FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN SISTEM KEMUDI , REM , DAN SUSP ENSI Semester IV
SILINDER MASTER , SILINDER RODA, DAN BOOSTER REM
No. JST/OTO/OTO6332/09
A. PENDAHULUAN I.
Tgl. : 05 Maret 2018
:
Judul :
Silinder Master , Silinder Roda , dan Booster Rem II.
Tujuan : Setelah selesai praktikum diharapkan mahasiswa dapat: 1. Mengidentifikasi tipe-tipe silinder master, silinder roda dan booster rem 2. Menjelaskan cara kerja silinder master, silinder roda dan booster rem 3. Membongkar dan memasang silinder master, silinder roda dan booster rem 4. Mengidentifikasi gangguan dalam sistem dan cara men gatasinya
III. Alat dan Bahan: 1. Berbagai macam silinder master, silinder roda dan booster rem 2. Alat-alat tangan/kunci yang diperlukan 3. Alat-alat yang diperlukan
IV. Keselamatan Kerja
:
1. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Bekerja dengan hati-hati dan teliti
100 menit Halaman
V. Dasar Teori
a. Silinder Master
Pada sistem rem terdiri dari beberapa komponen, komponen-komponen pada sistem rem salah satunya adalah master silinder. Master silinder terdapat pada tipe rem hidrolik. Pada master silinder terdapat reservoir tank yang berfungsi untuk menampung cairan rem pada kendaraan. Baik pada rem hidrolik tipe tromol maupun cakram tetap menggunakan master silinder pada sistem remnya remnya.. Master silinder sendiri berfungsi untuk menaikkan tekanan dari pedal setelah pedal diinjak oleh pengemudi, yang nantinya tekanan dari pedal akan dirubah menjadi tekanan hidrolik pada master silinder yang kemudian digunakan untuk menekan piston pada kaliper atau silinder roda yang terdapat pada tiap-tiap roda. Master silinder rem terletak setelah pedal, namun pada kendaraan yang menggunakan boosterr rem, master silinde booste silinderr terletak terl etak setelah s etelah booste boosterr rem. Master silinder (master cylinder) pada sistem rem mobil ini berfungsi untuk mengubah gerak pedal rem ke dalam tekanan hidraulis. Master silinder terdiri dari r esevoir tank, yang berisi minyak rem,
demikian
juga
piston
dan
silinder,
yang
membangkitkan
tekanan
hidraulis.
Master silinder ini terhubung dengan pedal rem dan juga boster, boster akan memperbesar gaya tekan pedal sehingga akan membuat rem terasa empuk dan lebih ringan ditekan. Master silinder ini akan terhubung ke roda-roda melalui selang rem, mungkin akan lebih paham jika mengetahui car a kerjanya. Kapan-kapan deh, kang parjo akan share mengenai cara kerjanya. Intinya di dalam master silinder itu terdapat piston, dan piston akan bergerak apabila pedal rem ditekan. Piston ini akan menekan minyak rem. Tekanan ini nantinya akan sampai ke piston pada
wheel cylinder jika itu pada rem tromol, atau sampai ke piston yang ada pada caliper rem jika itu pada rem cakram. Piston pada wheel cylinder dan kaliper ini yang akan menekan kampas rem sehingga akan terjadi suatu pengereman.
b. Silinder Roda
Sistem rem pada kendaraan pada umumnya terdiri dari tipe tromol (brake drum) dan tipe cakram (disc brake). Pada sistem rem tromol dengan penyalur tenaga dari pedal rem menggunakan sistem tekanan hidrolik atau sering juga disebut dengan sistem rem tromol hidrolik, terdapat beberapa komponen di dalamnya. Salah satu komponen pada sistem rem tromol hidrolik adalah silinder roda (wheel cylinder). Silinder roda terletak di roda dan menempel pada backing plate. Fungsi dari silinder roda pada sistem rem tromol hidrolik adalah sebagai penerima tekanan hidrolik dari master silinder yang nantinya tekanan hidrolik ini akan diteruskan oleh silinder roda untuk menekan kanvas rem agar terjadi proses pengereman. Cara kerja silinder roda : Ketika pedal rem diinjak Ketika pengemudi menginjak pedal rem, maka push rod akan menekan master silinder, kemudian piston di dalam master ilinder akan menekan cairan rem sehingga terjadi tekanan hidrolik. Tekanan hidrolik dari master silinder akan diteruskan ke silinder roda melalui sambungan pipa dan selang. Pada silinder roda, tekanan hidrolik ini akan menekan piston yang berada di dalam silinder roda yang kemudian piston ini akan menekan sepatu rem sehingga terjadi proses pengereman. Ketika pedal rem dilepas Ketika pedal rem dilepas oleh pengemudi, maka pegas pembalik sepatu rem akan menarik sepatu rem untuk kembali ke posisi semula sehingga sepatu rem akan menekan piston
kembali ke posisi semula, dan cairan rem akan dikembalikan kembali ke tangki cadangan (reservoir tank). Pada silinder roda juga dilengkapi dengan baut bleeding yang dapat berfungsi sebagai tempat membuang angin pada sistem rem. Silinder roda pada sistem rem tromol hidrolik terdapat dua tipe yaitu silinder roda dengan satu piston untuk mendorong sepatu rem dan silinder roda dengan dua piston untuk mendorong sepatu rem. c. Booster Rem Pada sistem pengereman pada kendaraan-kendaraan sekarang ini sudah dilengkapi dengan komponen tambahan yaitu boster rem. Boster rem berfungsi untuk membantu memperingan pengemudi saat menginjak pedal rem. Dengan adanya boster rem pada sistem rem maka saat menginjak pedal rem tidak memerlukan banyak energi, berbeda dengan sistem rem yang tidak dilengkapi dengan boster rem, yang mana saat pengemudi menginjak pedal rem akan memerlukan energi yang lebih banyak. Boster rem bekerja pada saat mesin hidup, ketika mesin mati boster rem tidak bekerja sehingga saat mesin mati gaya yang dibutuhkan untuk menginjak rem akan sama dengan kendaraan yang tidak menggunakan boster rem. Booster rem rem dapat dipasang menjadi satu dengan master silinder (tipe integral) atau dapat juga dipasangkan secara terpisah dari master silinder itu sendiri. Tipe integral ini banyak digunakan pada kendaraan penumpang dan truk kecil. Booster rem mempunyai diaphram (membran) yang bekerja dengan adanya perbedaan tekanan antara tekanan atsmosfir dan kevakuman yang dihasilkan dalam intake manifold. Master silinder dihubungkan dengan pedal dan membran untuk memperoleh daya pengereman yang besar dari langkah pedal yang minimum. Untuk kendaraan berjenis diesel, diesel, boster remnya diganti dengan pompa vakum karena kevakuman yang terjadi pada intake manifold pada mesin diesel tidak cukup kuat. Booster body dibagi menjadi bagian depan (ruang tekanan tetap/constant pressure chamber) dan bagian belakang (rung tekanan variasi/variable pressure chamber), dan masing masing ruang dibatasi dengan membran dan piston dan piston boster. boster. Mekanisme katup pengontrol (Control valve mechanism) berfungsi untuk mengatur tekanan didalam ruang tekan variasi. Termasuk katup udara (air valve), katup vacum (vacuum
valve). katup pengontrol dan sebagainya yang berhubungan dengan pedal rem melalui batang penggerak katup (valve operating rod).
Prinsip dan cara kerja Booster rem Prinsip kerja boster rem
Bila vakum bekerja pada kedua sisi piston, maka piston akan terdorong ke kanan oleh pegas. Bila tekanan atmosfir masuk ke ruang A, maka piston bergerak ke kiri menekan pegas karena adanya perbedaan tekanan, men yebabkan batang piston menekan piston master silinder.
konstruksi boster rem
- Bagian dalam booster dihubungkan dengan pompa vakum (diesel) atau intake manifold (bensin) melalui check valve. - Check valve berfungsi sebagai katup satu arah yang hanya memungkinkan udara mengalir dari booster ke vacuum pump. - Ruang booster terbagi menjadi dua bagian ba gian oleh diapragm yaitu constant pressure chamber dan variable pressure chamber. - Pada control valve mechanism terdapat air valve dan vacum valve. - Valve operating rod dihubungkan ke pedal rem.
cara kerja boster rem
- Ketika Pedal Rem Belum Ditekan
air valve tertarik ke kanan oleh air valve return spring bertemu dengan control valve sehingga tertutup, dan udara luar tidak bisa masuk ke variable pressure chamber. Vacum valve terbuka menyebabkan terjadinya kevakuman pada constant dan variable pressure chamber. Piston terdorong ke kanan oleh pegas diapragma.
- Ketika Pedal Rem Ditekan
valve operating rod mendorong air valve dan control valve, menyebabkan vacum valve tertutup dan air valve terbuka. Hal ini menyebabkan udara luar masuk ke variable pressure chamber. Perbedaan tekanan antara variable dan constant pressure chamber menyebabkan piston bergerak ke kiri.
VI.
Lampiran
a. Silinder Master
Pada master silinder tandem, tandem, sistem hidraulisnya dipisahkan menjadi dua, masing-masing untuk roda depan dan belakang. Dengan demikian bila sudah satu sistem tidak bekerja maka sistem lainnya akan tetap berfungsi dengan baik sehingga pengereman masih bisa berlangsung.
b. Silinder Roda
Ada dua tipe silinder roda (wheel (wheel silinder ): ): double piston dan single piston. Bila piston. Bila timbul tekanan hidraulis pada master silinder maka akan menggerakkan piston cu p, piston akan menekan ke arah sepatu rem, kemudian menekan tromol rem. Apabila rem tidak bekerja, piston akan kembali ke posisi semula karena kekuatan pegas pembalik sepatu rem. Bleeder rem. Bleeder plug berfungsi berfungsi sebagai baut pembuangan udara yang terdapat pada sistem rem.
c. Booster Rem Komponen – komponen komponen Booster rem
1.
Karet diafragma
2.
Katup udara
3.
Katup vakum
4.
Tuas pendorong
5.
Katup pengontrol vakum
6.
Tuas rekasi
7.
Torak boster
8.
Tuas pendorong
9.
Saluran vakum
10. Katup satu arah Boster rem tipe vakum Pada boster rem tipe vakum bekerja dengan memanfaatkan kevakuman pada intake manifold untuk membantu meringankan pengemudi saat menginjak pedal rem.
Boter rem tipe vakum didalamnya terdapat diafragma, ada dua jenis boster rem tipe vakum ini yaitu boster rem dengan diafragma tunggal dan boster rem tipe vakum dengan diafragma ganda.
Cara kerja kedua boster rem tersebut sama, tapi pada boster rem tipe vakum dengan diafragma ganda memiliki ukuran diameter diafragma yang lebih kecil dibandingkan dengan diameter diafragma pada boster rem tipe vakum dengan diafragma tunggal. Boster rem tipe vakum ini dipasang diantara push rod pedal rem dan push rod master silinder, serta boster rem vakum ini menerima kevakuman dari intake manifold melalui selang dan katup satu arah (vacuum check ball valve/ one way check valve). Katup ini akan mempertahankan tekanan kevakuman di dalam boster pada saat mesin dimatikan agar boster rem memiliki kevakuman cadangan untuk 2 sampai 3 kali pengereman. Boster rem tipe hidrolis (tekanan) Boster rem tipe hidrolis digunakan pada kendaraan yang umunnya kend araan tersebut tidak memungkinkan menggunakan boster rem tipe vakum, seperti :
Ruangan sangat sempit sehingga tidak memungkinkan untuk menempatkan boster rem tipe vakum. Tidak tersedianya kevakuman yang konstan pada i ntake manifold di kendaraan, contohnya pada mesin diesel yang menggunakan turbo charger. Kendaraan yang membutuhkan gaya pengereman yang lebih besar, sehingga penggunaan boster rem tipe vakum tidak memungkinkan.
Cara kerja dari boster rem tipe hidrolis ini memanfaatkan tekanan hidrolik untuk mem bantu meringankan pengemudi saat menginjak pedal rem. Tekanan hidrolik ini didapatkan dari pompa.
Pompa yang digunakan pada boster tipe hidrolis ini menggunakan atau memanfaatkan pompa pada power steering hidrolik.
VII.
Data Pemeriksaan
NO.
Uraian
Hasil Pemeriksaan
1.
Pegas
Pegas Cuma ada satu
2.
Piston 1
Ada
3.
Piston 2
4.
Gasket
Ada namun tidak bisa dikeluarkan dari bodi karena tersangkut karena kekurangan minyak rem Gasket sudah hilang
5.
Body Master Silinder
Body Master silinder sudah berkarat
6.
Snap Ring
Tidak ada
7.
Karet Penutup
Tidak ada
8.
Elbow
Tidak ada
9.
Booster Rem
Baik
10.
Minyak Rem
Tidak ada karena
VIII. Foto Praktikum
Gb. Booster rem (Dokumentasi Pribadi)
Gb. Komponen Master silinder (Dokumentasi Pribadi)
Gb. Master Silinder (Dokumentasi Pribadi)
IX. Kesimpulan Setelah melakukan praktikum praktikum dan diperoleh data seperti diatas, dapat kami simpulkan : 1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi tipe-tipe silinder master, silinder roda dan booster rem
dengan baik dan benar. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara kerja silinder master, silinder roda da n booster rem dengan baik dan benar 3. Mahasiswa dapat membongkar dan memasang memasan g silinder master, silinder roda dan booster rem sesuai prosedur 4. Mahasiswa dapat mengidentifikasi gangguan dalam sistem dan cara mengatasinya 5. Ada dua tipe master silinder : Tunggal dan ganda (tandem). Pada umumnya untuk sistem rem
digunakan master silinder tipe ganda (tandem), yang mempunyai keuntungan b ila salah satu sistem tidak bekerja , tetapi sistem lain tetap berfungsi dengan baik.
SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI NOMOR DOKUMEN
: JST/OTO/OTO6322/09 JST/OTO/OTO6322/09
HARI/TANGGAL
: Senin / 05 Maret 2018
JUDUL JOB
: SILINDER MASTER, SILINDER RODA & BOOSTER REM
DOSEN PEMBIMBING : Dr. Tawardjono Usman , M.Pd M.Pd Yosep Efendi , M.Pd DISUSUN OLEH
:
1. Afrid Cahyo Dewanto
(16504241023) (16504241023)
2. Muhammad Ridwan Sulthoni (16504241027) 3. Prasetyo Budi Sasongko
(16504241031) (16504241031)
4. Nanang Setiawan
(16504241035) (16504241035)
5. Dhimas Setiaji
(16504241039) (16504241039)
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2018