HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum kimia dasar lanjut yang berjudul “Pembuatan dan Sifat Koloid” disusun oleh Nama
: Rabianti
Nim
: 11!1"###$
Kelompok
: %% &dua'
Kelas
: Kimia sains
Setelah diperiksa dan dikonsultasikan oleh asisten dan koordinator asisten maka laporan ini diterima
(akassar) Koordinator asisten
(ei *#1$
+sisten
(uhammad %,bal -idayat Nim. 1!1"""1##/
(uhammad %,bal -idayat Nim. 1!1"""1##/ 1!1"""1##/
0iketahui 0osen penanggung jaab
0rs.-.(uh.yunus (.si Nip. 12$1*!1 12/2#! 1#13
+. 4505L P6R789++N Pembuatan 0an Sifat Koloid 9. 545+N P6R789++N (ahasisa mempelajari ;ara pembuatan dan sifat
at<>at seperti kanji) gelatin dan putihtelur sangat lambat atau sama sekali tidak berdifusi. %a menetukan aktu difusi relati?e untuk berbagi >at yaitu -7l) 1@ Na7l) *)!@ sukrosa)3: putih telur) ")2. 8leh karena itu >at yang berdifusi) biasanya berbentuk Kristal dalam keadaan padat. =raham menyebutkan kristaloid. Sedangkan >atA>at yang sukar berdifusi disebutnya koloid &bahasa yunani: kalla sama dengan diartikan sebagai pelekat atau lem' &+;hmad) *##1: *#!'. Koloid adalah ;ampuran dari dua >at atau lebih yang salah satu fasanya tersuspensi sebagai sejumlah besar partikel yang sangat ke;il dalam fas kedua >at yang terdispersi dan melindungi penyangganya dapat berupah kombinasi gas ;airan atau padatan. 7ontoh koloid antara lain semprotan aerosol&;airan tersuspensi dalam gas asap partikel padatan dalam udara)susu &tetesan ke;ilminyak dan padatan dalam air') mayones &tetesan ke;il dalam minyak') dan ;at &partikel pigmen padatan dalam minyak untuk ;at berdasar
−4
10
mm dapat
diamati dengan mikroskop opti; sedangkan dengan mikroskop ele;tron dapat dideteksi partikel yang berdiameter
−6 10
mm. partikel ini dapat merupakan
molekul tunggal yang sangat besar &makromolekul' atau dapat merupakan aggregate molekul yang ke;il) atam atau ion &+;hmad) *##1 : *#!<*#"'. 9erdasarkan ukuran partikel dan kestabilan dalam system ;ampuarnnya dengan pelarut) maka system disperse dapat dibedakan menjadi tiga ma;am yaitu
suspense) koloid dan larutan sejati. Suspense adalah system ;ampuran yang tidak saling ber;ampur se;ara homogen sehingga dapat dibedahkan se;ara jelas komponen
dengan penyusun
dari larutan &im 0osen)*#1$: 2'. Suspensi koloid dan larutan sejati dapat dibedakan dari diameter partikelnya yaitu: suspense berdiameter lebih besar dari 1#<1m) koloid berdiameter antara 1#<3m dan 1#<2m) dan larutan sejati berdiameter molekul atau ion kurang dari 1#<2m. partikel koloid dapat merupakan aggregate molekul ke;il) atom atau ion. Larutan sabun yang en;er adalah larutan sejati) sedangkan larutan sabun pekat adalah koloid. Kumpulan molekul atom atau ion dalam system koloid disebut misel &+;hmad) *##1: *#!<*#"'. Pembuatan koloid ada dua yaitu ;ara kondensasi dan ;ara dispersi. Pada ;ara kondensasi) molekul
(
) yang diperoleh
Fe OH
3
dengan ;ara menambahkan bebrapa ml larutan 9esi &%%%' Klorida jenuh dalam air mendidih &im 0osen) *#1$: 1#'. 7ara disperse ada tiga antara lain disperse mekanik adalah partikel besar bergesur menjadi partikel koloid dengan penggilingan koloid. 0isperse elektrolitik adalah sol platina) emas atau perak dibuat denagn ;ara men;elupkan dua kaat kedalam air dan diberikan potensial tinggi. Suhu yang tinngi menyebabkan uang logam mengkondensasi dan membentuk partikel koloid. Peptisasi adalah partikel kasar diubah menjadi partikel koloid dengan penambahan >at seperti air atau yang lain disebut >at untuk peptisasi &+;hmad) *##1: *#$'. Pembuatan koloid Renium Sn dilakukan) untuk digunakan sebagai senyaa terapi. 6misi beta yang dipan;arkan serta bentuknya yang berupah koloid) memungkinkan senyaa ini dapat digunakan sebagai radio koloid sino?ektomi. Radio koloid sinok?etomi yang pertama dibuat adalah koloid +u)
dan senyaa ini telah diselidiki terus selama beberapa tahun. Kelemahan koloid +u adalah adanya edisi gamma sebesar "11 ke? &Cunilda) *##3: "/'. Sifat koloid ada beberapa yaitu sifat #ptik adalah partikel koloid dapat menghamburkan ;ahaya. Suatu berkas ;ahaya apabila dileatkan dalam larutan koloid) amaka berkas ;ahaya tadi akan dilihat. Sedangkan jika berkas ;ahaya dileatkan dalam larutan sejati) maka berkas ;ahaya tidak akan kelihatan. Peristia tersebut ditemukan oleh yndall pada tahun 1/$2) sehingga peristia ini dinamakan efek yndall &Partana) dkk. *##!: "!'. Pembauran ;ahaya ini ternyata disebabkan oleh terpantulnya ;ahaya oleh partikelig >ag se;ara tidak teratur atau a;ak' &Partana) dkk. *##!: "!'. Partikel yang tersuspensi berada dalam keadaan gerak tetap disebut gerak bron)
berdasarkan
nama
Robert
9ron)
botaniaan
Skotlandia
yang
menggunakan mikroskop untuk mengamati gerakan partikel tepung sari dalam air. =erak 9ron adalah akibat dan ko;okan a;ak tetapi pada partikel oleh molekul pelarut. Pada tahun 12# +lbert 6insten menunjukkan bagaimana gerak partikel 9ron dapat diberikan pada tingkat mikroskopik &8Btoby) *##1: 132'. Permukaan partikel koloid mempunyai muatan disebabkan oleh pengionan penyerupan muatan. 5ntuk mengimbangi muatan ini terjadi penariaka muatan berlaanan dari larutan sehingga suatu partikel koloid bermuatan mempunyai lapisan rangkap listrik. 6lektroforesis yaitu gerak partikel koloid bermuatan oleh pengaruh medan listrik. 6lektosmotik yaitu gerak partikel koloid bermuatan melalui memnbran semipermeabel oleh pengaruh medan l@istrik. Potensial aliran
yaitu partikel koloid dipaksa bergerak melalui pori membran & kebalikan dari elektroosmotik'. Potensial sedimentasi yaitu terjadi perbedaan potensial antara bagian atas dan bagian baah dimana suatu koloid yang dapat bermuatan mengendap &+;hmad) *##1: *#2'. 6mulsi adalah dispersi koloid >at ;air dalam >at ;air lain yang tidak ber;ampur. Koloid ini dapat dibuat dengan mengaduk ;a mpuran dua >at ;air) agar stabil perlu diberikan kedalamannya emulgator) seperi ma;amatnya sendiri dan juga emulgator yang dipakai. Sabunat ;air yang ada akan diserap oleh >at padatnya. 8leh karena proses ini disebut gelasi dan >at yang terjadi adalah gel. =el dapat dibuat dengan tiga ;ara yaitu pendinginan) metatase) dan perubahan pelarut. =el ada yang bersifat elasti; dan non elasti;. Pada dehidrasi gel elasti; dan penambahan kembali air) dapat terbentuk gel kembali. =el elasti; yang sebagian didehidrasi
dapat menyerp pelarut) dan bila pelarut) dan bila pelarut tersebut diserap banyak terjadi penggelembungan &Sukardjo) 12/2: *11<*1*'. Pembuatan gel dengan barisan Na< 7(7 bertujuan untuk memperoleh gel yang bersifat jernih) bersifat netral dan memiliki daya pengikat >at aktif yang kuat karena Na<7(7 merupakan polimer yang berasal dari turunan selulosa yang akan ;epat mengembang dalam air panas dan membentuk ;ampuran jernih
yang
bersifat netral. Pada pembuatan gel ditambahkan gliserin dan propilengkikot. =liserin dan dan propilengkikot bekerja sebagai humektan dan daya sebar sediaan juga melindungi dari kemudian menjadi kering & +ppono) dkk. *#1": */*'. Sol liofil biasanya lebih stabil terhadap elektrolit. 8leh karena itu suatu sol hidrofil seperti gelatin dan lem +rab biasanya digunakan untuk men;ega atau memperlambat pengendapan suatu sol Penggunaan ini disebut protesi
hidrosop jika ditambah elektrolit.
dan glatin disebut koloid pelindung. Koloid
pelindung membentuk lapisan yang meliputi partikel koloid sehingga koloid terlindungi dari elektrolit &+;hamad) *##1: *1#'. +dsorpsi adalah suatu proses pemisahan bahan dari ;ampuran gas atau ;air) bahan dari ;ampuran gas atau bahan yang harus dipisahkan ditarik oleh permukaan sorben padat dan diikat oleh gaya
dengan tingkat yang
berbedah
pada adsopsi mempunyai beberapa penerapan dalam
menghilangkan fosfat dengan timah &%D' hidroksida &Pb &8-' " dengan hadirnya asam nitrat dan dalam pembentukan >at arna yang tak larut dari hidroksida logam koloidal dan >at<>at pearna yang larut pada masing
;oklat. Eat yang dapat diadsorpsi oleh >at padat dapat berupah gas) ;airan atau padatan yang akan diadsorpsi &+;hmad) *##1: *1#'. +bsopsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu ;ampuran gas dengan ;ar peningkatan bahan tersebut pada permukaan bahan tersebut pada permukaan sorben ;air yang diiukti dengan pelarutan. Ke;epatan absopsi merupakan ukuran perpindahan massa antara fasa gas dan fasa ;air. +bsorben adalah ;airan yang dapat melarutkan bahan yang akan diadsorpsi pada permukaan) baik se;ara fisik ataupun dengan reaksi kimia & 9ernas;oni) 122: *#2<*#1'.
0. +L+ 0+N 9+-+N 1. +lat a. =elas kimia 1## ml &! buah' b. =elas kimia *# ml &1 buah' ;. 7aing penguap &1 buah' d. Pembakar spiritus &1 buah' e. Kaki tiga F kasa asbes &1 buah' f. =elas ukur 1# ml &* buah' g. Labu 6rlenmeyer 1## ml &1 buah' h. abung reaksi &" buah' i. Rak tabung reaksi &1 buah' j. Pengaduk &1 buah' k. 7orong biasa &1 buah' l. 9otol semprot &1 buah' m. Lumping dan alu &1 buah' n. Korek gas &1 buah' o. Sendok &1 buah' p. Pipet tetes &1# buah' ,. Stopat;h &1 buah' r. Lap kasar &1 buah' s. Lap halus &1 buah' *. 9ahan a. Larutan 9esi &%%%' Klorida jenuh &Ge7l!' b. Larutan Perak Nitrat en;er &+gN8!' ;. Larutan Natrium Klorida en;er &Na7l' d. Larutan +sam Nitrat en;er &-N8!' e. Larutan Kalsium +setat & &7-!788'* 7a' f. Larutan %od &%*' g. 9en>ene &7$-$' h. 6tanol 2H &7*-8-' i. epung kanji & +milum' j. +ir sabun &Natrium 8leat' k. =ula pasir kotor
l. Norit m. Kertas saring 6. PR8S605R K64+ 1. Pembuatan koloid Ge&8-'! a. 0i panaskan air sebanyak * ml sampai mendidih b. 0i tambahkan setetes demi setetes larutan Ge7l! jenuh) sambil diaduk menjad merah *. Koagulasi a. 0imasukkan air sebanyak ml kedalam dua gelas kimia # ml b. (asingene dengan air &-*8' 1' 0imasukkan 1 ml ben>ene dalam tabung reaksi)) *' 0itambahkan 1# ml a,uades lalu diko;ok dengan keras !' 0iletakkan dirak tabung reaksi dan diperhatikan aktu yang diperluhkan untuk pemisahan kedua >at tersebut menjadi dua lapisan kembali b. Pen;ampuran antara natrium oleat 1' 0itambahkan dua tetes larutan natrium oleat dari >at a *' 0iko;ok dengan kuat !' 0iletakkan tabung reaksi pad rak tabung selama 1#<1 menit . Pembuatan gel a. 0imasukkan 1) ml larutan kalsium asetat jenuh kedalam tabung reaksi b. 0imasukkan /) ml larutan etanol 2H kedalam tabung reaksi yang lain ;. 0i;ampurkan kedua larutan se;ara bersamaan kedalam adah gelas dengan segera d. 0imasukkan sedikit gel yang terbentuk kedalam ;aan penguap lalu ;aan penguap dipanaskan $. +dsopsi
a. 0ilarutkan satu sendok gula gulah pasir merah kedalam 1# ml air dalam gelas kimia b. 0itambahkan setenga sendok norit kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi ;. abung reaksi diletakkan dalam gelas kimia yang berisih air panas d. abung diko;ok berkali
Langka per;obaan Pembuatan koloid Ge&8-' ! -*8 mendidih I ! tetes Ge7l! Koagulasi a. * ml -*8 I 1 ml +gN8! I1 ml Na7l
I
ml
!
I
ml
-N8! en;er
&dipanaskan' 0isperse a. 1 sendok the amilum I 1# ml - *8 &disaring' b. 1 sendok the amilum &digerus' I 1#
"
ml -*8 &disaring' ;. Giltrate b I ! tetes larutan iod 6mulsi a. 1 ml ben>ene I 1# ml - *8 &diko;ok'
$
;oklat erbentuk
koloid
pada
-N8! en;er aktu $ menit
&didiamkan' b. * ml - *8 I 1 ml +gN8 ! I 1 ml Na7l
-asil pengamatan Larutan berarna merah
erbentu
koloid
pada
aktu ! menit
Larutan bening Larutan keruh Larutan ungu gelap
erbentuk * lapisan &* detik'
b. 7ampuran di a I 1 tetes larutan
Kedua >at tidak terpisa &1
natrium oleat &diko;ok' Pembuatan gel 1) ml kaisium asetat I /) ml etanol
menit' idak terbentuk gel
2H &di ;ampur' +dsorpsi 1# ml - *8 I 1 sendok gula pasir kotor I1F* sendok noritI dimasukkan dalam air panas &diko;ok' selama 1# menit
Larutan hitam bening
disaring =. P6(9+-+S+N 1. Pembuatan koloid Ge&8-'! Koloid adalah suatu bentuk ;ampuran yang keadaan terletak antara larutan kasar.(eskipun se;ara makrokopis koloid tampak homogen) tetapi koloid digolongkan kedalam ;ampuran heterogen. 7ampuran koloid pada umumnya bersifat stabil dan tidak dapat disaring. 5kuran partikel koloid terletak antara 1 nm<1## nm. System koloid terdiri dari dua bagian yaitu fasa terdispersi& yakni partikel
!-7l&a,' I Ge&8-'! &koloid'
Pada reaksi menandakan terbentuknya sol Ge&8-' ! dengan adanya perubahan arna menjadi merah ;oklat pada saat penambahan Ge7l !. *. Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid.
Pada per;obaan ini
dilakukan dengan memasukkan air kedalam gelas kimia pertama dan kedua) kemudian
masing
gelas
kimia
ditambahkan
larutan
+gN8 !.
Penambahan +gN8! adalah sebagai pembentuk endapan dari partikel koloid) kemudian ditambahkan Na7l fungsinya pada penambahan Na7l adala untuk perubahan arna) Gungsi dari Na7l di sini sebagai lapisan sekunder dan membentuk gumpalan J gumpalan ketika bereaksi dengan +gN8 ! sehingga NaI berikatan dengan N8!< menjadi NaN8! yang melekat pada +gN8 !) setelah itu ditambahkan -N8! en;er yang berfungsi untuk -N8 ! adalah untuk memper;epat
terjadinya
reaksi
&katalis'.berdasarkan
dari perbandingan
ke;epatan koagulasi dengan proses dipanaskan lebih ;epat terbentuk koloid dibandingkan dengan gelas kimia yang didiamkan) karena dipengaruhi oleh pemanasan. !. 0ispersi 0isperse adalah partikelat ;air lain atau ;ampuran partikel< partikel suatu >at ;air &fase terdispersi' dengan >at ;air lainnya &fase pendispersi'. Pada per;obaan ini a,uades di;ampur dengan ben>ene) larutan tersebur tidak ter;ampur meski sudah diko;ok keras dikarenakan a,uades bersifat polar sedangkan ben>ene bersifat non polar) sehingga terbentuk dua
lapisan dimana a,uades terletak pada bagian baah karena dipengaruhi oleh massa jenisnya dan ben>ene terletak pada bagian atas. 0imana massa jenis air 1 gF;m dan massa jenis ben>ene #)/2 gF;m. Selanjutnya dilakukan penambahan air sabun &natrium oleat' pada larutan antara a,uades dan ben>ene. Larutan ben>ene dengan natrium oleat ;epat ter;ampur disebabkan sifat semipolar. Gungsi natrium oleat adalah memper;epat pemisahan antara a,uades dan ben>ena. 9erdasarkan hasil pengamatan pada saat a,uades dan ben>ene di;ampur hanya membutuhaka * detik untuk terbentuk dua lapisan) sedangkan pada ;ampuran yang tadi ditambahkan natrium oleat sampai menit ke 1 larutan antara ben>ene tidak dapar terpisah. . Pembuatan gel =el adalah koloid yang setenga kaku &antara padat dan ;air'. Pada per;obaan
ini
dimasukkan
larutan
kalsium
asetat)
penambahan
ini
berfungsi)sebagai bahan pengental terhadap etanol sehingga membentuk gel karna kalsium asetat itu sukar larut dalam al;ohol. Pada pen;ampuran antara larutan kalsium asetat jenuh dengan etanol akan menghasilkan gel yang pekat) dimana kalsium asetat sukar larut dalam etanol) tetapi mudah larut dalam air) oleh karena itu pen;ampuran ini harus dilakukan dengan bersamaan karena etanol mudah menguap)kemudian setelah terbentuk gel masukkan kedalam ;aang penguap lalu dibakar. Sa;ara teori pen;ampuran antara larutan kasium asetat dengan etanol akan terbentuk gel. api pada saat per;obaan ini kami belum menyelesaikan per;obaan ini hingga tidak menghasilkan gel) di karenakan kesalahan dalam pen;ampuran antara kalsium dengan etanol yang tidak bersamaan) maka tidak terbentuk gel. $. +dsorpsi +dsorpsi adalah proses penyerapan dipermukaan partikel koloid.pada per;obaan ini dilakukan dengan membuat ;ampuran gula dan air. Eat yang terlarut &gula' tidak tampak lagi dan tersebar menjadi partikel
Norit berfungsi untuk menyerap kotoran pada larutan. Setelah itu kemudian diko;ok dan dipanaskan dalam air mendidih. Pemanasan bertujuan untuk menggumpalkan partikel norit dengan partikel gula dalam air. Larutan gula yang semula berarna hitam pekat) setelah disaring arnanya menjadi hitam bening) hal ini dikarenakan norit berfungsi mengikat gula sehingga molekul noritF karbon aktif dan gula membentuk molekul yang lebih besar dan terbentuklah endapan. +kibatnya ketika disaring larutan menjadi hitam bening dari larutan hitam pekat) karena endapan norit ditambahkan gula tersaring oleh kertas saring. -. K6S%(P5L+N 1. Penbuatan koloid ada dua ;ara yaitu ;ara kondensai dan ;ara disperse) dimana pada per;obaan ini ;ara yang digunakan adalah ;ara kondensai) adalah molekul
dimana
dalam
membandingkan ke;epatan koagulasi dilakukan dengan ;ara didiamkan dan dipanaskan) kemudian dibandingkan hasil dari proses yang dipanaskan lebih ;epat terbentuk koloid dibanding dengan ; ar didiamkan. !. 0isperse adalah partikelat ;air didespersikan pada >at ;air yang lain &tidak saling melarutkan'. Pada per;obaan ini pen;ampuran antara ben>ena dengan air yang tidak dapat ter;amput dikarenakan dengan sifat kepolarannya. . Pembuatan gel) gel adalah koloid yang setengah kaku &antara padat dan ;air'. Pen;ampuran antara kalsium asetat jenuh dengan etanol akan membentuk gel apabila pen;ampuran se;ara bersamaan) karena etanol larutan yang ;epat menguap. $. +dsorpsi adalah proses penyerapan dipermukaan partikel koloid. 0imana larutan gula kotor yang semula berarna hitam pekat di;ampur dengan
norit kemudian disaring arnamya menjadi hitam bening dikarenakan norit berfungsi mengikat molekul gula dan norit membentukk molekul besar sehingga terbentuk endapan. %. S+R+N 1. 5ntuk laboran) saya mengharapkan alat yang tidak dibatasi karena itu mengganggu pada praktikan dalam melakukan per;obaan *. 5ntuk asisten) dikarenakan pada aktu pratikum tidak hadir sehingga pratikan tidak dapa mengatur aktu antara perobaan satu dengan yang lain dan bertanya !. 5ntuk praktikan) sebelum melakukan pratikum harus mengetahui prosedur kerja dengan baik sehingga tidak kerepotan
DAFTAR PUSTAKA
+;hmad) -iskia) *##1. Penuntun Belajar Kimia Dasar Kimia Larutan. 4akarta: P 7itra +ditia 9akti +ppono) Paulina) dan -amidah. *#1".5ji 6fekti?itas Sediaan =el 6kstratk 6tanol 0aun 4ambuh 9iji &psidium =uajaya Linn' erhadap Penyembuhan Luka erhinfeksi 9akteri Staphylo;o;us +ureus Pada Kelin;i &8rytologus 7uni;ulus'.%ndonesia:
Pharcamon
Jurnal
Ilmiah
Farmasi)Dol.!.No.!)%SSN *!#*<*"2! 9ernas;oni)122. Teknologi Kimia. 4akarta: P Pradnya Paramita 8Botoby)0a?id )=illis)dan Norman) *##1. Prinsip-Prinsip Kimia Modern Edisi Keempat Jilid . 4akarta: 6rlangga Partana) dkk. *##!. !ommon Te"k Book Edisi #e$isi Kimia Dasar % . 4akarta: 4%7+ Sukardjo) 1223. Kimia Fisika. 4akarta: P Reneka 7ipta S?ehla)1232. &ogel Buku Teks 'nalisis 'norganik Kualitati( Makro dan )emimikro Edisi Kelima. 4akarta: P Kaliman (edia Pustaka
im 0osen Kimia 0asar) *#1$. Kimia Dasar Lanjut. (akassar: 4urusan Kimia G(%P+ 5ni?ersitas Negeri (akassar Culianti) dkk. *##/.Pengaruh Gormulasi 6mulsi erhadap -asil 6nkapsulasi Nanopartikel (agnetik Ge!8" 0engan Poly &La;ti; +;id'. %ndonesia: Jurnal )ains Materi Indonesia) %SSN 1"11<1/2/