BAB l PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kation golongan lll, Fe 2+, Fe3+, Al3+, Cr 3+, Cr 6+, Ni2+, Cu2+, Mn2+,dan Mn7+, Zn2+. Reagensia golongan H 2S (gas/laruan air jenuh) dengan adanya ammonia dan ammonium klorida aaularuan ammonium sulfida. Reaksi golongan lll yaitu endapan dengan berbaga iwarna FeS (hitam), Al (OH) 3 (Putih), Cr (OH) 3 (hijau), NiS (Hitam), CoS (hitam), MnS (merah jambu), dan Zink sulfa (putih). Logam golongan golongan ini tidak diendapkan oleh
reagensia
golongan untuk golongan l dan ll tetapi semuadiendapkan dengan adanya ammonium klorida oleh H2S dari larutan yang telah dijadikan basa dengan larutan ammonia. Berdasarkan latar belakang diatas, maka dilakukan percobaan ini.
B. Rumusan Masalah Bagaimana mengidentifikasi kation golongan golongan lll yang yang terdapat pada sampel ?
C. Tujuan Untuk mengidentifikasi kation golongan lll yang terdapat pada sampel
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kation Golongan Kation golongan lll (Fe 3+, Al3+, Cr 3+, Mn2+) membentuk sulfida yang lebih kuat dibandingkan dengan kation golongan ll, karena itu untuk mengendapkan kation golonga lll sebagai garam sulfide konsentrasi ion H + dikurangi menjadi sekitar 10-9 M atau ph 9. Hal ini dapat dilakukan dengan penambahan ammonium hidroksida dan ammonium klorida. Kemudian dijenuhkan dengan H2S. Dalam kondisi ini kesetimbangan :H 2S→2H+ + S 2 akan bergeser kekanan. Dengan demikian konsentrasi S 2 akan meningkat dan cukup untuk mengendapkan kation golongan lll. H 2S dapat juga diganti dengan (NH 4)2S. (Anonim 2013) Penambah anamonium hidroksida dana monium klorida juga dapat mencegah kemungkinan mengendapnya Mg menjadi Mg(OH) 2 penambahan kedua pereaksi ini menyebabkan mengendapnya kation Fe 3+, Al3+,dan Cr 3+, sehingga hidroksidanya, Fe (OH)2 (coklat), Al (OH)3 (putih) dan Cr (OH) 3 (putih) dan Cr (OH)3 (putih). Ion sulfide dapat bereaksi dengan Mn 2+ dan Fe2+ akan bereaksi langsung membentuk endapan sulfide FeS (hitam) danMnS (Coklat). (Anonim 2014) B. Pemisahan golongan lll dengan golongan lainnya Untuk memisahkan golongan lll, mula-mula dilakukan identifikasi golongan ldan ll. Dengan cara penambahan HCL endapan golongan l akan muncul, tetapi endapan tidak muncul, tetapi endapan tidak muncul, sehingga dapat disimpulkan endapan golongan l tidak ada dalam sampel. Sedangkan untuk golongan ll dilakukan penambahan H 2O2 panas, l2 dan H2S dalam keadaan asam, hasilnya terbentuk endapan keputihan. Endapan golongan ll adalah endapan yang kuning dan hitam. Maka endapan ini bukan endapan golongan ll, sehingga dapat disimpulkan bahwa endapan golongan l tidak ada
dalam sampel. Setelah diyakini golongan l dan ll, tidak ada selanjutnya sampel dipanaskan untuk menghilangkan H 2 Suntuk mengeceknya gas yang terbentuk dilewatkan pada kertas pb asetat. Dalam data pengamatan mula-mula kertas pb asetat menghitam (artinya masih mengandung H 2S). setelah beberapa lama gas yang terbentuk tidak lagi menghitamkan pb asetat
(H2S telah habis dalam
sampel). H2S ↑Pb (CH3COO)2,→ pbS (hitam)+ CH3COO. Prosedur diatas dilakukan agar saat ditambahkan NH4Cl dan NH 4OH tidak terbentuk endapan sebagai hidroksida, karena hidroksidalah yang akan di identifikasi. Sampel ditambahkan NH4Cl dan NH4OH hasilnya terbentuk endapan coklat keputihan. Artinya golongan lll terkandung dalam sampel. Kemungkinannya AI (OH) 3, MnO, XH2O, dan Fe (OH) 3. Sedangkan Cr(OH)3 tidak ada karena tidak ada warna hijau pada sampel. ( Zumdahl,S.S.1990)
BAB III METODE PERCOBAAN
A. Waktu Dan Tempat
Tanggal
:09-november-2016
Pukul
:10.00 WITA
Tempat :Laboratorium Analis Kesehatan mega rezky makassar
B. Alat Dan Bahan
Alat
-
Pipet tetes
-
Tabung reaksi
-
Rak tabung
Bahan
-
FeCl31%
- NaOH1% - NH3 -
Co(No3)21%
-
KI 10 %
- Na2Co31%
C. Cara Kerja
1. Siapkan tabung treaksi sebanyak 4 buah dan beri label sesuai nama sampel 2. Masing-masing tabung reaksi di isi dengan 5 tetes FeCl 3 1% 3. Tambahkan pada tiap tabung reaksi 5 tetesNa2Co3 1% pada tabung 1, 5 tetes NH3 pada tabung 2, 5 tetes NaOH 1% pada tabung 3, dan 5 tetes KI 10 %pada tabung 4. 4. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi pada masing-masing tabung 5. Ulangi langkah 1-4 menggunakan Co(No 3)2 1%
BAB IV HASIL PENGAMATAN
A. Hasil Pengamatan
Larutan
Warna
Endapan
FeCl3 + NaOH
Putih
Putih
FeCl3 + NH3
Putih
Putih
Co(No3)2 + NaOH
Biru
Biru
Co(No3)2 +KI
Biru
Biru
B. Reaksi 1. Fe2++ 2OH-
Fe(OH)2
2. Fe2+ + NH3 + 3H2O
Fe(OH)3
3. Co2+ + OH-- + NO3
Co(OH) NO3
4. Co2+ + NH3 + H2O +NO3-
+ 3NH4+
Co(OH)NO3+ NH4+
C. Pembahasan Dalam metode analisis kualitatif,kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik,kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis kation atau anion suatu larutan. Metode dalam melakukan analisis kualitatif ini dilakukan secara konfensional yaitu memakai cara visual yang berdasarkan kelarutan.pengujian kelarutan dilakukan pertama tama dengan mengelompokkan ion – ion yang memiliki kemiripan sifat pada percobaan uji kation golongan 3 digunakan pereaksi FeCl 3 1% dan Co(NO) 2 1%.
sampel FeCl3 yang ditambahkan larutan NaOH sebanyak 5 tetes menghasilkan endapan warna putih dengan larutan warna putih
Dengan reaksi: Fe2+ + 2OH-
Fe(OH)2
Hasil yang dihasilkan sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa ketika di tambahkan larutan natrium hidroksida akan menghasilkan endapan putih besi (II) hidroksida .jika larutan teroksidasi ( terkenaudara ) , maka akan dihasilkan besi (II) hidroksida yang coklat kemerahan.( svehla,1985:296) sampel FeCl3, sebanyak 5 tetes pada larutan NH 3 menghasilkan warna endapan putih dengan warna larutan putih .
Denganreaksi:
Fe + NH3
terjadi pengendapan besi (II) hidroksida
hasil yang dihasilkan sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa ketika ditambahkan larutan ammonia akan menghasilkan endapan putih besi (II) hidroksida.jika larutan ammoniumnya berlebih maka pengendapan tidak terjadi.(svehla,1985:296)
sampel larutan Co(NO3)2 yaitu dengan penambahan larutan NaOH sebanyak 5 tetes menghasilkan endapan biru dengan warna larutan warna biru . Denganreaksi : Co2+ + OH- + NO3
Co(OH)NO3
hasil yang dihasilkan sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa ketika ditambahkan larutan natrium hidroksida akan menghasilkan endapan biru.(svehla,1985:296)
sampel Co(NO3)2 ,sebanyak 5 tetes pada larutan NH 3 menghasilkan endapan biru dengan warna larutan biru . Dengan reaksi : Co2+ + NH3 + H2O + No3-
Co(OH)NO3 + NH4
hasil yang dihasilkan sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa ketika ditambahkan larutan ammonium akan menghasilkan endapan biru. J ika tak terdapat garam-garam amonium,sedikit ammonia akan mengendapkan garam basa,kelebihan reagensia akan melarutkan endapandanjika ion ammonium banyak, makaendapan tidak terjadi.(svehla,1985:296)
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Uji kation golongan III dilakukan untuk mengetahui hasil warna larutan dan endapan dari reaksi FeCl3 + NaOH mereaksikan warna putih endapan putih, FeCl 3 + NH3 mereaksikan warna putih dan endapan putih, Co(NO3)2 + NaOH mereaksikan warna biru dan endapan biru, Co(NO 3)2 + NH3 mereaksikan warna biru endapan biru.
B. Saran
1. Sebaiknya dalam melakukan penetesan larutan harus melalui dinding tabung agar hasil yang diperoleh lebih spesifik. 2. Sebaiknya mengamati dari percobaan lebih teliti.
C. Lampiran
FeCI3+NaOH menghasilkan warna larutab putih dan endapan putih
FeCI3+NH3 menghasilkan warna larutan putih dan endapan warna putih
Co(NO3)+NH3 menghasilkan warna larutan biru dan endapan warna biru
Co(NO3)+NaOHmenghasilkan warna larutan biru dan endapan warna biru
DAFTAR PUSTAKA
Catton.F.Albert, 1989. Kimia Organik Dasar jakarta: Universitas Indonesia
Petrucci.Ralph, 1989. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga
Sunardi, 2000. Kimia. Bandung: Mas Bandung