Laporan Kunjungan Industri 2014 di PT. Unilever (Pabrik Walls)
di susun oleh:
Abizar Rahman Rahman Hadi Adzani Huwaina Huwaina Izazi Ali Yakhya Andra Adrina Andika Dwi Cahya Cahya Anggia Riansari Riansari Suwargi Anida Maulidina Maulidina Nurhayati Nurhayati Annisa Shofia Shofia
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri Sekolah Menengah Kejuruan – Kejuruan – SMAK SMAK Bogor 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Kata Pengantar Laporan Kunjungan Industri ini disusun sebagai syarat untuk melengkapi tugas semester VII di SMK-SMAK Bogor. Di semester VII ini para siswa wajib menulis hasil kunjungan industri. Kunjungan industri ini dilaksanakan selama 9 hari dari Jawa sampai Bali. Laporan Kunjungan Industri ini terdiri dari tiga bab yang meliputi pendahuluan, isi serta penutup. Bagian-bagian didalamnya membahas tentang kegiatan kunjungan industri serta profil perusahaan yang dikunjungi. Kegiatan ini juga sebagai bahan pembelajaran. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas kemudahan dan kelancaran yang telah dilimpahkan dalam penyusunan laporan Kunjungan Industri ini sehingga laporan dapat diselesaikan dengan baik. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dra. Hadiati Agustine selaku kepala sekolah SMK-SMAK Bogor. 2. Amilia Sari Ghani, SS selaku ketua pelaksana kegiatan kunjungan industri dan pembimbing. 3. Tutik Widyyanti, Ahmad Hambali, dan selaku pembimbing. 4. Orang tua kami yang telah memberikan doa serta dukungan baik moril maupun materil. 5. Rekan-rekan kelas XIII angkatan 57 yang telah memberikan banyak masukan berupa saran dan kritik kepada kami. 6. Semua pihak yang telah membantu dalam menyusun laporan ini. Penyusun memberi kesempatan kepada para pembaca untuk memberi saran dan kritik demi kesempurnaan laporan. Penyusun juga berharap laporan ini dapat memberikan manfaat, baik untuk penyusun ataupun pembaca. Bogor, Oktober 2014
Penyusun,
B. Latar Belakang Kegiatan Meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah mendorong terwujudnya industri yang besar dan berwawasan ilmu pengetahuan. Industri mengolah bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau bahan jadi melibatkan banyak proses yang komplek. Hal ini erat kaitannya dengan sumber daya manusia sebagai pelaku industri itu sendiri. Oleh karena itu perlu adanya pelatihan baik hardskill maupun sofskill demi kelancaran proses industri. Pengenalan industri pada siswa merupakan proses awal untuk membuka inspirasi akan terciptanya produk-produk baru yang lebih menguntungkan kedepannya. Hal ini bertujuan agar siswa mampu berkembang dengan segala potensi yang ada untuk menghadapi era globalisasi yang kian merebak. Menghadapi
era
pasar
bebas,
negara –negara
berkembang
termasuk
Indonesia baik dikawasan ASEAN (AFTA), kawasan Asia Pasifik (APEC) serta Globalisasi Perdagangan Dunia (WTO) akan menghadapi tantangan serius disegala bidang. Dampak nyata yang sering timbul dari globalisasi adalah semakin ketatnya persaingan antar pelaku bisnis, dimana akan banyak menghasilkan produk yang sejenis dengan harga dan mutu yang bersaing. Dalam hal ini negara-negara maju lebih diuntungkan karena sistem produksi yang mereka gunakan lebih efektif dan efisien dibandingkan negara-negara berkembang karena produksi dilakukan secara maksimal dengan memanfaatkan teknologi sebagai hasil rekayasa pengembangan riset dan sains. Indonesia
merupakan
negara
berkembang
yang
berusaha
untuk
membangun dan mengejar ketinggalannya disegala bidang. Salah satunya diusahakan dengan meningkatnya permintaan pasar dan tingginya biaya produksi serta ketatnya persaingan di dunia Industri, para pekerja industry berusaha untuk mengoptimalkan produk industri yang akan dihasilkannya, baik itu secara kualitas maupun kuantitas tanpa mengabaikan selera konsumen. Kita menyadari pentingnya IPTEK di dalam menumbuhkan daya saingbangsa untuk memproduksi barang dan jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan nasional maupun untuk mengisi pasar internasional yang selanjutnya dapat
menghasilkan
devisa
untuk
negara.
Kemampuan
bangsa
untuk
memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai IPTEK memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan nasional karena peningkatan
penggunaan IPTEK akan menentukan besarnya nilai tambah dari produk-produk industri. Selain itu dengan penguasaan IPTEK, maka daya saing produk dari industri nasional akan dapat ditingkatkan dalam rangka menghadapi persaingan global. Jurusan Kimia Analisis SMK SMAK Bogor merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses penciptaan perekonomian Indonesia dan sudah seharusnya siswa dapat melihat, meneliti dan mengenal dunia industri serta teknologi yang sebenarnya. Oleh karena itu, Siswa Jurusan Kimia Analisis SMK SMAK Bogor dalam menjawab tantangan tersebut mencoba melakukan kunjungan industri selaras dengan program tahunan SMK SMAK Bogor. Untuk itu kunjungan industri ini diharapkan mampu menumbuhkan, menimbulkan serta mengembangkan wawasan siswa dalam menambah ilmu pengetahuan dan keahlian yang sesuai dengan disiplin ilmu yang akhirnya akan ikut berperan dalam meningkatkan pembangunanan bangsa Indonesia ke depan.
C. Profil Perusahaan
BAB II ISI A. Kegiatan Kunjungan Industri Peserta Kunjungan Industri melakukan kunjungan ke berbagai perusahaan selama perjalanan menuju Bali. Salah satu perusahaan yang dikunjungi ialah PT. Unilever yang berada di Cikarang, Bekasi. Peserta melakukan kunjungan pada hari Selasa tanggal 9 September 2014. Peserta disambut hangat oleh pihak perusahaan dan disuguhkan produk dari PT. Unilever Indonesia, yaitu es krim Walls. Setelah pembukaan yang disampaikan oleh pihak perusahaan berupa profil dari PT. Unilever, kemudian proses pembuatan es krim dijelaskan. Berikut proses pembuatan es krim di PT. Unilever:
Persiapan Bahan Baku
Penimbangan Bahan
Pencampuran Bahan (Mixing)
Pasteurisasi
Homogenisasi
Pendinginan
Aging
Pembekuan
Pengisian
Pengerasan
Pengemasan
Penyimpanan
Adapun
bahan
baku
yang
digunakan,
yaitu
susu,
gula,
pengemulsi, penstabil, pewarna, perasa, air, dan aksesoris seperti buahbuahan, cokleat, strawberry , kacang, wafer cone, dan sebagainya.
Proses produksi sebagian besar dilakukan oleh mesin. Tenaga manusia digunakan pada proses quality control , yaitu untuk memastikan bahwa produk es krim yang dibuat layak untuk dipasarkan. Setelah dipaparkan tentang cara pembuatan es krim, kemudian peserta diajak berkeliling tempat produksi untuk melihat proses pembuatan es krim secara langsung melalui jendela kaca. Setelah melihat proses produksi secara langsung, peserta diajak untuk berdisukusi mengenai proses produksi. Setelah itu peserta dipersilahkan untuk menikmati es krim yang telah disediakan oleh perusahaan. Lalu peserta dan pihak perusahaan berfoto bersama. Hasil diskusi antara peserta dan pihak perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Produk es krim yang tidak lolos quality control (cacat) akan dipisahkan dan produk yang layak. Kemudian, dipilih produk yang sekiranya masih dapat diolah lagi menjadi varian rasa yang berbeda. Apabila produk
cacat
sudah
tidak
memungkinkan
untuk
diolah
lagi,
perusahaan bekerjasama dengan pabrik semen untuk menjadikan limbah es krim tersebut menjadi bahan baku campuran semen. 2. Pendingin yang digunakan adalah amoniak cair (NH 3) dengan suhu -34oC agar bentuk es krim tetap beku. Prinsip proses pendinginan adalah perpindahan kalor. Apabila terjadi kebocoran pipa pendingin amoniak, alarm peringatan akan berbunyi dan seluruh pihak persahaan diinstruksikan untuk menjauhi sumber kebocoran. 3. Nitrogen cair digunakan dalam proses pencetakan lambang “M” pada salah satu produk es krim yang berlapis cokelat.
B. Peran Analis Kimia Peran analis kimia di perusahaan PT. Unilever antara lain: 1. Menentukan apakah hasil produksi layak untuk dipasarkan. 2. Menentukan
kandungan-kandungan
yang
terdapat
pada
hasil
produksi, seperti kadar gula, kadar lemak, cemaran logam, dan analisis mikrobiologi. 3. Menentukan kualitas bahan baku yang akan digunakan. 4. Mencari komposisi bahan yang tepat agar didapatkan rasa yang disukai masyarakat.
BAB III PENUTUP A. Simpulan dan Saran Dari hasil kegiatan kunjungan industri di PT. Unilever, kegiatan ini dapat menambah wawasan mengenai proses pengujian dan analisis yang dilakukan oleh perusahaan tersebut dalam menguji bahan serta untuk mengetahui peran sebagai analis kimia di perusahaan tersebut. Adapun saran untuk kegiatan kunjungan industri kali ini, yaitu untuk pelaksanaan selanjutnya agar lebih baik lagi dari segi waktu maupun tempat, serta diperbolehkan untuk mengunjungi laboratorium uji yang ada di perusahaan tersebut sehingga dapat mengetahui proses pengujian produk secara lebih rinci.
B. Kesan Kunjungan industri yang dilakukan sangat berkesan baik dari segi sosial maupun pengetahuan. Selain ilmu pengetahuan, peserta juga mendapatkan pengalaman baik dengan teman, pembimbing bahkan dengan orang-orang di perusahaan yang dikunjungi.