LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA BANGUNAN Dosen Pengampu : Indah Wahyuni, S.Pd.T,. M.Pd.
Disusun Oleh 1. Dhanu Prasetya Dahlan (17510134005) 2. Lia Khusnul Khotimah (17510134013) 3. M. Nizamuddin Alwi (17510134021) Kelompok 4
PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2018
Setelah melakukan pengujian dan analisa data pada pengujian kelembaban udara, diperoleh tabel hasil perhitungan berikut Tabel 3. Hasil Perhitungan Kelembaban Udara Percobaan I II III IV
Ptr 28.40 31.90 30.10 30.10
(gr/cm ) 3
Pte 18.66 21.09 19.84 21.09
18.34 20.58 19.43 20.58
Km 12.05 13.60 12.81 14.42
Kr 65.70 % 66.11 % 65.91 % 70.06 %
H. Standar Deviasi Standar Deviasi (SD) =
Ʃ | −− |
1. Kelembaban relatif atau Kelembaban nisbi Percobaan I II III IV
x
x (%) 65.70 66.11 65.91 70.06 = 66.95
-1.25 % -0.84% -1.04% 3.11%
| | 1.25 % 0.84% 1.04% 3.11%
| |
1.5625 % 0.7056 % 1.0816 % 9.6721 % = 3.26 %
Ʃ
.−% .% =
Standar Deviasi (SD) =
= 1.042 %
± SD = x SD = 66.95 + 1.042 = 67.992 x SD = 66.95 – 1.042 = 65.908 ± 5% = x + 5% x = 66.95 + 3.35 = 70.3 x - 5% x = 66.95 – 3.35 = 63.6 Tabel 4. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Kelembaban Relatif
Percobaan I II III IV
Kelembaban Relatif 65.70 % 66.11 % 65.91 % 70.06 %
Standar Deviasi Min. Max 65.908 67.992 65.908 67.992 65.908 67.992 65.908 67.992
Keterangan NOT OK OK OK NOT OK
2. Kelembaban Mutlak Percobaan I II III IV
x
x 12.05 13.60 12.81 14.42 = 13.22
-1.17 0.38 -0.41 1.2
| | 1.17 0.38 0.41 1.2
| | 1.3689 0.1444 0.1681 1.44 = 0.78
Ʃ
.− . =
Standar Deviasi (SD) =
= 0.51
± SD = x SD = 13.22 + 0.51 = 13.73 x SD = 13.22 – 0.51 = 12.71 ± 5% = x + 5% x = 13.22 + 0.66 = 13.88 x - 5% x = 13.22 – 0.66 = 12.56 Tabel 5. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Kelembaban Mutlak
Percobaan I II III IV
Kelembaban Mutlak 12.05 13.60 12.81 14.42
Standar Deviasi Min. Max 12.71 13.73 12.71 13.73 12.71 13.73 12.71 13.73
Keterangan NOT OK OK OK NOT OK
I.
Evaluasi Berdasarkan percobaan kelembaban udara yang telah dilakukan, ternyata kelembaban relatif atau kelembaban nisbi yang diperoleh adalah terlalu tinggi (˃90%). Sedangkan secara teoritis mestinya berkisar antara 60% - 70%. Hal ini disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu sebagai berikut : 1. Suhu dalam ruangan yang tinggi karena banyaknya jumlah manusia yang berada di dalamnya. 2. Sirkulasi udara dalam ruangan yang masuk dan keluar begitu besar dan berubahubah. 3. Luas ruangan pengujian. 4. Panas dari sinar matahariyang masuk melalui jendela juga mempengaruhi kelebaban dalam percobaan ini.
J. Kesimpulan Dari hasil pengujian kelembaban udara dapat disimpulkan bahwa kelembaban udara dipengaruhi oleh sirkulasi udara, suhu ruang, dan luas ruangan dengan hasil menunjukkan bahwa seperti pada tabel dibawah ini. Tabel 6. Hasil Perhitungan Kelembaban Udara Percobaan I II III IV
Suhu Titik Embun (te) 21 °C 21 °C 22 °C 23 °C GRAFIK PERBANDINGAN
PENGUJIANKELEMBAPAN UDARA
Percobaan I
Percobaan II
Percobaan III
Percobaan IV 23
22
21
21
SAMPEL PENGUJIAN
Grafik 1. Perbandingan Hasil Pengujian Kelembapan Udara
Kelembaban Relatif atau Kelembaban Nisbi : Kr 4 (70.06%) > Kr 2 (66.11%) > Kr 3 (65.91%) > Kr 1 (65.70%) Kelembaban Mutlak : Km4 (14.42) > Km 2 (13.60) > Km3 (12.81) > Km 1 (12.05)
K. Lampiran a. Scan hasil laporan Kelembaban Udara)
sementara
praktikum
fisika
bangunan
(Pengujian
b. Dokumentasi saat pengujian (alat, bahan dan langkah pengujian) 1. Alat dan Bahan Pengujian
Foto 1. Seperangkat Higrometer Renaoult. (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 3. Thermometer (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 2. Air Pump (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 4. Spiritus (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
2. Langkah Pengujian
Foto 5. Mengisi Spiritus pada Tabung (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 7. Menyamakan Suhu Ruangan (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 6. Memasang penutup Tabung (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 8. Menyalakan Air Pump (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA BANGUNAN PENGUJIAN PRAKTIKUM 4 PENGUJIAN ANGKA PORI, POROSITAS, MASSA JENIS, BERAT SATUAN, DAN KERAPATAN BAHAN Rabu, 3 Oktober 2018 Dosen Pengampu Indah Wahyuni, S.Pd.T,. M.Pd.
Disusun Oleh: Kelompok 4 1. Dhanu Prasetya Dahlan (17510134005) 2. Lia Khusnul Khotimah (17510134013) 3. M. Nizamuddin Alwi (17510134021)
PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL& PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2018
PRAKTIKUM FISIKA BANGUNAN JUDUL PRAKTIKUM
DOSEN PENGAMPU
NAMA / NIM / KELAS 1. Dhanu Prasetya D. /17510134005/K1 2. Lia Khusnul K. /17510134013/K1 3. M. Nizamuddin Nizamuddin A. /17510134021/K1
Pengujian Indah Wahyuni, Kelembaban Udara S.Pd.T, M.Pd TEKNIK SIPIL
A. Tujuan Percobaan Setelah selesai praktikum, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Memahami prosedur pengujian dalam menentukan angka pori, porositas, massa jenis dan berat satuan bahan bangunan. 2. Melakukan analisis data dan membuat kesimpulan dari hasil percobaan tersebut. 3. Membuat karya ilmiah pelaporan hasil percobaan. B. Pendahuluan Bahan bangunan yang pervious (porous) terdiri dari dua bagian yaitu bagian padat dan bagian pori. Kepadatan bahan akan sangat besar pengaruhnya terhadap kekuatan bahan tersebut. Pada umumnya, semakin porous suatu bahan akan makin lemah pula kekuatannya. Gambaran mengenai struktur bahan bangunan adalah sbb Massa dari masing-masing komponen adalah : Massa bagian padat : m p = Massa air : ma = a . Va Massa total : mt = t . Vt
p . Vp
Va = volume air ( dalam keadaan kering udara akan tergantung dari k elembapan elembapan sekelilingnya sekelilingnya ) Vr = volume ruang ( pori ) Vp = volume padat Vt = volume total : Vt = Vr + Vp Dalam keadaan kering udara, sebagian volume ruang ( V r ) akan ditempati oleh air, dan dalam keadaan kering sempurna ( kering oven ) seluruh volume ruang tersebut akan ditempati oleh udara yang dalam penimbangannya massanya dianggap nol. Selanjutnya angka pori, porositas, massa jenis dan berat satuan dapat ditentukan berdasarkan rumus rumus berikut : 1. Angka pori ( e ) 2. Porositas ( n )
3. Massa Jenis ( )
= = − ( gram / cm ) = = − ( gram / cm ) = = ( gram / cm ) = 3
=
4. Berat satuan (γ) a.
Keadaan kering : γ k
b.
Keadaan jenuh air : γ b
5. Kerapatan / Kepadatan : d
3
3
= ( gram / cm ) = = ( gram / cm ) = x 100% =
=
3
3
C. Alat Percobaan 1. Timbangan dengan ketelitian ketelitia n 0,01 gram
Gambar 1. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
2. Oven
Gambar 2. Oven (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
3. Gelas ukur
Gambar 3. Gelas Ukur (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
4. Bejana tempat air
Gambar 4. Bejana Tempat Air (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
5. Benang 6. Lap D. Bahan Percobaan 1. Batu kali Batu kali digunakan sebagai bahan percobaan sebanyak 3 sampel yang diasumsikan sebagai bahan konstruksi pondasi.
Gambar 5. 3 Sampel Batu Kali (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
2. Bata merah Bata merah digunakan sebagai bahan percobaan sebanyak 3 sampel yang diasumsikan sebagai bahan penutup dinding.
Gambar 6. 3 Sampel Batu Bata (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
3. Genteng . Genteng digunakan sebagai bahan percobaan sebanyak 3 sampel yang diasumsikan sebagai bahan penutup atap.
Gambar 7. 3 Sampel Genteng (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
E. Prosedur / Langkah Percobaan 1. Menyiapkan alat yang diperlukan. 2. Menimbang benda uji ( dalam keadaan kering oven ) Catatan : Batu kali dan batu merah berbentuk kubus dengan sisi – sisi 3cm, genteng berbentuk balok. 3. Memasukkan semua benda uji tersebut ke dalam air hingga menjadi jenuh ( diamkan selama +- 10 menit atau sudah tidak ada lagi gelembung udara yang muncul ) 4. Benda uji diangkat dari dalam air dan lap permukaannya dengan kain. 5. Menimbang kembali benda uji tersebut dalam keadaan jenuh 6. Mengukur volume benda uji ( volume total ) dengan bantuan gelas ukur. 7. Melakukan percobaan ini masing – masing 3 kali ( 3 benda uji ) untuk masing – masing bahan. 8. Tempat praktikum dan semua peralatan yang digunakan dibersihkan. 9. Mencatat semua hasil pengamatan ( hasil percobaan ) ke dalam laporan sementara, dan laporkan kepada dosen pembimbing. 10. Membuat laporan lengkap berdasarkan pedoman yang telah diberikan, dan serahkan kepada dosen pembimbing paling lambat satu minggu setelah percobaan dilakukan F. Tabel Hasil Percobaan Pengujian angka pori, porositas, massa jenis dan berat satuan bahan bangunan dilaksanakan pada hari Rabu, 03 Oktober 2018. Dilakukan di Laboratorium Fisika Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Yogyakarta. Tabel 1 . Hasil Percobaan. Benda Uji Batu Kali Bata Merah Genteng
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Volume Awal = 300 cm 3
Massa Kering Oven (gram) 18.5 19.5 20.8 24.6 25.4 25.85 18.55 17.2 18.4
Massa Basah (gram) 19.2 20.6 21.43 29.04 29.85 30.81 20.84 19.17 20.43
Volume Total cm3 309 310 311 315 316 310 313 310 314
G. Analisis Data 1. Volume Ruang (Vr) =
−
2. Volume Padat (Vp) = Vt – Vr
Tabel 2 . Volume Ruang dan Volume Padat. Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
Volume Ruang 0,7 1.1 0.63 4.44 4.45 4.96 2.29 1.97 2.03
Volume Padat 308.3 308.9 310.37 310.56 311.55 305.04 310.71 308.03 311.97
a. Angka Pori (e) e =
= = − ( gram / cm ) 3
Tabel 3 . Angka Pori. Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
Angka Pori
Rata-rata
-3
2.2705 x 10 -3 3.5610 x 10 -3 2.0298 x 10 0.01429 0.01428 0.01626 -3 7.3702 x 10 -3 6.3954 x 10 -3 6.5070 x 10
-3
2.6024 x 10 0.01494
-3
6.7575 x 10
b. Porositas ( n ) n=
= = − ( gram / cm ) 3
Tabel 4 . Porositas. Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
Porositas 2.2654 x 10-3 3.5484 x 10-3 2.0572 x 10-3 0.01409 0.01408 0.016 7.3163 x 10-3 6.3548 x 10-3 6.4650 x 10-3
Rata-rata 2.6237 x 10-3
0.01472
6.7120 x 10-3
c. Massa Jenis ( )
=
=
3
( gram / cm )
Tabel 5 . Massa Jenis. Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
Massa Jenis 0.0600 0.0631 0.0670 0.0792 0.0815 0.0847 0.0597 0.0558 0.0589
Rata-rata 0.0634
0.0818
0.0581
d. Berat satuan (γ) Keadaan kering : γk =
=
( gram / cm3 )
Tabel 6 . Berat Satuan Keadaan Kering. Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3 Keadaan jenuh air :
γb
=
Berat Satuan Kering 0.0598 0.0629 0.0669 0.0781 0.0803 0.0834 0.0593 0.0555 0.0586
=
Ratarata 0,0632 0.0806
0.0578
( gram / cm3 )
Tabel 7 . Berat Satuan Keadaan Basah. Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
Berat Satuan Basah 0.0621 0.0665 0.0689 0.0922 0.0945 0.0994 0.0666 0.0618 0.0651
Rata-rata 0.0658 0.0954
0.0645
e. Kerapatan / Kepadatan : d=
= x 100% Tabel 8 . Kerapatan. Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
Kepadatan (%) 99.77 99.65 99.80 98.59 98.59 98.4 99.27 99.37 99.35
Rata-rata (%) 99.74 98.53
99.33
H. Standar Deviasi Standar Deviasi (SD) =
Ʃ | −− |
1. Standar Deviasi Angka Pori (e) a. Batu Kali Tabel 9 . Standar Deviasi Batu Kali. Benda Uji 1
2 3
2.2705 x 10-3
-3.319 x 10-4
3.5610 x 10-3
9.586 x 10-4
2.0298 x 10-3
= 2.6024 x 10
-5.726 x 10-4
3.319 x 104
9.586 x 10-
11.015761 x 10-
4
91.891396 x 10-
5.726 x 10-
32.787076 x 10-
4
8
8
∑ = 45.229411 x 10-8
− . −
. −
= 1.15038 x 10-4
⃓ ⃓ 8
-3
Standar Deviasi (SD) = =
⃓ ⃓
x ± SD = x SD = 2.6024 x 10 + 1.15038 x 10 = 1.41062 x 10 x SD = 2.6024 x 10 – 1.15038 x 10 = -0.89014 x 10 x ± 5% x = x + 5% x = 2.6024 x 10 + 1.3012 x 10 = 1.327224 x 10 x - 5% x = 2.6024 x 10 – 1.3012 x 10 = -1.04096 x 10 -3
-4
-3
-4
-3
-4
-3
-4
-4
-4
-4
-4
Tabel 10. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Kali Percobaan
Standar Deviasi Min. Max -0.89014 x 1.41062 x -4 10 10-4 -0.89014 x 101.41062 x 4 10-4 -0.89014 x 1.41062 x -4 10 10-4
Angka Pori 2.2705 x 10-3
1
3.5610 x 10-3
2
2.0298 x 10-3
3
Keterangan OK OK OK
b. Batu Merah Tabel 11 . Standar Deviasi Batu Merah.
Benda Uji 1
0.01429
2
0.01428
3
0.01626
⃓ ⃓
-6.5 x 10-4
6.5 x 10-4
-6.6 x 10-4
6.6 x 10-4
1.32 x 10-3
1.32 x 10-3
= 0.01494 Standar Deviasi (SD) = =
⃓ ⃓ 4.225 x 10-7 4.356 x 10-7 1.7424 x 10-6 ∑ = 2.1343 x 10-6
.−−
. −
= 0.001033
x ± SD = x SD = 0.01494 + 0.001033 = 0.015973 x SD = 0.01494 – 0.001033 = 0.013907 x ± 5% x = x + 5% x = 0.01494 + 7.47 x 10 = 0.015687 x - 5% x = 0.01494 – 7.47 x 10 = 0.014193 -4 -4
Tabel 12. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Merah Percobaan 1 2 3
Angka Pori 0.01429 0.01428 0.01626
Standar Deviasi Min. Max 0.013907 0.015973 0.013907 0.015973 0.013907 0.015973
Keterangan OK OK OK
c. Genteng Tabel 13 . Standar Deviasi Genteng.
Benda Uji
⃓ ⃓
⃓ ⃓
6.127 x 101
7.3702 x 10-3
4
6.127 x 10-4
3.75 x 10-7
3.621 x 102
-3.621 x 10-4
6.3954 x 10-3
3
-2.505 x 10
-4
∑ = 1.896 x 10-7
-3
Standar Deviasi (SD) =
6.28 x 10-8
4
6.7575 x 10
=
1.31 x 10-7
2.505 x 10-
6.5070 x 10-3
=
4
.− −
. −
= 3.079 x 10-4
x ± SD = x SD = 6.7575 x 10 + 3.079 x 10 = 7.0654x 10 . x SD = 6.7575 x 10 – 3.079 x 10 = 6.4496 x 10 x ± 5% x = x + 5% x = 6.7575 x 10 + 3.3788 x 10 = 7.0954 x 10 x - 5% x = 6.7575 x 10 – 3.3788 x 10 = 6.41962 x 10 -3
-4
-3
-4
-3
-3
-3
-4
-3
-4
-3 -3
Tabel 13. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Genteng Percobaan 1 2 3
Angka Pori 7.3702 -3 x 10 6.3954 -3 x 10 -3 6.5070 x 10
2. Standar Deviasi Porositas a. Batu Kali
Standar Deviasi Min. Max
Keterangan
6.4496 x 10-3
7.0654x 10-3.
NOT OK
6.4496 x 10-3
7.0654x 10-3.
NOT OK
6.4496 x 10-3
7.0654x 10-3.
OK
Tabel 14 . Standar Deviasi Batu Kali.
Benda Uji
⃓ ⃓
⃓ ⃓
1
2.2654 x 10-3
-0.3583 x 10-3
0.3583 x 10-3
1.28 x 10-7
2
3.5484 x 10-3
0.9247 x 10-3
0.9247 x 10-3
8.55 x 10-7
3
2.0572 x 10-3
0.5665 x 10-3
3.21 x 10-7
= 2.6237 x 10
-0.5665 x 10-3 -3
Standar Deviasi (SD) = =
∑ = 4.35 x 10-7
.− −
. −
= 4.664 x 10-4
x ± SD = x SD = 2.6237 x 10 + 4.664 x 10 = 3.0901 x 10 . x SD = 2.6237 x 10 – 4.664 x 10 = 2.1573 x 10 x ± 5% x = x + 5% x = 2.6237 x 10 + 1.3119 x 10 = 2.75489x 10 x - 5% x = 2.6237 x 10 – 1.3119 x 10 = 2.49251 x 10 -3
-4
-3
-3
-4
-3
-3
-4
-3
-4
-3 -3
Tabel 15. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Kali Percobaan 1 2 3
Standar Deviasi
Porositas
Min. -3
2.2654 x 10 -3 3.5484 x 10 -3 2.0572 x 10
2.1573 x 10-3 2.1573 x 10-3 2.1573 x 10-3
Max 3.0901 x 10-3. 3.0901 x 10-3. 3.0901 x 10-3.
Keterangan OK NOT OK OK
b. Batu Merah Tabel 16 . Standar Deviasi Batu Merah. Benda Uji
1
0.01409
-6.3 x 10-4
6.3 x 10-4
3.97 x 10-7
2
0.01408
-6.22 x 10-4
6.22 x 10-4
3.85 x 10-7
3
0.016
1.28 x 10-3
1.28 x 10-3
= 0.01472
⃓ ⃓
⃓ ⃓ 1.64 x 10-6 ∑ = 8.07 x 10-7
Standar Deviasi (SD) = =
.− −
. −
= 6.35 x 10 -4
x ± SD = x SD = 0.01472+ 6.35 x 10 = 0.015355 x SD = 0.01472 – 6.35 x 10 = 0.014085 x ± 5% x = x + 5% x = 0.01472+ 7.36 x 10 = 0.015456 x - 5% x = 0.01472 – 7.36 x 10 = 0.013984 -4
-4
-4 -4
Tabel 17. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Merah Percobaan
Porositas
1 2 3
0.01409 0.01408 0.016
Standar Deviasi Min. 0.014085 0.014085 0.014085
Max 0.015355 0.015355 0.015355
Keterangan OK OK NOT OK
c. Genteng Tabel 18 . Standar Deviasi Genteng. Benda Uji
⃓ ⃓
⃓ ⃓
1
7.3163 x 10-3
-6.3 x 10-4
6.3 x 10-4
3.97 x 10-7
2
6.3548 x 10-3
-6.22 x 10-4
6.22 x 10-4
3.85 x 10-7
3
6.4650 x 10-3
1.28 x 10-3
1.28 x 10-3
= 6.7120 x 10 =
∑ = 8.07 x 10-7
-3
Standar Deviasi (SD) =
.− −
. −
= 6.35 x 10 -4
x ± SD = x SD = 0.01472+ 6.35 x 10 = 0.015355 x SD = 0.01472 – 6.35 x 10 = 0.014085 x ± 5% x = x + 5% x = 0.01472+ 7.36 x 10 = 0.015456 x - 5% x = 0.01472 – 7.36 x 10 = 0.013984 -4
-4
1.64 x 10-6
-4 -4
Tabel 19. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Merah Standar Deviasi Min. Max
Percobaan
Porositas
Keterangan
1
0.01409
0.014085
0.015355
OK
2
0.01408
0.014085
0.015355
OK
3
0.016
0.014085
0.015355
NOT OK
3. Standar Deviasi Massa Jenis ( ) a. Batu Kali Tabel 20. Standar Deviasi Batu Kali. Benda Uji
1
0.0600
2
3
⃓ ⃓
⃓ ⃓
0.0034
0.0034
1.156x10-5
0.0631
0.0003
0.0003
9x10-8
0.0670
0.0036
0.0036
1.296x10 -5
= 0.0634
∑ = 2.4610x10-5
Standar Deviasi (SD) = =
.− −
.−
= 3.5078x10-3
x ± SD = x SD = 0.0634+ 3.5078x10 = 6.6908X10 x SD = 0.0634 – 3.5078x10 = 5.9892X10 x ± 5% x = x + 5% x = 0.0634 + 3.1683x10 = 6.6570X10 x - 5% x = 0.0634 – 3.1683x10 = 6.0230X10 -3
-2
-3
-2
-3
-2
-3
-2
Tabel 21. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Kali Percobaan
Massa Jenis
Standar Deviasi Min. Max
( ) 0.0600 0.0631 0.0670
1 2 3
5.9892 X 10-2 5.9892 X 10-2 5.9892 X 10-2
Keterangan
6.6908 X 10-2 6.6908 X 10-2 6.6908 X 10-2
OK OK NO
b. Batu Merah Tabel 22 . Standar Deviasi Batu Merah.
Benda Uji 1
0.0792
2
0.0815
3
0.0847
⃓ ⃓
⃓ ⃓
-0.0026
0.0026
2.4964x10-4
-0.0003
0.0003
3.2761x10-4
0.0029
0.0029
= 0.0818
∑ = 1.0309x10-3
Standar Deviasi (SD) = =
4.5369x10-4
.− −
.−
= 2.2704x10-2
x ± SD = x SD = 0.0818 + 2.2704x10 = 1.045x10 x SD = 0.0818 – 2.2704x10 = 5.9096x10 x ± 5% x = x + 5% x = 0.0818 + 4.0900x10 = 8.5890x10 x - 5% x = 0.0818 – 4.0900x10 = 7.7710x10 -2
-1
-2
-2
-3
-2
-3
-2
Tabel 23. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Merah Percobaan 1 2 3
Massa Jenis ( )
Standar Deviasi Min. Max
Keterangan
0.0792
5.9096x10-2
1.045x10-1
OK
0.0815
5.9096x10-2
1.045x10-1
OK
0.0847
5.9096x10-2
1.045x10-1
OK
c. Genteng Tabel 24. Standar Deviasi Genteng.
Benda Uji
⃓ ⃓
⃓ ⃓
1
0.097
0.0261
0.0261
1.1290x10 -3
2
0.0558
-0.0151
0.0151
5.7760x10 -5
3
0.0598
-0.0111
0.0111
1.2960x10 -5
= 0.0709
∑ = 1.1997x10-3
Standar Deviasi (SD) = =
.− −
.−
= 2.4492x10-2
x ± SD = x SD = 0.0709+ 2.4492x10 = 9.5392x10 x SD = 0.0709 – 2.4492x10 = 4.6408x10 x ± 5% x = x + 5% x = 0.0709 + 3.5450x10 = 7.4445x10 x - 5% x = 0.0709 – 3.5450x10 = 6.7255x10 -2
-2
-2
-2
-2
-2
-2
-2
Tabel 25. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Genteng Percobaan
Massa Jenis ( )
1 2 3
0.097 0.0558 0.0598
Standar Deviasi Min. Max -2 4.6408x10 9.5392x10-2 4.6408x10-2 9.5392x10-2 4.6408x10-2 9.5392x10-2
Keterangan NOT OK OK OK
4. Standar Deviasi Berat Satuan Keadaan Kering a. Batu Kali Tabel 26 . Standar Deviasi Batu Kali. Benda Uji
⃓ ⃓
⃓ ⃓
1
0.0598
-0.0034
0.0034
1.156x10-5
2
0.0629
-0.0003
0.0003
9.0x10-8
3
0.0669
=
0.0632
0.0037
0.0037
1.3690x10-5 ∑ = 2.534x10 -5
Standar Deviasi (SD) = =
.− −
.−
= 3.5595x10-3
x ± SD = x SD = 0.0632+ 3.5595x10 = 6.6759x10 x SD = 0.0632 – 3.5595x10 = 5.9641x10 x ± 5% x = x + 5% x = 0.0632 + 3.1600x10 = 6.6360x10 x - 5% x = 0.0632 – 3.1600x10 = 6.0040X10 -3
-2
-3
-2
-3
-2
-3
-2
Tabel 27. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Kali Percobaan 1 2 3
Standar Deviasi Min. Max -2 5.9641x10 6.6759x10-2 5.9641x10-2 6.6759x10-2 5.9641x10-2 6.6759x10-2
Berat Satuan Kering 0.0598 0.0629 0.0669
Keterangan OK OK NOT OK
b. Batu Merah Tabel 28 . Standar Deviasi Batu Merah. Benda Uji 1 2 3
⃓ ⃓
⃓ ⃓
-0.0025
0.0025
6.2500x10-6
0.0803
-0.0003
0.0003
9.000x10-8
0.0834
0.0028
0.0028
7.8400x10-6
0.0781
= 0.0806
∑ = 1.4180x10-5
Standar Deviasi (SD) = =
.− −
.−
= 2.6627x10-3
x ± SD = x SD = 0.0806 + 2.6627x10 = 8.3263x10 x SD = 0.0806 – 2.6627x10 = 7.7937x10 x ± 5% x = x + 5% x = 0.0806 + 4.0300x10 = 8.4630x10 x - 5% x = 0.0806 – 4.0300x10 = 7.6570x10 -3
-2
-3
-2
-3
-2
-3
-2
Tabel 29. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Merah Percobaan
Standar Deviasi Min. Max 7.7937x10-2 8.3263x10-2 7.7937x10-2 8.3263x10-2 7.7937x10-2 8.3263x10-2
Berat Satuan Kering
1 2 3
0.0781 0.0803 0.0834
Keterangan OK OK NOT OK
c. Genteng Tabel 30 . Standar Deviasi Genteng.
Benda Uji
⃓ ⃓
⃓ ⃓
1
0.0593
0.0015
0.0015
2.2500x10 -6
2
0.0555
-0.0023
0.0023
5.2900x10-6
3
0.0586
0.0008
0.0008
6.400x10 -7
= 0.0578
∑ = 8.1800x10 -6
Standar Deviasi (SD) = =
.− −
.−
= 2.0224x10-3
x ± SD = x SD = 0.0578+ 2.0224x10 = 5.9822x10 x SD = 0.0578 – 2.0224x10 = 5.5778x10 x ± 5% x = x + 5% x = 0.0578 + 2.8900x10 = 6.0690x10 x - 5% x = 0.0578 – 2.8900x10 = 5.4910x10 -3
-2
-3
-2
-3 -3
-2 -2
Tabel 31. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Genteng Percobaan
Berat Satuan Kering
1 2 3
0.0593 0.0555 0.0586
Standar Deviasi Min. Max -2 5.5778x10 5.9822x10-2 5.5778x10-2 5.9822x10-2 5.5778x10-2 5.9822x10-2
5. Standar Deviasi Berat Satuan Keadaan Basah a. Batu Kali
Keterangan OK NOT OK OK
2. Batu Merah Tabel 8. Standar Deviasi Panas Jenis Batu Merah Bahan Batu Merah 1 Batu Merah 2 Batu Merah 3
Ʃ
ē
e (cal/gr.oC)
0.4560 0.4570
0.0027 0.0037 -0.0003
0.4530 0.4533
| ē| 0.0027 0.0037 0.0003
| ē |
0.00000729 0.00001369 0.00000009 0.000007023
. − = √ 0.0000035115
Standar Deviasi =
= 0.00187
ē ± SD = ē SD = 0.4533 + 0.00187 = 0.45517 ē SD = 0.4533 – 0.00187 = 0.45143 ē ± 5% ē = ē + 5% ē = 0.4533 + 0.02267 = 0.47597 ē - 5% ē = 0.4533 - 0.02267 = 0.43063 Tabel 9. Perbandingan Cb dengan Standar Deviasi Batu Merah Bahan
Batu Merah 1 Batu Merah 2 Batu Merah 3
Standar Deviasi Min. Max.
Cb (cal/gr.oC)
0.4560 0.4570
0.4530
0.43063 0.43063 0.43063
0.47597 0.47597 0.47597
Keterangan OK OK OK
3. Genteng Tabel 10. Standar Deviasi Panas Jenis Genteng Bahan Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
Ʃ
e (cal/gr.oC)
0.5210 0.5057 0.4292
ē
0.0357 0.0204 -0.0561
0.4853
. − = √ 0.00080631
Standar Deviasi =
= 0.0284
ē ± SD = ē SD = 0.4853 + 0.0284 = 0.5137 ē SD = 0.4853 – 0.0284 = 0.4569 ē ± 5% ē = ē + 5% ē = 0.4853 + 0.024265 = 0.509565 ē - 5% ē = 0.4853 - 0.024265 = 0.461035
| ē| 0.0357 0.0204 0.0561
| ē |
0.00127449 0.00041616 0.00314721 0.00161262
Tabel 32 . Standar Deviasi Batu Kali.
Benda Uji
⃓ ⃓
⃓ ⃓
1
0.0621
-0.0037
0.0037
1.3690x10 -5
2
0.0665
0.0007
0.0007
4.9000x10 -7
3
0.0689
0.0031
0.0031
9.6100x10 -6
= 0.0658
∑ = 2.379x 0-5
Standar Deviasi (SD) = =
.− −
. −
= 3.4489 x 10-3
x ± SD = x SD = 0.0658+ 3.4489 x 10 = 6.9149x10 x SD = 0.0658 – 3.4489 x 10 = 6.2351x10 x ± 5% x = x + 5% x = 0.0658 + 3.2900x10 = 6.9090 x 10 x - 5% x = 0.0658 – 3.2900x10 = 6.2510 x 10 -3
-2
-3
-2
-3
-2
-3
-2
Tabel 33. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Kali Percobaan 1 2 3
Berat Satuan Basah 0.0621 0.0665 0.0689
Standar Deviasi Min. Max -2 6.2351x10 6.9149x10-2 6.2351x10-2 6.9149x10-2 6.2351x10-2 6.9149x10-2
Keterangan NOT OK OK OK
b. Batu Merah Tabel 34 . Standar Deviasi Batu Merah. Benda Uji
1
0.0922
-0.0032
0.0032
1.0240x10 -5
2
0.0945
-0.0009
0.0009
8.1000x10 -7
3
0.0994
0.004
1.6000x10 -5
= 0.0954
0.004
⃓ ⃓
⃓ ⃓
∑ = 2.7050 x10-5
Standar Deviasi (SD) = =
.−−
.−
= 3.6776x10-3
x ± SD = x SD = 0.0954 + 3.6776x10 = 9.9078x10 x SD = 0.0954 – 3.6776x10 = 9.1722x10 x ± 5% x = x + 5% x = 0.0954 + 4.7700x10 = 1.0017x10 x - 5% x = 0.0954 – 4.7700x10 = 9.0630x10 -3
-2
-3
-2
-3
-1
-3
-2
Tabel 35. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Merah Percobaan
Berat Satuan Basah
1 2 3
0.0922 0.0945 0.0994
Standar Deviasi Min. Max 9.1722x10-2 9.1722x10-2 9.1722x10-2
9.9078x10-2 9.9078x10-2 9.9078x10-2
Keterangan OK OK NOT OK
c. Genteng Tabel 36 . Standar Deviasi Genteng. Benda Uji
⃓ ⃓
⃓ ⃓
1
0.0666
0.0021
0.0021
4.4100x10 -6
2
0.0618
-0.0027
0.0027
7.2900x10-6
3
0.0651
0.0006
0.0006
3.6000x10 -7
= 0.0645
∑ = 1.2060x10 -5
Standar Deviasi (SD) = =
.− −
.−
= 2.4556 x 10-3
x ± SD = x SD = 0.0645 + 2.4556 x 10 = 6.6956 x 10 . x SD = 0.0645 – 2.4556 x 10 = 6.2044 x 10 x ± 5% x = x + 5% x = 0.0645 + 3.2250 x 10 = 6.7725 x 10 x - 5% x = 0.0645 – 3.2250 x 10 = 6.1275 x 10 -3
-3
-2
-2
-3
-2
-3
-2
Tabel 37. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Genteng Percobaan
Berat Satuan Basah
1 2 3
Standar Deviasi Min. Max 6.2044 x 106.2044 x 10-2 6.2044 x 10-2
0.0666 0.0618 0.0651
Keterangan
6.6956 x 106.6956 x 10-2 6.6956 x 10-2
OK NOT OK OK
6. Standar Deviasi Kerapatan a. Batu Kali Tabel 38 . Standar Deviasi Batu Kali.
Benda Uji
⃓ ⃓
⃓ ⃓
1
99.77
0.03
0.03
9.0x10
-4
2
99.65
-0.09
-0.09
8.1x10
-3
3
99.80 = 99.74
0.06
0.06
3.6x10
-
∑ = 1.26x10
Standar Deviasi (SD) = =
-2
.− −
.−
= 7.937x10-2
x ± SD = x SD = 99.74 + 7.937x10 = 99.819 x SD = 99.74 – 7.937x10 = 99.661 x ± 5% x = x + 5% x = 99.74 + 4.987 = 104.727 x - 5% x = 99.74 – 4.987 = 94.753 -2
-2
Tabel 39. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Kali Percobaan 1 2 3
Kepadatan (%) 99.77 99.65 99.80
Standar Deviasi Min. Max 99.661 99.819 99.661 99.819 99.661 99.819
Keterangan OK NOT OK OK
b. Batu Merah Tabel 40 . Standar Deviasi Batu Merah. Benda Uji
⃓ ⃓
1
98.59
0.06
0.06
3.6x10 -3
2
98.59
0.06
0.06
3.6x10 -3
3
98.4
-0.13
0.13
1.69x10-2
= 98.53
∑ = 2.41x10-2
Standar Deviasi (SD) = =
⃓ ⃓
.− −
.−
= 0.10977
x ± SD = x SD = 98.53 + 0.10977= 98.640 x SD = 98.53 – 0.10977= 98.420 x ± 5% x = x + 5% x = 98.53 + 4.9265 = 103.46 x - 5% x = 98.53 – 4.9265 = 93.604 Tabel 41. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Merah
Percobaan
Kepadatan (%)
1 2 3
98.59 98.59 98.4
Standar Deviasi Min. Max 98.420 98.420 98.420
98.640 98.640 98.640
Keterangan OK OK NOT OK
c. Genteng Tabel 42 . Standar Deviasi Genteng. Benda Uji
⃓ ⃓
⃓ ⃓
1
99.27
-0.06
0.06
3.6x10 -3
2
99.37
0.04
0.04
1.6x10 -3
3
99.35
0.02
0.02
4.0x10 -4
= 99.33
∑ = 5.6 x 10-3
Standar Deviasi (SD) = =
.− −
. −
= 5.2915x10-2
x ± SD = x SD = 99.33 + 5.2915x10 = 99.383 x SD = 99.33 – 5.2915x10 = 99.277 x ± 5% x = x + 5% x = 99.33+ 4.9665 = 104.30 x - 5% x = 99.33 – 4.9665 = 94.364 -2
-2
Tabel 43. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Genteng Percobaan 1 2 3
Kepadatan (%) 99.27 99.37 99.35
Standar Deviasi Min. Max 99.277 99.277 99.277
99.383 99.383 99.383
Keterangan NOT OK OK OK
I.
Evaluasi Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan Apabila benda uji mula-mula tidak dalam keadaan kering oven maka hasil penimbangan kurang akuat karena apabila hanya kering udara kemungkinan ada rongga yg masih terisi oleh air. Begitu pula pada saat pengukuran volume total, ketika benda uji tidak jenuh air maka ada air yang menempati rongga benda uji, sehingga nilai volume tidak akurat
J. Kesimpulan Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa diperoleh hasil rata-rata yang menunjukkan bahwa seperti pada tabel dibawah ini. a. Tabel 44. Hasil Perhitungan Angka Pori Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
Angka Pori 2.2705 x 10-3 3.5610 x 10-3 2.0298 x 10-3 0.01429 0.01428 0.01626 7.3702 x 10-3 6.3954 x 10-3 6.5070 x 10-3
Rata-rata 2.6024 x 10-3 0.01494 6.7575 x 10-3
Nilai Angka Pori Batu Merah > Genteng > Batu Kali b. Tabel 45. Hasil Perhitungan Porositas Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
Porositas 2.2654 x 10-3 3.5484 x 10-3 2.0572 x 10-3 0.01409 0.01408 0.016 7.3163 x 10-3 6.3548 x 10-3 6.4650 x 10-3
Rata-rata 2.6237 x 10-3
0.01472
6.7120 x 10-3
Nilai Porositas Batu Merah > Genteng > Batu Kali c. Tabel 46. Hasil Perhitungan Massa Jenis Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
Massa Jenis 0.0600 0.0631 0.0670 0.0792 0.0815 0.0847 0.0597 0.0558 0.0589
Rata-rata 0.0634
0.0818
0.0581
Nilai Massa Jenis Batu Merah > Batu Kali > Genteng
d. Tabel 47. Hasil Perhitungan Berat Satuan Keadaan Kering. Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
Berat Satuan Kering 0.0598 0.0629 0.0669 0.0781 0.0803 0.0834 0.0593 0.0555 0.0586
Ratarata 0,0632 0.0806
0.0578
Nilai berat satuan keadaan kering pada Batu Merah > Batu Kali > Genteng
e. Tabel 48. Hasil Perhitungan Berat Satuan Keadaan Jenuh Air Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
Berat Satuan Basah 0.0621 0.0665 0.0689 0.0922 0.0945 0.0994 0.0666 0.0618 0.0651
Rata-rata 0.0658 0.0954
0.0645
Nilai berat satuan keadaan basah pada Batu Merah > Batu Kali > Genteng f.
Tabel 49. Hasil Perhitungan Kerapatan Benda Uji
Kepadatan (%)
Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
99.77 99.65 99.80 98.59 98.59 98.4 99.27 99.37 99.35
Rata-rata (%)
Nilai kerapatan Batu Kali > Genteng > Batu Merah
99.74 98.53
99.33
K. Lampiran a. Scan hasil laporan sementara praktikum fisika bangunan (Pengujian Panas Jenis Bahan Bangunan)
b. Dokumentasi saat pengujian (alat, bahan dan langkah pengujian) 1. Alat dan Bahan Pengujian
Foto 1. Gelas Ukur (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 3. Bejana Tempat Air (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 2. Tali (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 4. TImbangan (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 5. Sampel Pengujian (Genteng, Batu Kali dan Batu Merah) (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
2. Langkah Pengujian
Foto 6. Merendam Sampel (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 8. Menimbang Sampel (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 7. Mengelap Sampel (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 5. Mengukur Volume Sampel (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA BANGUNAN PENGUJIAN PRAKTIKUM 5 PENGUJIAN PERMEABILITAS BAHAN BANGUNAN Rabu, 10 Oktober 2018 Dosen Pengampu Indah Wahyuni, S.Pd.T,. M.Pd.
Disusun Oleh: Kelompok 4 1. Dhanu Prasetya Dahlan (17510134005) 2. Lia Khusnul Khotimah (17510134013) 3. M. Nizamuddin Alwi (17510134021)
PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL& PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2018
PRAKTIKUM FISIKA BANGUNAN JUDUL PRAKTIKUM
DOSEN PENGAMPU
Pengujian Indah Wahyuni, Permeabilitas Bahan S.Pd.T, M.Pd Bangunan TEKNIK SIPIL
NAMA / NIM / KELAS 1. Dhanu Prasetya D. /17510134005/K1 2. Lia Khusnul K. /17510134013/K1 3. M. Nizamuddin A. /17510134021/K1
A. Tujuan Percobaan Setelah selesai praktikum, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Memahami prosedur pengujian dalam menentukan koefisien permeabilitas bahan bangunan. 2. Melakukan analisis data dan membuat kesimpulan dari hasil percobaan tersebut. 3. Membuat karya ilmiah pelaporan hasil percobaan. B. Pendahuluan Permeabilitas bahan adalah daya rembes zat cair (fluida) yang mengalir melalui suatu bahan dalam keadaan tekanan tetap. Sifat ini dinyatakan sebagai jumlah air yang merembes tiap - tiap 1 cm2 bahan pada setiap detiknya pada tekanan tetap. Nilai permeabilitas suatu bahan akan sangat tergantung pada kerapatan bahannya.
Gambar 1. Seperangkat instrument pengujian permeabilitas (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Alat ini digunakan untuk penyelidikan bahan yang bersifat porous ( dengan K > 2,7 . 107 cm/dt). Bahan yang akan diselidiki permeabilitasnya (K) harus dalam keadaan jenuh, yakni dengan cara merendam terlebih dahulu dalam air. Bila luas bidang permukaan bahan yang diresapi air (A) dan tebal bahan yang dilalui air (L) serta selisih permukaan air yang masuk dan yang keluar adalah h, maka harga hidrolik gradient (i) = h/L. Sementara itu, volume air yang meresap melalui permukaan bahan adalah : volume (V) = debit (Q) x waktu (t). Sedangkan debit air yang merembes (Q) sama dengan kecepatan rembesan kali luas permukaan rembesan , atau Q = V . A. Dan kecepatan rembesan : V = k . i
ℎ ∶ = . = ..ℎ / . ℎ ∶ = ... (/)
C. Alat Percobaan 1. Seperangkat instrument pengujian permeabilitas
Gambar 2. Seperangkat instrument pengujian permeabilitas (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
2.
Stopwatch
Gambar 3. Stop Watch (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
3. Jangka Sorong
Gambar 4. Jangka Sorong (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
4.
Mistar
Gambar 5. Mistar (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
K. Lampiran a. Scan hasil laporan Kelembaban Udara)
sementara
praktikum
fisika
bangunan
(Pengujian
D. Bahan Percobaan 1. Genteng
Gambar 5. Genteng (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
2. Asbes
Gambar 7. Asbes (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
3. Air . E. Prosedur / Langkah Percobaan a. Menyiapkan alat yang diperlukan. b. Mamasang/rakit alat dengan rangkaian yang sesuai dengan petunjuk dosen pembimbing. c. Mengisi tabung mariatte sampai penuh, emastikan bahwa semua kran (k1, k2, k3) dalam keadaan tertutup. d. Mengukur ketebalan bahan dan ukuran penampang resapannya. e. Menutup kran pada pipa/tabung pengukur volume (k2), dan bukalah kran yang menghubungkan tabung mariatte dengan bahan percobaan serta kran pelepas udara (k3). f. Setelah tabung di atas bahan sudah penuh air maka membuka kran pada pipa pengukur volume (pipa kapiler) yaitu k2 dan membiarkan air mengalir sampai batas 0 (sampai tidak ada gelembung udara). g. Menutup pelepas udara (k3) dan kran yang menghubungkan antara tabung mariatte dengan bahan (k1). h. Mencatat waktu yang diperlukan untuk volue perembesan tertentu (misalnya untuk setiap 0,01 ml), hingga mencapai volume rembesan tertentu (misal 0,10 ml). i. Mengukur selisih tinggi antara as pipa pengukur (as pipa kapiler) dengan permukaan atas bahan percobaan (h1). j. Mengulangi pengamatan ini sebanyak 2 kali untuk masing – masing jenis bahan. k. Mencatat semua hasil pengamatan menjadi laporan sementara.Melaporakan dan memintakan pengesahan kepada dosen pembimbing. l. Membuat laporan lengkap sesuai dengan pedoman yang telah diberikan, dan menyerahkan kepada dosen pengajar paling lambat satu minggu setelah
percobaan dilakukan F. Tabel Hasil Percobaan Pengujian permeabilitas bahan bangunan dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Oktober 2018. Dilakukan di Laboratorium Fisika Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Yogyakarta. Tabel 1 . Hasil Percobaan. Benda Uji
Asbes
Genteng
Percobaan I Volume Waktu t Perembesan (detik) 0.00-0.01 29,15 0.01-0.02 22,95 0.02-0.03 30,76 0.03-0.04 26,43 0.04-0.05 22,93 0.05-0.06 32,28 0.06-0.07 31,33 0.07-0.08 31,45 0.08-0.09 34,31 0.09-0.10 41,15 0.00-0.01 0,76 0.01-0.02 0,69 0.02-0.03 0,60 0.03-0.04 0,50 0.04-0.05 0,58 0.05-0.06 0,56 0.06-0.07 0,57 0.07-0.08 0,64 0.08-0.09 0,55 0.09-0.10 1,29
Percobaan II Volume Waktu t Perembesan (detik) 0.00-0.01 53,83 0.01-0.02 55,44 0.02-0.03 61,27 0.03-0.04 57,96 0.04-0.05 69,43 0.05-0.06 70,01 0.06-0.07 74,47 0.07-0.08 69,43 0.08-0.09 76,19 0.09-0.10 87,17 0.00-0.01 0,26 0.01-0.02 0,39 0.02-0.03 0,45 0.03-0.04 0,43 0.04-0.05 0,44 0.05-0.06 0,45 0.06-0.07 0,47 0.07-0.08 0,50 0.08-0.09 0,48 0.09-0.10 0,74
Keterangan
= 10.5 cm = 10.5 cm
L = 0.515 cm hi = 19.8 cm hii= 19.8 cm
= 10.5 cm = 10.5 cm L = 1.52 cm
hi = 20.2 cm hii= 20.2 cm
G. Analisis Data 1. Asbes = = 10,5 10,5 = 110,25 = 0,515 = 19,8 = 0,01
ℎ
a.
Percobaan 1 :
. .. . . = . . .
- K1.1 =
-
= 8.0933 x 10-8
. .. . . = . . .
- K1.2 =
= 10.2797 x 10-8
. .. . . = . . .
K1.6 =
= 7.3085 x 10-8
-
. .. . . = . . .
K1.7 =
= 7.5301 x 10-8
-
. .. . . = . . .
- K1.3 =
-
= 7.6697 x 10-8
. .. . . = . . .
- K1.4 =
= 7.5014 x 10 -8
-
= 8.9262 x 10-8
. .. . . = . . .
- K1.5 =
. .. . . = . . .
K1.8 =
. .. . . = . . .
K1.9 =
= 6.8761 x 10-8
-
. .. . . = . . .
K1.10 =
= 10.2886 x 10-8
= 5.7332 x 10 -8
b. Percobaan II :
. .. . . = . . .
- K2.1 =
-
= 4.3827 x 10-8
. .. . . = . . .
- K2.2 =
= 3.3698 x 10-8
-
= 4.2554 x 10-8
. .. . . = . . .
- K2.3 =
. .. . . = . . .
. .. . . = . . .
K2.7 =
= 3.1680 x 10-8
-
= 3.8505 x 10-8 - K2.4 =
. .. . . = . . .
K2.6 =
. .. . . = . . .
K1.8 =
= 3.3980 x 10-8
-
. .. . . = . . .
K2.9 =
-
= 4.0704 x 10-8
= 3.0965 x 10-8
. .. . . = . . .
- K2.5 =
-
. .. . . = . . .
K2.10 =
= 3.3980 x 10-8
= 2.7064 x 10-8
Tabel 2. Hasil Perhitungan Permeabilitas Asbes Permeabilitas Asbes K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 Rata-Rata / ̅
Percobaan I 8.0933 x 10-8 10.2797 x 10-8 7.6697 x 10-8 8.9262 x 10-8 10.2886 x 10-8 7.3085 x 107.5301 x 107.5014 x 10-8 6.8761 x 10-8 5.7332 x 10-8 8.02068 x 10 -8
Percobaan II 4.3827 x 10-8 4.2554 x 10-8 3.8505 x 10-8 4.0704 x 10-8 3.3980 x 10-8 3.3698 x 103.1680 x 103.3980 x 10-8 3.0965 x 10-8 2.7064 x 10-8 3.56957 x 10-8
2. Genteng = = 10,5 10,5 = 110,25 = 1.52 = 20.2 = 0,01
ℎ
a.
Percobaan 1 :
. .. . . = . . .
- K1.1 =
-
= 8.9805 x 10-6
. .. . . = . . .
- K1.2 =
= 12.1878 x 10-6
-
= 9.816 x 10-6
. .. . . = . . .
- K1.3 =
= 11.3753 x 10-6
. .. . . = . . .
K1.6 =
. .. . . = . . .
K1.7 =
= 11.9740 x 10-6
-
. .. . . = . . .
K1.8 =
= 10.6643 x 10-6
-
. .. . . = . . .
- K1.4 =
-
= 13.6503 x 10-6
. .. . . = . . .
- K1.5 =
. .. . . = . . .
K1.9 =
= 12.4094 x 10-6
-
. .. . . = . . .
K1.10 =
= 11.7675 x 10-6
= 5.5042 x 10-6
b. Percobaan II :
. .. . . = . . .
- K2.1 =
-
= 26.2507 x 10-6
. .. . . = . . .
- K2.2 =
= 15.1670 x 10-6
-
= 17.5004 x 10-6
. .. . . = . . .
- K2.3 =
. .. . . = . . .
-
. .. . . = . . .
. .. . . = . . .
K2.8 =
= 13.6503 x 10-6
-
= 15.8725 x 10-6 - K2.5 =
. .. . . = . . .
K2.7 =
= 14.5216 x 10-6
= 15.1670 x 10-6 - K2.4 =
. .. . . = . . .
K2.6 =
. .. . . = . . .
K2.9 =
= 14.2191 x 10-6
-
. .. . . = . . .
K2.10 =
= 15.5118 x 10-6
= 9.2232 x 10-6
Tabel 3. Hasil Perhitungan Permeabilitas Genteng Permeabilitas Genteng K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 Rata-Rata / ̅
Percobaan I 8.9805 x 109.816 x 1011.3753 x 10-6 13.6503 x 10-6 11.7675 x 10-6 12.1878 x 10-6 11.9740 x 10-6 10.6643 x 10-6 12.4094 x 10-6 5.5042 x 10-6 10.83293 x 10-6
Percobaan II 26.2507 x 1017.5004 x 1015.1670 x 10-6 15.8725 x 10-6 15.5118 x 10-6 15.1670 x 10-6 14.5216 x 10-6 13.6503 x 10-6 14.2191 x 10-6 9.2232 x 10-6 15.70826 x 10-6
H. Standar Deviasi
Ʃ | −− |
Standar Deviasi (SD) = 7. Standar Deviasi Asbes a. Percobaan I :
Tabel 4 . Standar Deviasi Asbes Percobaan I. Permeabilitas Asbes
⃓ ⃓
⃓ ⃓
K1
8.0933 x 10-8
0.07262 x 10-8
0.07262 x 10-8
5.2737 x 10-19
K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10
10.2797 x 10-8 7.6697 x 10-8 8.9262 x 10-8 10.2886 x 10-8 7.3085 x 10-8 7.5301 x 10-8 7.5014 x 10-8 6.8761 x 10-8 5.7332 x 10-8
2.25902 x 10
x = 8.02068 x
-8
-8
10
.− − .− =
Standar Deviasi (SD) =
= 1.44358x10-8
x ± SD = x SD = 9.46426x10 x SD =6.5771x10 x ± 5% x = x + 5% x = 8.42171x10 x - 5% x = 7.61965x10 -8
-8
-8 -8
-8
-0.35098 x 10 -8 0.90552 x 10 -8 2.26792 x 10 -8 -0.71218 x 10 -0.49058 x 10-8 -0.51928 x 10-8 -8 -1.14458 x 10 -8 -2.28748 x 10
-8
2.25902 x 10
-8
0.35098 x 10 -8 0.90552 x 10 -8 2.26792 x 10 -8 0.71218 x 10 0.49058 x 10-8 0.51928 x 10-8 -8 1.14458 x 10 -8 2.28748 x 10
5.1032x 10-16 1.2319x 10-17 8.1997x 10-17 5.1435x 10-16 5.0720x 10-17 2.4067x 10-17 2.6965x 10-17 1.3101x 10-16 5.2326x 10-16 ∑ = 1.87552X10-15
Tabel 5. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Asbes Permeabilitas
Percobaan I
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
8.0933 x 10-8 10.2797 x 10 -8 7.6697 x 10-8 8.9262 x 10-8 10.2886 x 10 -8 7.3085 x 10-8 7.5301 x 10-8 7.5014 x 10-8 6.8761 x 10-8 5.7332 x 10-8
Standar Deviasi Min. Max -8 6.5771x10 9.46426x10 -8 6.5771x10-8 9.46426x10 -8 6.5771x10-8 9.46426x10 -8 6.5771x10-8 9.46426x10 -8 6.5771x10-8 9.46426x10 -8 6.5771x10-8 9.46426x10 -8 6.5771x10-8 9.46426x10 -8 6.5771x10-8 9.46426x10 -8 6.5771x10-8 9.46426x10 -8 6.5771x10-8 9.46426x10 -8
Keterangan OK NOT OK OK OK NOT OK OK OK OK OK NOT OK
b. Percobaan II : Tabel 6 . Standar Deviasi Asbes Percobaan II. Permeabilitas Asbes
K1
4.3827 x 10-8
0.80313 x 10
0.80313 x 10
6.4502 x 10
K2
4.2554 x 10-8
0.68583 x 10-8
0.68583 x 10-8
4.7036 x 10-17
K3
-8
3.8505 x 10
0.280903 x 10
K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10
4.0704 x 10-8 3.3980 x 10-8 3.3698 x 10-8 3.1680 x 10-8 3.3980 x 10-8 3.0965 x 10-8 2.7064 x 10-8 3.56957 x 10-8
0.50083 x 10-8 -8 -0.17157 x 10 -8 -0.19977 x 10 -8 -0.40157 x 10 -0.17157 x 10-8 -0.47307 x 10-8 -0.86317 x 10-8
-8
-8
x=
.− − .− =
Standar Deviasi (SD) =
= 5.46727X10-8
x ± SD = x SD = 4.1163X10 x SD =3.02284X10 x ± 5% x = x + 5% x = 3.74805x10 x - 5% x = 3.39109x10 -8
-8
-8 -8
⃓ ⃓
⃓ ⃓
-8
-
0.280903 x 10
-17
8
7.8906 x 10-18
0.50083 x 10-8 -8 0.17157 x 10 -8 0.19977 x 10 -8 0.40157 x 10 0.17157 x 10-8 0.47307 x 10-8 0.86317 x 10-8
2.5083 x 10-17 2.9436 x 10-18 3.9908 x 10-18 1.6126 x 10-17 2.9436 x 10-18 2.2380 x 10-17 7.4506 x 10-17 ∑ = 2.69019X10-16
Tabel 7. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Asbes Permeabilitas
Percobaan II
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4.3827 x 10-8 4.2554 x 10-8 3.8505 x 10-8 4.0704 x 10-8 3.3980 x 10-8 3.3698 x 10-8 3.1680 x 10-8 3.3980 x 10-8 3.0965 x 10-8 2.7064 x 10-8
Standar Deviasi Min. Max -8 3.02284X10 4.1163X10-8 3.02284X10-8 4.1163X10-8 3.02284X10-8 4.1163X10-8 3.02284X10-8 4.1163X10-8 3.02284X10-8 4.1163X10-8 3.02284X10-8 4.1163X10-8 3.02284X10-8 4.1163X10-8 3.02284X10-8 4.1163X10-8 3.02284X10-8 4.1163X10-8 3.02284X10-8 4.1163X10-8
Keterangan NOT OK NOT OK OK OK OK OK OK OK OK NOT OK
8. Standar Deviasi Genteng a. Percobaan I Tabel 8 . Standar Deviasi Genteng Percobaan I Permeabilitas Genteng
⃓ ⃓
K1
8.9805 x 10-6
-1.85243 x 10-6
1.85243 x 10-6
K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10
9.816 x 10-6 11.3753 x 10-6 13.6503 x 10-6 11.7675 x 10-6 12.1878 x 10-6 11.9740 x 10-6 10.6643 x 10-6 12.4094 x 10-6 5.5042 x 10-6 = 10.83293x10 -6
x
-6
3.28437X10
0.54237 x 10-6 2.81737 x 10-6 -6 0.93457 x 10 -6 1.35487 x 10 -6 1.14107 x 10 -0.16863 x 10-8 1.57647 x 10-8 5.32873 x 10-8
0.54237 x 10-6 2.81737 x 10-6 -6 0.93457 x 10 -6 1.35487 x 10 -6 1.14107 x 10 0.16863 x 10-8 1.57647 x 10-8 5.32873 x 10-8
1.13676X10 -11 3.18839X10 11 1.41662X10-11 1.75065X10 -11 1.5763X10 -11 6.23638X10 -11 6.20885X10 -11 6.31814X10
= 5.60317X10-6
-5 -6
-6 -6
-12
1.01693 x 10
.X− − .X− =
x ± SD = x SD = 1.36069X10 x SD = 2.40055X10 x ± 5% x = x + 5% x = 8.4039X10 x - 5% x = 7.6035X10
-13
9.54103X10
-1.01693 x 10
Standar Deviasi (SD) =
-6
⃓ ⃓ -11
∑ = 2.82559X10 -10
Tabel 9. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Genteng Permeabilitas
Percobaan I
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
8.9805 x 10- 9.816 x 10-6 11.3753 x 10 -6 13.6503 x 10- 11.7675 x 10 -6 12.1878 x 10 11.9740 x 10 -6 10.6643 x 10 -6 12.4094 x 10 -6 5.5042 x 10-6
Standar Deviasi Min. Max 2.40055X10 1.36069X102.40055X10-6 1.36069X10-5 2.40055X10-6 1.36069X10-5 2.40055X101.36069X102.40055X10-6 1.36069X10-5 2.40055X10 1.36069X102.40055X10-6 1.36069X10-5 2.40055X10-6 1.36069X10-5 2.40055X10-6 1.36069X10-5 2.40055X10 -6 1.36069X10-5
Keterangan OK OK OK NOT OK OK OK OK NOT OK NOT OK NOT OK
b. Percobaan II : Tabel 10 . Standar Deviasi Genteng Percobaan II Permeabilitas Genteng
⃓ ⃓
K1
26.2507 x 10-6
10.54244 x 10-6
10.5424 x 10-6
1.11141X10
K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10
17.5004 x 10-6 15.1670 x 10-6 15.8725 x 10-6 15.5118 x 10-6 15.1670 x 10-6 14.5216 x 10-6 13.6503 x 10-6 14.2191 x 10-6 9.2232 x 10-6 = 15.70826 x 10-6
1.79214 x 10-6
1.79214 x 10-6
3.21141X10
x
.X− − .X− =
Standar Deviasi (SD) =
= 4.28075X10-6
x ± SD = x SD = 1.99891X10 x SD = 1.14276X10 x ± 5% x = x + 5% x = 1.64938X10 x - 5% x = 1.4922X10 -5 -5
-5
-5
-6
-0.54126 x 10 0.16424 x 10-6 -0.19646 x 10-6 -0.54126 x 10-6 -6 -1.18666 x 10 -6 -2.05796 x 10 -6 -1.48916 x 10 -6 -6.48506 x 10
⃓ ⃓ -6
0.54126 x 10 0.16424 x 10-6 0.19646 x 10-6 0.54126 x 10-6 -6 1.18666 x 10 -6 2.05796 x 10 -6 1.48916 x 10 -6 6.48506 x 10
-10 -12 -13
2.93071X10 -14 2.69419X10 -14 3.86358X10 -13 2.93071X10 -12 1.4084X10 -12 4.23561X10 -12 2.2179X10 -11 4.20573X10
∑ =1.64923X10-10
Tabel 11. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Genteng Permeabilitas
Percobaan II 26.2507 x 1017.5004 x 10-6 15.1670 x 10-6 15.8725 x 10-6 15.5118 x 10-6 15.1670 x 1014.5216 x 10-6 13.6503 x 10-6 14.2191 x 10-6 9.2232 x 10-6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Standar Deviasi Min. Max -5
1.14276X10 -5 1.14276X10 -5 1.14276X10 -5 1.14276X10 -5 1.14276X10 -5 1.14276X10 -5 1.14276X10 -5 1.14276X10 -5 1.14276X10 -5 1.14276X10
Keterangan -5
1.99891X10 -5 1.99891X10 -5 1.99891X10 -5 1.99891X10 -5 1.99891X10 -5 1.99891X10 -5 1.99891X10 -5 1.99891X10 -5 1.99891X10 -5 1.99891X10
NOT OK OK OK OK OK OK OK OK OK NOT OK
I.
Evaluasi Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan Benda uji tidak dalam keadaan jenuh, maka daya resap pada benda uji akan besar, yang disebabkan karena pori pori benda uji masih diisi oleh udara sehingga air dengan mudah meresap masuk menggantikan udara. Sehingga air pada pipa kapiler akan berjalan lebih cepat dan akan mengakibatkan nilai koefisien rembesan lebih besar. J. Kesimpulan Dari hasil pengujian permeabilitas bahan bangunan dapat disimpulkan dengan hasil menunjukkan bahwa seperti pada tabel dibawah ini. Tabel 12. Hasil Perhitungan Permeabilitas Bahan Bangunan
Asbes Genteng
Nilai Rata-Rata Koefisien Permeabilitas Percobaan I 8.02068 x 10-8 Percobaan II 3.56957 x 10-8 Percobaan I 10.83293x10-6 Percobaan II 15.70826 x 10-6
Dari hasil pengujian tersebut secara keseluruhan sebanding dengan dasar teori yang ada, bahwa daya resap genteng lebih besar dan cepat dari pada daya resap asbes, karena pori pori genteng lebih besar dibanding asbes dan kerapatan genteng lebih kecil dibandingkan asbes, sehingga dapat dilakukan bahwa genteng lebih porous daripada asbes.
K. Lampiran a. Scan hasil laporan sementara praktikum fisika bangunan (Pengujian Permeabilitas Bahan Bangunan)
Gambar 8. Scan Hasil Laporan Sementara Praktikum 5 (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
b. Dokumentasi saat pengujian (alat, bahan dan langkah pengujian)
1. Alat dan Bahan Pengujian
Foto 9. Jangka Sorong (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 12. Sampel Asbes (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018) Foto 11. Bejana Tempat Air (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 10. Seperangkat Alat Permeabilitas (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 13. Sampel Genteng (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018) Foto 11. Mistar (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
2. Langkah Pengujian
Foto 14. Mengukur Luasan Sampel (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 16. Membaca Laju Rembesan Air (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 15. Mengukur Tebal Sampel (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 17. Membuka Aliran Air (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA BANGUNAN PENGUJIAN PRAKTIKUM 6 PENGUJIAN DAYA ISOLASI BAHAN TERHADAP PANAS Rabu, 17 Oktober 2018 Dosen Pengampu Indah Wahyuni, S.Pd.T,. M.Pd.
Disusun Oleh: Kelompok 4 1. Dhanu Prasetya Dahlan (17510134005) 2. Lia Khusnul Khotimah (17510134013) 3. M. Nizamuddin Alwi (17510134021)
PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL& PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2018
PRAKTIKUM FISIKA BANGUNAN JUDUL PRAKTIKUM
DOSEN PENGAMPU
Pengujian Indah Wahyuni, Permeabilitas Bahan S.Pd.T, M.Pd Bangunan TEKNIK SIPIL
NAMA / NIM / KELAS 1. Dhanu Prasetya D. /17510134005/K1 2. Lia Khusnul K. /17510134013/K1 3. M. Nizamuddin A. /17510134021/K1
A. Tujuan Percobaan Setelah selesai praktikum, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Memahami prosedur pengujian dalam menentukan daya isolasi bahan terhadap panas. 2. Melakukan analisis dan membuat kesimpulan dari hasil percobaan tersebut. 3. Membuat karya ilmiah sebagai pelaporan hasil percobaan. B. Pendahuluan Isolasi panas/kalor adalah sangat penting untuk perencanaan bangunan di daerah tropis, yang dimaksud agar jangan sampai terlalu banyak kalor/panas matahari yang masuk ke dalam rumah. Sehingga dapat mengurangi kenyamanan. Bagi penghuninya. Terlebih lagi bagi rumah-rumah atau ruangan yang menggunakan alat AC, ruangan untuk orang sakit, dan ruangan-ruangan khusus lainnya. Masalah isolasi kalor/panas dari bahanbahan yang digunakan harus diperhitungkan secara cermat. Suatu kontruksi (dinding, atap, jendela dsb) dikatakan memiliki daya isolasi kalor apabila konstruksi tersebut sanggup mengurangi penghantaran kalor dari sisi yang panas ke sisi yang dingin. Dalam hal ini, ada empat factor yang perlu dipertimbangkan yang dapat mempengaruhi kenyamanan suatu ruangan, yaitu: 1. Perkiraan suhu maksimal dan minimal yang masih dapat diterima. Hal ini biasanya berhubungan dengan persyaratan suhu maksimal dan minimal untuk kebutuhan suatu ruangan, yaitu sekolah, rumah sakit, ruang tamu, gudang, ruang tidur, ruang operasi dll akan membutuhkan persyaratan suhu maksimal dan minimal yang berbeda-beda. 2. Kadar kelembapan udara juga akan sangat berpengaruh terhadap kenyamanan dan suhu ruangan. Kelembapan udara akan sangat berpengaruh terhadap segi kenyamanan dan suhu ruangan, serta tingkat keawetan dari perabot-perabot yang ada didalamnya. 3. Setiap ruangan akan membutuhkan derajat kenikmatan minimum yeng tertentu, sehingga perlu dipikirkan mengenai konstruksi isolasi kalornya dan harus dipilih pula alternative lain untuk mencapai derjad kenikmatan tersebut. 4. Dalam memilih bahan-nahan konstruksi isolasi kalor juga harus dipertimbangkan pula dari segi ekonomi. Setiap bahan bangunan mempunyai sifat menahan panas atau memiliki daya isolasi terhadap panas. Daya isolasi panas suatu bahan akan tergantung dari sifat karakteristik bahan yang bersangkutan. Bahan yang berpori banyak pada umumnya akan mempunyai daya isolasi panas yang lebih besar disbanding bahan yang sama tetapi strukturnya lebih padat. Dalam percobaan ini hendak diselidiki daya isolasi terhadap panas yang yang terdiri dari : pasir, serbuk kayu dan udara. Daya isolasi panas bahan yang diselidiki dinyatakan sebagai penurunan suhu untuk tiap satuan waktu, sehingga dinyatakan dengan satuan C/detik atau F/detik.
C. Alat Percobaan 5. Tabung Gelas dan Termometer
Gambar 1. Seperangkat Gelas Ukur dan Termometer (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
6. Tabung Isolator dan Statip
Gambar 2. Seperangkat Tabung Isolator dan Statip (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
7. Teko
Gambar 3. Teko (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
8. Stopwatch
Gambar 4. Stopwatch (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
9. Kompor pemanas
Gambar 5. Kompor Pemanas (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
D. Bahan Percobaan 4. Udara 5. Serbuk Kayu 6. Pasir . E. Prosedur / Langkah Percobaan 1. Siapkan bahan dan peralatan yang digunakan. 2. Istilah tabung isolator dengan bahan (Pasir , Serbuk kayu , Udara) yang akan diselidiki daya isolasinya terhadap panas. 3. Isilah bejana gelas/pirex dengan air dan kemudian pasang pada statip 4. Rebuslah air pada bejana tersebut hingga air mendidih 5. Isilah tabung gelas dengan air mendidih. Kemudian masukan pada tabung isolator yang telah diisi dengan bahan yang akan diselidiki daya isolasinya terhadap panas 6. Tutuplah tabung gelas dan pasang thermometer ditengahnya 7. Catat;ah suhu awal pengamatan bersamaan dengan menghidupkan stopwatch 8. Catat penurunan suhu air yang berada dalam tabung gelas tersebut untuk setiap 5 menit 9. Amatilah penurunan suhu tersebut sebanyak 4-5 kali untuk setiap bahan 10. Ulangi percobaan ini pada jenis bahan yang lain 11. Bersihkan tempat praktikum dan semua peralatan yang digunakan 12. Catat semua data hasil pengamatan
F. Tabel Hasil Percobaan Pengujian daya isolasi bahan terhadap panas dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Oktober 2018. Dilakukan di Laboratorium Fisika Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Yogyakarta. Tabel 1 . Hasil Percobaan. Bahan Pasir Serbuk Kayu Udara
0’ 69° 76° 88°
Penurunan Suhu Air Air pada : 20’ 5’ 10’ 15’ 59° 54° 50° 47° 67° 61° 58° 56° 78° 71° 65° 60°
G. Analisis Data =
–
1. Pasir
– = 0.0333 s – = 0.0167 5’ – 10’ = s – = 0.0133 10’ – 15’ = s – = 0.01 15’ – 20’ = s – = 0.0067 20’ – 25’ = s . + . + . + . + . = 0.016 Rata – Rata – rata rata =
0’ - 5’ =
2. Serbuk Kayu
– = 0.03 s – = 0.02 5’ – 10’ = s – = 0.01 10’ – 15’ = s – = 0.0067 15’ – 20’ = s – . = 0.0117 20’ – 25’ = s . + . + . + . + . = 0.016 Rata – Rata – rata rata =
0’ - 5’ =
25’ 45° 52.5° 54°
Tabel 29. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Merah Percobaan
Standar Deviasi Min. Max 7.7937x10-2 8.3263x10-2 7.7937x10-2 8.3263x10-2 7.7937x10-2 8.3263x10-2
Berat Satuan Kering
1 2 3
0.0781 0.0803 0.0834
Keterangan OK OK NOT OK
c. Genteng Tabel 30 . Standar Deviasi Genteng.
Benda Uji
⃓ ⃓
⃓ ⃓
1
0.0593
0.0015
0.0015
2.2500x10 -6
2
0.0555
-0.0023
0.0023
5.2900x10-6
3
0.0586
0.0008
0.0008
6.400x10 -7
= 0.0578
∑ = 8.1800x10 -6
Standar Deviasi (SD) = =
.− −
.−
= 2.0224x10-3
x ± SD = x SD = 0.0578+ 2.0224x10 = 5.9822x10 x SD = 0.0578 – 2.0224x10 = 5.5778x10 x ± 5% x = x + 5% x = 0.0578 + 2.8900x10 = 6.0690x10 x - 5% x = 0.0578 – 2.8900x10 = 5.4910x10 -3
-2
-3
-2
-3 -3
-2 -2
Tabel 31. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Genteng Percobaan
Berat Satuan Kering
1 2 3
0.0593 0.0555 0.0586
Standar Deviasi Min. Max -2 5.5778x10 5.9822x10-2 5.5778x10-2 5.9822x10-2 5.5778x10-2 5.9822x10-2
5. Standar Deviasi Berat Satuan Keadaan Basah a. Batu Kali
Keterangan OK NOT OK OK
3. Udara
– = 0.0333 s – = 0.0233 5’ – 10’ = s – = 0.02 10’ – 15’ = s – = 0.0167 15’ – 20’ = s – = 0.02 20’ – 25’ = s . + . + . + . + . = 0.02266 Rata – Rata – rata rata =
0’ - 5’ =
Tabel 2. Hasil Perhitungan Perhitungan Daya Daya Isolasi Pengukur 1 2 3 4 5 Rata-Rata
Pasir 0.0333 0.0167 0.0133 0.01 0.0067 0.016
Serbuk Kayu 0.03 0.02 0.01 0.0067 0.0117 0.016
Udara 0.0333 0.0233 0.02 0.0167 0.02 0.02266
H. Standar Deviasi Standar Deviasi (SD) =
Ʃ | −− |
9. Standar Deviasi Pasir Tabel 3 . Standar Deviasi Batu Kali. Pengukur
⃓ ⃓
1 2 3 4 5
0.0333 0.0167 0.0133 0.01 0.0067
0.0173 0.0007 -0.0027 -0.006 -0.0093
0.0173 0.0007 0.0027 0.006 0.0093
= 0.016
⃓ ⃓
2.99x10 -4 4.9x10 -7 7.29x10-6 3.6x10 -5 8.649x10-5 ∑ = 4.30x10 -4
.−− .− =
Standar Deviasi (SD) =
= 1.04x10-2
x ± SD = x SD = 2.64x10 x SD = 5.64x10 x ± 5% x = x + 5% x = 0.0168 x - 5% x = 0.0152 -2 -3
Tabel 4. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Pasir Percobaan
Daya Isolasi
1 2 3 4 5
0.0333 0.0167 0.0133 0.01 0.0067
Standar Deviasi Min. Max -3
5.64x10 -3 5.64x10 -3 5.64x10 -3 5.64x10 -3 5.64x10
Keterangan -2
2.64x10 -2 2.64x10 -2 2.64x10 -2 2.64x10 -2 2.64x10
NOT OK OK OK OK OK
10. Standar Deviasi Serbuk Kayu Tabel 5 . Standar Deviasi Serbuk Kayu.
Pengukur 1 2 3 4 5
0.03 0.02 0.01 0.0067 0.0117
0.014 0.004 -0.006 -0.0093 -0.0043
⃓ ⃓ 0.014 0.004 0.006 0.0093 0.0043
= 0.016
⃓ ⃓
2.05X10 -4 1.86624X10 -5 3.22624X10 -5 8.06X10-5 1.58404X10 -5 ∑ = 3.52X10-4
.−X− .X− =
Standar Deviasi (SD) =
= 9.39 x 10-3
x ± SD = x SD = 2.51X10 x SD = 6.29X10 x ± 5% x = x + 5% x = 0.017 x - 5% x = 0.015
-2 -3
Tabel 6. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Serbuk Kayu Percobaan
Daya Isolasi
1 2
0.03 0.02
Standar Deviasi Min. Max -3 6.29X10 2.51X10-2 6.29X10-3 2.51X10-2
Keterangan NOT OK OK
3 4 5
6.29X10-3 6.29X10-3 6.29X10-
0.01 0.0067 0.0117
2.51X10-2 2.51X10-2 2.51X10-
OK OK OK
11. Standar Deviasi Udara Tabel 7 . Standar Deviasi Udara. Pengukur 1 2 3 4 5
0.0333 0.0233 0.02 0.0167 0.02
0.01064 0.00064 -0.00266 -0.00596 -0.00266
= 0.02266
⃓ ⃓
0.01064 0.00064 -0.00266 -0.00596 -0.00266
⃓ ⃓
1.13X10-4 4.096X10-7 7.0756X10-6 3.55X10-5 7.0756X10-6 ∑ = 1.63X10-4
.X− − .X− =
Standar Deviasi (SD) =
= 6.39X10-3
x ± SD = x SD = 0.029 x SD = 0.0163 x ± 5% x = x + 5% x = 0.024 x - 5% x = 0.022 Tabel 8. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Udara
Percobaan
Daya Isolasi
1 2 3 4 5
0.0333 0.0233 0.02 0.0167 0.02
Standar Deviasi Min. Max 0.0163 0.029 0.0163 0.029 0.0163 0.029 0.0163 0.029 0.0163 0.029
Keterangan NOT OK OK OK OK OK
I.
Evaluasi Mengapa bahan bahan yang berpori besar cenderung mempunyai daya isolasi terhadap panas yang lebih besar jika disbanding daya isolasi bahan yang sama tetapi sebenarnya lebih padat? Yaitu karena bahan yang berpori besar ( kayu ) memiliki kepadatan yang renggang dan masih terdapat udara pada bagian pori dan serabut kayu sehingga hanya sebagian panas saja yang meluas.Sedangkan bahan yang berpori kecil dan berstruktur padat ( pasir ) lebih bersifat konduktor ( menghantarkan panas ) serta kepadatannya rapat, sehingga panas yang ada pada tabung gelas berpindah ke pasir.
J. Kesimpulan Dari hasil pengujian daya isolasi bahan terhadap panas dapat disimpulkan dengan hasil menunjukkan bahwa seperti pada tabel dibawah ini: Tabel 9. Hasil Perhitungan Daya Isolasi Pengukur 1 2 3 4 5 Rata-Rata
Pasir 0.0333 0.0167 0.0133 0.01 0.0067 0.016
Serbuk Kayu 0.03 0.02 0.01 0.0067 0.0117 0.016
Udara 0.0333 0.0233 0.02 0.0167 0.02 0.02266
Udara ˃ Serbuk Kayu ˃ Pasir Dapat disimpulkan bahwa daya Isolasi pasir lebih kecil dari pada serabut kayu dan daya Isolasi serbuk kayu lebih kecil dari pada Isolasi udara. Menurut hasil perhitungan ralat, mulai yang dihasilkan dari percobaan adalah valid, karena deviasi mutlak berada pada Isolasi Standar deviasi yang ditentukan.
K. Lampiran 1. Scan hasil laporan sementara praktikum fisika bangunan (Pengujian Daya Isolasi Bahan Bangunan terhadap Panas)
Gambar 6. Scan Hasil Laporan Sementara Praktikum 6
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
2. Dokumentasi saat pengujian (alat, bahan dan langkah pengujian) 3. Alat dan Bahan Pengujian
Foto 1. Tabung Gelas dan Termometer (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 3. Piring Seng Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018
Foto 5. Sampel Serbuk Kayu (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 2. Tabung Isolator dan Statip Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018
Foto 4. Kompor dan Teko (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 6. Sampel Serbuk Kayu (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
4. Langkah Pengujian
Foto 7. Menuang Air Mendidih (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 8. Memasukkan Tabung Gelas ke Sampel Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018
Foto 11. Membaca Termometer tiap 5 menit (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 8. Memasak Air hingga mendidih (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 10. Memasukkan Pasir Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018
Foto 12. Memasukkan Tabung Gelas (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
E. Prosedur / Langkah Percobaan 1. Menyiapkan peralatan yang diperlukan. 2. Merakit alat sesuai dengan petunjuk. 3. Mengisi salah satu tabung higrometer dengan spirtus. 4. Membaca suhu pada kedua termometer dari kedua tabung (T 1 dan T2). Memastikan bahwa suhu pada kedua termometer adalah sama (yaitu t r ). 5. Menghidupkan pompa udara (air pump) sehingga terjadi penurunan suhu pada tabung yang berisi spiritus. 6. Mematikan air pump setelah terjadi pengembunan atau tampak buram pada lapisan perak pada tabung yang berisi spiritus, dan mencatat suhunya (t e ). 7. Menunggu hingga warna buram pada lapisan perak mengkilat. Untuk memastikan bahwa warna buram benar-benar sudah mengkilat, maka kedua termometer (T 1 dan T2) harus menunjukkan suhu yang sama. 8. Melakukan pengamatan ini sebanyak 4 kali dengan suhu awal (t r ) yang berbedabeda. 9. Membersihkan tempat praktikum dan semua peralatan yang digunakan. 10. Mencatat semua hasil pengamatan sebagai laporan sementara, melaporkan dan meminta pengesahan kepada dosen pembimbing. 11. Membuat laporan. F. Tabel Hasil Percobaan Pengujian panas jenis bahan bangunan dilaksanakan pada hari Rabu, 26 september 2018. Dilakukan di Laboratorium Fisika Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Yogyakarta. Tabel 2. Hasil Percobaan. Percobaan
Suhu Ruang (tr )
Suhu Titik Embun (te)
I II III IV
28 °C 30 °C 29 °C 29 °C
21 °C 21 °C 22 °C 23 °C
Keterangan : I. Pintu Jendela Tertutup – Lampu Mati II. Pintu Jendela Tertutup – Lampu Nyala III. Pintu Jendela Terbuka – Lampu Mati IV. Pintu Jendela Terbuka – Lampu Nyala G. Analisis Data 1. Tekanan uap air pada titik embun
Pte I = (pada suhu 21 °C) = 18.66 Pte II = (pada suhu 23 °C) = 21.09 Pte III = (pada suhu 22 °C) = 19.84 Pte IV = (pada suhu 23 °C) = 21.09
2. Tekanan uap air pada suhu ruang
3.
Ptr I = (pada suhu 28 °C) = 28.40 Ptr II = (pada suhu 30 °C) = 31.90 Ptr III = (pada suhu 29 °C) = 30.10 Ptr IV = (pada suhu 29 °C) = 30.10
uap air pada suhu titik embun (dalam gram/cm ) I = (pada suhu 21 °C) = 18.34 II = (pada suhu 23 °C) = 20.58 III = (pada suhu 22 °C) = 19.43 IV = (pada suhu 23 °C) 3
= 20.58
4. Kelembaban relatif atau Kelembaban nisbi
. x 100 % = 65.70 % . . x 100 % = 66.11 % Kr II = . . x 100 % = 65.91 % Kr III = . . x 100 % = 70.06 % Kr IV = . Kr I =
Rata-rata : Kr =
65.70 % 66.11 % 65.91 % 70.06 %
= 66.95 % 5. Kelembaban Mutlak
. x 18.34 = 12.05 . . x 20.58 = 13.60 Km II = . . x 19.43 = 12.81 Km III = . . x 20.58 = 14.42 Km IV = . Km I =
Rata-rata : Km =
12.05 13.60 12.81 14.42
= 13.22
Setelah melakukan pengujian dan analisa data pada pengujian kelembaban udara, diperoleh tabel hasil perhitungan berikut Tabel 3. Hasil Perhitungan Kelembaban Udara Percobaan I II III IV
Ptr 28.40 31.90 30.10 30.10
(gr/cm ) 3
Pte 18.66 21.09 19.84 21.09
18.34 20.58 19.43 20.58
Km 12.05 13.60 12.81 14.42
Kr 65.70 % 66.11 % 65.91 % 70.06 %
H. Standar Deviasi Standar Deviasi (SD) =
Ʃ | −− |
1. Kelembaban relatif atau Kelembaban nisbi Percobaan I II III IV
x
x (%) 65.70 66.11 65.91 70.06 = 66.95
-1.25 % -0.84% -1.04% 3.11%
| | 1.25 % 0.84% 1.04% 3.11%
| |
1.5625 % 0.7056 % 1.0816 % 9.6721 % = 3.26 %
Ʃ
.−% .% =
Standar Deviasi (SD) =
= 1.042 %
± SD = x SD = 66.95 + 1.042 = 67.992 x SD = 66.95 – 1.042 = 65.908 ± 5% = x + 5% x = 66.95 + 3.35 = 70.3 x - 5% x = 66.95 – 3.35 = 63.6 Tabel 4. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Kelembaban Relatif
Percobaan I II III IV
Kelembaban Relatif 65.70 % 66.11 % 65.91 % 70.06 %
Standar Deviasi Min. Max 65.908 67.992 65.908 67.992 65.908 67.992 65.908 67.992
Keterangan NOT OK OK OK NOT OK
2. Kelembaban Mutlak Percobaan I II III IV
x
x 12.05 13.60 12.81 14.42 = 13.22
-1.17 0.38 -0.41 1.2
| | 1.17 0.38 0.41 1.2
| | 1.3689 0.1444 0.1681 1.44 = 0.78
Ʃ
.− . =
Standar Deviasi (SD) =
= 0.51
± SD = x SD = 13.22 + 0.51 = 13.73 x SD = 13.22 – 0.51 = 12.71 ± 5% = x + 5% x = 13.22 + 0.66 = 13.88 x - 5% x = 13.22 – 0.66 = 12.56 Tabel 5. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Kelembaban Mutlak
Percobaan I II III IV
Kelembaban Mutlak 12.05 13.60 12.81 14.42
Standar Deviasi Min. Max 12.71 13.73 12.71 13.73 12.71 13.73 12.71 13.73
Keterangan NOT OK OK OK NOT OK
I.
Evaluasi Berdasarkan percobaan kelembaban udara yang telah dilakukan, ternyata kelembaban relatif atau kelembaban nisbi yang diperoleh adalah terlalu tinggi (˃90%). Sedangkan secara teoritis mestinya berkisar antara 60% - 70%. Hal ini disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu sebagai berikut : 1. Suhu dalam ruangan yang tinggi karena banyaknya jumlah manusia yang berada di dalamnya. 2. Sirkulasi udara dalam ruangan yang masuk dan keluar begitu besar dan berubahubah. 3. Luas ruangan pengujian. 4. Panas dari sinar matahariyang masuk melalui jendela juga mempengaruhi kelebaban dalam percobaan ini.
J. Kesimpulan Dari hasil pengujian kelembaban udara dapat disimpulkan bahwa kelembaban udara dipengaruhi oleh sirkulasi udara, suhu ruang, dan luas ruangan dengan hasil menunjukkan bahwa seperti pada tabel dibawah ini. Tabel 6. Hasil Perhitungan Kelembaban Udara Percobaan I II III IV
Suhu Titik Embun (te) 21 °C 21 °C 22 °C 23 °C GRAFIK PERBANDINGAN
PENGUJIANKELEMBAPAN UDARA
Percobaan I
Percobaan II
Percobaan III
Percobaan IV 23
22
21
21
SAMPEL PENGUJIAN
Grafik 1. Perbandingan Hasil Pengujian Kelembapan Udara
Kelembaban Relatif atau Kelembaban Nisbi : Kr 4 (70.06%) > Kr 2 (66.11%) > Kr 3 (65.91%) > Kr 1 (65.70%) Kelembaban Mutlak : Km4 (14.42) > Km 2 (13.60) > Km3 (12.81) > Km 1 (12.05)
b. Dokumentasi saat pengujian (alat, bahan dan langkah pengujian) 1. Alat dan Bahan Pengujian
Foto 1. Seperangkat Higrometer Renaoult. (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 3. Thermometer (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 2. Air Pump (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 4. Spiritus (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
2. Langkah Pengujian
Foto 5. Mengisi Spiritus pada Tabung (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 7. Menyamakan Suhu Ruangan (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 6. Memasang penutup Tabung (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Foto 8. Menyalakan Air Pump (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA BANGUNAN PENGUJIAN PRAKTIKUM 4 PENGUJIAN ANGKA PORI, POROSITAS, MASSA JENIS, BERAT SATUAN, DAN KERAPATAN BAHAN Rabu, 3 Oktober 2018 Dosen Pengampu Indah Wahyuni, S.Pd.T,. M.Pd.
Disusun Oleh: Kelompok 4 1. Dhanu Prasetya Dahlan (17510134005) 2. Lia Khusnul Khotimah (17510134013) 3. M. Nizamuddin Alwi (17510134021)
PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL& PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2018
PRAKTIKUM FISIKA BANGUNAN JUDUL PRAKTIKUM
DOSEN PENGAMPU
NAMA / NIM / KELAS 1. Dhanu Prasetya D. /17510134005/K1 2. Lia Khusnul K. /17510134013/K1 3. M. Nizamuddin Nizamuddin A. /17510134021/K1
Pengujian Indah Wahyuni, Kelembaban Udara S.Pd.T, M.Pd TEKNIK SIPIL
A. Tujuan Percobaan Setelah selesai praktikum, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Memahami prosedur pengujian dalam menentukan angka pori, porositas, massa jenis dan berat satuan bahan bangunan. 2. Melakukan analisis data dan membuat kesimpulan dari hasil percobaan tersebut. 3. Membuat karya ilmiah pelaporan hasil percobaan. B. Pendahuluan Bahan bangunan yang pervious (porous) terdiri dari dua bagian yaitu bagian padat dan bagian pori. Kepadatan bahan akan sangat besar pengaruhnya terhadap kekuatan bahan tersebut. Pada umumnya, semakin porous suatu bahan akan makin lemah pula kekuatannya. Gambaran mengenai struktur bahan bangunan adalah sbb Massa dari masing-masing komponen adalah : Massa bagian padat : m p = Massa air : ma = a . Va Massa total : mt = t . Vt
p . Vp
Va = volume air ( dalam keadaan kering udara akan tergantung dari k elembapan elembapan sekelilingnya sekelilingnya ) Vr = volume ruang ( pori ) Vp = volume padat Vt = volume total : Vt = Vr + Vp Dalam keadaan kering udara, sebagian volume ruang ( V r ) akan ditempati oleh air, dan dalam keadaan kering sempurna ( kering oven ) seluruh volume ruang tersebut akan ditempati oleh udara yang dalam penimbangannya massanya dianggap nol. Selanjutnya angka pori, porositas, massa jenis dan berat satuan dapat ditentukan berdasarkan rumus rumus berikut : 1. Angka pori ( e ) 2. Porositas ( n )
3. Massa Jenis ( )
= = − ( gram / cm ) = = − ( gram / cm ) = = ( gram / cm ) = 3
=
4. Berat satuan (γ) a.
Keadaan kering : γ k
b.
Keadaan jenuh air : γ b
5. Kerapatan / Kepadatan : d
3
3
= ( gram / cm ) = = ( gram / cm ) = x 100% =
=
3
3
C. Alat Percobaan 1. Timbangan dengan ketelitian ketelitia n 0,01 gram
Gambar 1. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
2. Oven
Gambar 2. Oven (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
3. Gelas ukur
Gambar 3. Gelas Ukur (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
4. Bejana tempat air
Gambar 4. Bejana Tempat Air (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
5. Benang 6. Lap D. Bahan Percobaan 1. Batu kali Batu kali digunakan sebagai bahan percobaan sebanyak 3 sampel yang diasumsikan sebagai bahan konstruksi pondasi.
Gambar 5. 3 Sampel Batu Kali (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
2. Bata merah Bata merah digunakan sebagai bahan percobaan sebanyak 3 sampel yang diasumsikan sebagai bahan penutup dinding.
Gambar 6. 3 Sampel Batu Bata (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
3. Genteng . Genteng digunakan sebagai bahan percobaan sebanyak 3 sampel yang diasumsikan sebagai bahan penutup atap.
Gambar 7. 3 Sampel Genteng (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
E. Prosedur / Langkah Percobaan 1. Menyiapkan alat yang diperlukan. 2. Menimbang benda uji ( dalam keadaan kering oven ) Catatan : Batu kali dan batu merah berbentuk kubus dengan sisi – sisi 3cm, genteng berbentuk balok. 3. Memasukkan semua benda uji tersebut ke dalam air hingga menjadi jenuh ( diamkan selama +- 10 menit atau sudah tidak ada lagi gelembung udara yang muncul ) 4. Benda uji diangkat dari dalam air dan lap permukaannya dengan kain. 5. Menimbang kembali benda uji tersebut dalam keadaan jenuh 6. Mengukur volume benda uji ( volume total ) dengan bantuan gelas ukur. 7. Melakukan percobaan ini masing – masing 3 kali ( 3 benda uji ) untuk masing – masing bahan. 8. Tempat praktikum dan semua peralatan yang digunakan dibersihkan. 9. Mencatat semua hasil pengamatan ( hasil percobaan ) ke dalam laporan sementara, dan laporkan kepada dosen pembimbing. 10. Membuat laporan lengkap berdasarkan pedoman yang telah diberikan, dan serahkan kepada dosen pembimbing paling lambat satu minggu setelah percobaan dilakukan F. Tabel Hasil Percobaan Pengujian angka pori, porositas, massa jenis dan berat satuan bahan bangunan dilaksanakan pada hari Rabu, 03 Oktober 2018. Dilakukan di Laboratorium Fisika Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Yogyakarta. Tabel 1 . Hasil Percobaan. Benda Uji Batu Kali Bata Merah Genteng
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Volume Awal = 300 cm 3
Massa Kering Oven (gram) 18.5 19.5 20.8 24.6 25.4 25.85 18.55 17.2 18.4
Massa Basah (gram) 19.2 20.6 21.43 29.04 29.85 30.81 20.84 19.17 20.43
Volume Total cm3 309 310 311 315 316 310 313 310 314
G. Analisis Data 1. Volume Ruang (Vr) =
−
2. Volume Padat (Vp) = Vt – Vr
Tabel 2 . Volume Ruang dan Volume Padat. Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
Volume Ruang 0,7 1.1 0.63 4.44 4.45 4.96 2.29 1.97 2.03
Volume Padat 308.3 308.9 310.37 310.56 311.55 305.04 310.71 308.03 311.97
a. Angka Pori (e) e =
= = − ( gram / cm ) 3
Tabel 3 . Angka Pori. Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
Angka Pori
Rata-rata
-3
2.2705 x 10 -3 3.5610 x 10 -3 2.0298 x 10 0.01429 0.01428 0.01626 -3 7.3702 x 10 -3 6.3954 x 10 -3 6.5070 x 10
-3
2.6024 x 10 0.01494
-3
6.7575 x 10
b. Porositas ( n ) n=
= = − ( gram / cm ) 3
Tabel 4 . Porositas. Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
Porositas 2.2654 x 10-3 3.5484 x 10-3 2.0572 x 10-3 0.01409 0.01408 0.016 7.3163 x 10-3 6.3548 x 10-3 6.4650 x 10-3
Rata-rata 2.6237 x 10-3
0.01472
6.7120 x 10-3
c. Massa Jenis ( )
=
=
3
( gram / cm )
Tabel 5 . Massa Jenis. Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
Massa Jenis 0.0600 0.0631 0.0670 0.0792 0.0815 0.0847 0.0597 0.0558 0.0589
Rata-rata 0.0634
0.0818
0.0581
d. Berat satuan (γ) Keadaan kering : γk =
=
( gram / cm3 )
Tabel 6 . Berat Satuan Keadaan Kering. Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3 Keadaan jenuh air :
γb
=
Berat Satuan Kering 0.0598 0.0629 0.0669 0.0781 0.0803 0.0834 0.0593 0.0555 0.0586
=
Ratarata 0,0632 0.0806
0.0578
( gram / cm3 )
Tabel 7 . Berat Satuan Keadaan Basah. Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
Berat Satuan Basah 0.0621 0.0665 0.0689 0.0922 0.0945 0.0994 0.0666 0.0618 0.0651
Rata-rata 0.0658 0.0954
0.0645
e. Kerapatan / Kepadatan : d=
= x 100% Tabel 8 . Kerapatan. Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
Kepadatan (%) 99.77 99.65 99.80 98.59 98.59 98.4 99.27 99.37 99.35
Rata-rata (%) 99.74 98.53
99.33
H. Standar Deviasi Standar Deviasi (SD) =
Ʃ | −− |
1. Standar Deviasi Angka Pori (e) a. Batu Kali Tabel 9 . Standar Deviasi Batu Kali. Benda Uji 1
2 3
2.2705 x 10-3
-3.319 x 10-4
3.5610 x 10-3
9.586 x 10-4
2.0298 x 10-3
= 2.6024 x 10
-5.726 x 10-4
3.319 x 104
9.586 x 10-
11.015761 x 10-
4
91.891396 x 10-
5.726 x 10-
32.787076 x 10-
4
8
8
∑ = 45.229411 x 10-8
− . −
. −
= 1.15038 x 10-4
⃓ ⃓ 8
-3
Standar Deviasi (SD) = =
⃓ ⃓
x ± SD = x SD = 2.6024 x 10 + 1.15038 x 10 = 1.41062 x 10 x SD = 2.6024 x 10 – 1.15038 x 10 = -0.89014 x 10 x ± 5% x = x + 5% x = 2.6024 x 10 + 1.3012 x 10 = 1.327224 x 10 x - 5% x = 2.6024 x 10 – 1.3012 x 10 = -1.04096 x 10 -3
-4
-3
-4
-3
-4
-3
-4
-4
-4
-4
-4
Tabel 10. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Kali Percobaan
Standar Deviasi Min. Max -0.89014 x 1.41062 x -4 10 10-4 -0.89014 x 101.41062 x 4 10-4 -0.89014 x 1.41062 x -4 10 10-4
Angka Pori 2.2705 x 10-3
1
3.5610 x 10-3
2
2.0298 x 10-3
3
Keterangan OK OK OK
b. Batu Merah Tabel 11 . Standar Deviasi Batu Merah.
Benda Uji 1
0.01429
2
0.01428
3
0.01626
⃓ ⃓
-6.5 x 10-4
6.5 x 10-4
-6.6 x 10-4
6.6 x 10-4
1.32 x 10-3
1.32 x 10-3
= 0.01494 Standar Deviasi (SD) = =
⃓ ⃓ 4.225 x 10-7 4.356 x 10-7 1.7424 x 10-6 ∑ = 2.1343 x 10-6
.−−
. −
= 0.001033
x ± SD = x SD = 0.01494 + 0.001033 = 0.015973 x SD = 0.01494 – 0.001033 = 0.013907 x ± 5% x = x + 5% x = 0.01494 + 7.47 x 10 = 0.015687 x - 5% x = 0.01494 – 7.47 x 10 = 0.014193 -4 -4
Tabel 12. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Merah Percobaan 1 2 3
Angka Pori 0.01429 0.01428 0.01626
Standar Deviasi Min. Max 0.013907 0.015973 0.013907 0.015973 0.013907 0.015973
Keterangan OK OK OK
c. Genteng Tabel 13 . Standar Deviasi Genteng.
Benda Uji
⃓ ⃓
⃓ ⃓
6.127 x 101
7.3702 x 10-3
4
6.127 x 10-4
3.75 x 10-7
3.621 x 102
-3.621 x 10-4
6.3954 x 10-3
3
-2.505 x 10
-4
∑ = 1.896 x 10-7
-3
Standar Deviasi (SD) =
6.28 x 10-8
4
6.7575 x 10
=
1.31 x 10-7
2.505 x 10-
6.5070 x 10-3
=
4
.− −
. −
= 3.079 x 10-4
x ± SD = x SD = 6.7575 x 10 + 3.079 x 10 = 7.0654x 10 . x SD = 6.7575 x 10 – 3.079 x 10 = 6.4496 x 10 x ± 5% x = x + 5% x = 6.7575 x 10 + 3.3788 x 10 = 7.0954 x 10 x - 5% x = 6.7575 x 10 – 3.3788 x 10 = 6.41962 x 10 -3
-4
-3
-4
-3
-3
-3
-4
-3
-4
-3 -3
Tabel 13. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Genteng Percobaan 1 2 3
Angka Pori 7.3702 -3 x 10 6.3954 -3 x 10 -3 6.5070 x 10
2. Standar Deviasi Porositas a. Batu Kali
Standar Deviasi Min. Max
Keterangan
6.4496 x 10-3
7.0654x 10-3.
NOT OK
6.4496 x 10-3
7.0654x 10-3.
NOT OK
6.4496 x 10-3
7.0654x 10-3.
OK
Tabel 14 . Standar Deviasi Batu Kali.
Benda Uji
⃓ ⃓
⃓ ⃓
1
2.2654 x 10-3
-0.3583 x 10-3
0.3583 x 10-3
1.28 x 10-7
2
3.5484 x 10-3
0.9247 x 10-3
0.9247 x 10-3
8.55 x 10-7
3
2.0572 x 10-3
0.5665 x 10-3
3.21 x 10-7
= 2.6237 x 10
-0.5665 x 10-3 -3
Standar Deviasi (SD) = =
∑ = 4.35 x 10-7
.− −
. −
= 4.664 x 10-4
x ± SD = x SD = 2.6237 x 10 + 4.664 x 10 = 3.0901 x 10 . x SD = 2.6237 x 10 – 4.664 x 10 = 2.1573 x 10 x ± 5% x = x + 5% x = 2.6237 x 10 + 1.3119 x 10 = 2.75489x 10 x - 5% x = 2.6237 x 10 – 1.3119 x 10 = 2.49251 x 10 -3
-4
-3
-3
-4
-3
-3
-4
-3
-4
-3 -3
Tabel 15. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Kali Percobaan 1 2 3
Standar Deviasi
Porositas
Min. -3
2.2654 x 10 -3 3.5484 x 10 -3 2.0572 x 10
2.1573 x 10-3 2.1573 x 10-3 2.1573 x 10-3
Max 3.0901 x 10-3. 3.0901 x 10-3. 3.0901 x 10-3.
Keterangan OK NOT OK OK
b. Batu Merah Tabel 16 . Standar Deviasi Batu Merah. Benda Uji
1
0.01409
-6.3 x 10-4
6.3 x 10-4
3.97 x 10-7
2
0.01408
-6.22 x 10-4
6.22 x 10-4
3.85 x 10-7
3
0.016
1.28 x 10-3
1.28 x 10-3
= 0.01472
⃓ ⃓
⃓ ⃓ 1.64 x 10-6 ∑ = 8.07 x 10-7
Standar Deviasi (SD) = =
.− −
. −
= 6.35 x 10 -4
x ± SD = x SD = 0.01472+ 6.35 x 10 = 0.015355 x SD = 0.01472 – 6.35 x 10 = 0.014085 x ± 5% x = x + 5% x = 0.01472+ 7.36 x 10 = 0.015456 x - 5% x = 0.01472 – 7.36 x 10 = 0.013984 -4
-4
-4 -4
Tabel 17. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Merah Percobaan
Porositas
1 2 3
0.01409 0.01408 0.016
Standar Deviasi Min. 0.014085 0.014085 0.014085
Max 0.015355 0.015355 0.015355
Keterangan OK OK NOT OK
c. Genteng Tabel 18 . Standar Deviasi Genteng. Benda Uji
⃓ ⃓
⃓ ⃓
1
7.3163 x 10-3
-6.3 x 10-4
6.3 x 10-4
3.97 x 10-7
2
6.3548 x 10-3
-6.22 x 10-4
6.22 x 10-4
3.85 x 10-7
3
6.4650 x 10-3
1.28 x 10-3
1.28 x 10-3
= 6.7120 x 10 =
∑ = 8.07 x 10-7
-3
Standar Deviasi (SD) =
.− −
. −
= 6.35 x 10 -4
x ± SD = x SD = 0.01472+ 6.35 x 10 = 0.015355 x SD = 0.01472 – 6.35 x 10 = 0.014085 x ± 5% x = x + 5% x = 0.01472+ 7.36 x 10 = 0.015456 x - 5% x = 0.01472 – 7.36 x 10 = 0.013984 -4
-4
1.64 x 10-6
-4 -4
Tabel 19. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Merah Standar Deviasi Min. Max
Percobaan
Porositas
Keterangan
1
0.01409
0.014085
0.015355
OK
2
0.01408
0.014085
0.015355
OK
3
0.016
0.014085
0.015355
NOT OK
3. Standar Deviasi Massa Jenis ( ) a. Batu Kali Tabel 20. Standar Deviasi Batu Kali. Benda Uji
1
0.0600
2
3
⃓ ⃓
⃓ ⃓
0.0034
0.0034
1.156x10-5
0.0631
0.0003
0.0003
9x10-8
0.0670
0.0036
0.0036
1.296x10 -5
= 0.0634
∑ = 2.4610x10-5
Standar Deviasi (SD) = =
.− −
.−
= 3.5078x10-3
x ± SD = x SD = 0.0634+ 3.5078x10 = 6.6908X10 x SD = 0.0634 – 3.5078x10 = 5.9892X10 x ± 5% x = x + 5% x = 0.0634 + 3.1683x10 = 6.6570X10 x - 5% x = 0.0634 – 3.1683x10 = 6.0230X10 -3
-2
-3
-2
-3
-2
-3
-2
Tabel 21. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Kali Percobaan
Massa Jenis
Standar Deviasi Min. Max
( ) 0.0600 0.0631 0.0670
1 2 3
5.9892 X 10-2 5.9892 X 10-2 5.9892 X 10-2
Keterangan
6.6908 X 10-2 6.6908 X 10-2 6.6908 X 10-2
OK OK NO
b. Batu Merah Tabel 22 . Standar Deviasi Batu Merah.
Benda Uji 1
0.0792
2
0.0815
3
0.0847
⃓ ⃓
⃓ ⃓
-0.0026
0.0026
2.4964x10-4
-0.0003
0.0003
3.2761x10-4
0.0029
0.0029
= 0.0818
∑ = 1.0309x10-3
Standar Deviasi (SD) = =
4.5369x10-4
.− −
.−
= 2.2704x10-2
x ± SD = x SD = 0.0818 + 2.2704x10 = 1.045x10 x SD = 0.0818 – 2.2704x10 = 5.9096x10 x ± 5% x = x + 5% x = 0.0818 + 4.0900x10 = 8.5890x10 x - 5% x = 0.0818 – 4.0900x10 = 7.7710x10 -2
-1
-2
-2
-3
-2
-3
-2
Tabel 23. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Merah Percobaan 1 2 3
Massa Jenis ( )
Standar Deviasi Min. Max
Keterangan
0.0792
5.9096x10-2
1.045x10-1
OK
0.0815
5.9096x10-2
1.045x10-1
OK
0.0847
5.9096x10-2
1.045x10-1
OK
c. Genteng Tabel 24. Standar Deviasi Genteng.
Benda Uji
⃓ ⃓
⃓ ⃓
1
0.097
0.0261
0.0261
1.1290x10 -3
2
0.0558
-0.0151
0.0151
5.7760x10 -5
3
0.0598
-0.0111
0.0111
1.2960x10 -5
= 0.0709
∑ = 1.1997x10-3
Standar Deviasi (SD) = =
.− −
.−
= 2.4492x10-2
x ± SD = x SD = 0.0709+ 2.4492x10 = 9.5392x10 x SD = 0.0709 – 2.4492x10 = 4.6408x10 x ± 5% x = x + 5% x = 0.0709 + 3.5450x10 = 7.4445x10 x - 5% x = 0.0709 – 3.5450x10 = 6.7255x10 -2
-2
-2
-2
-2
-2
-2
-2
Tabel 25. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Genteng Percobaan
Massa Jenis ( )
1 2 3
0.097 0.0558 0.0598
Standar Deviasi Min. Max -2 4.6408x10 9.5392x10-2 4.6408x10-2 9.5392x10-2 4.6408x10-2 9.5392x10-2
Keterangan NOT OK OK OK
4. Standar Deviasi Berat Satuan Keadaan Kering a. Batu Kali Tabel 26 . Standar Deviasi Batu Kali. Benda Uji
⃓ ⃓
⃓ ⃓
1
0.0598
-0.0034
0.0034
1.156x10-5
2
0.0629
-0.0003
0.0003
9.0x10-8
3
0.0669
=
0.0632
0.0037
0.0037
1.3690x10-5 ∑ = 2.534x10 -5
Standar Deviasi (SD) = =
.− −
.−
= 3.5595x10-3
x ± SD = x SD = 0.0632+ 3.5595x10 = 6.6759x10 x SD = 0.0632 – 3.5595x10 = 5.9641x10 x ± 5% x = x + 5% x = 0.0632 + 3.1600x10 = 6.6360x10 x - 5% x = 0.0632 – 3.1600x10 = 6.0040X10 -3
-2
-3
-2
-3
-2
-3
-2
Tabel 27. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Kali Percobaan 1 2 3
Standar Deviasi Min. Max -2 5.9641x10 6.6759x10-2 5.9641x10-2 6.6759x10-2 5.9641x10-2 6.6759x10-2
Berat Satuan Kering 0.0598 0.0629 0.0669
Keterangan OK OK NOT OK
b. Batu Merah Tabel 28 . Standar Deviasi Batu Merah. Benda Uji 1 2 3
⃓ ⃓
⃓ ⃓
-0.0025
0.0025
6.2500x10-6
0.0803
-0.0003
0.0003
9.000x10-8
0.0834
0.0028
0.0028
7.8400x10-6
0.0781
= 0.0806
∑ = 1.4180x10-5
Standar Deviasi (SD) = =
.− −
.−
= 2.6627x10-3
x ± SD = x SD = 0.0806 + 2.6627x10 = 8.3263x10 x SD = 0.0806 – 2.6627x10 = 7.7937x10 x ± 5% x = x + 5% x = 0.0806 + 4.0300x10 = 8.4630x10 x - 5% x = 0.0806 – 4.0300x10 = 7.6570x10 -3
-2
-3
-2
-3
-2
-3
-2
Tabel 32 . Standar Deviasi Batu Kali.
Benda Uji
⃓ ⃓
⃓ ⃓
1
0.0621
-0.0037
0.0037
1.3690x10 -5
2
0.0665
0.0007
0.0007
4.9000x10 -7
3
0.0689
0.0031
0.0031
9.6100x10 -6
= 0.0658
∑ = 2.379x 0-5
Standar Deviasi (SD) = =
.− −
. −
= 3.4489 x 10-3
x ± SD = x SD = 0.0658+ 3.4489 x 10 = 6.9149x10 x SD = 0.0658 – 3.4489 x 10 = 6.2351x10 x ± 5% x = x + 5% x = 0.0658 + 3.2900x10 = 6.9090 x 10 x - 5% x = 0.0658 – 3.2900x10 = 6.2510 x 10 -3
-2
-3
-2
-3
-2
-3
-2
Tabel 33. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Kali Percobaan 1 2 3
Berat Satuan Basah 0.0621 0.0665 0.0689
Standar Deviasi Min. Max -2 6.2351x10 6.9149x10-2 6.2351x10-2 6.9149x10-2 6.2351x10-2 6.9149x10-2
Keterangan NOT OK OK OK
b. Batu Merah Tabel 34 . Standar Deviasi Batu Merah. Benda Uji
1
0.0922
-0.0032
0.0032
1.0240x10 -5
2
0.0945
-0.0009
0.0009
8.1000x10 -7
3
0.0994
0.004
1.6000x10 -5
= 0.0954
0.004
⃓ ⃓
⃓ ⃓
∑ = 2.7050 x10-5
Standar Deviasi (SD) = =
.−−
.−
= 3.6776x10-3
x ± SD = x SD = 0.0954 + 3.6776x10 = 9.9078x10 x SD = 0.0954 – 3.6776x10 = 9.1722x10 x ± 5% x = x + 5% x = 0.0954 + 4.7700x10 = 1.0017x10 x - 5% x = 0.0954 – 4.7700x10 = 9.0630x10 -3
-2
-3
-2
-3
-1
-3
-2
Tabel 35. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Merah Percobaan
Berat Satuan Basah
1 2 3
0.0922 0.0945 0.0994
Standar Deviasi Min. Max 9.1722x10-2 9.1722x10-2 9.1722x10-2
9.9078x10-2 9.9078x10-2 9.9078x10-2
Keterangan OK OK NOT OK
c. Genteng Tabel 36 . Standar Deviasi Genteng. Benda Uji
⃓ ⃓
⃓ ⃓
1
0.0666
0.0021
0.0021
4.4100x10 -6
2
0.0618
-0.0027
0.0027
7.2900x10-6
3
0.0651
0.0006
0.0006
3.6000x10 -7
= 0.0645
∑ = 1.2060x10 -5
Standar Deviasi (SD) = =
.− −
.−
= 2.4556 x 10-3
x ± SD = x SD = 0.0645 + 2.4556 x 10 = 6.6956 x 10 . x SD = 0.0645 – 2.4556 x 10 = 6.2044 x 10 x ± 5% x = x + 5% x = 0.0645 + 3.2250 x 10 = 6.7725 x 10 x - 5% x = 0.0645 – 3.2250 x 10 = 6.1275 x 10 -3
-3
-2
-2
-3
-2
-3
-2
Tabel 37. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Genteng Percobaan
Berat Satuan Basah
1 2 3
Standar Deviasi Min. Max 6.2044 x 106.2044 x 10-2 6.2044 x 10-2
0.0666 0.0618 0.0651
Keterangan
6.6956 x 106.6956 x 10-2 6.6956 x 10-2
OK NOT OK OK
6. Standar Deviasi Kerapatan a. Batu Kali Tabel 38 . Standar Deviasi Batu Kali.
Benda Uji
⃓ ⃓
⃓ ⃓
1
99.77
0.03
0.03
9.0x10
-4
2
99.65
-0.09
-0.09
8.1x10
-3
3
99.80 = 99.74
0.06
0.06
3.6x10
-
∑ = 1.26x10
Standar Deviasi (SD) = =
-2
.− −
.−
= 7.937x10-2
x ± SD = x SD = 99.74 + 7.937x10 = 99.819 x SD = 99.74 – 7.937x10 = 99.661 x ± 5% x = x + 5% x = 99.74 + 4.987 = 104.727 x - 5% x = 99.74 – 4.987 = 94.753 -2
-2
Tabel 39. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Kali Percobaan 1 2 3
Kepadatan (%) 99.77 99.65 99.80
Standar Deviasi Min. Max 99.661 99.819 99.661 99.819 99.661 99.819
Keterangan OK NOT OK OK
b. Batu Merah Tabel 40 . Standar Deviasi Batu Merah. Benda Uji
⃓ ⃓
1
98.59
0.06
0.06
3.6x10 -3
2
98.59
0.06
0.06
3.6x10 -3
3
98.4
-0.13
0.13
1.69x10-2
= 98.53
∑ = 2.41x10-2
Standar Deviasi (SD) = =
⃓ ⃓
.− −
.−
= 0.10977
x ± SD = x SD = 98.53 + 0.10977= 98.640 x SD = 98.53 – 0.10977= 98.420 x ± 5% x = x + 5% x = 98.53 + 4.9265 = 103.46 x - 5% x = 98.53 – 4.9265 = 93.604 Tabel 41. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Batu Merah
Percobaan
Kepadatan (%)
1 2 3
98.59 98.59 98.4
Standar Deviasi Min. Max 98.420 98.420 98.420
98.640 98.640 98.640
Keterangan OK OK NOT OK
c. Genteng Tabel 42 . Standar Deviasi Genteng. Benda Uji
⃓ ⃓
⃓ ⃓
1
99.27
-0.06
0.06
3.6x10 -3
2
99.37
0.04
0.04
1.6x10 -3
3
99.35
0.02
0.02
4.0x10 -4
= 99.33
∑ = 5.6 x 10-3
Standar Deviasi (SD) = =
.− −
. −
= 5.2915x10-2
x ± SD = x SD = 99.33 + 5.2915x10 = 99.383 x SD = 99.33 – 5.2915x10 = 99.277 x ± 5% x = x + 5% x = 99.33+ 4.9665 = 104.30 x - 5% x = 99.33 – 4.9665 = 94.364 -2
-2
Tabel 43. Perbandingan x dengan Standar Deviasi Genteng Percobaan 1 2 3
Kepadatan (%) 99.27 99.37 99.35
Standar Deviasi Min. Max 99.277 99.277 99.277
99.383 99.383 99.383
Keterangan NOT OK OK OK
I.
Evaluasi Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan Apabila benda uji mula-mula tidak dalam keadaan kering oven maka hasil penimbangan kurang akuat karena apabila hanya kering udara kemungkinan ada rongga yg masih terisi oleh air. Begitu pula pada saat pengukuran volume total, ketika benda uji tidak jenuh air maka ada air yang menempati rongga benda uji, sehingga nilai volume tidak akurat
J. Kesimpulan Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa diperoleh hasil rata-rata yang menunjukkan bahwa seperti pada tabel dibawah ini. a. Tabel 44. Hasil Perhitungan Angka Pori Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
Angka Pori 2.2705 x 10-3 3.5610 x 10-3 2.0298 x 10-3 0.01429 0.01428 0.01626 7.3702 x 10-3 6.3954 x 10-3 6.5070 x 10-3
Rata-rata 2.6024 x 10-3 0.01494 6.7575 x 10-3
Nilai Angka Pori Batu Merah > Genteng > Batu Kali b. Tabel 45. Hasil Perhitungan Porositas Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
Porositas 2.2654 x 10-3 3.5484 x 10-3 2.0572 x 10-3 0.01409 0.01408 0.016 7.3163 x 10-3 6.3548 x 10-3 6.4650 x 10-3
Rata-rata 2.6237 x 10-3
0.01472
6.7120 x 10-3
Nilai Porositas Batu Merah > Genteng > Batu Kali c. Tabel 46. Hasil Perhitungan Massa Jenis Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
Massa Jenis 0.0600 0.0631 0.0670 0.0792 0.0815 0.0847 0.0597 0.0558 0.0589
Rata-rata 0.0634
0.0818
0.0581
Nilai Massa Jenis Batu Merah > Batu Kali > Genteng
d. Tabel 47. Hasil Perhitungan Berat Satuan Keadaan Kering. Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
Berat Satuan Kering 0.0598 0.0629 0.0669 0.0781 0.0803 0.0834 0.0593 0.0555 0.0586
Ratarata 0,0632 0.0806
0.0578
Nilai berat satuan keadaan kering pada Batu Merah > Batu Kali > Genteng
e. Tabel 48. Hasil Perhitungan Berat Satuan Keadaan Jenuh Air Benda Uji Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
Berat Satuan Basah 0.0621 0.0665 0.0689 0.0922 0.0945 0.0994 0.0666 0.0618 0.0651
Rata-rata 0.0658 0.0954
0.0645
Nilai berat satuan keadaan basah pada Batu Merah > Batu Kali > Genteng f.
Tabel 49. Hasil Perhitungan Kerapatan Benda Uji
Kepadatan (%)
Batu Kali 1 Batu Kali 2 Batu Kali 3 Batu Merah 1 Bata Merah 2 Bata Merah 3 Genteng 1 Genteng 2 Genteng 3
99.77 99.65 99.80 98.59 98.59 98.4 99.27 99.37 99.35
Rata-rata (%)
Nilai kerapatan Batu Kali > Genteng > Batu Merah
99.74 98.53
99.33
K. Lampiran a. Scan hasil laporan sementara praktikum fisika bangunan (Pengujian Panas Jenis Bahan Bangunan)