BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perguruan tinggi memegang peranan penting dalam pembentukan softskill dan kecakapan mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja. Namun,pada kenyatannya pendidikan yang diberikan di perguruan tinggi masih terbatas pada pemberian teori dan kurangnya kerja praktik. Padahal, praktik nyata dibutuhkan sebagai bekal pengalaman kerja yang nantinya akan diaplikasikan di dunia kerja yang sesungguhnya. Menyadari akan hal itu, Universitas menyediakan program-program untuk menunjang keterampilan mahasiswa, salah satunya yaitu magang kerja. Magang kerja membantu mahasiswa untuk mengetahui kondisi lapangan dan mengaplikasikan teori-teori yang sudah diterima selama menuntut ilmu di bangku kuliah. Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga menyediakan matakuliah Kuliah Kerja Usaha (KUKU), dimana mahasiswa diberi kesempatan untuk turun langsung ke lapangan dan melakukan praktek kerja. FEB UKSW bekerja sama dengan PT. Sinar Sosro, yaitu sebuah perusahaan di bidang industri dan perdagangan yang menyediakan minuman Ready to Drink . Salah satu produk andalannya adalah Teh Botol Sosro. Dengan adanya KUKU, mahasiswa diharapkan mampu mengasah kemampuan mereka di bidang pemasaran seperti strategi pemasaran dan promosi yang efektif. Selain itu juga melatih kecakapan karena mahasiswa dituntut untuk berinteraksi dengan masyarakat. Pada kegiatan Kuliah Kerja Usaha ini, ada 24 kelompok yang terbentuk. Masing-masing kelompok memiliki wilayah yang berbeda untuk dilakukan survei. Kelompok kami mendapatkan wilayah di Kelurahan Sidorejo Lor Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Kelurahan Sidorejo Lor memiliki 12 RW, dengan batas wilayah sebelah Utara adalah Kelurahan Bugel, Timur dengan Kelurahan Salatiga, Barat dengan Blotongan, dan Selatan dengan Mangunsari. Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan ini adalah 1. Untuk mengasah kemampuan komunikasi,
softskill , dan teamwork , yang akan
digunakan di dunia kerja sesungguhnya. 2. Untuk melihat peluang dan potensi dari wilayah kerja 1
3.
Untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam berinteraksi dan menghadapi konsumen serta bagaimana melayani keinginan berbeda dari setiap konsumen.
4. Mengetahui SWOT SWOT prosuk PT. Sinar Sosro di wilayah kerja.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA STRATEGI PEMASARAN Strategi merupakan suatu hal yang menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang menjadi sasaran dan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha dan tujuan dari organisasi (Tjiptono dan diana, 2000). Pemasaran merupakan suatu strategi yang berfokus pada kebutuhan pembeli dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhan mereka melalui berbagai jenis produk dengan cara menciptakan, menyerahkan dan untuk di konsumsi konsumen ( Kotler, 2005).
Pemasaran
adalah suatu proses organisasi atau individu untuk memperoleh apa yang dibutuhkan dan inginkan, yang dilakukan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain (Kotler dan Armstrong, 2008). Pemasaran mencakup dan menciptakan hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang menguntungkan (Rizky, 2011). Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah proses perusahaan atau individu untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan konsumen untuk menciptakan nilia dari pelanggan. Strategi pemasaran merupakan suatu proses yang menjadi acuan oleh pemimpin yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi dan acuan untuk melakukan suatu penyusunan agra tujuan yang diharapkan dapat dicapai, selain itu strategi pemasaran bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, dan dilakukan menurut sudut pandang apa yang diharapkan para konsumen dimasa yang akan datang (Umar, 2001). Strategi pemasaran merupakan seni dan ilmu yang bertujuan untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan agar orfganisasi dapat mencapai tujuannya (David, 2006). Strategi pemasaran merupakan suatu rencana yang berisi harapan dari perusahaan yang akan berdampak pada berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk di pasar (Tjiptono, 2008). Menurut Tjiptono (2008), ada 3 elemen pokok dalam strategi pemasaran 1. Konsumen Pemasaran berawal dari kebutuhan pelanggan dan berakhir dengan kepuasan pelanggan. Pemasar wajib memahami siapa saja pelanggannya, preferensi, karakteristik, kebutuhan, dan keinginan, gaya hidup, serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pola konsumsi mereka. 3
2. Pesaing Memenuhi kepuasan pelanggan belumlah cukup. Apabila ada pesaing yang sanggup memuaskan pelanggan dengan lebih baik, maka pelanggan akan beralih kepesaing. Oleh sebab itu, setiap organisasi harus memperhatikan faktor persaingan pula. Faktor tersebut meliputi siapa saja pesaing perusahaan, strategi, kelemahan, kompetensi diri, serta relasi mereka. 3. Perusahaan Tujuan perusahaan dicapai melalui upaya memuaskan pelanggan. Caranya tidak sematamata dengan menekankan pada aspek transaksi, namun justru lebih fokus pada aspek relasi. Untuk itu dibutuhkan strategi, kinerja, kompetensi diri, sumberdaya (manusia, alam, finansial, teknologi, intelektual, informasi, dan waktu).
S E G ME NTING , TA R G E TING , PO S ITIO NING / (S TP ) Untuk mendapatkan pasar, organisai atau pengusaha harus mampu memilih segmen pasar yang terbaik dan melakukan perancangan strategi untuk melayani segmen pasar yang dipilih, yang tentunya harus melibatkan segmentasi pasar, penetapan target pasar, diferensiasi dan positioning pasar. Pengertian STP menurut Kotler dan Amstrong (2007) adalah 1. Segmentasi Pasar adalah proses membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli berbeda, dimana masing masing memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda dan yang memerlukan produk atau program pemasaran terpisah. 2. Target Pasar adalah proses mengevaluasi daya tarik masing- masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih jumlah segmen yang dimasuki. 3. Diferensiasi dan Positioning adalah Positioning dapat dilakukan apabila telah melakukan diferensiasi yang benar, mendeferensiasikan penawaran pasar perusahaan sehingga perusahaan dapat memberikan nilai yang lebih dan berbeda kepada konsumen. Positioning sendiri merupakan pengaturan produk untuk menduduki tempat yang jelas, berbeda dan relative terhadap produk pesaing dalam pikiran konsumen. PRODUK Produk merupakan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan pada pasar. Produk diklarifikasikan menjadi tiga kelompok menurut daya tahan dan wujudnya (Kotler, 2005), yaitu :
4
1. Barang yang tidak tahan lama ( nondurable goods) adalah barang- barang berwujud yang biasanya digunakan dalam satu kali penggunaan. 2. Barang tahan lama (durable goods) adalah barang berwujud yang tetap dapat bertahan meski sudah digunakan berkali- kali. 3. Jasa (service) adalah produk yang tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, dan mudah habis
yang
tentunya
memerlukan
pengendalian
mutu,
kredibilitas
pemasok
dan
penyesuaian yang tinggi yang harus disesuaikan tujuan dari perusahaan, sehingga produk jasa yang ditawarkan dapat memuaskan konsumen. HARGA/P R I C E Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan untuk memperoleh suatu produk. Harga merupakan nilai yang diharapkan oleh suatu individu atau organisasi atas produk dana tau jasa dan merk yang ditawarkan pada pasar (Kotler, 2005). PROMOSI Promosi merupakan salah satu cara yang digunakan untuk membujuk konsumen agar membeli atau menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan oleh organisasi atau individu. Promosi merupakan adalah berbabagi kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk berkomunikasi dengankonsumen mengenai manfaat produk yang ditawarkan, membujuk, dan mengingatkan para konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan (Kotler, 2005). Berikut beberapa tujuan promosi menurut Tjiptono (2008) adalah sebagai berikut : 1. Menginformasikan, dapat berupa : a. Memberikan infomasi pada pasar mengenai keberadaan suatu produk baru b. Memberikan informasi mengenai cara pemakaian produk baru c. Memberikan informasi mengenai perubahan harga pada pasar d. Memberikan informasi
kepada pasar mengenai produk dana tau jasa- jasa yang
ditawarkanh oleh perusahaan. e. Memberikan informasi untuk meluruskan segala kesan yang keliru yang telah menyebar dipasar f. Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran yang dirasakan oleh pembeli g. Membangun citra perusahaan 2. Membujuk konsumen untuk :
5
a. Membentuk pilihan atas sebuah merk produk dan atau jasa b. Mengalihkan pilihan merek ke merek tertentu c. Mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian pada saat itu d. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan dari wiraniaga 3. Mengingatkan, yang terdiri dari : a. Mengingatkan konsumen bahwa produk yang ditawarkan dibutuhkan dalam waktu dekat b. Mengingatkan konsumen akan tempat- tempat yang menjual produk perusahaan c. Membuat konsumen mengingat merk dari perusahaan. SWOT SWOT analisis bertujuan untuk mengidentifikasi segala bentuk strategi yang akan digunakan dan sesuai untuk dilaksanakan. Menurut Sutrisno (2011) definisi SWOT adalah a. Strenght (Kekuatan) adalah keunggulan- keunggulan yang dimiliki perusahaan, yang tentunya tidak dimiliki oleh pesaing yang produk atau jasanya dapat digunakan untuk melayani dan memenuhi kebutuhan pasar. Keunggulan suatu perusahaan dapat dilihat dalam sumber daya keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli- pemasok dan beberapa faktor lainnya. b. Weakness (Kelemahan) adalah kekurangan yang dimiliki oleh perusahaan, baik kekurangan dalam
sumber daya, keterampilan,
dan kapabilitas
yang mampu
menghambat efektifitas perusahaan. c. Opportunity (Peluang) adalah situasi yang sangat penting bagi perusahaan yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan dan keuntungan perusahaan. Sumber peluang yang dapat
dimanfaatkan
oleh
perusahaan
adalah
identifikasi
segmen
pasar
yang
sebelumnya diabaikan, perubahan pada situasi persaingan atau peraturan, perubahan teknologi, dan membaiknya hubungan dengan pembeli. d. Threat (Ancaman) adalah situasi penting yang harus di perhatikan oleh perusahaan karena situasi ini tidak menguntungkan bagi perusahaan, karena ancaman merupakan pengganggu utama bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya. KEPUTUSAN PEMBELIAN Keputusan pembelian adalah cara individu, kelompok, organisasi memilih, membeli, memakai dan memanfaatkan barang, jasa dan pengalaman untuk memuaskan dan memenuhi 6
kebutuhan dan keinginan (Al- Farisi, 2016). Menurut Engel (2011), pengambilan keputusan konsumen terdapat dua tipe, yaitu : a. Pemecahan Masalah Diperluas (PMD), artinya konsumen terbuka pada informasi dari berbagai sumber dan memiliki keinginan untuk menilai dan mempertimbangkan dan membuat pilihan yang tepat. b. Pemecahan Masalah Terbatas (PMT), artinya konsumen cenderung menyederhanakan proses, mengurangi jumlah dan variasi dari sumber informasi yang digunakan untuk evaluasi pemutusan pembelian. FUNGSI MANAJEMEN Menurut Awlia dan Achnes (2014), terdapat 4 fungsi utama manajemen, yaitu : a. Planning
(Perencanaan), adalah memilih, membuat dan menggunakan asumsi
mengenai masa yang akan datang dengan menggambarkan dan merumuskan segala bentuk kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan melalui penetapan tujuan dan cara penyampaiannya. b. Organizing (pengorganisasian), merupakan pengaturan dalam pembagian kerja, tugas, hak dan kewajiban semua orang yang masuk dalam suatu kesatuan atau kelompok organisasi. c. Actuating (Penggerakan) adalah membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar berkehendak dan berusaha dengan keras. Untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan kesepakatan dari pihak pimpinan atau juga sebagai usaha untuk mengarahkan anggota organisasi untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. d. Controlling (Pengendalian) adalah upaya mengendalikan, pengawasan, evaluasi dan monitoring terhadap Sumber Daya Manusia, organisasi hasil kegiatan dari bagianbagian ataupun dari seluruh kagiatan yang ada untuk memastikan kegiatan dan kinerja organisasi sesuai dengan yang diharapkan. FISHBONE DIAGRAM (DIAGRAM TULANG IKAN) Fishbone diagram merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat untuk menemukan penyebab dari suatu masalah. Fishbone diagram digunakan untuk mengidentifikasikan penyebab dari suatu 7
masalah, mendapatkan ide- ide yang dapat memberikan solusi pemecahan masalah dan untuk mencari fakta yang lebih kuat. Diagram ini menggunakan teknik 8p untuk menentukan suatu sebab yang utama dalam permasalahan, yaitu : 1. Product (Produk dan jasa) 2. Price (Harga) 3. Place (Tempat) 4. Promotion (Promosi) 5. People (Orang) 6. Process (Proses) 7. Physical Evidence (BUkti fisik) 8. Productivity and Quality (Produktivitas dan kualitas)
8
BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA USAHA Kelompok 17 memiliki 4 anggota yang terdiri dari 3 perempuan dan 1 laki – laki. Pembentukan kelompok dilakukan pada kuliah perdana tanggal 5 Mei 2017. Satu minggu setelahnya yaitu pada tanggal 12 Mei 2017, diadakan kunjungan ke pabrik Sosro di Ungaran. Mahasiswa diberikan materi mengenai sejarah dan produk-produk Sosro. Juga sekilas mengenai apa yang menjadi tugas kita selama menjalani Kuliah Kerja Usaha (KUKU).Kegiatan Kuliah Kerja Usaha (KUKU) dilakukan selama kurang lebih 3 bulan dengan mentoring yang dilakukan rutin setiap hari Sabtu. Mentoring dilakukan 8 kali selama masa perkuliahan. Selama mentoring, setiap kelompok akan mengemukakan masalah apa yang terjadi dalam kelompok dan menjelaskan sejauh mana progress kelompok. Dalam kelompok ada pembagian tugas untuk mempermudah kerja team, namun ada beberapa masalah yang mengakibatkan kerja tim tidak maksimal, seperti kurangnya komunikasi untuk kegiatan survei dimana seharusnya survei diadakan berdasarkan pembagian wilayah, namun karena tim kesulitan dalam mengatur waktu maka akhirnya anggota yang memiliki waktu luang membantu untuk melakukan survei. Pada tanggal 30 Mei 2017, kelompok mendatangi kantor kelurahan Sidorejo Lor untuk mengetahui batas – batas wilayah Sidorejo Lor. Petugas kelurahan menjelaskan secara rinci mengenai batas-batas wilayah bahkan memberikan beberapa saran dan rekomendasi untuk tim seperti menawarkan produk kepada organisasi yang akan melakukan acara buka bersama maupun halal bi halal. Banyak hambatan yang terjadi dikarenakan kurangnya komunikasi, berkurangnya semangat saat pertengahan kegiatan, maupun kerja yang kurang maksimal selama 1 minggu sebelum dan sesudah lebaran dikarenakan ada anggota kelompok yang pulang kampung/mudik lebaran. Program Pendataan Kantin, Rumah/Lokasi Makan, dan Street Outlet No
Hasil
Jumlah
1
Berhasil
Aktivasi
4
9.53 %
Wawancara
33
78.57%
2 Total
Tidak berhasil
Presentase
5
11.9%
42
100%
9
a. Pendataan Kantin Tim melakukan survei di 2 kantin sekolah yaitu di kantin SD Sidorejo Lor 07 dan SD Marsudirini 77. Tim berhasil mewawancarai penjaga kantin di SD Sidorejo Lor 07, namun gagal di SD Marsudirini 77.
Waktu
Nama
Cara penelitian
Kendala
Hasil dagang
Senin, 10 Juli 2017 (11.00)
Kantin SD sidorejo lor 7
Wawancara
Ramai, pedagang sambil melayani pembeli, sang pedagang tidak focus dalam menjawab pertanyaan.
Jum’at,
Kantin SD Marsudirini 77
Minuman RTDT hanya menjual produk dari ABC yaitu Mr. JUSSIE yang diambil dalam bentuk eceran di UD Rakyat. Menjual minuman sachaet. Tidak mendapatkan informasi
21 Juli 2017 (11.00)
Wawancara
Penjaga kantin tidak ingin diwawancara
Hasil Penjualan Produk Sosro
-
-
Tabel 1.2.1 Program Pendataan Kantin b. Pendataan Rumah/Lokasi Makan
Waktu
Nama
Cara penelitian
Kendala
Hasil dagang
Menjual minuman Sachet, RTD (Frestea), dan Tebs Menjual minuman sachet, es teh, es jeruk Menjual minuman RTD
Rabu, 14 Juni 2017
Warung Makan B7
Wawancara
Pemilik cuek dengan kedatangan team
Minggu, 24 Juni 2017
Warung Prasmanan
Wawancara
Ramai
Warung makan soto sulung Café Lestari
Wawancara
Wawancara
Ramai
Ramai 10
Menjual
Hasil Penjualan Produk Sosro
-
-
Café Asri
Wawancara
Café Sintya Café TJ Selasa, 5 Juli 2017
Sop Pak Min
Selasa, 1 Ayam Agustus Gojipero 2017 Bakso Tengkleng Mas Bambang
Wawancara Wawancara Wawancara
Wawancara
Wawancara
Ramai Ramai Ramai Owner tidak berada di tempat, Karyawan tidak tahu mengenai mengenai pemesanan minuman Ramai
Ramai
minuman RTD Menjual minuman RTD Menjual minuman RTD Menjual minuman RTD Frestea, Wedang jahe, kopi, susu, es teh
Menjual minuman sachet dan es the Menjual teh botol sosro
6 4 4 5
-
-
-
Tabel 1.2.2 Program Pendataan Rumah/ Lokasi Makan
c.
Pendataan Street Outlet
Tabel 1.2.3 Program Pendataan Street Outlet d.
Program Aktivasi Outlet Baru 1. Toko Sri Toko Sri berada di Jl. Imam Bonjol dan berdekatan dengan POM jetis. Kelompok mengunjungi toko sebanyak 3 kali pada Rabu, 12 Juli 2017 (16.00 WIB) dan Kamis, 20 Juli 2017 (15.00 WIB) serta Jumat, 27 Juli 2017. Kunjungan pertama dilakukan untuk mengenalkan dan menawarkan produk dan pemilik toko tertarik untuk membeli produk. Pada kunjungan kedua kamu melakukan wawancara dan menanyakan bagaimana progres dari penjualan produk. Tanggal 27 Juli kami kembali mendatangi toko untuk memfollow up toko. Minggu awal setelah wawancara pemilik membeli setengah dus tebs kaleng, dan 1 dus teh botol sosro 350 Ml, dan 1 dus fresso, semua produk tersebut laku terjual dalam 3 minggu. Minggu berikutnya pedagang membeli sendiri produk pada
11
sales sosro dengan estimasi penjualan 2 dus sosro 350 ML dalam kurang lebih 2 minggu. Pada tanggal 20 Juli kami menawarkan properti untuk toko seperti MMT atau stiker, dan lainnya untuk aktivasi namun toko tersebut menolak karena alasan yang tidak diketahui, namun tetap melakukan pembelian secara berkala pada sales sosro langsung.
2. Toko Yoandra Kelompok melakukan kunjungan sebanyak 2 kali pada. Hari ke-2 event pada tanggal 18 Juni 2017 dan melakukan Follow up lupa tanggal 4 Agustus 2017. Selebihnya komunikasi dilakukan secara online melalui Whatsapp. Toko Yoandra berada di Jalan seruni. Saat proses wawancara pemilik kurang konsentrasi dalam menjawab setiap pertanyaan karena sambil mengasuh anak bayi dan ada teriakan dari toko pesaing (tepat didepannya) yang berteriak untuk tidak mrnggubris kedatangan kami. Pada pemesanan ke – 3 pemilik toko kecewa karena pihak Sosro tidak mengantar pesanan dan terlambat mengantar pesanan.
3. Toko Abinaya Kelompok melakukan 4 kali kunjungan. Kunjungan pertama menawarkan produk, kunjungan kedua wawancara dan menanyakan progress, kunjungan ke tiga melakukan survei bersama pihak PT Sinar Sosro untuk permintaan kulkas, kunjungan ke empat mengantarkan pesanan dan MMT. Pemilik toko selalu ingin kami membawa produk tiap kali kesana. Dan dalam proses wawancara kemompok kurang konsentrasi karena baik pemiliknya juga sambil sibuk mengurusi anaknya, ketering, pembelian, dan penyewaan motor serta mobil.
4. Toko Nunuk Kunjungan dilakukan kelompok 3 kali pada Senin, 12 Juni 2017 (pukul 15.00 WIB), Minggu, 18 Juni 2017 (Pukul 13. 34 WIB) dan Senin 24 Juli 2017. Sang pemilik pernah menjual produk sosro yaitu fruitea dan teh botol beling namun kurang peminatnya. Toko menjual cukup banyak produk RTDT, pada saat ditawari produk oleh kelompok kami, pemilik toko pembelian 1 dus fresso (untuk mencoba dahulu) dan fresso tersebut laku dalam waktu 3 hari, kemudian pada hari minggunya melakukan pemesanan 2 dus freso dan dari hasil wawancara melalui media SMS, fresso tersebut laku dalam waktu kurang dari seminggu, selanjutnya melakukan pembelian secara rutin namun tidak 12
kepada sales sosro tetapi langsung membeli di UD Rakyat (alasan tidak diketahui). Beliau belum berani berkerjasama dengan sosro (seperti memasang MMT dll) karena takut pembeli sedikit, namun tetap menjual sosro dalam waktu berkala.
e.
Program Pemesanan Create Sales Selain survei, kami juga melakukan create sales dengan menawarkan produk-produk Sosro kepada tetangga, saudara, maupun teman. Kami juga melakukan promosi melalui social media seperti Instagram, Facebook, Line, BBM, dan WA. Total Penjualan Create Sales
Produk
Satuan/ karton
Harga/ karton
Total
Teh Botol Sosro 220 ml
10
Rp 45.000,-
Rp 450.000,-
Fruit Tea Botol 235 ml
2
Rp 45.000,-
Rp90.000,-
Tebs Botol 230 ml
1
Rp 48.000,-
Rp48.000,-
Teh Botol Kotak 200 ml
14
Rp 50.000,-
Rp700.000,-
Teh Botol Kotak 250 ml
11
Rp 54.500,-
Rp 599.500,-
Teh Botol Kotak 330 ml
1
Rp 61.000,-
Rp61.000,-
Fruit Tea Genggam 200 ml
6
Rp 50.000,-
Rp 300.000,-
Fruit Tea Pouch 230 ml
36
Rp 38.000,-
Rp 1.368.000,-
Teh Pouch
2
Rp 20.900,-
Rp41.800,-
Freso
87
Rp 18.500,-
Rp 1.609.500,-
Teh Botol PET 350 ml
2
Rp 39.000,-
Rp78.000,-
Tebs PET 500 ml
1
Rp 132.000,-
Rp 132.000,-
Tebs Kaleng
4
Rp 82.000,-
Rp 328.000,-
Prim-a gelas 240 ml
11
Rp 19.000,-
Rp 209.000,-
Prim-a kemasan 330 ml
2
Rp 26.000,-
Rp52.000,-
Prim-a kemasan 600 ml
4
Rp 30.000,-
Rp 120.000,-
Total
194
Rp 6.186.800,-
13
BAB IV PEMBAHASAN STRATEGI PEMASARAN
A . S eg mentation, Targ eting dan Pos itioning 1. Segmentasi Membagi
dan
mengelompokkan
pasar
menjadi
beberapa
bagian,
street
outlet,tempat makan, kantin. Kelompok kami menawarkan produk yang harganya lumayan mahal seperti tebs ke daerah yang berada di sekitar sambirejo karena di daerah sambirejo banyak terdapat tempat karaoke yang membutuhkan tebs sebagai campuran. Untuk daerah yang berada dalam gang kami menawarkan freso karena mamiliki harga yang lebih terjangkau. Kelompok membagi pewararan berdasarkan tempat karena kami bisa melihat bagaimana kebutuhan dari tiap tiap tempat yang kami datangi untuk ditawari produk dari Sosro. 2. Targeting Target dari pemasaran kelompok kami adalah tempat makan, kantin dan street outlet.kami juga mengelompokkan berdasarkan kondisi wilayah tersebut. 3. Positioning Dipasaran produk produk dari Sosro bersaing dengan produk teh pucuk harum dan frestea.
B. Promosi Promosi dilakukan dengan cara memberitahu orang – orang terdekat, pemberitahuan via media sosial, mendatangi beberapa tembat untuk menawarkan produk secara langsung, dan mengikuti bazaar pada saat bulan puasa.
14
FUNGSI MANAJEMEN 1.
SWOT Program aktivasi strenghts
• • •
•
weakness opportunities
•
•
• •
•
threats
•
Ada banyak jumlah toko di Sidorejo Lor P. Sinar Sosro telah menguasai pasar, baik di Dalam dan Luar Negeri serta mampu menjangkau sampai daerah terpencil PT. Sinar Sosro telah dikenal luas oleh masyarakat sehingga menjadikan Sosro sebagai produk yang mudah dikenali dan didapat. Banyak toko yang t idak tertarik di aktivasi karena pernah kerjasama dengan Sosro namun terhenti Harga dari produk Sosro yang masih terbilang mahal dan kurangnya jumlah persediaan show case untuk memenuhi permintaan pelanggan Tidak melakukan pengiriman ke daerah daerah terpencil yang memiliki akses jalan terbatas sehingga penjual harus membeli sendiri melalui distributor. Banyak toko yang belum diaktivasi oleh pihak Sosro Hampir semua outlet telah mengenal PT Sinar Sosro jadi kelompok akan lebih mudah mengenalkan produk Sosro Toko menolak untuk dibantu aktivasi Karena PT SInar Sosro telah banyak dikenal, kemungkinan besar kekurangan PT SInar Sosro seperti keterlambatan pengiriman telah diketahui sehingga outlet tidak mau di aktivasi
Kelompok berhasil mendapatkan aktivasi toko sebanyak 4 outlet di wilayah Sidorejo Lor.
2. DIAGRAM TULANG IKAN KEGAGALAN PENDATAAN Promotion 1.Media sosial 2.Word of mouth
HARGA PRODUK AGAK MAHAL
Price
Product 1. RGB 2. OWP 3.AMDK
1. SIBUK 2. TIDAK MERESPON WAWANCARA
People
Penjelasan 1. Promotion
15
Promosi yang dilakukan kelompok dilakukan dengan 3 cara yaitu promosi melalui media sosial, dan word of mouth. Promosi yang dilakukan melalui media sosial dengan cara memposting tentang produk sosro di grup facebook, dan post di instagram. Promosi dengan cara Word of Mouth dilakukan dengan melakukan promosi kepada saudara, teman maupun tetangga dan orang orang yang dikenal, lalu mereka akan menawarkan produk kepada teman temannya yang lain. 2. Price
Harga produk yang kami tawarkan sesuai dengan harga dasar dari PT Sinar Sosro. Kelompok tidak mengambil keuntungan untuk setiap produk yang dijual. Meskipun menggunakan harga dasar, namun konsumen masih saja mengeluh bila harga yang ditawarkan masih terlalu tinggi.
3. Product
Produk yang kami tawarkan merupakan produk RGB seperti Teh Botol Beling, Friut tea beling dan Tebs Beling untuk OWP kami menawarkan Kemasan Dus/Karton (Teh Kotak, Teh PET, Teh Pouch, Tebs PET, Tebs Can, Freso.
4. People
Wawancara yang dilakukan kelompok tidak berjalan mulus karena ada yang menolak dengan alasan sibuk dan tidak mau diwawancarai.
Untuk meningkatkan penjualan sebaiknya 1. PT Sinar Sosro memberikan hadiah bagi toko toko yang memiliki penjualan tertentu. Contohnya memberikan kaos bagi toko yang memiliki penjualan 45 karton per bulan. Cara ini mungkin dapat menjadi media promosi yang baik. 2. Mendistribusikan produk dengan tepat waktu 3. Mendistribusikan produk ke tempat tempat yang berada didalam perkampungan.
16
BAB V PENUTUP KESIMPULAN Berdasarkan uraian diatas, kelompok kami telah menyelesaikan semua program yaitu pendataan outlet, aktivasi outlet dan create sales di wilayah kelurahan Sidorejo Lor. Berikut rincian hasil dari ketiga program yang sudah kami jalankan Pendataan Outlet Dari 48 outlet yang didata dengan wawancara, kami menemukan bahwa pesaing terbesar produk Sosro adalah Teh Pucuk Harum dengan penjualan rata-rata satu karton tiap minggu. Dari keseluruhan outlet ada beberapa yang sudah pernah menjual produk sosro namun terhenti karena pengiriman yang tidak teratur. Aktivasi Outlet Baru 4 outlet program aktivasi dengan produk berbeda dan masing – masing outlet mau menjalin kerjasama. Hanya ada satu outlet yang mau mendapatkan bantuan berupa MMT dan ketiga outlet lain tidak ingin untuk dibantu baik berupa pemberian MMT maupun penataan ruang dan pemberian stiker dll. Create Sales Kami telah melampaui target minimal penjualan yaitu 30 karton atau krat. Kami menjual 194 karton/krat. Create sales dilakukan dengan cara menawarkan produk kepada kenalan, sanak saudara, teman teman kuliah bahkan melakukan penawaran dengan orang tidak dikenal dengan cara promosi di media sosialdan promosi dengan menggunakan word of mouth yang memungkinkan orang lain juga bisa menawarkan kepada yang lain untuk membeli. Create Sales juga dilakukan dengan mengikuti acara bazaar selama 3 hari.untuk program create sales produk yang paling diminati adalah teh Freso. SARAN 1. Untuk Pelaksanaan KUKU selanjutnya Untuk kegiatan KUKU berikutnya kami berharap ada kerjasama dari pihak pihak lain, bukan hanya dari Sosro. Untuk pelaksanaan KUKU sebaiknya diberikan gambaran dan 17
simulasi tentang tahap tahap yang harus dilakukan, serta diberikan pendampingan dilapangan selama minggu pertama. Untuk mentoring seharusnya dilakukan secara pribadi kepadatiap kelompok melalui DPL dan perwakilan Sosro dan yang terakhir, pembagian DPL seharusnya dilakukan ketika awal pembentukan kelompok. 2. Pihak – Pihak yang berkaitan dengan KUKU
Pak Yatno selaku pihak dari PT SInar Sosro agar lebih berkomunikasi agar tidak terjadi miss komunikasi selama pengiriman barang.
PT Sinar Sosro seharusnya memperbanyak show caseagar pemesanan show case dari pelanggan bisa terpenuhi dengan baik
18
DAFTAR PUSTAKA Awlia, R., & Achnes, S. (2014). Analisis Pelaksanaan Retribusi Kebersihan di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Jurnal Online. Pekanbaru. Universitas Riau. (http://jom. unri. ac. id/index. php/JOMFSIP/article/download/2298/2240) . AL-FARISI, M. A., & Iriani, S. S. (2016). PENGARUH LABEL DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RTD TEA LESS SUGAR (STUDI PADA MEMBER PUSAT KEBUGARAN DI WILAYAH SURABAYA SELATAN). Jurnal Ilmu Manajemen (JIM), 4(2). David, F.R. (2009). Manajemen Strategis (Terjemahan). PT. Indeks, Jakarta. Kotler, P. (2005). Manajemen Pemasaran. INdeks Media Group. Jakarta Kotler, P. and G. Armstrong. (2007). Dasar- dasar Pemasaran, Edisi kesembilan. Penerbit Erlangga. Jakarta Kotler, P. dan G. Armstrong. 2008. Prinsip- prinsip Pemasaran (terjemahan). Penerbit Erlangga. Jakarta. Rizky, N. M. (2011). Analisis Strategi Pemasaran UKM Penghasil Produk Kerajinan Akar Wangi (Studi Kasus pada KUB Zocha Graha Kriya, Kabupaten Garut, Jawa Barat). Strategis Strategic Business Unit Berdasarkan Konsep Michael R. Porter, Fred R. David, dan Wheelen- Hunger, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sutrisno, J., & Luhur, F. T. I. U. B. (2011). Strategi Pengembangan Teknologi E-Commerce Dengan Metode SWOT: Studi Kasus PT. Chingmix Berhan Sejahtera. Jurnal Telematika Mkom, 3(2), 44-50. Tjiptono, F. dan A. Diana. (2000). Prinsip dan Dinamika Pemasaran. J&J Learning, Yogyakarta. Tjipto, F. (2008). Strategi Pemasaran Edisi III. CV. Andi Offiset, Yogyakarta. Umar, H. (2001). Strategi Management in Cation, konsep, teori, dan Teknik Menganalisis Manajemen http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-cause-effect-diagram-fishbone-diagram-caramembuat-ce/ (diakses pada 14 agustus 2017)
19
Lampiran Pendataan
Gambar 1.1 Survei Lapangan
Gambar 1.2 Survei Lapangan
Gambar 1.3 Survei Lapangan
Gambar 1.4 Survei Lapangan
20
Gambar 1.5 Survei Lapangan
Gambar 1.7 Survei Lapangan
Gambar 1.6 Survei Lapangan
Gambar 1.8 Survei Lapangan
21
Gambar 1.9 Survei Lapangan
Gambar 1.10 Survei Lapangan
Gambar 1.11 Survei Lapangan
Gambar 1.12 Survei Lapangan
22
Create Sales
Gambar 2.1 Create Sales
Gambar 2.2 Create Sales
Gambar 2.3 Create Sales
Gambar 2.4 Create Sales
23
Gambar 2.5 Create Sales
Gambar 2.6 Create Sales
Gambar 2.7 Create Sales
Gambar 2.8 Create Sales
24
Gambar 2.9 Create Sales
Gambar 2.10 Create Sales
Gambar 2.11 Create Sales
25
Aktivasi
Gambar 3.1 Sebelum aktivasi toko Sri
Gambar 3.2 Setelah Aktivasi
26