LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat
untuk Menyelesaikan Mata Kuliah
Anatomi dan Fisisologi Ternak
YUSRAN PRANATA
O 121 14 225
PROGRAM STUDI PETERNAKAN
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2015
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Alat yang digunakan pada praktikum anatomi dan fisiologi ternak 11
KATA PENGANTAR
Segala ucapan syukur kekhadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada Penulis, dan shalawat serta salam Penulis hantarkan kepada Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam yang telah menghantarkan manusia dari dunia gelap gulita ke dalam dunia yang terang benderang.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Yohan Rusiyantono. M.Si selaku dosen koordinator mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Ternak dan Asisten Dosen yang membimbing Penulis dalam melakukan praktikum serta teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan Laporan Lengkap Praktikum Pengetahuan Bahan Makanan Ternak. Laporan Lengkap Praktikum ini memuat hasil kegiatan praktikum yaitu mengenai sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernapasan, dan sistem reproduksi pada ternak kambing.
Penulis mengetahui bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar menjadi acuan bagi Penulis untuk memperbaiki lagi kekurangan Laporan Lengkap ini.
Palu, Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMANSAMPUL i
DAFTAR TABEL ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan dan Kegunaan 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Peredaran Darah 3
Sistem Pernapasan 4
Sistem Pencernaan 5
Sistem Reproduksi 7
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat 11
Alat dan Bahan 11
Prosedur Kerja 11
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil 12
Pembahasan 12
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 14
Saran 14
DAFTAR PENULIS
RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Anatomi (berasal dari bahasa Yunani ἀνατομία anatomia, dari ἀνατέμνειν anatemnein, yang berarti memotong) adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup.. Anatomi hewan juga disebut sebagai anatomi perbandingan atau morfologi hewan jika mempelajari struktur berbagai hewan, dan disebut anatomi khusus jika hanya mempelajari satu jenis hewan saja.
Dilihat dari sudut kegunaan, bagian paling penting dari anatomi khusus adalah yang mempelajari tentang berbagai macam pendekatan yang berbeda. Dari sudut medis, anatomi terdiri dari berbagai pengetahuan tentang bentuk, letak, ukuran, dan hubungan berbagai struktur dari tubuh hewan sehat sehingga sering disebut sebagai anatomi deskriptif atau topografis. Anatomi topografi harus dipelajari dengan pembedahan dan pemeriksaan berulang kali pada tubuh ternak yang telah mati. Anatomi bukan sekedar ilmu biasa, namun harus benar-benar mempunyai keakuratan yang tinggi karena dapat digunakan dalam situasi yang darurat.
1Fisiologi atau ilmu faal (dibaca fa-al) adalah salah satu dari cabang-cabang biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan. Istilah "fisiologi" dipinjam dari bahasa Belanda, physiologie, yang dibentuk dari dua kata Yunani Kuna: φύσις, physis, berarti "asal-usul" atau "hakikat" dan λογία, logia, yang berarti "kajian". Istilah "faal" diambil dari bahasa Arab, berarti "pertanda", "fungsi", "kerja".
1
Fisiologi menggunakan berbagai metode untuk mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, dan organisme secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan kimiawinya untuk mendukung kehidupan. Berdasarkan objek kajiannya dikenal fisiologi manusia, fisiologi tumbuhan, dan fisiologi hewan, meskipun prinsip fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada jenis organisme yang dipelajari. Sebagai contoh, apa yang dipelajari pada fisiologi sel khamir dapat pula diterapkan seagian atau seluruhnya pada sel manusia.
Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dari praktikum ini ialah untuk mengetahui bagian-bagian dalam tubuh ternak seperti organ, sistem organ dan fungsinya bagi hewan ternak. Praktikum ini juga bertujuan untuk memperlihatkan organ-organ yang bekerja dalam tubuh ternak. Kegunaan yang didapatkan dari praktikum ini ialah mengetahui organ apa saja yang menjadi sistem organ untuk sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem peredaran darah dan sistem reproduksi pada ternak kambing.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. Sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi).
Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.
3Sistem peredaran darah adalah sistem yang memiliki hubungan dengan pergerakan darah di dalam pembuluh darah dan juga perpindahan dara dari suatu tempat ke tempat lain. Fungsi peredaran darah adalah mengngkut zat-zat makanan dari saluran pencernaan ke seluruh jaringan tubuh, mengangkut oksigen dan karbondioksida dari seluruh jaringan ke alat respirasi, mengngkut hormon dari kelenjar endokrin ke target organ dan mendistribusikan panas dari sumbernya ke seluruh bagian tubuh. Dengan adanya peredaran darah maka akan tercipta lingkungan yang sesuai dengan jaringan tubuh. Kondisi yang tetap dapat tercapai bila ada pemindahan zat melintasi dinding pembuluh kapiler yang arahnya baik dari darah menuju cairan jaringan atau dari cairan jaringan menuju darah. Fenomena ini dikenal sebagai konsep "Homeostasi" (Peternakan, 2012).
3
Sistem Pernapasan
Respirasi meliputi semua proses kimia dan fisik dimana organisme menukar udara/gas dengan lingkungannya. Prinsip pertukaran udara tersebut meliputi oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2), dimana O2 diambil dari atmosfir dan diperlukan oleh jaringan tubuh untuk metabolisma oksidasi, sedangkan CO2 merupakan produk akhir yang penting dari metabolisme dan harus dibuang dari tubuh. Kemampuan untuk bertahan hidup tergantung pemeliharaan konsentrasi dan jumlah yang benar dari O2 dan CO2 dalam jaringan. Istilah pernafasan, yang lazim digunakan menyangkut dua proses, yaitu:
External respiration (pernafasan luar) yaitu pertukaran udara yang terjadi di dalam paru-paru, penyerapan O2 dan pengeluaran CO2 dari tubuh secara keseluruhan.
Internal respiration (pernafasan dalam) yaitu pertukaran udara yang terjadi pada jaringan-jaringan. Penggunaan O2 dan pembentukan CO2 oleh sel-sel tubuh. Sistem respirasi terdiri dari organ pertukaran gas (paru) dan sebuah pompa ventilasi paru. Pompa ventilasi terdiri dari dinding dada; otot-otot pernafasan, yang memperbesar dan memperkecil ukuran rongga dada; pusat pernafasan di otak yang mengendalikan otot pernafasan; serta syarat yang menghubungkan pusat pernafasan dengan otot pernafasan. Aliran O2 dan CO2 antara udara dan darah di dalam paru-paru dan diantara kapiler darah dan sel-sel jaringan terjadi secara difusi) (Shantosi, 2015).
Sistem Pencernaan
Hewan ruminansia seperti sapi dan kerbau mempunyai pencernaan yang agak berbeda dengan manusia. Pada bagian mulutnya, hewan ini memiliki rahang yang besar sehingga gigi-gigi gerahamnya berukuran besar-besar dan lebar. Sesuai dengan makanannya berupa tumbuhan yang banyak mengandung selulosa dan bersifat lebih keras, gigi geraham ini berfungsi untuk mencabik dan menggilas makanannya supaya hancur. Sedangkan gigi seri berukuran besar dan lebar berbentuk pahat berfungsi untuk memotong dan mencabik makanan serta untuk memperkecil ukurannya agar mudah dikunyah (Hafni, 2014).
Kelenjar ludah di dalam mulut mensekresikan air liur dalam jumlah sangat banyak dan mengandung natrium bikarbonat sehingga dapat membasahi makanan dan menjaga kondisi rumen (lambung) selalu lembap. Natrium bikarbonat memberikan suasana basa pada makanan, yaitu memiliki pH kurang dari 8,5 (Hafni, 2014).
Jika kita perhatikan sapi saat makan, terlihat seolah-olah sapi melakukan gerakan mengunyah secara terus-menerus. Ternyata sapi sering memuntahkan kembali makanan dari bagian lambung, yaitu retikula rumen (rumen dan retikulum) ke mulut untuk dikunyah kembali. Tujuannya untuk menghaluskan makanan yang masih kasar, kemudian ditelan kembali. Karena peristiwa inilah sapi disebut hewan ruminansia (Hafni, 2014).
Lambung ruminansia dapat dibedakan menjadi bagian depan dengan ukuran yang besar, yaitu rumen, retikulum, dan omasum serta bagian yang berada di belakang dengan ukuran lebih kecil yang disebut abomasums. Makanan yang sudah dihancurkan di dalam mulut dicampur dengan air liur dan ditelan melalui kerongkongan (esophagus) masuk lambung, yaitu pada bagian retikulo-rumen. Di dalam retikulo-rumen ini makanan dicerna menjadi bubur dengan gerakan mengaduk dari kontraksi otot dinding retikulo-rumen. Setelah itu, makanan dimuntahkan kembali melewati kerongkongan masuk ke dalam mulut untuk dikunyah kembali. Selanjutnya, makanan turun kembali ke rumen (Hafni, 2014).
Di dalam retikulo-rumen terdapat bakteri anaerob dan Protozoa dengan konsentrasi masing-masing kurang lebih 109 tiap cc dan 106 setiap cc dari isi rumen. Aktivitas bakteri dan Protozoa ini adalah untuk menfermentasikan makanan di retikulo-rumen. Selulosa diubah menjadi selobiosa dan kemudian diubah menjadi glukosa-1-fosfat. Makanan kemudian masuk ke dalam omasum, dan diteruskan ke abomasum yang merupakan lambung sebenarnya. Di dalam abomasum terdapat getah lambung yang berfungsi untuk mencerna makanan (Hafni, 2014).
Dari abomasum, makanan masuk ke dalam usus. Usus ruminansia berukuran lebih panjang daripada hewan lain yang ukuran tubuhnya sama. Hal ini disebabkan karena makanan dicerna dengan bantuan bakteri dalam waktu yang agak lama di dalam usus dan dicerna sedikit demi sedikit (Hafni, 2014).
Bakteri-bakteri ini melakukan fermentasi selulosa dan membebaskan isi sel tumbuhan sehingga mudah dicerna. Pati dicerna oleh amilase bakteri dan protozoa menjadi maltosa dan isomaltosa. Oleh maltase diubah menjadi glukosa dan glukosa-6-fosfat. Sukrosa diubah menjadi fruktosa dan glukosa oleh sukrase bakteri dalam protozoa. Dari hal ini sehingga kita tidak heran lagi bahwa makanan ruminansia berasal dari rumput yang keras dinding selnya. Selulosa tidak tercerna oleh enzim-enzin pencernaan, tetapi dapat tercerna oleh bakteri dan Protozoa. Selain itu bakteri dapat menghasilkan vitamin terutama vitamin B (Hafni, 2014).
Sistem Reproduksi
Organ reproduksi betina terbagi menjadi beberapa bagian, yang tersusun dan bekerja sama secara kompleks hingga membentuk suatu kesatuan kerja sehingga dapat digunakan dalam proses reproduksi dan menghasilkan keturunan untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu spesies .
Organ reproduksi betina terdiri dari beberapa bagian diantaranya adalah :
a. Vagina
Vagina merupakan organ reproduksi yang paling luar, bagian luar vagina terdapat lapisan daging yang dinamakan labia mayora, dan di dalam terdapat lapisan yang lebih tipis yang dinamakan labia minora, selain itu juga terdapat klitoris yang sama fungsinya dengan penis pada alat reproduksi jantan. Vagina berfungsi sebagai organ kopulasi dan tempat deposisi semen pada perkawinan alami, pada perkawinan buatan ( inseminasi buatan ) deposisi semen dilakukan di daerah corpus uteri. Hal ini dilakukan untuk mencegah banyaknya sperma yang mati, karena pada daerah serviks derajat keasamannya sangat tinggi sehingga pada daerah itu sperma banyak yang tidak dapat bertahan dan mati.
Vagina adalah bagian saluran peranakan yang terletak di dalam pelvis di antara uterus (arah kranial) dan vulva (kaudal). Vagina juga berperan sebagai selaput yang menerima penis hewan jantan pada saat kopulasi. Membran mukosa dari vagina adalah epitel squamosa berstrata yang tak berkelenjar. Pada bagian vagina sapi tersebut permukaannya tidak mengalami kornifikasi, kemungkinan karena rendahnya tingkat sirkulasi estrogen (Frandson, 1986 dalam Johandika, 2012).
b. Serviks
Serviks atau leher rahim merupakan bagian dari alat reproduksi yang berdinding tebal dengan panjang 5-10 cm, pada dinding serviks terdapat empat buah lekukan yang apabila kedua buah dinding seviks saling bertemu maka akan saling mengunci dengan rapat. Dinding serviks akan saling mengunci rapat kecuali pada saat ternak birahi atau melahirkan. Fungsi utama serviks adalah untuk mencegah masuknya jasad mikroskopik dan makroskopik yang akan masuk ke saluran rahim (Frandson,1986 dalam Johandika, 2012).
c. Uterus
Uterus berbentuk seperti buah advokat atau buah peer yang sedikit gepeng kearah muka belakang, ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga. Dindingnya terdiri atas otot-otot polos. Ukuran panjang uterus adalah 7 – 7,5 cm, lebar di atas 5, 25 cm, tebal 2,5 cm dan tebel dinding uterus adalah 1,25 cm. Bentuk dan ukuran uterus sangat berbeda-beda, tergantung pada usia dan pernah melahirkan anak atau belumnya. Terletak di rongga pelvis antara kandung kemih dan rectum. Letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah anteversiofleksio ( serviks ke depan dan membentuk sudut dengan serviks uteri (Johandika, 2012).
d. Tuba Falopi
Tuba falopi adalah saluran berpasangan yang menuju tanduk uterus (cornua uteri) tuba falopi bersifat bilateral, strukturnya berliku-liku yang menjulur dari daerah ovarium ke kornua uterina dan menyalurkan ovum, spermatozoa, dan zigot. Tiga segmen oviduk dapat dibedakan menjadi infundibulum, ampula, isthmus. Epitel tuba uterina berbentuk silinder sebaris atau silinder banyak lapis dengan silia aktif. Baik sel tipe bersilia maupun tidak bersilia dilengkapi dengan mikrovili.
Tuba fallopi sapi betina merupakan satu pasang saluran yang berkelok-kelok dan berjalan dari ovarium ke bagian sempit cornua uteri. Panjangnya rata-rata 12,4 cm pada anak sapi, 20,4 pada sapi dara, 24,5 pada sapi tua. Kisaran panjang dari tuba fallopi yaitu 20-35 cm. Tuba fallopi memiliki garis tengah terkecil kira-kira mulai dari bagian pertengahan pembuluh sampai titik terdekat persambungan dengan cornua uteri (Nuryadi, 2010 dalam Johandika, 2012).
e. Fimbrae
Fimbria (disebut juga umbai-umbai), yang mirip dengan jari tangan. Umbai-umbai ini berfungsi untuk menangkap telur (ovum) yang dikeluarkan indung telur.
f. Ovarium
Ovarium atau indung telur terdapat sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula. Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae "menangkap" ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi. Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis (Johandika, 2012).
METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Praktikum Anatomi dan Fisiologi Ternak dilakukan pada hari Minggu tanggal 20 Desember 2015 di Laboratorium Sibalaya Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako, Palu.
3.2. Alat dan Bahan
Tabel 1. Alat yang digunakan pada praktikum anatomi dan fisiologi ternak
No
Alat
Fungsi
1
Pisau tajam
Untuk menyembelih ternak kambing
2
Karung
Sebagai alas pada ternak pada saat diteliti
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum anatomi dan fisiologi ternak ialah ternak kambing betina.
3.3. Prosedur Kerja
Kambing yang merupakan objek penelitian di sembelih dan kemudian di kuliti sampai semua kilutnya terpisah dari daging. Bagian perut di belah sampai semua organ dalam kelihatan dan keluar. Keluarkan dan simpan organ dalam tersebut di karung yang telah disediakan agar mudah diteliti dan diamati.
11
11
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pembahasan
Sistem Peredaran Darah
Sistem peredarah darah pada kambing merupakan sistem peredaran darah terbuka. Sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
Sistem Pernapasan
12Pertukaran udara meliputi oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2), dimana O2 diambil dari atmosfir dan diperlukan oleh jaringan tubuh untuk metabolisma oksidasi, sedangkan CO2 merupakan produk akhir yang penting dari metabolisme dan harus dibuang dari tubuh. Kemampuan untuk bertahan hidup tergantung pemeliharaan konsentrasi dan jumlah yang benar dari O2 dan CO2 dalam jaringan. Istilah pernafasan, yang lazim digunakan menyangkut dua proses, yaitu: pernapasan dalam dan pernapasan luar.
12
Sistem Pencernaan
Bagian mulut kambing memiliki rahang yang besar sehingga gigi-gigi gerahamnya berukuran besar-besar dan lebar. Sesuai dengan makanannya berupa tumbuhan yang banyak mengandung selulosa dan bersifat lebih keras. Lambung ruminansia dapat dibedakan menjadi bagian depan dengan ukuran yang besar, yaitu rumen, retikulum, dan omasum serta bagian yang berada di belakang dengan ukuran lebih kecil yang disebut abomasums.
Sistem Reproduksi
Organ reproduksi betina terbagi menjadi beberapa bagian, yang tersusun dan bekerja sama secara kompleks hingga membentuk suatu kesatuan kerja sehingga dapat digunakan dalam proses reproduksi dan menghasilkan keturunan untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu spesies .
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Sistem peredaran darah pada intinya dilakukan oleh organ jantung. Jantung memompa darah keseluruh tubuh yang juga membawa oksigen (O2) dan mengembalikan darah ke jantung dan menghasilkan karbondioksida (CO2) yang dibantu oleh paru-paru agar kambing mendapatkan energi yang merupakan sistem pernapasan. Sistem pencernaan pada kambing dilakukan didalam lambung yang terbagi menjadi empat ruang, yaitu rumen, reticulum, omasum,dan abomasum. Sistem reproduksi sangat di perlukan oleh ternak kambing betina agar dapat melanjutkan keturunan, khususnya keturunan yang unggul.
Saran
Perlu dilakukannya penjelasan mengenai organ-organ dalam yang diteliti. Periksa terlebih dahulu kondisi ternak yang akan disembelih dan akan diteliti. Gunakanlah waktu sebaik-baiknya untuk memperhatikan setiap prosedur kerja yang dilakukan.
14
14
DAFTAR PUSTAKA
Hafni, R. 2014. Penjelasan Sistem Pencernaan Hewan. (diunggah 28/12/2015)
Peternakan, Info. 2012. Sistem Peredaran Darah Mamalia. (diunggah 28/12/2015)
Shantosi, Ahmad. 2015. Sistem Respirasi Ternak. (diunggah 28/12/2015)
Johandika, Handi. 2012. Anatomi Organ Reproduksi Ternak Betina. (diunggah 28/12/2015)
RIWAYAT PENULIS
Penulis bernama asli Yusran Pranata lahir pada tanggal 31 Januari 1996 di Teluk Sulaiman, Kecamatan Biduk-Biduk, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Penulis merupakan anak pertama dari enam bersaudara dan pasangan suami istri dari Ruslan dan Restu. Penulis mengawali pendidikannya di Sekolah Dasar Negri 004 Teluk Sulaiman dari tahun 2002 sampai tahun 2008, kemudian Penulis melanjutkan pendidikan di MTs. DDI Biduk-Biduk dari tahun 2008 sampai 2011, selanjutnya Penulis masuk di Sekolah Menengah Atas Negri 8 Berau (SMA N 8 Berau) pada tahun 2011 dan lulus pada tahun 2014. Saat ini Penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Tadulako dengan mengambil jurusan Peternakan Fakultas Peternakan dan Perikanan.
LAMPIRAN
v
10