansi diukur dengan spektootometer pada panjang gelombang 55! nm$
8
$.
Pengukuran Parameter Biologi Perairan Plankton • 1$ Pengambilan dan Pengawetan :itoplankton
1-
+ir disaring ke dalam plankton net no$ %& sebanyak 1!! liter yang diambil menggunakan ember 1! liter $
%-
*ampel dipindahkan ke dalam botol plankton berukuran 11! ml$
-
:ormalin #! < ditambahkan ke dalam sampel sebagai pengawet sehingga
konsentrasinya
menjadi #<$
Penentuan
jumlah
ormalin yang dibutuhkan, ditentukan dengan rumus 7 01$41 = 0%$4% Keterangan 7 41 = kadar ormalin yang dikehendaki #< 4% = kadar ormalin yang tersedia #!<01 = volume air dalam botol sampel 11! ml 0% = volume ormalin yang dibutuhkan %$ ;dentiikasi dan Perhitungan Kelimpahan Plankton 1- Pengamatan
plankton
dilakukan
dengan
terlebih
dahulu
menghomogenkan sampel, kemudian diambil 1 tetes ke dalam object glass dan ditutup dengan cover glass$ %- Pengamatan
dilakukan
dengan
menggunakan
mikroskop
binokuler pada perbesaran 1!!@ untuk menghitung jumlah individu sedangkan untuk memperjelas identiikasi digunakan perbesaran #!!@$ -
Pengamatan dilakukan sebanyak %! lapang pandang dengan kali ulangan pada setiap sampel$
#- Planton yang ditemukan diidentiikasi menggunakan buku identiikasi plankton$ &-
Perhitungan
kuantitati
kelimpahan
menggunakan rumus berikut 7 ;ndAl = :@4 : = G1AG% > 01A0% > 1AP > 1AW
Keterangan7 9
plankton
dihitung
G1 G% 01 0% P W 4 •
= luas gelas penutup %# mm%= luas lapang pandang 1,11%/9 mm %= volume air dalam botol sampel 11! ml= volume air di bawah gelas penutup !,!#& ml= jumlah lapang pandang yang diamati %! kali= volume air yang disaring 1!! 3= jumlah individu yang diamati ditemukan-
Kloroil 1- +ir sampel 13 disaring dengan kertas Whatman #1 lalu disaring %-
lagi dengan kertas :.$ Kertas yang digunakan untuk menyaring, digerus dalam tabung
reaksi$ - +seton 9!< ditambahkan sedikit demi sedikit, kemudian dibungkus kertas timah$ #- 3arutan diendapkan %# jam, kemudian dispektrootometri dengan panjang gelombang /&! nm dengan dan tanpa satu tetes ).l sebelumnya, ??# nm, dan ??& nm dengan satu tetes ).l$
III.
HA%IL DAN PEMBAHA%AN A. Ha!il 10
Ta&el $.1. Ha!il Pengukuran Parameter i!ika Penetrasi *uhu Kel .ahaya T** +ir Hdara (m;+ %? %/ 1?! # ;;+ %5 %? 1? #,& ;;;+ %9 % 1&9 % 10+ %% %& 1?& 0+ %? %/ 1&1,& % ;B % %/ 1#9,5 #,%& ;;B %# %? 1&1,& !,&/& ;;;B % %& 1&& !,1/& ;0B %9 %/ 1#% %,% 0B %& ! 1!#,& &,
T'*
Kedalaman 8-
?! ?% ?% ?1 ?? &5 ?% ?% ?% ?%
?,%# 5,& #$ 11,& ,?& 9,%/ 9,1 9,%/ %,1 1,?%
Ta&el $.". Ha!il Pengukuran Parameter #imia .6' Kel p) '6 .6% Bebas B6' mlTidak ;+ / &, "1,/1 1%, 9& Terdeteksi ;;+ ? #,# 1,/? "1,5# 1, 1& ;;;+ / ?$& 1$1 "1,!/ !,5?5 10+ ? /,9 1,?& "1,1&/& %!,% 0+ ? 1,& #,/ "!,// 19 ;B ? 9,# %,5? 1,%%& 5,% ;;B / ?,& !,!?? "!,?1/& !,?9& ;;;B ? /,5 1#, "!,?5& 1,%& ;0B ? ?,/ , "!$!& ?,/ 0B / 5 %,% "!,5?/& 1,&
6rthopospat
4itrat
'8+
!,!%&
!,!?9
%,&
!,!1& !,!! !,!!/ !,!!#/ !,!!& !,!& !,!11 !,!!15 !,1#5
!,!5# !,1/15 !,!?5 !,#?# !,!&5 !,!5/ !,!? !,%# !,%%!%
%,% ?,#& 1,/%& 1,&1 1,?% 1,%# 1,5# 1,## %
Ta&el $.$. Ha!il Pengukuran Parameter Biologi '#loro(il) #elom*ok
I?! I?#/ #loro(il
I??# I/&!
1
"
$
+
,
-
/
0
1
!,1 &? !,1 #! !,% 1! !,1 !5
!,!1 & !,!% & !,!? ? !,!! 9
!,!? % !,!9 !,19 # !,!% /
!,!% 1 !,! ? !,!5 % !,!1 #
!,!9 ? !,!9 5 !,1& 9 !,!? /
!,!& % !,!5 % !,19 ? !,!% &
!,!1 / !,! 1 !,!5 % !,!! 9
!,!# # !,!? 1 !,1# 5 !,!1 5
!,!# 5 !,!/ % !,1# ! !,!& !
!,!??
Ta&el $.+. Ha!il Pengukuran Parameter Biologi '#elim*a2an Plankton) Nama %*e!ie!
#omalo$oon vermiculare
#elim*a2an
&5%,% 11
!,!/& !,1#1 !,!9
3arva %ana affinis
%91,1?
%elosira granulata
&5%,%
!ediastrum gracillimum
5/,#
!ediastrum sp$
5/,#
Sagita macrocephale
&5%,%
Sinedra alna
5/,#
Staurastrum dejectum
%91,1?
Staurastrum sp$
%91,1?
Staurastrum tetracerum
&5%,%
3ra(ik $.1. Parameter i!ika
12
3ra(ik $.". Parameter #imia
13
14
15
3am&ar $.". Melosira granulata
3am&ar $.1. Sinedra alna
16
3am&ar $.$. Staurastrum !*.
3am&ar $.,. Lar4a Mana affinis
3am&ar $.+. Pediastrum !*.
3am&ar $.-. Staurastrum dejectum
3am&ar $.. Homalozoon vermiculare 3am&ar $./. Pediastrum gracillimum 3am&ar $.0. Sagita macrocephale
3am&ar $.1. Staurastrum tetracerum
17
B. Pem&a2a!an
Waduk Penjalin terletak di 'esa Winduaji Patuguran, Ke(amatan Paguyangan, Kabupaten Brebes$ 3uas genangan waduk ini sebesar 1,%& km % dengan kapasitas tampungan air sebesar 9,& juta m $ Waduk Penjalin mempunyai nilai hujan tahunan yang (ukup besar, yaitu sekitar #$!!! mm per tahun$ Bagian muka Waduk Penjalin terdapat tanggul dengan ketinggian 1? m, lebar # m, dan panjang 5&! m$ Keliling waduk diapit oleh beberapa dusun, yaitu pedukuhan 8ungguhan, Keser Kulon, Kali arung, Kedung +gung, *oka, Karangsempu, Pe(ikalan, dan Karangnangka$ *ebelah timur waduk ini merupakan tanggul dan pintu masuk utama waduk yaitu 'ukuh Keser Tengah *etiyawan et al$, %!1!-$ :ungsi utama dibangunnya waduk ini, untuk suplai air ke wilayah Brebes setiap bulan +gustus sampai *eptember atau setiap musim kemarau tiba$ Waduk ini dalam kehidupan sehari"hari juga dimanaatkan masyarakat Patuguran, Bantarsoka, Keduagung dan sekitarnya sebagai sarana transportasi air maupun tempat budidaya dan menangkap ikan$ Waduk Penjalin terkadang dijadikan sebagai obyek wisata para pengunjung$ ;ntensitas aktivitas manusia yang tinggi dapat mempengaruhi kualitas perairan Waduk Penjalin itu sendiri yang selanjutnya akan berdampak pada organisme akuatik di dalamnya *etiyawan et al$, %!1!-$ Kualitas air di suatu tempat budidaya ikan seharusnya memiliki mutu air yang baik$ 8enurut PP 4o$ 5% Tahun %!!1, mutu air adalah kondisi kualitas air yang diukur dan atau diuji berdasarkan parameter"parameter tertentu dan metode 18
tertentu berdasarkan peraturan perundang"undangan yang berlaku$ Berdasarkan mutunya, air dapat dibedakan menjadi empat kelas air$ Kelas air adalah peringkat kualitas air yang dinilai masih layak untuk dimanaatkan bagi peruntukan tertentu$ Berikut merupakan klasiikasi mutu air menurut kelasnya7 a.
Kelas satu +ir yang peruntukannya dapat digunakan untuk air bakti air minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut$
&.
Kelas dua +ir yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasaranaAsarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut$
5.
Kelas tiga +ir yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan air yang sama dengan kegunaan tersebut$
d.
Kelas empat +ir yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi, pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut$ Berdasarkan klasiikasi mutu air di atas maka air pada Waduk Penjalin
termasuk dalam kelas tiga$ 8utu air di suatu perairan seharusnya sesuai dengan baku mutu air$ Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, at, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pen(emar yang ditenggang keberadaannya di dalam air$ Kondisi air yang sesuai dengan baku mutu akan berdampak baik bagi kelangsungan hidup organisme yang hidup di dalamnya dan pertumbuhannya (enderung akan optimal sehingga akan dapat didapatkan hasil budidaya yang maksimal .holik, 195?-$ Kualitas perairan Waduk Penjalin dapat ditentukan berdasarkan parameter isika, kimia, dan biologi$ Parameter isika yang digunakan adalah suhu air dan udara, padatan tersuspeni T**-, padatan terlarut T'*-, dan penetrasi (ahaya$
19
Parameter kimia yang diukur yaitu derajat keasaman p)-, oksigen terlarut, karbon dioksida bebas, B6', .6', orthoosat, dan nitrat$ Parameter biologi yang digunakan yaitu plankton dan kloroil$ 1. Parameter i!ik a. %u2u *uhu yang diukur di Waduk Penjain stasiun 0; adalah suhu udara dan suhu
air$ *uhu udara pada termometer men(apai %/ o. dan suhu air men(apai % o.$ 0ariasi suhu pada lingkungan perairan relati sempit dibanding dengan lingkungan daratan Kramadibrata, 199?-$ 0ariasi suhu di perairan tidak begitu besar jika dibandingkan
di udara, artinya
untuk
menaikkan
1D.
dalam
perairan
membutuhkan panas yang lebih banyak dibandingkan di udara *etyowati, 19/?-$ &. #edalaman dan Penetra!i 6a2a7a Berdasarkan hasil praktikum, didapatkan kedalaman Waduk Penjalin stasiun 0; yaitu 9,%/ m dan penetrasi (ahaya ? m$ ;nteraksi antara kekeruhan dan kedalaman perairan akan mempengaruhi penetrasi (ahaya matahari sehingga mempengaruhi ke(erahan suatu perairan$ Ke(erahan perairan juga banyak dipengaruhi oleh bahan"bahan halus yang melayang dalam perairan, baik berupa bahan organik plankton, jasad renik, detritus- maupun bahan anorganik partikel, lumpur, dan pasir-$ Ke(erahan dipengaruhi at"at yang terlarut dalam perairan sehingga berhubungan dengan penetrasi sinar matahari$ +kibat kekeruhan yang tinggi dapat mengganggu sistem pernaasan dan daya lihat organisme akuatik, serta dapat menghambat penerasi (ahaya ke dalam air Wel(h, 19&%-$ 5. Total Dissolve Solid 'TD%) Total Dissolve Solid T'*- adalah bahan"bahan terlarut atau koloid yang tidak tersaring pada kertas saring$ Total Dissolve Solid T'*- biasanya disebabkan oleh bahan anorganik berupa ion yang biasa terkandung dalam perairan$ Konsentrasi T'* di dalam perairan sangat bervariasi karena adanya nilai kelarutan mineral yang berbeda dalam suatu daerah geologi$ Konsentrasi T'* dalam air berikatan dengan granit, pasir silika, dan bahan yang tidak terlarut lainnya )aslam, 199&-$ Total Dissolved Solid merupakan jumlah kandungan at padat terlarut dalam air yang nantinya akan mempengaruhi penetrasi (ahaya matahari masuk ke dalam badan perairan$ Jika nilai T'* tinggi maka penetrasi (ahaya matahari akan berkurang, akibatnya proses otosintesis juga akan berkurang yang akhirnya mengurangi tingkat produktiitas perairan *astrawijaya, 20
1991-$ )asil pengukuran untuk nilai T'* dari stasiun 1 sampai stasiun / berkisar &5"?% mgAl yang masih batas normal$ )al ini sesuai dengan PP 4o$5% Tahun %!!1 batas residu terlarut adalah 1!!! mgAl$ d. Total Suspended Solid 'T%%)
Total Suspended Solid atau T** adalah bahan"bahan tersuspensi yang tertahan di milimeter pore dengan diameter pori !$#& mikrometer$ T** terdiri dari lumpur, pasir halus dan jasad renik yang disebabkan oleh kikisan tanah yang terbawa ke badan air$ 8asuknya padatan tersuspensi ke dalam perairan dapat berpengaruh se(ara langsung maupun tidak langsung$ Pengaruh langsung, yaitu mengganggu proses respirasi organisme perairan, sedangkan pengaruh tidak langsung akan meningkatkan kekeruhan perairan dan menurunkan produktivitas primer perairan Wardoyo, 19/&-$ Berdasarkan hasil pengukuran T** yang dilakukan pada stasiun 1 hingga / berkisar dari !,1/&"!,& mgAl$ )al ini tidak sesuai dengan PP 4o$5% Tahun %!!1 menyatakan batas residu tersuspensi adalah &! mgAl$ )al ini dapat mengganggu proses respirasi organisme perairan$ ". Parameter #imia a. Derajat #ea!aman '*H)
Parameter kimia pertama yang diukur adalah p) air waduk, pengukuran dilakukan menggunakan kertas p) Hniversal$ 'erajat keasaman di Waduk Penjalin berkisar antara /"5$ )asil pengukuran p) menunjukan nilai yang normal atau masih dalam baku mutu air untuk perikanan, yakni berdasar PP 4o$5% Tahun %!!1 baku mutu p) untuk perairan kelas tiga adalah berkisar ?"9$ 8enurut Barus %!!%-, nilai p) yang terdapat dalam perairan dapat menggambarkan tingkat produktivitas perairan tersebut, yaitu p) &,&"?,& termasuk dalam perairan yang tidak produkti, nilai p) ?,&"/ termasuk dalam perairan yang produkti, dan p) /,&"5,& termasuk dalam perairan yang sangat produkti$ )asil pengukuran p) terhadap Waduk Penjalin menunjukkan bahwa waduk tersebut termasuk waduk yang sangat produkti karena nilai p)"nya berkisar antara /,&"5,&$ 8enurut Barus %!!%-, organisme air dapat hidup dalam suatu perairan yang mempunyai nilai p) netral dengan kisaran toleransi antara asam lemah sampai basa lemah$ 4ilai p) yang ideal bagi kehidupan organisme air pada umumnya terdapat antara /"5,&$ Kondisi perairan yang bersiat sangat asam maupun sangat basa akan membahayakan kelangsungan hidup organisme karena 21
dapat menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme serta respirasinya$ *elain itu, nilai p) yang sangat rendah akan menyebabkan mobilitas berbagai senyawa logam berat terutama ion aluminium- yang bersiat toksik akan semakin tinggi yang tentunya akan mengan(am kelangsungan hidup organisme air$ *edangkan nilai p) yang tinggi akan menyebabkan keseimbangan antara ammonium dan amoniak dalam air akan terganggu$ Kenaikan p) di atas netral akan meningkatkan konsentrasi amoniak yang juga bersiat sangat toksik bagi organisme$ Perairan asam biasanya banyak mengandung unsur"unsur toksik bagi biota akuatik yang berasal dari bahan pen(emar$ 8ineral"mineral tersebut digunakan sebagai nutrien di dalam siklus produksi perairan$ Perairan yang alkali basaumumnya lebih produkti dari pada perairan yang asam$
Perairan yang asam
dapat berasal dari terikatnya .6% bebas dari atmoser oleh molekul ) %6$ Perairan yang basa yang berlebihan dapat berasal dari masukan limbah yang mengandung kapur .a.6- Brotowidjoyo et al$, 199&-$ &. DO
Berdasarkan hasil praktikum, didapatkan nilai '6 perairan dari sampel yang diambil kelompok ;B di stasiun ? yaitu sebesar 9,# mlA3$ )al ini berarti bahwa perairan di waduk penjalin Brebes masih baik atau belum ter(emar$ 8enurut *wanson et al$ %!1#- bahwa kandungan oksigen terlarut pada perairan untuk kepentingan wisata bahari dan biota laut yaitu & ppm$ *emakin tinggi kadar oksigen terlarut maka perairan semakin baik$ Kandungan oksigen yang normal tidak boleh kurang dari 1,/ ppm$ ;kan dapat hidup dalam perairan jika oksigen terlarut dalam perairan minimal & ppm, apabila kurang dari & ppm maka ikan akan mati$ 8enurut Weagle et al$ %!1%- kadar '6 berkisar mulai dari & ppm hingga 5,/5 ppm$ )al ini mengindikasikan bahwa waduk tersebut tidak ter(emar$*elain itu, pada saat pengamatan biota perairan seperti ikan dan ganggang air tawar tumbuh dengan baik$ +pabila sungai menjadi tempat pembuangan limbah yang mengandung bahan organik, sebagian besar oksigen terlarut digunakan bakteri aerob untuk mengoksidasi karbon dan nitrogen dalam bahan organik menjadi karbondioksida dan air$ *ehingga kadar oksigen terlarut akan berkurang dengan (epat dan akibatnya hewan"hewan seperti ikan, udang dan kerang akan mati$ Bau
22
busuk dari air yang ter(emar berasal dari gas 4) dan )%* yang merupakan hasil proses penguraian bahan organik lanjutan oleh bakteri anaerob$ Konsentrasi '6 adalah penting untuk ungsi ekosistem perairan dan merupakan indikator signiikan dari keadaan ekosistem perairan$ '6 konsentrasi parameter yang sering digunakan untuk mengevaluasi kualitas air di waduk yang berbeda dan '+*$ Juga, konsentrasi '6 sangat dipengaruhi oleh kombinasi dari isik, kimia, dan biologi karakteristik at oksigen menuntut sungai, termasuk alga biomassa, terlarut bahan organik, amonia, stabil ditangguhkan padatan, dan permintaan sedimen oksigen +y Kisi, %!1%-$ 5. Chemical Oxygen Demand '6OD)
Chemical Oxygen Demand .6'- merupakan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi seluruh bahan"bahan organik yang ada dalam air baik yang mudah diuraikan se(ara biologis maupun terhadap yang sukar atau tidak bisa diuraikan se(ara biologis$Pengukuran .6' dilakukan untuk mengetahui tingkat penguraian produk"produk kimiawi seperti senyawa minyak dan buangan kimia lainnya yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme$ *elisih hasil nilai antara pengukuran .6' dan B6' memberikan gambaran besarnya bahan organik yang sulit terurai di perairan tersebut$ 4ilai dari .6' bisa sama dengan B6', tetapi nilai B6' tidak bisa lebih besar dari .6', jadi nilai .6' dapat menggambarkan jumlah total bahan organik yang ada$ 4ilai B6' tidak bisa lebih besar dari .6' karena senyawa kompleks anorganik yang ada di perairan yang dapat teroksidasi juga akan ikut dalam reaksi pengujian Barus, %!!%-$ )asil yang didapatkan dari praktikum antara lain .6' titrasi hijau sebesar /,? mgA3, .6' titrasi biru sebesar & mgA3, dan .6' titrasi merah sebesar 5,% mgA3$ Berdasarkan PP 4o$5% Tahun %!!1, baku mutu kandungan .6' pada perairan kelas dua adalah &! mgA3$ *ehingga dapat dikatakan bahwa kandungan .6' di Waduk Penjalin kurang baik untuk pertumbuhan optimal organisme di dalamnya, tetapi masih berada dalam batas yang dapat ditolerir$ 4ilai .6' yang didapatkan menunjukkan total jumlah bahan organik yang ada di kolam tersebut 8argano, %!!/-$
23
.6' akan selalu lebih tinggi dari B6', karena .6' mengukur at"at baik kimia dan biologis yang teroksidasi$ Lasio .6'7B6' memberikan panduan yang berguna untuk proporsi organik materi hadir dalam air limbah, meskipun beberapa polisakarida, seperti selulosa, hanya dapat terdegradasi oleh organisme anaerob sehingga tidak akan dimasukkan dalam estimasi B6'$ *alah satu keuntungan utama dari uji .6' adalah bahwa hal itu dapat diselesaikan dalam waktu sekitar %,& jam, dibandingkan dengan tes &"hari B6' +kpor 8u(hie, %!1-$ d. DMA 'Da7a Mengga&ung A!am)
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebesar 1,?% mgA3$ 8enurut +smawi 195-, perairan dengan '8+ !,& sampai %,! termasuk dalam perairan yang produktiitas kandungan bahan organiknya sudah tinggi$ Jika '8+ rendah, perairan dalam keadaan yang kurang baik daya penyangganya, jika '8+ tinggi maka perairan tersebut daya produksinya se(ara hayati bisa menjadi lebih besar dalam batas tertentu$ e. Pengukuran Ort2o(o!(at
:osat merupakan bentuk osor yang dapat dimanaatkan oleh tumbuhan dan merupakan unsur yang esensial bagi tumbuhan, sehingga menjadi aktor pembatas yang mempengaruhi produktivitas perairan$ :osat yang terdapat di perairan berasal dari limbah rumah tanggaberupa deterjen, residu hasil pertanian pupuk-, limbah industri, han(uran bahan organik dan mineral osat Pujiastuti et al$, %!1-$ 6rthoosat adalah senyawa pospat yang berbentuk anorganik dan larut dalam air$ 6rthoosat terlarut merupakan bentuk sederhana pospor di dalam air dan orthopospat yang terlarut ini bisa digunakan langsung oleh tanaman$ Konsentrasi pospor di dalam air relati rendah$ Berdasarkan hasil yang diperoleh, kandungan orthoosat yakni !,!!& mgA3 di Waduk Penjalin termasuk ke dalam golongan perairan kurang subur$ )al ini sesuai dengan pernyataan bahwa kandungan orthoosat terlarut jarang sekali men(apai !,1 mgA3$ Kandungan orthoosat di dalam air dari beberapa danau adalah !,!! mgA3$ Perairan dengan kadar orthoosat kurang dari !,!!1 mgA3 merupakan perairan kurang subur oligotropik-, !,!!1M!,!& mgA3 merupakan
24
perairan agak subur mesotropik- dan lebih dari !,1 mgAliter termasuk dalam perairan yang subur eutropik- +meliawati, %!!-$ Phospat yang terlarut di perairan alami merupakan 7 1$ )asil dari proses pemupukan batuan alami, erosi tanah %$ Pemupukan dan hasil mineralisasi bahan organik yang berasal dari tubuh biota nabati dan hewani$ $ 'egradasi buangan industri$ #$ 3imbah pertanian dan rumah tangga seperti detergen$ (. #andungan Nitrat 4itrat adalah bentuk utama nitrogen di perairan dan merupakan nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan alga$ 4itrat nitrogen sangat mudah larut dalam air dan bersiat stabil$ Pen(emaran dari pemupukan, kotoran hewan dan manusia merupakan penyebab tingginya kadar nitrat Bahri, %!!?-$ 4itrat dapat digunakan untuk mengklasiikasikan tingkat kesuburan perairan$ Perairan oligotroik kadar nitrat !"1 mgA3, perairan mesotroik kadar nitrat 1"& mgA3, perairan eutroik kadar nitrat &!"&! mgA3$ Berdasarkan hasil yang diperoleh, kadar nitrat di Waduk Penjalin adalah !,!&5 ppm$ *edangkan menurut pustaka menyatakan bahwa kandungan 4itrogen sebagai nitratmenurut PP 5% tahun %!!1, baku mutuair kelas dua dan tiga maksimum 1! mgA3$ Konsentrasi maksimum nitrat pada ona wisata 1,!& mgA3 dan minimum !,!15 mgA3 pada titik input air P'+8 Pujiastuti, %!!9-$ Jadi, kualitas air di Waduk Penjalin termasuk ke dalam golongan yang masih baik$ g. Pengukuran #ar&ondiok!ida '6O") Be&a! Karbondioksida merupakan produk dari respirasi yang dilakukan oleh tanaman maupun hewan$ Ketersediaan karbondioksida adalah sumber utama untuk otosintesis, dan pada banyak (ara menunjukkan hubungan keterbalikan dengan oksigen$ 8eskipun suhu merupakan aktor utama dalam regulasi konsentrasi oksigen dan karbondioksida, tetapi hal ini juga tergantung pada otosintesis tanaman, respirasi dari semua organisme, aerasi air, keberadaan gas" gas
lainnya
dan
oksidasi
kimia
yang
mungkin
terjadi$
Ketersediaan
karbondioksida terlarut di air dapat bersumber dari air tanah, dekomposisi at organik, respirasi organisme air, senyawa kimia dalam air maupun dari udara namun dalam jumlah yang sangat sedikit$ Tumbuhan akuatik, misalnya alga, lebih menyukai
karbondioksida
sebagai
sumber 25
karbon
dibandingkan
dengan
bikarbonat dan karbonat$ Bikarbonat sebenarnya dapat berperan sebagai sumber karbon$ 4amun di dalam kloroplas bikarbonat harus dikonversi terlebih dahulu menjadi karbondioksida dengan bantuan enim karbonik anhidrase .holik et al$, 195?-$ Karbondioksida baik dalam bentuk .6 % bebas maupun sebagai karbonat dan bikarbonat terdapat dalam air terutama dihasilkan oleh proses pernapasan organisme dan penguraian bahan organik dalam perairan$ Kandungan karbon dioksida bebas jarang diukur di tambak, hal ini karena kandungan pytoplankton yang (ukup tinggi dalam tambak sehingga karbon dioksida yang ada terpakai dalam proses otosintesa atau dilepaskan ke udara$ 'aya toleransi organisme terhadap .6% bebas dalam air berma(am"ma(am tergantung jenisnya tapi pada umumnya bila lebih dari 1& ppm dapat memberikan pengaruh yang merugikan$ Karbondioksida yang terdapat di perairan berasal dari berbagai sumber diusi dan atmoser, air hujan, air yang melewati tanah organik, dan respirasi tumbuhan, hewan dan bakteri aerob$ )asil yang didapatkan pada praktikum adalah nilai .6% bebas %,5? mgA3$ 2. Pengukuran iological Oxygen Demand 'BOD)
B6' merupakan suatu analisis empiris yang men(oba mendekati se(ara global proses mikrobiologis yang benar"benar terjadi dalam air$ Pemeriksaan B6' diperlukan untuk menetukan beban pen(emaran akibat air buangan dan untuk mendesain sistem pengolahan se(ara biologis$ B6' berlaku sebagai simulasi proses biologi se(ara alamiah mula"mula diukur '6 nol dan setelah mengalami inkubasi & hari pada suhu %!D. atau hari pada suhu %&D."%/D. diukur lagi '6 air tersebut$ Perbedaan '6 air tersebut yang dianggap sebagai konsumsi oksigen untuk proses biokimia$ 4ilai B6' yang tinggi dalam perairan akan menyebabkan deisit oksigen, sehingga mengganggu kehidupan organisme perairan dan pada akhirnya menyebabkan kematian$ Perairan yang masih baik untuk organisme perairan mempunyai B6' N mgAl 3ee et al$, 19/5-$ Kandungan B6' pada menunjukkan angka yang dapat dikatakan memenuhi standar atau baik bagi perairan$ Berdasarkan Pengaturan Pemerintah 4o$ 5% tahun %!!1 tentang maksimal untuk parameter B6' sebesar %,! mgAl$ 4ilai B6' yang tinggi dalam
26
perairan akan menyebabkan deisit oksigen sehingga mengganggu kehidupan organisme perairan, dan pada akhirnya menyebabkan kematian$ Biological Oxygen Demand B6'- adalah kuantitas oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme aerob dalam menguraikan senyawa organik terlarut$ Kandungan B6' berkolerasi dengan kandungan '6, di mana apabila B6' tinggi maka '6 menurun karena oksigen yang terlarut tersebut digunakan oleh bakteri, akibatnya ikan dan organisme air yg bernapas menggunakan insang teran(am mati$ )ubungan keduanya adalah sama"sama untuk menentukan kualitas air, Tetapi B6' lebih (enderung ke arah (emaran organik$ Tingginya nilai B6' dapat disebabkan oleh tingginya kandungan bahan organik pada perairan tersebut yang dimungkinkan berasal dari endapan pakan ikan maupun jasad biota yang mati$ :aktor"aktor yang dapat mempengaruhi pengukuran B6' adalah jumlah senyawa organik yang akan diuraikan, tersedianya mikroorganisme aerob yang mampu menguraikan senyawa organik tersebut dan tersedianya sejumlah oksigen yang dibutuhkan dalam proses penguraikan itu Boyd, 1955-$ $. Parameter Biologi a. Plankton
Plankton
merupakan
organisme
mengapung
yang
pergerakannya
tergantung pada arus 6dum, 1995-$ Plankton dibagi menjadi dua golongan yaitu itoplankton dan ooplankton$ :itoplankton merupakan anggota plankton yang bersiat tumbuhan, itoplankton terdapat pada massa air dengan intensitas (ahaya yang dapat menembus perairan dan bertindak sebagai produsen primer di dalam perairan$ Oooplankton merupakan anggota plankton yang bersiat hewani, ooplankton
memegang
peranan
sebagai
konsumen
primer
di
dalam
perairan$*emakin besar ukuran plankton maka semakin mudah tenggelam, sehingga plankton melakukan adaptasi agar posisinya stabil$+daptasi dilakukan dengan membentuk koloni, memperbesar sel atau bentuk adaptasi lainnya, sehingga meningkatkan daya apungnya dan mampu mengatur pada posisi kedalaman yang sesuai untuk mendapatkan ke(ukupan (ahaya dan nutrient bagi pertumbuhannya 'jumanto, %!1!-$ Penggolongan ini tidak membedakan itoplankton dan ooplankton dan dengan (ara ini dikenal lima golongan plankton, yaitu
27
a& %egaplankton ialah organisme planktonik yang besarnya lebih dari %,! mm,
yang
berukuran
antara
!,%"%,!
mm
termasuk
golongan
makroplankton b& %ikroplankton berukuran antara %! m"!,% mm$ Ketiga golongan inilah yang biasanya tertangkap oleh jaring"jaring plankton baku c& 'anoplanktonadalah organisme planktonik yang sangat ke(il, yang berukuran % m"%! m, organisme planktonik yang berukuran kurang dari % m termasuk golongan ultraplankton( d& )ltraplankton tidak dapat ditangkap oleh jaring"jaring plankton baku$ :itoplankton adalah produsen utama yang dominan disebagian besar ekosistem perairan$ 8ereka memiliki dampak yang signiikan pada kualitas air dan merupakan pemeran kun(i dalam proses biogeokimia global$ :itoplankton juga sangat sensiti terhadap gangguan lingkungan sehingga mereka digunakan dalam penilaian kondisi ekologi$ Pola distribusi itoplankton men(erminkan interaksi antara tingkat pertumbuhan mereka, biasanya diatur oleh (ahaya, nutrisi anorganik dan turbulensi serta tingkat kerugian mereka dikendalikan oleh lisis virus, kematian sel, ketenggelaman, dan adveksi$ 'engan demikian, baik pertumbuhan itoplankton dan tingkat kerugian potensial dapat didorong oleh perubahan alam lingkungan, seperti perubahan iklim yang terjadi di dunia dan skala lokal serta dengan perubahan yang disebabkan oleh manusia Barbosa et$ al$, %!1!-$ :itoplankton berperan sebagai salah satu parameter ekologi karena dapat menggambarkan kondisi kualitas perairan$ :itoplankton merupakan dasar produsen primer dari mata rantai makanan di perairan 'awes, 1951-$ Kandungan unsur hara yang berlebihan dalam suatu perairan dapat merangsang pertumbuhan itoplankton
dengan
(epat
dan
berlimpah
blooming - ,
sehingga
dapat
mempengaruhi luktuasi dan kelimpahan itoplankton di perairan waduk Wiryanto et al$, %!1%-, Berdasarkan hasil praktikum, ditemukan 1! spesies plankton yaitu Staurastrum sp$, Staurastrum tetracerum, Staurastrum dejectum, !ediastrum sp$, !ediastrum gracillimum,
#omalo$oon vermiculare, *arva %ana affinis,
%elosira granulata, Sagita macrophale, dan Sinedra alna( Klasiikasi Staurastrum sp$ 28
Kingdom
7 Plantae
:ilum
7 .harophyta
Kelas
7 .harophy(eae
6rdo
7 Oygnematales
:amili
7 'esmidia(eae
enus
7 *taurastrum
*pesies
7 Staurastrum sp$
Klasiikasi !ediastrum adalah sebagi berikut7 Kingdom
7 Plantae
'ivisi
7 .hlorophyta
Kelas
7 .hlorophy(eae
6rdo
7 .hloro(o((ales
:amili
7 )ydrodi(tya(eae
enus
7 Pediastrum
*pesies
7 !ediastrum sp
Pediastrum banyak ditemukan pada kolam yang permanen atau semi permanent$ Pediastrum mengapung, biasanyaberkoloni berisi %"1%5 biasanya #" ?#- sel poligonal bersudut banyak- yang tersusun dari satu bidang pipih setebal selnya$*enobium mungkin padat atau berlubang$ Jika jumlah sel senobium ada 1? atau lebih, (enderung membentuk lingkaran"lingkaran yang ke arah dalam makin ke(il$ Pada setiap lingkaran berisi sel dengan jumlah yang tertentu$ Terjadi atau tidak terjadinya keteraturan ini ditentukan oleh aktor"aktor yang mempengaruhi oospora pada saat mulai membentuk koloni$ *el"sel lingkaran tepi periersering berbeda bentuknya dengan sel"sel bagian dalam dan sel perier mungkin punya satu, dua, atau tiga taju atau penonjolan prosesus- yang tidak dimiliki sel" sel bagian dalam$ 'inding sel Pediastrum mulus, berongga atau retikularis$ *el muda memiliki kloroplas parietal bentuk (akram dengan satu pirenoid$ *el tua memiliki satu kloroplas yang meluas dan mungkin memiliki lebih dari satu pirenoid$ *el dewasa mungkin memiliki satu, dua, empat, atau delapan nukleus 1# spiro-$ Perkembangbiakan aseksual dengan membentuk oospore$ *edangkan se(ara seksual dengan isogami$ Pediastrum merupakan itoplankton yang berungsi
29
sebagai makanan ikan$ 'aerah yang kaya plankton merupakan daerah perairan yang kaya ikan$ Pediastrum merupakan produser primer, yaitu sebagai penyedia bahan organi( dan oksigen bagi hewan"hewan air, seperti ikan, udang, dan serangga air$ Keberadaan produser mengundang kehadiran konsumen, predator, dan organisme lain yang membentuk ekosistem perairan Prasetyo, 195/-$ Klasiikasi %elosira granulata+ :ilum
7 .hrysophyta
Kelas
7 Ba(illario(eae
6rdo
7 .entraless
:amili
7 4it(hia(eae
enus
7 8elosira
*pesies
7 %elosira granulate
Klasiikasi Synedra sp$ :ilum
7 Ba(illariophyta
Kelas
7 :ragilariophy(eae
6rdo
7 :ragilariales
:amili
7 :ragilaria(eae
enus
7 *ynedra
*pesies
7 Synedra sp$
*ynedra banyak ditemukan di perairan tawar, seperti danau dan waduk$*ynedra termasuk kedalam itoplankton yang berkloroil dan mampu berotosintesis$ Karakteristik dari Synedra sp yaitu memiliki bentuk memanjang seperti jarum, bersel tunggal atau koloni$ Jika sel ini berkoloni, maka akan kumpul di satu titik di gumpalan lender yang dikeluarkan dari pori"pori$ Terdapat beberapa spesies yang memiliki dua tanduk pendek atau duri yang menonjol tepat di atas katup pori"pori, terdapat pula yang dapat melun(ur dengan lender yang dikeluarkan +stuti, %!1%-$ Klasiikasi %elosira granulata 'ivisi
7 6(hrophyta
Kelas
7 Ba(illariophy(eae
6rdo
7 .os(inodis(ophy(idae
:amili
7 8elosirales
30
enus
7 8elosira
*pesies
7 %elosira granulata
Karakteristik %elosira granulata sel berbentuk silinder, katup datar dan ditutupi dengan duri ke(il atau butiran$'iameter katup #"%# Qm dan ketinggian mantel adalah 9"%! Qm$ )asil ini menunjukkan bahwa kelimpahan itoplankton lebih banyak dibandingkan dengan ooplankton$ )al ini sesuai dengan pernyataan 'jumanto %!1!- bahwa kerapatan individu itoplankton dibandingkan ooplankton kira"kira #> lebih banyak$)al ini menunjukkan bahwa ooplankton mampu mengendalikan pertumbuhan itoplankton dan mampu tumbuh dengan baik$ 8enurut Wiryanto et al$ %!1%-, kelimpahan itoplankton di suatu perairan dipengaruhi oleh parameter lingkungan dan karakteristik isiologinya$ Komposisi dan kemelimpahan itoplankton, akan berubah pada berbagai tingkatan sebagai tanggapan terhadap perubahan kondisi lingkungan, baik isik, kimiawi maupun biologi$ :aktor penunjang pertumbuhan itoplankton sangat kompleks dan saling berinteraksi antara aktor isikMkimia perairan, sepertiR intensitas (ahaya, '6, stratiikasi suhu, dan ketersediaan nitrogen dan osor, sedangkan aspek biologi adalah adanya aktivitas pemangsaan oleh hewan, mortalitas alami, dan dekomposisi$ :itoplankton adalah golongan plankton yang mempunyai kloroil di dalam tubuhnya$ 'aerah hidup itoplankton adalah di lapisan yang masih dapat terkena sinar matahari$ :itoplankton dapat membuat makanannya sendiri dengan mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik melalui proses otosintesis dengan menggunakan bantuan sinar matahari +dani, %!1-$ &.
#loro(il
Berdasarkan hasil pengukuran kloroil, diketahui bahwa Waduk Penjalin merupakan perairan yang tidak produkti$ )al ini sesuai dengan penyataan )idayat et al$, %!1%- bahwa Kandungan kloroil"a pada itoplankton kurang dari 1QgAl adalah perairan yang tidak produkti, kandungan kloroil"a pada itoplankton 1"%! QgAl adalah perairan yang (ukup produkti, sedangkan kandungan kloroil"a pada itoplankton lebih dari %! QgAl adalah perairan yang produkti$ Panjang gelombang /&! nm adalah untuk koreksi terhadap kekeruhan turbiditas- karena pada panjang gelombang tersebut tidak ada penyerapan yang
31
disebabkan oleh kloroil$ Panjang gelombang ??&, ?#& dan ?! nm masing" masing adalah panjang gelombang di mana terjadi penyerapan maksimum dari kloroil"a, "b dan "( dalam aseton 9! <$ Kloroil "a mudah berubah menjadi phaeophytin dengan menambahkan asam lemah, misalnya dengan ).l 1 4, akibatnya sampel kloroil tersebut penyerapannya akan berkurang, sedangkan phaeophytin
tidak
mengalami
pengurangan
penyerapan$
Berkurangnya
penyerapan ini disebabkan lepasnya ikatan kloroil dengan atom 8g, sedangkan atom 8g bereaksi dengan ).l menjadi 8g.l %$ Kloroil adalah pigmen pemberi warna hijau pada tumbuhan, alga dan bakteri otosintetik$ *enyawa ini berperan dalam proses otosintesis tumbuhan dengan menyerap dan mengubah tenaga (ahaya matahari menjadi tenaga kimia$ 'engan proses otosintesis, terdapat tiga ungsi utama dari kloroil, yaitu memanaatkan energi matahari, memi(u iksasi .6% menjadi karbohidrat, dan menyediakan dasar energetik bagi ekosistem se(ara keseluruhan$ Karbohidrat yang dihasilkan otosintesis melalui proses anabolisme diubah menjadi protein, lemak, asam nukleat, dan molekul organik lainnya$ Tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua ma(am kloroil, yaitu kloroil"a .&&)/%6& 4#8g- yang berwarna hijau tua dan kloroil"b . &&)/!6? 4#8g- yang berwarna hijau muda$ Kloroil"a dan kloroil"b paling kuat menyerap (ahaya di bagian merah ?!!"/!! nm-, sedangkan yang paling sedikit (ahaya hijau &!!"?!! nm-$ .ahaya berwarna biru dari spektrum tersebut diserap oleh karotenoid$ Kloroil merupakan salah satu parameter yang sangat menentukan produktivitas primer di perairan$ *ebaran dan tinggi rendahnya kandungan kloroil sangat terkait dengan kondisi oseanograi suatu perairan$ Kloroil terdiri dari tiga jenis yaitu kloroil"a, b dan ($ Ketiga jenis kloroil ini sangat penting dalam proses otosintesis
tumbuhan$
Kandungan
yang
paling
dominan
dimiliki
oleh
itoplankton adalah kloroil"a$ 6leh karena itu kloroil"a dapat dijadikan sebagai salah satu indikator kesuburan perairan 8insas et al$, %!1-$ Kandungan kloroil"a itoplankton di suatu perairan dapat digunakan sebagai ukuran standing stock itoplankton yang dapat dijadikan sebagai petunjuk produktivitas primer suatu perairan$ *emakin tinggi kandungan klorooil"a itoplankton dalam suatu perairan, berarti semakin tinggi pula produktivitas perairan tersebut sehingga daya dukung terhadap komunitas penghuninya juga
32
semakin tinggi$ *ebaran kloroil"a itoplankton di suatu perairan bervariasi se(ara geograis maupun berdasarkan kedalaman perairan$ 0ariasi tersebut diakibatkan oleh perbedaan intensitas (ahaya matahari dan konsentrasi nutrien yang terdapat dalam suatu perairan$ Lasio perbandingan antara kloroil itoplankton dengan biomassa dapat dijadikan petunjuk kualitas pen(emaran- suatu perairan$ Hntuk menentukan kandungan kloroil itoplankton di suatu perairan pada saat tertentu, telah dikembangkan berbagai metode dari yang paling sederhana sampai yang (ukup kompleks$ 8etode tersebut antara lain adalah kolorimetri, spektrootometri, luorometri dan chromatography " paper kertas kromatograi- Liyono et al$, %!!?-$ 8etode kolorimetri adalah metode pengukuran kloroil itoplankton di laut yang pertama kali diperkenalkan$ 8eode ini sederhana dan tidak memerlukan biaya mahal, namun memiliki kelemahan karena pengukuran untuk menentukan kesamaan warna antara larutan ekstrak kloroil dengan larutan standar dilakukan se(ara visual$ Pengukuran dengan metode ini kurang akurat karena hasilnya sangat ditentukan oleh subyektivitas si pengamat dan nilai yang dihasilkan belum memiliki satuan absolut$ Krey pada tahun 19&5 melakukan modiikasi untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat dengan alat yang disebut !ulfrich photometer dan lectrical colorimeter $ Walau demikian nilai yang dihasilkan masih menggunakan satuan )PPH #arvey !lant !igment )nit - belum memiliki satuan absolut Liyono, %!!?-$ 8etode spektrootometri memiliki kelebihan dibandingkan dengan metode kolorimetri karena pengukuran sudah menggunakan alat spektrootometer-$ 8etode ini sudah menggunakan satuan absolut yaitu mgAm atau QgA3$ )asil pengukuran lebih akurat, dapat menentukan jenis"jenis kloroil kloroil"a, "b, "( 1, dan "(%-, dan telah memiliki
satuan absolut$ Kelemahan dari metode
spektrootometri adalah sensitivitas alat spektrootometer- rendah sehingga dalam proses penyaringan memerlukan volume air yang besar$ *elain hal tersebut, metode spektrootometri tidak dapat membedakan antara kloroil dengan hasil dekomposisinya sehingga hasil pengukuran lebih tinggi dari nilai yang sebenarnya$ Prinsip metode untuk pengukuran kloroil se(ara spektrootometri didasarkan pada penyerapan maksimum oleh ekstrak kloroil dalam a(eton di daerah spektrum merah panjang gelombang ?!M??& nm-$ 8etode kertas 33
kromatograi dapat menentukan jenis"jenis pigmen pada itoplankton se(ara lebih teliti, tetapi metode ini tidak dimaksudkan untuk pengukuran rutin di laut karena metode ini memerlukan tempat yang stabil$ 8etode kertas kromatograi dimaksudkan untuk mempelajari pigmen"pigmen itoplankton dalam keadaan khusus, misalnya penelitian isiologis blooming itoplankton yang dilakukan in situ Liyono, %!!?-$ 8etode luorometri banyak memiliki kelebihan dibandingkan metode" metode lainnya, yaitu proses penyaringan berlangsung lebih (epat hanya memerlukan (ontoh air sebanyak !,1M!,& liter$ 8etode luorometri memiliki kepekaan
yang
tinggi
dan dapat
membedakan
antara
kloroil
dengan
dekomposisinya$ Hntuk kepekaan yang sama, pengukuran kloroil itoplankton dengan metode luorometri memerlukan jumlah volume (ontoh air yang disaring lebih sedikit daripada metode spektrootometri$ Besarnya jumlah (ontoh air yang disaring sangat bervariasi untuk setiap jenis perairan$ Pada perairan oseanik laut lepas- maupun perairan neritik dekat pantai-, proses penyaringan (ontoh air berkisar antara !,1M!,& liter untuk pengukuran dengan metode luorometri$ Pengukuran dengan metode spektrootometri memerlukan jumlah (ontoh air berkisar 1M% liter untuk perairan neritik dan &M1! liter untuk perairan oseanik Liyono, %!!?-$ Perairan oseanik pada umumnya kandungan itoplankton relati lebih rendah daripada perairan neritik pantai-, hal ini terkait dengan ketersedian nutrien di perairan oseanik relati lebih rendah daripada perairan pantai$ Lendahnya kandungan itoplankton pada perairan oseanik tersebut berakibat pada proses penyaringan (ontoh air berlangsung lambat karena memerlukan jumlah volume (ontoh air yang besar$ Pada perairan pantai, itoplankton dapat tumbuh dan berkembang dengan pesat karena adanya suplai nutrien se(ara langsung melalui aliran sungai run-off - yang bermuara di sekitar perairan tersebut$ Tingginya kandungan itoplankton di perairan pantai berakibat pada proses penyaringan untuk pengukuran kandungan kloroil itoplankton berlangsung lebih (epat karena hanya memerlukan jumlah volume (ontoh air relati lebih sedikit daripada perairan oseanik )idayat et al$, %!1%-$ Konsentrasi kloroil"a suatu perairan sangat ditentukan oleh intensitas (ahaya dan keberadaan nutrien$ Perairan laut tropis pada umumnya memiliki
34
kandungan kloroil"a rendah karena keterbatasan nutrien dan pemanasan permukaan perairan yang hampir berlangsung disepanjang tahun$ *elanjutnya, bahwa berdasarkan pola persebaran kloroil"a di beberapa bagian perairan dijumpai kosentrasinya yang (ukup tinggi$ )al ini disebabkan karena terjadinya pengkayaan nutrien pada lapisan permukaan perairan melalui berbagai proses pengaliran massa air, diantaranya per(ampuran vertikal massa air serta pola pergerakkan massa air, yang menyebabkan massa air kaya nutrien dari perairan yang ada disekitarnya, sehingga diperkirakan jumlah kloroil"a (ukup tinggi 4ababan et al$, %!!9-$ .ahaya merupakan salah satu aktor yang yang menentukan distribusi kloroil"a di perairan$ Tingginya kandungan kloroil"a pada musim timur dan barat juga
diduga
karena
ba(illariophy(eae$
tingginya
8eningkatnya
komposisi
itoplankton
kandungan
kloroil"a
yaitu
dari
kelas
disebabkan
oleh
meningkatnya kelimpahan itoplankton$ *uhu dan tingkat ke(erahan suatu perairan mempengaruhi kandungan kloroil$ *emakin rendah suhu, semakin sedikit kandungan kloroil dan suhu optimal untuk pertumbuhan tumbuhan air adalah %?o"!o.$ Produktivitas primer suatu perairan dibatasi oleh osor, sedangkan kekurangan nitrogen pada plankton dapat dipenuhi karena adanya iksasi nitrogen 8insas et al$, %!1-$ *uplai nutrien menyebabkan suburnya perairan tersebut yang pada akhirnya akan bermanaat bagi itoplankton untuk melakukan aktivitas otosintesis$ Proses geoisik sangat mempengaruhi masuknya nutrien dari darat melalui aliran sungai yang menyebabkan bervariasinya kandungan nutrien osat, nitrat, nitrit dan silikat- di laut$ +ktivitas otosintesis sangat dipengaruhi oleh kandungan nutrien di dalam perairan terutama osat, nitrat dan silikat sebagai makronutrien dan nutrien"nutrien lain dalam jumlah yang relati ke(il mikronutrien- antara lain :e, 8n, .u, On, B, 4a, 8o, .l, dan .o Liyono et al$, %!!?-$
I8.
#E%IMPULAN DAN %ARAN A. #e!im*ulan Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan 7
35
.(
Pengukuran parameter isika perairan berupa suhu, penetrasi (ahaya, padatan tersuspensi atau T** Total Suspended Solid -, T'* Total Desolved Solid -, dan kedalaman, dan pengukuran kimia yang meliputi derajat keasaman p)-, oksigen terlarut 6%-, karbondioksida bebas .6 %-, B6' Biological Oxygen Demand -, .6' Chemical Oxygen Demand -, osat terlarut, dan nitrat serta
pengukuran parameter biologi perairan yang meliputi plankton dan kloroil$ /( Kualitas perairan parameter isika dan kimia Waduk Penjalin Kabupaten Brebes masih terbilang baik dilihat dari parameter isika, kimia dan biologi 0(
yang didapatkan$ Jenis dan kelimpahan plankton Waduk Penjalin Kabupaten Brebes yaitu Staurastrum sp$, Staurastrum tetracerum, Staurastrum dejectum, !ediastrum sp$, !ediastrum gracillimum, #omalo$oon vermiculare, *arva mana affinis, %elosira granulata, Sagita macrophale, dan Sinedra alna( B. %aran
*aran yang dapat diberikan dalam praktikum adalah sebaiknya saat persiapan dan pembagian alat lebih dijelaskan lagi alat apa saja yang diperlukan agar tidak terjadi kekurangan alat saat melakukan praktikum, sebaiknya praktikan lebih diingatkan lagi agar berhati"hati dalam membawa alat dan bahan kimia yang digunakan untuk praktikum agar tidak terjadi kerusakan pada alat yang digunakan dan ke(elakaan kerja yang dapat merugikan berbagai pihak$
DATAR REEREN%I
+dani, 4$ $, 8a> L$ 8$, ;gnatius B$ )$ %!1$ Kesuburan Perairan 'itinjau 'ari Kandungan Kloroil"+ :itoplankton7 *tudi Kasus 'i *ungai Wedung, 'emak$ Diponegoro 1ournal Of %auares, 0ol$ % #-7 5"#&$
36
+kpor, 6$ B$ 8u(hie, 8$ %!1$ nvironmental and publi( health impli(ations o wastewater 2uality$ 2frican 1ournal of Biotechnology, 1!1-7 %/9" %5/$ +meliawati$ %!!$ %anajemen 3ualitas 2ir )ntuk Budidaya !erikanan$ Hniversitas Brawijaya, 8alang$ +smawi, *$ 195$ !emeliharaan 4kan dalam 3aramba$ ramedia, Jakarta$ +stuti, L$ P$, ;manto, P$ T$, *umiarsa, $ *$ %!1%$ Kelimpahan Beberapa Jenis 8ikroalga 'iatom 'i Perairan Pulau umilamo"8agaliho, )almahera Htara$ 1urnal 4lmu dan Teknologi 3elautan Tropis, #1-79/"1!?$ +y, 8$ Kisi 6$ %!1%$ 8odeling o 'issolved 6>ygen .on(entration Hsing 'ierent 4eural 4etwork Te(hni2ues in :oundation .reek, l Paso .ounty, .olorado$ Journal o nvironmental ngineering, '6;7 1!$1!?1A +*.-$19#"/5/!$!!!!&117 ?"??%$ Bahri +ndi :aial$ %!!?$ 2nalisis 3andungan 'itrat dan 5osfat pada sedimen mangrove yang termanfaatkan di 3ecamatan %allusetasi 3abupaten Barru$ *tudi Kasus Pemanaatan kosistem 8angrove Wilayah Pesisir 6leh 8asyarakat 'i 'esa Bulu(indea Ke(amatan Bungoro Kabupaten Pangkep$ +sosiasi Konservator 3ingkungan, 8akass ar$ Barbosa, +$ B$, 'ominingues L$ B alvao )$ 8$ %!1!$ nvironmental :or(ing o Phytoplankton in a 8editerranean stuary uadiana stuary, *outh" western ;beria-7 + 'e(adal *tudy o +nthropogeni( and .limati( ;nluen(es$ 1ournal stuaries and Coasts, '6; 7 %#"#1$ Barus, Ternala +le>ander$ %!!%$ !engantar *imnologi$ Hniversitas *umatra Htara, *umatra Htara$ Boyd$ * 1955$ 4llustration of the 5resh6ater !lankton of 1apan$ )oikusha Publishing, .o$ 3td, Japan$ Brotowidjoyo, 8$ '$, '$ Tribawono, dan $ 8ulbyantoro$ 199&$ !engantar *ingkungan dan Budidaya 2ir $ 3iberty, Sogyakarta$ .holik, :$, +rtaty, dan +riudin$ 195?$ !engelolaan 3ualitas 2ir 3olam$ 'irektorat Jenderal Perikanan, Jakarta$ 'awes, .$ J$ 1951$ %arine Botany( 4ew Sork7 + Willey ;nters(ien(e$ 'jumanto$ %!1!$ *ebaran *pasial Plankton 'i Perairan Bawean$ 1urnal !erikanan, 1%1-7 #"#9$ )a2ue, +$, Winardi, '$ 4$, Wiharyanto, 6$ %!1!$ 2nalisis !enentuan Status %utu 2ir dengan %enggunakan %etode 4ndeks!encemaran 74p& pada %usim !enghujan dan %usim 3emarau$ Teknik 3ingkungan, Hndip, *emarang$
37
)aslam, *, 8$ 199&$ 8iver !ollution an cological !erspective$ Belhaven Press, 3ondon$ )idayat, L$, 3$ 0iruly, dan '$ +iah$ %!1%$ Kajian Kandungan Kloroil"a pada :itoplankton terhadap Parameter Kualitas +ir di Teluk Tanjungpinang Kepulauan Liau$ :akultas ;lmu Kelautan dan Perikanan, Hniversitas 8aritim Laja +li )aji$ Kramadibrata, ;$ 199?$ kologi #e6an$ ;TB, Bandung$ 3ee, .$ '$, *$ B$ Wang, .$ 3$ .on$ 19/5$ Benthic %acroinvertebrates and 5ish as Biologycal 4ndicators of 9ater :uality 6ith 8eference to Community Diversity 4ndex$ Water Pollution .ontrol in 'eveloping .ountries +sians$ ;nsert Te(h$ Bangkok$ 8argano$ %!!/$ %odel !engendalian !encemaran !erairan di Danau %aninjau Sumatera Barat( Kampus ;PB7 Bogor 8insas, *$, ;$ J$ Oakaria, J$ 4urdin$ %!1$ Komposisi dan Kandungan Kloroil"a :itoplankton pada 8usim Timur dan Barat di stuari *ungai Peniti, Kalimantan Barat$ Dalam Prosiding *emirata :8;P+ Hniversitas 3ampung$ 51"5?$ 4ababan, B$, '$ Oulkarnaen, J$ 3$ aol$ %!!9$ 0ariabilitas Konsentrasi Klorol" a di Perairan Htara *umbawa Berdasarkan 'ata *atelit *eaWi:*$ 1urnal 4lmu dan Teknologi 3elautan Tropis$ 1%-7/%"5$ 4ybakken, J$ W$ 1955$ Biologi *aut Suatu !endekatan kologi$ ramedia, Jakarta$ 6dum, $ P$ 199$ Dasar-dasar kologi(Terjemahan 7 *amingan, T$ adjah 8ada Hniversity Press, Sogyakarta$ Peraturan Pemerintah Lepublik ;ndonesia 4omor 5%$ %!!1$ Pengelolaan Kualitas +ir dan Pengendalian Pen(emaran +ir$ Prasetyo, T$ ;$ 19?/$ Beberapa ;enus 2lga 2ir Ta6ar $ H8PL**, 8alang$ Pujiastuti, P$ %!!9$ Deteksi Dini Dampak Berantai Budidaya 4kan 312 Terhadap 'ilai %anfaat 9;% $, :akultas Teknik Hniversitas *etia Budi, *urakarta$ Pujiastuti, P$, B$ ;smail dan Pranoto$ %!1$ Kualitas dan Beban Pen(emaran Perairan Waduk ajah 8ungkur$ 1urnal kosains, &1-7 &9"/&$ Purwati, $, +ndri, *$, )aniah$ %!1!$ 2nalisis !erbandingan 5luktuasi !erubahan
38